Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 7 : 1. Dini Bawonosari 2. Maulana Ishak 3. Nelly R. Nurmala 4.

Sekar Ayuning L

Menurut Vera H. Darling dan Margaret R. Thorpe (1996) menjelaskan bahwa ablasio retina lebih tepat disebut dengan separasi retina. Disebutkan demikian karena terdapat robekan retina sehingga terjadi pengumpulan cairan retina antara lapisan basilus (sel batang) dan komus (sel kerucut) dengan sel-sel epitelium pigmen retina.

Retinoblastoma adalah tumor endo-okular pada anak yang


mengenai saraf embrionik retina. Kasus ini jarang terjadi, sehingga sulit untuk dideteksi secara awal. Rata rata usia klien

saat diagnosis adalah 24 bulan pada kasus unilateral, 13 bulan


pada kasus kasus bilateral. Beberapa kasus bilateral tampak sebagai kasus unilateral, dan tumor pada bagian mata yang lain

terdeteksi pada saat pemeriksaan evaluasi. ini menunjukkan


pentingnya untuk memeriksa klien dengan dengan anestesi pada anak anak dengan retinoblastoma unilateral, khususnya pada

usia dibawah 1 tahun.


(Pudjo Hagung Sutaryo, 2006).

Retinoblastoma terjadi karena kehilangan kedua kromosom darisatu alel dominan protektif yang berada dalam pita kromosom 13q14, bisa karena mutasi atau diturunkan. Mutasi terjadi akibat perubahan pada rangkaian basa DNA. Peristiwa ini dapat timbul karena kesalahan replikasi, gerakan, atau perbaikan sel. Mutasi dalam sebuah sel benih akan ditransmisikan

diteruskan kepada kepada turunan sel tersebut. Sejumlah faktor,


termasuk virus, zat kimia, sinar ultraviolet, dan radiasi pengion, akan meningkatkan laju mutasi. Mutasi kerapkali mengenai sel

somatic dan kemudian generasi sel berikutnya dalam suatu generasi.

Retinoblastoma adalah mata juling, mata merah atau terdapatnya warna iris yang tidak normal. Tumor dengan ukuran Leukokoria merupakan keluhan dan gejala yang paling sering ditemukan. Tanda dini sedang akan memberikan gejala hipopion, di dalam bilik mata depan, uveitis, endoftalmitis, ataupun suatu panoftalmitis. Bola mata menjadi besar, bila tumor sudah menyebar luas di dalam bola mata. Bila terjadi nekrosis tumor, akan terjadi gejala pandangan berat, ketajamanajam penglihatan sangat menurun. Nyeri pada tumor yang besar, maka mengisi seluruh rongga badan kaca sehingga badan kaca terlihat benjolan berwarna putih kekuning-kuningan dengan pembuluh darah di atasnya.

Retinoblastoma merupakan tumor ganas utama intraokuler yang ditemukan


pada anak-anak, terutama pada usia di bawah 5 tahun. Tumor berasal dari jaringan retina embrional, dapat terjadi unilateral (70 %) dan bilateral (30 %). Sebagian besar kasus bilateral bersifat herediten yang diwariskan

melalui kromosom.

Massa tumor dapat tumbuh ke dalam vitreous (endofilik) dan tumbuh menembus keluar lapisan retina atau ke ruang sub retina (endofilik). Kadang-kadang tumor berkembang difus. Pertumbuhan endofilik lebih umum terjadi. Tumor endofilik timbul da ri lapisan inti dalam lapisan serabut saraf dan lapisan ganglion retina. Tipe eksofilik timbul dari lapisan inti luar dan dapat terlihat seperti ablasio retina yang solid.

Ada

beberapa faktor yang mempengaruhi

timbulnya masalah, bila ditinjau dari

beberapa sudut pandang, antara lain :


Anatomi Bola Alat

dan Fisiologi

mata Penunjang (Adnexa) Orbita

Rongga

1.
2. 3.

Ablasio Retina
Glaukoma Kebutaan

1. 2. 3.

Ultrasonografi dan tomografi Elektro-okulogram (EOG) Visual Evoked Respons (VER)

1.
2.

Pembedahan
External Beam Radiotherapy (EBRT)

3.
4. 5.

Radioterapi Plaque
Kryo atau Fotokoagulasi Kemoterapi

1.

Pengkajian
a) b)

Sejak kapan sakit mata dirasakan. Riwayat trauma sebelum atau sesudah ada keluhan.

Apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang


sama sebelumnya.

Apakah pasien merasakan adanya perubahan dalam matanya. Retinoblastoma dapat menyebabkan bola mata

menjadi besar.

Apakah ada keluhan lain yang menyertai

Penyakit mata sebelumnya Penyakit lain yang sedang diderita

Bila sedang menderita penyakit lain dengan keadaan


yang buruk

Usia penderita

c). Riwayat Psikologi


Reaksi

pasien dana keluarganya terhadap gangguan

penglihatan yang dialami pasien


Mekanisme

koping

d). Pemeriksaan Fisik Umum Diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya keadaan umum yang dapat merupakan penyebab penyakit mata yang sedang diderita

e). Pemeriksaan Khusus Mata


-Pemeriksaan tajam penglihatan -Pemeriksaan gerakan bola mata -Pemeriksaan susunan mata luar dan lakrimal -Pemeriksaan Pupil -Pemeriksaan funduskopi -Pemeriksaan tekanan bola mata

1.

Gangguan persepsi sensorik penglihatan


berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori dari mata

2.

Nyeri berhubungan dengan metastase ke otak, penekanan tumor ke arah otak

1.

Gangguan persepsi sensorik penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori dari mata.

Orientasikan pasien terhadap lingkungan, staf, orang lain di areanya.

Letakkan barang yang dibutuhkan/posisi bel pemanggil dalam jangkauan.

Dorong klien untuk mengekspresikan perasaan tentang kehilangan/kemungkinan kehilangan penglihatan.

Lakukan tindakan untuk membantu pasien untuk menangani keterbatasan penglihatan, contoh, atur perabot/mainan, perbaiki sinar suram dan masalah penglihatan malam.

2. Nyeri berhubungan dengan metastase ke otak, penekanan tumor ke arah otak

Berikan tindakan kenyamanan dasar (misalnya: reposisi) dan aktifitas hiburan (misalnya: mudik, telefisi).

Bicarakan dengan individu dan keluarga penggunaan terapi distraksi, serta metode pereda nyeri lainnya.

Ajarkan tindakan pereda nyeri. Beri individu pereda rasa sakit yang optimal dengan analgesic. Dengan mengetahui skala nyeri penderita maka dapat ditentukan tindakan yang sesuai untuk menghilangkan rasa nyeri tersebut.

Tindakan kenyamanan dasar dapat menurunkan rasa nyeri.

Anda mungkin juga menyukai