Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN SMALL GROUP DISCUSSION LBM 3 : Maakk,kakiku nyeri banget .....

Oleh : SGD 5

1. Galih Sapto Aji. 2. Isna Amalia Adiningsih 3. Jania Reniswa 4. Nanik Hariyati S. 5. Noprita Liya Kusuma

6. Novita Sari Puspa 7. Nurul Khomariyah Eka Putri 8. Raudatul Hasanah 9. Tomi Ageng Alamsyah 10. Zulyanas Syaiful Malik

PRODI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2013

LBM 3 Maakkkk,,kakiku nyeri bangettttt STEP 1 : 1. Pemasangan ORIF : Open Reduction and Internal Fiksation/pen 2. Krepitasi : Bunyi seperti retak 3. Cruris tibia destra 1/3 distal: tulang pada kaki 1/3 dari bawah 4. Fraktur : patah tulang 5. Fraktur transversal: fraktur yg fragmentnya melintang

STEP 2: 1. Apa saja penyebab dari fraktur? 2. Apa saja terapi yang dapat diberikan pada pasien fraktur ? 3. Apa saja ciri ciri dan klasifikasi dari fraktur terbuka dan fraktur tertutup?sebut dan jelaskan ! 4. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari exstremitas bawah? 5. Bagaimana pengkajian dan diagnose terkait scenario? 6. Mengapa pada fraktur selalu ditandai dengan bengkak dan kebiruan? 7. Apa saja tanda dan gejala dari fraktur? 8. Bagaimana patofisiologi dan pathways dari fraktur? 9. Faktor apa saja yg mempengaruhi penyembuhan fraktur? 10. Bagaimana cara penanganan pada nyeri skala 7? 11. Bagaimana penanganan pertama pada fraktur terbuka dan fraktur tertutup. Jelaskan! 12. Apa saja komplikasi dari fraktur? Jelaskan ! 13. Bagaimana intervensi yg tepat pada fraktur?jelakan! 14. Apa saja tahap penyembuhan pada fraktur . sebut dan jelaskan ! 15. Apa saja kategori fraktur berdasarkan bentuk fragmentnya?jelaskan!

16. Apa saja pemeriksaan penunjang pada pasien fraktur?jelaskan ! 17. Bagaimana diit yg tepat pada pasien fraktur. Jelaskan ! 18. Bagaimana discharge planning pada pasien fraktur?jelaskan !

Step 3 1. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari exstremitas bawah? Os femur, os patella,os tibia dan os fibula, os tarsaria . carpal,metacarpal . 2. Apa saja klasifikasi dan cirri cirri dari fraktur terbuka dan tertutup ?sebut dan jelaskan ! beserta gambar Fraktur terbuka : fraktur yg tampak,bisa dilihat,terjadi perlukaan pada area kulit luar. a. Derajat 1 b. Derajat 2 c. Derajat 3

Fraktur tertutup : fraktur yg tak dapat dilihat dan terjadi didalam lapisan kulit,tidak terjadi hubungan dengan permukaan luar Fraktur komplit : fraktur penuh Fraktur tidak komplit : fraktur sebagian

3. Apa saja penyebab dari fraktur? Adanya tekanan dari luar (benturan) secara laangsung Proses penyakit (secara tidak langsung) Compresio force Trauma

4. Apa saja tanda dan gejala dari fraktur? Bengkak Nyeri 0-1: normal 2-3: ringan 4-6:sedang 7-9:berat 10 : tak terkontrol Deformitas Krepitasi Memar

5. Bagaimana patofisiologi dan pathways dari fraktur? Trauma fraktur: laserasi kulit perdarahan-syock hipovolemic 6. Apa saja kategori fraktur berdasarkan bentuk fragmentnya?jelaskan!beserta gambar a. Fraktur transversal : fraktur tegak lurus,melintang, b. Fragtur obliq : miring c. Fraktur spiral :melingkar d. Fraktur greenstick

e. Fraktur kompresi 7. Apa saja terapi yang dapat diberikan pada pasien fraktur ? traksi Pembidaian Farmakologi Nonfarmakologi Pemasangan gips Pemasangan ORIF Latihan ROM Ambulasi dini

8. Apa saja pemeriksaan penunjang pada pasien fraktur?jelaskan ! Pemeriksaan rontgen : mengetahui lokasi patah tulang Pemeriksaan krepitasi :

9. Mengapa pada fraktur selalu ditandai dengan bengkak dan kebiruan? Pecahnya pembuluh darah- darah berkumpul bengkak 10.Faktor apa saja yg mempengaruhi penyembuhan fraktur? a. Nutrisi b. Aktivitas c. Usia d. Hygiene e. Letak dan jenis fraktur 11.Apa saja tahap penyembuhan pada fraktur? Sebut dan Jelaskan ! 12.Bagaimana cara penanganan pada nyeri skala 7? 13.Bagaimana penanganan pertama pada fraktur terbuka dan fraktur tertutup. Jelaskan! 14.Bagaimana pengkajian dan diagnose terkait scenario? 15.Bagaimana intervensi yg tepat pada fraktur?jelakan!

16.Bagaimana diit yg tepat pada pasien fraktur. Jelaskan ! 17.Bagaimana discharge planning pada pasien fraktur?jelaskan !

STEP 4 :

STEP 5: 1. Bagaimana anatomi dan fisiologi ekstremitas bawah? Jelaskan ! 2. Apa saja klasifikasi dan ciri ciri dari fraktur terbuka dan tertutup? Jelaskan beserta gambar! 3. Bagaimana patofisiologi dan pathways dari fraktur, jelaskan! 4. Apa saja kategori fraktur berdasarkan bentuk fragmentnya? Sebut dan jelaskan beserta gambar! 5. Apa saja terapi yang diberikan pada pasien fraktur?jelaskan! 6. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada penderita fraktur?jelaskan ! 7. Mengapa fraktur selalu ditandai dengan bengkak dan kebiruan?jelaskan !

8. Apa saja tahap penyembuhan pada fraktur? Sebut dan Jelaskan ! 9. Bagaimana cara penanganan pada nyeri skala 7? 10. Apa saja komplikasi dari fraktur?jelaskan ! 11. Bagaimana penanganan pertama pada fraktur terbuka dan fraktur tertutup. Jelaskan! 12. Bagaimana pengkajian dan diagnose terkait scenario? 13. Bagaimana intervensi yg tepat pada fraktur?jelakan! 14. Bagaimana diit yg tepat pada pasien fraktur. Jelaskan ! 15. Bagaimana discharge planning pada pasien fraktur?jelaskan !

STEP 6: -

STEP 7 : 1. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari ekstremitas bawah? Jelaskan !

Anggota tulang bawah terdiri dari 31 tulang 1 tulang koxa - Tulang pangkal paha

1femur 1tibia 1 fibula

- Tulang paha - Tulang kering - Tulang betis

1patela

- Tempurung lutut

1Tulang Tarsal - Tulang pangkal kaki 5T. Metatarsal -Tulang telapak kaki 14 alanx - Ruas jarikaki

Fungsi tulang secara umum: Formasi kerangka (penentu bentuk dan ukuran tubuh) Formasi sendi (penggerak) Perlengketan otot Pengungkit Menyokong berat badan Proteksi (membentuk rongga melindungi organ yang halus dan lunak, seperti otak, jantung dan paru) Haemopoesis (pembentukan sel darah (red marrow) Fungsi Imunologi: RES sumsum tulang membentuk limfosit B dan makrofag Penyimpanan Mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow marrow)

Fungsi tulang secara khusus: Sinus-sinus paranasalis: menimbulkan nada pada suara Email gigi: memotong, menggigit dan menggilas makanan Tulang kecil telinga: mengkonduksi gelombang suara Panggul wanita: memudahkan proses partus

