Anda di halaman 1dari 8

Instr Medik 1

1. EFEK PENYERAPAN SINAR-X PADA CITRA RADIOGRAFI


(THE EFFECT OF X-RAY ABSORPTION ON THE RADIOGRAPHIC IMAGE) Pola pada film sinar-X mempunyai tingkat keabuan yang berbeda-beda, berkisar dari film hampir terang, yang berasal dari bagian pasien dimana sinar-X hampir seluruhnya diatenuasi dan tak sampai ke film, yang hampir hitam beeasal dari bagian-bagian dimana banyak radiasi melalui pasien dan mencapai film. Demikan pula layar fluoroskopi mempunyai ketajaman berkisar dari daerah yang sangat suram dimana sinar-X mencapai layar, kedaerah sangat terang dimana banyak sinar-X mencapainya. Dari tingkat keabuan dan ketajaman berbeda-beda ini, radiolog dapat mengirakan mengenai tebal dan jenis bahan yang dilaui oleh sinar-X dan membuat diagnosa klinis. Bila sinar-X yang keluar dari pasien itu kecil, maka bagian pasien yang dilaluinya adalah sangat tebal dan pekat dan/atau dari bahan dengan daya serap tinggi, dan sebaliknya bila sebagian besar sinar-X diteruskan, maka bagian pasien tersebut itu tipis dan/atau dari bahan yang tidak begitu menyerap. X0 x 1 tulang 2 otot

X1 X2 Gambar 1: Transmisi sinar-X oleh dua bahan yang berbeda. Setelah melalui tulang (1) intensitas sinar-X berkurang dari X0 menjadi X1, sedangkan setelah melaui otot (2) intensitanya berkurang dari X0 menjadi X2. Perbedaan intensitas ini X1 dan X2 membentuk pola berkas sinar-X. Fluoroskopi (Fluoroscopy). Dalam fluoroskopi pola intensiatas yang diteruskan dan disebabkan oleh pasien diarahkan ke layar fluorescent. Ketajaman (brightness) (L) cahay yang dipancarkan setiap titik pada layar sebanding dengan intensitas (X) sinar-X yang mengenai titik tersebut pada layar. Jadi pola intensitas dalam berkas sinar-X diproduksi sebagai pola ketajaman yang berbeda dari pancaran cahaya tampak. Bila terdapat banyak sinar-X terdapat pula banyak cahaya dan sebaliknya. Faktor-faktor prnting yang mempengaruhi pola tersebut: 1. Kualitas (kV) dari sinar-X.
1

Instr Medik 1

2. Tebal bahan serap (pasien). 3. Nomor atom dan densitas berbagai bahan. Sinr-X pada waktu melalui bahan akan mengalami pengurangan intensitas, sesuai dengan Hukum Eksponensial. Jadi hubungan X1, X2, dan X0 adalah:

X 1 = X 0 e 1 x X 2 = X 0 e 2 x
1 dan 2 = koefisien atenuasi lenear ke dua bahan (tulang & otot)
x = tebal bahan. Dari kedua persamaan diatas, maka:

X 0 = X1 e 1 x = X 2 e 2 x
log X1 + 1 x log e = log X2 + 2 x log e log X1 - log X2 log X1 - log X2 (X) sinar-X, sehingga: L1 = X1 L2 = X2 Dimana: = konstanta; L1 dan L2 = intensitas cahaya (ketajaman) yang dihasilakn pada layar oleh sinar X1 dan X2. Kontras antara dua tempat pada layar fluorescent tergantung dari perbedaan log ketajaman dari kedua tempat tersebut. Kontras, C = log L2 log L1 Tetapi: Log L2 - log L1 = log( X2) log( X1) = log + log X2 log - log X1 = log X2 - log X1 C = Log L2 - log L1 = log X2 - log X1 = 0,4343 (1 x - 2 x) C = 0,4343 (1 - 2 ) x Pola kontras ini terdapat dalam berkas sinar-X yangmengenai layar fluorescent dan yang disebabkan oleh atenuasi sinar-X yang berbeda dalam bagian-bagian yang berlainan dari pasien dan disebut kontras radiasi atau kontras pasien. Jadi dalam fluoroskopi radiolog radiolog melihat kontras radiasi. Radiografi (Radiography).
2

= log e (1 x - 2 x) = 0,4343 (1 x - 2 x)

