11
persen. Dewasa ini perdagangan dunia sekitar 29 persen dari GDP dunia, meningkat 10 persen dari tahun 1990. Banyak perusahaan-perusahaan U.S. yang telah sukses di marketing internasional: Coca-Cola, General Electric, IBM, Gillete, Colgate, Caterpillar, Ford, Boeing, McD, dan lusinan perusahaan-perusahaan Amerika lainnya telah membuat dunia menjadi pasar mereka. Dan di US, nama-nama seperti Sony, Toyota, BP, Nestle, Nokia, dan Prudential telah menjadi brand-brand yang akrab . Produk-produk dan jasa-jasa lain yang tampil atas nama Amerika sesungguhnya diproduksi atau dimiliki oleh perusahaan-perusahaan asing: Bantam Books, Baskin-Robbins Ice Cream, GE, dan RCA Televesions, Carnation Milk, Pillsburry Food Products, Universal Studios, dan Motel 6 adalah beberapa nama diantaranya. Seperti kata seorang analis: Already two-thirds of all industry either operates globally or is in the process of doing so, Michelin The Ok-Go-French tire manufacturer, now makes 35 percent of its money in United State, which Johnson&Johnson does 43 percents of its business abroad. The scope of every manager is the world. Meskipun demikian, sekarang ini persaingan global makin menghebat. Perusahaan-perusahaan asing berekspansi dengan agresif memasuki pasar-pasar internasional baru, dan pasar-pasar lokal tak bertahan lama sebagai yang paling kaya peluang. Hanya sedikit industri yang sekarang aman dari persaingan asing. Jika perusahaan-perusahaan menunda mengambil langka-langkah menuju internasionalisasi, mereka beresiko tidak mendapatkan peluang (shut out) dari pertumbuhan pasar-pasar di Barat dan Timur Eropah, China dan kawasan Pacific, Rusia, dan di tempat-tempat lain. Perusahaan-perusahaan yang bertahan di pasar lokal untuk bermain aman tidak hanya kemungkinan kehilangan peluang-peluangnya untuk masuk ke pasar-pasar lain tapi juga beresiko kehilangan pasar-pasar lokal mereka (risk losing their home markets). Perusahaan-perusahaan domestik yang tidak pernah terpikirkan mengenai kompetitor-kompetitor asing secara tiba-tiba menghadapi kompetitor-kompetitor ini di pasar lokal mereka (In their own backyards). Ironisnya, meskipun keinginan perusahaan-perusahaan untuk bermain di luar negeri saat ini begitu besar dibanding waktu-waktu yang lalu, resikonya begitu besar. Perusahaan-perusahaan yang bermain global mungkin menghadapi pemerintahan dan mata uang yang sangat tidak stabil, kebijakan-kebijakan dan regulasi pemerintah yang membatasi, dan hambatan-hambatan perdagangan. Korupsi juga merupakan suatu masalah yang meningkat pejabat-pejabat di beberapa negara seringkali menghargai bisnis tidak kepada penawar terbaik (the best bidder) tapi malahan untuk penyuap tertinggi (the highest briber). Perusahaan global yaitu perusahaan yang beroperasi di lebih satu Negara, keuntungan marketing, produksi, R&D, dan keuntungan-keuntungan finansial yang tidak didapatkan oleh kompetitor-kompetitor domestik semata-mata. Perusahaan global melihat dunia sebagai satu pasar. Perusahaan ini memperkecil peran batas-batas nasional dan mengembangkan brand-brand transnational. Perusahaan mengumpulkan modal, mendapatkan material-material dan komponenkomponen, menghasilkan dan menawarkan barang-barangnya kemanapun perusahaan dapat menjalankan aktivitas terbaik. Sebagai contoh, Otis Elevator memperoleh sistem-sistem pintu elevatornya dari Perancis, bagian (suku cadang) kecil lain dari Spanyol, elektronik-elektronik dari Jerman, dan perseneling motor khusus dari Jepang. Otis menggunakan U.S hanya sebagai tempat mengintegrasikan sistemsistem. Hal ini tidak berarti bahwa perusahaan-perusahaan kecil dan menengah harus beroperasi di lusinan negara agar sukses. Perusahaan-perusahaan ini dapat
11
mempraktekkan niching global. Meskipun dunia makin kecil (becoming smaller) dan setiap perusahaan beroperasi di satu industri global apakah besar atau kecil haruslah menilai dan membangun posisinya di pasar-pasar dunia (must assess and establish its place in world markets). Peralihan atau langkah cepat menuju globalisasi berarti bahwa semua perusahaan-perusahaan harus menjawab beberapa pertanyaan mendasar: What
market position should we try to establish in our country, in our economic region, and globally? Who will our global competitors be, and what are their strategies and resources? Where should we produce or source our products? What strategic alliances should we form with other firms around the world?
Seperti yang diperlihatkan di Figure 19.1, perusahaan menghadapi enam keputusan-keputusan penting di pemasaran internasional. Setiap keputusan akan didiskusikan secara detail pada bab ini.
11
pembatasan standar produk atau aturan-aturan lain yang diberlakukan terhadap fiturfitur produk Amerika. Salah satu dari cara-cara cerdas orang Jepang untuk mendorong para pabrikan asing keluar dari pasar domestic mereka ialah dengan mendukung keunikankeunikan. Sebagai contoh, Kulit (orang-orang) Jepang berbeda, pemerintah Jepang berdalih, karenanya perusahaan-perusahaan kosmetik asing harus menguji produk-produk mereka di Jepang sebelum menjualnya di sana. Orangorang Jepang berkata perut mereka (berukuran kecil) dan hanya cocok (have room) dengan mikan, yaitu sejenis jeruk keprok local, olah karenanya impor jeruk-jeruk dari US dibatasi. Orang-orang Jepang dewasa ini memiliki alasanalasan yang mungkin mengada-ada (flakiest argument): Their Snow is different, so ski equipments should be too. Di saat bersamaan, kekuatan-kekuatan tertentu mendukung perdagangan antar Negara. Contohnya termasuk Kesepakatan Umum atas Perdagangan dan Tarif (General Agreement on Tariffs and Trade (GATT)) dan beragam perjanjian-perjanjian perdagangan bebas regional.