Komposisi tulang: Mineral dan jaringan organik (kolagen dan proteoglikan) Kalsium dan fosfat

Tulang menurut bentuknya Ossa longa (tulang panjang): tulang yang ukuran panjangnya terbesar, contohnya os humerus Ossa brevia (tulang pendek): tulang yang ketiga ukurannya kira-kira sama besar, contohnya ossa carpi

Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yang ukuran lebarnya terbesar, contohnya os parietale Ossa irregular (tulang tak beraturan), contohnya os sphenoidale Ossa pneumatica (tulang berongga udara), contohnya os maxilla 2. Apa saja ciri ciri dan klasifikasi dari fraktur terbuka dan tertutup? Sebut dan jelaskan beserta gambar! Fraktur terbuka : Fraktur yang disertai kerusakan kulit pada tempat fraktur (Fragmen frakturnya menembus kulit), dimana bakteri dari luar bisa menimbulkan infeksi pada tempat fraktur (terkontaminasi oleh benda asing) Menurut R. Gustillo, fraktur terbuka terbagi atas tiga derajat yaitu: a. Derajat I : Luka kurang dari 1 cm. Kerusakan jaringan lunak sedikit, tak ada tanda luka remuk. Fraktur sederhana transversal, oblik / kominutif ringan Kontaminasi minimal. b. Derajat II : Laserasi lebih dari 1 cm Kerusakan jaringan lunak, tidak luas. Kontaminasi sedang c. Derajat III : Terjadi kerusakan luas di kulit, otot, neurovaskuler. Fraktur Derajat III terbagi atas : Jaringan lunak yang menutupi fraktur tulang adequate meskipun ada laserasi Kehilangan bjaringan lunak dengan fraktur tulang yang terpapar. Luka pada pembuluh arteri. B. Fraktur tertutup : fraktur yg tak dapat dilihat dan terjadi didalam lapisan kulit,tidak terjadi hubungan dengan permukaan luar. Fraktur yang tidak menyebabkan robeknya kulit, jadi fragmen frakturnya tidak menembus jaringan kulit.

Klasifikasi dari fraktur : a. Menurut jumlah garis patah Fraktur kompulsif : garis patah lebih dari satu atau saling berhubungan Fraktur segmentasi : garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan Fraktur multiple : garis patah yg lebih dari satu tapi pada tulang yang berlainan tempatnya

a. Menurut hubungannya antara fragment tulang dengan adanya dunia luar Fraktur tertutup : bila tidak terdapat hubungan antara fragment tulang dengan dunia luar

Fraktur terbuka : bila terdapat hubungan antara fragment tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit.

b. Menurut komplitnya Fraktur komplit korteks tulang Fraktur tidak komplit :bila garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui dua : bila garis patah tidak melalui seluruh penampang tulang

c. Menurut bentuk baris patah dan hubungannya dengan mekanisme trauma Baris patah melintang atau horizontal : trauma angulasi atau langsung Baris patah obliq : trauma angulasi Garis patah spiral : trauma rotasi Kompresi : trauma aksial,fleksi pada tulang spongiosa

3. Apa saja penyebab terjadinya fraktur?jelaskan !

Benturan atau cidera (kecelakaan) Fraktur patologik : kelemahan tulang akibat penyakit kanker atau ostoporosis Patah karena keletihan Patah tulang karena otot tidak dapat mengobservasi energi (berjalan kaki terlalu jauh)

4. Apa saja tanda dan gejala dari fraktur? Jelaskan ! a. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmentulang diimobilisasi. Spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah yang dirancang untuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang.

b.

Deformitas dapat disebabkan pergeseran fragmen pada daerah fraktur dan eksremitas. Deformitas dapat di ketahui dengan membandingkan dengan ekstremitas normal. Ekstremitas tidak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot bergantung pada integritas tulang tempat melengketnya obat. c. Pemendekan tulang, karena kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah tempat fraktur. Fragmen sering saling melingkupi satu sama lain sampai 2,5 sampai 5,5 cm d. Krepitasi yaitu pada saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang. Krepitasi yang teraba akibat gesekan antar fragmen satu dengan lainnya. e. Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini baru terjadi setelah beberapa jam atau beberapa hari setelah cedera.

5. Bagaimana patofisiologi dan pathways dari fraktur?jelaskan!

Ketika patah tulang, akan terjadi kerusakan dikorteks, pembuluh darah, sumsum tulang dan jaringan lunak. Akibat dari hal tersebut adalah terjadi perdarahan, kerusakan tulang dan jaringan sekitarnya. Keadaan inimenimbulkan hematom pada kanal medulla antara tepi tulang dibawah periosteum dan jaringan tulang yang mengitari fraktur. Terjadinya respon inflamasi akibat sirkulasi jaringan nekrotik adalah ditandai dengan vasodilatasi dari plasma dan leukosit. Ketika terjadi kerusakan tulang, tubuh mulai melakukan proses penyembuhan untuk memperbaiki cidera, tahap ini menunjukkan tahap awal penyembuhan tulang. Hematom yang terbentuk bisa menyebabkan peningkatan tekanan dalam sumsum tulang yang kemudian merangsang pembebasan lemak tersebut masuk kedalam pembuluh darah yang mensuplai organ-organ yang lain. Hematom menyebabkan dilatasi kapiler otot, sehingga meningkatkan tekanan kapiler, kemudian menstimulasi histamin pada otot yang iskemik dan menyebabkan protein plasma hilang dan masuk ke intersisial. Hal ini meyebabkan terjadinya edema. Edema yang terbentuk akan menekan ujung syaraf.

6. Apa saja kategori fraktur berdasarkan bentuk fragmentnya? Sebut dan jelaskan beserta gambar! a. Fraktur transversal : fraktur tegak lurus,melintang, b. fragtur obliq : miring c. Fraktur spiral :melingkar

d. Fraktur greenstick e. Fraktur kompresi 7. Apa saja terapi yang dapat diberikan pada pasien fraktur?jelaskan! Terapi ambulasi dini: Latihan berjalan dengan menggunakan kruk

Latihan naik turun susunan tangga Latihan dengan menggunakan walker Latihan ROM

8. Apa saja pemeriksaan fisik dan pemeriksan penunjang yang dapat dilakukan pada penderita fraktur?jelaskan ! Pemeriksaan fisik : Periksa dibawah patah tulang , biasanya akan ditemukan kulit berwarna kebiruan dan pucat, denyut nadi tak teraba. Selain itu pada bagian yang mengalami fraktur, otot disekitarnya mengalami spame a. Inspeksi : Lihat dan bandingkan dengan sisi yang normal, dan perhatikan hal-hal dibawah ini : Adanya perubahan asimetris kanan dan kiri Adanya deformitas seperti agulasi ( membentuk sudut ) atau rotasi dan pemendekan Jejas ( tanda yang menunjukan bekas trauma ) Pembengkaan Terlihat adanya tulang yang keluar dari jaringan lunak b. Palpasi ( meraba dan merasakan ) : Bandingkan dengan sisi yang sehat sampai dapat dirasakan perbedaanya. Adanya nyeri tekan pada daerah cedra ( tenderness ) Adanya krepitasi pada perabaan yang sedikit kuat Adanya gerak abnormal dengan perabaan agak kuat. Jangan lakukan pemeriksaan yang sengaja untuk mendapat bunyi krepitasi atau gerakan abnormal, misalnya dengan meraba dengan kuat sekali. c. Gerakan : Terdapat dua gerakan yang dapat digunakan untuk menilai tingkat pergerakan akibat patah tulang, yaitu : Gerakan aktif Adalah pemeriksaan gerakan dengan meminta pasien untuk menggerakkan sendiri pada bagian yang cidera Gerakan pasif Perawat yang menggerakan bagian tubuh pasien yang mengalami patah tulang. Pemeriksaan penunjang :

aa. Laboratorium : Pada fraktur test laboratorium yang perlu diketahui : Hb, hematokrit sering rendah akibat perdarahan, laju endap darah (LED) meningkat bila kerusakan jaringan lunak sangat luas. Pada masa penyembuhan Ca dan P meengikat di dalam darah. b. Radiologi :

X-Ray dapat dilihat gambaran fraktur, deformitas dan metalikment. Venogram/anterogram menggambarkan arus vascularisasi. CT scan untuk mendeteksi struktur fraktur yang kompleks. . c. Pemeriksaan rontgen : menentukan lokasi / luasnya fraktur trauma d. Scan tulang, tomogram, scan CT / MRI : memperlihatkan fraktur, juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak. e. Arteriogram : dilakukan bila kerusakan vaskuler dicurigai.

9. Mengapa pada fraktur selalu di tandai dengan bengkak dan kebiruan? Jelaskan ! Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur,tanda ini baru muncul setelah beberapa jam atau beberapa hari setelah cedera. 10.Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi penyembuhan fraktur?jelaskan! Faktor yang mengganggu penyembuhan fraktur a. Imobilisasi yang tidak cukup - Imobilisasi dalam balutan gips umumnya memenuhi syarat imobilisasi, asalkan persendian proksimal dan distal dari patah tulang turut di imobilisasi. - Gerakan minimal pada ujung pecahan patah tulang di tengah otot dan di dalam lingkaran kulit dalam gips, yang misalnya disebabkan oleh latihan ekstremitas yang patah tulang tidak mengganggu, bahkan dapat merangsang perkembangan kalus. Hal ini berlaku nutuk atah tulang yang ditangani gips maupun traksi. b. Infeksi - Infeksi di daerah patah tulang merupakan penyulit berat - Hematom merupakan lingkungan subur untuk kuman patologik yang dapat menyebabkan osteomyelitis di kedua ujung patah tulang, sehingga proses penyembuhan sama sekali tidak dapat berlangsung. c. Ruang diantara kedua fragmen serta Interposisi oleh jaringan lunak - interposisi jaringan seperti otot atau tendo antara kedua fragmen patah tulang dapat menjadi halangan perkembangan kalus antara ujung patahan tulang. - Penyebab yang lain, karena distraksi yang mungkin disebabkan oleh kelebihan traksi atau karena tonus dan tarikan otot. d. Nekrosis avaskuler Apabila kedua fragmen mempunyai vaskularisas iyang baik, penyembuhan biasanya tanpa komplikasi akan tetapi bila salah satu sisi fraktur vaskularisasinya jelek sehingga mengalami kematian maka akan menghambat penyembuhannya. Fraktur intra artikuler (cairan sinovial mengandung fibrolisin, yang akanmelisis bekuan darah awal dan memperlambat pembentukan jendalan) e. Usia (lansia sembuh lebih lama)

Waktu penyembuhan tulang pada anak-anak jauh lebih cepat daripada orang dewasa. Hal ini terutama disebabkan karena aktifitas proses osteogenesis pada periosteum dan endosteum dan juga berhubungan dengan proses remodeling tulang pada bayi sangat aktif dan makin berkurang apabila umur bertambah.

Faktor yang mempercepat penyembuhan fraktur a. Imobilisasi fragmen tulang b. Kontak fragmen tulang maksimal c. Asupan darah yang memadai (dengan syarat imobilisasi yang baik) d. Nutrisi yang baik e. Latihan-pembebanan berat badan untuk tulang panjang f. Hormon-hormon pertumbuhan, tiroid kalsitonin, vitamain D, steroid anabolic 11.saja tahap penyembuhan pada fraktur? Sebut dan jelaskan ! a. Stadium Pembentukan Hematoma Hematoma terbentuk dari darah yang mengalir dari pembuluh darah yang rusak, hematoma dibungkus jaringan lunak sekitar (periostcum dan otot) terjadi 1 2 x 24 jam. b. Stadium Proliferasi Sel-sel berproliferasi dari lapisan dalam periostcum, disekitar lokasi fraktur sel-sel ini menjadi precursor osteoblast dan aktif tumbuh kearah fragmen tulang. Proliferasi juga terjadi dijaringan sumsum tulang, terjadi setelah hari kedua kecelakaan terjadi. c. Stadium Pembentukan Kallus Osteoblast membentuk tulang lunak / kallus memberikan regiditas pada fraktur, massa kalus terlihat pada x-ray yang menunjukkan fraktur telah menyatu. Terjadi setelah 6 10 hari setelah kecelakaan terjadi. d. Stadium Konsolidasi Kallus mengeras dan terjadi proses konsolidasi, fraktur teraba telah menyatu, secara bertahap-tahap menjadi tulang matur. Terjadi pada minggu ke 3 10 setelah kecelakaan. e. Stadium Remodelling Lapisan bulbous mengelilingi tulang khususnya pada kondisi lokasi eks fraktur. Tulang yang berlebihan dibuang oleh osteoklas. Terjadi pada 6 -8 bulan. Bagaimana cara penanganan pada nyeri skala 7?jelaskan ! Analgesik, untuk menekan rasa nyeri / sakit. Reflaktan otot, untuk mencegah kekakuan. Anticougulants, untuk mencegah terjadinya emboli. Antibiotik, untuk mencegah / mengurangi populasi bakteri penyebab infeksi. Apa saja komplikasi dari fraktur? Sebut dan jelaskan ! - Komplikasi Awal a) Kerusakan pembuluh darah

12. 13.

b) Kompartement Syndrom Suatu kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan interstitial dalam sebuah ruangan terbatas, Sehingga mengakibatkan berkurangnya perfusi jaringan dan tekanan oksigen jaringan. Gejala utama adalah rasa sakit yang bertambah parah terutama pada pergerakan pasif dan nyeri tersebut tidak hilang oleh narkotik. c) Fat Embolism Syndrom Terjadi karena sel-sel lemak yang masuk ke aliran darah dan menyebabkan tingkat oksigen dalam darah rendah yang ditandai dengan gangguan pernafasan, tekanan nadi cepat, hypertensi, sesak nafas, demam. Serangan biasanya 2-3 hari setelah cedera. d) Infeksi Terjadi akibat System pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan e) Avaskuler Nekrosis Terjadi karena aliran darah ke tulang rusak atau terganggu yang bisa menyebabkan nekrosis tulang f) Shock Terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya permeabilitas kapiler yang bisa menyebabkan menurunnya oksigenasi. Ini biasanya terjadi pada fraktur. - Komplikasi Dalam Waktu Lama a) Delayed Union dan nonunion : Sambungan tulang yang terlambat dan tulang patah yang tidak menyambung kembali. b) Malunion : adalah suatu keadaan dimana tulang yang patah telah sembuh dalam posisi yang tidak seharusnya, membentuk sudut, atau miring.

14. Bagaimana penanganan pertama pada fraktur terbuka dan fraktur tertutup. Jelaskan!

a) Kenali ciri awal patah tulang dengan memperhatikan riwayat trauma yang terjadi karena; benturan, terjatuh atau tertimpa benda keras yang menjadi alasan kuat pasien mengalami patah tulang. Biasanya, pasien akan mengalami rasa nyeri yang amat sangat dan bengkak hingga terjadinya perubahan bentuk yang kelihatannya tidak wajar (seperti; membengkok atau memuntir). b) Jika ditemukan luka yang terbuka, bersihkan dengan antiseptik dan usahakan untuk menghentikan pendarahan dengan dibebat atau ditekan dengan perban atau kain bersih. c) Lakukan reposisi (pengembalian tulang yang berubah ke posisi semula) namun hal ini tidak boleh dilakukan secara paksa dan sebaiknya dilakukan oleh para ahli atau yang sudah biasa melakukannya. d) Pertahankan daerah patah tulang dengan menggunakan bidai/ papan dari kedua sisi tulang yang patah untuk menyangga agar posisinya tetap stabil.

