Anda di halaman 1dari 3

SIKAP DAN KEPUASAN KERJA SIKAP DAN KEPUASAN KERJA Seberapa Konsistenkah Sikap Itu ?

Apakah anda pernah memperhatikan bagaimana individu mengubah apa yang mereka katakan sehingga tidak berlawanan dengan yang mereka lakukan ? Pada umumnya, penelitian menyimpulkan bahwa individu mencari konsistensi di antara sikap mereka serta antara sikap dan prilaku mereka. Ini berarti bahwa individu berusaha menetapkan sikap yang berbeda serta meluruskan sikap dan prilaku mereka hingga mereka terlihat rasional dan konsisten. Ketika terdapat ketidak konsistenan, timbulah dorongan untuk mengembalikan individu tersebut ke keadaan seimbang di mana sikap dan prilaku kembali konsisten. Ini bisa di lakukan dengan cara mengubah sikap dan prilaku, atau dengan mengemabngkan rasionalisasi untuk ketidak sesuaian. Apakah Perilaku Selalu Mengikuti Sikap? Ketika menegaskan bahwa sikap memengaruhi perilaku. Penelitian yang sebelumnya tentang sikap yang menggangap bahwa sikap mempunyai hubungan sebab akibat dengan prilaku, yaitu sikap yang dimiliki individu menentukan apa yang mereka lakukan. Penelitian baru-baru ini menunjukan bahwa sikap mempresiksi prilaku masa depan secara siknifikan dan memperkuat keyakinan semula dengan festinger bahwa hubungan tersebut bisa di tingkatkan dengan memperhitungkan variable-variable pengait. Variable-variable pengait. Variable pengait hubungan sikap prilaku yang paling kuat adalah pentingnya sikap, kekhususkannya aksesibilitasnya, apakah adanya tekanan-tekanan sosial, dan apakah seorang mempunyai pengalaman langsung dengan sikap tersebut. Sikap yang penting adalah sikap yang mencerminkan nilai-nilai fundamental, minat diri, atau identifikasi dengan individu atau kelompok yang di hargai oleh seseorang. Sikapsikap yang di angap penting oleh individu menunjukan hubungan yang kuat dengan prilaku. Ahirnya,hubungan sikap prilaku mungkin sekali menjadi jauh lebih kuat apa bila sebuah sikap merujuk sesuatu dengan mana individu tersebut mempunyai pengalaman pribadi secara langsung. Teori Persepsi Diri. Meskipun sebagaian besar penelitian sikap perilaku memberikan hasil positif, para peneliti telah mencapai korelasi yang masih lebih tinggi menuju ke arah lainmemerhatikan apakah prilaku memengaruhi sikap. Apakah Sikap Kerja Yang Utuma? Sesorang bisa memiliki ribuan sikap, tetapi PO memfokuskan perhatian pada jumlah yang sangat terbatas mengenai sikap yang berkaitan dengan kerja. Kepuasan Kerja. Istilah kepuasan kerja (job satisfaction) dapat didifinisikan sebagai satu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi kerakteristiknya.Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan perasaan yang positif tentang pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak puas memiliki perasaan-perasaan yang negatif tentang pekerjaan tersebut. Keterlibatan pekerjaan. Meskipun jauh lebih sedikit di pelajari bila di bandingkan dengan kepuasan kerja, konsep yang juga berkaitan dengan sikap kerja adalah keterlibatan pekerjaan (job involvemen). Keterlibatan pekerjaan mengukur tingkat sampai mana individu secara psikologis memihak pekerjaan mereka dengan menganggap penting tingkat kinerja yang di capai sebagai bentuk penghargaan diri. Komitmen Organisasional. Sikap kerja ketiga yang akan kita diskusikan adalah komitmen organisasional (organizational commitment), yang di difinisikan sebgai suatu keadaan di mana seseorang karyawan memihak organisasi tertentu tujuan-tujuan dan keinginan untuk mempertahankan ke anggotaan dalam organisasi tersebut. Tiga dimensi terpisah komitmen organisasional adalah :