11
11
akan menghapuskan semua hambatan-hambatan perdagangan dan pembatasan-pembatasan investasi dikalangan ketiga Negara. Sejauh ini, kesepakatan telah memungkinkan perdagangan antara Negara-negara berhasil baik. Setiap hari pertukaran US dengan Canada lebih dari setengah triliun dollars dalam barang-barang dan jasa-jasa, sebagai patner perdagangan terbesar. Dan di tahun 1998, Meksiko meninggalkan Jepang menjadi patner dagang terbesar kedua Amerika. Sejak kesepakatan ditandatangani tahun 1993, perdagangan barang antara Meksiko dan US telah meningkat lebih 3 kali lipat, sekarang totalnya $ 232 billiun. Kawasan-kawasan perdagangan bebas lain telah terbentuk di Amerika Latin dan Amerika Selatan. Misalnya, MERCOSUR sekarang mempersatukan enam anggota termasuk anggota-anggota penuh: Argentina, Brazil, Paraguay, dan Uruguayd dan anggota-anggota luar biasa/tidak penuh: Bolivia dan Chile. Dengan populasi lebih dari 200 juta dan ekonomi gabungan lebih dari $ 1 triliun setahun, Negara-negara ini mengimbangi blok perdagangan terbesar setelah NAFTA, dan Uni Eropah. Ada pembicaraan kesepatan perdagangan bebas antara The EU dengan MERCOSUR, dan Negara-negara anggota MERCOSUR sedang mempertimbangkan mengadopsi satu mata uang bersama, the MERCO. Meskipun kecenderungan baru ini terhadap kawasan-kawasan perdagangan bebas telah menyebabkan kepuasan besar dan peluang-peluang pasar baru, beberapa melihatnya sebagai satu berkah yang beragam. Misalnya, di US adanya serikat-serikat menghawatirkan karena NAFTA akan mengarahkan eksodus pekerjaan manufacturing lebih jauh ke Meksiko, dimana tingkat penggajian jauh lebih rendah. Pemerhati lingkungan khawatir bahwa perusahaan-perusahaan yang tidak menginginkan berjalannya aturan-aturan yang keras dari Badan Perlindungan Lingkungan US akan merelokasi di Meksiko, dimana regulasi polusi yang longgar. Setiap bangsa memiliki tampilan-tampilan unik yang harus dipahami. Kesiapan satu bangsa atas perbedaan produk-produk dan jasa-jasa dan dayatariknya sebagai satu pasar bagi perusahaan-perusahaan asing tergantung pada ekonominya, politik-hukum, dan lingkungan kulturalnya.
Raw material exporting economies: Ekonomi-ekonomi ini hanya di satu atau lebih sumber-sumber daya alam, tapi miskin dalam hal-hal lain (poor in other ways). Kebanyakan dari penerimaan mereka datang dari
11
kegiatan ekspor sumberdaya-sumberdaya ini. Contohnya adalah Chile (Timah dan Tembaga), Zaire (Temabaga, Kobalt, dan Kopi), dan Saudi Arabia (minyak bumi). Negara-negara ini adalah pasar-pasar yang bagus untuk peralatan-peralatan besar, perkakas, supplies, dan truk-truk. Jika ada banyak pemukiman (warga) asing dan kelas atas kaya raya (a wealthy upper class), mereka juga adalah satu pasar untuk barang-barang mewah.
Industrial economies: Ekonomi-ekonomi industri adalah eksportireksportir penting barang-barang manufactured, jasa-jasa, dan dana-dana investasi. Mereka memperdagangkan barang-barang dikalangan mereka sendiri dan juga mengekspornya ke tipe-tipe ekonomi lain untuk bahan mentah dan barang-barang setengah jadi. Kegiatan-kegiatan atau aktivitas manufakturnya beragam di negara-negara industri ini, dan kelas menengahnya yang besar membuat mereka pasar-pasar yang kaya untuk beragam jenis barang.
Faktor ekonomi kedua ialah distribusi pendapatan negara. Negara-negara dengan ekonomi-ekonomi subsisten mungkin umumnya terdiri dari rumahtanggarumahtangga dengan pendapatan keluarga rendah. Sebaliknya, Negara-negara industry mungkin memiliki rumahtangga-rumahtangga dengan pendapatan lowmedium-and high. Meskipun, di banyak kasus, negara-negara miskin mungkin ada segmen-segmen kaya yang kecil yaitu konsumer-konsumer yang pendapatannya tinggi. Begitu juga, meskipun di ekonomi-ekonomi low income dan developing, orang-orang dapat mencari cara untuk membeli produk-produk yang penting bagi mereka. Oleh karenanya, marketer-marketer internasional menghadapi banyak tantangan dalam memahami bagaimana lingkungan ekonomi akan mempengaruhi keputusankeputusan mengenai pasar-pasar global yang mana untuk dimasuki dan bagaimana.
11
pembatasan-pembatasan mata uang, dan pembatasan terhadap persentase tim manajemen yang bisa diisi oleh bukan warga India (nonnationals). Akibatnya, banyak perusahaan-perusahaan US meninggalkan India. Berbeda dengan Negara-negara Asia tetangganya seperti Singapura, Thailand, Malaysia, dan Philipina, membutuhkan investor-investor asing dan menghujani mereka dengan insentif-insentif dan syarat-syarat beroperasi yang menguntungkan. Government bureaucracy Sejauh mana pemerintah setempat (host government) menjalankan suatu system yang efisiens untuk mendukung perusahaan-perusahaan asing: penanganan kepabeanan yang efisien, informasi pasar yang baik, dan faktorfaktor lain yang mendukung dalam menjalankan bisnis. Orang-orang Amerika seringkali kaget dengan bagaimana hambatan-hambatan perdagangan yang dihilangkan dengan cepat di beberapa negara jika ada sogokan (suitable payment) yang diberikan untuk beberapa pejabat. Political stability Stabilitas politik adalah isu lainnya. Pemerintah bisa berpindah tangan (pergantian kekuasaan), terkadang dengan kekerasan. Bahkan tanpa perubahan (kekuasaan), suatu pemerintahan mungkin memutuskan untuk merespon kehendak-kehendak popular baru. Hak milik perusahaan asing mungkin diambil alih, dana-dana perusahaan mungkin diblokir, atau pembatasan-pembatasan impor atau kewajiban-kewajiban baru dibebankan. Marketer-marketer internasional dapat memperoleh keuntungan melakukan bisnis di negara yang tidak stabil, tapi situasi yang tidak stabil akan berpengaruh bagaimana mereka menangani bisnis dan hal-hal finasial. Monetary regulations Terakhir, perusahaan juga harus mempertimbangkan regulasi-regulasi monetary suatu Negara. Para penjual menginginkan keuntungan dalam nilai mata uang mereka. Idealnya, pembeli (buyer) dapat membayar dalam mata yang penjual (seller) atau dan mata uang dunia lainnya. Selain pembatasan-pembatasan mata uang, satu perubahan tingkat nilai tukar juga mengakibatkan resiko-resiko tinggi bagi para penjual. Perdagangan internasional umumnya melibatkan transaksi-transaksi cash. Meskipun banyak negara-negara yang memiliki (sedikit sekali) mata uang yang nilainya stabil untuk pembayaran atas pembelian-pembelian mereka dari negara-negara lain. Mereka mungkin menginginkan pembayaran-pembayaran dengan syarat-syarat lain sebagai pengganti cash, yang menjurus dengan bertumbuhnya praktek yang disebut countertrade. Countertrade menghasilkan sekitar 20 persen dari total perdagangan dunia. Countertrade berlangsung dalam berbagai bentuk. Barter yang melibatkan pertukaran barang-barang atau jasa secara langsung, misalnya ketika peternak Australia berbarter daging sapi (beef on the hoof) untuk barang-barang Indonesia termasuk bir, minyaksawit, dan semen. Bentuk yang lain ialah Compensation (or buyback) dimana penjual menjual satu pabrik, peralatan, atau teknologi untuk negara lain dan sepakat untuk membayar dalam bentuk produk-produk yang dihasilkan. Jadi, Goodyear menyediakan China dengan material-material dan pelatihanpelatihan untuk satu pabrik pencetakan (a printing plant) yang ditukar dengan finished labels. Bentuk lain ialah counterpurchase, dimana penjual
11
menerima pembayaran penuh dalam bentuk cash, tapi sepakat untuk membelanjakan sebagian uang di Negara pembeli. Misalnya, Pepsi menjual sirup Colanya ke Rusia dan setuju untuk membeli Vodka Stolichnaya buatan Rusia untuk dijual di US. Transaksi countertrade (countertrade deals) bisa menjadi sangat rumit. Misalnya, beberapa tahun lalu, Daimler Chrysler menyetujui menjual 30 truk ke Rumania ditukar dengan 150 Jeep Rumania, yang kemudian dijual ke Ekuador untuk ditukar pisang, yang kemudian dijual lagi ke rantai supermarket Jerman (a German Supermarket chain) dalam mata uang Jerman. Melalui proses yang berputar ini, Daimler Chrysler akhirnya menerima pembayaran dalam uang Jerman.
11
Perusahaan-perusahaan yang mengabaikan perbedaan-perbedaan ini dapat melakukan hal-hal yang sangat merugikan dan kesalahan-kesalahan yang memalukan. Berikut ini sebagai contoh: McD dan Coca-Cola telah menyinggung seluruh umat muslim dunia dengan menempatkan bendera Saudi Arabia pada kemasan produknya. Disain atau gambar bendera berisi bagian dari ayat suci Al-Quran, menyebabkan umat Muslim sangat marah karena Ayat Suci tidak boleh digulung (be wadded up) dan dibuang (tossed) di sampah. Nike mengalami kejadian yang sama atau mirip di Negara-negara Arab ketika orang-orang Muslim menolak model logo Air pada sepatu Nike yang menyerupai tulisan Arab Allah. Nike meminta maaf atas kesalahan dan menarik sepatunya dari peredaran. Norma-norma dan perilaku bisnis juga beragam dari satu negara ke negara lain. Para eksekutif bisnis Amerika perlu dengn cepat (memahami) faktorfaktor ini sebelum menjalankan bisnis di negara lain. Berikut beberapa contoh perilaku bisnis global yang berbeda: Orang Amerika Selatan senang duduk-duduk atau berdiri sangat dekat satu sama lain ketika mereka berbicara bisnis malahan, hampir nose-tonose. Eksekutif bisnis Amerika cenderung untuk menghindar atau mundur dengan menjaga jarak (to keep backing away) ketika orang-orang Amerika Selatan bergerak lebih dekat. Keduanya dapat berakhir menjadi tidak menyenangkan. Pembicaraan yang cepat dan alot (fast and tough bargaining) yang biasa berlaku di bagian-bagian dunia lain, seringkali tidak tepat di Jepang dan negara-negara Asia lainnya. Lebih-lebih, dalam komunikasi berhadaphadapan, eksekutif-eksekutif bisnis Jepang jarang sekali mengatakan No. Jadi, orang-orang Amerika cenderung menjadi tak sabar dengan berlama-lama berbicara basa-basi mengenai the weather atau topic-topic lain sebelum menuju (topic) bisnis. Dan mereka makin frustrasi ketika mereka tidak mengetahui bagaimana mereka harusnya bersikap. Sebaliknya, ketika orang-orang Amerika tiba ke poin dengan cepat (to point quickly), eksekutif Jepang melihat ini (sebagai perilaku kurang sopan atau menyerang. Bila eksekutif-eksekutif Amerika saling bertukar kartu bisnis, biasanya masing-masing memberikan kartu lain sambil melihat sepintas dan memasukkannya ke kantong untuk referensi suatu saat. Para eksekutif dengan sopan mempelajari kartu masing-masing sepanjang perkenalan, dengan hati-hati memperhatikan keanggotaan dan ranking perusahaan. Mereka memperlihatkan sebuah kartu bisnis sama berharganya dengan ketika mereka melihat seseorang. Juga, mereka memberikan kartu mereka untuk orang pertama paling penting (the most important person first). Lagipula, perusahaan-perusahaan yang memahami perbedaan kecil kultur dapat memanfaatkannya untuk keuntungan ketika memposisikan produk-produk secara internasional. Pelajari contoh berikut: Sebuah iklan TV yang ditayangkan berhari-hari di India memperlihatkan seorang ibu yang berubah menjadi pelamun. Anak perempuannya yang termuda sedang mengikuti satu kontes kecantikan berpakaian bak seorang putri salju (a snow white), menari di panggung. Gaunnya yang melambai, benar-benar putih bersih. Pakaian-pakaian kontestan lainnya yang menari di
11
10
latar belakang (terlihat) tod gray (putih pudar). Si putri tadi tidak terlalu mengejutkan, menang sebagai juara pertama. Si Ibu dengan senang membangunkan keluarga tersayangnya dan melihat dengan bangga pada mesin cuci Whirlpool White Magic-nya Spot (iklan) TV produk yang diriset selama 14 bulan oleh Whirlpool menjadi jiwa atau hatinya konsumer India. Ditengah produk-produk lain (Whirlpool) belajar bahwa para ibu rumahtangga India menghargai kebersihan dan kesucian (kemurnian), yang mereka asosiasikan dengan putih. Masalahnya ialah, pakaian-pakaian putih seringkali menjadi pudar setelah dicuci mesin berulang-ulang dengan air setempat. Selain menarik atau menampilkan kecintaan pada kemurnian ini dalam iklan-iklannya, Whirlpool dibuat khusus dengan mesin yang bagus untuk mencuci bahan kain berwarna putih. Whirlpool sekarang ini adalah brand yang leading di pasar yang fast-growing India untuk mesin-mesin cuci yang serba otomatis. Jadi, memahami tradisi-tradisi kultural, keinginan, dan pilihan-pilihan dapat mendukung perusahaan tidak hanya untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang memalukan, tapi juga mendapatkan keunggulan dari peluang-peluang lintas kultur/budaya.
