Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

BIOLOGI TANAMAN OBAT


Dosen Pengampu: Dr. Erma Prihastanti, M.Si.

Disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Tanaman Obat Oleh: Mentari Putri Pratami Nur Indah Apriliyani Solifa Sarah Zuhrufah Oktivani Dipika Monaliza Sekar Rini Ruli Nur Hidayanti Tyagita Andarani (24020111120001) (24020111120007) (24020111120013) (24020111130020) (24020111130026) (24020111130042) (24020111130054) (24020111140081)

Muhammad Luqman Hakim (24020111130036)

Riza Laksitadevi Mutiaratri (24020111140067)

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah biologi tanaman obat ini dengan baik. Penyusun berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan serta informasi yang bermanfaat terhadap pembacanya. Makalah ini berisi informasi mengenai macam-macam tanaman obat, deskripsi, serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga isi dalam makalah ini dapat bermanfaat serta memberikan kontribusi terhadap pembacanya sehingga dapat diterapkan dalam ilmu dan kegiatan yang bermanfaat. Semarang, 11 April 2013

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Hingga saat ini pemanfaatan kekayaan sumber biofarmaka dan kearifan lokal untuk pengobatan masyarakat belum maksimal. Hal ini tercermin dari rendahnya nilai ekonomi yang dihasilkan. Permasalahan pengembangan produk obat herbal di Indonesia diantaranya adalah kontinyuitas pasokan bahan baku terstandar yang kurang terjamin dengan mutu yang fluktuatif. Oleh sebab itu, untuk mendukung perkembangan global, regional, dan nasional dalam pemanfaatan tanaman obat, sudah saatnya Indonesia melakukan perubahan yang mendasar dalam prioritas penelitian dan pengembangan dengan memanfaatkan potensi dan peluang tersebut dan menjadikan keanekaragaman hayati tanaman obat sebagai bagian dalam kemandirian perawatan kesehatan bangsa. B. Rumusan Masalah
Bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Lada (Piper nigrum)

sebagai tanaman obat?


Bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Sirih (Pioer betle L)

sebagai tanaman obat? Bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) sebagai tanaman obat? Bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Jeruk Limau (Citrus amblycarpa) sebagai tanaman obat? Bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Jeruk Purut (Citrus hystrix) sebagai tanaman obat? Bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Murbei (Morus indica Rumph) sebagai tanaman obat? Bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Cabe Puyang (Piper longum) sebagai tanaman obat?

Bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Kemukus (Piper cubeba) sebagai tanaman obat? Bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl) sebagai tanaman obat? Bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Torbangun atau Bangunbangun (Coleus amboinicus Lour) sebagai tanaman obat? C. Tujuan

Untuk menjelaskan bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Lada (Piper nigrum) sebagai tanaman obat.

Untuk menjelaskan bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Sirih (Pioer betle L) sebagai tanaman obat. Untuk menjelaskan bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) sebagai tanaman obat.

Untuk menjelaskan bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Jeruk Limau (Citrus amblycarpa) sebagai tanaman obat. Untuk menjelaskan bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Jeruk Purut (Citrus hystrix) sebagai tanaman obat. Untuk menjelaskan bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Murbei (Morus indica Rumph) sebagai tanaman obat. Untuk menjelaskan bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Cabe Puyang (Piper longum) sebagai tanaman obat. Untuk menjelaskan bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Kemukus (Piper cubeba) sebagai tanaman obat. Untuk menjelaskan bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl) sebagai tanaman obat. Untuk menjelaskan bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Torbangun atau Bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) sebagai tanaman obat.

BAB II PEMBAHASAN A. Lada (Piper nigrum)

Klasifikasi: Regnum Divisio Kelas Ordo Familia Genus Spesies : Plantae : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Piperales : Piperaceae : Piper : Piper nigrum L. Lada (Piper nigrum) merupakan tanaman herbal tahunan, tumbuh memanjat. Batang berbentuk bulat, beruas, bercabang, mempunyai akar pelekat, dan berwarna hijau kotor. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur, pangkal daun bentuk jantung, ujung daun runcing, tepi daun rata, panjang daun 5-8 cm, lebar daun 2-5 cm, pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga lada merupakan bunga majemuk, bentuk bulir, menggantung, panjangnya 3,5-22 cm, warna hijau. Buah lada berbentuk buni, bulat, saat buah muda masih berwarna hijau dan setelah tua berwarna merah. Lada atau merica (Piper nigrum L.) adalah rempah-rempah berwujud bijian yang dihasilkan oleh tumbuhan dengan nama sama. Lada sangat penting dalam komponen masakan dunia dan dikenal luas sebagai komoditi perdagangan penting di Dunia Lama. Pada masa lampau