Intensiats (L) cahaya yang dipancarkan oleh layar fluorescent sebanding dengan intensiatas

Instr Medik 1

Dalam radiografi pola intensitas sinar-X diarahkan ke film (atau film + layar penguat). Setelah diolah, ternyata meskipun bentuk dan ukurandalam pola yang kelihatan adalah sama seperti dalam fluoroskopi, kontras sekarang jauh lebih besar, walaupun pola intensitas sinar-X sama. Kontras lebih besarini yang tampak pada radiografi dibandingkan dengan pada fluoroskopi sangat penting dalam praktek dan sebagian disebabkan karena sebab-sebab subyektif dan sebagian oleh sebab-sebab obyektif. Dapat juga disebabkan karena perbedaan kondisi melihat. Misalnya mata dapat melihat perbedaan kontras yang lebih kecil dalam terang dari pada dalam cahaya kurang terang dari layar fluorescent. Dengan demikian jika kontras adalah sama, kontras dalam film tampak lebih besar. Ekstra kontras ini terdapat pada cirri-ciri film sinar-X. Kontras dalam radiograf adalah perbedaan dalam kerapatan (densities), yaitu: Kontras, C = D2 D1 Dimana D2 dan D1 adalah kerapatan optis yang dihasilkan oleh eksposi E2 dan E1 dari sinar-X. Densitas dapat diukur dengan log ratio dari intensitas cahaya yang masuk dengan yang dipancarkan, yaitu: D2 D1 = log (L0/L2) log (L0/L1) = log L0 log L2 log L0 + log L1 D2 D1 = (log L2 log L1) Densitas dan ekposi dihubungkan dengan persamaan berikut: Gamma, =
D2 D1 log E 2 log E1

Atau biasa digunakan sebagai; Kontras, C = D2 D1 = (log E2 log E1) Sekarang eksposi sinar-X (E) pada film sebanding dengan intensitas berkas sinar-X (X) pada film, yaitu: X1 = K E1 dan X2 = K E2 Dimana K adalah suatu konstanta yang tergantung pada waktu eksposi dan satuan yang digunakan pada pengukuran X dan E. Nilai-nilai ini dimasukkan dalam persamaan, menjadi: Kontras, C = D2 D1 = (log X2 log X1) Tetapi telah diketahui, bahwa: log X2 - log X1 = 0,4343 (1 x - 2 x) Sehingga kontras pada radiograf adalah sebagai berikut: C = D2 D1 = 0,4343 (1 x - 2 x)
3

Instr Medik 1

Perbedaan dengan kontras pada layar fluorescent adalah: Kontras radiografi = kontras radiasi kontras film Dimana adalah kontras film; dan untuk film sinar-X, nilai = 3 ~ 4, maka kontras radiografi = (3 ~ 4) kontras pada layar fluorescent. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kontras (Factors Controlling Contrast). 1. Perbedaan koefisien atenuasi linear bahan-bahan yang menimbulkan konstan. 2. Ketebalan bahan. 3. (Dalam radiografi). Kemiringan dari kurva karakteristik dari film radiografi. Efek Bahan Terhadap Kontras (Effect of Material on Contrast).

Gb. 2: Kualitas radiasi, dari koefisien atenuasi linear untuk tulang (bone), otot (muscle), dan jaringan lemak (fatty tissue) (Catatan: dalam skala log)

Gb. 3: Kualitas radiasi, dari kontras yang disebabkan oleh tulang/otot, otot/lemak, dan otot/udara (Catatan: kontras dalam skala log); S.T = soft tissue (muscle)

Dalam gambar tersebut diatas, perubahan besar dalam kurva tulang disebabkan karena perubahan cepat dalam efek fotolistrik ( Efoton3) atenuasi tebanyak dalam Z (nomor atom) tinggi (Ztulang = ~ 13) pada tulang. Untuk lemak ( Z = ~ 6) dan otot (Z = ~ 7,5), perubahan tidak banyak karena dalam bahan ini efek foto listrik sedikit, tetapi atenuasi terutama oleh efek Compton, yang kurang tergantung pada energi foton dan Z. Densitas ke tiga bahan adalah juga berbeda (tulang = 1,6; otot = 1; lemak = 0,9) yang menghasilkan perbedaan dalam koefisien atenuasi juga pada energi foton tinggi, dimana perbedaan Z tidak penting.
4

