Anda di halaman 1dari 37

Array Variabel Larik atau Iebih dikenal dengan ARRAY adalah adalah Tipe terstruktur yang terdiri dari

sejumlah komponen-komponen yang mempunyai tipe yang sama. Suatu Array mempunyai jumlah komponen yang banyaknya tetap. Banyaknya komponen dalam suatu larik ditunjukan oleh suatu indek untuk membedakan variabel yang satu dengan variabel yang Iainnya. Variabel array dalam Borland C++, dapat digolongkan menjadi tiga buah dimensi : Array Berdimensi Satu. Array Berdimensi Dua Array Berdimensi Tiga Namun dalam modul ini, kita hanya akan membahas Array Berdimensi Satu dan Array Berdimensi Dua. 1. Array Berdimensi Satu Sebelum digunakan, variabel array perlu dideklarasikan terlebih dahulu. Cara mendeklarasikan variabel array sama seperti deklarasi variabel yang lainnya, hanya saja diikuti oleh suatu indek yang menunjukan jumlah maksimum data yang disediakan. Deklarasi Array Berdimensi Satu Bentuk Umum pendeklarasian array berdimensi satu : Tipe-Data Nama Variabel[Ukuran] Keterangan : a.Type Data : Untuk menyatakan type data yang digunakan b. Ukuran float Nil_Akhir [6] ; Suatu array dapat digambarkan sebagai kotak panjang yang berisi kotakkotak kecil didalam kotak panjang tersebut. ELEMEN ARRAY elem en 1 0 elem en 2 1 elem en 3 2 elem en 4 3 elem en 5 4 elem en 6 5 = Subscript/Index : Untuk menyatakan jumlah maksimum elemen array Contoh Pendeklarasian Array Berdimensi Satu

ARRAY NIL_AKHIR Subscript atau Index array pada C++, selalu dimulai dari Nol ( 0 ) 1.1 Mengakses Array Berdimensi Satu Suatu array, dapat diakses dengan menggunakan subscript atau indexnya: Bentuk umum pengaksesan dengan bentuk : Nama Array[Subscript/Index] _

Contoh Program Array Berdimensi Satu : /* */ /* Program Array Satu Dimensi */ /* */ #include<conio> #include<stdio> #include<iostream> #include<iomanip> main() { int i; char nama[5][20]; int nilai1[5]; int nilai2[5]; int hasil[5]; for(i=1;i<=2;i++) { cout<<Data Ke-<<i<<endl; cout<<Nama Siswa : ;gets(nama[i]); cout<<Nilai Teori : ;cin>>nilai1[i]; cout<<Nilai Praktek: ;cin>>nilai2[i]; cout<<endl; hasil[i]=(nilai1[i]*0.40)+(nilai2[i]*0.60); } clrscr(); cout<< TABEL DAFTAR NILAI HASIL UJIAN <<endl; cout<<-<<endl; cout<<No Nama Nilai Nilai Hasil<<endl; cout<< Siswa Teori Praktek Ujian<<endl; cout<<-<<endl; for(i=1;i<=2;i++) { cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(3)<<i; cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(6)<<nama[i];

cout<<setprecision(2)<< <<nilai1[i]; cout<<setprecision(2)<< cout<<setprecision(2)<< } cout<<-<<endl; getch(); } Gb.Contoh Masukan/Input Program Array Berdimensi Satu Gb. Contoh Keluaran/Output Program Array Berdimensi Satu 1.2 Inisialisasi Array Berdimensi Satu Inisialisasi adalah memberikan nilai awal terhadap suatu variabel. Bentuk pendefinisian suatu array dapat dilihat dari contoh berikut : Tipe data nama_array[jml_elemen] = { nilai array }; Contoh : int nilai[5]={56, 67, 57, 76, 72}; /*-*/ /*Inisialisasi Array Dimensi 1*/ /*-*/ #include<conio> #include<iostream> main() { int nilai[5]={56, 67, 57, 76, 72}; int i; clrscr(); for(i=0; i<5; i++) { cout<<Nilai Array Index ke-<<i<< = ; cout<<nilai[i]<<endl; } getch(); } Gb. Contoh Program Inisialisasi Array Berdimensi Satu 2. Array Berdimensi Dua <<nilai2[i]; <<hasil[i]<<endl;

Array dimensi dua tersusun dalam bentuk baris dan kolom, dimana indeks pertama menunjukan baris dan indeks kedua menunjukan kolom. Array dimensi dua dapat digunakan seperti pendatan penjualan, pendataan nilai dan lain sebagainya Bentuk Umum pendeklarasian array berdimensi dua : Tipe-Data Nama Variabel[index-1][index-2] Keterangan : a. Type Data : Untuk menyatakan type data yang digunakan b. index-1 c. index-2 : Untuk menyatakan jumlah baris : Untuk menyatakan jumlah kolom

Contoh Pendeklarasian Array berdimensi dua Sebagai contoh pendeklarasian yang akan kita gunakan adalah pengolahan data penjualan, berikut dapat anda lihat pada tabel berikut : Data Penjualan Pertahun No 1 2 3 Tahun Penjualan 2001 2002 150 159 100 125 210 125 2003 230 150 156

Tabel Data Penjualan Pertahun Jika kita lihat dari tabel diatas maka dapat dituliskan kedalam array dimensi dua berikut : int data_jual[3][3] ; 1.1 Mengakses Array Berdimensi Dua : Nama Array[Index 1] [Index 2] _ Contoh Program Array Berdimensi Dua : /* - */ /* Program Array Dua Dimensi */ /* - */ #include<conio.h> #include<stdio.h> #include<iostream.h> #include<iomanip.h> main() { int i,j; int data[4][20];

char nm[4][20]; clrscr(); for(i=1;i<=2;i++) { cout<<\t\tData <<i<<endl; cout<<\nNama Program Studi :;cin>>nm[i]; for(j=1;j<=2;j++) { cout<<Data Semester<<j<<endl;//<<,<<j<<endl; cout<<Jumlah Mahasiswa :;cin>>data[i][j]; } } cout<<\n\n Data Mahasiswa BSI Tahun 2009 cout<<No Nama Program Semester Semester cout<< Studi Ganjil Genap <<endl; <<endl; <<endl; cout<<\n===========================================<<endl;

cout<<===========================================<<endl; for(i=1;i<=2;i++) { cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(5)<<i; cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(10)<<nm[i]; for(j=1;j<=2;j++) { cout<<setiosflags(ios::right)<<setw(6)<<data[i][j]; cout<< ; } cout<<endl; } cout<<===========================================; getch(); } Gb.Contoh Keluaran/Output Program Array Berdimensi Dua 2.2 Inisialisasi Array Berdimensi Dua Contoh : int nilai[2][5]={{56,67,57,76,72},

{58,60,65,75,80}}; /*-*/ /*Inisialisasi Array Dimensi 2*/ /*-*/ #include<conio> #include<iostream> main() { int nilai[2][5]={{56,67,57,76,72}, {58,60,65,75,80}}; int i,j; clrscr(); for (i=0;i<2;i++) { for (j=0;j<5;j++) { cout<<nilai[i][j]; cout<< ; } cout<<endl; } getch(); } Gb. Contoh Program Inisialisasi Array Berdimensi Dua LATIHAN PEMBUATAN PROGRAM STRUK PEMBAYARAN #include <stdio.h> #include <conio.h> #include <iostream.h> main() { char pil,nb[10],ket[20],jwb; float kode, h,biaya,jb,total; lagi: clrscr(); // CONTOH LAT CASE DAN IF

cout<<TOKO BUNGA HARUM SELALU<<endl; cout<<1. Melati Rp. 35000/ Bungkus<<endl; cout<<2. Mawar cout<<3. Tulip cout<<endl; cout<<Pilih Jenis Pengiriman<<endl; cout<<A. Diantar<<endl; cout<<B. Tidak Diantar<<endl; cout<<Pilihan Anda switch (kode==1) { case 1: { strcpy(nb,Melati); h=350000; } break; case 2: { strcpy(nb,Mawar); h=25000; } break; default: { strcpy(nb,Tulip); h=45000; } break; } if (pil==A || pil==a) { strcpy(ket,Diantar); : ;cin>>pil; Rp. 25000/ Tangkai<<endl; Rp. 45000/ Tangkai<<endl; : ;cin>>kode;

cout<<Pilih Kode Bunga

biaya=10000; } else { strcpy(ket,Tidak Diantar); biaya=0; } cout<<Jumlah Beli total=(jb*h)+biaya; clrscr(); cout<< STRUK PEMBAYARAN<<endl; cout<<<<endl; cout<<Kode Bunga yang dipilih: <<kode<<endl; cout<<Nama Bunga cout<<Harga cout<<Biaya Kirim cout<<Jumlah Beli printf(Total Pembayaran : <<nb<<endl; : Rp. <<h<<endl; : Rp. <<biaya<<endl; : Rp. <<jb<<endl; : Rp. %2.2f\n,total); : ;cin>>jb;

cout<<Jenis Pingiriman anda : <<ket<<endl;

cout<<====================================<<endl; cout<<====================================<<endl; cout<<Input Data Lagi [Y/T] : ;jwb=getche(); if (jwb==Y || jwb==y) goto lagi; else goto keluar; getch(); keluar: } Gb. Hasil Output Pemrogramman C++ Fungsi Fungsi (Function) merupakan blok dari kode yang dirancang untuk melaksanakan tugas khusus. Kegunaan dad fungsi ini adalah untuk: Mengurangi pengulangan penulisan program yang berulangan atau sama.

Program menjadi Iebih terstruktur, sehingga mudah dipahami dan dapat Iebih dikembangkan. Fungsi-fungsi yang sudah kita kenal sebelumnya adalah fungsi main, yang bersifat mutlak, karena fungsi ini program akan dimulai, sebagai contoh yang Iainnya fungsi printf 0 , cout () yang mempunyai tugas untuk menampilkan informasi atau data kelayar dan masih banyak Iainnya 1. Struktur Fungsi Sebuah fungsi sederhana memiliki bentuk penulisan sbb : nama_fungsi(argumen) { pernyataan / perintah; pernyataan / perintah; pernyataan / perintah; } Keterangan: - Nama fungsi, boleh dituliskan secara bebas dengan ketentuan, tidak menggunakan spasi dan nama-nama fungsi yang mempunyai arti sendiri. - Argumen, diletakan diantara tanda kurung ( ) yang terletak dibelakang nama fungsi. Argumen boleh diisi dengan suatu data atau dibiarkan kosong. - Pemyataan / perintah, diletakan diantara tanda kurung { } . Pada pemanggilan sebuah fungsi, cukup dengan menuliskan nama fungsinya. Contoh pembuatan fungsi sederhana : /* Pembuatan Fungsi Garis() */ #include<conio> #include<stdio> #include<iostream> garis() { printf(\n-\n); } /* Program Utama */ main() { clrscr(); garis(); //memanggil fungsi garis cout<< AMIK BSI TEKNIK KOMPUTER <<endl;

garis(); //memanggil fungsi garis getch(); } Gb. Contoh Pembuatan Fungsi sederhana 2. Prototype Fungsi Prototype digunakan untuk mendeklarasikan ke compiler mengenai : Tipe data keluaran dari fungsi Jumlah parameter yang di gunakan Tipe data dari masing-masing parameter yang digunakan Keuntungan di dalam menggunakan pemakaian prototype, yaitu Kompiler akan melakukan konversi antara tipe parameter dalam definisi dan parameter fungsi Jika Jumlah parameter yang di gunakan dalam definisi fungsi dan pada saat pemanggilan fungsi berbeda / tidak sama, maka akan menunjukan kesalahan. Berikut contoh Prototype Fungsi: Tipe parameter ke-2 float total(float a,float b); Bentuk definisi dalam penggunaan fungsi yang dideklarasikan dengan menggunakan prototype, harus di ubah. Sebagai contoh pada pendefinisian berikut : float total(a,b) float a,b Bentuk pendefinisian diatas harus diubah menjadi bentuk modern pendefinisian fungsi : Nama Fungsi float total(float a,float b) < parameter b tipe parameter b parameter a tipe parameter a tipe keluaran fungsi LATIHAN PEMBUATAN PROGRAM DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI #include<stdio> #include<conio> #include<iostream> siswa(float uts, float uas); garis() Tidak menggunakan titik koma

{ printf(\n\t============================\n); } main() { char nim[10], nama[20], ket[10], jwb; float uts, uas, rata; ulang: clrscr(); garis(); cout<<\n\tPerhitungan Nilai Siswa<<endl; cout<<\t;garis(); cout<<\n\tNIM Siswa : ;cin>>nim; cout<<\n\tNama Siswa : ;gets(nama); cout<<\n\tNilai UTS : ;cin>>uts; cout<<\n\tNilai UAS : ;cin>>uas; rata = siswa(uts,uas); printf(\n\tNilai Rata-Rata :%4.2f,rata); if (rata>59) { strcpy(ket,LULUS); } else { strcpy(ket,GAGAL); } cout<<\n\tKeterangan : <<ket<<endl; cout<<\n\tAnda Ingin Input Lagi [Y/T]: ;jwb=getch(); if (jwb==Y||jwb==y) goto ulang; getch(); } siswa(float uts,float uas) {

return(uts+uas)/2; } Pemrogramman C++ Macro Di dalam penyusunan suatu Macro ada beberapa hal yang harus dipelajari, diantaranya : 1. Preprocessor Directives Adalah suatu perintah yang termasuk kedalam program, tetapi bukanlah instruksi dari program itu sendiri, tetapi untuk preprocessor. Preprocessor ini dijalankan secara otomatis oleh kompiler, ketika didalam proses penterjemahan (Compile) program berlangsung, didalamnya membuat nilai pembuktian pertama dan menterjemahkan code program didalam kode objek. Didalam penggunaan preprocessor directive selalu dimulai dengan tanda : # Ada beberapa preprocessor directive, diantaranya adalah : 1.1 #define Di gunakan untuk mendefinisikan suatu nilai tertentu kepada suatu nama konstanta. Bentuk umumnya sebagai berikut : #define nama_konstanta teks Dalam Pendeklarasiannya Nama_Konstanta sebaiknya ditulis dengan huruf besar, gunanya untuk membedakan dengan nama_variable. Sedangkan Teks merupakan suatu nilai yang diberikan kepada nama_konstanta. Teks dapat berupa Numerik, Karakter, String, Pernyataan, Fungsi Sederhana. Setelah #define ditentukan di dalam program cukup dituliskan nama_konstantanya saja. #define akan menggantikan semua nama_konstanta tadi dengan teksnya sebelum proses kompilasi di mulai. Contoh : #include<stdio> #include<iostream> #include<conio> #define awal{ #define akhir} #define mulai()main() #define cetak cout #define masuk cin #define hapus()clrscr() #define tahan()getch() #define LS_KUBUS (sisi*sisi) mulai()

awal int sisi,ls_kbs; hapus(); cetak<<Program Penggunaan #Define<<endl; cetak<<Masukan Nilai Sisi Kubus = ;masuk>>sisi; ls_kbs = LS_KUBUS; cetak<<Luas Kubus Adalah = <<ls_kbs; tahan(); akhir Gb. Hasil dari program penggunaan #define 1.2 #include Di gunakan untuk memasukkan file-file header kedalam program yang akan dibuat. Bentuk umumnya ada 2 penulisan, yaitu sebagai berikut : #include nama_file_header Artnya pertama kali compiler akan mencari file header yang disebutkan pada directori yang sedang aktif dan apa bila tidak ditemukan akan mencari pada directori dimana file header tersebut berada #include <nama_file_header> Artinya pertama kali compiler akan mencari file header yang disebutkan pada directori yang ada file headernya, kecuali pada directori yang sedang aktif. 2. Pembuatan File Header File Header adalah suatu file dengan akhiran .h . File ini sebenarnya berisikan deklarasi fungsi dan definisi konstanta. Selain file-file header standar yang disediakan oleh C++, kita dapat juga membuat file header sediri, dengan cara yang sama seperti membuat file editor. Yang harus diperhatikan pada saat menyimpan file header yang telah dibuat harus digunakan akhiran .h . Berikut contoh file header standar yang disediakan oleh Borland C++. /* types.h Types for dealing with time. Copyright (c) Borland International 1987,1988 All Rights Reserved. /* #ifndef TIME T #define _TIME T typedef longtime_t; #endif

Sebagai latihan berikut kita akan membuat suatu file header sendiri yang akan digunakan pada file editor. Buatlah program file heder dibawah ini, kemudian simpan dengan nama : andi.h pada folder kerja anda folder include /* andi.h contoh pembuatan file header untuk pengaturan. Copyright (c) Andi Priantoro 2009 All Rights Reserved. */ #define awal { #define akhir } #define mulai()main() #define cetak cout #define tampil cprintf #define masuk scanf #define hapus()clrscr() #define jika if #define warna textcolor #define tahan() getche() Setelah disimpan, selanjutnya Compile file atur.h Buatlah program dibawah ini, kemudian gunakan file header yang sudah dibuat dan simpan dengan nama andi.h Contoh : /* /* /* program dengan file header andi.h /* /*/* #include<conio> #include<stdio> #include<iostream> #includeandi.h mulai() awal float n1,n2,n3; hapus(); cetak<<\t\tHasil Penjumlahan Nilai<<endl; cetak<<masukkan nilai UAS =;masuk>>n1;

cetak<<masukkan nilai UTS =;masuk>>n2; cetak<<endl; n3=(n1+n2)/2; cetak<<Nilai rata rata =<<n3; tahan(); } Gb. Hasil dari program contoh di atas Pemrogramman C++ Structure Structure digunakan untuk mengelompokan sejumlah data yang mempunyai tipe data yang berbeda. Variabel-variabel yang membentuk sebuah struktur dinamakan elemen struktur. Struktur sama seperti Record di dalam Bahasa Pemrograman Pascal 1.Deklarasi Structure Structure dapat deklarasikan seperti berikut struct nama_tipe_struktur{ elemen_struktur; elemen_struktur; elemen_struktur; }; atau struct{ elemen_struktur; elemen_struktur; elemen_struktur; } nama_tipe_struktur; Contoh Deklarasi : struct { char nama[30]; char nim[30]; float nilai; }mahasiswa; Contoh Program Structure #include<conio>

#include<stdio> #include<iostream> main() { struct { int no,jum; char nm[20],mbl[10],jenis[20]; long int hrg,jby; }dispenser; clrscr(); cout<<Nomor Dispenser cout<<Nama Pembeli cout<<Jenis BBM cout<<jenis mobil cout<<Jumlah Liter cout<<Harga cout<<endl<<endl<<endl; clrscr(); cout<<\t cout<<\t SPBU KAPUK 3414410\t\t<<endl; Jl. Kapuk Raya no 36\t\t<<endl<<endl; : <<dispenser.no<<endl; : <<dispenser.nm<<endl; : <<dispenser.jenis<<endl; : <<dispenser.mbl<<endl; : <<dispenser.jum<<endl; : <<dispenser.hrg<<endl; : <<dispenser.jby<<endl; : ;cin>>dispenser.no; : ;cin>>dispenser.nm; : ;cin>>dispenser.jenis; : ;cin>>dispenser.mbl; : ;cin>>dispenser.jum; : ;cin>>dispenser.hrg;

dispenser.jby=dispenser.jum*dispenser.hrg;

cout<<Nomor Dispenser cout<<Nama Pembeli cout<<Jenis BBM cout<<Jenis Mobil cout<<Jumlah Liter cout<<Harga cout<<Jumlah Bayar getch(); } 2.Nested Structure

Merupakan suatu structure yang dapat di gunakan di dalam structure lainnya. Berikut contoh program Nested Structure :

/*-*/ /* Program Penggunaan Nested structure */ /* Nama File :Nested Structure.cpp /*-*/ #include<stdio> #include<conio> #include<iostream> main() { struct dtmhs { char nim[9]; char nama[15]; }; struct dtnil { float nil1; float nil2; }; struct { struct dtmhs mhs; struct dtnil nil; }nilai; clrscr(); //->masukan data cout<<Masukkan NIM cout<<Masukkan Nama cout<<Masukkan Nilai UTS cout<<endl; //->menampilkan hasil masukan cout<<Masukkan NIM cout<<Masukkan Nama : <<nilai.mhs.nim<<endl; : <<nilai.mhs.nama<<endl; : ;cin>>nilai.mhs.nim; : ;cin>>nilai.mhs.nama; : ;cin>>nilai.nil.nil1; */

cout<<Masukkan Nilai UAS : ;cin>>nilai.nil.nil2;

cout<<Masukkan Nilai UTS cout<<endl; getch(); return(0); }

: <<nilai.nil.nil1<<endl;

cout<<Masukkan Nilai UAS : <<nilai.nil.nil2<<endl;

Gb. Hasil Contoh program Nested structure 3. Structure Dengan Array Penggunaan Array sering kali dikaitkan dengan Structure sehingga membentuk Array dari Structure. Berikut bentuk deklarasi Array Structur : struct{ elemen_struktur; elemen_struktur; elemen_struktur; }nama_tipe_strukture[jml_index]; #include <stdio.h> #include <conio.h> #include <iostream.h> #include <iomanip.h> main() { char konsumen[15],kk[4],nmk[30],pass[8]; int i,n,totbay=0; struct { char kd[5],kw,wk[20],mt[20]; int biaya1,biaya2,total; }paket[5]; /* CATATAN : variabel yg masuk ke dalam elemen struct adalah variabel- variabel yang akan berulang & array*/ atas: clrscr(); cout<<\t .:: ATTENDANT ONLY ::.<<endl;

cout<<\t =========================<<endl; cout<<\t USERNAME KASIR : ;cin>>kk; cout<<\t PASSWORD { strcpy(nmk,Andi); goto transaksi; } else if (strcmp(kk,ksr2)==0||strcmp(kk,KSR2)==0&&strcmp(pass,13090134)==0) { strcpy(nmk,Priantoro); goto transaksi; } else { cout<<Maaf User dan Password Yang Anda Gunakan SALAAAHH!!!<<endl; getch(); goto atas; } transaksi: clrscr(); cout<<\t\tTOKO BRIGHT C-STORE SPBU KAPUK \ <<endl; cout<<\t=========================<<endl; cout<<\tKasir :<<nmk<<endl; cout<<\tMasukan Nama konsumen cout<<\tInput Jumlah Paket Barang Promosi cout<<\t-<<endl; cout<<\t\t\t Inputan Kursus<<endl<<endl; cout<<<<endl; cout<<|KK |Materi | Biaya1 | KW | Waktu | Biaya2 |<<endl; cout<<<<endl; cout<< PK01 | Paket Promosi Silver |Rp. 120.000 | A | Pagi |Rp.75.000|<<endl; cout<< PK02 | Paket Promosi Gold |Rp. 150.000 | B | Sore |Rp.75.00 |<<endl; cout<< PK03 | Paket Promosi Diamond |Rp. 170.000 ||<<endl; : ;cin>>konsumen; : ;cin>>n; : ;cin>>pass; if (strcmp(kk,ksr1)==0||strcmp(kk,KSR1)==0&&strcmp(pass,13090134)==0)

cout<<-<<endl; for (i=1;i<=n;i++) { cout<<Data Ke-<<i<<endl; x: cout<<input Kode Barang promosi : ;cin>>paket[i].kd; y: cout<<Input Waktu Pembelian : ;cin>>paket[i].kw; cout<<endl; if (strcmp(paket[i].kd,PK01)==0 || strcmp(paket[i].kd,pk01)==0) { strcpy(paket[i].mt,Paket Promosi Silver); paket[i].biaya1=120000; } else if (strcmp(paket[i].kd,PK02)==0 || strcmp(paket[i].kd,pk02)==0) { strcpy(paket[i].mt,Paket promosi Gold); paket[i].biaya1=150000; } else if (strcmp(paket[i].kd,PK03)==0 || strcmp(paket[i].kd,pk03)==0) { strcpy(paket[i].mt,Paket promosi Diamond); paket[i].biaya1=170000; } else { cout<<Maaf!! Kode yg Anda Masukan Salah, Silahkan Input data Kembali !!<<endl; getch(); goto x; } switch (paket[i].kw) { case a: case A: strcpy(paket[i].wk,Pagi);

paket[i].biaya2=75000; break; case b: case B: strcpy(paket[i].wk,Sore); paket[i].biaya2=100000; break; default: cout<<Kode Salah!!, Input data lagi!<<endl; getch(); goto y; break; } paket[i].total=paket[i].biaya1+paket[i].biaya2; } clrscr(); cout<<endl; cout<<\t\t BUKTI PEMBAYARAN PROGRAM PROMOSI <<endl; cout<<\t\t BRIGHT C STORE SPBU KAPUK<<endl; cout<<=================================================<<endl<<endl; cout<<Kasir : <<nmk<<endl; cout<<Konsumen : <<konsumen<<endl; cout<<Rincian Paket Promosi<<endl; cout<<<<endl; cout<<|No| Paket | Waktu | Biaya1 | Biaya2 | Total |<<endl; cout<<<<endl; for (i=1;i<=n;i++) { cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(5)<<i; cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(10)<<paket[i].mt; cout<<setprecision(10)<< <<paket[i].wk; cout<<setprecision(10)<< <<Rp.<<ends<<paket[i].biaya1; cout<<setprecision(10)<< <<Rp.<<ends<<paket[i].biaya2; cout<<setprecision(10)<< <<Rp.<<ends<<paket[i].total<<endl; totbay=totbay+paket[i].total;

} cout<<<<endl; cout<<Total Bayar :<<totbay<<endl<<endl; cout<<\t\t\t ***TERIMA KASIH***<<endl; getch(); } 4. Structure Dengan Fungsi Elemen-elemn dari suatu structure dapat dikirimkan ke dalam suatu fungsi dengan cara yang sama seperti mengirimkan suatu variable sederhana ke dalam suatu fungsi. Berikut contoh sederhana pada program struktur dengan fungsi : /* */ /* Program Penggunaan structur pada fungsi */ /* */ #include<stdio> #include<conio> #include<iostream> char ket(float n ); main() { int i, j=1, k=1; struct { char nim[10]; char nama[25]; float nilai; }mhs[15]; clrscr(); for(i=0; i<2; i++) { cout<<DATA KE- <<j++<<endl; cout<<Input NIM Mahasiswa = ;cin>>mhs[i].nim; cout<<Input Nama Mahasiswa = ;cin>>mhs[i].nama; cout<<Input Nilai Akhir cout<<endl; } = ;cin>>mhs[i].nilai;

clrscr(); for(i=0; i<2; i++) { cout<<DATA KE- <<k++<<endl; cout<<NIM Mahasiswa cout<<NAMA Mahasiswa cout<<Nilai Akhir = <<mhs[i].nim<<endl; = <<mhs[i].nama<<endl; = <<mhs[i].nilai<<endl;

cout<<Keterangan Yang Didapat = ; cout<<ket(mhs[i].nilai)<<endl; cout<<endl; } getch(); } char ket(float n) { if (n > 65) return L; else return G; } Pemrogramman C++ Class Merupaka struktur data dari obyek (elemen dasar pemrograman berorientasi obyek/OOP). Class memiliki persamaan dengan structure. Contoh : #include<conio> #include<iostream> #include<string> class buku { public: char judul[35]; char pengarang[30]; int jumlah; };

main() { clrscr(); buku novel; strcpy(novel.judul,Wisata Hati); strcpy(novel.pengarang,Yusuf Mansyur); novel.jumlah=12; cout<<novel.judul<<endl; cout<<novel.pengarang<<endl; cout<<novel.jumlah<< Buku<<endl; getch(); } STRUKTUR PERULANGAN FOR & WHILE 7. PERULANGAN FOR Stuktur : for ( inisialisasi; syarat perulangan; peubah nilai pecahan) Keterangan : Inisialisasi = nilai awal untuk variable tertentu. menentukan Syarat Perulangan = kontrol terhadap perulangan untuk perulangan diteruskan atau berhenti. Peubah Nilai #include <stdio.h> #include <conio.h> #include iostream.h main() { int x,y=0; clrscr(); for(x= 1; x<= 5; ++x) { cout<<x<<endl; y=x+y; } cout<<________ +<<endl; cout<<y; = mengatur kenaikan atau penurunan nilai. /*program for bilangan naik*/

getch(); } Tampilan : /*program for bilangan turun*/ #include <stdio.h> #include <conio.h> #include <iostream.h> main() { int x; clrscr(); for(x= 5; x>=1;x) cout<<Nilai <<ends<<x<<endl; getch(); } Tampilan : /*program for bilangan genap*/ #include<stdio.h> #include<conio.h> #include<iostream.h> main() { int a; clrscr(); for (a=0; a<=10; a+=2) printf( %d ,a); getch(); } Tampilan : /*program for bilangan ganjil*/ #include <stdio.h> #include <conio.h> #include <iostream.h> main()

{ int a; clrscr(); for (a=1; a<=10; a+=2) printf( %d ,a); getch(); } Tampilan : /*Program Perulangan Warna*/ #include <stdio.h> #include <conio.h> #include <iostream.h> main() { int a; clrscr(); for (a=1; 17>a; a++) { gotoxy(a,a);textcolor(a); cprintf( \r \n Warna ke- %d ,a); } textcolor(4+BLINK);cprintf(Borland C++); getch(); } 8. PERULANGAN WHILE Bentuk perulangan while dikendalikan oleh syarat tertentu, Perulangan akan terus dilakukan selama syarat tersebut terpenuhi. /*Program Perulangan while*/ #include <stdio.h> #include <conio.h> #include <iostream.h> main() { int a=10; clrscr();

while (a<=20) { cout<<Cetak<<ends<<a<<endl; a+=3; } getch(); } Tampilan : 8. PERULANGAN DO WHILE Bentuk perulangan yang melaksanakan perulangan terlebih dahulu dan pengujian perulangan dilakukan dibelakang. /*Program Perulangan do while*/ #include <stdio.h> #include <conio.h> #include <iostream.h> main() { int a=10; clrscr(); do { cout<<Cetak<<ends<<a<<endl; a+=5; } while (a<=25); getch(); } Tampilan : KONDISI PENYELEKSIAN IF Pernyataan if mempunyai pengertian Jika kondisi bernilai benar maka perintah akan dikerjakan, dan jika tidak memenuhi syarat akan diabaikan. Untuk menyebutkan syarat biasanya digunakan operator logika dan relasi. 9. IF TUNGGAL Ketentuan Soal:

1. Semua barang berharga =10000 (Konstanta) 2. Total = harga*jumlah beli 3. Jika Total Bayar >=50000 maka akan mendapat bonus Tiket Gratis nonton Ungu Selain itu tidak dapat 4. Uang Kembali = Uang Bayar Total Bayar. Listing Program #include <conio.h> #include <stdio.h> #include <iostream.h> main() { char jwb,nb[20],bon[25]; const hrg=5000; float jb,ttl,uk,ub; atas: clrscr(); cout<<Masukan Nama Barang : ;gets(nb); cout<<Masukan Jumlah Beli : ;cin>>jb; cout<<\n; ttl=hrg*jb; printf(Total Bayar if (ttl>=50000) strcpy(bon,Tiket Nonton Konser UNGU band); else strcpy(bon,Tidak Dapat); cout<<Bonus cout<<Uang Bayar uk=ub-ttl; printf(Uang Kembali : Rp.%2.2f\n,uk); cout<<-\n; cout<<Mau Isi Data Lagi[Y/N]? : ;jwb=getche(); cout<<endl; if (jwb==y || jwb==Y) : <<bon<<endl; : Rp.;cin>>ub; cout<<===================\n; : Rp.%2.2f \n,ttl);

goto atas; else cout<< getch(); } 10. IF MAJEMUK Ketentuan Soal: 1. Masukan kode sebagai berikut: Kod e E B X Jenis Kelas Ekonomi Bisnis Eksekutif Harga Tiket 5000 10000 25000 Terima Kasih<<endl;

1. Total Bayar = harga tiket*Jumlah Tiket 2. Uang Kembali= Uang Bayar Total Bayar Listing Program #include <conio.h> #include <stdio.h> #include <iostream.h> main() { char np[20],jk[25],kd,jwb,input; float hrg,jt,ttl,uk,ub; atas: clrscr(); cout<<PT. TRANSPORTASI BUS MALAM<<endl; cout<<\n; cout<<Masukan Nama Penumpang: ; gets(np); input: cout<<Masukan Kode Bis [E/B/X]: ; cin>>kd; cout<<Masukan Jumlah Tiket: ;cin>>jt; cout<<\n; if (kd==E || kd==e ) { strcpy(jk,Ekonomi);

hrg=5000; } else if (kd==B || kd==b) { strcpy(jk,Bisnis); hrg=10000; } else if (kd==X || kd==x) { strcpy(jk,Exsekutif); hrg=25000; } else { cout<<Kode Yang Anda Masukan Salah \n; goto input; } ttl=jt*hrg; clrscr(); cout<< PT. TRANSPORTASI BUS MALAM<<endl; cout<<-\n; cout<<Nama Penumpang: <<np<<endl; cout<<Jenis Bis : <<jk<<endl; cout<<Harga Tiket : Rp.<<hrg<<endl; cout<<Jumlah Tiket : <<jt<<endl; cout<<-\n; printf(Total Bayar cout<<Uang Bayar uk=ub-ttl; printf(Uang Kembali : Rp.%2.2f\n,uk); cout<<\n \n; : Rp.%2.2f \n,ttl); : Rp.;cin>>ub; cout<<============================\n;

cout<<Mau Isi Data Lagi[Y/N]? : ; jwb=getche(); cout<<endl; if (jwb==y || jwb==Y) goto atas; else cout<<\n\n getch(); } NB: *strcpy (stringcopy) = listing program yang berfungsi utuk memberikan nilai pada string. Format: Strcpy(var,Pernyataan) ; contoh: strcpy(nabar,Buku); 11. IF TERSARANG PENYELEKSIAN KONDISI IF TERSARANG Merupakan penyelesian suatu kondisi if di dalam if. Dengan syntax : If kondisi 1{ Pernyataan1; If kondisi { Pernyataan; Pernyataan; } Else if kondisi { Pernyataan; Pernyataan; } Else { Pernyataan; Pernyataan; } Terima Kasih<<endl;

Ketentuan Soal: 1. Isilah Data sebagai berikut: Kode Pesawat LA Nama Pesawat Lion Air Garuda Indonesia Bouraq Airlines 1. Total Pembayaran =

GI

BA

Contoh program: Listing Program: #include <stdio.h> #include <stdio.h> #include <conio.h> #include <iostream.h> main() { clrscr(); char kp[3],kelas,np[20],tujuan[20]; float harga,jt,tobay; cout<<PESAWAT TERBANG \QUICK AIR\<<endl; cout<<endl; isi: cout<<Masukan Kode Pesawat [LA/GI/BA] : ;cin>>kp; cout<<Masukan Kelas [1/2/3] : ;cin>>kelas;

if (strcmp(kp,LA) == 0 || strcmp(kp,la) == 0 ) { strcpy(np,Lion Air); if (kelas==1) { strcpy(tujuan,JKT-BANDUNG); harga=200000; } else if (kelas==2) { strcpy(tujuan,JKT-BALI); harga=300000; } else { strcpy(tujuan,JKT-SMG); harga=250000; } } else if (strcmp(kp,GI) == 0 || strcmp (kp,gi) == 0 ) { strcpy(np,Garuda Indonesia); if (kelas==1) { strcpy(tujuan,JKT-BANDUNG); harga=400000; } else if (kelas==2) { strcpy(tujuan,JKT-BALI); harga=500000; } else {

strcpy(tujuan,JKT-SMG); harga=450000; } } else if (strcmp(kp,BA) == 0 || strcmp(kp,ba) == 0 ) { strcpy(np,Bouroq Airlines); if (kelas==1) { strcpy(tujuan,JKT-BANDUNG); harga=300000; } else if (kelas==2) { strcpy(tujuan,JKT-BALI); harga=400000; } else { strcpy(tujuan,JKT-SMG); harga=350000; } } else { cout<<Anda salah masukan kode, Silahkan isi kode secara benar! \n; goto isi; } cout<<Jumlah Tiket cout<<endl; tobay=jt*harga; cout<< <<endl<<endl; //symbol smile ctrl b : <<kp<<endl; : <<np<<endl; cout<<Kode Pesawat cout<<Nama Pesawat : ;cin>>jt;

cout<<Kelas yang dipilih : <<kelas<<endl; cout<<Tujuan Pesawat cout<<Harga Tiket cout<<Jumlah Tiket printf(Total Pembayaran cout<< getch(); } 1. Penggunaan Public Menyatakan bahwa deklarasi varibel yang ada di bawahnya dapat diakses di luar class ( bersifat public/umum ) Contoh Penggunaan Public pada Class : #include <conio> #include <stdio> #include <iostream> class buku { public: char judul[30]; char pengarang[30]; int jumlah; }; main() { buku novel; cout<<Judul cout<<Pengarang cout<<jumlah cout<<Judul cout<<Pengarang cout<<jumlah getch(); } Gb. Hasil Program Penggunaan Public pada Class :;gets(novel.judul); :;gets(novel.pengarang); :;cin>>novel.jumlah; :<<novel.judul<<endl; :<<novel.pengarang<<endl; :<<novel.jumlah<<endl; : <<tujuan<<endl; : Rp. <<harga<<endl; : <<jt<<endl; : Rp. %2.2f\n\n,tobay);

<<endl; //symbol smile ctrl a

cout<<endl<<endl<<endl;

1. Penggunaan Private Digunakan untuk memproteksi anggota-anggota tertentu pada class, agar tidak dapat diakses di luar class secara langsung Contoh Penggunaan private pada class #include<conio> #include<stdio> #include<iostream> #include<string> class barang { private: char kobar[30]; char nabar[30]; int jumlah; public: rincian(char*Kobar, char*Nabar, int Jumlah) { strcpy(kobar,Kobar); strcpy(nabar,Nabar); Jumlah=jumlah; } info() { cout<<\nData Barang<<endl; cout<<Kode Barang cout<<Nama Barang } }; main() { barang databarang; char a[30], b[20]; int c; cout<<Data Barang<<endl; = <<kobar<<endl; = <<nabar<<endl;

cout<<Jumlah Barang = <<jumlah<<endl;

cout<<Kode Barang cout<<Nama Barang

= ;gets(a); = ;gets(b);

cout<<Jumlah Barang = ;cin>>c; databarang.rincian(a,b,c); databarang.info(); getch(); }

Anda mungkin juga menyukai