Anda di halaman 1dari 18

Konsep Dasar Desa Siaga

Langkah nyata untuk mewujudkan sasaran RPJMN 2004-2009, telah diterbitkan SK Menkes No. 564/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembangunan Desa Siaga, dengan mengambil kebijakan bahwa seluruh desa di Indonesia menjadi Desa Siaga pada akhir tahun 2008.

Pengertian Desa Siaga


Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri.

Tujuan di Bentuk Desa Siaga


1. Mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa. 2. Menyiapsiagakan masyarakat untuk menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat. 3. Memandirikan masyarakat dalam mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Sasaran dan Kriteria Pengembangan Desa Siaga


1. Sasaran
Dibagi tiga yaitu :

a. Semua individu dan keluarga di desa, yang diharapkan mampu melaksanakan hidup sehat, serta perduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayah desanya. b. Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku individu dan keluarga atau dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan perilaku tersebut, seperti tokoh masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh perempuan dan pemuda; kader; serta petugas kesehatan. c. Pihak-pihak yang diharapkan memberikan dukungan kebijakan, peraturan perundang-undangan, dana, tenaga, sarana, dan lain-lain, seperti Kepala Desa, Camat, para pejabat terkait, swasta, para donatur, dan pemangku kepentingan lainnya.

2. Kriteria
Sebuah desa telah menjadi Desa Siaga apabila desa tersebut memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa.

Program-program yang Terdapat Dalam Desa Siaga

A. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)


1. Pengertian Poskesdes 2. Kegiatan Poskesdes

3. Sumber Daya Poskesdes

LANJUTAN
B. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) : 1. Posyandu 2. Posyandu Usila 3. Polindes 4. POD atau WOD 5. Pos UKK 6. SBH 7. Poskestren

Pelaksanaan Desa Siaga


A. Persiapan
1. Pusat 2. Provinsi 3. Kabupaten / Kota

B. Pelaksanaan
1. 2. 3. 4. Pusat Provinsi Kabupaten / Kota Kecamatan

C. Pemantauan dan Evaluasi


1. 2. 3. 4. Pusat Provinsi Kabupaten / Kota Kecamatan

Pendekatan Pengembangan Desa Siaga


a. Pengembangan Tim Petugas
b. Pengembangan Tim di Masyarakat

c. Survei Mawas Diri


d. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

Pelaksanaan Kegiatan
Secara operasional pembentukan Desa Siaga dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Pemilihan Pengurus dan Kader Desa Siaga

Pemilihan dilakukan secara musyawarah dan mufakat, sesuai dengan tata cara dan kriteria yang berlaku, dengan difasilitasi oleh Puskesmas.
1. Orientasi / Pelatihan Kader Desa Siaga
2. Pengembangan Poskesdes dan UKBM lain 3. Penyelenggaraan Kegiatan Desa Siaga

Pembinaan dan Peningkatan


Untuk dapat melihat perkembangan Desa Siaga, perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi. Berkaitan dengan itu, kegiatankegiatan di Desa Siaga perlu dicatat oleh kader, misalnya dalam Buku Register UKBM (contohnya: kegiatan Posyandu dicatat dalam

buku Register Ibu dan Anak Tingkat Desa atau RIAD dalam Sistem
Informasi Posyandu).

Peran Jajaran Kesehatan dan Pemangku Kepentingan Terkait


a. Peran Jajaran Kesehatan 1. Peran Puskesmas 2. Peran Rumah Sakit 3. Peran Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota 4. Peran Dinas Kesehatan Provinsi 5. Peran Departemaen Kesehatan

b. Peran Pemangku Kepentingan Terkait 1. Pejabat-pejabat Pemerintah Daerah 2. Tim Penggerak PKK 3. Tokoh Masyarakat 4. Organisasi Kemasyarakatan / LSM / Dunia Usaha / Swastas

Indikator Keberhasilan Desa Siaga


Indikator dibagi menjadi empat yaitu sebagai berikut: a. Indikator Masukan b. Indikator Proses c. Indikator Keluaran d. Indikator Dampak.

Studi Kasus
Kecamatan BORONG dibagi lima desa, yaitu Desa Kota Andora, Desa Golo Kantar, Desa Golo loni, Desa Sita Desa Gurung Liwut. 1. Tujuan menggunakan Desa Siaga tersebut dilaksanakan: a) Menurunkan angka kematian ibu dan anak b) Meningkatkan pertolongan persalinan oleh nakes c) Meningkatkan kepesertaan KB. 2. Proses pembentukan Desa Siaga: a) Persiapan di tingkat kabupaten b) Sosialisasi tingkat kecamatan c) Sosialisasi Tingkat Desa

Kesimpulan
Inti dari kegiatan Desa Siaga adalah memberdayakan masyarakat agar sadar, mau dan mampu untuk hidup sehat. Oleh karena itu dalam pengembangannya diperlukan langkah-langkah pendekatan edukatif. Yaitu upaya mendampingi (memfasilitasi) masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran yang berupa proses pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya.

TERIMA KASIH
SAVE YOURSELF!

Anda mungkin juga menyukai