15. Bagaimana pengkajian dan diagnose terkait scenario?

a. Pengumpulan Data 1)
Anamnesa

a) Identitas Klien b)
Keluhan Utama Pada umumnya keluhan utama pada kasus fraktur adalah rasa nyeri. Nyeri tersebut bisa akut atau kronik tergantung dan lamanya serangan. Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan: Provoking Incident: apakah ada peristiwa yang menjadi yang menjadi faktor presipitasi nyeri. Quality of Pain: seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien. Apakah seperti terbakar, berdenyut, atau menusuk. radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi. Severity (Scale) of Pain: seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan klien, bisa berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkan seberapa jauh rasa sakit mempengaruhi kemampuan fungsinya. Time: berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah buruk pada malam hari atau siang hari.

c) Riwayat Penyakit Sekarang


Pengumpulan data untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya kecelakaan,sehingga dapat diketahui kemungkinan daerah mana saja yang mengalami cedera,dan tahu tindakan apa yang harus diberikan.

d) Riwayat Penyakit Dahulu


Apakah sebelumnya pernah mengalami fraktur atau tidak,kapan dan bagian mana saja yg cedera. e) Riwayat Penyakit Keluarga Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit tulang merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya fraktur, seperti diabetes, osteoporosis yang sering terjadi pada beberapa keturunan, dan kanker tulang yang cenderung diturunkan secara genetik (Ignatavicius, Donna D, 1995).

f) Riwayat Psikososial

Bagaimana respond klien dalam menghadapi penyakit yg diderita. g) kaji pola fungsional gordon : pola eliminasi,pola nutrisi,pola aktivitas, pola istirahat/tidur, pola sensori dan kognitif.

h) Kaji keadaan umum pasien,tingkat kesadaran pasien,pemeriksaan head to toe dan kaji adanya tanda tanda inflamasi. 16. Bagaimana intervensi yg tepat pada fraktur?jelakan! Diagnosa : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri (fisik) NOC: a. Pain level b. Pain control c. Comfort level Kriteria hasil : Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri,msmpu menggunakan teknik farmakologi untuk mengurangi nyeri,mencari bantuan) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan manajemen nyeri Mampu mengenali nyeri (skala,intensitas,frekuensi ,dan tanda nyeri) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang.

NIC: a. Pain management Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas dan faktor presipitasi. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri dan menemukan dukungan

Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan terhadap nyeri tidak berhasil.

17. Bagaimana diit yg tepat pada pasien fraktur. Jelaskan ! Memberikan nutrisi pada pasien yang mengalami gangguan pada tulang dengan diit tinggi kalori dan tinggi protein (TKTP),

bervitamin, terutama vitamin D karena mengandung kalsium tinggi, magnesium, kalsium dan fosfor.

18. Bagaimana discharge planning pada pasien fraktur?jelaskan !

Meningkatkan masukan cairan Dianjurkan untuk diet lunak terlebih dahulu Istirahat yang adekuat Control teratur kedokter Minum obat sesuai advis yang dianjurkan Menjaga masukan nutrisi seimbang Hindari terjadinya trauma berulang

Gambar fraktur :

DAFTAR PUSTAKA :
1. Price, Sylvia. (1995). PATOFISIOLOGI:Konsep klinis proses-proses penyakit.Ed. 4. Jakarta : EGC.

2. Brunner and Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah. E.Vol.2 Jakarta: EGC 3. Doengoes, Marilyn et all (2000), Rencana Asuhan Keperawatan ed. 3 Jakarta, EGC. 4. Price, Evelyn C, Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Gramedia, Jakarta 1997

Anda mungkin juga menyukai