Anda di halaman 1dari 53

GOLONGAN DARAH

&

TRANSFUSI DARAH
Dr. Sonar Sidjabat, Sp.PK Bagian Patologi Klinik FK- UKI

Daftar Pustaka
1.

2.
3.

4.

5.
6.

Miale, J.B., Laboratory Medicine Hematology, 5th ed., CV. Mosby Co., St. Louis, 1997. Wintrobe M.M., Lee G.R & Boggs D.R., Clinical Hematology 8th ed., Lea&Febiger, Philadelphia, 1981. Stites D.P., Stobo J.D.&Wells J.V., Basic and Clinical Immunology, 6th ed., Appleton&Lange, Netwalk, California, 1987. Siti Boedina Kresno, Pengantar Hematologi dan Imunohematologi, FKUI, Jakarta, 1988. Siti Boedina Kresno, Imunologi: Diagnosis &Prosedur Laboratorium edisi 4, FKUI, Jakarta, 2001. Masri Rustam. Almanak Transfusi darah. Lembaga Pusat Transfusi Darah PMI, Jakarta, 1978.

Macam-Macam Sistem Golongan Darah


Sistem Golongan Darah Antigen pada Eritrosit Tahun Penemuan

ABO
MNSs P Rhesus Lutheran Kell Lewis Duffy Kid

A, B, O (tidak ada antigen)


M, N, S, s P1 dan P2 C, D, E, c, dan e Lua, Leb Fya, Fyb Jka, Jkb Vel Wra

1901
1927 1927 1940 1945 1946 1946 1950 1951

Vel
Wright Diego

Dia, Dib
I, I Doa

1952
1953 1955

Sistem Golongan Darah I Dombrod Sm dan Bua I, I Doa

Antigen pada Eritrosit

Tahun Penemuan 1956 1961 1962

Sm, Bua

GOLONGAN DARAH LAIN


Yt Sutter Gerbich Aurberger Lan Yta, Ytb Jsa, Jsb Ge Aua Lan 1956 1958 1960 1961 1961

Xg

Xga

1962

GOLONGAN DARAH
Golongan darah A B AB O Orang Asia 28% 27% 5% 40% Orang Indonesia 25,5% 26,9% 6,8% 40,8%

Dasar : antigen permukaan SDM antibodi serum / plasma

ANTIBODI
Protein dihasilkan tubuh secara alamiah atau reaksi terhadap antigen spesifik

Anti A, anti B, anti AB (aglutinin)

Macam antibodi : IgG, IgA, IgM, IgE, IgD

Golongan darah : IgG, IgM

MACAM ANTIBODI
1. Cara pembentukan a. Antibodi alamiah, IgM, dibentuk pada usia > 6 bulan & maksimal usia 5-10 tahun b. Antibodi imun Rangsangan antigen asing, transfusi darah atau kehamilan anti Rhesus (IgG) IgM respon imun fase dini, tidak melewati plasenta 2. Suhu reaksi a. Cold antibody (4-20C), anti A & anti B b. Warm antibody 37C, antibodi imun atau inkomplit

3. Hasil reaksi a. Aglutinasi b. Lisis c. Sensitisasi

4. Jenis antibodi a. Antibodi komplit Aglutinasi dalam NaCl 0,9% b. Antibodi inkomplit Aglutinasi dalam lingkungan protein

ANTIGEN
Zat yang bila masuk dalam tubuh timbul antibodi

Antigen = aglutinogen mayor : A, B, O dan Rhesus

minor

: Kell (+) 10% populasi


Duffy Fy (+) kulit putih Fy (-) kulit hitam Lewis dalam air liur Kidd JKa & JKbreaksi transfusi lambat

ABH Blood Group Substance


Substansi ABH

Glikoprotein ditemukan dalam : saliva (>>>) , air mata / cairan tubuh lainnya

Terdapat 2 golongan:

SEKRETOR

NONSEKRETOR
20% populasi Tidak punya gen Se

80% populasi Ditentukan gen SeSe (homozigot) / Sese (heterozigot) diturunkan independen dari gen ABO

Tergantung apakah orang tsb mempunyai gen A, gen B, atau gen H

* mempunyai antigen SDM yg normal hanya tdk mempunyai substansi gol. darah dlm cairan tubuhnya

Substansi ABH pada orang gol. Sekretor ( tidak termasuk gol. darah Bombay)

Golongan darah A B O AB

Antigen dalam air liur A&H B&H H A, B, & H

PENENTUAN GOLONGAN DARAH


Golongan darah A B AB O Fenotip A B AB O Genotip AA AO BB BO AB OO Pasangan kromosom AA AO BB BO AB OO

Golongan darah A B

Antigen (eritrosit) A B

Antibodi (serum) Anti B Anti A

AB
O

A&B
-

Anti A & anti B

Gol darah

Bombay

Antigen H
Zat Anti A

+
+

Zat Anti B
Zaat Anti H

+
+

+
-

INTERAKSI Ag Ab INVITRO
FORWARD GROUPING :

penentuan antigen SDM seseorang dgn menggunakan antisera yg telah diketahui tipenya = cell testing = direct testing 2 cara: slide & tabung Prinsip :
+ Zat anti yg diketahui (anti A,anti B, anti AB) (+) : aglutinasi (-) : aglutinasi (-)

Eritrosit ?

1. Slide test atau tube test (forward grouping)

SDM ?

SDM ?

SDM ?

Anti A +

Anti B -

Anti AB +

Golongan A

+ + -

+
+ -

+
+ -

B
AB O

aglutinasi tidak ada aglutinasi

REVERSE GROUPING : penentuan antibodi seseorang dgn menggunakan SDM yg telah diketahui tipenya = serum testing ( serum yg akan diperiksa + sel A, sel B)

Prinsip :
+ Eritrosit ( AgX) serum (ab ?)

(+) : aglutinasi, serum mengandung zat anti X (-) : aglutinasi (-), serum tdk ada zat anti X

2. Serum grouping (reverse grouping)

Serum ?

Serum ?

SDM A -

SDM B +

Golongan A

+
+

B
AB O

Antigen/Antibodi pada Golongan Rhesus


1.

2.

Fischer: Antigen: C, D, E, c, d ,e Antibodi: anti C, anti D, anti c, anti e (anti-d belum pernah ditemukan) Kombinasi Fischer : aglutinogen multispesifik (CDe, cDE, cde, cdE,Cde, CDE Wiener: a. Antigen: R1, R2, R0, RZ, R, R, RY, dan R Rhesus (+) : mengandung antigen D Rhesus (-): tidak mengandung antigen D

PRINSIP PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

Antigen C, c, D, E, e (+) Rhesus (-) antigen dd antigen DD / Dd

Pemeriksaan diperlukan reagen anti D

CONTOH (1) : 1. Seorang ibu golongan darah A, suami golongan darah AB, anaknya :

Ibu
AA

Bapak
AB

Ibu
AO

Bapak
AB

AA

AB

AA

AB

AA

AB

AO

BO

CONTOH (2) : 2. Seorang ibu golongan darah A heterozigot Rhesus (+) heterozigot, bapak golongan darah O Rhesus (-), anaknya :
Ibu
AO

Bapak
OO

Ibu
Dd

Bapak
dd

AO

AO

OO

OO

Dd

Dd

dd

dd

2 anak golongan darah A heterozigot & 2 anak yang lain golongan O

2 anak golongan Rhesus (+) heterozigot & 2 orang golongan Rhesus (-)

Tes Coomb direk

: antibodi permukaan eritrosit

indirek
Pada :

: antibodi dalam serum

anemia hemolitik autoimun hemolytic disease of the newborn (HDN) salah transfusi

Pemeriksaan memerlukan darah beku 5 mL

Pittiglio DH. Modern blood banking and transfusion practice. 5th ed. Philadelphia : Davis Comp.1987 : 158.

