Anda di halaman 1dari 2

Nama : Restiany Fauzia El Bash NIM : H1G010037

Penanganan DAS Siak Harus Terpadu


5 November 2012 - 10.08 WIB

Laporan Alfiadi, Siak alfiadi@riaupos.co.id Tingginya tingkat polusi yang terjadi di Sungai Siak serta meluasnya abrasi membuat Pemkab dan masyarakat khawatir akan hal ini. Ini disebabkan Sungai Siak yang merupakan sumber mata pencarian warga tak lagi menjanjikan, karena Daerah Aliran Sungai (DAS) menggandung polusi. Ini perlu penangan terpadu secara bersama-sama, tak sendiri-sendiri, dengan mengedepankan satu managemen satu sungai, kata Deputi VI Kementrrian Lingkungan Hidup (KLH) Bidangi Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat Ir Ilyas Assad MSc, usai kampnye lingkungan hidup, meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengendalian pencemaran, kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global, kerja sama Kementerial LH, Pemkab Siak, Sosial Entreprenuership dan Community Develeopmen Institute, Sabtu (3/11) di Siak. Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi, anggota DPR-RI Komisi VII Dapil Riau I yang membidangi energi dan lingkungan Arsyad Juliandi Rachman, Wakil Bupati Drs H Alfedri MSi, Sekkab Drs H Amzar, Kepala Pusat Pengelolaan Eco Region Sumtera Ir Ilham Malik MSc dan unsur Muspida. Menurut Ilyas, penanganan masalah DAS Siak ini sudah ada langkah-langkah penyelesaiannya. Bahkan juga telah di buat MoU bersama lima kementerian terhadap masalah pencemaran DAS Siak ini. Akan tetapi saat ini yang terpenting adalah duduk bersama membahasa rencana kerja bersama lima kementerian itu untuk melakukan langkah-langah penyelesaiannya. Saya fikir ini sederhana sekali, karena sudah ada kerangka acuan penyelesaiannya. Tinggal lagi provinsi bersama enam kabupaten/kota yang berada di aliran Sungai Siak bersama-sama membahasnya untuk di kerjakan, kata dia. Anggota DPR-RI Arsyad Juliandi Rachman menambahkan, jika pihaknya siap untuk memfasilitasi pertemuan itu. Mengingat DAS Siak ini sudah tercemar. Politisi Golkar ini minta penangannya dipercepat. Sebagai langkah awal, ia melihat Pemkab Siak sudah melakukannya, dengan mengalihkan alur pelayaran di Sermaga Buton yang secara tak langsung mengurangi kepadatan di Sungai Siak. Di samping itu MoU yang telah dilakukan sebelumnya di follow-up untuk menghasilkan langkahlangkah kongkret penyelesaiannya. Saat ini, kata dia, DPR bersama Kementerian LH, komit dalam pelestarian lingkungan. Begitu juga di Siak membuat infrastruktur hijau dengan melakukan penanaman pohon.

Hasil dari sini, merupakan aspirasi untuk disampaikan pada Kementerian LH, sehingga pencemaran DAS ini dapat diselesaikan secara cepat. Sebelumnya, Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi menyampaikan keluhannya terhadap kondisi rill DAS Siak, di mana kondisinya amat memprihatinkan dalam tingkat pencemaran dan abrasi yang tinggi. Kondisi ini membuat masyarakat merasa kesulitan untuk mencari ikan dan juga memanfaatkan air sebagai sumber kehidupan.

Kami berharap Sungai Siak ini dapat kembali kejayaanya seperti dulu yang menjadi sumber mata pencarian dan juga kehiduan masyarakat, kata dia

Anda mungkin juga menyukai