Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Keperawatan adalah suatu interaksi antara perawat dan klien, perawat dan profesional kesehatan lain. Proses interaksi manusia terjadi melalui komunikasi : verbal dan non verbal, tertulis dan tidak tertulis, terencana dan tidak terencana. Komunikasi diantara manusia menyampaikan pikiran, ide, perasaan dan informasi. Agar perawat efektif dalam berinteraksi, mereka harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Komunikasi dapat didefinisikan sebagai pemberian atau pertukaran informasi dengan cara verbal atau tertulis. Kozier dan rekan (2000) mendefinisikan komunikasi sebagai Suatu proses dua arah yang meliputi pengiriman dan penerimaan pesan. Sherman (1994) mendefinisikan komunikasi sebagai berbagai pengalaman dan berbagai perasaan dan emosi. Perawat yang berkomunikasi secara efektif lebih mampu membina hubungan yang berhasil antara diri mereka sendiri dan orang lain, termasuk klien dan keluarga serta komponen masyarakat lainnya. Ciri Komunikasi yang efektif itu salah satunya adalah jika didalamnya terdapat sikap atau perilaku Caring perawat yang profesional terhadap klien atau keluarga dan orang lainnya. Sehingga tercipta hubungan yang baik antara perawat dan klien. Beberapa tokoh keperawatan seperti Watson (1979), Leininger (1984), Benner (1989), menempatkan caring sebagai dasar dalam praktek keperawatan. Diperkirakan bahwa pelayanan kesehatan adalah caring sedangkan adalah curing. Jika perawat sebagai suatu kelompok profesi yang bekerja selama 24 jam di rumah sakit lebih menekankan caring sebagai pusat dan aspek yang dominan dalam pelayanannya maka tak dapat disangkal lagi bahwa perawat akan membuat suatu perbedaan yang besar antara caring dan curing (Marriner A-Tomey, 1998). Kenyataan yang dihadapi saat

Konsep Dasar Keperawatan I Konsep Caring

ini adalah bahwa kebanyakan perawat terlibat secara aktif dan memusatkan diri pada fenomena medik seperti cara diagnostik dan cara pengobatan.

1.2 Tujuan Tujuan pembuatan makalah ini adalah: a. Mengetahui pengertian caring b. Menengetahui indicator caratif c. Mengetahui sikap caring d. Mengetahui karakteristik caring e. Mengetahui komponen caring f. Mengetahui cirri-ciri caring yang ideal

1.3 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada makalah ini adalah: a. b. c. d. e. f. Apa yang dimaksud dengan caring? Jelaskan indicator caratif dalam caring! Jelaskan sikap caring! Jelaskan karakteristik caring! Jelaskan komponen caring! Jelaskan ciri-ciri caring yang ideal!

Konsep Dasar Keperawatan I Konsep Caring

BAB II PERMASALAHAN

2.1 Definisi Caring Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdediksi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi. Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam praktik keperawatan. Rubenfeld (1999), mendefinisikan Caring: memberikan asuhan , dukungan emosional pada klien, keluarga dan kerabatnya secara verbal maupun non verbal. Jean Watson (1985), caring merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan dan meningkatkan martabat manusia.

2.2 Indikator Caratif Caring Menurut Watson (1979) intervensi keperawatan yang terkait dengan perawatan manusia disebut faktor Carative. Adapun 10 indikator caratif antara lain: 1. Forming a humanistic altruistic Faktor ini berkaitan dengan kepuasan melalui memberi dan memperluas rasa diri (sense of self). Meskipun nilai dipelajari pada awal kehidupan, nilai dapat langsung dipengaruhi oleh pendidik. 2. Instilling faith & hope (Mengajarkan agar orang lain percaya dan mempunyai pengharapan : fasilitas optimisme, menyesuaikan diri) 3. 4. Cultivating sensitivity to ones self (Sensitif terhadap diri sendiri dan orang lain) Developing a helping trust relation (Membina hubungan saling percaya : jujur, empati) 5. 6. Expressing & feeling (Mengekspresikan perasaan positif dan negatif) Using creative problem-solving caring process (Mengambil keputusan dengan menggunakan metode pemecahan masalah yang ilmiah dan sistemik) 7. Promoting interpersonal teaching learning (Meningkatkan proses belajar)

Konsep Dasar Keperawatan I Konsep Caring

8.

Providing a supportive, protective, or corrective mental-phisical sociocultural & spiritual environment. (Memberikan lingkungan fisik, mental, sosio kultural dan spiritual yang bersifat suportif, protektif dan korektif )

9.

Assisting with the gratification of human needs (Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar)

10. Allowing for existential-phenomenologic forces (Memberi kesempatan untuk mengekspresikan aspek manusia) Dari kesepuluh carative factor diatas, caring dalam keperawatan menyangkut upaya memperlakukan klien secara manusiawi dan utuh sebagai manusia yang berbeda dari manusia lainnya berkenaan dengan proses yang humanitis dalam menentukan kondisi terpenuhi tidaknya kebutuhan dasar manusia dan melakukan upaya pemenuhannya melalui berbagai bentuk intervensi yang bukan hanya berupa kemampuan teknis tetapi disertai warmth, kindness, compassion.

Faktor karatif ini perlu selalui dilakukan oleh perawat agar semua aspek dalam diri klien dapat tertangani sehingga asuhan keperawatan profesional dan bermutu dapat diwujudkan. Selain itu melalui penerapan faktor karatif ini perawat juga dapat belajar untuk lebih memahami diri sebelum memahami orang lain. Keperawatan merupakan suatu proses interpersonal yang terapeutik dan signifikan. Inti dari asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien adlah hubungan perawat-klien yang bersifat profesional dengan penekanan pada bentuknya tinteraksi aktif antara perawat dan klien. Hubungan ini diharapkan dapat memfasilitasi partisipasi klien dengan memotivasi keinginan klien untuk bertanggung jawab terhadap kondisi kesehatannya. Pembahasan di atas telah menunjukkan bahwa teori caring yang dikemukakan oleh Watson menekankan akan kebutuhan klien secara jasmani dan kebutuhan pendekatan spiritual bagi iman klien. Dengan demikian, perawat dituntut untuk mengenal dirinya sendiri secara spiritual dan menerapkannya dalam profesi keperawatan dalam memberikan perawatan dengan cinta dan caring. Jadi, dari teori

Konsep Dasar Keperawatan I Konsep Caring

caring menurut Watson dapat disimpulkan bahwa adanya keseimbangan antara aspek jasmani dan spiritual dalam asuhan keperawatan. Lima C dari Caring, Roach (1984) : Compassion (Kasih sayang) Competence (Kompetensi) Conscience (Kesadaran) Confidence (Kepercayaan) Commitment (Komitmen)

2.3 Sikap Caring Asuhan keperawatan bermutu yang diberikan oleh perawat dapat dicapai apabila perawat dapat memperlihatkan sikap caring kepada klien. Dalam memberikan asuhan, perawat menggunakan: a. b. c. d. e. f. Keahlian Kata-kata yang lemah lembut Sentuhan Memberikan harapan Selalu berada disamping klien Bersikap caring sebagai media pemberi asuhan

2.4 Karakteristik Caring Menurut Wolf dan Barnum (1998) karakteristik caring antara lain sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g. Mendengar dengan perhatian Memberi rasa nyaman Berkata Jujur Memiliki kesabaran Bertanggung jawab Memberi informasi sehingga klien dapat mengambil keputusan Memberi sentuhan

Konsep Dasar Keperawatan I Konsep Caring

h. i. j.

Memajukan sensitifitas Menunjukan rasa hormat pada klien Memanggil klien dengan namanya

2.5 Komponen Caring Menurut Meyer (1971) komponen utama caring adalah : a. b. c. d. e. f. g. Pengetahuan Kesabaran Kejujuran Kepercayaan Kerendahan Hati Harapan Keberanian Madeleine Leinigner (1991) menyatakan bahwa perawatan manusia adalah intisar keperawatan dan nyata, dimensi pusat dan koheren, yang pada akhirna menjadi fokus utama kita. Merawat, menembus dan memelihara jaringan hidup keperawatan. Perawat makin menjadi penulis kreatif bagi hidupnya sendiri, sebuah kehidupan yang tinggal dalam hubungan dan penghubung dan saling menghubungkan dengan orang lain. Caring adalah cara keperawatan. Hal ini bagaimanapun perlu dijabarkan untuk mendapatkan kejelasan. Pelajar keperawatan perlu menggal secara dalam untuk menemukan nilai yang tersimpan, arti pribadi dari keperawatan yang akan berlanjut menjadi pemeliharaan hubungan pendekatan yang dalam dengan orang lain, itulah keperawatan, komitmen merawat itu harus membuat kontribusi pokok yang jelas dari perawat untuk memberikan perawatan kesehatan pada individu, keluarga dan komunitas pada saat ini dan masa yang akan datang. Untuk membangun pribadi Caring, perawat dituntut memiliki pengetahuan tentang manusia, aspek tumbuh kembang, respon terhadap lingkungan yang terus berubah, keterbatasan dan kekuatan serta kebutuhan-kebutuhan manusia. Bukan

Konsep Dasar Keperawatan I Konsep Caring

berarti kalau pengetahuan perawat tentang Caring meningkat akan menyokong perubahan perilaku perawat. Caring dalam asuhan keperawatan merupakan bagian dari bentuk kinerja perawat dalam merawat pasien. Secara teoritik (Gibson, 1987) ada tiga kelokmpok variabel yang mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan diantaranya: a. Variabel Individu Variabel individu adalah kemampuan dan ketrampilan, latar belakang dan demografi. b. Variabel Psikologis Variable psikologi merupakan persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. c. Variabel Organisasi Variabel organisasi adalah kepemimpinan, sumber daya, imbalan struktur dan desain pekerjaan. Dengan demikian membangun pribadi caring perawat harus menggunakan tiga pendekatan, yaitu: a. b. Pendekatan individu melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan caring. Pendekatan organisasi dapat dilakukan melalui perencanaan pengembangan, imbalan atau yang terkait dengan kepuasan kerja perawat dan serta adanya effektive leadership dalam keperawatan. Peran organisasi(rumah sakit) adalah menciptakan iklim kerja yang kondusif dalam keperawatan melalui

kepemmpinan yang efektif, perencanaan jenjang karir perawat yang terstruktur, pengembangan system remunerasi yang seimbang dan berbagai bentuk pencapaian kepuasan kerja perawat. Karena itu semua dapat berdampak pada meningkatnya motivasi dan kinerja perawat dalam caring. c. Pendekatan psikologi, melalui pendidikan pembelajaran unsure-unsur caring (humanistik, kepedulian dan keperyaan, komitmen membantu orang lain). Akan tetapi tidak mudah merubah perilaku seseorang dalam waktu yang singkat. Bukan pekerjaan yang mudah untuk merubah perilaku seseorang. Yang terbaik adalah membentuk Caring perawat sejak dini, yaitu sejak berada dalam
Konsep Dasar Keperawatan I Konsep Caring

pendidikan. Artinya peran pendidikan dalam membangun caring perawat sangat penting. Dalam penyusunan kurikulum pendidikan perawatan harus selalu memasukkan unsur caring dalam setiap mata kuliah. Penekanan pada humansitik, kepedulian dan kepercayaan, komitmen membantu orang lain dan berbagai unsur caring yang lain harus ada dalam pendidikan perawatan. Andaikata pada saat rekruitmen sudah ada system yang bisa menemukan bagaimana sikap caring calon mahasiswa keperawatan itu akan membuat perbedaan yang mendasar antara perawat sekarang dan yang akan datang dalam perilaku caringnya.

2.6 Ciri-Ciri Caring yang Ideal a. Kualitas pribadi: perawat yang memiliki banyak kualitas; baik, tulus, berpengetahuan, sabar dan tenang, memiliki rasa humor, penolong, jujur, santai, asertif, penuh kasih sayang, perhatian, berpengalaman, fleksibel, menyenangkan, toleran, dan perhatian. b. Daya kerja dan klinis: mendahulukan kepentingan pasien dan dapat dipercaya serta terampil. c. Pendekatan interpersonal: bersifat empat, peka, mudah bergaul, sopan, berkomunikasi dengan baik, serta mau mendengarkan orang lain. d. Tingkat motivasi: memiliki komitmen, motivasi tinggi, teliti. e. Perhatian terhadap kepentingan orang lain dan tidak bergantung pada orang lain. f. Penggunaan waktu: senantiasa mempunyai waktu untuk orang lain. g. Sikap: professional, ringan bekerja, tidak sombong, dan konsisten.

Konsep Dasar Keperawatan I Konsep Caring

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan a. Caring merupakan suatu kemampuan untuk berdediksi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi.
b. Forming a humanistic altruistic, instilling faith & hope, cultivating

sensitivity to ones self, developing a helping trust relation, expressing & feeling, using creative problem-solving caring process, promoting interpersonal teaching learning, providing a supportive; protective; or corrective mental-phisical sociocultural & spiritual environment merupakan indikator caratif caring.
c. Ciri-ciri caring yang ideal diantaranya: kualitas pribadi yaitu perawat yang

baik, tulus, berpengetahuan, sabar dan tenang, memiliki rasa humor, penolong, jujur, santai, asertif, penuh kasih sayang, perhatian, berpengalaman, fleksibel, menyenangkan, toleran, dan perhatian; daya kerja dan klinis: mendahulukan kepentingan pasien dan dapat dipercaya serta terampil; pendekatan interpersonal: bersifat empat, peka, mudah bergaul, sopan, berkomunikasi dengan baik, serta mau mendengarkan orang lain; tingkat motivasi: memiliki komitmen, motivasi tinggi, teliti; perhatian terhadap kepentingan orang lain dan tidak bergantung pada orang lain; penggunaan waktu: senantiasa mempunyai waktu untuk orang lain; sikap: professional, ringan bekerja, tidak sombong, dan konsisten. 3.2 Saran Guna menyempurnakan makalah ini, diharapkan adanya masukan saran dan kritik dari para pembaca. Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca agar dapat memahami lebih lanjut tentang konsep caring. Untuk dosen yang mengampu atau dosen yang memberikan tugas dalam
Konsep Dasar Keperawatan I Konsep Caring

pembuatan makalah ini agar dapat menjelaskan pada mahasiswa lebih detail lagi pada bagian yang masih kurang pada pembahasan yang dilakukan pada saat diskusi.

Konsep Dasar Keperawatan I Konsep Caring

10

DAFTAR PUSTAKA

1. 2. 3.

Copel, Linda Carman. (2007). Kesehatan Jiwa & Pskiatri. Jakarta : EGC. Mulyana, Dedi. (2007). Ilmu Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Kozier, Barbara. Et all. (2007). Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta : EGC.

Konsep Dasar Keperawatan I Konsep Caring

11

Anda mungkin juga menyukai