Anda di halaman 1dari 25

41

BAB IV GARDU DISTRIBUSI

4.1.

Pengertian Transformator Distribusi Transformator Distribusi atau disebut trafo distribusi, merupakan suatu alat

listrik yang mengubah tegangan arus bolak-balik dari suatu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet yang cara kerjanya berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, mentransformasikan tegangan dan arus dari listrik diantara dua belitan atau lebih dengan frekuensi yang sama dan dengan nilai arus dan tegangan berbeda antara primer dan sekunder. Konstruksi utama dari trafo terdiri dari sebuah inti yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder, dapat dilihat dalam Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Bagian-Bagian Trafo

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

42

4.2.

Konstruksi Bagian Transformator Transformator merupakan alat listrik statis yang digunakan untuk

memindahkan daya dari satu rangkaian ke rangkaian yang lain dengan mengubah tegangan, tanpa mengubah daya dan frekuensi. Transformator terdiri dari dua kumparan yang saling berinduksi (mutual inductance). Kumparan ini terdiri dari lilitan konduktor berisolasi sehingga kedua kumparan tersebut terisolasi secara elektrik antara yang satu dengan yang lain. Ratio perubahan tegangan tergantung dari ratio perbandingan jumlah lilitan kedua kumparan itu. Kumparan yang menerima daya listrik disebut kumparan primer sedangkan kumparan yang terhubung ke beban disebut kumparan sekunder. Apabila kumparan primer dialiri arus listrik bolak balik, maka akan timbul fluks magnetik bolak balik sepanjang inti yang akan menginduksi sekunder sehingga kumparan sekunder akan menghasilkan tegangan Transformator secara umum terdiri dari : kumparan

4.2.1. Bagian Utama 4.2.1.1. Bak/body transformator Bak/body transformator terbuat dari plat besi yang tebal untuk tempat ataupun untuk perlindungan dari prelengkapan tranformator yang berada di dalam (misalnya : inti besi, kumparan, minyak, dan sebagainya).

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

43

4.2.1.2.

Inti besi Secara umum inti transformator dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tipe inti

(core type), dan tipe cangkang (shell type). Tipe inti dibentuk dari lapisan besi berisolasi berbentuk persegi panjang dan kumparan transformatornya dibelitkan pada dua sisi persegi. Sedangkan tipe cangkang dibentuk dari lapisan inti berisolasi dan kumparan transformatornya di belitkan di pusat inti. Transformator dengan tipe konstruksi shell memiliki kehandalan yang lebih tinggi dari pada tipe konstruksi core dalam menghadapi tekanan mekanis yang kuat pada saat terjadi hubung singkat. Kedua tipe inti transformator ini ditunjukkan pada Gambar 4.2 dan gambar 4.3

Gambar 4.2. Inti Transformator Tipe Inti

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

44

Gambar 4.3. Inti Transformator Tipe Cangkang 4.2.1.3. Kumparan Transformator Kumparan Transformator adalah beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan. Kumparan tersebut diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain. Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluksi yang menginduksikan tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan mengalir arus pada kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus. Contoh kumparan trafo dapat kita lihat pada gambar 4.4.

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

45

Gambar 4.4. Kumpan Trafo 4.2.1.4. Minyak Transformator Minyak trafo adalah salah satu isolator cair pada trafo yang harus mampu untuk memisahkan dua buah penghantar atau lebih yang bertegangan dan saling berdekatan guna mencegah adanya kebocoran arus/ hubung singkat, maupun sebagai pelindung mekanis dari kerusakan yang diakibatkan oleh korosif. Jenis minyak trafo yang banyak digunakan di lapangan ialah minyak trafo mineral dan minyak trafo sintetis (askarel). Gambar minyak trafo yang baik ada pada gambar 4.5.

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

46

Gambar 4.5. Minyak Trafo Minyak trafo mineral merupakan minyak yang berbahan dasar dari pengolahan minyak bumi yaitu antara fraksi minyak diesel dan turbin yang mempunyai struktur kimia yang sangat kompleks. Contohnya ialah minyak Diala C dan B (USA), Univolt (Esoo), Nynas (Swedia), Mictrans (Jepang), Sun Ohm-MU (Korea), Petromin (Dubai), dan BP-Energol (UK). Sedangkan minyak sintetis

merupakan jenis minyak yang mempunyai sifat tidak mudah terbakar dan tidak mudah teroksidasi, akan tetapi beracun dan dapat melukai kulit. Contohnya ialah minyak Aroclor dan Pyranol (USA), Clopen (Jerman), Phenoclor dan Pyralene (Perancis), Pyroclor (UK),dan Fenclor (Itali). Sebagian besar dari trafo tenaga memiliki kumparan-kumparan yang intinya direndam dalam minyak trafo, terutama pada trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak trafo mempunyai sifat sebagai media pemindah panas

