Anda di halaman 1dari 57

Katalog BPS : .9201001.

3373

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas terbitnya publikasi Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011. Publikasi ini disusun atas kerjasama BPS Kota Salatiga dengan BAPPEDA Kota Salatiga. Secara umum, publikasi ini memuat beberapa informasi, khususnya yang berkaitan dengan situasi umum perekonomian Kota Salatiga beberapa tahun terakhir. Sehingga dengan demikian, dari indikator-indikator yang disajikan dapat diketahui perkembangan ataupun penurunan dari tahun ke tahun. Upaya untuk menyempurnakan publikasi ini masih tetap dilakukan baik berupa pengembangan materi maupun cakupan, sehingga diharapkan informasi yang dihasilkan dapat semakin bermanfaat dalam memajukan perekonomian daerah. Penghargaan dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga memungkinkan diterbitkannya publikasi ini. Kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan guna kesempurnaan publikasi di masa yang akan datang. Semoga publikasi ini bermanfaat bagi para pengguna.

Salatiga, Juli 2012 BPS Kota Salatiga K e p a l a,

HERU PRANOTO, SE NIP. 19570902 198210 1 002

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

iii

ABSTRAKSI
Perencanaan maupun evaluasi pembangunan ekonomi daerah perlu dilakukan lebih cermat. Indikator ekonomi yang dibutuhkan sedapat mungkin mencerminkan potret atau gambaran perekonomian dari daerah yang bersangkutan. Sehingga, dari indikator-indikator yang disajikan dapat diketahui perkembangan ataupun penurunan dari tahun ke tahun. Data makro ekonomi yang disajikan dalam publikasi ini adalah: Data Produk Domestik Regional Bruto, Kondisi Keuangan Pemerintahan Kota Salatiga, Data Hotel dan Jasa Perdagangan, Data Inflasi dan Harga-harga barang kebutuhan, Industri Pengolahan, dan Data hasil pertanian. Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga yang diukur oleh pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan pada tahun 2011 mencapai 5,49 persen atau meningkat dari pertumbuhan ekonomi pada tahun sebelumnya (2010) yang mencapai 5,01 persen. Stabilitas ekonomi dapat terjaga salah satunya jika tingkat inflasi tidak tinggi atau mencapai ambang psikologis (dua digit). sebesar 6,65 persen Untuk Kota Salatiga laju inflasi selama tahun 2011 mencapai 2,84 persen setelah pada tahun sebelumnya yaitu

Kata Kunci : indikator ekonomi, produk domestik regional bruto, pertumbuhan ekonomi, inflasi.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

iv

DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN ............................................................................................................................ KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... ABSTRAKSI ............. .......................................................................................................................... DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... DAFTAR TABEL ................................................................................................................................. DAFTAR GRAFIK ............................................................................................................................... Bab I PENDAHULUAN..................................................................................................................... Bab II. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ...................................................................... Bab III. KEUANGAN ......................................................................................................................... Bab IV. HOTEL DAN JASA PERDAGANGAN .............................................................................. Bab V. HARGA DAN INFLASI ........................................................................................................ Bab VI. INDUSTRI PENGOLAHAN ................................................................................................. Bab VII. PERTANIAN ........................................................................................................................ Bab VIII. KESIMPULAN .................................................................................................................... ii iii iv v vi viii 1 3 8 14 23 40 43 50

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Produk Domestik Regional Bruto Kota Salatiga Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007 2011 ( Juta Rupiah ) ... Tabel 2.2 Produk Domestik Regional Bruto Kota Salatiga Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2007 2011 ( Juta Rupiah ) ...... Tabel 2.3 Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga 6 Berlaku Tahun 2007 2011 ( persen ) . Tabel 2.4 Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga 7 Konstan 2000 Tahun 2007 2011 ( persen ) Tabel 3.1 Realisasi Pendapatan Pemerintah Daerah Kota Salatiga Tahun Anggaran 2011 (Ribu Rupiah) Tabel 3.2 Realisasi Belanja Pemerintah Daerah Kota Salatiga Tahun Anggaran 2011 (Ribu Rupiah) ........................................................................................................ Tabel 3.3 Realisasi Pembiayaan Pemerintah Daerah Kota Salatiga Tahun Anggaran 2011 (Ribu Rupiah) ........................................................................................................ Tabel 4.1 Tabel 4.2 Jumlah Hotel, Kamar, Tempat Tidur dan Tamu Hotel Di Kota Salatiga 2011 . Rata-rata Tingkat Hunian Kamar Hotel/ Wisma Di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 (persen) . Tabel 4.3 Rata-rata Lama Tamu Menginap di Hotel/ Wisma Di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 (persen) .. Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Indeks Harga Konsumen Bulanan Kota Salatiga Tahun 2011 .. Perkembangan Laju Inflasi Bulanan Kota Salatiga Tahun 2011 (Persen) Inflasi Tahun Kalender dan Year to Year to Year Kota Salatiga, Empat Kota IHK, Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011 ....................................................... Tabel 5.4 Tabel 5.5 Tabel 5.6 Harga Sembilan Bahan Pokok Setiap Bulan di Kota Salatiga Tahun 2011 .......... Harga Beberapa Jenis Sayuran Setiap Bulan di Kota Salatiga Tahun 2011 .......... Harga Beberapa Jenis Hasil Peternakan Setiap Bulan di Kota Salatiga Tahun 2011 ....................................................................................................................... 32 28 29 30 19 24 26 17 12 15 11 9 5 4

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

vi

Tabel 5.7 Tabel 5.8 Tabel 5.9

Harga Beberapa Jenis Buah-buahan Setiap Bulan di Kota Salatiga Tahun 2011.. Harga Beberapa Jenis Beras Setiap Bulan di Kota Salatiga Tahun 2011 ......... Harga Beberapa Jenis Kacang-kacangan Setiap Bulan di Kota Salatiga Tahun 2011 ...........................................

33 34

35

Tabel 5.10

Harga Beberapa Jenis Bumbu-bumbuan Setiap Bulan di Kota Salatiga Tahun 2011 ........................................... 36

Tabel 5.11

Harga Rata-rata Emas Setiap

Setiap Bulan di Kota Salatiga Tahun 2011 38

(Rupiah/Gram) ....................................................... Tabel 5.12 Harga Beberapa Jenis Bahan Bangunan Setiap Bulan di Kota Salatiga Tahun 2011 ................................................................................... Tabel 7.1 Produksi Padi dan Palawija di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 (Ton) .. Produksi Tanaman Sayur-sayuran di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 (Ton) .... Tabel 7.2 Tabel 7.3 Tabel 7.4 Produksi Buah-buahan di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 (Ton) .. Populasi Ternak dan Unggas di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 (Ekor) . Produksi Ikan Darat di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 (Kg) .................

39 44 45 46 48 49

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

vii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1

Persentase Realisasi Pendapatan Pemerintah Kota Salatiga Tahun Anggaran 2011 .................................................................................................................. 10

Grafik 3.2 Grafik 3.3 Grafik 4.1 Grafik 4.2 Grafik 4.3 Grafik 4.4

Perbandingan Realisasi Pendapatan dan Biaya Pemerintah Daerah Kota Salatiga Tahun 2009 2011 (Ribu Rupiah) ..................................................... Persentase Jumlah Akomodasi dan Tamu di Kota Salatiga Tahun 2011 (%) .. Tingkat Hunian Kamar Hotel Di Kota Salatiga Tahun 2011 (%) ..................... Tingkat Hunian Tempat Tidur Hotel Di Kota Salatiga 2011(%) ...................... Rata-rata Lama Tamu Menginap di Hotel/Wisma di Kota Salatiga Tahun 2011 ( persen ) .................................................................................................. 22 12 16 18 18

Grafik 5.1

Perkembangan Indeks Harga Konsumen Per Bulan Kota Salatiga Tahun 2011 (Tahun 2007 = 100) ................................................................................. 25

Grafik 5.2

Perkembangan Laju Inflasi Bulanan dan Kumulatif Per Bulan Kota Salatiga Tahun 2011 (Tahun 2007 = 100) ...................................................................... 27

Grafik 5.3

Laju Inflasi Kalender dan Year to Year to Year Kota Salatiga, Empat Kota, Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011 ........................................................... 28 44 45 47 47 49 Produksi Padi dan Palawija di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 ( Ton ) ....... Produksi Tanaman Sayur-sayuran di Kota Salatiga Tahun 20072011 (Ton).. Produksi Buah-buahan di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 ( Ton ) ............... Populasi Ternak dan Unggas di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 ( Ekor ) .... Produksi Ikan Darat di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 ( Kg ) .....................

Grafik 7.1 Grafik 7.2 Grafik 7.3 Grafik 7.4 Grafik 7.5

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

viii

BAB I PENDAHULUAN

Indikator Ekonomi 2011

` Untuk ` mencapai

keberhasilan

pembangunan

daerah

diperlukan perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi yang harus dilakukan dengan cermat. Perencanaan dan evaluasi tersebut perlu diukur dengan alat yang tepat/ sesuai. Oleh karena itu dibutuhkan data/indikator statistik yang mendukung di berbagai sektor. Indikator-indikator ekonomi yang dibutuhkan sedapat mungkin mencerminkan potret atau gambaran riil perekonomian dari daerah yang bersangkutan dan bukan gambaran secara nasional yang diaplikasikan ke daerah tersebut. Kota Salatiga di masa lampau dikenal orang sebagai tempat peristirahatan/ tetirah, merupakan salah satu Kota di Jawa Tengah yang berada di lereng Gunung Merbabu dengan ketinggian wilayah >450800 M dpl dengan suhu 230C280C, sehingga memiliki udara sejuk. Selain itu, Kota Salatiga merupakan daerah penyangga (hinterland) dari sebagian wilayah Kabupaten Semarang dan berada pada jalur perdagangan dan transportasi kawasan Joglosemar

(Jogyakarta, Solo dan Semarang) yang sangat padat arus mobilitas lalu lintas darat. Upaya pembangunan Kota Salatiga untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, terus dilakukan secara berkesinambungan.

Pembangunan tidak hanya diarahkan kepada pembangunan fisik tetapi juga pembangunan non fisik. Perencanaan yang matang

mutlak diperlukan agar pembangunan dapat dilakukan dengan optimal dan tentunya disesuaikan dengan visi dan misi Kota Salatiga ke depan.
Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

Dalam diperlukan

melaksanakan indikator-indikator

pembangunan yang terbagi

di

segala menjadi

bidang, indikator

ekonomi dan indikator non ekonomi. Indikator ekonomi dapat diukur secara kuantitatif sedangkan indikator non ekonomi umumnya hanya ` bersifat kualitatif ` saja. Publikasi ini bertujuan untuk memperlihatkan gambaran

perekonomian Kota Salatiga beberapa tahun terakhir. Publikasi Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011 menyajikan data kondisi ekonomi secara makro tahun 2011. Sehingga dengan demikian, dari indikator-indikator yang disajikan dapat diketahui perkembangan ataupun penurunan dari tahun ke tahun. Secara umum, perekonomian Kota Salatiga tahun 2011 banyak dipengaruhi terutama oleh sektor Jasa-jasa, khususnya pada sub sektor Jasa Pemerintahan dan Pertahanan. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Salatiga merupakan kota jasa dan yang mempunyai andil cukup signifikan adalah Jasa Pemerintahan dan Pertahanan. Sektor Perdagangan, khususnya sub sektor Perdagangan Besar dan Eceran memberikan andil terbesar kedua setelah sektor Jasa-jasa. Sektor Industri Pengolahan masih cukup memberikan adil besar, setelah kedua sektor tersebut diatas. Sedangkan sektor primer (Pertanian serta Pertambangan dan Penggalian) sudah bukan lagi merupakan sektor yang memberikan andil besar dalam perkembangan perekonomian di Kota Salatiga. Hal ini disebabkan karena perubahan lahan pertanian yang banyak dipergunakan untuk perumahan, sarana dan prasarana umum seperti jalan lingkar selatan, pertokoan serta perkantoran.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

BAB II PENDAPATAN REGIONAL

Indikator Ekonomi 2011

` Pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan pertumbuhan ` Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan, merupakan indikator pokok dari pembangunan. Pertumbuhan

ekonomi yang cukup tinggi dan berkelanjutan akan memungkinkan semakin besarnya tabungan yang dapat disisihkan untuk membiayai investasi pembangunan baik di bidang ekonomi maupun non ekonomi. Pertumbuhan ekonomi mempunyai batasan tertinggi dan terendah. Jika pertumbuhan ekonomi melebihi batasan tertinggi,

maka perekonomian dapat memanas yang akan tercermin pada peningkatan laju inflasi dan terjadinya ketidakseimbangan eksternal dalam hal permintaan agregat yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri sehingga harus dipenuhi dari peningkatan impor barang dan jasa. Di sisi lain, pertumbuhan yang kurang dari batasan terendah akan menimbulkan bahaya tingkat pengangguran yang dapat mengganggu kestabilan sosial politik sehingga akan menghambat pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga tahun 2011 yang

didasarkan pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000, adalah sebesar 5,49 persen.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

Tabel 2.1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA SALATIGA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2007 2011 (JUTA-AN RUPIAH)
Tahun Lapangan Usaha `

2007
(2)

2008
(3)

2009
(4)

2010
(5)

2011
(6)

(1)

1.

Pertanian Pertambangan dan Penggalian

76,343.79 863.62

85,585.96 948.29

89,024.35 988.53

97,207.72 1,061.28

110,468.55 1,106.31

2.

3.

Industri Pengolahan

251,617.36

273,701.34

284,382.66

308,543.65

347,618.31

4. 5.

Listrik, Gas & Air Bersih Bangunan Perdag., Hotel & Restoran

83,037.30

96,485.05

100,437.81

114,639.14

119,909.62

74,677.07 242,100.15

86,218.07 279,806.09

98,218.07 306,226.25

111,683.70 342,005.38

122,228.06 374,295.88

6.

7. 8.

Pengangkutan & Komunikasi Keu. Persewaan, & Jasa Perusahaan

157,078.58 137,250.66

177,287.37 158,613.36

195,069.19 174,433.45

210,339.85 192,672.37

235,339.27 211,947.03

9.

Jasa-Jasa

347,198.11

383,036.92

412,006.60

471,122.48

508,153.34

PDRB Sumber : BPS Kota Salatiga

1,370,166.64

1,541,682.44

1,660,786.91

1,849,275.56

2,031,066.37

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Salatiga tahun 2011 atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 2.031 milyar serta atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp. 0,963 milyar. Dengan demikian, pada tahun 2011 besaran PDRB Kota Salatiga atas dasar harga berlaku menjadi 3,54 kali dari tahun 2000 dan PDRB atas dasar harga konstan meningkat menjadi 1,68 kali.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

Tabel 2.2. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA SALATIGA ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000 TAHUN 2007 - 2011 (JUTA-AN RUPIAH) ` LAPANGAN USAHA `
(1)

TAHUN 2007
(2)

2008
(3)

2009
(4)

2010
(5)

2011***)
(6)

1.

Pertanian

47,952.75

51,150.87

51,498.01

52,168.09

52,565.95

2.

Pertambangan dan Penggalian

524.05

525.83

526.59

526.92

527.69

3.

Industri Pengolahan

168,536.20

171,322.03

175,969.61

180,162.84

185,050.25

4.

Listrik, Gas & Air Bersih

39,898.17

43,952.09

44,461.63

49,084.80

49,582.67

5.

Bangunan

44,114.92

47,746.46

52,400.67

57,687.89

63,311.16

6.

Perdag., Hotel & Restoran

150,996.88

159,005.88

168,304.09

179,167.66

189,607.13

7.

Pengangkutan & Komunikasi

118,950.30

127,110.14

133,785.22

139,783.67

147,326.29

8.

Keu. Persewaan, & Jasa Perusahaan

74,450.47

80,439.11

85,945.59

90,590.18

96,811.17

9.

Jasa-Jasa

147,256.70

150,902.46

156,561.58

163,847.99

170,044.95

PDRB Sumber : BPS Kota Salatiga

792,680.44

832,154.88

869,452.99

913,020.04

954,827.26

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

Tabel 2.3. DISTRIBUSI PERSENTASE PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA SALATIGA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2007 2011 (PERSEN)
LAPANGAN ` USAHA
(1)

TAHUN 2007
(2)

2008
(3)

2009
(4)

2010
(5)

2011
(6)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keu., Persewaan & Jasa Perusahaan Jasa-Jasa

5,57 0,06 18,36 6,06 5,45 17,67 11,46 10,02 25,34

5,55 0,06 17,75 6,26 5,59 18,15 11,50 10,29 24,85

5,36 0,06 17,12 6,05 5,91 18,44 11,75 10,50 24,81

5,26 0,06 16,68 6,20 6,04 18,49 11,37 10,42 25,48

5,44 0,05 17,12 5,90 6,02 18,43 11,59 10,44 25,02

PDRB

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Sumber : BPS Kota Salatiga

Dilihat dari kontribusinya, yang mempunyai andil terbesar adalah sektor Jasa-jasa, kemudian diikiti sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, serta sektor Industri Pengolahan masing-masing sebesar 25,02 persen, 18,43 persen dan 17,12 persen. Kontribusi sektor pertanian yang tidak lagi mempunyai peran penting dalam perekonomian Kota Salatiga, menunjukkan bahwa sebagaimana masyarakat yang tinggal di perkotaan, demikian pula masyarakat di Kota Salatiga, sudah tidak lagi mengandalkan sektor Pertanian sebagai sumber penghasilan keluarga dibandingkan sektor lainnya.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

Tabel 2.4. DISTRIBUSI PERSENTASE PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA SALATIGA ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000 TAHUN 2007 2011 (PERSEN)
LAPANGAN ` USAHA TAHUN 2007
(1) (2)

2008
(3)

2009
(4)

2010
(5)

2011
(6)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Listrik, Gas & Air Minum Bangunan Perdagangan Angkutan Bank & Lemb. Keu. Lainnya Jasa-Jasa

6,05 0,07 21,26 5,03 5,57 19,05 15,01 9,39 18,58

6,15 0,06 20,59 5,28 5,74 19,11 15,27 9,67 18,13

5,92 0,06 20,24 5,11 6,03 19,36 15,39 9,89 18,01

5,71 0,06 19,73 5,38 6,32 19,62 15,31 9,92 17,95

5,46 0,05 19,80 5,15 6,38 19,48 15,40 10,05 18,24

PDRB Sumber : BPS Kota Salatiga

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

BAB III KEUANGAN

Indikator Ekonomi 2011

Otonomi ` daerah menuntut Pemerintah Daerah untuk dapat ` mengoptimalkan pengelolaan kekayaan dan potensi daerah masingmasing guna meningkatkan perekonomian yang tujuan akhirnya adalah untuk mewujudkan taraf hidup masyarakat yang semakin membaik. Peranan pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan daerah terus ditingkatkan selaras dengan pembangunan nasional. Pembangunan daerah harus dilaksanakan secara terpadu dan serasi dalam rangka mewujudkan keserasian dan keseimbangan

pembangunan nasional.

Salah satu usaha untuk mencapai tujuan

tersebut adalah melalui perbaikan dan penyempurnaan keuangan daerah sehingga dapat dikelola secara lebih efektif dan efisien. Dalam rangka keperluan analisa dan pengambilan keputusan, maka data statistik tentang keuangan daerah menjadi diperlukan antara lain untuk memberi gambaran tentang realisasi anggaran penerimaan dan belanja daerah yang telah dilakukan oleh

Pemerintah Kota Salatiga, kemudian untuk mengetahui potensi dan peranan sumber dana, sebagai informasi bagi Pemerintah Pusat serta sebagai bahan penyusunan Neraca Ekonomi Nasional. Pada proses perbaikan taraf hidup masyarakat memerlukan biaya yang sangat besar. Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Daerah untuk menghimpun dana guna membiayai pelaksanaan kegiatannya. Pertama, Pemerintah Daerah memperoleh dana dan sumbersumber yang dikategorikan sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

Kedua, perolehan dari bagian dana perimbangan. Ketiga, penerimaan lainnya yang sah, dan keempat penerimaan yang berasal dari pinjaman. A. PENDAPATAN DAERAH. ` ` Pada tahun 2011 realisasi pendapatan daerah otonom Kota Salatiga sebesar Rp. 478,17 milyar, naik 16,20 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp. 411,50 milyar. Sebagian besar (64,52 persen) dana tersebut berasal dari dana perimbangan. Hanya sebagian kecil yang berasal dari pendapatan asli daerah (12,68 persen). Sementara sumber lain-lain pendapatan yang sah pada tahun 2011 sebesar Rp. 24,66 milyar. Tabel 3.1 Realisasi Pendapatan Pemerintah Daerah Kota Salatiga Tahun Anggaran 2011 ( Ribu Rupiah ) No (1) 1. 1.1 PENDAPATAN Pendapatan Asli Daerah Rincian (2) Jumlah (3) 478.173.511 60.611.340

1.1.1
1.1.2 1.1.3 1.1.4 1.2

Pendapatan Pajak Daerah


Pendapatan Retribusi Daerah Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Pendapatan Transfer

15.900.468
7.558.790 2.964.214 34.187.868 398.799.666

1.2.1
1.2.1.1 1.2.1.2 1.2.1.3 1.2.1.4

Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan


Dana Bagi Hasil Pajak Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus
Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

308.552.526
20.582.495 1.776.381 262.653.050 23.540.600 9

1.2.2
1.2.2.1 1.2.2.2

Transfer Pemerintah Pusat Lainnya


Dana Otonomi Khusus Dana Penyesuaian

45.090.454
45.090.454

1.2.3
1.2.3.1 1.2.3.2

Transfer Pemerintah Provinsi


` Pendapatan Bagi Hasil Pajak ` Pendapatan Bagi Hasil Lainnya

45.156.686
24.142.437 21.014.249

1.3 1.3.1 1.3.2 1.3.3

Lain-lain Pendapatan yang Sah Pendapatan Hibah Pendapatan Dana Darurat Pendapatan Lainnya

18.762.505 18.762.505

Sumber : Dinas Pengelolaan Pendapatan Kekayaan dan Aset Daerah Kota Salatiga

Grafik 3.1 Persentase Realisasi Pendapatan Pemerintah Kota Salatiga Tahun Anggaran 2011

B. BELANJA DAERAH. Realisasi belanja daerah otonom Kota Salatiga pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 9,56 persen dari tahun sebelumnya. Pengeluaran terbesar belanja daerah otonom Kota Salatiga adalah untuk belanja operasi sebesar 82,87 persen. Kemudian disusul
Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

10

belanja modal sebesar 16,88 persen. Peningkatan terbesar pada Belanja Operasi, khususnya adalah untuk belanja pegawai. Tabel 3.2 Realisasi Belanja Pemerintah Daerah Kota Salatiga ` Tahun Anggaran 2011 ( Ribu Rupiah ) ` Sumber : Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kota Salatiga No (1) 2. 2.1 BELANJA Belanja Operasi Rincian (2) Jumlah (3) 458.618.399 380.076.036 278.029.858 83.537.356 10.292.913 6.825.816 1.390.093 77.409.471 404.659 24.457.427 18.243.905 32.140.113 1.824.232 339.134 1.132.892 1.132.892

2.1.1 Belanja Pegawai 2.1.2 Belanja Barang 2.1.3 Belanja Bunga 2.1.4 Belanja Subsidi 2.1.5 Belanja Hibah 2.1.6 Belanja Bantuan Sosial 2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan 2.2 Belanja Modal

2.2.1 Belanja Tanah 2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin 2.2.3 Belanja Gedung dan Bangunan 2.2.4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 2.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya 2.2.6 Belanja Aset Lainnya 2.3. Belanja Tidak Terduga

2.3.1 Belanja Tidak Terduga

Sumber : Dinas Pengelolaan Pendapatan Kekayaan dan Aset Daerah Kota Salatiga

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

11

Tabel 3.3 Realisasi Pembiayaan Pemerintah Daerah Kota Salatiga Tahun Anggaran 2011 ( Ribu Rupiah )

No (1) 3. 3.1 3.2 3.3

` `

Rincian (2)

Jumlah (3) 51.532.598 54.359.598 2.827.000 71.087.709

PEMBIAYAAN Penerimaan Pembiayaan Daerah Pengeluaran Pembiayaan Daerah Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)

Sumber : Dinas Pengelolaan Pendapatan Kekayaan dan Aset Daerah Kota Salatiga

Grafik 3.2 Perbandingan Realisasi Pendapatan dan Belanja Pemerintah Daerah Kota Salatiga Tahun 2009 2011

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

12

Grafik diatas menggambarkan bahwa dari tahun ke tahun, Realisasi Pendapatan dan Belanja Pemerintah Daerah Kota Salatiga senantiasa mengalami peningkatan. Kenaikan realisasi Pendapatan berbanding lurus dengan kenaikan realisasi Belanja. ` Dalam tiga ` tahun terakhir, Realisasi Pendapatan Pemerintah Daerah Kota Salatiga menunjukkan peningkatan yang cukup berarti, yaitu dari 386,11 Milyar Rupiah di tahun 2009 menjadi 412,25 Milyar Rupiah di tahun 2010 dan meningkat lagi di tahun 2011 sebesar 478, 735 Milyar Rupiah. Sejalan dengan Realisasi Pendapatan, Realisasi Belanja

Pemerintah Daerah Kota Salatiga juga menunjukkan peningkatan yang cukup berarti, yaitu dari 368,39 Milyar Rupiah di tahun 2009 menjadi 418,62 Milyar Rupiah di tahun 2010 dan meningkat lagi di tahun 2011 sebesar 458,62 Milyar Rupiah.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

13

BAB IV PERHOTELAN DAN JASA PERDAGANGAN


Indikator Ekonomi 2011

` Salah satu sektor yang mempunyai peranan cukup penting ` dalam pembangunan perekonomian nasional adalah sektor pariwisata. Sektor ini selain sebagai salah satu sumber penghasil devisa, juga merupakan sektor yang dapat menyerap tenaga kerja. Pembangunan kepariwisataan nasional dilakukan secara menyeluruh dan terpadu dengan sektor-sektor pembangunan lainnya dengan tetap dijaga terpeliharanya kepribadian bangsa, kelestarian serta kualitas lingkungan hidup. Pemerintah berusaha sedemikian rupa untuk meningkatkan sektor ini, sehingga mampu memainkan peranan sebagai sumber devisa yang handal. Salah satu aset dari bidang kepariwisataan yang dianggap potensial adalah usaha jasa akomodasi yang terdiri dari hotel dan akomodasi lainnya. Pembangunan hotel dan jasa

akomodasi lainnya secara nasional menunjukkan trend yang cukup meningkat. Untuk mengevaluasi hasil pembangunan hotel dan akomodasi lainnya diperlukan tersedianya data statistik yang akurat dan lengkap. Sektor jasa selama tiga tahun terakhir (2009-2011) tetap memberikan kontribusi yang cukup besar di dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto di Kota Salatiga, sehingga penting bagi Pemerintah untuk mendukung sektor ini agar peranannya dapat semakin ditingkatkan yang berimbas pada meningkatnya pendapatan daerah.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

14

Berkembangnya sektor pariwisata, akan berbanding lurus dengan berkembangnya sektor jasa perdagangan. Hal ini terjadi karena dengan banyaknya wisatawan nusantara maupun manca negara yang berdatangan di Kota Salatiga, akan membawa dampak ` baik untuk ` perdagangan lokal masyarakat. Peningkatan perekonomian juga akan mengalir sejalan dengan meningkatnya perkembangan sektor pariwisata di Kota Salatiga.

Tabel 4.1 Jumlah Hotel, Kamar, Tempat Tidur dan Tamu Hotel Di Kota Salatiga Tahun 2011

Kelas Hotel Keterangan (1) Jumlah Hotel Jumlah Kamar Jumlah Tempat Tidur Jumlah Tamu WNI (Orang) Jumlah Tamu WNI (Orang) Bintang (2) 3 236 423 30.786 503 Non Bintang (3) 19 499 1.012 56.706 7 Jumlah (4) 22 735 1.435 87.492 510

Sumber: Statistik Hotel Kota Salatiga 2011

Pada akhir tahun 2011 jumlah hotel dan jasa akomodasi lainnya di Kota Salatiga sebanyak 22 buah, masing-masing 2 (dua) buah hotel berbintang empat, 1 (satu) buah hotel berbintang tiga, 12 buah hotel melati, 4 (empat) buah wisma, 1 (satu) buah penginapan remaja (youth hostel), 1 (satu) buah resort dan 1 (satu) buah jasa akomodasi lainnya.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

15

Grafik 4.1. Persentase Jumlah Akomodasi dan Tamu di Kota Salatiga Tahun 2011 (%)

` `

Grafik diatas menjelaskan bahwa jumlah hotel bintang di Kota Salatiga masih lebih sedikit dibanding hotel non bintang. Sedangkan tamu manca negara jauh lebih sedikit dibanding tamu nusantara. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah Kota Salatiga masih mempunyai peluang untuk meningkatkan berbagai sektor yang bisa menarik Wisman untuk menikmati potensi alam Kota Salatiga sehingga dapat meningkatkan jumlah tamu wisman yang menginap di hotel Kota Salatiga. Dengan ditingkatkannya sektor pariwisata untuk menunjukkan potensi unggulan Kota Salatiga, dapat mengangkat daya saing sektor-sektor yang lain sehingga akan berdampak positif terhadap perekeonomian Kota Salatiga pada umumnya.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

16

Tabel 4.2 Rata-rata Tingkat Hunian Hotel/ Wisma Di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 (persen) Tingkat Hunian Kamar (TPK) (2) 23,90 26,55 26,15 18,61 18,68 26,90 27,45 22,51 34,56 29,84 36,67 28,44 26,66 29,84 26,13 32,14 23,63 Tingkat Hunian Tempat Tidur (TPTT) (3) 23,40 23,92 26,12 18,89 19,30 26,52 27,63 21,50 34,27 30,84 38,56 29,36 26,66 30,24 25,67 36,82 28,38

Bulan ` ` (1) Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Tahun 2011 Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008 Tahun 2007

Persentase tingkat penghunian kamar (TPK) untuk seluruh hotel di Kota Salatiga selama periode tahun 2011 lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Persentase TPK seluruh Hotel di Kota Salatiga selama tahun 2011 tercatat 26,66 % atau lebih rendah 3,18 poin dibanding tahun 2011. Kenaikan TPK Hotel di Kota Salatiga

terjadi pada hotel non bintang dan sedangkan hotel bintang mengalami penurunan. TPK hotel bintang tahun 2011 tercatat 17

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

sebesar 33,33 % atau turun 6,43 poin dibanding tahun 2010. Sementara hotel non bintang naik sebesar 2,6 poin dari 13,78% pada tahun 2010 menjadi 16,36% pada tahun ini. Persentase TPK apabila dirinci menurut periode bulan terlihat ` tertinggi terjadi ` pada bulan November 2011 yang mencapai angka 36,67%, sedang Persentase TPK terendah terjadi pada bulan April yang tercatat sebesar 18,61%. Grafik 4.2. Tingkat Hunian Kamar Hotel di Kota Salatiga Tahun 2011 (%)

Grafik 4.3. Tingkat Hunian Tempat Tidur Hotel di Kota Salatiga Tahun 2011 (%)

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

18

Tabel 4.3 Rata-rata Lama Tamu Menginap di Hotel/Wisma Di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 (persen)

Bulan ` ` (1) Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember

Tamu Asing (2) 1,67 1,62 4,00 2,39 3,67 6,23 3,22 2,04 1,51 2,98 2,03 2,10

Tamu Indonesia (3) 1,92 1,47 1,67 1,61 1,67 1,57 1,52 1,92 1,43 1,65 1,76 1,86

Jumlah Total (4) 1,92 1,47 1,69 1,61 1,70 1,60 1,54 1,92 1,43 1,68 1,77 1,86

1,65 Tahun 2011 Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008 Tahun 2007 2,79 3,12 2,76 3,61 5,08 1,64 1,81 1,67 2,21 1,76 1,82 1,68 2,24 1,92

Sejalan dengan TPK, Persentase TPTT di Kota Salatiga selama tahun 2011 juga mengalami penurunan dibanding tahun 2010. Persentase TPTT seluruh hotel di Kota Salatiga selama tahun 2011 tercatat sebesar 30,24% atau turun sebesar 3,58 poin dengan rincian hotel Bintang 35,11% dan hotel Non Bintang 14,84%. TPTT hotel bintang turun 6,33 poin sementara hotel Non Bintang naik 1,6
Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

19

poin. Seperti halnya angka persentase TPK, persentase TPTT di Kota Salatiga selama tahun 2011 sebagian besar dipengaruhi oleh angka persentase TPTT hotel bintang. Persentase TPTT tertinggi terjadi pada bulan November yaitu sebesar 38,56 % disusul bulan ` September sebesar 34,27%, sementara bulan April merupakan ` periode dengan persentase TPTT terendah sebesar 18,89%. Suatu asumsi mengatakan bahwa semakin lama wisatawan tinggal di suatu wilayah maka semakin banyak pula uang yang dibelanjakan oleh wisatawan tersebut. Salah satu pendekatan untuk memperkirakan lamanya tinggal wisatawan, digunakan rata-rata lama menginap pada jasa akomodasi. Penghitungan rata-rata lama menginap (RLM), dibedakan menjadi RLM tamu asing dan RLM tamu Nusantara. Penghitungan RLM tamu asing dimaksudkan untuk pendekatan perhitungan ratarata lama tinggal wisatawan mancanegara (wisman), yang pada gilirannya akan dapat digunakan sebagai salah satu ukuran

penghitungan pemasukan devisa sektor pariwisata. a. RLM-Tamu Asing Dibanding periode tahun 2010, RLM tamu asing tahun 2011 mengalami penurunan. Selama tahun 2011, rata-rata lama menginap tamu asing yang berkunjung ke hotel-hotel di Kota Salatiga adalah selama 2,79 hari atau turun 0,33 malam dibanding tahun 2010. Sementara RLM tamu asing jika dirinci menurut jenis hotel, untuk hotel non bintang tercatat 1,50 malam dan di hotel berbintang lebih lama yaitu 2,79 malam. Secara rata-rata dari data ini dapat

disimpulkan bahwa rata-rata tamu asing yang menginap di Kota Salatiga tahun 2011 lebih lama tinggal di hotel bintang.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

20

RLM tamu asing pada hotel berbintang tertinggi terjadi pada bulan Mei selama 5,04 malam dan terendah pada bulan Juni selama 1,05 malam. Sementara untuk hotel non bintang, karena jumlah

tamu sangat sedikit sehingga ada satu dua orang saja yang menginap ` lama tidak akan ` mempengaruhi rata-ratanya. b. RLM-Tamu Nusantara Berbeda dengan pola lama tinggal tamu asing, pola rata-rata lama menginap tamu Indonesia tidak banyak bervariasi dengan ratarata lama menginap selama tahun 2011 sebesar 1,64 malam (turun 0,17 malam dibanding tahun 2010). Rata-rata lama menginap

tertinggi terjadi pada bulan September dengan 2,13 malam. Seperti halnya tamu asing, tamu Indonesia yang menginap di Kota Salatiga juga lebih senang berlama-lama tinggal di hotel Bintang dibanding di hotel non bintang. RLM Indonesia di hotel Bintang selama 1,92 malam sedang di hotel non bintang hanya 1,12 malam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 11.2. c. RLM Seluruh Tamu Apabila kita tidak membedakan lagi jenis tamu yang menginap di hotel Kota Salatiga, yang menjadi perhatian adalah keseluruhan tamu yang datang dan menginap. Polanya mirip sekali dengan pola RLM tamu Indonesia. Hal ini disebabkan perbedaan persentase jumlah tamu Indonesia yang terlalu besar dibanding tamu asing. RLM seluruh tamu secara rata-rata sebesar 1,65 malam dengan RLM hotel bintang 1,93 malam dan hotel non bintang 1,12 malam.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

21

Grafik 4.4. Rata-rata Lama Menginap Tamu Hotel di Kota Salatiga Tahun 2011 (Malam)

` `

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

22

BAB V HARGA DAN INFLASI

Indikator Ekonomi 2011

Untuk mengetahui kondisi makro perekonomian suatu daerah ` ` dapat dilihat dari kondisi perdagangan. Perdagangan merupakan salah satu sektor yang punya peranan penting pada perekonomian suatu daerah. Perubahan harga yang terjadi dari waktu ke waktu merupakan salah satu poin yang menunjukkan stabilitas ekonomi suatu wilayah. Dalam perjalanannya, naik turunnya inflasi di suatu wilayah lebih banyak dipengaruhi oleh faktor kenaikan harga BBM, kenaikan tarif jasa-jasa publik dan pola konsumsi masyarakat pada periode tertentu serta pada spekulan. Kondisi harga beberapa barang dan jasa di Kota Salatiga pada tahun 2011 secara bulanan dapat terlihat pada tabel 5.4 sampai 5.12. Dari tabel tersebut terpantau bahwa secara umum harga barang dan jasa selama tahun 2011 cenderung stabil dalam arti tidak terjadi kenaikan ataupun penurunan yang drastis, tetapi secara umum angkanya terus mengalami kenaikan setiap bulannya. Terlihat juga ada beberapa kelompok komoditas yang perubahannya berfluktuasi dan ada yang mempuyai kecenderungan untuk terus mengalami kenaikan walaupun tidak drastis.

A. INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) Indikator ekonomi makro yang cukup penting untuk

memberikan gambaran tentang laju inflasi suatu daerah/ wilayah serta pola konsumsi masyarakat adalah Indeks Harga Konsumen.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

23

Selain itu, Indeks Harga Konsumen juga merupakan salah satu indikator ekonomi yang dapat digunakan untuk membuat analisis sederhana mengenai perkembangan ekonomi di suatu wilayah/ daerah pada periode tertentu. ` Indeks ` Harga Konsumen adalah angka yang mencerminkan perbandingan rata-rata harga barang/jasa pada tingkat konsumen pada suatu periode dengan periode sebelumnya yang sudah ditentukan (periode dasar), dimana turut diperhitungkan pula peranan dari setiap barang dan jasa dari paket komoditas sesuai dengan pola konsumsi masyarakat. Tabel 5.1 INDEK HARGA KONSUMEN BULANAN KOTA SALATIGA TAHUN 2011
KELOMPOK / SUB KELOMPOK
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU P E R U M A H A N S A N D A N G K E S E H A T A N PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI

NO

BULAN

U M U M

BAHAN MAKANAN

(1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

(2)
Tahun 2011 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember

(3)
122,08 121,79 121,74 121,10 121,26 121,76 122,58 123,30 123,85 123,72 124,32 124,80

(4)
147,15 144,33 142,76 139,63 139,38 140,46 142,34 141,52 142,13 141,64 143,48 145,00

(5)
123,85 124,93 125,38 124,51 125,38 125,29 126,01 127,08 127,07 127,17 127,53 127,90

(6)
114,98 115,17 115,55 115,69 115,68 116,18 116,25 116,79 117,53 117,88 118,10 118,24

(7)
124,75 125,07 125,66 126,46 128,02 128,99 132,55 137,23 139,83 137,40 139,13 139,95

(8)
109,30 110,12 110,71 110,95 110,96 112,22 112,35 112,58 112,78 113,07 113,19 113,19

(9)
113,65 113,65 113,69 114,60 114,60 114,65 115,70 119,87 119,89 119,89 119,89 119,90

(10)
105,58 105,78 106,11 106,41 106,41 106,63 106,72 106,94 107,52 107,25 107,25 107,25

Sumber : BPS Kota Salatiga Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

24

Untuk

kelompok

bahan

makanan

perubahannya

sangat

berfluktuasi. Perubahan yang cukup besar terjadi pada bulan Juli, dimana kondisi ini dipicu oleh perubahan harga pada komoditas sayuran dan bumbu-bumbuan yang mengalami kenaikan yang cukup ` signifikan. Sedangkan untuk kelompok minuman, rokok dan ` tembakau kondisi selama tahun 2011 cenderung berfluktuasi

(mengalami kenaikan dan penurunan) akan tetapi tidak cukup signifikan perubahannya. Untuk kelompok perumahan, sandang, kesehatan, rekreasi dan olah raga serta kelompok transportasi dan komunikasi, selama tahun 2011 cenderung mengalami kenaikan yang tidak drastis dari bulan ke bulan.

Grafik 5.1. Perkembangan Indeks Harga Konsumen Per Bulan Kota Salatiga Tahun 2011 (tahun 2007 = 100)

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

25

B. INFLASI. Indikator yang digunakan sebagai pengukur naik-turunnya nilai uang adalah Tingkat Inflasi. Tingkat inflasi merupakan dampak dari beberapa sebab yang bervariasi dari waktu ke waktu. Tingginya ` ` timbul akibat adanya permintaan yang tinggi, inflasi sering sementara persediaan akan kebutuhan itu sangat terbatas.

TABEL 5.2. PERKEMBANGAN LAJU INFLASI BULANAN KOTA SALATIGA TAHUN 2011 (PERSEN)

KELOMPOK / SUB KELOMPOK


MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU P E R U M A H A N S A N D A N G K E S E H A T A N PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA TRANSPORTA SI DAN KOMUNIKASI

NO.

BULAN

U M U M

BAHAN MAKANAN

(1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

(2) Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember

(3) 0,60 -0,24 -0,05 -0,52 0,14 0,41 0,68 0,59 0,44 -0,11 0,49 0,39

(4) 1,62 -1,91 -1,09 -2,19 -0,17 0,77 1,34 -0,58 0,43 -0,34 1,30 1,06

(5) 0,31 0,87 0,36 -0,69 0,70 -0,07 0,59 0,85 -0,01 0,08 0,28 0,29

(6) -0,13 0,16 0,33 0,13 -0,02 0,43 0,06 0,46 0,64 0,30 0,19 0,12

(7) -0,31 0,26 0,47 0,64 1,23 0,76 2,75 3,54 1,90 -1,74 1,26 0,59

(8) 0,65 0,75 0,53 0,22 0,01 1,14 0,12 0,20 0,18 0,26 0,10 0,00

(9) 0,39 0,00 0,03 0,80 0,00 0,05 0,92 3,60 0,01 0,00 0,00 0,01

(10) 0,73 0,20 0,31 0,28 0,00 0,21 0,08 0,21 0,54 -0,25 0,00 0,00

Sumber : BPS Kota Salatiga

Selama tahun 2011, inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juli dengan inflasi sebesar 0,68 persen dan terendah pada bulan Mei dengan besaran yang sama yaitu 0,14 persen. Sedangkan deflasi
Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

26

terjadi hanya pada bulan Februari, Maret, April dan Oktober dengan besaran masing-masing 0,24 persen, 0,05 persen, 0,52 persen, dan 0,11 persen. Grafik 5.2. Perkembangan Laju Inflasi Bulanan dan Kumulatif Per Bulan ` ` Kota Salatiga Tahun 2011 (tahun 2007=100)

Laju inflasi tahun kalender/ kumulatif (Januari-Desember 2011) dan laju inflasi year on year di Kota Salatiga tercatat inflasi 2,84 persen. Kondisi ini hampir sama dengan inflasi kumulatif Kota Semarang yang tercatat 2,87 persen. Dibanding tiga kota SBH lainnya di Jawa Tengah maka inflasi kalender Kota Salatiga berada di bawah inflasi kalender di Kota Purwokerto (3,40 persen) dan sedikit diatas Kota Tegal (2,58 persen) serta jauh diatas Kota Surakarta (1,93 persen). Inflasi kumulatif dan year on year Jawa Tengah sendiri sedikit berada dibawah laju inflasi Kota Salatiga dengan besaran 2,68 persen.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

27

Tabel 5.3 Inflasi Tahun Kalender dan Year on Year Empat Kota IHK, Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011 Rincian
` `

Inflasi (2) 6,50 2,68 3,40 1,93 2,87 2,58 2,84

(1) Nasional Jawa Tengah Purwokerto Surakarta Semarang Tegal Salatiga

Grafik 5.3. Laju Inflasi Kalender dan Year to Year Kota Salatiga, Empat Kota, Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011

Sumber : BPS Kota Salatiga

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

28

BAB BABVI VI INDUSTRI INDUSTRIPENGOLAHAN PENGOLAHAN

Indikator Ekonomi 2011

` Dikaitkan ` terhadap

dengan

peranan

sektor

Industri

Pengolahan konsep

struktur

perekonomian

wilayah,

terdapat

mekanisme pendorong pertumbuhan yaitu keterkaitan antar industri dan antara industri dengan sektor-sektor ekonomi lainnya.

Dikatakan bahwa dalam sektor produksi, mekanisme perangsang pembangunan yang tercipta merupakan akibat dari adanya hubungan antara berbagai sektor industri dalam menyediakan barang-barang yang digunakan sebagai bahan mentah bagi sektor perekonomian lain. Interaksi ini terdiri atas pengaruh hubungan ke belakang (backward linkages effect) atau keterkaitan hulu, dan pengaruh hubungan ke depan (forward linkages effect) atau keterkaitan hilir. Industri Pengolahan merupakan salah satu sektor yang memberikan andil cukup besar untuk pembentukan Produk Domestik Regional Bruto Kota Salatiga, dengan sumbangan sebesar 17,12 persen. Dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan andil, dimana tahun sebelumnya sebesar 16,68 persen. Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, ataupun dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling). Jasa Industri adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain
Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

29

sedangkan pihak pengolah hanya melakukan pengolahannya dengan mendapat imbalan sejumlah uang atau barang sebagai balas jasa (upah makloon), misalnya perusahaan penggilingan padi yang melakukan kegiatan menggiling padi/ gabah petani dengan balas jasa ` yang diperhitungkan secara bagi hasil. ` Perusahaan atau usaha industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut. Perkembangan sektor industri pengolahan, memberi bukti tingginya semangat masyarakat kota dalam berusaha. Setidaknya ada tiga jenis industri besar yang bergerak dalam bidang

pertekstilan, ban, dan pemotongan hewan yang berlokasi di sana. Begitu pula dengan dunia kewirausahaan, seperti industri kecil dan rumah tangga, tampak dalam berbagai bentuk barang produksi. Celana hawai misalnya-istilah celana pendek bersaku banyak atau aneka pakaian anak dan dewasa, sprei, sarung bantal, dan guling adalah beberapa keluaran industri kecil yang cukup menonjol di lingkup Kota Salatiga. Tepatnya di Kecamatan Tingkir, salah satu wilayah di sisi timur kota, terdapat sentra industri konveksi semacam itu. Rumah-rumah lengkap dengan mesin jahit

dan tumpukan kain yang siap diolah dapat dengan mudah dijumpai di sana. Total sumbangan industri pengolahan besarnya Rp 347,618 milyar terhadap kegiatan ekonomi Salatiga di tahun 2011. Selain konveksi, industri kecil lainnya yang juga ikut meramaikan ekonomi
Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

30

Salatiga adalah industri pengolahan makanan. Dendeng dan abon sapi rasa asin, manis, dan pedas atau kripik paru misalnya, adalah makanan yang banyak diminati untuk dijadikan oleh-oleh. Entingenting gepuk dan ampyang, hasil olahan dari kacang tanah, termasuk ` di antaranya. Lokasi pembuatan aneka makanan tersebut tersebar di ` seluruh kecamatan di Kota Salatiga. Berkembangnya sektor industri ikut memacu kegairahan dunia perdagangan yang dalam lima tahun ke belakang selalu meningkat. Banyaknya pusat perbelanjaan menjadi bukti ramainya orang

berdagang. Pasar Jetis, Blauran, Pasar Raya I dan II, serta pertokoan di sepanjang Jalan Makutarama adalah beberapa nama lokasi perbelanjaan di Kota Salatiga.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

31

BAB VII PERTANIAN

Indikator Ekonomi 2011

` ` Sektor pertanian di Kota Salatiga bukan merupakan sektor yang dominan sebagai penyumbang di dalam struktur ekonomi dengan kontribusi sebesar 5,46 persen. Hal ini terjadi karena luas penggunaan lahan yang diperuntukkan sebagai lahan pertanian sangat terbatas. Pada akhir tahun 2011 luas wilayah Kota Salatiga tercatat sebesar 5.678 hektar, sekitar 13,39 persen merupakan lahan pertanian lahan sawah dan 86,61 persen merupakan lahan bukan pertanian yang digunakan untuk pekarangan, bangunan/ halaman, tegal, perkebunan dan lain-lain. Tanaman bahan makanan terdiri dari tanaman padi, palawija, sayur-sayuran dan buah-buahan. Kontribusi sub sektor tanaman

bahan makanan terhadap pembentukan PDRB di Kota Salatiga adalah sebesar 2,48 persen. Pada tahun 2011 produksi padi di Kota

Salatiga adalah sebanyak 7.191 ton. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka produksi padi pada tahun ini mengalami penurunan sebesar 6,77 persen. Tanaman jagung pada tahun ini juga mengalami penurunan produksi dari 2.019 ton pada tahun 2010 menjadi 1.307 ton pada tahun 2011. Demikian pula untuk tanaman ubi kayu, ubi jalar dan kacang tanah pun mengalami penurunan produksi dari tahun sebelumnya.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

32

Tabel 6.1. Produksi Padi dan Palawija di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 ( Ton )

Jenis Tanaman ` (1) ` Padi Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah

2007 (2) 7.124 2.707 7.447 516 10

2008 (3) 7.306 2.333 8.673 611 4

2009 (4) 7.738 2.709 6.863 374 1

2010 (5) 7.713 2.019 6.523 118 -

2011 (6) 7.191 1.307 5.864 95 2

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Salatiga

Grafik 6.1 Produksi Padi dan Palawija di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 ( Ton )

Tanaman sayur-sayuran potensial yang dihasilkan di Kota Salatiga terdiri dari tiga komoditas yaitu cabe besar, cabe rawit dan kacang panjang. Sebagaimana pada tanaman padi dan palawija,

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

33

sayuran pun kebanyakan mengalami penurunan termasuk juga untuk tanaman yang mempunyai hasil terbesar yaitu cabe rawit. Tabel 6.2. Produksi Tanaman Sayur-sayuran di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 ( Ton ) Jenis Tanaman (1) Cabe Besar Cabe Rawit Kacang Panjang ` ` 2007 (2) 4,70 421,20 4,40 2008 (3) 11,60 392,00 6,50 2009 (4) 9,70 209,10 2,00 2010 (5) 5,18 315,11 3,00 2011 (6) 20,0 247,70 10,00

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Salatiga

Grafik 6.2. Produksi Tanaman Sayur-sayuran di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 ( Ton )

Produksi tanaman buah-buahan juga mengalami fluktuasi. Ada beberapa tanaman yang mengalami kenaikan seperti Durian, Mangga, Rambutan, dan Salak. Selain ketiga tanaman diatas, pada umumnya produksi di tahun 2011 mengalami penurunan.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

34

Tabel 6.3. Produksi Buah-buahan di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 ( Ton )

Jenis Tanaman ` ` (1) Alpukat Duku/ Langsap Durian Mangga Manggis Nanas Pepaya Pisang Rambutan Salak Kelengkeng

2007 (2) 263,00 341,69 156,60 47,60 2,20 0,53 261,20 660,30 514,40 1.458,30 40,87

2008 (3) 310,90 82,30 245,86 51,50 1,10 0,20 321,28 712,40 635,90 1.695,00 0,20

2009 (4) 595,20 162,00 185,20 65,20 2,30 0,40 342,10 744,40 642,50 1.522,20 0,10

2010 (5) 931,90 281,60 2,30 185,60 744,80 308,40 868,30 -

2011 (6) 904,20 356,70 87,20 2,30 0,30 139,90 722,00 841,20 1.750,30 -

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Salatiga

Kelengkeng

merupakan

tanaman

buah-buahan

yang

senantiasa mengalami penurunan produksi, sehingga akhirnya tidak lagi memiliki output karena lahan yang dipergunakan untuk tanaman ini telah dialihkan peruntukannya menjadi tanaman perkebunan karet. Sedangkan sampai saat ini, tanaman karet tersebut belum berproduksi atau belum membuahkan hasil yang cukup berarti.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

35

Grafik 6.3. Produksi Buah-buahan Tahun 2007 2011 ( Ton )

` `

Sub sektor peternakan merupakan penyumbang yang cukup besar dalam pembentukan PDRB sektor pertanian. Perkembangan populasi ternak di Kota Salatiga dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 akan dijelaskan pada grafik dan tabel berikut. Grafik 6.4. Populasi Ternak dan Unggas Tahun 2007 2011 ( Ekor )

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

36

Tabel 6.4. Populasi Ternak dan Unggas Di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 ( Ekor ) Jenis Ternak/Unggas ` ` (1) Sapi Perah Sapi Potong Kerbau Kuda Kambing Domba Itik Burung Puyuh Ayam Ras Ayam Kampung Itik Manila 2007 (2) 8.100 1.643 189 154 5.162 1.626 6.422 13.600 235.800 105.963 12.368 2008 (3) 8.379 1.712 187 144 5.276 1.458 6.214 11.000 207.000 86.287 11.870 2009 (4) 8.523 1.766 188 143 5.006 1.108 6.403 6.000 192.000 93.855 13.201 2010 (5) 2011 (6)

8.668 4.868 *) 1.786 1.508 *) 190 144 5.076 1.121 6.226 6.000 202.000 95.826 13.465 122 *) 124 3.656 1.114 4.851 10.000 203.000 85.254 10.889

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Salatiga Catatan : *) Hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah dan Kerbau (PSPK 2011)

Sumbangan sub sektor perikanan di Kota Salatiga terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto hanya berasal dari perikanan darat, karena tidak ada wilayah laut di Kota Salatiga, sehingga produksi ikan laut pun tidak ada kontribusinya.

Perkembangan produksi ikan darat dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 senantiasa mengalami peningkatan yang cukup pesat, terutama sejak diaktifkannya Balai Benih Ikan di wilayah Kota Salatiga yang letaknya berbatasan dengan Kabupaten Semarang.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

37

Tabel 6.5. Produksi Ikan Darat di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 ( Kg )

Jenis Ikan ` ` 2007 2008 2009 2010 2011

(1) Ikan Darat Lele Lainnya

(2) 115.383 391.039 21.900

(3) 205.905 284.005 42.506

(4) 232.645 220.925 11.720

(5) 326.511 196.077 9.828

(6) 412.939 104.185 11.198

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Salatiga Grafik 6.5. Perkembangan Produksi Ikan Darat di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 ( Kg )

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

38

BAB BABVI VI INDUSTRI INDUSTRIPENGOLAHAN PENGOLAHAN


` ` Dikaitkan terhadap dengan peranan sektor Industri

Indikator Ekonomi 2011

Pengolahan konsep

struktur

perekonomian

wilayah,

terdapat

mekanisme pendorong pertumbuhan yaitu keterkaitan antar industri dan antara industri dengan sektor-sektor ekonomi lainnya.

Dikatakan bahwa dalam sektor produksi, mekanisme perangsang pembangunan yang tercipta merupakan akibat dari adanya hubungan antara berbagai sektor industri dalam menyediakan barang-barang yang digunakan sebagai bahan mentah bagi sektor perekonomian lain. Interaksi ini terdiri atas pengaruh hubungan ke belakang (backward linkages effect) atau keterkaitan hulu, dan pengaruh hubungan ke depan (forward linkages effect) atau keterkaitan hilir. Industri Pengolahan merupakan salah satu sektor yang memberikan andil cukup besar untuk pembentukan Produk Domestik Regional Bruto Kota Salatiga, dengan sumbangan sebesar 17,12 persen. Dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan andil, dimana tahun sebelumnya sebesar 16,68 persen. Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, ataupun dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling).

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

40

Jasa Industri adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak pengolah hanya melakukan pengolahannya dengan mendapat imbalan sejumlah uang atau barang sebagai balas jasa ` (upah makloon), misalnya perusahaan penggilingan padi yang ` melakukan kegiatan menggiling padi/ gabah petani dengan balas jasa yang diperhitungkan secara bagi hasil. Perusahaan atau usaha industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut. Perkembangan sektor industri pengolahan, memberi bukti tingginya semangat masyarakat kota dalam berusaha. Setidaknya ada tiga jenis industri besar yang bergerak dalam bidang

pertekstilan, ban, dan pemotongan hewan yang berlokasi di sana. Begitu pula dengan dunia kewirausahaan, seperti industri kecil dan rumah tangga, tampak dalam berbagai bentuk barang produksi. Celana hawai misalnya-istilah celana pendek bersaku banyak atau aneka pakaian anak dan dewasa, sprei, sarung bantal, dan guling adalah beberapa keluaran industri kecil yang cukup menonjol di lingkup Kota Salatiga. Tepatnya di Kecamatan Tingkir, salah satu wilayah di sisi timur kota, terdapat sentra industri konveksi semacam itu. Rumah-rumah lengkap dengan mesin jahit

dan tumpukan kain yang siap diolah dapat dengan mudah dijumpai di sana.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

41

Total sumbangan industri pengolahan besarnya Rp 347,618 milyar terhadap kegiatan ekonomi Salatiga di tahun 2011. Selain konveksi, industri kecil lainnya yang juga ikut meramaikan ekonomi Salatiga adalah industri pengolahan makanan. Dendeng dan abon ` sapi rasa asin, ` manis, dan pedas atau kripik paru misalnya, adalah makanan yang banyak diminati untuk dijadikan oleh-oleh. Entingenting gepuk dan ampyang, hasil olahan dari kacang tanah, termasuk di antaranya. Lokasi pembuatan aneka makanan tersebut tersebar di seluruh kecamatan di Kota Salatiga. Berkembangnya sektor industri ikut memacu kegairahan dunia perdagangan yang dalam lima tahun ke belakang selalu meningkat. Banyaknya pusat perbelanjaan menjadi bukti ramainya orang

berdagang. Pasar Jetis, Blauran, Pasar Raya I dan II, serta pertokoan di sepanjang Jalan Makutarama adalah beberapa nama lokasi perbelanjaan di Kota Salatiga.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

42

BAB VII PERTANIAN

Indikator Ekonomi 2011

` ` Sektor pertanian di Kota Salatiga bukan merupakan sektor yang dominan sebagai penyumbang di dalam struktur ekonomi dengan kontribusi sebesar 5,46 persen. Hal ini terjadi karena luas penggunaan lahan yang diperuntukkan sebagai lahan pertanian sangat terbatas. Pada akhir tahun 2011 luas wilayah Kota Salatiga tercatat sebesar 5.678 hektar, sekitar 13,39 persen merupakan lahan pertanian lahan sawah dan 86,61 persen merupakan lahan bukan pertanian yang digunakan untuk pekarangan, bangunan/ halaman, tegal, perkebunan dan lain-lain. Tanaman bahan makanan terdiri dari tanaman padi, palawija, sayur-sayuran dan buah-buahan. Kontribusi sub sektor tanaman

bahan makanan terhadap pembentukan PDRB di Kota Salatiga adalah sebesar 2,48 persen. Pada tahun 2011 produksi padi di Kota

Salatiga adalah sebanyak 7.191 ton. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka produksi padi pada tahun ini mengalami penurunan sebesar 6,77 persen. Tanaman jagung pada tahun ini juga mengalami penurunan produksi dari 2.019 ton pada tahun 2010 menjadi 1.307 ton pada tahun 2011. Demikian pula untuk tanaman ubi kayu, ubi jalar dan kacang tanah pun mengalami penurunan produksi dari tahun sebelumnya.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

43

Tabel 7.1. Produksi Padi dan Palawija di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 ( Ton )

Jenis Tanaman ` (1) ` Padi Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah

2007 (2) 7.124 2.707 7.447 516 10

2008 (3) 7.306 2.333 8.673 611 4

2009 (4) 7.738 2.709 6.863 374 1

2010 (5) 7.713 2.019 6.523 118 -

2011 (6) 7.191 1.307 5.864 95 2

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Salatiga

Grafik 7.1 Produksi Padi dan Palawija di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 ( Ton )

Tanaman sayur-sayuran potensial yang dihasilkan di Kota Salatiga terdiri dari tiga komoditas yaitu cabe besar, cabe rawit dan kacang panjang. Sebagaimana pada tanaman padi dan palawija,

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

44

sayuran pun kebanyakan mengalami penurunan termasuk juga untuk tanaman yang mempunyai hasil terbesar yaitu cabe rawit. Tabel 7.2. Produksi Tanaman Sayur-sayuran di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 ( Ton ) Jenis Tanaman (1) Cabe Besar Cabe Rawit Kacang Panjang ` ` 2007 (2) 4,70 421,20 4,40 2008 (3) 11,60 392,00 6,50 2009 (4) 9,70 209,10 2,00 2010 (5) 5,18 315,11 3,00 2011 (6) 20,0 247,70 10,00

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Salatiga

Grafik 7.2. Produksi Tanaman Sayur-sayuran di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 ( Ton )

Produksi tanaman buah-buahan juga mengalami fluktuasi. Ada beberapa tanaman yang mengalami kenaikan seperti Durian, Mangga, Rambutan, dan Salak. Selain ketiga tanaman diatas, pada umumnya produksi di tahun 2011 mengalami penurunan.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

45

Tabel 7.3. Produksi Buah-buahan di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 ( Ton )

Jenis Tanaman ` ` (1) Alpukat Duku/ Langsap Durian Mangga Manggis Nanas Pepaya Pisang Rambutan Salak Kelengkeng

2007 (2) 263,00 341,69 156,60 47,60 2,20 0,53 261,20 660,30 514,40 1.458,30 40,87

2008 (3) 310,90 82,30 245,86 51,50 1,10 0,20 321,28 712,40 635,90 1.695,00 0,20

2009 (4) 595,20 162,00 185,20 65,20 2,30 0,40 342,10 744,40 642,50 1.522,20 0,10

2010 (5) 931,90 281,60 2,30 185,60 744,80 308,40 868,30 -

2011 (6) 904,20 356,70 87,20 2,30 0,30 139,90 722,00 841,20 1.750,30 -

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Salatiga

Kelengkeng

merupakan

tanaman

buah-buahan

yang

senantiasa mengalami penurunan produksi, sehingga akhirnya tidak lagi memiliki output karena lahan yang dipergunakan untuk tanaman ini telah dialihkan peruntukannya menjadi tanaman perkebunan karet. Sedangkan sampai saat ini, tanaman karet tersebut belum berproduksi atau belum membuahkan hasil yang cukup berarti.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

46

Grafik 7.3. Produksi Buah-buahan Tahun 2007 2011 ( Ton )

` `

Sub sektor peternakan merupakan penyumbang yang cukup besar dalam pembentukan PDRB sektor pertanian. Perkembangan populasi ternak di Kota Salatiga dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 akan dijelaskan pada grafik dan tabel berikut. Grafik 7.4. Populasi Ternak dan Unggas Tahun 2007 2011 ( Ekor )

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

47

Tabel 7.4. Populasi Ternak dan Unggas Di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 ( Ekor ) Jenis Ternak/Unggas ` ` (1) Sapi Perah Sapi Potong Kerbau Kuda Kambing Domba Itik Burung Puyuh Ayam Ras Ayam Kampung Itik Manila 2007 (2) 8.100 1.643 189 154 5.162 1.626 6.422 13.600 235.800 105.963 12.368 2008 (3) 8.379 1.712 187 144 5.276 1.458 6.214 11.000 207.000 86.287 11.870 2009 (4) 8.523 1.766 188 143 5.006 1.108 6.403 6.000 192.000 93.855 13.201 2010 (5) 2011 (6)

8.668 4.868 *) 1.786 1.508 *) 190 144 5.076 1.121 6.226 6.000 202.000 95.826 13.465 122 *) 124 3.656 1.114 4.851 10.000 203.000 85.254 10.889

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Salatiga Catatan : *) Hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah dan Kerbau (PSPK 2011)

Sumbangan sub sektor perikanan di Kota Salatiga terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto hanya berasal dari perikanan darat, karena tidak ada wilayah laut di Kota Salatiga, sehingga produksi ikan laut pun tidak ada kontribusinya.

Perkembangan produksi ikan darat dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 senantiasa mengalami peningkatan yang cukup pesat, terutama sejak diaktifkannya Balai Benih Ikan di wilayah Kota Salatiga yang letaknya berbatasan dengan Kabupaten Semarang.

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

48

Tabel 7.5. Produksi Ikan Darat di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 ( Kg )

Jenis Ikan ` ` 2007 2008 2009 2010 2011

(1) Ikan Darat Lele Lainnya

(2) 115.383 391.039 21.900

(3) 205.905 284.005 42.506

(4) 232.645 220.925 11.720

(5) 326.511 196.077 9.828

(6) 412.939 104.185 11.198

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Salatiga Grafik 7.5. Perkembangan Produksi Ikan Darat di Kota Salatiga Tahun 2007 2011 ( Kg )

Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

49

BAB VIII KESIMPULAN

Indikator Ekonomi 2011

` ` Dari uraian dalam bab I sampai dengan bab VII dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Untuk mencapai keberhasilan pembangunan daerah diperlukan perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi yang harus dilakukan dengan cermat. Perencanaan dan evaluasi tersebut perlu diukur dengan alat yang tepat/ sesuai. Oleh karena itu dibutuhkan data/indikator statistik yang mendukung di berbagai sektor. 2. Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga yang diukur oleh

pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan pada tahun 2011 mencapai 5,49 persen atau meningkat dari pertumbuhan ekonomi pada tahun sebelumnya yang mencapai 5,01 persen. 3. Sumbangan sektor primer (pertanian dan penggalian) proporsinya menurun dari 5,36 persen di tahun 2009, sedikit menurun di tahun 2010 yaitu sebesar 5,26 persen, namun di tahun 2011 mengalami sedikit kenaikan menjadi sebesar 5,44. terbalik dengan sektor tersier yang Hal ini berbanding semakin meningkat

sumbangannya dengan proporsi pada tahun 2009 sebesar 65,50 persen, kemudian 65,80 persen di tahun 2010 namun sedikit menurun pada tahun 2011 yaitu sebesar 65,47 persen. 4. Stabilitas ekonomi dapat terjaga salah satunya jika tingkat inflasi tidak tinggi atau mencapai ambang psikologis (dua digit). Untuk Kota Salatiga laju inflasi selama tahun 2011 mencapai 2,84 persen setelah pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 6,65 persen.
Indikator Ekonomi Kota Salatiga Tahun 2011

50

Anda mungkin juga menyukai