11
11
keterbukaan nilai-nilai dan produk-produk Amerika mengikis budaya-budaya lain dan westernisasi dunia (see Real Marketing 19.1).
11
12
besar, melihat bisnis internasional setara atau bahkan lebih penting daripada bisnis domestik mereka. Perusahaan juga perlu untuk mimilih berapa banyak negara-negara yang ingin dijadikan pasarnya. Perusahaan-paerusahaan harus berhati-hati untuk tidak membuka diri terlalu terbatas atau terlalu berekspansi di luar kapabilitas dengan beroperasi di terlalu banyak negara dengan begitu cepat. Selanjutnya, perusahaan perlu untuk memutuskan mengenai tipe-tipe dari negara yang akan dimasuki. Daya tarik suatu negara tergantung pada produk, faktor-faktor geografik, pendapatan dan populasi, iklim politik, dan faktor-faktor lain. Pejual mungkin menyukai kelompok-kelompok negara tertentu atau kawasan tertentu. Di tahun-tahun belakangan, banyak pasar-pasar baru penting yang bermunculan menawarkan baik peluang-peluang yang substansial dan tantangan-tantangan yang menakutkan. Setelah mendata pasar-pasar internasional yang mungkin, perusahaan harus menyaring dan merangking satu sama lain. Pelajari contoh berikut: Umumnya mimpi para marketer massal menjual ke orang-orang China yang populasinya lebih dari 1.3 miliar. Sebagai contoh, Colgate is waging a pitched battle in China, mencari kendali atas pasar pasta gigi terbesar dunia. Meskipun, pengguna sikat gigi (brushers) yang cukup sering di negara ini menawarkan potensi besar. Hanya 20 persen dari penduduk pedesaan (rural dwellers) menyikat gigi setiap hari, sehingga Colgate dan kompetitornya secara agresif melakukan program-program promosi dan pendidikan, mulai dengan kampanye-kampanye iklan yang massif hingga kunjungan-kunjungan ke sekolah-sekolah lokal untuk mensponsosri riset perawatan mulut. Melalui usaha-usaha ini di pasar senilai $350 juta, Colgate telah memperluas pangsa pasarnya dari 7 persen pada tahun 1995 menjadi 35 persen sekarang ini, meskipun bersaing dengan brand milik pemerintah yang dikelola oleh Unilever dan Procter & Gamble, yaitu Crest. Keputusan Colgate masuk ke pasar China tampaknya cukup sederhana dan langsung. China sebuah pasar yang besar tanpa banyak kompetisi yang dihadapi. Dengan tingkat menyikat gigi yang rendah, pasar ini sudah besar sekali dan bahkan dapat tumbuh lebih besar lagi. Meskipun kita masih dapat bertanya, apakah ukuran pasar sendiri adalah alasan yang cukup untuk memilih China? Colgate juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain: Akankah Colgate mampu mengatasi hambatan-hambatan kultural dan meyakinkan konsumer-konsumer China untuk menyikat gigi mereka secara teratur? Bisakah China menyediakan untuk kebutuhan teknologi-teknologi produksi dan distribusi? Dapatkah Colgate terus bersaing secara efektif dengan lusinan kompetitor lokal? Akakah pemerintah China tetap stabil dan mendukung? Keberhasilan terakhir Colgate di China mengesankan bahwa Colgate mampu menjawab yes atas semua pertanyaanpertanyaan tersebut di atas? Sayangnya, masa depan perusahaan di China masih penuh dengan ketidak-pastian.
11
13
Pasar-pasar global yang berpeluang sebaiknya dirangking berdasarkan beberapa faktor, termasuk ukuran pasar, pertumbuhan pasar, biaya menjalankan bisnis, keunggulan bersaing, dan tingkat resiko. Tujuannya adalah untuk menentukan potensi dari setiap pasar, penerapan indicatornya seperti yang diperlihatkan di Tabel 19.1. Selanjutnya marketer harus menentukan pasar-pasar mana yang menawarkan tingkat kembali (modal) investasi jangka panjang terbesar.
11
14
Seperti yang terlihat di Figure, setiap keberhasilan strategi melibatkan banyak komitmen dan resiko, tapi juga banyak pengendalian dan profit-profit potensial.