harganya sangat tinggi sehingga menjadi salah satu pemicu penjelajahan orang Eropa ke Asia Timur untuk menguasai perdagangannya dan, dengan demikian, mengawali sejarah kolonisasi Afrika, Asia, dan Amerika. Di Indonesia, lada terutama dihasilkan di Pulau Bangka. Lada disebut sahang dalam bahasa Melayu Lokal seperti bahasa Banjar, Melayu Belitung, Melayu Sambas, dan lain-lain. Manfaat Merica adalah salah satu obat penyembuh sakit kepala yang ampuh. Merica mengandung zat kavisin yang membawa sifat pedas. Di dalam tubuh, senyawa-senyawa yang menjadi sumber rasa pedas akan bekerja meredam aktivitas otak saat menerima sinyal rasa sakit yang disalurkan dari sistem syaraf. Oleh sebab itu, beban rasa sakit yang tadinya tinggi jadi berkurang. Merica juga tergolong senyawa pembangkit birahi/afrodisiak. Senyawa boron, calamene dan vacrol yang terdapat pada butiran buah lada dapat merangsang pengeluaran hormon androgen dan estrogen yang merupakan bekal utama pembangkit gairah seksual pada pria dan wanita. Kandungan merica juga dapat mengatasi bau keringat yang kurang sedap, haid yang kurang teratur, panas dalam, rematik, asam urat, tulang keropos, sakit gigi, asma, hernia, dan berbagai jenis penyakit kulit.

B. Sirih (Pioer betle L)

Klasifikasi: Kingdom Divisi : Plantae : Magnoliophyta

Kelas Ordo Famili Genus Spesies

: Magnoliopsida : Piperales : Piperaceae : Piper : Piper betle L Sirih (Piper betle L) Mengandung minyak atsiri fenol betel dan kavikol yang

menimbulkan aroma harum. Selain itu juga mengandung enzim diatase, gula dan tannin. Daun sirih juga mengandung kavibetol yang merupakan turunan fenol, berfungsi sebagai antiseptik. Manfaat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Mengurangi produksi ASI yang berlebihan Menghilangkan keputihan Mengobati sakit jantung Mengobati Sifilis Mengobati alergi / biduren Menyembuhkan diare Menghentikan pendarahan gusi Mnghentikan pendarahan hidung / mimisan Mengobati sakit gigi karena berlubang

10. Mengobati Bronkhitis 11. Mengobati batuk 12. Mengobati sakit mata 13. Mengobati eksim 14. Mengobati gatal-gatal setelah melahirkan 15. Menghilangkan bau mulut 16. Menghindarkan sakit kulit dan gatal-gatal 17. Menghindarkan jerawat yang akan tumbuh 18. Menghilangkan jerawat.

C. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)


Daun jeruk

Batang jeruk

Buah jeruk Klasifikasi: Kingdom Divisi Kelas Ordo Genus Spesies : Plantae : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Rutales : Citrus : Citrus aurantifolia Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bermanfaat seperti : limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, asam sitrat dan sitral. Setiap 100 gram jeruk nipis mengandung vitamin C sebesar 27 miligram, kalsium 40 miligram, hidrat arang 12,4 miligram, vitamin B1 0,04 miligram, zat besi 0,6 miligram, lemak 0,1 miligram, kalori 37 gram, protein 0,8 gram dan mengandung air 86 gram. Manfaat 1. 2. 3. 4. 5. Menyembuhkan amandel Menyembuhkan malaria Menyembuhkan ambeien Mengobati sesak nafas Menyembuhkan influenza

6. 7. 8. 9.

Menyembuhkan batuk Menyembuhkan demam Mengobati sembelit Mengatasi terlambat datang bulan

10. Mengobati perut mulas 11. Mengobati sakit perut karena datang bulan 12. Meredakan perut mual 13. Menghilangkan kelelahan 14. Mengobati disentri 15. Menghilangkan bau badan 16. Menghindarkan keriput di wajah.

