Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN LABORATORIUM

Pengelolaan atau manajemen merupakan proses mengelola sumber daya untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien. Fungsi manajemen : a) Planning(perencanaan) b) Organizing(pengorganisasian) c) Actuating (pelaksanaan) d) Controlling (pengontrolan) Pengelolaan alat laboratorium meliputi beberapa hal berikut: 1. Penyimpanan Alat Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium kimia memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium kimia dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan alat dan bahan di laboratorium kimia secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Perlakuan untuk peralatan laboratorium meliputi : a. Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan b. Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan. c. Menjaga kebersihan alat d. Menyimpan alat Selain itu, penyimpanan alat dan bahan laboratorium juga perlu memperhatikan prinsip- prinsip berikut : Aman Mudah dicari Mudah diambil Penyimpanan alat dan bahan selain berdasar hal hal di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan dan beaker glass. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya tidak melebihi tinggi bahu. Penyimpanan zat kimia harus diberi label dengan jelas dan disusun menurut abjad. Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci, zat kimia yang mudah menguap harus disimpan di ruangan terpisah dengan ventilasi yang baik.

Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci, zat kimia yang mudah menguap harus disimpan di ruangan terpisah dengan ventilasi yang baik. Bahan yang dapat bereaksi dengan kaca sebaiknya disimpan dalam botol plastik. Bahan yang dapat berubah ketika terkenan matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam botol gelap dan diletakkan dalam lemari tertutup. Sedangkan bahan yang tidak mudah rusak oleh cahaya matahari secara langsung dalam disimpan dalam botol berwarna bening. Bahan berbahaya dan bahan korosif sebaiknya disimpan terpisah dari bahan lainnya. Penyimpanan bahan sebaiknya dalam botol induk yang berukuran besar dan dapat pula menggunakan botol berkran. Pengambilan bahan kimia dari botol sebaiknya secukupnya saja sesuai kebutuhan praktikum pada saat itu. Sisa bahan praktikum disimpam dalam botol kecil, jangan dikembalikan pada botol induk. Hal ini untuk menghindari rusaknya bahan dalam botol induk karena bahan sisa praktikum mungkin sudah rusak atau tidak murni lagi. Bahan disimpan dalam botol yang diberi simbol karakteristik masing-masing bahan. (www.rumahbelajar.com) 2. Perawatan dan Pemeliharaan Alat Laboratorium Upaya pencegahan terjadinya kerusakan pada alat dapat dilakukan, misalnya dengan memberi peringatan melalui gambar atau tulisan, peraturan, tata tertib bagi pengguna laboratorium/bengkel, memberi bahan pengawet. Selain itu, peralatan juga harus rutin dibersihkan, agar peralatan laboratorium selalu bersih dari kotoran yang dapat merusak, misalnya debu dan uap air yang dapat menyebabkan terjadinya korosi. Laboran juga perlu rutin, memeriksa atau mengecek kondisi peralatan laboratorium untuk mengetahui adanya gejala kerusakan. Penyimpan peralatan laboratorium juga tidak boleh sembarangan agar terhindar dari kerusakan. Setiap alat dan bahan memiliki karakteristik penyimpanan yang berbeda- beda. Untuk peralatan tertentu juga diadakan penyetelan kembali atau tune-up, kalibrasi alat agar fasilitas atau peralatan dalam kondisi normal atau standar. 3. Pembersihan Laboratorium Upaya pemberlisahan laboratorium secara umum adalah mula- mula dengan membuang bahan berbahaya dan bahan korosif sebelum peralatan tersebut dibersihkan. Larutan-larutan garam, buffer, asam dan basa berkonsentrasi rendah dapat langsung dibuang ke pembuangan limbah melalui tempat pencucian disertai pembilasan dengan banyak air.

Selain itu, untuk bahan- bahan tertentu juga memiliki treatment yang berbedabeda. Cara membersihkan berdasarkan bahan pengotornya dapat digolongkan sebagai berikut: a. Pengotor zat organik. Dapat dihilangkan dengan menggunakan abu penggosok atau sabun, sikat, dan air hangat. Penggunaan asam asam kuat seperti asam sulfat pekat atau larutan pembersih asam sulfat kromat adalah berbahaya. Pendingin Vigreux dan spiral dibersihkan dengan air sabun digojok, setelah dicuci dengan air kemudian dibilas dengan pelarut. b. Pengotor zat anorganik. Pengotor zat anorganik menghilangkannya dengan abu bubuk penggosok atau sabun, air, dan sikat, jika susah dengan HNO3 encer. Seperti pipet gondok dan pipet ukur dapat dilakukan dengan cara merendam dalam larutan asam sulfat c. Pengotor lemak. Peralatan di cuci dengan air panas (hangat) dan deterjen untuk menghilangkan minyak dan lemak. Selanjutnya dibilas dengan air untuk menghilangkan deterjen. Kemudian dikeringkan. 4. Pengeringan Alat Pengeringan alat dapat dilakukan dengan membiarkannya semalam pada meja kerja lab (rak pengering). Gelas piala dan labu diletakkan terbalik pada saat pengeringan. Tabung reaksi, corong kecil, dan sebagainya diletakkan di atas sobekan kertas saring yang disimpan pada bagian bawah gelas piala. Alat kaca dengan segera dapat dikeringkan dengan aseton. Pengeringan buret , pipet ukur, kolom kromatografi , pendingin udara dilakukan dengan menyimpan secara tegak dengan ujung terbalik. Pengeringan dengan cepat dapat menggunakan oven pengering, hair dryer atau dibilas dengan aseton. 5. Administrasi Segala kegiatan administrasi yang ada di laboratorium, meliputi: 1. Inventarisasi peralatan laboratorium. 2. Daftar kebutuhan alat baru/alat tambahan, alat rusak, alat yang dipinjam dan dikembalikan. 3. Keluar masuk surat menyurat. 4. Daftar pemakaian laboratoratorium. 5. Daftar inventaris bahan-bahan kimia dan non kimia. Selain itu, untuk mempermudah cara penggunaannya perlu diatur tata cara pendataan tentang semua peralatan laboratorium yang dimiliki. Pencatatan daftar alat dapat berupa buku, sistem kartu, atau penyusunan daftar peralatan.

Anda mungkin juga menyukai