KELOMPOK 3
Skenario : Seorang laki-laki, 35 tahun, datang ke RS dengan keluhan sakit didaerah perut kanan dan menjalar sampai kebawah 5 jam yang lalu. Sakitnya bersifat mendadak. Penderita merasa mual tapi tidak sampai muntah, tidak ada demam.
Kata sulit : Kata kunci : laki-laki 35 tahun sakit di perut kanan dan menjalar bersifat akut merasa mual tapi tidak muntah tidak ada demam
Pertanyaan : Bagaimana Anatomi pada skenario ? Jelaskan mekanisme sakit perut kanan yang menjalar dan mendadak ? Jelaskan mengapa penderita merasa mual tetapi tidak muntah ? Mengapa tidak terjadi demam pada pasien dalam skenario ? Jelaskan apasaja jenis batu pada saluran kemih ? Jelaskan letak dari sumbatan batu yang berpengaruh terhadap lokasi dan perjalanan penyakit ? Jelaskan proses pembentukan batu saluran kemih ? Diagnosis diferensial : Uroterolitiasis Nefrolitiasis Apendiksitis
Mind map :
Ginjal Batu
Ureter
Usus
Apendiksitis
2. Epigastrik
1.Hipokhondria k kanan
5. Pusar (umbilikus)
3.Hipokhondriak kiri
4. Lumbal kanan
8. Hipogastrik
6. Lumbal kiri
Medulla oblongata
Nervus sphlancnicus
Medulla spinalis
nyeri
Batu di ureter
Menjalar kebawah
MENGAPA TERJADI mual MUAL PADA mekanisme terjadinya tapi tidak muntah? dan tidak ada demam SKENARIO
Ada batu pd ureter Terjdi peningkt tkn. Peristaltik pd ginjal
Merangsang N. Vagus
MUAL
Adanya batu yang tidak terlalu besar didorong oleh peristaltik otot pelvikaliks dan turun ke ureter Tenaga peristaltic ureter mencoba untuk mengeluarkan batu hingga turun ke buli-buli.
Apabila berlanjut?
Dapat menimbulkan obstruksi saluran kemih , Obstruksi di ureter menimbulkan hidroureter dan hidronefrosis, Jika disertai infeksi sekunder dapat menimbulkan pionefrosis, urosepsis, abses ginjal, abses perinefrik, abses paranefrik, ataupun pielonefritis. Pada keadaan yang lanjut dapat terjadi kerusakan ginjal
Normal
Terdapat batu
1. Teori Supersaturasi
2. Teori Matrix
Hipertensi
Kolesterol
Supersaturasi terjadi jika substansi yang menyusun batu terdapat dalam jumlah yang besar dalam urine, yaitu ketika volume urine dan kimia urine yang menekan pembentukan menurun. Pada proses nukleasi, natrium hidrogen urat, asam urat dan kristal hidroksipatit membentuk inti. Ion kalsium dan oksalat kemudian merekat (adhesi) di inti untuk membentuk campuran batu. Proses ini dinamakan nukleasi heterogen.
Profesi Mentalitas
- Konstitusi nutrisi
Musim Ras
- Keturunan
- Kelainan morfologi
- Kelainan metabolik
- Faktor genetik
Ureterolithiasis
DD 1
Etiologi
Gangguan aliran kemih Gangguan metabolisme Infeksi saluran kemih Dehidrasi Benda asing, Jaringan mati (nekrosis papil)
Dll
Lanjutan..
Faktor intrinsik :
Herediter
Umur Jenis Kelamin
Faktor ekstrinsik :
Asupan air Diet Pekerjaan
Epidemiologi
Dapat menyerang seluruh penduduk dunia. Sering di usia 30-50 tahun P:W=3:1
Patofisiologi
Pembentukan & Eksresi Komposisi pembentuk batu Cenderung membuat batu kristal Volume urin Batu di ginjal pH asam Batu di ureter Obat diuretika
Gejala Klinik
Kolik ureter pada perut lateral dan menjalar. Mual atau muntah Hematuri Kadang-kadang kencing pasir/batu Nyeri tekan pada perut lateral Nyeri pada saat kencing
Polakisuri
Langkah Diagnostik
Anamnesis Pemeriksaan Fisis Pemeriksaan penunjang :
Ureum, Kreatinin, Hematuri, Leukosuri BNO IVP USG
Obat
Sediaan
Dosis (mg/hari)
Tablet 25 dan 50 mg Tablet 250 dan 500 mg Tablet 50 mg Tablet 2,5;5 dan 10 mg
6-12 6-12
Tindakan Khusus
ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsi) Endourologi
PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy) Litotripsi Ureteroskopi Ekstraksi Dormia
Bedah Laparoskopi
Bedah terbuka Ureterolitotomi
Komplikasi
Abses Infeksi ginjal serius Jaringan parut dan stenosis ureter Perforasi saluran kemih Urosepsis ISK
Pencegahan
Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urin sebanyak 2- 3liter perhari. Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu. Aktivitas harian yang cukup Pemberian medikamentosa.
Prognosis
Tergantung dari faktor-faktor ukuran batu, letak batu, dan adanya infeksi serta obstruksi.
DD 2
Penumpukan mineral garam secara tidak normal dan berlebih yang terbentuk pada ginjal dan dapat tersumbat pada saluran kemih.
1.
2. 3.
4.
5.
Gangguan aliran urin Gangguan metabolik Infeksi saluran kemih Dehidrasi Keadaan-keadaan lain (idiopatik).
BATU SISTIN
1. 2. 3.
4.
5. 6.
7.
8.
Nyeri pinggang menjalar ke lateral perut , lipat paha, testis dan labia Kolik ginjal paha Hematuri Mual-muntah Keringat Oliguri Demam tanpa infeksi Kencing panas dan nyeri
Pe bahan pembentukkan batu pe eksresi bahan pembentukkan batu keluar tubuh terbentuklah batu kristal menyatu menjadi batu di ginjal
Anamnesis :
-
nyeri onset kejadian, karakteristik nyeri, penyebaran nyeri, aktivitas yang dapat membuat bertambahnya nyeri ataupun berkurangnya nyeri riwayat muntah hematuria
Pemeriksaan Fisik : nyeri kolik hebat, takikardi, berkeringat, dan nausea. Masa pada abdomen dapat dipalpasi Nyeri ketok pada daerah kostovertebra Demam, hipertensi, dan vasodilatasi kutaneus
Pemeriksaan Penunjang :
Urin PH > 7,6, Sedimen eritrosit > 90% Darah Hb turun, Leukositosis Radiologi BNO : Batu yang Radiopak , IVP : Batu
yang Radiolusen USG Abdomen dilakukan jika pasien tdk menjalani pemrk. IVP, Dapat melihat semua jenis batu
1.
2. Diet nya tergantung jenis batu yang terbentuk , misal : batu kalsium , berarti batasi asupan Ca 3. ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy) Pemecah batu
Utk nyeri berikan 100 mg petidin IM, morfin 10 mg IM/SC, atau diamorfin 5 mg IM/SC. Bersama dengan sulfas atropin utk cegah spasme ureter. Hiperurikosuri: Alopurinol 3 x 100 mg potassium sitrat Hipositraturi: potassium sitrat Hiperkalsiuri: natrium selulosa fosfat Batu sistin: D-penicillamine Obat alternatif: Analgesik: NSAID, Opiat
Baik jika batu batu dapat dihancurkan atau dikeluarkan dari ginjal
DD 3
KOLELITIASIS Muda jarang, wanita:pria 3:1 >60th + abdomen kanan, ke pundak, punggung, jarang ke abdomen kiri dan dapat menyerupai angina pektoris Batu Tumpul + + Medikamentosa: Ranitidin, Buscopan (analgetik /anti nyeri), Buscopan Plus Non Medikamentosa:
Sjamsuhidrajat R, 1 W. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2. Jakarta : EGC. Purnomo BB. 2012. Dasar-Dasar Urologi. Edisi Ke3. Jakarta : CV Sagung Seto Tanagho EA, McAninch JW. Smiths. 2004. General Urology. Edisi ke-16. New York : Lange Medical Book. Aru. W. Suddoyo, 2007. Ilmu Penyakit Dalam. Penerbit Edisi 4 Jilid .1 EGC: Jakarta. Isselbacher dkk.1999. Harison prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam. Jakarta : EGC Purnomo B,basuki. 2009.Urologi . Jakarta : EGC
KEL 3