D. Jeruk Limau (Citrus amblycarpa)

Daging, buah, dan biji.

Jeruk limau (Citrus amblycarpa) mempunyai kandungan minyak atsiri yang terdapat pada bagian daun dan kulitnya. Minyak atsiri dari daun jeruk limau mengandung -pinena, linalool, sitronelal, sitronelol dan geraniol, -terpinena, dan metil-N-metil antranilat. Sedang minyak atsiri kulit buah adalah -pinena, simena, limonena dan sitronelal.

Manfaat Kandungan kimia yang dari Citrus amblycarpa aktivitas 1. Penurun 2. Membantu 3. Menenangkan syaraf 4. Anti nyeri 5. Antiseptik 6. Sebagai senyawa anti bakteri 7. Sebagai penambah cita rasa 8. Banyak digunakan sebagai zat pewangi untuk parfum 9. Dapat pula sebagai pengawet 10. Tolak nyamuk serta mengusir serangga. terdapat pada minyak atsiri memiliki khasiat: lokomotor (antikejang), melemaskan otot,

E. Jeruk Purut (Citrus hystrix)


Daunnya tanin 1,8%, mengandung steroid

triterpenoid, dan minyak atsiri 1-15% v/b. Kulit buahnya mengandung saponin, tanin 1%, steroid triterpenoid, dan minyak atsiri yang mengandung sitrat 2-2,5% v/b (Agromedia, 2008). Sedangkan menurut Subarnas (2007), kandungan kimia dalam daun jeruk purut adalah senyawa alkaloid, saponin, polifenol, dan minyak atsiri. Kulit buah mengandung saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri. Adapun daging buahnya mengandung saponin dan flavonoid. Manfaat: Daunnya berkhasiat sebagai stimulant dan penyegar yang digunakan untuk mengatasi badan letih dan lemah sehabis sakit berat serta penyedap masakan. Kulit buahnya berkhasiat

sebagai obat bisul, panas dalam, radang kulit, radang payudara, stimulan, berbau khas aromatic selain dapat menjadi penyedap masakan juga digunakan dalam pembuatan kue dan manisan. Buahnya digunakan untuk mengatasi influenza, badan terasa lelah, rambut kepala yang bau, serta kulit bersisik dan mengelupas (Agromedia, 2008). Menurut Subarnas (2007), daging buah berkhasiat untuk obat batuk. Kulit dan daun sebagai penyedap masakan dan antiseptik.

F. Murbei (Morus indica Rumph)

Daun Murbei Klasifikasi: Kingdom Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta : Dilleniidae : Urticales : Moraceae : Morus : Morus indica Rumph Daun murbei mengandung ecdysterone, inokosterone, lupeol, beta-sitosterol, rutin, moracetin, isoquersetin, scopoletin, scopolin, alfa-, beta-hexenal, cis-beta-hexenol, cis-lamdahexenol, benzaidehide, eugenol, linalool, benzyl alkohol, butylamine, acetone, trigonelline,

choline, adenin, asam amino, copper, zinc, vitamin (A, B1, C. dan karoten), asam klorogenik, asam fumarat, asam folat, asam formyltetrahydrofolik, dan mioinositol. Juga mengandung phytoestrogens. Bagian ranting murbei mengandung tanin dan vitamin A. Buahnya mengandung cyanidin, isoquercetin, sakarida, asam linoleat, asam stearat, asam oleat, dan vitamin (karoten, B1, B2 dan C). Kulit batang mengandung (1) triterpenoids: alfa-,beta-amyrin, sitosterol, sitosterol-alfa-glucoside. (2) Flavonoids: morusin, cyclomorusin, kuwanone A,B,C, oxydihydromorusin. (3) Coumarins: umbelliferone, dan scopoletin. Kulit akar mengandung derivat flavone mulberrin, mulberrochromene, cyclomulberrin, cyclomulberrochromene, morussin, dan mulberrofuran A. Juga mengandung betulinic acid, scopoletin, alfa-amyrin, betaamyrin, undecaprenol, dan dodecaprenol. Biji: urease. Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian : Eedysterone berkhasiat hipoglikemik. Bagian-bagian tanaman murbei: Daun Helai-helai daun berbentuk bulat telur, ujungnya runcing, sedang pangkal daun juga runcing tetapi agak membulat. Tepi-tepi daunnya bergerigi. Panjang daun yang berwarna hijau adalah sekitar 6 cm sampai 15 cm. Daun tunggal, letak berseling, bertangkai yang panjangnya 4 cm. Helai daun bulat telur sampai berbentuk jantung, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip agak menonjol, permukaan atas dan bawah kasar, panjang 2,5 20 cm, lebar 1,5 12 cm, warnanya hijau. Buah Karena jenis beri,buah murbei merupakan buah majemuk dengan panjang 2-3cm jika sudah matang buahnya akan berwarna ungu kemerah merahan dan terasa asam. Bunga Bunga majemuk bentuk tandan, keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk taju, warnanya putih. Dalam satu pohon terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yang terpisah. Murbei berbunga sepanjang tabun. Buahnya banyak berupa buah buni, berair dan rasanya enak. Buah muda warnanya hijau, setelah masak menjadi hitam. Biji