CROSSMATCH
Tujuan mendeteksi antibodi yang dapat memendekan umur eritrosit (antibodi natural dan imun) Prinsip : serum resipien / donor dan eritrosit donor / resipien dicampur pada suhu 37C media albumin dan serum Coomb

Crossmatch major : eritrosit donor + serum resipien Crosmatch minor : eritrosit resipien + serum donor
Campuran tersebut di : 1. 2. 3. Inkubasi suhu kamar dalam media salin untuk mendeteksi antibodi komplit seperti anti ABO Inkubasi pada suhu 37C media albumin, untuk mendeteksi antibodi inkomplit seperti anti Rhesus Inkubasi suhu 37C dalam media serum Coomb untuk mendeteksi antibodi inkomplit seperti anti Le, Kell.

HEMOLYTIC DISEASE OF THE NEWBORN

HDN : penyakit anemia hemolitik akut yg diakibatkan oleh allo imun antibodi ( anti D atau inkomplet IgG antibodi gol. darah ABO) HDN dapat terjadi bila : 1. Janin mempunyai salah satu antigen dari sistem gol.darah ( mis. Antigen D+) yg diturunkan ayahnya dan ibu tdk mempunyai antigen tsb ( D-) 2. Darah ibu mengandung imun antibodi IgG yg dapat bereaksi dgn antigen (SDM) janin dan menghancurkannya dlm waktu yg singkat 3. Imun antibodi tsb melewati plasenta dan masuk ke dalam peredaran darah janin

Faktor-faktor penyebab terjadinya HDN

Faktor Rhesus : - jarang pd bayi perI, kecl ibu Rh (-) pernah mendapat transfusi Rh (+) atau ibu pernah mengalami abortus/ prematuritas - Ibu dgn Rh (+) / D+ dpt melahirkan bayi HDN mis. akibat anti C, anti E, anti Ce dll Faktor ABO : - HDN ABO inkompatibilitas sering pd ibu gol. darah O (94%) & ibu Rh (+) - Kirkman : orang kulit hitam > orang kulit putih - HDN ABO inkompatibilitas > ringan dp HDN- Rh inkompatibilitas Faktor-faktor lain: HDN akibat anti-K, anti-Fya, anti JKa dll (1%)

Gejala : * Anemia * Hiperbilirubinemi * Hepatosplenomegali Diagnosis :


Kernikterus

Dalam 24 jam bayi terlihat kuning Hepato dan atau splenomegali

Lab :

Direct atau indirect Coomb test (+) Hb darah tali pusat < 14,5 g/dL Bilirubin > 4 mg/dL atau 12 14 jam post partum serum bilirubin > 10 mg/dL

Terapi : transfusi tukar

TRANSFUSI DARAH

Proses pemindahan darah atau komponen darah

dari donor ke resipien

SYARAT DONOR
1. Kadar hemoglobin untuk wanita 12 g/dL dan pria 12,5 g/dL 2. Umur 17-60 tahun 3. Tekanan darah sistole = 110 - 160 mmHg, diastole 70 -100 mmHg, denyut nadi 50-100 X/mnt 4. Berat badan untuk 45 kg dan 50 kg 5. Bebas penyakit menular seperti malaria, hepatitis, sifilis dan HIV 6. Sehat bila donor : pasca persalinan, pasca operasi berat lebih dari 6 bulan, 3 bulan setelah menyusui, 2 bulan pasca transfusi dan tidak lebih dari 5x/tahun serta tidak makan obat selama 6 bulan. 7. Pengambilan darah terakhir 8 minggu yang lalu.

Memastikan darah donor ~ resipien * Penetapan golongan darah ABO & Rhesus * Crossmatch Pemeriksaan hematologi : Hb, leukosit, trombosit

Pemeriksaan serologi : Hbs Ag, anti HCV, sifilis, anti HIV

MACAM-MACAM ANTIKOAGULAN
Heparin Bila darah heparin disimpan 4C tahan 1-2 hari

Sodium sitrat 3,4-3,8%


Bila darah sitrat disimpan 4C tahan 2-3 hari Acidified Citrate Dextrose (ACD) Darah ACD bila disimpan 4C tahan 21 hari Citrate Phosphate Dextrose (CPD) Darah CPD bila disimpan 4C tahan 28 hari

Suhu 4C, menghambat metabolisme sel darah 0C, air membeku merusak dinding eritrosit > 4C, eritrosit rusak Umum dipakai ACD atau CPD

MACAM BAHAN TRANSFUSI


Darah lengkap Komponen darah Plasma

* Sel darah merah


* Trombosit * Sel darah putih Faktor VIII Kriopresipitat

FFP Supernatan Albumin Immunoglo bulin

von Willebrand Factor (vWF) Fibrinogen Faktor XIII

MACAM DARAH
1. Darah lengkap Indikasi :

a. Menambah volume darah


b. Memperbaiki transport O2 ke jaringan Darah lengkap 1. Darah lengkap segar : Diambil < 24 jam

Faktor pembekuan lengkap


Daya hidup sel darah merah > baik Penularan penyakit ! ! !

2. Darah lengkap simpan a. darah baru : umur < 7 hari

b. darah biasa
Mudah diperoleh,

: umur > 7 hari

penularan penyakit berkurang (> 96 jam),


faktor pembekuan (V & VIII) kurang, transportasi O2 berkurang setelah hari ke-5.

3. Komponen darah Packed red cells (PRC)

Washed red cells


Thrombocyte concentrate Plasma : Plasma cair Fresh Frozen Plasma (FFP) Kriopresipitat

Albumin

Keuntungan penggunaan komponen darah :

1. Satu unit darah untuk beberapa penderita

2. Reaksi transfusi berkurang

3. Komponen darah dapat disimpan

Packed red cells (PRC)


Hematokrit 70-80% Disimpan 4C, selama 21 hari Beban sirkulasi berkurang Pada orang dewasa 300 mL PRC menaikkan Hb 1 g/dL atau hematokrit 3% Plasma masuk kurang : protein berkurang

reaksi alergi berkurang


pembentukan zat anti leukosit & trombosit berkurang

Washed red cells (WRC)


PRC dicuci 2-3x dengan NaCl 0,9% Plasma tidak ada Penularan penyakit kurang Tidak ada antikoagulan Volume yang masuk sedikit Kontaminasi (+++)

Masa simpan 4-6 jam

Thrombocyte concentrate
Trombositopenia dengan perdarahan (trombosit < 50.000/uL)

Trombositopenia dengan pembedahan (trombosit < 20.000/uL)


Minimum mengandung 5,5 x 1010 trombosit Pemakaian berulang, maka terjadi pembentukan antibodi trombosit 1 24 jam pasca penggunaan trombosit konsentrat Peningkatan jumlah trombosit 6.000 8.000/uL pada orang dewasa dengan luas permukaan badan 1,73 m2 Umur trombosit yang ditransfusikan adalah 8 9 hari Penyimpanan pada suhu 1 6 C tahan 48 jam 20 24C tahan 72 jam

Plasma
Tidak memerlukan crossmatch asalkan

golongan darahnya sama


Indikasi : mengganti volume darah memperbaiki kadar albumin serum memenuhi kebutuhan AHF, fibrinogen dan FXIII

Plasma cair
Darah lengkap PRC + dextrose 5% Tahan 18 bulan

Fresh Frozen Plasma (FFP)

Plasma disimpan - 60C Bila - 30C tahan 1 tahun - 20C tahan 6 bulan FFP untuk perdarahan karena kekurangan faktor pembekuan FFP + PRC = darah segar

Kriopresipitat
Mengandung F VIII ( AHG), fibrinogen , F XIII & von Willebrand Factor (vWF). FFP dicairkan pada 4C, endapan = kriosipitat - 20C tahan 6 bulan - 30C tahan 1 tahun kering tahan 3 tahun
- 60C

Albumin
Plasma kriosipitat - fibrinogen

REAKSI TRANSFUSI
1. Reaksi hemolitik ada 2 macam yaitu :

Rekasi imunologi dan non imunologi


Reaksi hemolitik imunologi Golongan darah & resipien tidak sesuai (A, B, O)
Akut Kronik saat transfusi berlangsung setelah transfusi Hb turun, hemoglobinuria multipel transfusi shock gejala ringan DIC gagal ginjal

Reaksi hemolitik non imunologi dapat disebabkan oleh:


1. Kerusakan fisik pada eritrosit transfusi : Bahan transfusi dihangatkan Pemasukan infus cairan yang tidak sesuai (incompatible) Peningkatan tekanan selama infus berlangsung

2. Kerusakan fisik eritrosit resipien (pasien)

Pemberian infus dengan cairan hipotonik


Pemasukan cairan irigasi ke dalam aliran darah

3. Kerusakan eritrosit donor atau resipien : Terdapatnya bakteri Gram negatif di dalam darah transfusi atau trombosit Sepsis dengan kuman Clostridium

4. Destruksi eritrosit pasien yang abnormal pada :


Defisiensi G-6PD Paroksismal nokturnal hemoglobinuria (PNH)

Pada saat krisis anemia sel sabit

REAKSI TRANSFUSI
2. Reaksi non hemolitik Reaksi alergi Reaksi demam Keracunan sitrat Keracunan kalium Keracunan besi Penularan penyakit Asidosis Cardiac arrest Overload

REAKSI ALERGI
Antibodi terhadap serum : khususnya golongan IgA pada orang yang mengalami defisiensi IgA secara kongenital

REAKSI DEMAM

Terjadi beberapa jam setelah transfusi


Disebabkan oleh reaksi antigen granulosit dengan antibodi, biasanya antibodi yang berasal dari transfusi plasma

Reaksi demam 63-70% disebabkan oleh reaksi antibodi leukoaglutinasi dan 10% disebabkan oleh antibodi terhadap antigen granulosit yang spesifik, keadaan ini bisa terjadi wanita hamil yang sebelumnya mendapatkan transfusi multiple

KERACUNAN SITRAT
Terjadi pada kelainan hemostasis dengan gangguan faal hati, hipotermia dan pada pemberian transfusi > 100 mL/menit.

KERACUNAN KALIUM
Pada pemberian transfusi dengan bahan yang telah mengalami hemolisis berat

KERACUNAN BESI
Terjadi akibat multiple transfusi seperti pada thalassemia mayor, perdarahan hebat. Keracunan besi berakibat penumpukan besi pada organ hati, jantung dan endokrin yang dapat menimbulkan gangguan fungsi organ

PENULARAN PENYAKIT
Penyakit bakteri : karena alat flebotomi yg tdk disposable & tindakan antiseptik yg tdk memadai. Penularan bakteri terjadi oleh bakteri Gram negatif seperti E.coli, pseudomonas yg dpt tumbuh dalam lemari pendingin Sifilis

Malaria
HIV (anti HIV) HBV (HBsAg) HCV (anti HCV total) CMV (anti CMV)

ASIDOSIS KELAINAN JANTUNG & PARU


Terjadi karena volume transfusi ber > , resipien mempunyai kelainan jantung, terjadinya leukoaglutinin yang menimbulkan infiltrasi paru serta transfusi dengan bahan yang dingin

OVERLOAD

: menyebabkan gagal jantung

TINDAKAN PADA REAKSI TRANSFUSI HEMOLITIK


1. Transfusi distop

2. ICU
3. Pemeriksaan laboratorium : Ulangi golongan darah

Ulangi crossmatch di PMI


Pemeriksaan hemostasis : trombosit, PT, APTT, fibrinogen Ureum / kreatinin

Biakan darah transfusi


4. Sisa darah donor disimpan

Anda mungkin juga menyukai