seseorang setelah trauma. STEP 2 1. Faktor yang mempengaruhi sindrom pasca trauma ? 2. Batasan karakteristik ansietas ? 3. Seperti apa skala HRSA itu ? 4. Apa yang dimaksud dengan trauma ? 5. Tanda dan gejala ansietas ? 6. Apa saja tingkat ansietas ? 7. Fisiologi ansietas ? 8. Efek fisiologis ansietas ? 9. Bagaimana cara mengatasi ansietas ? 10. Bagaimana rentang respon ansietas ? 11. Bagaimana pandangan islam mengenai ansietas ? 12. Pengkajian dan diagnosa ? 13. Patofisiologi sindrom paska trauma ? 14. Farmakologi ansietas ?
STEP 3
1. Pengertian ansietas ? Kecemasan yang berlebihan dan bersifat subjektif (cemas berlebihan), reaksi emosional yang menyebabkan rasa tidak nyaman dan terancam. 2. Fisiologi ansietas ?
3. Ciri-ciri ansietas ? Merasa malu, bersalah, tidak nyaman, terancam, nafsu makan berkurang, kawatir, berfikiran negatif, sulit tidur, sering mengeluh.
Denyut nadi meningkat, pernafaasan meningkat, gelisah, mudah tersinggung, menarik diri. 4. Tanda dan gejala ansietas ? 5. Etiologi ansietas ? 6. Apa yang dimaksud dengan trauma ? Perasaan negatif disebabkan karena pengalaman yang buruk yang berlangsung dalam waktu yang lama. 7. Tanda dan gejala trauma ? Ketakutan, rasa cemas, harga diri rendah,
8. Faktor yang mempengaruhi ansietas ? Kejadian buruk Faktor usia Koping individu Sistem pendukung Jenis kelamin Sosial budaya Lingkungan agama 9. Bagaimana rentang respon ansietas ?
10. Apa saja tingkat ansietas ? Ringan : ketegangan sehari-hari Sedang : lahan persepsi menurun Berat : lahan persepsi sangat menurun, Panik : tidak dapat melakukan sesuatu walaupun dengan arahan 11. Efek fisiologis tubuh ansietas ? Jantung berdetak kencang Berat badan menurun Kurang gizi Berkeringat Penurunan konsentrasi
12. Bagaimana cara mengatasi ansietas ? Melakukan kegiatan yang positif Berfikir positif Yoga Mendekatkan diri kepada Allah
15. Farmakologi ansietas ? Obat sedatif 16. Faktor yang mempengaruhi sindrom pasca trauma ? 17. Patofisiologi sindrom paska trauma ? 18. Pengkajian dan diagnosa ?
Step 7 : 1. Apa yg dimaksud dengan ansietas? Perasaan takut yang tidak jelas dan tidak di dukung oleh situasi (videbeck 2008) Respond emosi tanpa objek yang spesifik yang secara subjektif di alami dan di komunikasikan secara interpersonal (suliswati 25) 2. Etiologi atau penyebab dari ansietas ? Sumber yang tidak di kenali Faktor neurobiologik: Abnormalitas regulasi substansi kimia otak seperti serotonin dan GABA(gama-amino butyric acid) berperan dalam perkembangan cemas.amygdala sebagai pusat komunikasi antara bagian otak yang memproses input sensori dan bagia otak yang menginterpretasikan input (amygdala
mengidentifikasi informasi sensori yang masu sebagai ancaman >> cemas ,takut ) Amygdala : phobia,mengkoordinasi rasa takut,emosi,dan memory .dan semua respond fisik terhadap situasi yang penuh dengan stresor locus ceruleus (area otak yang berespond terhadap bahaya ) pada beberapa individu respond ini berlebihan >> mudah cemas(PTSD) Faktor psikologik : a. Marah b. Harga diri rendah c. pemalu pada masa kanak anak d. orang tua yang pemarah e. terlalu banyak kritik f. mengalami peristiwa yang menakutkan faktor kognitif cemas sebagai manifestasi dari penyimpangan berpikir dan membuat persepsi /kebiasaan individu secara berlebihan terhadap suatu bahaya.
3. Bagaimana fisiologi ansietas? 4. Ciri ciri dari ansietas? A. Ansietas ringan : lebih waspada,gerakan mata,ketajaman pendengaran bertambah,kesadaran meningkat. B. Ansietas sedang : berfokus pada dirinya (penyakit),menurunnya perhatian terhadap lingkungan C. Ansietas berat :perubahan pola pikir; ketidakselarasan pikiran,tindakan ,perasaan ;lapang persepsi menyempit D. Panik : ketidakmampuan memahami situasi.
