Anda di halaman 1dari 2

Laporan Pertanggungjawaban Sie Pembawa Bendera

Laporan Pelaksanaan Gladian Sentra Daerah PASKIBRAKA Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010

Pelatihan pertama pengenalan pembawa bendera dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2010. Pada pelatihan ini, dijelaskan cara- cara dan gambaran tehnis menjadi seorang pembawa bendera.

Mendekati hari H kandidat pembawa bendera yang semula 10 orang semakin diperkecil menjadi 6 orang. Namun, atas dasar pertimbangan mental dan sikap kandidat yang banyak mengeluh, nominasi diperkecil menjadi 4 orang (dhisa, Kiki, Sekar,Emi ).

Sebelum pelaksanaan gladi kotor, kandidat diperkecil lagi menjadi 3 orang (Dhisa, Sekar, Kiki) . Emi tidak dipakai lagi dikarenakan pertimbangan teknis lainnya. Pelaksanaan gladi bersih dipasang Dhisa untuk pengibaran dan Kiki untuk Obade. Selesai gladi bersih, akhirnya ditetapkan Dhisa sebagai pembawa bendera untuk prosesi pengibaran, dan Kiki sebagai pembawa bendera untuk proseS OBADE.

PELAKSANAAN TANGGAL 17 AGUSTUS 2010

PENGIBARAN Secara keseluruhan pelaksanaan pengibaran memang lancar. Namun dari pembawa bendera sendiri banyak membuat kesalahan, antara lain: 1. Lupa parabola ketika menerima bendera di podium.

2. Bendera terlipat diluar sehingga tampak tidak rapi (bentuk baki yang digunakan berbeda denggan tahun-tahun sebelumnya) 3. Langkah di depan tiang tampak terburu-buru 4. Control baki masih kurang PENURUNAN Menutupi kesalahan pada saat pengibaran, kesalahan-kesalahan yang dilakukan pembawa bendera memang lebih sedikit. Kesalahan lebih banyak berada pada control badan si pembawa baki sendiri. Antara lain: 1. Dagu terlalu maju 2. Pembagian poros jalan ditempat kurang pas 3. Bahu kurang dibuka

MASALAH YANG DIHADAPI : 1. Penyesuaian dengan bentuk baki yang lebih lebar (berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya) mengakibatkan bendera agak terlipat keluar pada saat pengambilan bendera untuk dikibarkan pada saat upacara detik-detik proklamasi. Saran: untuk tahun depan pada saat prosesi pelipatan bendera, diusahakan untuk meletakkan lipatan bendera di bagian dalam. 2. Tutup baki baru yang disesuaikan dengan nasional member kesan baki dilempar pada saat hadap-hadap karena aksesorisnya yang berlebihan. 3. SDM yang kurang siap mental. Banyak yang menolak diposisikan sebagai pembawa bendera dengan alasan beban yang terlalu berat. 4. Kandidat yang sudah ditetapkan kurang mampu menganalisa kesalahan-kesalahan apa saja yang sudah dibuat sehingga untuk mengarahkannya pada perbaikan sangat sulit. 5. Kandidat menganggap bahwa posisi pembawa bendera itu masih biasa, sehingga kesakralan dari bendera Pusaka itu sendiri tidak kental terasa.

Anda mungkin juga menyukai