Instr Medik 1

Kontras yang terlihat pada film sinar-X sebanding dengan perbedaan dalam koefisien atenuasi linear yang digambar dalam gambar 3 untuk tulang jaringan lunak dan jaringan lunak lemak. Ternyata bahwa kontras dalam ke dua hal berkurang dengan penambahan kualitas radiasi, tetapi perubahan lebih banyak untuk kontras tulang jaringan lunak dari pada kontras jaringan lunak (otot)/lemak. Kontras Pada Umumnya (Contrast in General).

x1

x2x2

Gambar 4: Pembentukan kontras oleh bahan dan tebal yang berlainan. Dengan menggunakan metode perhitungan yang sama, dapat ditujukkan bahwa kontras radiografi dibrikan dengan persamaan: C = 0,4343 (1 x1 - 2 x2) Dimana: 1 dan 1 = koefisien atenuasi untuk bahan 1 dan bahan 2. x1 dan x2 = tebal bahan 1 dan bahan 2. Tabel 1: The Magnitude in Various Circumstances Of The Contrast in Radiography And in Fluorescent Kondisi yang menyebabkan Gamba Radiografi Fluoroskopi kontras r 1. Tebal berbeda Bahan serupa Gb. 1 C = k (x1 - x2) C = (x1 - x2) 2. Bahan berbeda Tebal sama Gb. 2 C = k (1 - 2) x C = (1 - 2) x 3. Tebal & bahan Umum Gb. 3 C = k (1 x1 - 2 x2) C = (1 x1 - 2 x2)
berbeda 4. Jaringan lunak / udara 5. Jaringan lunak / paru Tebal sama Tebal sama

Gb. 4 Gb. 5

C = k x ST C = 0,75 k x ST

C = k x ST C = 0,75 k x ST

Keterangan: Gb. 1 s.d Gb. 5: x


1

Gb. 1
x ST

x2

x1

Gb. 2 x

2 Gb.3

x2

ST

Gb. 4 Gb. 5 Aspek-aspek dalam Praktek (Practical Aspect).

Instr Medik 1

Pola kontras dalam berkas sinar-X yang dihasilkan oleh pasien ditentukan oleh jenis (Z dan ) dan tebal bahan, dan kualitas radiasi. Pada umumnya kontras meurun bila kualitas radiasi (kV) diperbesar. Pengurangan ini sangat besar pada 60 ~ 80 kV untuk tulang, karena perubahan pesat dari koefisien atenuasi dari Z yang tinggi dari tulang. Kontras dari jaringan lunak, lemak, paru-paru, dan gas berkurang sedikit bila kV diperbesar karena perbedaan sedikit dalam dan Z. Oleh karena itu seringkali dipakai kV yang rendah untuk mendapat kontras yang cukup atau menaikkan kontras dengan penurunan kV. Untuk itu radiografi jaringan-lunak, seperti mamografi, dipakai kV rendah. Untuk kontras tulang / jaringan lunak, dan Z besar dari tulang memungkinkan mendapatkan kontras yang cukup dengan kV tinggi. Latitude terhadap Kontras (Latitude versus Contrast). Pada kV rendah tidak mungkin densitas dari tulang, jaringan lunak dan paru-paru dimasukkan kedalam rentang densitas yang mudah dilihat, karena intensitas sinar-X mengenai film melebihi latitude. Pada kV tinggi kontras tulang dan jaringan berkurang dengan tidak banyak mengubah kontras jaringan lunak / paru-paru sehingga memungkinkan bayangan tulang dan paru-paru kedalam latitude dari film. Pengaturan Kontras (Control of Contrast). Faktor terpenting ialah kulaitas radiografi (kV), kontras lebih besar pada kV yang lebih rendah. Untuk membuat gambar rontgen yang baik perlu dipilih kV yang tepat untuk memperoleh hasil yang optimum. Efek dari Ketebalan Pasien (The Effect of patient Thickness). s 1 2 1 2 r

X1 X2

X1

X2

Gabmar 5: Bentuk organ yang Gambar 6: Intensitas X1 dan X2 diperiksa didalam badan diteruskan oleh organ diatenuasi secara identik setelah melalui jaringan dibawahnya. X1 / X2 = X1 / X2 X 1 ' = X 1 e r X 2 ' = X 2 e r dan
6