Frustasi Gangguan fisik Pola mekanisme kopping keluarga dalam menghadapi stres Medikasi
b. Faktor presipitasi Ancaman terhadap integritas fisik: =sumber internal =sumber eksternal Ancaman terhadap harga diri : =sumber internal =sumber eksternal 6. Tanda dan gejala dari ansietas? Cemas,khawatir,firasat buruk,takut akan pikirannya sendiri,mudah tersinggung Merasa tegang,tidak tenang,gelisah,mudah terkejut Takut sendirian,takut pada banyak orang dan keramaian Gangguan pola tidur,mimpi mimpi yang menegangkan Gangguan konsentrasi dan daya ingat Keluhan keluhan somatik (rasa sakit pada otot dan tulang,pendengaran berdenging (tinitus),berdebar debar,sesak nafas,gangguan pebcernaan,gangguan perkemihan,sakit kepala dll. 7. Tingkat ansietas : a. Ansietas ringan Perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan membutuhkan perhatian khusus.stimulasi sensori meningkat dan membantu individu untuk memfokuskan perhatian,belajar dan menyelesaikan masalah. Respond fisik: Sadar akan lingkungan Rileks atau sedikit gelisah Penuh perhatian Ketegangan otot ringan Rajin Respon kognitif: Respon persepsi luas
Terlihat tenang,percaya diri Perasaan gagal sedikit Waspada dan memperhatikan banyak hal Mempertimbangkan informasi Tingkat pembelajaran optimal Respond emosional:
b. Ansietas sedang Perasaan yang mengganggu bahwa ada sesuatu yang benar benar berbeda. Individu menjadi gugup atau agitasi Respond fisik : TTV meningkat Pupil dilatasi,mulai berkeringat Sering mondar mandir,memukul tangan Suara berubah (bergetar,nada suara tinggi) Sering berkemih,sakit kepala,pola tidur berubah ,nyeri punggung Respond kognitif: Lapang persepsi menurun Penyelesaian masalah menurun Rentang perhatian menurun Respond emosional : Tidak nyaman Mudah tersinggung Tidak sabar Gembira
c. Ansietas berat Sesuatu yang berbeda dan ada ancaman ,memperlihatkan respon takut dan distress Respond fisik : hiperventilasi
kontak mata buruk pengeluaran keringat meningkat mondar mandir,berteriak tindakan tanpa tujuan dan serampangan bicara cepat, nada suara tinggi Respond kognitif:
lapang persepsi terbatas sulit berfikir proses berfikir pecah pecah egosentris hanya memperhatikan ancaman tidak mampu mempertimbangkan informasi Respond emosional :
d. panik individu kehilangan kendali dan detail,perhatian hilang karena hilangnya kontrol ,maka tidak mampu melakukan apapun meskipun dengan perintah Respond Fisik : TTV meningkat kemudian menurun Dilatasi pupi Ketegangan otot sangat berat Wajah menyeringai,mulut ternganga Tidak dapat tidur Respond kognitif : Persepsi sangat sempit Kepribadian kacau Tidak rasional Fokus pada pikiran sendiri Waham,halusinasi,ilusi mungkin terjadi
Respond emosional : Mengamuk,putus asa Marah,takut Merasa tidak mampu Mengharapkan hasil yang buruk Kaget Lepas kendali Merasa terbebani Lelah
antisipasi
ringan
sedang
berat
panik
Penilaian menurut HRSA terdiri dari 4 pilihan jawaban dengan skala pengukuran sbb : a. Sangat tidak setuju (skor 1) b. Tidak setuju (skor 2) c. Setuju (skor 3) d. Sangat setuju (skor 4) Untuk mengukur tingkat kecemasan setelah nilai terkumpul dari 14 pertanyaan dalam menggunakan rentang nilai 14-56 maka dengan menggunakan tabel frekuensi di dapat : Nilai antara 14-20 =ansietas ringan Nilai antara 21-27 =ansietas sedang Nilai antara 28-41 =ansietas berat Nilai antara 52-56 = ansietas berat sekali
10. Apa yang di maksud trauma ? Gangguan kecemasan yang dapat terbentuk dari peristiwa traumatik yang mengancam keselamatan anda atau yang membuat anda merasa tidak berdaya (Smith and Segal 2008) PTSD (Post Traumatic Stress Disorder ): Kecemasan patologis yang umumnya terjadi setelah seseorang mengalami atau mengalami trauma berat yang mengancam secara fisik dan jiwa orang tersebut