BAB.III
SISTEM KOORDINASI/SYARAF
Oleh: Drs Fikron Al Choir MM, M.Pd Guru IPA SMPN 6 Tangerang Selatan
KELAS IX SEMESTER 1
SISTEM SARAF
Mengapa kita dapat berjalan kekantin? Mengapa mata kita menyipit bila terkena cahaya yang menyilaukan? Mengapa kita pukul nyamuk yang menggigit tangan kita? Mengapa harus kita tutup hidung ketika mencium bau tak sedap?
Mari kita simak bersama
FUNGSI
1.
SARAF
2.
3.
Alat koordinasi, mengatur dan mengendalikan alat alat tubuh Alat komunikasi, mengenali perubahan yang terjadi diluar tubuh Pusat kesadaran, kemauan dan pikiran
JARINGAN SARAF
NEURON (SEL SARAF)
BADAN SEL
DENDRIT
(DENDRON)
NEURIT (AKSON)
OTAK (ENSEFALON)
- organ terbesar & terkomplek dari semua sistem saraf - terletak di rongga kepala - dilindungi kranium (tl. Tengkotak), meninges (selaput otak) dan cairan serebrospinal - volemenya 1.350 gram, 2% dari berat tubuh - memerlukan Oksigen sangat banyak, 20%
TERBAGI MENJADI 3
1. Otak besar (cerebrum); - memiliki 2 lapisan (kortek dan medula) - jumlah neuron pada kortek 10 milyar lebih - semakin banyak lipatan pada otak besar, senakin banyak neuronnya, semakin cerdas - sebagai pusat pengendali kegiatan yang disadari (berfikir, bicara, melihat, bergerak, mendengar dll) - belahan kanan (mengatur tubuh sebelah kiri) - belahan kiri (mengatur tubuh sebelah kanan)
OTAK
2. Otak tengah (mesensefalon); - tidak mengalami perkembangan pesat - terletak diantara otak besar dan otak kecil - terdapat lobus optikus yang mempengaruhi gerak reflek mata - berfungsi menyampaikan impul saraf antara otak depan dan otak belakang - serta menjaga keseimbangan
3. Otak belakang
Tersusun atas otak kecil (cerebelum) dan sumsum tl. Belakang Otak kecil berfungsi pusat keseimbangan gerak Dan pusat koordinasi gerakan otot dan tubuh Terdiri dari 2 belahan (kiri & kanan) yang dihubungkan oleh jembatan varol
ALUR GERAK
1. Gerak Biasa (disadari) impul saraf reseptor (indra) neuron sensorik otak neuron motorik efektor (otot/kelenjar) gerakan informasi diolah oleh otak
2. Gerak Reflek (tanpa disadari) impul saraf reseptor (indra) neuron sensorik neuron penghubung neuron motorik efektor (otot/kelenjar) berlangsung tanpa pengolahan informasi oleh otak
4.
Kulit
peraba
kulit
Kontak fisik
MATA
Terdapat resdeptor yang dapat mengenali perubahan cahaya dan warna Bola mata terletak pada rongga mata yang dilindungi tulang tengorak Bagian luar bola mata dilindungi oleh kelopak, kelenjar air mata dan bulu mata Sebutkan bagian bagian mata?
2.
3. Lensa mata: terletakdibelakang iris agar bayangan benda jatuh tepat pada bintik kuning, maka bola lensa mata akan mencedmbung bila melihat benda dekat, dan sebaliknya, hal ini disebut DAYA AKOMODASI MATA 4. Retina : Selaput tipis yang banyak mengandung saraf penglihat Bentuk sel penglihat: a. berbentuk batang (basilus/rod) peka terhadap gelap/remang, tidak dapat membedakan warna manusia memiliki 115 sel batang b. berbentuk kerucut (konus) aktif pada cahaya kuat dan peka terhadap warna Binti kuning (Fovea) : bagian dari retina yang paling peka terhadap cahaya Bintik buta : bagian retina yang tidak peka terhadap cahaya
Benda memantulkan cahaya diterima lensa masuk ke sel sel reseptor retina diteruskan ke saraf mata dalam bentuk impul saraf (sinyal) dikirim ke saraf pusat penglihatan (di otak) untu diterjemah terjadilah peristiwa melihat
3.
Presbiopia Tak bisa melihat benda terlaku jauh/dekat (daya akomodasi lemah)
Dapat dibantu dengan kacamata lensa rangkap
4.
Astigmatisme Tak dapat melihat garis lurus dan mendatar secara bersamaan
Dapat ditolong dengan kacamata lensa silindris
5.
6.
7.
TELINGA
MEMILKI RESEPTOR UNTUK MENGENALI GETARAN SEBAGAI INDRA KESEIMBANGAN
- terdiri atas: daun telinga, liang telinga, kelenjar minyak dan gendang telinga - daun telinga menangkap getaran bunyi diteruskan melalui liang telinga, sehingga selaput gengang bergetar - liang telinga terdapat bulu halus dan kelenjar keringan agar benda asing tidak masuk ke dalam
2. Telinga tengah
Terdiri atas 3 tulang pendengaran yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval ( tl.martil, tl.landasan, dan tl.sanggurdi) Saluran Eustasius, (yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga mulut), yang berfungsi menyeimbangkan tekanan udara pada gendang telinga dan udara diluar Saat ada suara terlalu keras sebaiknya anda membuka mulut lebar lebar agar selaput gendang tiudak robek!
3. Telinga dalam
Terdiri atas 3 saluran: Tingkap jorong (jendela oval), tingkap bundar, 3 saluran lingkaran dan koklea Koklea (bagian telinga palin dalam) - bentuk mirip rumah siput - berfungsi sbg detektor suara dan mengontrol keseimbangan tubuh
HIDUNG
Mengindra berbagai jenis bau (3.000 s/d 10.000 jenis bau) Proses penciuman bau: 1. Rongga hidung menghirup bau 2. Diterima rambut getar saraf pembau 3. Sel saraf olfaktori membentuk impul saraf 4. Diteruskan ke otak, terjadilah pengindraan bau Gangguan pada hidung: Pilek, polip/tumor yang menyumbat rongga hidung ASMONIA: kehilangan rasa bau Rusaknya sel saraf pencium
LIDAH
Mengindra berbagai jenis rasa Pada permukaan lidah (papila/tonjolan) tersebar ujung ujung saraf (simpul) pengecap Simpul pengecap dapat membedakan 4 rasa : Manis : pada ujung depan lidah Asin : pada ujung lidah bagian kiri/kanan Asam : tengah lidah bagian kiri/kanan Pahit : belakang
KULIT
Memiliki reseptor yang peka terhadap: tekanan, sentuhan, panas/dingin, dan nyeri ( sehingga dapat membedakan tekanan keras/lemah, panas/dingin, rasa nyeri/tidak) Kuli tersusun atas 3 lapisan : 1. Epidermis: lapisan terluar sbg pelindung 2. Dermis : lapisan tengah kulit, terdapat: kelenjar keringat, kelenjar minyak, folikel rambut, pembuluh darah dan sel saraf peraba 3. Subkutan (hipodermis): lapisan paling dalam (lap bawah kulit), terdapat jaringa lemak yang berfungsi menghangatkan tubuh