Refluk gastroesofageal adalah kembalinya isi lambung ke esofagus dengan atau tanpa regurgitasi dan muntah. Refluk gastroesofageal adalah proses
fisiologis normal yang terjadi beberapa kali dalam sehari pada bayi. Refluks gastroesofageal bisa terjadi beberapa kali dalam sehari, dengan episode terbanyak kurang dari 3 menit. Hal ini sering kali terjadi setelah makan dan menyebabkan sedikit atau tanpa gejala (1). Penyakit refluks gastroesofageal diartikan ketika refluks isi lambung menyebabkan gejala atau komplikasi. Gejala yang terjadi pada Penyakit Refluks Gastroesofageal bervariasi sesuai usia dan kadang-kadang sulit dibedakan dengan kelainan fungsional lain dari traktus gastointestinal (1). Sebuah penelitian di Inggris pada tahun 2000-2005 ditemukan 1700 anak dengan diagnosis Penyakit Refluks Gastroesofageal, dengan angka kejadian sekitar 0,84 per 1000 anak per tahun. Insiden rendah pada anak umur 1-12 tahun dan meningkat kejadiannya hingga berumur 16-17 tahun (2). Pada bayi dan balita, tidak ada gejala kompleks yang dapat mendiagnosis Penyakit Refluks Gastroesofageal atau memprediksi respon terhadap terapi. Pada anak yang lebih besar dan remaja, seperti pada pasien dewasa, anamnesa dan pemeriksaan fisik mungkin cukup untuk mendiagnosis Penyakit Refluks Gastroesofageal, jika terdapat gejala yang khas (3).
Gejala dapat berupa mual, muntah, regurgitasi, sakit ulu hati, gangguan pada saluran pernafasan dan gejala-gejala lain. Sedangkan komplikasi pada Penyakit Refluks Gastroesofageal dapat berupa striktur, perdarahan, barret esophagus yang dapat berkembang menjadi adenokarsinoma esofagus, dimana semua komplikasi tersebut dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak (3).