Instr Medik 1

Kontras, C log X1 - log X2 Kontras, C log X 1 ' log X 2 ' = log ( X 1 e r ) log ( X 2 e r ) Jadi: C log X1 - log X2

Jadi lapisan yang dibawahnya (tebal r) dan diatasnya (tebal s) tidak mempengaruhi kontras. Penambahan eksposi (Increse in Exposure). Efek utama dari jaringan diatas dan dibawahnya adalah mengurangi sebagian radiasi yang diteruskan melalui pasien ke film. Ini berarti bahwa bila banyaknya sinar-X yang mengenai film dibuat sama (supaya rentang densitas pada film tetap), maka banyaknya sinarX yang mengenai pasien harus ditambah. Jadi makin tebal pasien, makin besar eksposi. Makin besar eksposi tergantung dari atenuasi oleh tebal jaringan diatas dan dibawahnya (s dan r). Jadi eksposi harus dikalikan dengan factor e(r
+ s)

, yang tergantung tebal pasien (r + s) dan kualitas radiasi kV yang

menentukan nilai . Ekspoasi dapat diperbesar bila mA.s, kV tetap. Ini tidak selalu, mungkin karena tube rating dapat terlampaui. Bila mA.s diperbesardengan menambah waktunya menimbulkan ketidak tajaman pada gerakan. Seringkali perlu penambahan output dengan memperbesar kV. Efeknya daya tembus menjadi lebih besar, sehingga diperlukan penambahan output sedikit supaya sejumlah radiasi pada film yang diperlukan tetap. Penggunaan kV yang lebih besar mengurangi dosis pasien yang sangat menguntungkan meskipun kontras berkurang.

Filtrasi oleh Pasien (Filtration by The Patient). Tidak selalu betul bahwa kontras karena organ-organ tidak mempengaruhi jaringanjaringan sekelilingnya, meskipun radiasi hambur diabaikan. Sinar-X adalah heterogen, sehingga pasien akan menyaring sinar. Ini penambah kualitas radiasi (meskipun kV tetap) dan mengurangi kontras pada film. Kontras berkurang dengan adanya jaringan sekitarnya, antara lain disebabkan oleh: 1. Pembentukan radiasi hambur. 2. kV yang lebih tinggi dipakai untuk menembus pasien. 3. Pasien menyaring berkas.

Efek dari Organ-organ disekitarnya (The Effect of Overlying Structure).


7

Instr Medik 1

Tiap-tiap organ ini menyebabkan kontras tersendiri pada film atau layar dan menylitkan pemeriksaan apabila organ-organ tersebut tidak direkord secara terpisah-pisah. Dengan tomografi atau beberapa film dari berbagai sudut dapat dipisah-pisahkan gambargambar organ yang tidak diperlukan. Kontras Buatan (Artificial Contrast). Dalam banyak keadaan, organ-organ yang diperiksa tidak berbeda banyak dalam nomor atom, densitas, tebal dengan disekitarnya untuk dapat menimbulkan kontras yang tampak (visible), sehingga organ-organ tersebut perlu diberi bahan kontras buatan. Ada dua jenis bahan kontras: 1. Tak tembus cahaya (Apaque). Terbuat dari bahan yang terdiri dari nomor atom yang lebih besar, misalnya: senyawa barium untuk pemeriksaan oesophagus, stomach, dan colon, dan senyawa iodium untuk ureter dan ginjal. Bahan ini dimasukkan kedalam pasien secara diminum atau injeksi sehingga mengisi atau menyelubungi organ yang diperikan dan menghasilkan organ yang diperiksa dan menghasilkan kontras pada film. Karena kontras disebabkan oleh bahan bernomor atom tinggi, kontras dapat sangat tinggi dan sangat tergantung pada kV. 2. Tembus cahaya (Transparent). Dengan jenis transparan dari medium kontras ini, kontras disebabkan oleh perbedaan densitas. Suatu gas (biasanya udara, oksigen, CO 2) diinjeksikan pada pasien untuk mengisi rongga yang menyebabkan kontras tampak pada film atau layar. Dalam kasus ini, karena nomor atom tidak besar, kontras tak banyak tergantung pada kV. Contoh dalam teknik ini, yang disebut pneumography, adalah pemeriksaan ventricle pada otak yang diinjeksi dengan udara.

Anda mungkin juga menyukai