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

47

(disirkulasi) dan bersifat pula sebagai isolasi (memiliki daya tegangan tembus tinggi). Fungsi dari minyak trafo adalah: 1. Pelindung Melindungi komponen-komponen yang berada di dalam trafo terhadap korosi dan oksidasi. 2. Isolator Minyak trafo berfungsi sebagai isolator yakni sebagai pengisolasi kumparan di dalam trafo supaya tidak terjadi loncatan bunga api listrik (hubungan pendek) akibat tegangan tinggi. 3. Pendingin Minyak trafo juga bisa digunakan sebagai pendingin, maksudnya yaitu menyerap panas yang ditimbulkan sewaktu trafo berbeban lalu melepaskan melalui saluran udara.

Keuntungan minyak trafo sebagai isolator dalam trafo adalah : a) Isolasi cair memiliki kerapatan 1000 kali atau lebih dibandingkan dengan isolasi gas, sehingga memiliki kekuatan dielektrik yang lebih tinggi. b) Isolasi cair akan mengisi celah atau ruang yang akan diisolasi dan secara serentak melalui proses konversi menghilangkan panas yang timbul akibat rugi daya. c) Isolasi cair cenderung dapat memperbaiki diri sendiri (self healing) jika terjadi pelepasan muatan (discharge).

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

48

Kekuatan dielektrik adalah ukuran kemampuan elektrik suatu material sebagai isolator. Kekuatan dielektrik didefenisikan sebagai tegangan maksimum yang dibutuhkan untuk mengakibatkan dielectric breakdown pada material yang dinyatakan dalam satuan Volt/m. Semakin tinggi kekuatan dielektrik minyak trafo, maka semakin bagus kualitas minyak tersebut sebagai isolator. Hasil uji kekuatan dielektri yang rendah, menunjukkan adanya benda-benda pengotor minyak seperti air atau partikel penghantar dalam minyak. Tabel 4.1 Batasan Pengusahaan Minyak

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

49

Untuk mencegah kemungkinan timbulnyakebakaran pada peralatan, perlu Batasan Tegangan Jenis test ASTM no : 69 kV Dielectric Str Asam (mg. KOH/g) IFT (dyne/cm) D 877 D 974 D 971 26 0,05-0,2 30 35 2 1,5 Jernih 140 -40 <30 0,91 12 >69<288 kV 26 0,05-0,2 30 20 2 1,5 Jernih 140 -40 30-34,9 0,91 12 345 kV 26 0,05-0,2 35 15 2 1,5 Jernih 140 -40 35 0,91 12

Kandungan Air (ppm) D 1533 Kandungan Gas (%) Warna Kejernihan Flash Point OC Pour point Power factor Berat Jenis Viscossitas D 2945 D 1500 D 1524 D 92 D 97 D 1533 D 1298 D 445

dipilih minyak dengan titik nyala yang tinggi. Titik nyala minyak baru tidak boleh lebih kecil dari 135 C, sedangkan untuk minyak bekas tidak boleh kurang dari 130 C. Menurut SNI 04 - 6954.2 - 2004 batas kenaikan suhu minyak bagian atas yang diperbolehkan adalah 60 K pada suhu lingkungan sekitar normal ( 25C sampai 40C ).

4.2.1.5.

Bushing

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

50

Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah bushing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki trafo. Gambar bushing trafo tertera pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Bushing Trafo Bagian utama suatu bushing terdiri dari inti atau konduktor, bahan dielektrik dan flans yang terbuat dari logam. Inti berfungsi untuk menyalurkan arus dari bagian dalam peralatan ke terminal luar dan bekerja pada tegangan tinggi. Dengan bantuan flans, isolator diikatkan pada badan peralatan yang dibumikan.

4.2.2. Peralatan Switching dan Pengaman sisi Tegangan Menengah 4.2.2.1. Fused Cut Out (FCO) Pengaman lebur untuk gardu distribusi pasangan luar dipasang pada Fused Cut Out (FCO) dalam bentuk Fuse Link. Terdapat 3 jenis karakteristik Fuse Link, tipe-K (cepat), tipeT (lambat) dan tipeH yang tahan terhadap arus surja. Nilai arus pengenal pengaman lebur sisi primer tidak melebihi 2,5 kali arus nominal primer tranformator. Gambar FCO jenis polier terlihat pada gambar 4.7.

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

51

Gambar 4.7 Fuse Cut Out Polimer Jika sadapan Lighning Arrester(LA) sesudah Fused Cut Out, dipilih Fuse LinktipeH. jika sebelum Fused Cut Out(FCO) dipilih Fuse Link tipeK.Sesuai Publikasi IEC 282-2 (1970)/NEMA) di sisi primer berupa pelebur jenis pembatas arus. Arus pengenal pelebur jenis letupan (expulsion) tipe-H (tahan surja kilat) tipe-T (lambat) dan tipe-K (cepat) menurut publikasi IEC No. 282-2 (1974) NEMA untuk pengaman berbagai daya pengenal transformator, dengan atau tanpa koordinasi dengan pengamanan sisi sekunder. Pada saat terjadi gangguan, elemen fuse akan melebur dan memutuskan rangkaian sehingga akan melindungi trafo distribusi dari kerusakan akibat gangguan dan arus lebih pada saluran primer, atau sebaliknya memutuskan saluran primer dari trafo distribusi apabila terjadi gangguan pada trafo atau jaringan sisi sekunder sehingga akan mencegah terjadinya pemadaman pada seluruh jaringan primer.

4.2.2.2.

Arester

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

52

Untuk melindungi Transformator distribusi, khususnya pada pasangan luar dari tegangan lebih akibat surja petir. Pemasangan Arester dapat saja dipasang sebelum atau sesudah FCO Untuk tingkat IKL diatas 110, sebaiknya tipe 15 KA. Sedang untuk perlindungan Transformator yang dipasang pada tengah-tengah jaringan memakai LA 5 KA, dan di ujung jaringan dipasang LA 10 KA. Penampakan Arester terlihat pada gambar 4.8.

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

53

Gambar 4.8. Arester 4.3. Gardu Distribusi Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu sistem distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan/mendistribusikan tenaga listrik pada beban/konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah. Contoh gambar gardu distribusi tipe cantol tertera pada gambar 4.9.

Gambar 4.9. Gardu Trafo Distribusi Gardu trafo distribusi berlokasi dekat dengan konsumen. Transformator dipasang pada tiang listrik dan menyatu dengan jaringan listrik. Untuk mengamankan transformator dan sistemnya, gardu dilengkapi dengan unit-unit pengaman. Karena tegangan yang masih tinggi belum dapat digunakan untuk mencatu beban secara langsung, kecuali pada beban yang didisain khusus, maka digunakan transformator

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

54

penurun tegangan

(step down) yang berfungsi untuk menurunkan tegangan

menengah 20kV ke tegangan rendah 400/230Volt. Gardu trafo distribusi ini terdiri dari dua sisi, yaitu : sisi primer dan sisi sekunder. Sisi primer merupakan saluran yang akan mensuplay ke bagian sisi sekunder. Unit peralatan yang termasuk sisi primer adalah : a. Saluran sambungan dari SUTM ke unit transformator (primer trafo). b. Fuse cut out. c. Ligthning arrester.

4.4.

Komponen Utama Gardu / trafo

Secara umum komponen utama gardu / trafo adalah sebagai berikut : 1. Transformator : berfungsi untuk mengubah tegangan menengah ( 20 kV ) menjadi tegangan rendah ( 400/230 V ) 2. Fuse Cut Out (CO) : berfungsi untuk pengaman trafo bila terjadi Gangguan di trafo dan melokalisir Gangguan di trafo agar peralatan tersebut tidak rusak 3. Arrester: berfungsi pengaman trafo terhadap tegangan lebih yang disebabkan oleh sambaran petir dan switching 4. Saklar pemisah ( helfboom saklar ) : berfungsi untuk memisahkan sisi sekunder trafo dengan PHB-TR yang mengarah ke beban pelanggan.

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

55

5. NT Fuse / NH Fuse : berfungsi untuk pengaman trafo terhadap arus lebih yang disebabkan karena hubung singkat di Jaringan Tegangan Rendah (JTR) maupun karena beban lebih. 6. Grounding Arrester : berfungsi untuk menyalurkan arus ketanah yang disebabkan oleh Gangguan tegangan lebih karena sambaran petir dan switching. 7. Grounding trafo : berfungsi untuk menghindari terjadinya tegangan lebih pada phasa yang sehat bila terjadi Gangguan satu phasa ke tanah maupun yang disebabkan oleh beban tidak seimbang 8. Grounding LV Board : berfungsi untuk pengaman jika terjadi arus bocor yang mengalir di LV Board. Secara keseluruhan komponen gardu distribusi yang lengkap dapat kita lihat pada gambar 4.10.

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

56

Gambar 4.10 Komponen Gardu Distribusi 4.5. Macam-Macam Gardu Distribusi

Secara garis besar gardu distribusi dibedakan atas : a. Jenis pemasangannya : a) Gardu pasangan luar : Gardu Portal, Gardu Cantol a) b) Gardu pasangan dalam : Gardu Beton, Gardu Kios b) b. Jenis Konstruksinya : a) Gardu Beton (bangunan sipil : batu, beton) b) Gardu Tiang : Gardu Portal dan Gardu Cantol c) Gardu Kios

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

57

c. Jenis Penggunaannya : a) Gardu Pelanggan Umum b) Gardu Pelanggan Khusus

4.5.1. Gardu Portal Umumnya konfigurasi Gardu Tiang yang dicatu dari SUTM adalah T section dengan peralatan pengaman Pengaman Lebur Cut-Out (FCO) sebagai pengaman hubung singkat transformator dengan elemen pelebur (pengaman lebur link type expulsion) dan Lightning Arrester(LA) sebagai sarana pencegah naiknya tegangan pada transformator akibat surja Petir seperti terlihat pada gambar 4.11.

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

58

Gambar 4.11. Gardu Portal dan Bagan satu garis Untuk GarduTiang pada sistem jaringan lingkaran terbuka (open-loop), seperti pada sistem distribusi dengan saluran kabel bawah tanah, konfigurasi peralatan adalah sectiondimana transformator distribusi dapat di catu dari arah berbeda yaitu posisi Incoming Outgoingatau dapat sebaliknya. Untuk lebih jelasnya terlihat pada gambar 4.12.

Gambar 4.12. Bagan satu garis konfigurasi section Gardu Portal Guna mengatasi faktor keterbatasan ruang pada Gardu Portal, maka digunakan konfigurasi switching/proteksi yang sudah terakit ringkas sebagai RMU

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

59

(Ring Main Unit). Peralatan switching incoming-outgoing berupa Pemutus Beban atau LBS (Load Break Switch) atau Pemutus Beban Otomatis (PBO) atau CB (Circuit Breaker) yang bekerja secara manual (atau digerakkan dengan remote control). Fault Indicator (dalam hal ini PMFD : Pole Mounted Fault Detector) perlu dipasang pada section jaringan dan percabangan untuk memudahkan pencarian titik gangguan, sehingga jaringan yang tidak mengalami gangguan dapat dipulihkan lebih cepat.

4.5.2. Gardu Cantol Pada Gardu Distribusi tipe cantol, transformator yang terpasang adalah transformator dengan daya 100 kVA Fase 3 atau Fase 1. Transformator terpasang adalah jenis CSP (Completely Self Protected Transformer) yaitu peralatan switching dan proteksinya sudah terpasang lengkap dalam tangki transformator. Seperti contoh gardu cantol pada gambar 4.13.

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

60

Gambar 4.13. Gardu Tipe Cantol. Perlengkapan perlindungan transformator tambahan LA (Lightning Arrester) dipasang terpisah dengan Penghantar pembumiannya yang dihubung langsung dengan badan transformator. Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHBTR) maksimum 2 jurusan dengan saklar pemisah pada sisi masuk dan pengaman lebur (type NH, NT) sebagai pengaman jurusan. Semua Bagian Konduktif Terbuka (BKT) dan Bagian Konduktif Ekstra (BKE) dihubungkan dengan pembumian sisi Tegangan Rendah. 4.5.3. Gardu Beton Seluruh komponen utama instalasi yaitu transformator dan peralatan switching/proteksi, terangkai didalam bangunan sipil yang dirancang, dibangun dan difungsikan dengan konstruksi pasangan batu dan beton (masonrywall building). Konstruksi ini dimaksudkan untuk pemenuhan persyaratan terbaik bagi keselamatan ketenagalistrikan. Contoh gardu beton tertera pada gambar 4.14.

Gambar 4.14. Gardu Beton

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

61

4.5.4. Gardu Kios Gardu tipe ini adalah bangunan prefabricated terbuat dari konstruksi baja, fiberglass atau kombinasinya, yang dapat dirangkai di lokasi rencana pembangunan gardu distribusi. Terdapat beberapa jenis konstruksi, yaitu Kios Kompak, Kios Modular dan Kios Bertingkat. Gardu ini dibangun pada tempat-tempat yang tidak diperbolehkan membangun Gardu Beton. Konstruksi Gardu kios sear elintang dan dari depan terlihat pada gambar 4.15.

Gambar 4.15. Konstruksi Gardu Kios Karena sifat mobilitasnya, maka kapasitas transformator distribusi yang terpasang terbatas. Kapasitas maksimum adalah 400 kVA, dengan 4 jurusan Tegangan Rendah.Khusus untuk Kios Kompak, seluruh instalasi komponen utama gardu sudah dirangkai selengkapnya di pabrik, sehingga dapat langsung di angkut kelokasi dan disambungkan pada sistem distribusi yang sudah ada untuk difungsikan sesuai

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

62

tujuannya.

4.5.5. Gardu Pelanggan Umum Umumnya konfigurasi peralatan Gardu Pelanggan Umum adalah section, sama halnya seperti dengan Gardu Tiang yang dicatu dari SKTM, seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.16. Bagan satu garis Konfigurasi section Gardu Pelanggan Umum Karena keterbatasan lokasi dan pertimbangan keandalan yang dibutuhkan, dapat saja konfigurasi gardu berupa T section dengan catu daya disuplai PHB-TM gardu terdekat yang sering disebut dengan Gardu Antena. Untuk tingkat keandalan yang dituntut lebih dari Gardu Pelanggan Umum biasa, maka gardu dipasok oleh SKTM lebih dari satu penyulang sehingga jumlah saklar hubung lebih dari satu dan dapat digerakan secara Otomatis (ACOS: Automatic Change Over Switch) atau secara remote control.

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

63

4.5.6. Gardu Pelanggan Khusus Gardu ini dirancang dan dibangun untuk sambungan tenaga listrik bagi pelanggan berdaya besar. Selain komponen utama peralatan hubung dan proteksi, gardu ini di lengkapi dengan alat-alat ukur yang dipersyaratkan.Untuk pelanggan dengan daya lebih dari 197 kVA, komponen utama gardu distribusi adalah peralatan PHB-TM, proteksi dan pengukuran Tegangan Menengah. Transformator penurun tegangan berada di sisi pelanggan atau diluar area kepemilikan dan tanggung jawab PT PLN (Persero). Pada umumnya, Gardu Pelanggan Khusus ini dapat juga dilengkapi dengan transformator untuk melayani pelanggan umum. Bagan satu garisnya bisa kita lihat pada gambar 4.17.

Gambar 4.17. Bagan satu garis Gardu Pelanggan Khusus Keterangan : TP = Pengaman Transformator

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

64

PMB PT PMT SP

= Pemutus Beban LBS = Trafo Tegangan = Pembatas Beban Pelanggan = Sambungan Pelanggan

4.5.7. Gardu Hubung Gardu Hubung disingkat GH atau Switching Subtation adalah gardu yang berfungsi sebagai sarana manuver pengendali beban listrik jika terjadi gangguan aliran listrik, program pelaksanaan pemeliharaan atau untuk maksud

mempertahankan kountinuitas pelayanan.Isi dari instalasi Gardu Hubung adalah rangkaian saklar beban (Load Break switch LBS), dan atau pemutus tenaga yang terhubung paralel. Gardu Hubung juga dapat dilengkapi sarana pemutus tenaga pembatas beban pelanggan khusus Tegangan Menengah. Konstruksi Gardu Hubung sama dengan Gardu Distribusi tipe beton. Pada ruang dalam Gardu Hubung dapat dilengkapi dengan ruang untuk Gardu Distribusi yang terpisah dan ruang untuk sarana pelayanan kontrol jarak jauh.. Ruang untuk sarana pelayanan kontrol jarak jauh dapat berada pada ruang yang sama dengan ruang Gardu Hubung, namun terpisah dengan ruang Gardu Distribusinya. Berdasarkan kebutuhannya Gardu Hubung dibagi menjadi: Gardu Hubung untuk 7 buah sel kubikel. Gardu Hubung untuk ( 7 + 7 ) buah sel kubikel. Gardu Hubung untuk ( 7 + 7 +7 + 7 ) buah sel kubikel.

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

65

Pengunaan kelompok kelompok sel tersebut bergantung atas sistem yang digunakan pada suatu daerah operasional, misalnya Spindel, Spotload, Fork, Bunga, dan lain lain.

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Anda mungkin juga menyukai