1. Komitmen efektif (affective commitment), perasaan yang emosional untuk organisasi dan keyakinan dalam nilai-nilainya. 2. Komitmen berkelanjutan (continuance commitment), nlai ekonomi yang di rasa dari bertahan dalam suatu organisasi bila di bandingkan dengan meninggalkan organisasi tersebut. 3. Komitmen normatif (normative commitment), kewajiban untuk bertahan dalam organisasi untuk alasan-alasan moral atau etis. Sikap Kerja Yang Lain. Dukungan organisasional yang di rasakan (percevied organisazional support-post), adalah tingkat sampai mana karyawan yakin organisasi menghargai kontribusi mereka dan peduli dengan kesejahtraan mereka . Bagaimana Sikap Karyawan Dapat Di Ukur ? Caranya yaitu dengan survei sikap (attitude surveys). Survei sikap yang umum memberikan karyawan serangkaian pernyataan atau pertanyaan dengan skala penilaiaan yang menunjukan tingkat ke cocokan. Apa Arti Penting Dari Sikap Terhadap Keberagaman Di Tempat Kerja? Aktivitas tambahan yang di rancang untuk mengubah sikap termasuk mengatur individu untuk melakukan individu untuk melakukan pekerjaan sukarela di pusat-pusat layanan sosial atau masyarakat guna bertemu secara langsung dengan individu atau kelompok dari latar belakang yang berbeda-beda serta mengunakan latihan yang membiarkan para partisifan merasakan seperti apakah menjadi. Kepuasan Kerja Mengukur Kepuasan Kerja Dua pendekataan yang paling luas di gunakan adalah penilaian tunggal secara umum dan nilai penyajian akhir yang terdiri atas sejumlah aspek pekerjaan. Metode penilaian tunggal secara umum sekedar meminta individu untuk merespon satu pertanyaan, seperti Dengan mempertimbangkan semua hal, seberapa puaskah diri anda ?kemudian, para responden menjawab dengan melingkari sebuah angka antara 1 dan 5 yang cocok dengan jawaban dari sangat puas sangat tidak puas . Seberapa Puas Individu Dengan Pekerjaan Mereka ? Penelitian menunjukan bahwa tingkat kepuasan mengalami banyak perubahan,bergantung pada segi kepuasan kerja yang anda bicarakan. Secara rata-rata, individu meresa puas dengan keseluruhan pekerjaan mereka, dengan kerja itu sendiri, serta dengan pengawas dan rekan kerja mereka. Namun, mereka cendrung tidak begitu puas dengan bayaran dan peluang promosi yang di berikan perusahaan. Apakah Yang Menyebabkan Kepuasan Kerja? Pikirkan pekerjaan yang palng baik yang pernah anda miliki. Apa yang membuatnya demikian? Kemungkinannya adalah anda memyukai pekerjaan yang anda kerjakan. Pada kenyataannya, dari segi kepuasan kerja (kerja itu sendiri, bayaran, kenaikan jabatan, pengawasan, dan rekan kerja), menikmati kerja itu sendiri hampir selalu merupakan segi yang berkaitan erat dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi secara keseluruhan. Pekerjaan menarik yang memberikan pelatihan, variasi, kemerdekaan, dan kendali memuaskan sebagian besar karyawan. Pengaruh Dari Karyawan Yang Tidak Puas Dan Puas Di Tempat kerja Ada konsekuensi ketika karyawan menyukai pekerjaan mereka, dan ada konsekuensi ketika karyawan tidak menyukai pekerjaan mereka.tampilan 3-5 menunjukkan empat respons kerangka tersebut, yang berbeda dari satu sama lain bersama dengan dua demensi : konstruktif/destruktifdan aktif/pasif. Respon-respons tersebut didifinisikan seperti berikut : - Keluar (exit) : perilaku yang di tunjukkan untuk meninggalkan organisasi, termasuk mencari posisi baru dan mengundurkan diri.

- Aspirasi (voice) : secara aktif dan konstruktif berusaha memperbaiki kondisi, termasuk menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah dengan atasan, dan beberapa bentuk aktivitas serikat kerja. - Kesetiaan (loyalty) : secara pasif tapi optimis menunggu membaiknya kondisi, termasuk membela organisasi ketika berhadapan dengan kecaman ekternal dan mempercayai organisasi dan manajemen untuk melakukan hal yang benar. - Penngabaian (neglect) :secara pasif membiarkan kondisi menjadi lebih buruk, termasuk ketidak hadiran atau keterlambatan yang terus menerus, kurangnya usaha, dan meningkatkan angka kesalahan. Kepuasan Kerja Dan Kinerja. Pekerja yang berbahagia cendrung lebih produktif, meskipun sulit untuk mengatakan ke mana arah hubungan sebab akibat tersebut. Kepuasan Kerja Dan OCB. Tampaknya, adalah logis untuk menggap bahwa kepuasan kerja seharusnya menjadi faktor penentu utama dari prilaku kewargaan organisasional (organizational citizenship behivior-OCB) seorang karyawan. Kepuasan Kerja Dan Kepuasan Pelanggan. Karena manajemen organisasi harus menyenangkan pelanggan, adalah masuk akal untuk bertanya : apakah kepuasan kerja karyawan berhubungan dengan hasil pelanggan yang positif ? untuk karyawan garis depan yang mempunyai hubungan tetap dengan para pelanggan, jawabannya adalah ya. Kepuasan Kerja Dan Ketidak hadiran. Kita menemukan suatu hubungan negatif yang konsisten antara kepuasan dan ketidak hadiran, tetapi korelasi tersebut berkisar antara sedang atau lemah. Sementara adalah masuk akal bahwa karyawan yang tidak puas cendrung melalaikan perkerjaan. Kepuasan Kerja Dan Perputaran Karyawan. Bukti menunjukkan bahwa sebuah pengait penting dari hubungan kepuasanperputaran karyawan adalah tingkat kinerja karyawan. Khususnya, tingkat kepuasan tidak begitu penting dalam memprediksi perputaran karyawan untuk pekerja-pekerja ulung. Kepuasan Kerja Dan Perilaku Menyimpang Di Tempat Kinerja.Ketidak puasan kerja memprediksi banyak prilaku khusus, termasuk upaya pembentukkan serikat kerja, penyalah gunaan hakikat, pencurian di tempat kerja, pergaulan yang tidak pantas, dan kelambanan. RINGKASAN DAN IMPLIKASI UNTUK MANAJER Manajer harus tertarik pada sikap para karyawan mereka karena sikap tersebut memberikan peringatan akan masalah-masalah potensial dan berpengaruh terhadap prilaku. Karyawan yang puas dan berkomitmen, misalnya, memiliki, tingkat perputaran karyawan, ketidak hadiran, dan prilaku penarikan diri yang lebih rendah. Hal terpenting yang bisa dilakukan para manajer untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan adalah berfokus pada bagian-bagian instrinsik pekerjaan, seperti membuat kerja tersebut menjadi menantang dan menarik. Meskipun bayaran rendah kemungkinan besar tidak menarik karyawan berkualitas tinggi atau mempertahankan pekerja-pekerja baik, para manajer harus sadar bahwa bayaran yang tinggi tidak mungkin menghasilkan lingkungan kerja yang memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai