n akan 1. Rencana kunjungan yang sering pada pasien. hasil/Tujuan Intervensi Keperawatan
mental
Isolasi
sosial: dengan
yang tidak
Pasien
akan
kembali untuk
berhubungan adekuat
sumber-sumber
memberikan
pandangan
berkomunikasi. Perubahan proses pikir; yang berhubungan dengan Orientasi terhadap pasien waktu, 1. Atur waktu kunjung
teratur dengan keluarga. 2. Letakkan kelender dan jam besar dalam pandang
jangkauan pasien.
Ansietas: yang berhubungan dengan takut sakit/meninggal dan kritis. lingkungan perawatan
Pasien
akan
1. Member
slaam
saat
mendekati tempat tidur dan menyentuh tangan dan lengannya dengan segera untuk waktu yang lama. 2. Gunakan sentuhan tangan dan bahu saat berbicara; tetp menyentuh saat
mendengar. 3. Tinggal bersama pasien selama pengobatan atau prosedur memberikan untuk dukungan
dan keyakinan melalui sentuhan. 4. Gunakan dan kontak mata verbal yang pesan
interaksi
dukungan dan
pasien
Ketidakberdayaan:
yang
disentuh atau tidak ingin disentuh. 2. Observasi wajah, gerak ekspresi tubuh,
respon yang dapat dilihat untukdisentuh, atau usaha lain untuk menandakan sentuhan; dorong pasien untuk sentuhan. 3. Observasi perilaku, penurunan perubahan perubahan kegelisahan, ansietas, denyut mengawali
jantung, dan respons lain terhadap sentuhan. 4. Anjurkan mengatakan keinginannya; menggunakan kontak psien untuk
tempat tidur untuk tujuan sentuhan komunikasi. Gunakan konsep diri, Pasien akan 1. Masukkan dan perencanaan sentuhan yang berarti ke dalam keperawatan. aktivitas Selama dan
gambaran diri, harga diri, penmpilan peran, dan identitas pribadi: yang berhubungan
auskultasi jantung paru, memijat punggung saat mengkaji edema sekrum. 2. Gunakan kontak mata
untuk memperkuat proses komunikasi yang terjadi selama menyentuh. 3. Rencanakan memperkuat dengan kemajuan aktivitas
pasien-perawat
atau pasien-keluarga.
4. Memberikan umpan balik positif secara verbal dan non-verbal penampilan. 5. Menyentuh kaki, lengan, bahu, punggung, kepala pada pengkajian. lama cukup. prosedur Meberikan yang tentang
sentuhan
Perubahan
dalam
proses
keluarga: yang berhubungan dengan penurunan komunikasi dan interaksi social sekunder terhadap perawatan di rumah sakit.
fleksibel
saat berinteraksi dengan mereka membangun kepercayaan. Beri salam pada jabatan menemani keluarga dengan tangan, mereka untuk
membahayakan
pasien atau peralatan. 5. Mendorong menggunaka saja atau keluarga sentuhan dengan verbal
komunikasi
dengan pasien. Katakan pada yang disentuh. 6. Memberikan dan yang pasien tidak keluarga kunjungan terputus. keluarga tidak daerah boleh
Rendahkan pagar tempat tidur dan letakkan kursi disamping tempat tidur. Pasien akan 7. Mendorong pasien untuk mengidentifikasikan situasi yang berhubungan dengan koping kemampuan (contoh: takut
tidak sembuh dan tidak mandiri). 8. Bertemu dengan keluarga secara teratur untuk
memonitor
keefektifan
Menganjurkan sentuhan
Deskripsi Penyuluhan pasien selalu dipertimbangkan sebagai bagian penting dalam asuhan keperawtan holistik. Akan tetapi, pada masa lalu hal ini sering terjadi pada lima menit masa terakhir perwatan di rumah sakit. Tiga kecenderungansosial-tindakan hokum, pegetatan ekonomi dan rasa tanggungjawab individu akan kesehatannya sendiri-telah menggarisbawahi pentingnya ashan keperawatan melalui penyuluhn pada pasien. Penduduk amerika menjadi lebih memperhatikan masalah hokum sesuai dengan ketatnya ekonomi yang meningkatkan biaya perawatan medik dan asuransi. Tingginya biaya tuntutan hukum telah meningkatkan telah meningkatkan biaya malpraktik, dimana pada waktunya akan meningkatkan biaya keperawatan.lebih lanjut, orang dewasa sekarang menyetujui upaya untuk melakukan latihan dan menyeimbangkan diet, sebagai respon terhadap pengetahuan tambahan dan berhubungan dengan peningkatan kesehatan. Karna pengaruh kecenderungan ini, maka ada perhatian baru terhadap kebutuhan rencana keperawatan, tindakan,dan pencatatan penyuluhan pasien sebagai bagian dari asuhan keperawatan rutin. Pemeriksaan terhadap catatan untuk pembayaran, akreditasi, dan control kualitas telah menekankan peran perawat dalam pendidikan pasien melalui pencatatan bahwa penyuluhan telahdiberikan.di beberapa institusi kesehatan, pasien diharuskan menandatangi format pernyataan, bahwa pasien telah mendapat penyuluhan dan pasien mengerti apa yang telah diberikan.
BELAJAR DAN MENGAJAR Pengenalan terhadap respon pasien terhadap penyakit membantu perawat memperkirakan kapan penyuluhan akan diserap dengan baik dan paling bermanfaat bagi pasien. Model adaptasi terhadap penyakit dapat diterapkan (lihat gambar 2-1). Belajar adalah lebih tampak sebagai
tahap-tahap, karena emosi pasien yang tampak merupakan respon kondisi fisiknya. Hal ini berarti bahwa pasien merasa sakit seperti yang secara nyata ia rasakan. Pemberian informasi selama sakit membantu pasien bergerak ke tahap selanjutnya dari proses penyembuhan.bila ada perbedaan antara kondisi fisik pasien dengan apa yang dinyatakan, maka motivasi untuk belajar terganggu, dan penyuluhan akan kurang efektif.
DST Kesenjangan pengetahuan Motivasi Umpan balik Perubahan Psikomotorik Penyusunan tujuan bersama Sumber-sumber yang tersedia Kesiapan Belajar Kesenjangan Pengetahuan Motivasi
PENGKAJIAN DAN PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN Untuk meningkatkan keefektifan penyuluhan, perawat dapat menggunakan rencana tujuan tahap berikut ini untuk pengkajian dan penatalaksanaan( gambar 2-1).
MOTIVASI Motivasi untuk belajar harus dikaji dalam area. Motivasi instrinsik meliputi perilaku peserta didikk,nilai, kepribadian dan pola hidup. Metode penyuluhan dan apa yang dipikirkan harus dipastikan sebagai aspek hidup pasien. Motivasi ektrinsik meliputi suasana peserta didik, lingkungan fisik, waktu belajar, penguatan yang mungkin, hubungan interpersonal dengan
pendidik, dan kentrampilan instruktur.perawat lebih jauh harus mengawasi sumber motivasi ekstrinsik.apakah respon pasien yang terbaik bila sendiri atau dengan orang lain ? apakah pasien menyukai kebersamaan dengan perawat ? sudahkah perawat meningkatkan kentrampilan mendidik dan metode untuk tipe penyuluhan peserta didik? Upaya trial and errorpenyuluhyan pada tiappasien diberikan dengan perawat lain uintuk meningkatkan kentrampilan motivasi ekstrinsik.
KESENJANGAN PENGETAHUAN Pengkajian terhadap kesenjangan pengetahuan meliputi pengenalan terhadap kesenjangan pengetahuan meliputi pengenlan terhadap kebutuhan apa yang dipikirkan dan mempelajari efek perubahan perilaku. Kesenjangan pengetahuan dapat juga dikaji dengan menggunakan : apaka