1). Exporting Cara paling sederhana untuk masuk ke sebuah pasar luar negeri ialah melalui ekspor. Perusahaan mungkin secara pasif mengekspor kelebihan produksi (surpluses)-nya dari waktu ke waktu atau perusahaan mungkin melakukan komitmen aktif untuk ekspansi ekspor ke pasar tertentu. Pada salah satu kasus, perusahaan memproduksi semua produk-produknya di negara asal (its home country). Perusahaan bisa atau tidak bisa memodifikasinya untuk pasar ekspor. Exporting (kegiatan ekspor) meliputi lini-lini produk perusahaan dengan sedikit perubaha, organisasi, investasi, atau misi perusahaan. Perusahaan pada umumnya memulai dengan mengekspor secara tak langsung (indirect exporting), bekerja melalui perantara-perantara marketing internasional independen. Ekspor secara tak langsung memerlukan sedikit investasi karena perusahaan tidak memerlukan organisasi marketing bidang luar negeri (overseas) atau melakukan kontak-kontak. Perusahaan juga memiliki keterlibatan dengan resiko kecil. Perantara-perantara marketing internasioanl memberikan pengetahuan atau kecakapan teknik (know-how) apa dan bagaimana, dan pelayanan-pelayanan untuk berhubungan, sehingga penjual (seller) normalnya melakukan sedikit kesalahan-kesalahan. Para penjual mungkin akhirnya melakukan ekspor langsung (direct exporting), yang mana mereka menangani sendiri ekspor-ekspor mereka. Investasi dan resiko agak besar dengan strategi ini, meskipun begitu (peluang) untung juga potensial besar. Perusahaan dapat melakukan ekspor langsung dalam beberapa cara: Perusahaan dapat mendirikan departemen ekspor yang menjalankan aktivitas-aktivitas ekspor. Perusahaan dapat membuka satu cabang penjualan luar negeri yang menangani penjualan, distribusi, dan kemungkinan-kemungkinan promosi. Cabang penjualan memberikan pengusaha lebih banyak kemadirian dan pengendalian program di pasar luar negeri dan seringkali dipakai sebagai pusat display (pameran), dan pusat pelayanan customer. Perusahaan dapat juga mengirimkan tenaga penjual (salespeople) perusahaan ke luar negeri pada waktu-waktu tertentu agar mendapatkan pembeli bisnis. Terakhir, perusahaan dapat melakukan ekspornya, apakah melalui distributor yang berbasis di luar negeri (foreignbased distributors) yang membeli dan memiliki barang-barang atau melalui agen-agen yang berbasis di luar yang menjual barang-barang atas nama perusahaan.
11
15
Ada empat tipe Joint Ventures: Licensing, Contract Manufacturing, Mnagement Contracting, and Joint Ownership. Licensing Licensing ialah suatu cara sederhana bagi sebuah pabrikan untuk memasuki pasar internasional. Perusahaan melakukan satu kesepakatan (an agreement) dengan satu pemegang lisensi (a licensee) di pasar luar negeri. Untuk fee dan royalty pemegang lisensi membeli hak untuk menggunakan proses manufacturing perusahaan, merek dagang, paten, rahasia dagang, atau item nilai lainya. Perusahaan (pemberi lisensi) tersebut dapat masuk ke pasar dengan resiko kecil. Pemegang lisensi mendapatkan keahlian produksi atau produk yang dikenal atau nama tanpa harus memulai dari awal dengan susah payah. Pasar-pasar Coca-Cola secara internasional dengan licensing bottlers di seluruh dunia dan mensuplai mereka dengan the Syrup yang diperlukan untuk memproduksi produk minuman. Di Jepang, Budweiser Beer di alirkan dari tempat-tempat pembuatan bir Kirin (salah satu daerah di Jepang). Es krim Lady Borden diaduk (cheerned out) di perusahaan-erusahaan susu Meiji Milk Product, dan kretek Marlboro dilinting di lini-lini produksi di Japan Tobacco, Inc. Broker online E*TRADE telah mendirikan Web-Sites E*TRADE branded di bawah perjanjian licensing di beberapa negara. Dan Disneyland Tokyo dimiliki dan dioperasikan oleh Oriental-Land Company dengan lisensi dari Walt Disney Company. Pemberian lisensi (licensing) meberikan keunggulan-keunggulan potensial, meskipun, perusahaan memiliki sedikit kendali terhadap penerima lisensi dibandingkan bila fasilitas produksi ditangani sendiri. Lebih-lebih, jika penerima lisensi sangat berhasil, perusahaan melepas keuntungan-keuntungan tersebut dan kalau atau bila kontrak berakhir, perusahaan tersebut bisa saja menjadi kompetitor. Contract Manufacturing Pilihan lain ialah contract manufacturing perusahaan mengikat kontrak dengan pabrikan-pabrikan di luar negeri untuk memproduksi barangbarang atau menyediakan jasa-jasanya. Sears menggunakan metoda ini dalam membuka toko-toko departemen di Meksiko dan Spanyol, dimana perusahaan mendapatkan pabrikan-pabrikan (manufacturers) local untuk memproduksi beragam barang yang dijual Sears. Kelemahan contract manufacturing ialah berkurangnya kendali atau kontrol atas proses pabrikan dan kehilangan keuntungan-keuntungan potensial atas proses-proses industrinya (manufacturing). Kelebihan cara ini ialah peluang untuk memulai lebih cepat, dengan resiko rendah, dan peluang-peluang belakangan apakah untuk menjalin kerjasama dengan atau membeli semua saham (to buy out) pabrikan lokal. Management Contracting Di bawah management contracting, perusahaan local atau domestik menyediakan keterampilan manajemen untuk perusahan asing yang menyediakan modal. Perusahaan domestik mengekspor jasa-jasa manajemen ketimbang barang-barang atau produk. Hilton menggunakan cara ini dalam mengelola hotel-hotel di seluruh dunia.
11
16
Perjanjian atau kontrak manajemen ialah satu metode yang beresiko rendah untuk masuk atau mendapatkan pasar di luar negeri, dan cara ini menghasilkan pemasukan mulai sejak awal. Bahkan kesepakatan atau aransemen (arrangement) jauh lebih menarik jika perusahaan kontrak mempunyai opsi untuk membeli saham (bagian saham) di kemudia hari. Walaupun demikian tidaklah cerdas, jika perusahaan mampu menghasilkan keuntungan-keuntungan yang lebih besar dengan menjalankan usaha sendiri, memilih cara ini. Kontrak manajemen juga menghindarkan perusahaan dari resiko-resiko operasi untuk jangka panjang. Joint Ownership Joint ownership ventures terdiri dari satu perusahaan yang menggabungkan kekuatan-kekuatan dengan investor-investor asing untuk menciptakan satu bisnis lokal, dimana mereka bersama-sama menyatukan kepemilikan dan pengendalian. Joint ownership mungkin diperlukan untuk alasan-alasan ekonomi atau politik. Perusahaan mungkin terbatas sumberdaya finansial, fisik, atau manajerial untuk menjalankan sendiri usaha tersebut. Atau suatu pemerintahan asing mengharuskan joint awnership sebagai satu syarat untuk masuk ke negara tersebut. KFC memasuki Jepang melalui a joint awnership venture dengan konglomerat Jepan, Mitsubishi. KFC melihat satu cara yang bagus untuk masuk ke pasar makanan cepat saji Jepang yang sulit tapi besar. Sebaliknya, Mitsubishi, satu dari produser unggas terbesar Jepang, mengerti budaya Jepang dan memiliki uang untuk berinvestasi. Bersama mereka mendukung keberhasilan KFC di pasar Jepang yang setengah tertutup (the semiclosed Japanese market). Sangat mengagetkan, pimpinan Mitsubishi dengan KFC mengembangkan posisioning yang tidak bersifat Jepang dengan meyakinkan. Join ownership memiliki kekurangan-kekurangan tertentu. Patnerpatner mungkin tidak sepakat atas investasi, pemasaran, atau kebijakan-kebijakan lain. Mengingat banyak perusahaan-perusahaan US senang untuk menginvestasikan ulang pendapatan-pendapatan untuk pertumbuhan, sementara perusahaan-perusahaan lokal seringkali lebih senang untuk menarik keuntungan dari hasil bisnis. Hal lainnya, perusahaan-perusahaan US menekankan peran marketing, sementara investor lokal lebih mengandalkan penjualan (selling).
11
17
penuh atas investasinya dan oleh karenanya dapat mengembangkan kebijakan-kebijakan manufacturing dan marketing yang memenuhi sasaran-sasaran internasional jangka panjang. Kelemahan utama dari investasi langsung ialah bahwa perusahaan menghadapi banyak resiko, seperti pembatasan-pembatasan atau devaluasi mata uang, pasar-pasar yang jatuh, atau pergantian pemerintahan. Dalam beberapa kasus perusahaan tak punya pilihan untuk menerima resiko-resiko ini jika menginginkan beroperasi di host country.
11
18
LOreal, perusahaan produk-produk perawatan pribadi internasional yang sangat berhasil, beroperasi dengan cara-cara ini. Perusahaan memasarkan band-brand yang benar-benar global tapi mengadaptasikannya sesuai dengan nuansa-nuasa kultural di tiap pasar lokal (seerRal Marketing 19.2). Demikian juga McD, menggunakan formula operasi yang basisnya sama di restaurant-restaurannya di seluruh dunia, tapi mengadaptasikan menu-menunya ke selera lokal. McD menggunakan saos cabe menggantikan kecap pada hambergernya di Meksiko. Di Korea, McD menjual daging babi panggang dengan roti diberi saos kedele rasa bawang putih. Di India, dimana sapi dianggap suci, McD menggantinya dengan burger-burger ayam, ikan, sayuran, Pizza McPuffs, McAllo Tikki (a spiced-potato burger), dan the Maharaja Mac- burger dengan dua lapis daging domba, saos special, selada, keju, acar bawang Bombay pada roti yang ditaburi wijen.
1) Product
Lima strategi yang memungkinkan mengadaptasikan produk dan promosi ke pasar global (see Figure 19.3). Pertama kita akan mendiskusikan tiga strategi produk dan kemudian dua strategi promosi.
Straight product extension ialah memasarkan suatu produk di pasar luar negeri tanpa perubahan apapun. Manajemen puncak hanya menjelaskan ke orang-orang marketingnya, Take the product as is and find customers for it. Langkah pertama, meskipun, sebaiknya menemukan apakah konsumer-konsumer asing menggunakan produk tersebut dan bagaimana bentuk yang mereka sukai. Straight extension telah sukses untuk beberapa kasus tapi juga bencana bagi yang lain. Kellogg Cereals, Gillete Razors, Heineken Beer, dan Black &Decker tools yang sangat berhasil menjual dalam bentuk produk yang sama di seluruh dunia. Akan tetapi General Foods menawarkan Jell-O dalam bentuk tepung standar di pasar Inggris, ternyata konsumer Inggris lebih memilih bentuk wafer atau kue padat. Demikian juga, Philips baru memperoleh profit di Jepang setelah memperkecil ukuan dari coffemakers agar cocok dengan dapur orang-orang Jepang yang berukuran kecil dan alat pemotongnya agar cocok dengan tangan-tangan orang Jepang yang lebih kecil. Straight extension menariknya karena tidak membutuhkan tambahan biaya-biaya pengembangan produk, perubahan-perubahan manufacturing, atau promosi baru. Tapi cara ini bisa menjadi mahal dalam jangka panjang jika produkproduk gagal memenuhi konsumer-konsumer luar negeri.
11
19
2). Promotion
Perusahaan dapat menerapkan strategi promosi yang sama yang mereka gunakan di pasar negaranya atau merubahnya untuk tiap pasar lokal. Pelajari pesan-pesan advertising. Beberapa perusahaan global menggunakan satu tema advertising terstandar diseluruh dunia. Tentu saja, meskipun kampanye-kampanye promosi sangat terstandarisasi, beberapa perubahan kecil mungkin diperlukan untuk penyesuaian bahasa dan perbedaanperbedaan kultural kecil/minor. Misalnya, Guy Laroche menggunakan iklaniklan secara virtual yang sama untuk parfum Drakkar Noir di negara-negara Arab. Meskipun versi-versi Arab, ucapan atau percakapan iklan agak dihaluskan untuk memenuhi perbedaan-perbedaan kultural dalam menyikapi sensualitas. Warna-warna juga kadang-kadang diubah untuk menghindari pantangan-pantangan (taboos) di negara-negara tertentu. Ungu diasosiasikan dengan kematian di sebagian besar Amerika Latin. Bahkan nama-nama harus diubah. Di Swedia, Helene Curtis merubah shamppo Every night menjadi Every Day, karena orang-orang Swedia biasanya mencuci rambut mereka di pagi hari. Iklan-iklan Kellogg di US mempromosikan rasa dan gizi atas sereal Kellogg vs brand-brand kompetitor. Di Perancis, dimana para konsumen meminum sedikit susu dan makan sedikit untuk sarapan pagi. Iklan-iklan Kellogg harus meyakinkan para consumer bahwa sereal adalah lezat dan sehat untuk sarapan pagi. Di India, dimana banyak konsumer makan berat, gorengan untuk sarapan pagi. Iklan Kellogg meyakinkan pembeli untuk berganti ke yang lebih ringan, lebih bergizi untuk diet sarapan pagi. Hal yang sama, Coca-Cola menjual minuman berkalori rendah sebagai Diet Coke di Amerika Utara, Inggris, Timur Tengah, dan Timur jauh, tapi sebagai light di negara atau kawasan lain. Menurut manajer brand global Diet Coke, di negara-negara yang berbahasa Spanyol, iklan-iklan Coke Light diposisikan
11
20
sebagai minuman ringan yaitu sebagai objek keinginan, dibandingan sebagai cara untuk bangga dengan diri sendiri seperti yang diposisikan di US. Media juga perlu untuk diadaptasikan secara internasional, karena beragam ketersediaan media dari satu negara ke negara berbeda. Waktu penayangan iklan TV sangat terbatas di Eropah. Sebagai contoh yaitu berkisar dari 4 jam dalam satu hari di Perancis hingga tidak sama sekali di negara-negara Skandinavia. Para pemasang iklan harus membeli bulan-bulan tayang di muka, dan mereka memiliki sedikit kendali atas waktu-waktu tayang (airtimes). Majalahmajalah juga beragam keefektifannya. Sebagai contoh, majalah adalah medium penting di Italy, tapi kurang penting di Austria. Surat kabar-surat kabar menasional di Inggris, tapi hanya lokalan di Spanyol.