Biji kecil, warna hitam. Tumbuhan ini dibudidayakan karena daunnya digunakan unluk makanan ulat sutera. Daun muda enak di sayur dan berkhasiat sebagai pembersih darah bagi orang yang sering bisulan. Perbanyakan dengan setek dan okulasi. Manfaat Daun-daunnya diperlukan sebagai bahan obat diuretika. Daun tanaman ini baunnya tidak mencolok atau katakanlah lemah, rasanya agak kelat. Daun murbei menjadi obat alternatif yang paling berkasiat karena kandungannya memiliki Zat yang mampu mengobati berbagai macam penyakit. Antara lain menghilangkan bau badan karena keringat, memperlancar urine, menyembuhkan penyakit kaki gajah, sakit kepala, hipertensi, batuk menahun, membersihkan darah kotor, membersihkan berbagai penyakit kulit,(gatal-gatal, bisul, panu, kudis, kurap, kutu air), memperlancar ASI bagi yang sedang menyusui, menurunkan kolesterol, serta baik bagi pengidap penyakit diabetes melitus. Kulit akar berkhasiat untuk sakit gigi, tidak datang haid, batuk berdahak, sesak napas (asma), muka bengkak (ederna), kencing yang nyeri dan susah (disuria), dan cacingan. Buahnya berkhasiat untuk tekanan darah tinggi (hipertensi), jantung berdebar (palpitasi), kencing manis (diabetes mellitus), rasa haus dan mulut kering, sukar tidur (insomnia), batuk berdahak, pendengaran berkurang dan penglihatan kabur, telinga berdenging (tinnitus), tuli, tujuh keliling (vertigo), hepatitis kronis, sembelit pada orang tua, kurang darah (anemia), neurasthenia, sakit otot dan persendian, sakit tenggorok, serta rambut beruban sebelum waktunya. Rantingnya berkhasiat untuk rematik, tangan dan kaki terasa baal dan sakit, sakit pinggang (lumbago), keram pada tangan dan kaki, tekanan darah tinggi, serta menyuburkan pertumbuhan rambut.

G. Cabe Puyang (Piper longum)

Cabe Puyang (Piper longum) berasal dari Asia, terutama Indonesia dan Thailand. Secara alami memang telah lama dipakai sebagai bahan pembuatan jamu. Kandungan aktif yang ada di cabe puyang antaranya piperine, piperlonguminin, silvatin, guinensin, filfilin, sitosterol, resin dan minyak terbang. Manfaat Aktivitas antialergi cabe puyang sudah diteliti dan menunjukkan efektifitasnya dalam mengatasi infeksi tenggorokan dan mencegah kejang di bagian bronkial. Selain untuk mengatasi malaria kronis, buahnya juga dapat digunakan untuk melemahkan virus hepatitis.Herba ini kerap digunakan untuk mengobati batuk,rematik, sendi kaku, mengatasi perut kembung, penyakit semacam lepra dan juga diyakini dapat meningkatkan vitalitas. Bagi penderita maag, cabe puyang dapat menghambat pengeluaran cairan di pencernaan dan menurunkan total asam lambung. Menurunkan LDL, VLDL serta kolesterol total sehingga baik untuk mencegah aterosklerosis.

H. Kemukus (Piper cubeba)

Klasifikasi: Kingdom : Plantae Sub Kingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Magnoliidae : Piperales : Piperaceae : Piper : Piper cubeba L.F Kemukus (Piper cubeba L.F) masih satu family dengan sirih-sirihan atau Piperaceae. Kemukus berkerabat dekat sesuai dengan kerabat famili Piperaceae seperti tanaman sirih (Piper betle) ,lada (Piper nigrum), Piper cubeba, dan Peper omiapellucida semua jenis ini ditandai dengan perbungaannya yang berbentuk amentum (bunga lada). Tanaman Kemukus mempunyai beberapa nama daerah, diantaranya adalah kemukus (Indonesia), kemukus atau tmukus (Jawa), rinu (Sunda), kamokos (Madura), kemukuh (Simalur). Dalam bahasa Inggrisnya dinamakan cubeb pepper.

Perawakan tanaman kemukus

berupa semak. Tanaman ini tumbuh memanjat dan

habitusnya dapat mencapai panjang 5 - 15 m. Bagian-bagian tanaman kemukus diantaranya: Daun Tunggal, bulat telur, pangkal bentuk jantung ujung meruncing, tepi rata, berseling atau tersebar, bekas dudukan daun nampak jelas, panjang 8,5-15,5 cm, lebar 3-9,5 cm, dan berwarna hijau. Batang Batang kemukus bulat tipenya pemanjat dengan akar pelekat, dundul, buku membenjol. Bunga Majemuk, bentuk bulir, panjang 3-10 cm, tangkai 6-20 mm, hijau, daun pelindung elips, melekat pada tangkai bulir, benang sari tiga, putik tiga sampai lima, putih, kuning kehijauan. Buah Bulat, bertangkai, diameter 6-8 mm, tangkaipanjang 2-5 mm, coklatkehitaman. Biji Kecil, lanset, dan berwarna putih kecokelatan.. Akar Serabut, kuning kecokelatan. Kandungan kimia yang dimiliki oleh tanaman kemukus yaitu diantaranya: Minyak atsiri 10-20% terdiri atas kadinen, sineol, karen, sabinen, pinen, kamfor, azulen, teerpineol. Asam Kubebat lebih kurang 1%, damar 2,5-3,5%, zat pahit (kubebin 0,33%), piperin 0,1-0,4%, gom, pati dan minyak lemak. Buah Piper kubeba (kemukus) mengandung senyawa lignan yang terdiri dari kubebin, hinokinin, klusin, dihidrokubebin, dihidro-klusin, kubebininyatein, kubebino-lida, kordigerin, isoyatein (2R,3R)-2-(3",4"-metilen-dioksi-benzil)-3-(3',4'-dimetoksi-benzil) butirolakton. Minyak atsiri 10-15% dan oleoresin 3% yang terdiri dari kubebin 2% asam kebebat 1%.4) Kubebin C20H20O6 adalah senyawa tak berbau, berbentuk Kristal jarum kecil, melebur pada 132oC, memiliki rasa pahit dalam larutan alkohol. Dia larut dalam alkohol,

kloroform dan eter. Pada proses oksidasi, akan terurai menjadi kubebinolida, yang identik dengan hinokinin, yaitu suatu senyawa resin fenolik alami. Asam Kubebat adalah senyawa amorf berwarna putih. Dia memiliki nilai terapi 1-3% dari seluruh biji kemukus, tergantung dari kadarnya. Manfaat Adanya kandungan resin-resin fenolik yang bersifat antiseptik, maka sering digunakan untuk menghentikan (atau setidaknya memperlambat) semakin parahnya penyakitpenyakti infeksi pada kelamin. Karena memiliki aksi mengiritasi lokal terutama pada membrana mukosa, maka kemukus sering digunakan sebagai stimulansia (misalnya sebagai perangsang keluarnya air seni, air liur, angin perut dan sebagainya). Minyak atsiri kemukus dilaporkan dapat mengurangi rata-rata kematian tikus yang diinjeksi dengan virus influenza dibanding dengan kontrol. Ekstrak heksana buah kemukus memberikan efek bronkodilatasi terhadap trakhea terpisah yang telah diberi bronkokonstriktor. Hal ini membuka kesempatan untuk diteliti dengan seksama. Stimulant, Carminative, Expectorant. Kegunaan di masyarakat Secara tradisional buah kemukus digunakan untuk peluruh air seni, asma, peluruh air liur, pencegah mual dan peluruh kentut. Fructus cubebae memberikan efek stimulasi selaput lendir, sehingga dapat digunakan untuk pengobatan bronkitis, bahan ini digunakan dalam bentuk serbuk (jarang dalam bentuk ekstrak atau minyak menguapnya), sebagai campuran rokok untuk asma. Minyaknya digunakan dalam pengobatan kencing nanah.

I. Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl)

Klasifikasi: Kingdom : Plantae Sub Kingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Magnoliidae : Piperales : Piperaceae : Piper : Piper retrofractum Vahl. Cabe jawa merupakan tumbuhan asli Indonesia, ditanam di pekarangan, ladang, atau tumbuh liar di tempat-tempat yang tanahnya agak lembap dan berpasir seperti di dekat pantai atau di hutan sampai ketinggian 600 m dpl. Tumbuhan menahun, batang percabangan liar, tumbuh memanjat; rnelilit, atau melata dengan akar lekatnya, panjangnya dapat mencapai 10 m. Percabangan dimulai dari pangkalnya yang keras dan menyerupai kayu. Daun tunggal, bertangkai, bentuknya bulat telur sampai lonjong, pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas licin, permukaan bawah berbintik-bintik, panjang 8,5 30 cm, lebar 3 13 cm, hijau. Bunga berkelamin tunggal, tersusun dalam bulir yang tumbuh tegak atau sedikit merunduk, bulir jantan lebih panjang dari bulir betina. Buah majemuk berupa bulir,

bentuk bulat panjang sampai silindris, bagian ujung agak mengecil, permukaan tidak rata, bertonjolan teratur, panjang 2 7 cm, garis tengah 4 8 mm, bertangkai panjang, masih muda berwarna hijau, keras dan pedas, kemudian warna berturut-turut menjadi kuning gading dan akhirnya menjadi merah, lunak dan manis. Biji bulat pipih, keras, cokelat kehitaman. Perbanyakan dengan biji atau setek batang. Kandungan kimia tanaman cabe jawa: Sifat kimiawi dan efek farmakologis buah rasanya pedas dan panas, masuk meridian limpa dan lambung. Akar cabe jawa pedas dan hangat rasanya. Kandungan kimia buah cabe jawa mengandung zat pedas piperine, chavicine, palmitic acids, tetrahydropiperic acids, 1undecylenyl-3,4-methylenedioxy benzene, piperidin, rninyak atsiri, isobutyideka-trans-2-trans-4dienamide, dan sesamin. Piper ini mempunyai daya antipiretik, analgesik, antiinflamasi, dan menekan susunan saraf pusat. Bagian akar mengandung piperine, piplartine, dan piper longuniinine. Manfaat Cabe jawa dapat mengobati kejang perut, muntah, perut kembung, mulas, disentri, diare, sembelit, sakit kepala, sakit gigi, batuk, demam, hidung berlendir, lemah syahwat, neurastenia, tekanan darah rendah, pencernaan terganggu, rematik, membersihkan rahim, badan lemah, stroke, dan nyeri pinggang.

J. Torbangun atau Bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour)

Klasifikasi: Kingdom : Plantae Sub Kingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Asteridae : Lamiales : Lamiaceae : Coleus : Coleus amboinicus Lour Tanaman bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) adalah ternasuk uler tahunan atau agak menyerupai semak, tidak berumbi, percabangan agak berbentuk galah, berbulu halus pada saat muda, dan lokos jika tua. Daun berhadapan, tunggal, tebal, berdaging, bundar telur melebar, agak bundar atau berbentuk seperti jantung, dengan luas 5-7 cm x 4-6 cm, permukaan atas berbulu halus tersebar dan pada bagian pertulangan daunnya berambut panjang, tepi daun beringgit kasat sampai bergigi kecuali pada bagian pangkal. Panjang tangkai daun 2-4,5 cm dan berbulu halus (Siagian dan Rahayu, 2000). Rangkaian bunga terdiri atas 10-20 bunga yang tersusun rapat dalam suatu gelungan menyerupai bulir, panjang 10-20 cm, berdaging, dan berbulu halus. Daun pelindung bundar telur melebar, panjang 3-4 cm dan ujung meruncing. Daun kelopak berbentuk lonceng, panjang 2-4 mm, berbulu panjang dan berkelenjar, berukuran tidak sama, bergigi 5; gigi atas bundar telur

