Anda di halaman 1dari 16

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Pernah terjadi pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK/MA/ atau Sederajat pada tahun 2010 hampir sekitar 30% siswa tidak lulus UN. Hal ini dikarenakan nilai mata pelajaran Bahasa Indonesianya rendah atau tidak mencukupi KKM (Kompetensi Kelulusan Mata Pelajaran). Fakta ini sungguh mengejutkan semua pihak, karena mereka berpikir mata pelajaran Bahasa Indonesia yang biasanya dianggap mudah ternyata bisa juga membuat siswa-siswa gagal dalam UN. Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran wajib disekolah baik pada tingkat SD,SMP,SMA dan bahkan pada tingkat Universitas pun. Di tingkat perguruan Tinggi Bahasa Indonesia termasuk kedalam mata kuliah wajib dengan besaran 3 sks. Mata Kuliah ini wajib diambil oleh semua mahasiswa dari berbagai jurusan termasuk mahasiswa dari jurusan Bahasa Indonesia itu sendiri. Kecenderungan mengunggulkan identitas asing akhir-akhir ini telah menjadi-jadi, tidak terkecuali bahasa. Hampir setiap gedung-gedung megah di Indonesia, terpampang tulisan-tulisan asing sebagai lambang kemodernan, sedangkan pemakai bahasa Indonesia dianggap kampungan atau tidak keren dan telah ketinggalan zaman. Sikap yang demikian ini tentu akan melunturkan citra dan identitas bangsa. Sepanjang sejarah bahasa Indonesia selalu mengalami perkembangan. Dalam perkembangannya bahasa Indonesia tidak menampik kenyataan terhadap masuknya bahasa lain. Justru bahasa-bahasa yang masuk itu dapat memperkaya bahasa Indonesia terutama dari segi perbendaharaan kata. Sungguhpun bahasa Indonesia diperkaya oleh bahasa lain, tetapi tidak sampai

pada struktur bahasa secara keseluruhan. Karena itu, bahasa Indonesia tetap dapat menunjukkan jati dirinya. Kenyataan memang tidak dapat dipungkiri. Kendati telah ditetapkan aturan baku tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar (formal), tetapi aturan tersebut masih diingkari oleh sebagian masyarakat kita. Bahkan, gejala merendahkan bahasa sendiri semakin nyata. Hal ini dapat kita lihat dari perilaku berbahasa masyarakat kita dewasa ini. Slogan pergunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan benar,tampaknya mudah diucapkan, namun maknanya tidak jelas. Slogan itu hanyalah suatu retorika yang tidak berwujud nyata, sebab masih diartikan bahwa di segala tempat kita harus menggunakan bahasa baku. Pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah pemakaian bahasa yang sesuai dengan fungsi dan ciri kode bahasa Indonesia baku.

B. PERMASALAHAN Terganggunya eksistensi Bahasa Indonesia sebagai Budaya Bangsa Indonesia di tengah arus globalisasi

C. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan permasalahan diatas dapat diuraikan masalah-masalah seperti : 1. Masyarakat Indonesia kurang membudayakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari 2. Masyarakat Indonesia lebih minat mendalami Bahasa asing dibandingkan dengan Bahasa Indonesia

D. METODE PEMECAHAN MASALAH Dalam makalah ini penulis menguraikan metode pemecahan masalah secara deskriptif melalui studi pustaka (Library methods).

E. TUJUAN PENULISAN Penulisan makalah ini betujuan untuk: 1. Sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Umum (MKU) Bahasa Indonesia 2. Sebagai bahan renungan dalam menyikapi terganggunya eksistensi Bahasa Indonesia di tengah arus globalisasi. 3. bagai penggambaran kondisi di lapangan dan mencoba menguraikan beberapa langkah-langkah atau metode yang dapat ditempuh untuk permasalahan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. BAHASA 1. Definisi Bahasa Bila kita berbicara tentang bahasa dan kita, pertama kita harus mengetahui apa arti dari bahasa itu sendiri dan pengaruh bahasa bagi kita. Dalam arti yang sangat singkat, bahasa adalah alat atau sarana untuk berkomunikasi. Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem lambang bunyi arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Dimana pelaku/pengguna bahasa adalah kita sendiri dan sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran .sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan , maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian ,suatu konsep , suatu ide ,atau suatu pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi itu . Menurut Kushartanti (2005) ,Bahasa merupakan salah satu kemampuan dasar dan alamiah yang dianugerahkan pada umat manusia .umat manusia tidak akan mempunyai budaya atau peradaban yang didalamnya termasuk agama,ilmu pengetahuan , dan teknologi tanpa bahasa ,karena hampir semua aktifitas manusia memerlukan bahasa . Seperti di Indonesia, bahasa resmi yang dipakai adalah bahasa Indonesia yang diputuskan berdasarkan ikrar Sumpah Pemuda pada tahun 1928 mengatakan Satu Nusa , Satu Bangsa, Satu Bahasa; pada kata satu bahasa bukan berarti mengarah kepaham kebangsaan yang sempit, namun yang tersirat adalah setiap etnik atau suku bangsa mempunyai satu bahasa persatuan yang sama, menetapkan bahasa persatuan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang bisa diterapkan diseluruh negeri bukan berarti meniadakan penggunaan

bahasa ibu dari masing-masing suku bangsa ,juga bukan berarti meniadakan bahasa asing . Fungsi Bahasa adalah media untuk menyampaikan makna kepada seseorang baik secara lisan maupun tulisan. Salah satu bahasa yang ada di dunia yang paling popular adalah bahasa Inggris. Bahasa Inggris adalah bahasa yang dipakai sebagai alat komunikasi antar anggota masarakat diseluruh pelosok Negara Inggris dan bahkan juga diseluruh dunia .

B. BUDAYA 1. Definisi Budaya Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah ,yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal ) diartikan yang berkaitan dengan hal- hal yang menyangkut budi dan akal manusia . Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga

sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Budaya dalam pengertian yang luas adalah pancaran daripada budi dan daya. Seluruh apa yang difikir, dirasa dan direnung diamalkan dalam bentuk daya menghasilkan kehidupan. Budaya adalah cara hidup sesuatu bangsa atau umat. Budaya tidak lagi dilihat sebagai pancaran ilmu dan pemikiran yang tinggi dan murni dari sesuatu bangsa untuk mengatur kehidupan berasaskan peradaban. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yang mana akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat

C. BAHASA INDONESIA 1. Sejarah Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia yang kita kenal sekarang ini berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia berkembang dan dikembangkan dengan modal utamanya bahasa Melayu dengan ditambahkan dengan bahasa daerah dan juga diperkaya oleh bahasa asing . Dengan demikian , bahasa Indonesia sekarang adalah bahasa yang berkembang atau berasal dari bahasa Melayu . Artinya pula, bahasa Melayu adalah dasar bahasa Indonesia sekarang. Jadi, bahasa Indonesia sekarang tidak sama dengan bahasa Melayu yang ada sekarang yang masih digunakan orangorang Melayu seperti orang Melayu Medan, Riau, Jambi, Palembang, Malaysia,Brunei dan sebagainya. Secara resmi, pengikraran bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia telah dipatrikan melalui Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal tersebut diungkapkan dengan ikrar ketiga pemuda dan pemudi Indonesia yang berbunyi: kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean,bahasa Indonesia.keyakinan banyak orang tentang bahasa Indonesia yang dijunjung tinggi sebagai bahasa persatuan seperti yang

diikrarkan adalah bahasa Melayu yang telah menjadi bahasa persatuan pada masa itu disebagian besar wilayah Nusantara.

2. Hakikat Pentingnya Bahasa Indonesia Beralih ke penggunaan bahasa di setiap bangsa atau negara, bahasa mengambil peran yang sangat penting dan merupakan identitas suatu bangsa. Seperti di negara kita, Indonesia mempunyai banyak bahasa, yang semakin memperjelas identitas negara kita dengan negara lain, tetapi bahasa yang dapat menyatukan masyarakat Indonesia sendiri dan telah di akui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah bahasa Indonesia. Sebagai bahasa nasional dan juga sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia wajib digunakan dalam segala kegiatan resmi kenegaraan. Demikian pula di semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa pengantar. Hal itu dimaksudkan agar bahasa Indonesia dapat berkembang secara wajar di tengah masyarakat pemakainya. Selain itu, upaya tersebut diharapkan pula dapat menjadi perekat persatuan suku yang ribuan jumlahnya ini menjadi satu bangsa yang besar yakni, bangsa Indonesia. Bahasa dapat menunjukkan siapa itu,dan bagaimana itu dan juga dapat menunjukkan jati diri suatu bangsa , jika bahasa Indonesia sebagai jati diri suatu bangsa sudah mulai dianggap remeh maka lama kelamaan eksistensi bahasa Indonesia mulai memudar dari perkembangan zaman ,yang dapat memuat negara ini kehilangan jati diri dan kebanggaannya dan lebih para lagi jika generasi selanjutnya tidak paham atau tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia .maka hancurlah suatu negara jika telah kehilangan jati diri dan kebanggaannya.

3. Bahasa Indonesia vs Bahasa Asing Sikap bangsa Indonesia terhadap bahasa Indonesia cenderung ambivalen, sehingga terjadi dilematis. Artinya, di satu pihak kita menginginkan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern, dan dapat mengikuti perkembangan zaman serta mampu merekam ilmu pengetahuan dan teknologi global, tetapi di pihak lain kita telah melunturkan identitas dan citra diri itu dengan lebih banyak mengapresiasi bahasa asing sebagai lambang kemodernan. Atas dasar itu, tidak heran jika para remaja masa kini lebih cenderung menggunakan bahasa asing atau bahasa gaul sebagai bagian dari hidupnya jika mereka tidak ingin disebut ketinggalan zaman. Saat ini sangat sulit ditemukan generasi muda yang dapat

mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar , tidak hanya dalam berbicara tetapi juga dalam menulis bahasa Indonesia yang baik dan benar .generasi muda lebih senang untuk mempelajari bahasa asing karena mereka beranggapan bahasa asing akan dapat menunjang kehidupan mereka nantinya seiring dengan perkembangan zaman sehingga mereka mengabaikan bahasa Indonesia Hal ini sangat menyedihkan , karena ketika bangsa lain mulai mempelajari bahasa Indonesia malah bangsa Indonesia sendiri tidak tertarik untuk mendalami bahasa Indonesia dengan alasan bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah dipelajari ,tapi jika dilihat fakta nya masih banyak generasi muda Indonesia yang masih belum bisa memakai bahasa Indonesia yang benar dan baik .

BAB III PEMBAHASAN Bahasa Indonesia merupakan bahasa inti bagi bangsa Indonesia ,yang telah ditetapkan dalam sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928 ,yang terdapat dalam butir ketiga yang berbunyi kami putra dan putri Indonesia,menjunjung tinggi bahasa persatuan,bahasa Indonesia.ikrar yang diperingati setiap tahunnya oleh bangsa Indonesia menunjukkan betapa pentingnya bahasa Indonesia dalam kehidupan bangsa Indonesia itu sendiri .bahasa merupakan suatu alat yang dipergunakan masyarakat dalam berkomunikasi satu dengan yang lainnya ,dan mutlak dimiliki oleh suatu bangsa yang dapat menunjukkan dirinya secara utuh sebagai suatu negara yang memiliki jati diri yang dapat membedakannya dari bangsa dan negara lainnya . Bahasa Indonesia telah membuktikan diri sebagai bahasa yang tahan uji. Bahasa Indonesia telah menunjukkan identitas bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia sangat berperan dalam mempersatukan berbagai suku bangsa yang beraneka ragam adat dan budayanya. Dalam mengemban misinya, bahasa Indonesia terus berkembang seiring dengan keperluan dan perkembangan bangsa Indonesia, walaupun ada perkembangan yang menguntungkan , perkembangan yang dapat merugikan negara dan membahayakan, Dualisme perkembangan ini memang merupakan dinamika dan konsekuensi bahasa yang hidup. Tetapi, karena bahasa Indonesia sudah ditetapkan sebagai bahasa yang berkedudukan tinggi oleh bangsa Indonesia, ia harus dipupuk dan disemaikan dengan baik dan penuh tanggung jawab agar ia bisa benar-benar menjadi cermin bangsa Indonesia. Secara formal sampai saat ini bahasa Indonesia mempunyai empat kedudukan, yaitu sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa resmi. Dalam perkembangannya lebih lanjut, bahasa Indonesia

10

berhasil mendudukkan diri sebagai bahasa budaya dan bahasa ilmu. Keenam kedudukan ini mempunyai fungsi yang berbeda, walaupun dalam praktiknya dapat saja muncul secara bersama-sama dalam satu peristiwa, atau hanya muncul satu atau dua fungsi saja. Dalam hubungannya sebagai alat untuk menyatukan berbagai suku yang mempunyai latar belakang budaya dan bahasa masing-masing, bahasa Indonesia justru dapat menyerasikan hidup sebagai bangsa yang bersatu tanpa meinggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa etnik yang bersangkutan. Bahkan lebih dari itu ,dengan adanya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dapat menutup kemungkinan adanya pertikaian antara suku dan daerah di Indonesia, karena kita tahu bahwa Indonesia terdiri dari wilayah kepulauan yang memiliki adat dan budaya yang beragam ,suku bangsa yang beragam dan tentu saja bahasa ibu yang beragam pula , tapi hal itu tidak menjadi masalah dengan adanya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang membuat bangsa Indonesia dapat berkomunikasi satu sama lainnya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang dapat dimengerti oleh setiap masyarakat Indonesia . Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mulai dikenal sejak 17 Agustus 1945 ketika bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Dalam kedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggaan nasional atau lambang kebangsaan. Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan. Melalui bahasa nasional, bangsa Indonesia menyatakan harga diri dan nilainilai budaya yang dapat dijadikan pegangan hidup. Atas dasar kebanggaan ini, bahasa Indonesia dipelihara dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia. Rasa kebanggaan menggunakan bahasa Indonesia ini pun terus dibina dan dijaga oleh bangsa Indonesia.

11

Era globalisasi dicirikan oleh derasnya arus informasi ,sehingga pengaruh bahasa asing sangat terasa dan mencolok.Bahasa asing ada dimanamana,dengan masuknya bermacam-macam hasil perkembangan tekhnologi dan informasi.Jika kita lihat setiap muncul produk tekhnologi terbaru akan muncul pula bahasa asing baru yang siap meledak dan menyebar dalam masyarakat.Bahkan di ruang public,di pusat perbelanjaan,dan pasar-pasar tradisional kita akan mudah menjumpai istilah-istilah asing yang begitu familiar ditelinga masyarakat.Bahasa Indonesia jelas mengalami ancaman,terutama akibat makin tidak terkendalinya pemakaian kata dan istilah asing. Penelitian Gunarwan(1993) menunjukkan bahwa bahasa inggris berpotensi sebagai kendalapenanaman rasa cinta dan sikap positif kepada bahasa Indonesia.Bahasa Inggris cenderung dinilai memiliki gengsi atau tingkatan yang lebih tinggi daripada bahasa Indonesia.Jika kita amati bersama apa yang telah disimpulkan Gunarwan dalam penelitiannya sangat jelas terlihat.Dalam dunia remaja misalnya, anda akan dikatakan terlalu resmi,terlalu berlebihan jika menggunakan bahasa Indonesia yang benar dalam berkomunikasi,berbeda jika anda menggunakan bahasa asing(inggris)dalam berkomunikasi,dimata masyarakat anda memiliki gengsi yang lebih jika dibandingkan menggunakan bahasa Indonesia. Jika kita berbicara tentang gengsi sosial dalam hubungannya dengan bahasa Indonesia secara jujur masih memerlukan penanganan yang serius, baik yang menyangkut pembinaan maupun pengembangannya. Gengsi sosial bahasa Indonesia masih kalah tinggi dengan gengsi sosial bahasa asing (terutama bahasa Inggris) memang kita akui, dan hal ini merupakan tantangan. Namun, hal ini janganlah membuat kita tinggal diam dan pesimis. Sebaliknya, kita harus melakukan upaya-upaya yang dapat mengangkat gengsi sosial atau martabat bahasa Indonesia sehingga dapat sejajar dengan bahasa-asing yang

12

sudah maju,mempunyai nama (prestige), dan berpengaruh besar di kalangan masyarakat.Salah satu cara yang bisa dilakukan agar bahasa Indonesia mempunyai gengsi sosial yang tinggi di kalangan masyarakat Indonesia adalah memberikan penghargaan yang proporsional kepada anggota masyarakat yang mampu berbahasa Indonesia (baik lisan maupun tulisan) dengan baik dan benar, sebagai bagian dari prestasi yang bersangkutan. Misalnya, sebagai persyaratan pengangkatan pegawai negeri atau karyawan, sebagai persyaratan promosi jabatan, pemberian royalti yang layak kepada penulis/pengarang di bidang masing-masing dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena jika kita perhatikan di dalam surat kabar atau media elektronik khususnya rubrik lowongan pekerjaan diantara sekian banyak persyaratan untuk menjadi pelamar kita tidak akan menemukan atau sedikit menemukan persyaratan yang mencantumkan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar,yang akan kita temukan adalah persyaratan kemampuan berbahasa Inggris atau memiliki sertifikat tes TOEFL. Hal ini jelas menunjukkan bahwa gengsi bahasa Indonesia masih kalah dibandingkan bahasa Inggris Selain dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh era globalisasi dan digital ini terhadap eksistensi bahasa Indonesia tetapi juga memiliki keuntungan yang dapat membuat bangsa Indonesia berpikir dua kal i untuk mengabaikan bahasa Indonesia , karena bahasa Indonesia mulai dilirik oleh dunia seperti Negara Jepang , Korea selatan serta RRC yang merupakan Negara industri yang cukup berpengaruh didunia yang sekarang telah membuka mata studi bahasa Indonesia pada lembaga pendidikan tinggi mereka . Dilaporkan oleh Shigeru yang dikutip Dardjowidjojo (1994), bahwa di Jepang saat ini terdapat hampir dua puluh delapan lembaga pendidikan (perguruan tinggi dan sekolah menengah) yang menyelenggarakan pengajaran bahasa Indonesia , sedangkan di Korea Selatan, sebagaimana dilaporkan oleh Young

13

Rhim(1993) terdapat dua universitas utama, yakni Universitas Bahasa Asing Hangkuk dan Universitas Bahasa Asing Pusan serta sebuah college yang telah membuka jurusan bahasa Indonesia-Malaysia. Di kawasan Eropa Barat, seperti di Belanda, Jerman, dan Inggris, bahasa dan mereka. sastra Indonesia telah lama menjadi bidang kajian pada Universitas terkemuka Bahkan di Universitas Leiden Belanda,misalnya,selain menyelengggarakan pengajaran bahasa Indonesia juga melakukan pengajian berbagai bahasa Nusantara sperti Jawa, Sunda, Batak,atau Minangkabau. Sedangkan di Amerika Serikat,hampir selusin Universitas yang telah menyelenggarakan kuliah bahasa Indonesia secara tetap,yaitu di Universitas Arizona State,California(Berkeley), Cornell, Hawaii,Michigan, Nothern Illionis, Ohio, Oregon, Washington, dan Yale. Di Australia bahasa Indonesia sudah diajarkan sejak tahun 1960-an, kemudian popularitasnya menurun pada 1980,tetapi kemudian meningkat lagi sekarang ini, dan merupakan bahasa asing terpopuler kelima setelah \Prancis, Jerman, Inggris, dan Italia(Gregory:1996). Saat ini bahasa Indonesia selain diajarkan hampir di semua Universitas terkemuka mereka, juga telah menjadi salah satu pelajaran bahasa asing pilihan di berbagai sekolah menengah. Memang jumlah orang Australia untuk mempelajari bahasa Indonesia dari waktu ke waktu mengalami perkembangan yang menggembirakan. Menurut keterangan Sneddon seperti dikutip Harras (1996) pada tahun 1991 saja sedikitnya tercatat sekitar 45.000 siswa sekolah dasar dan sekolah menengah, dan hampir 2.000 orang mahasiswa yang sedang mempelajari bahasa Indonesia dapatlah dikatakan bahwa Australia merupakan Negara yang paling besar yang menyelenggarakan pengajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa asing dibandingkan Negara manapun di dunia.

14

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN Melihat fakta di atas masihkah di dalam benak kita tertanam rasa tidak bangga menggunakan bahasa Indonesia? Harusnya kita malu disaat Negaranegara asing berlomba-lomba mempelajari bahasa kita,kita malah asyik membanggakan diri kita karena mampu berkomunikasi menggunakan bahasa asing. Tanggung jawab terhadap perkembangan bahasa Indonesia terletak di tangan pemakai bahasa Indonesia sendiri. Baik buruknya, maju mundurnya, dan tertatur kacaunya bahasa Indonesia merupakan tanggung jawab setiap orang yang mengaku sebagai warga negara Indonesia yang baik. Setiap warga negara Indonesia harus bersama-sama berperan serta dalam membina dan mengembangkan bahasa Indonesia itu ke arah yang positif. Usaha-usaha ini, antara lain dengan meningkatkan kedisiplinan berbahasa Indonesia pada era globalisasi ini, yang sangat ketat dengan persaingan di segala sektor kehidupan. Maju bahasa, majulah bangsa. Kacau bahasa, kacau pulalah bangsa. Keadaan ini harus disadari benar oleh setiap warga negara Indonesia sehingga rasa tanggung jawab terhadap pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia akan tumbuh dengan subur di hati sanubari bangsa Indonesia. Rasa cinta terhadap bahasa Indonesia pun akan bertambah besar dan bertambah mendalam. Sudah tentu, ini semua merupakan harapan bersama, harapan setiap orang yang mengaku bagian dari bangsa Indonesia. Dalam era globalisasi ini, jati diri bahasa Indonesia merupakan ciri bangsa Indonesia yang perlu terus dipertahankan. Pergaulan antar bangsa memerlukan alat komunikasi yang sederhana, mudah dipahami, dan mampu menyampaikan

15

pikiran yang lengkap. Oleh karena itu, bahasa Indonesia harus terus dibina dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia dalam pergaulan antar bangsa pada era globalisasi ini. Apabila kebanggaan berbahasa Indonesia dengan jati diri yang ada tidak tertanam di sanubari setiap bangsa Indonesia, bahasa Indonesia akan mati dan ditinggalkan pemakainya karena adanya kekacauan dalam pengungkapan pikiran. Akibatnya bangsa Indonesia akan kehilangan salah satu jati dirinya. Kalau sudah demikian, bangsa Indonesia akan ditelan oleh bangsa lain yang selalu melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan menggunakan bahasa yang teratur. B. SARAN Sebagai generasi muda bangsa Indonesia hendaknya kita lebih bangga akan bahasa persatuan negara kita tercinta yaitu bahasa Indonesia, karena kelak kitalah nantinya yang akan membawa nama baik Indonesia dikancah dunia, kita harus mampu menunjukkan citra baik, sopan, cerdas, dan berintelektual tinggi melalui bahasa kita, Bahasa Indonesia. Karena dengan adanya bahasa dapat menunjukkan jati diri dari suatu bangsa , jika bahasa Indonesia sudah mulai dilupakan ,maka bangsa ini akan kehilangan jati dirinya dan itu dapat membawa kehancuran bagi bangsa Indonesia itu sendiri .walaupun

mempelajari bahas asing itu penting untuk menunjang kehidupan kita dikancah dunia supaya bangsa kita tidak tertinggal dari negara lain tapi mendalami bahasa Indonesia juga tidak kalah penting untuk menunjukkan siapa kita dan bagaimana kita .

16

DAFTAR PUSTAKA

Ermanto dan Emidar .2012.Bahasa Indonesia Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Padang : UNP Press. Newmeyer, Frederick, J. 1988. Language: The Sociocultural Context. Cambridge: Cambridge University Press. __________. 1991. Pengaruh Arus Globalisasi terhadap Pembinaan Bahasa di Indonesia. Makalah Munas V dan Semloknas I HPBI: Padang: Panitia Penyelenggara

Anda mungkin juga menyukai