Anda di halaman 1dari 9

Rencana Asuhan Keperawatan Perhatian dan Sentuhan Diagnosa Keperawatan Kriterian Pasien Perubahan pendengaran, sensori-persepsi, pengelihatan, Pasien

n akan 1. Rencana kunjungan yang sering pada pasien. hasil/Tujuan Intervensi Keperawatan

mengembangkan komunikasi efektif. yang

kinestetik, dan taktil; yang berhubungan perubahan kesehatan. dengan

Menggunakan kombinasi kombinasi komunikasi: teknik berbicara

sambil menyentuh dan kontak mata;

menggunakan papan tulis untuk menulis pesan, tekanan yang saat

menggunakan dan sentuhan

berfariasi berkomunikasi. 2. Monitor status

mental

dari tanda dan gejala penurunan sensori.

Isolasi

sosial: dengan

yang tidak

Pasien

akan

1. Menempatkan pasien ICU

kembali untuk

berhubungan adekuat

mempertahankan interaksi bermakna

sumber-sumber

memberikan

pandangan

sekunder pada perawatan di rumah sakit.

dengan perawat dan keluarga.

yang jelas pada daerha perawatan utama dan

sering, mudah dimasuki oleh perawat. Sering

pergi ke tempat tidur; menggunakan sentuhan

dan kontak mata selama

berkomunikasi. Perubahan proses pikir; yang berhubungan dengan Orientasi terhadap pasien waktu, 1. Atur waktu kunjung

teratur dengan keluarga. 2. Letakkan kelender dan jam besar dalam pandang

perubahan pendengaran dan perawatan di rumah sakit.

tempat, dan orang dipertahankan.

jangkauan pasien.

Ansietas: yang berhubungan dengan takut sakit/meninggal dan kritis. lingkungan perawatan

Pasien

akan

1. Member

slaam

saat

mendemonstrasikan mekanisme yang efektif. koping

mendekati tempat tidur dan menyentuh tangan dan lengannya dengan segera untuk waktu yang lama. 2. Gunakan sentuhan tangan dan bahu saat berbicara; tetp menyentuh saat

mendengar. 3. Tinggal bersama pasien selama pengobatan atau prosedur memberikan untuk dukungan

dan keyakinan melalui sentuhan. 4. Gunakan dan kontak mata verbal yang pesan

interaksi

dengan sentuhan memperkuat tentang perhatian. 5. Membiarka

dukungan dan

pasien

mengekspresikan perasaan tentang

penyakit dan lingkungan. 6. Instruksikan pasien

tentang teknin relaksasi.

Ketidakberdayaan:

yang

Komunikasi pasienperawat dipertahankan. akan

1. Waspada terhadap iyarat pasien untuk lebih

berhubungan dengan perasaan ketidakmampuan pada pola komunikasiyang tidak efektif.

disentuh atau tidak ingin disentuh. 2. Observasi wajah, gerak ekspresi tubuh,

respon yang dapat dilihat untukdisentuh, atau usaha lain untuk menandakan sentuhan; dorong pasien untuk sentuhan. 3. Observasi perilaku, penurunan perubahan perubahan kegelisahan, ansietas, denyut mengawali

jantung, dan respons lain terhadap sentuhan. 4. Anjurkan mengatakan keinginannya; menggunakan kontak psien untuk

mata saat mendengarkan. 5. Gunakan sentuhan

sedang sampai lama pada

tungkai dan kontak mata yang baik. 6. Berkunjung ke sisi

tempat tidur untuk tujuan sentuhan komunikasi. Gunakan konsep diri, Pasien akan 1. Masukkan dan perencanaan sentuhan yang berarti ke dalam keperawatan. aktivitas Selama dan

gambaran diri, harga diri, penmpilan peran, dan identitas pribadi: yang berhubungan

mempertahankan harga diri

mengatakan dirinya berhrga serta

dengan perubahan status sehat dan penurunan kekuatan dan aktivitas.

merasakan dukungan dan perhatian.

pengkajian fisik, gunakan sentuhan yang cukup

lama pada ekstermitas untuk menjelaskan

persepsi pasien terhadap batas tubuhnya.

Menyentuh batang tubuh jika menyentuh miungkin; bahu saat

auskultasi jantung paru, memijat punggung saat mengkaji edema sekrum. 2. Gunakan kontak mata

untuk memperkuat proses komunikasi yang terjadi selama menyentuh. 3. Rencanakan memperkuat dengan kemajuan aktivitas

pasien-perawat

atau pasien-keluarga.

4. Memberikan umpan balik positif secara verbal dan non-verbal penampilan. 5. Menyentuh kaki, lengan, bahu, punggung, kepala pada pengkajian. lama cukup. prosedur Meberikan yang tentang

sentuhan

Perubahan

dalam

proses

Mempertahankan komunikasi pasienkeluarga efektif. yang

1. Bantu dalam merencakan kunjungan keluarga,membiarkan peraturan yang berkunjung untuk

keluarga: yang berhubungan dengan penurunan komunikasi dan interaksi social sekunder terhadap perawatan di rumah sakit.

fleksibel

menambah waktu bagi pasien. 2. Rencanakan perawatan

yang tidak berhubungan dengan kunjungan. 3. Menjadi model peran

bagi anggota keluarga. Menggunakan sentuhan

saat berinteraksi dengan mereka membangun kepercayaan. Beri salam pada jabatan menemani keluarga dengan tangan, mereka untuk

ketempat tidur. 4. Demonstrasikan sentuhan pada pasien untuk pada tidak

memperlihatkan keluarga akan bahwa

membahayakan

pasien atau peralatan. 5. Mendorong menggunaka saja atau keluarga sentuhan dengan verbal

komunikasi

dengan pasien. Katakan pada yang disentuh. 6. Memberikan dan yang pasien tidak keluarga kunjungan terputus. keluarga tidak daerah boleh

Rendahkan pagar tempat tidur dan letakkan kursi disamping tempat tidur. Pasien akan 7. Mendorong pasien untuk mengidentifikasikan situasi yang berhubungan dengan koping kemampuan (contoh: takut

mendemonstrasikan meknisme yang efektif. koping

tidak sembuh dan tidak mandiri). 8. Bertemu dengan keluarga secara teratur untuk

memonitor

keefektifan

koping. strategi efektif.

Instrusikan koping yang

Menganjurkan sentuhan

menggunakan pada pasien.

Penyuluhan pasien dan keluarga.

Deskripsi Penyuluhan pasien selalu dipertimbangkan sebagai bagian penting dalam asuhan keperawtan holistik. Akan tetapi, pada masa lalu hal ini sering terjadi pada lima menit masa terakhir perwatan di rumah sakit. Tiga kecenderungansosial-tindakan hokum, pegetatan ekonomi dan rasa tanggungjawab individu akan kesehatannya sendiri-telah menggarisbawahi pentingnya ashan keperawatan melalui penyuluhn pada pasien. Penduduk amerika menjadi lebih memperhatikan masalah hokum sesuai dengan ketatnya ekonomi yang meningkatkan biaya perawatan medik dan asuransi. Tingginya biaya tuntutan hukum telah meningkatkan telah meningkatkan biaya malpraktik, dimana pada waktunya akan meningkatkan biaya keperawatan.lebih lanjut, orang dewasa sekarang menyetujui upaya untuk melakukan latihan dan menyeimbangkan diet, sebagai respon terhadap pengetahuan tambahan dan berhubungan dengan peningkatan kesehatan. Karna pengaruh kecenderungan ini, maka ada perhatian baru terhadap kebutuhan rencana keperawatan, tindakan,dan pencatatan penyuluhan pasien sebagai bagian dari asuhan keperawatan rutin. Pemeriksaan terhadap catatan untuk pembayaran, akreditasi, dan control kualitas telah menekankan peran perawat dalam pendidikan pasien melalui pencatatan bahwa penyuluhan telahdiberikan.di beberapa institusi kesehatan, pasien diharuskan menandatangi format pernyataan, bahwa pasien telah mendapat penyuluhan dan pasien mengerti apa yang telah diberikan.

BELAJAR DAN MENGAJAR Pengenalan terhadap respon pasien terhadap penyakit membantu perawat memperkirakan kapan penyuluhan akan diserap dengan baik dan paling bermanfaat bagi pasien. Model adaptasi terhadap penyakit dapat diterapkan (lihat gambar 2-1). Belajar adalah lebih tampak sebagai

tahap-tahap, karena emosi pasien yang tampak merupakan respon kondisi fisiknya. Hal ini berarti bahwa pasien merasa sakit seperti yang secara nyata ia rasakan. Pemberian informasi selama sakit membantu pasien bergerak ke tahap selanjutnya dari proses penyembuhan.bila ada perbedaan antara kondisi fisik pasien dengan apa yang dinyatakan, maka motivasi untuk belajar terganggu, dan penyuluhan akan kurang efektif.
DST Kesenjangan pengetahuan Motivasi Umpan balik Perubahan Psikomotorik Penyusunan tujuan bersama Sumber-sumber yang tersedia Kesiapan Belajar Kesenjangan Pengetahuan Motivasi

(Gambar 2-1) anak tangga belajar dan mengajar pada pasien

PENGKAJIAN DAN PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN Untuk meningkatkan keefektifan penyuluhan, perawat dapat menggunakan rencana tujuan tahap berikut ini untuk pengkajian dan penatalaksanaan( gambar 2-1).

MOTIVASI Motivasi untuk belajar harus dikaji dalam area. Motivasi instrinsik meliputi perilaku peserta didikk,nilai, kepribadian dan pola hidup. Metode penyuluhan dan apa yang dipikirkan harus dipastikan sebagai aspek hidup pasien. Motivasi ektrinsik meliputi suasana peserta didik, lingkungan fisik, waktu belajar, penguatan yang mungkin, hubungan interpersonal dengan

pendidik, dan kentrampilan instruktur.perawat lebih jauh harus mengawasi sumber motivasi ekstrinsik.apakah respon pasien yang terbaik bila sendiri atau dengan orang lain ? apakah pasien menyukai kebersamaan dengan perawat ? sudahkah perawat meningkatkan kentrampilan mendidik dan metode untuk tipe penyuluhan peserta didik? Upaya trial and errorpenyuluhyan pada tiappasien diberikan dengan perawat lain uintuk meningkatkan kentrampilan motivasi ekstrinsik.

KESENJANGAN PENGETAHUAN Pengkajian terhadap kesenjangan pengetahuan meliputi pengenalan terhadap kesenjangan pengetahuan meliputi pengenlan terhadap kebutuhan apa yang dipikirkan dan mempelajari efek perubahan perilaku. Kesenjangan pengetahuan dapat juga dikaji dengan menggunakan : apaka

Anda mungkin juga menyukai