melebar, tumpul; gigi lateral dan bawah meruncing. Daun mahkota biru, melengkung, panjang 812 mm, panjang tabung 3-4 mm, menyerupai terompet; labium atas pendek, tegak, berbulu sangat halus; labium bawah panjang dan cekung. Tangkai sari bersatu di bagian bawah membentuk tabung dan mengelilingi putik. Berbiji satu coklat pucat, permukaannya licin, agak bulat, pipih dan berukuran 0,7x0,5 mm (Siagian dan Rahayu, 2000). Kandungan Tanaman Torbangun Komposisi zat gizi daun Torbangun yang terdapat dalam Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia (Mahmud et al., 1990) menyebutkan bahwa dalam 100 gram daun Torbangun mengandung lebih banyak kalsium, besi dan karoten total dibandingkan dengan daun Katuk. Data selengkapnya tentang komposisi zat gizi daun Torbangun dan daun Katuk tercantum dalam Tabel 1.

Manfaat Tanaman ini memiliki khasiat sebagai analgesik, obat luka, obat batuk, dan sariawan (Depkes, 1989). Selain itu, daun Torbangun juga dikenal sebagai anti septik. Wijayakusuma et al. (1996), menyatakan bahwa Coleus amboinicus Lour mengandung minyak esensial yang tersusun atas carvacrol, isoprophyl-o-cresol, phenoldansineol. Dalam 120 kg daun Torbangun segar terkandung 25 ml minyak esensial (kandungan minyaknya 0,2%) sehingga menimbulkan efek antiseptik yang efektif. Daun Torbangun juga mengandung kalium yang dapat membersihkan darah, mencegah infeksi, mengurangi rasa nyeri, menimbulkan rasa tenang, dan dapat menciutkan selaput lendir. Rasa tenang yang dihasilkan oleh daun ini dapat mengurangi stres yang timbul akibat cuaca panas. Cuaca panas dapat menimbulkan stres sehingga menurunkan nafsu makan, sekresi air susu, dan bobot badan (Mepham, 1987). Menurut Damanik et al. (2006), daun Torbangun juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan bayi yang ibunya mengkonsumsi daun Torbangun karena daun ini dapat meningkatkan sekresi air susu ibu. Peningkatan volume air susu terjadi karena adanya peningkatan aktivitas sel epitel yang ditandai dengan meningkatnya DNA dan RNA kelenjar mammae. Beberapa penyakit yang bisa diobati antara lain sakit kepala, asma dan batuk, sariawan, borok, perut kembung, dan demam, peluruh angin, penurun panas pelancar asi, mengurangi rasa sakit, penyegar badan, pengharum badan.

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Pengertian berkhasiat obat adalah mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif tertentu tapi mengandung efek resultan/sinergi dari berbagai zat yang berfungsi mengobati. Dalam penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel, untuk mencuci mandi, dihirup sehingga penggunaannya dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam menerima senyawa kimia atau rangsangan.

3.2. Saran Tanaman obat hingga kini masih menjadi obat tradisional yang jarang digunakan oleh masyarakat Indonesia, padahal jumlah komoditas serta kualitasnya untuk menyembuhkan berbagai penyakit tidak bisa dipandang sebelah mata. Untuk itu, kita sebagai warga Indonesia sebaiknya bisa mengelola serta mengembangkan manfaat dari berbagai tanaman obat yang jelas-jelas tidak memberikan efek negatif atau membahayakan bagi tubuh manusia.

DAFTAR PUSTAKA
Agromedia, Redaksi. 2008. BukuPintarTanamanObat. Jakarta: AgromediaPustaka. Jojo, bio. 2012. Citrus hystrix Dc (JerukPurut). Online at http://biojojo.blogspot.com/2012/10/citrus-hystrix-dc-jeruk-purut.html. [6 April 2013] Subarnas, Nandang. 2007. TerampilBerkreasiuntukKelas VIII SMP/MTs.Bandung: Grafindo Media Pratama. Thomas, A.N.S. 2011. Tanaman Obat Tradisional 1. Yogyakarta: Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai