Anda di halaman 1dari 3

1) 1 Maret 1999, adalah suatu hari yang tidak akan pernah saya lupakan.

Hari itu adalah hari pengalaman gempa pertama kali saya. Saya baru saja sampai di rumah pulang dari sekolah dan sedang berbaring di atas sofa di ruang keluarga menonton berita di TV. 2) Adik laki-lakiku yang kecil sedang bermain games komputer di kamarnya, dan kakak perempuanku di dapur sedang menyiapkan makan malam kami. Orang tua kami masih di tempat kerja. 3) Tepatnya pada pukul 05.04 sore, gempa menyerang. Rumah kami mulai bergoncang dengan kuat seperti jika raksasa menghantam sebuah perahu kecil di samudera. Pertama-tama, tidak ada seorang pun dari kami menyadari apa yang terjadi. 4) Kemudian, kakak perempuan saya berteriak, Gempa!, sembunyi di bawah sesuatu! saya sangat panik untuk bergerak, tapi goncangan begitu kuat, sehingga saya terjatuh dari sofa ke lantai. 5) Saya menggelinding dan merangkak di lantai menuju meja makan dan bersembunyi di bawahnya. Kakakku sedang duduk di lantai dapur, sedang memegang tangannya di atas kepalanya untuk melindungi kepalanya dari jatuhan piring-piring. 6) Dia berteriak kepada adik laki-lakiku yang kecil untuk bersembunyi di bawah meja belajarnya, tapi dia ingin mendekati kami. Dia mencoba untuk keluar dari kamarnya, tapi dia terjatuh. Gempa terjadi lebih kurang 1 menit, tapi gempa terasa seperti 1 tahun bagi kami. 7) Pada akhirnya, goncangan berhenti. Selama 1 atau 2 menit. Kami sangat ketakutan untuk bergerak. Kemudian kakak perempuan saya dan saya dengan sangat hati-hati bangun dan pergi untuk menolong adik kami yang sedang menangis. 8) Setelah dia melihat kami, diam mulai tenang. Arus listrik mati, sehingga saya mencari siaran radio dan menghidupkannya. 9) Sayang sekali, radio tidak bisa menyala karena baterainya sudah terlalu lama. Kemudian, kami mengecek setiap ruangan di dalam rumah kami kalau ada kerusakan, tapi kami tidak menemukan kerusakan. 10) Kami merasa sangat beruntung, tidak ada yang rusak dan tidak ada seorang pun terluka. Setelah beberapa saat kemudian, kami mulai mencemaskan tentang orang tua kami. Saya mencoba untuk menelepon di tempat kerja, tapi jaringan telepon sibuk. 11) Dua jam kemudian, orang tua kami akhirnya sampai di rumah, mereka tidak terluka, tapi mereka harus berjalan kaki pulang ke rumah karena jalan rusak berat. Kami sangat senang melihat mereka. 12) Gempa pertama kami adalah sebuah pengalaman yang tidak akan pernah kami lupakan, tapi gempa itu mengajari kami sebuah pelajaran juga. 13) Sekarang kami menyiapkan baterai baru untuk radio saya dan kami mempunyai sebuah rencana dalam keadaan darurat untuk berkomunikasi dengan orang lain.

EARTHQUAKE ! March 1st, 1999, was a day that I will never forget. It was the day I experienced my first earthquake. I had just got home from school and was lying on the living room sofa watching the news on TV. My little brother was playing komputer games in his room, and my older sister was in the kitchen preparing our dinner. Our parents were still at work. At exactly 5:04 PM., the earthquake struck. Our house started shaking violently as if giants waves struck a small boat in the ocean. At first, none of us realised what was happening. Then my sister cried out, Earthquake!, get under something! I was too stunned to move, but the shaking was so strong that I soon fell off the sofa onto the floor. I rolled and crawled across the floor to the dining table and got under it. My sister was sitting on the floor in the kitchen, holding her arms over her head to protect it from falling dishes. She yelled at my little brother to get under his desk, but he wanted to be near us. He tried to get out of his room, but he kept falling down. The earthquake lasted less than a minute, but it seemed like a year to us. At last, the shaking stopped. For a minute or two, we were to scared to move. Then my sister and I carefully got up and went to help our little brother, who was crying. As soon as he saw us, he began to calm down. There was no electricity, so I lookes for my transistor radio and turned it on. Unfortunately, it didnt work because the batteries were too old. Next, we checked every room in our house for damage, but we didnt find any. We felt very lucky, for nothing was broken and no one was hurt. After a while, we started worrying about our parents. I tried to call them at work, but the phone lines were busy. Two hours later, our parents finally arrives home. They were unhurt, but they had to walk home because the roads were badly broken. We were so happy to see them! Our first earthquake was an experience that we will never forget, but it taught us a lesson too. Now we keep more fresh batteries for my radio, and we have an emergency plan for communication with one another.

Answer the question about the text. 1. What did the writer feel when the earthquake struck? She felt too stunned to move. 2. What did the writer do to protect herself? She rolled and crawled across the floor to the dinning table and got under it. 3. What lesson do you think the writer learnt from what happened? To prepare her self and her families if the earthquake struck to save themselves to get under something.

Anda mungkin juga menyukai