3). Price
Perusahaan juga menghadapi banyak masalah dalam menetapkan harga-harga internasionalnya. Misalnya, bagaimana Black & Decker menghargakan atau menetapkan harga powertool-nya secara global? Black & Decker dapat menetapkan satu harga seragam di seluruh dunia, tapi cara ini akan begitu mahal di negara-negara miskin dan tidak begitu mahal bagi negara-negara kaya. Perusahaan dapat menetapkan atau membebankan harga kepada konsumer di tiap negara yang mampu, meskipun strategi ini mengabaikan perbedaan dalam hal biaya-biaya aktual dari satu negara ke negara lain. Terakhir, perusahaan dapat menggunakan satu standar harga atas biaya-biaya dimanapun, tapi pendekatan ini memungkinkan harga dari Black & Decker diluar jangkauan pasar di beberapa negara dimana biaya-biaya adalah tinggi. Terkait dengan hal ini, P&G menyesuaikan harga-harga produknya ke pasarpasar lokal. Contoh, di Asia, P&G menerapkan model penetapan harga bertingkat. Terlepas dari bagaimana perusahaan melakukan penetapan harga-harga produk mereka, harga untuk luar negeri kemungkinan akan lebih tinggi daripada harga-harga domestik untuk produk-produk yang dapat diperbandingkan. Misalnya, sebuah tas tangan Gucci mungkin dijual $ 60 di Italy dan $ 240 di US. Mengapa? Gucci menghadapi problem peningkatan harga. Gucci harus menambahkan biaya transportasi, tariff, keuntungan importir, keuntungan wholesaler, dan keuntungan peritel diluar dari harga pabrik. Berdasarkan biaya-biaya tambahan ini, suatu produk mungkin harus dijual dengan 2 kali hingga lima kali lebih mahal di negara lain untuk menghasilkan profit yang sama. Contoh lain, sepasang Jeans Levi yang dijual biasanya seharga $ 30 di US bisa mencapai $ 63 di Tokyo dan $ 88 di Paris. Sebuah computer yang dijual seharga $ 1.000 di New York mungkin seharga 1.000 di Inggris. Sebuah mobil Ford seharga $ 20.000 di US mungkin dijua lebih dari $ 80.000 di Korea Selatan. Masalah lain termasuk menetapkan satu harga untuk barang-barang yang perusahaan kapalkan ke cabang-cabang di luar negeri. Jika perusahaan membebankan (harga) terlalu tinggi untuk cabang luar negeri, perusahaan mungkin akhirnya membayar kewajiban tarif lebih tinggi juga, meskipun bila membayar pajak masuk lebih rendah di negara tersebut. Jika perusahaan dapat membebankan harga di cabang-cabangnya terlalu rendah, perusahaan dapat dituduh dumping. Dumping yaitu terjadi bila perusahaan menetapkan harga lebih rendah dari biaya-biaya (produksi) atau lebih rendah dari harga-harga yang berlaku di pasar asal Negara produsen tersebut (home). Sebagai contoh, Aliansi Southern Shrimp US. Yang mewakili ribuan nelayan operasi udang kecil di Southeast US., baru-barau ini komplain bahwa Negara
11
21
(China, Thailand, Vietnam, Ecuador, dan Brazil) telah melakukan dumping excess supplies udang tambak (farmed shrimp) di pasar US. Komisi Perdagangan Internasional US setuju dan telah merekomendasi bahwa Departemen Perdagangan membebankan bea masuk (impose duties) atas impor udang dari negara-negara yang melakukan pelanggaran. Setiap pemerintahan selalu mencermati pelanggaran dumping, dan mendesak perusahaan-perusahaan untuk mengatur penetapan harga oleh kompetitorkompetitor lain atas produk-produk yang sama atau sejenis. Kekuatan-kekuatan ekonomi dan teknologi akhir-akhir ini telah mempengaruhi pricing global. Misalnya, di Uni Eropah (European Union), masa transisi terhadap the Euro menurunkan jumlah diferensiasi harga. Ketika para konsumer mengetahui diferensiasi harga oleh negara, perusahaan-perusahaan didesak untuk mencocokkan harga-harga diseluruh negara-negara yang menyetujui menerapkan satu mata uang (single currency). Perusahaan dan para marketer yang menawarkan produk atau jasa yang sangat khas atau penting akan sangat dipengaruhi oleh transfaransi harga ini. Internet juga akan membuat perbedaan-perbedaan harga global makin jelas. Ketika perusahaan-perusahaan menjual barang-barang mereka melalui internet, para kustomer dapat melihat bagaimana banyak produk-produk dijual di negaranegara berbeda. Para kustomer bahkan dapat memesan produk yang diperlukan langsung dari produsen atau dealer yang menawarkan harga lebih murah. Ini akan memaksa perusahaan-perusahaan ke arah pricing internasional yang lebih terstandarisasi.
11
22
Saluran-saluran distribusi antar negara sangat beragam dari satu negara ke negara yang lainnya. Pertama, ada perbedaan-perbedaan besar dalam jumlah dan tipe-tipe intermediaries/perantara yang melayani tiap pasar luar negeri. Sebagai contoh, seorang marketing perusahaan US yang bertugas di China harus beroperasi melalui jaringan yang kompleks/rumit yang membuat frustrasi terhadap grosir-grosir dan peritel-peritel yang dikontrol negara, Distributor-distributor China seringkali menerima produk-produk kompetitor dan seringkali menolak untuk berbagi informasi marketing dan penjualan dengan suplaier mereka. Semangat bersaing untuk penjualan adalah suatu konsep yang asing bagi para distributor-distributor China, yang terbiasa menjual semua barang atau produk yang mereka peroleh. Bekerja dengan sistem ini terkadang memerlukan banyak waktu dan investasi. Ketika pertama kali Coke memasuki China, misalnya, para customer bersepeda ke pabrik-pabrik pembotolan Coke untuk mendapatkan minuman tersebut. Banyak penjual tidak memiliki elektrisitas yang memadai untuk menggunakana pendingin (coolers). Coca-Cola memutuskan saluran-saluran distribusi langsung, berinvestasi besarbesaran di alat pendingin, dan truk-truk angkutan, memperbaiki instalasi jaringan (listrik). Sehingga lebih banyak peritel dapat menggunakan pendingin. Perusahaan juga membangun armada lebih dari 10.000 perwakilan (representatives) penjualan yang melakukan kunjungankunjungan ke para penjual, seringkali berjalan kaki atau bersepeda untuk memeriksa stok dan mencatat penjualan. Coke dan (pabrik-pabrik) pembotolan (bottlers) terus berusaha untuk memetakan setiap supermarket, restoran, barbershop, atau market stall dimana sekarang minuman soda mungkin bisa terjual. Menurut seorang pengamat industri: Data tersebut membantu Coke mendekatkan dengan kustomer-kustomernya, apakah mereka di supermarket, toko-toko, atau di sekolah-sekolah. Perbedaan lain terletak di ukuran dan karakter dari unit-unit ritel di luar negeri. Dimana rantai-rantai ritel skala besar mendominasi pemandangan di US, sebaliknya kebanyakan retel di negara-negara lain dilakukan oleh umumnya skala kecil; peritel-peritel indipenden. Di India, jutaan peritel mengoperasikan toko-toko kecil atau menjual di pasar-pasar terbuka (open markets), mereka menetapkan harga (mark-ups) tinggi, walau harga sebenarnya lebih rendah melalui tawar-menawar (haggling). Supermarket-supermarket dapat menawarkan harga-harga lebih rendah, tapi mereka kesulitan untuk membangun dan menerapkannya dikarenakan banyaknya hambatan-hambatan ekonomi dan kultural. Pendapatan rendah dan orang-orang lebih suka untuk berbelanja setiap hari untuk sejumlah kecil kebutuhan daripada setiap minggu dengan belanja dalam jumlah besar. Mereka juga tidak mempunyai tempat penyimpanan (storage) dan pendingin untuk menyimpan makanan cukup lama. Pengemasan tidak begitu umum dikenal karena menambah banyak biaya. Faktor-faktor ini menyebabkan retailing skala besar terhambat untuk berkembang dengan cepat di negara-negara berkembang.
11
23
Perusahaan umumnya memasuki marketing internasional dengan cara sederhana dengan mengapalkan barang-barangnya. Jika penjualan internasional berkembang perusahaan mengembangkan satu departemen ekspor disertai satu manajer penjualan dan beberapa asisten. Ketika penjualan meningkat, departemen ekspor bisa berkembang untuk terlibat dalam beragam pelayanan-pelayanan marketing, sehingga bagian ini dapat secara aktif menjalankan bisnis. Jika perusahaan beralih ke joint ventures atau investasi langsung, departemen ekspor tidak lagi dibutuhkan. Kebanyakan perusahaan terlibat di beberapa pasar internasional dan ventures. Perusahaan mungkin mengekspor ke satu negara, lisensi di negara yang lain, di negara yang ke tiga melakukan a joint awnership ventures, dan memiliki satu cabang (subsidiary) di negara ke empat. Cepat atau lambat perusahaan akan mendirikan divisi-divisi internasional untuk menangani semua aktivitas internasional. Divisi internasional dikelola dalam berbagai cara. Staf corporate divisi internasional terdiri dari spesialis marketing, manufacturing, riset, keuangan, perencanaan dan kepersonaliaan. Bagian ini merencanakan dan menyediakan pelayanan-pelayanan bagi beragam unit pengoperasian, yang dapat dikelola dengan salah satu dari tiga cara berikut. Bisa dengan organisasi berdasarkan geografik, dengan manajer-manajer di tiap negara, yang bertanggung jawab untuk tenaga penjual (salespeople), cabang-cabang penjualan, distributor-distributor dan lisensi-lisensi di negara-negara mereka masing-masing. Atau unit-unit operasi berdasarkan grup-grup produk dunia, masing-masing bertanggung jawab untuk penjualan grup produk berbeda di seluruh dunia. Terakhir, unit-unit operasi bisa dalam bentuk subsidiaries internasional, masing-masing bertanggung jawab atas penjualan dan keuntungan atau yang menjadi tanggung jawabnya. Perusahaan-perusahaan yang telah melampaui tahap divisi internasional dan menjadi organisasi global sebenarnya. Mereka berhenti berpikir diri mereka sebagai marketer-marketer nasional yang menjual ke luar negeri dan mulai berpikir bahwa diri mereka sebagai marketer-marketer global. Manajemen puncak korporate dan staf merencanakan fasilitas-fasilitas manufakturing, kebijakan-kebijakan marketing, alur keuangan, dan sistem-sistem logistic di seluruh dunia. Unit pengoperasian global melapor secara langsung ke eksekutif kepala atau dewan eksekutif organisasi, dan tidak ke kepala divisi internasional. Para eksekutif dilatih di operasi-operasi seluruh dunia, tidak hanya domestic atau internasional. Perusahaan merekrut manajemen (orang-orang) dari banyak negara, membeli komponen-komponen dan persediaan-persediaan dimana biaya termurah, dan berinvestasi dimana imbal balik yang diharapkan terbesar. Beralih ke abad dua puluh satu, perusahaan-perusahaan besar harus menjadi lebih global jika mereka berharap untuk bersaing. Ketika perusahaanperusahaan asing dengan berhasil menyerbu pasar-pasar domestik mereka, perusahaan-perusahaan harus bergerak lebih agresif lagi ke pasar-pasar luar negeri. Mereka harus berubah dari perusahaan-perusahaan yang memperlakukan operasi-operasi internasionalnya sebagai sekunder, ke perusahaan yang memandang seluruh dunia sebagai satu pasar tunggal tanpa batas-batas pasar (negara) atau borderless market.
11
24
..selamat belajar
11
25