Anda di halaman 1dari 1

1.

Kecepatan Udara Standar kenyamanan termal untuk kecepatan udara yang digunakan ada tiga yaitu : Lippsmeir (1997:38) menyatakan bahwa patokan untuk kecvepatan angin ialah : 0.25 m/s ialah nyaman, tanpa dirasakan adanya gerakan udara 0.25 0.5 m/s ialah nyaman, gerakan udara terasa 1.0 1.5 m/s aliran udara ringan sampai tidak menyenangkan Diatas 1.5 m/s tidak menyenangkan.

Lechner (2001:70) menyatakan jangkauan yang nyaman untuk kecepatan angin berkisar antara 20 hingga 60 kaki/menit (fpm) kurang lebih 0.6 mph 2 mph Menurut MENKES NO.261/MENKES/SK/11/1998, laju angin ruangan yaitu 0.15 sampai 0. 25 m/s 2. Suhu (C) Standar kenyamanan termal untuk suhu yang digunakan ada empat yaitu : SNI-14-1993-03 menyatakan daerah kenyamanan termal pada bangunan yang di kondisi kan untuk orang Indonesia yaitu : Sejuk nyaman, antara suhu efektif 20.8C 22.8C Nyaman optimal, ntara suhu efektif 22.8 C 25.8C Hangat nyaman, antara suhu efektif 25.8C 27.1C Basaria(2005) menyatakan suhu nyaman menurut tata cara perencanaan teknis konser vasi energy pada bangunan adalah : Sejuk nyaman, yaitu 20.5C 22.8C Nyaman optimal, yaitu 25.8C 25.8C Hangat nyaman, yaitu 25.8C 27.1C MENKES NO.261/MENKES/SK/II/1998 menyatakan 6C . penyehatan suhu ruangan yaitu : 18C - 2

Lechner (2001:70) menyatakan Suhu udara akan menentukan kecepatan panas yang akan hilang sebagian besar secara konveksi diatas 98F, aliran udara berbalik dan akan mendapat panas dari udara, jangkauan kenyamanan untuk sebagian besar orang 89% bisa mencapai hingga 68F (20C) di musim dingin dan 78F (25.5C) pada musim panas. 3. Kelembapan udara Standar kenyamanan termal untuk kelembapan udara yang digunakan ada tiga yaitu: Lippsmeir (1994) menyatakan kelembapan udara relative yaitu 20 50 % MENKES (1998) menyatakan kelembapan udara yang sehat itu yaitu 40 % 60 %

SNI (1993) menyatakan daerah kenyaman termal padsa bangunan yang dikondisikan un tuk orang Indonesia yaitu 40 % - 70 % 4. Iluminasi Sesuai dengan SNI 03-6575-2001 menyatatakan bahwa standar iluminasi yaitu mencap ai 200 lux untuk terangnya suatu ruang. Standar ini juga sama yang dikeluarkan o leh Ernest Neufert juga menyatakan standar iluminasi terangnya ruangan yaitu men capai 200 lux. 5. Audial Sesuai dengan SNI (1993) dalam lingkup kenyamanan visual menyatakan bahwa kenyam anan suara ditetapkan 40-45 dB. Sedangkan pada kenyamanan yang dikeluarkan oleh MENKES yaitu menyatakan bahwa untuk audial mempunyai standar yaitu maksimal 85 d B. Heinz Frick juga mengeluarkan standar yaitu bahwa untuk ruangan masjid tingka t kenyamanan yaitu 60 70 dB.

Anda mungkin juga menyukai