Anda di halaman 1dari 5

POTENSI PELUANG BISNIS NURSERY KACANG HIJAU DI INDONESIA

Oleh Dosen Pengampu Ibu Sisca Fajriani,Sp.Mp.

Disusun Oleh: Nama NIM Kelas Mata Kuliah : Yulita Ningtias : 115040201111323 :P : Teknologi Produksi Benih

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

1. Berapakah produksi (ton) komoditas kacang hijau per tahun di Indonesia + berapa import (ton)/tahun?

Sumber : http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php

Meski memiliki kekayaan alam yang berlimpah, ketahanan pangan Indonesia masih rentan. Tahukah Anda kalau Indonesia ternyata merupakan importir beras terbesar di dunia? Jumlahnya mencapai dua juta ton per tahun. Tidak cuma itu, dengan angka impor sebesar 1,2 juta ton per tahun Indonesia juga mencatatkan diri sebagai importir kedelai terbesar. Selain beras dan kedelai, Indonesia tiap tahunnya masih mengandalkan pasokan jagung (1,5 juta ton), gandum (4,5 juta ton), kacang tanah (0,8 juta ton), dan kacang hijau (0,3 juta ton). Produksi gula pasir dunia sebagian besar masuk ke Indonesia (1,6 juta ton). Di samping itu, ternak hidup yang dipasok negara lain ke dalam negeri angkanya setara 82 ribu ton, daging sebanyak 39 ribu ton, susu dan produk susu sekitar 99 ribu ton per tahun. Mungkin angka itu membuat Anda terkejut, mungkin juga tidak. Tetapi, itulah kenyataan yang dihadapi negara dengan jumlah penduduk lebih dari 210 juta jiwa ini. Ironisnya, Indonesia terkenal sebagai negara dengan sumber keanekaragaman hayati terbesar di dunia. 2. Berapakah tren kebutuhan/konsumsi/industri/food processing/vitamin/serat/pharmakologi/dll untuk komoditas pertanian kacang hijau dalam 10 tahun kedepan yang membutuhkan benih dari perbanyakan vegetatif. Berarti ini analog dengan luas pertanaman ..... /ha? Implikasi dari sosialisasi konsumsi kacang hijau hingga mencapai 2,5 kg/tahun/kapita, dengan jumlah penduduk kurang lebih 225 juta jiwa maka hal ini memerlukan tambahan produksi kacang hijau sekitar 200.000-215.000 ton. Jika dianalog secara lebih rinci, Ditingkat petani, rata-rata produktivitas baru mencapai 1,5 ton/ha. Sedangkan dari hasil percobaan dapat mencapai 2 ton/ha. Dengan demikian perlu adanya pengintensifan terhadap hasil kacang hijau dengan memilih varietas yang genjah dan memiliki produktivitas yang tinggi sehingga kebutuhan yan besar itu dapat tercukupi. Namun jika harus ada penambahan lahan maka diperlukan 100.000 Ha yang dibutuhkan untuk jumlah kebutuhan yang besar itu. Berapakah umur produktif komoditas kacang hijau pertanian tersebut? Sehingga dapat diperkirakan % laju rehabilitasi (1/...tahun populasi yang ada, atau rata-rata berfluktuasi antara 7,5-8% per tahun) dan ditambah ekstensifikasinya. Umur produktif dari kacang hijau tidak ditemukan data, tetapi setiap tahunnya benih kacang hijau yang ditanam maka akan mempunyai tingkat keberhasilan hidup 80 % sehingga dalam jangka waktu 5 tahun maka benih kacang hijau kemungkinan terbesar adalah tidak menghasilkan atau tidak berproduksi lagi. Untuk mengetahui laju rehabilitasi dapat

dilihat dari berapa jumlah benih yang harus disediakan oleh penangkar karena kebutuhan bibit itu dapat mencukupi kebutuhan berdasarkan produktivitas. Jika pada luas lahan 1 Ha membutuhkan benih sebanyak 25-30 Kg/Ha maka setiap tahunnya harus menambahkan benih sebanyak 1486575 ton, tiap tahun karena setiap tahunnya produktivitas dari kacang hijau berkurang yang disebabkan benih yang mau berkecambah sebesar 80 % dari yang ditanam. Jika setiap tahun membutuhkan 7432,875 ton maka kebutuhan tahun depan harus ditambah dengan selisih antara kebutuhan benih per tahun dengan angka pertumbuhan dari benih itu. Maka didapat hasil 7432,875 dikurangi 5946,300 maka ditemukan hasil 1486575 ton kebutuhan benih yang harus disediakan oleh penangkar hasil jumlah produksi tetap dengan luasan lahan yang sama. Untuk ektensifikasi lahannya dapat dihitung dari jumlah kebutuhan benih tersebut dibagi dengan produktivitas pertahun dari benih kacang hijau maka perlu luasan penambahan sekitar 3716,4375 Ha, sehingga semua kebutuhan dari masyarakat dapat terpenuhi. Untuk laju rehabilitasi kacang hijau adalah 80 % setiap tahunnya. 3. Bila harga benih siap tanam adalah Rp 5000-10000,- maka diketahui potensi dan peluang bisnis yang mungkin dapat diraih Semua varietas kacang hijau yang telah dilepas cocok ditanam di lahan sawah maupun lahan kering. Varietas terbaru tahan penyakit embun tepung dan bercak daun seperti sriti, kenari, perkutut, murai dan kutilang dapat dianjurkan untuk ditanam di daerah endemik penyakit tersebut. Kebutuhan benih sekitar 25-30 kg/ha dengan daya tumbuh 90%. Jika diperhitungkan untuk kebutuhan membeli benih per satuan hectare yaitu sebesar Untuk harga sekarang dipasaran rata-rata Rp.14.000- Rp. 18.000,- kemungkinan harga dipetani hanya Rp. 10.000-Rp.14.000 jika dalam 1 Ha menghasilkan 0,9 ton maka hasil kotor sekitar Rp.9.000.000 hingga Rp. 12.600.000. maka petani kurang lebih akan mendapatkan keuntungan kurang lebih Rp.7 juta hingga 10 juta. Karena perawatan untuk kacang hijau masih relative rendah, kacang hijau dapat bertahan pada tanah yang kering sehingga dapat bertahan hidup jika kekurangan air. Selain itu kacang hijau juga tidak membutuhkan pupuk yang banyak. Pupuk yang dibutuhkan di lahan sawah bekas padi yang subur, tanaman kacang hijau pada umumnya tidak perlu dipupuk maupun diberi bahan organik. Untuk lahan yang kurang subur, tanaman

dipupuk 45 kg Urea + 45-90 kg SP36 + 50 kg KCl/ha yang diberikan pada saat tanam secara larikan di sisi lubang tanam sepanjang barisan tanaman. Bahan organik berupa pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/ha dan abu dapur sangat baik untuk diaplikasikan sebagai penutup lubang tanaman. Dengan keuntungan dalam satu masa panen mencapai Rp. 10.000.000 maka budidaya ini dapat dilakukan karena petani dapat mengoptimalkan hasil, karena hasil 0,9 ton /Ha itu masih dapat dioptimalkan hingga mencapai 1,6 ton/Ha.

4. Kesimpulan: bila saudara memiliki potensi dan melihat peluang tersebut, apakah yang menjadi pilihan karir saudara dimasa depan? Berikan pendapat saudara!!! Dari penjelasan diatas diketahui bahwa potensi dari kacang hijau sangat tinggi dengan hasil yang besar dan proses budidaya yang cukup mudah dan tidak membutuhkan banyak biaya dan banyak tenaga. Apalagi kebutuhan kacang hijau di Indonesia sendiri masih membutuhkan banyak impor sehingga saya rasa budidaya tanaman kacang hijau cukup menjanjikan. Apalagi seiring bertambahnya waktu kebutuhan akan pangan semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai