Anda di halaman 1dari 13

CIRI-CIRI ORANG TERKENA DIABETES

AUTHOR: HERANZ INGO PADA: RABU, 29 FEBRUARI 2012 36 COMMENTS

Diabetes adalah penyakit kronis yang bisa memicu berbagai komplikasi jika tidak dikontrol dengan baik. Untuk itu ketahui ciri-ciri yang dimiliki seseorang jika terkena diabetes.

Penyakit diabetes adalah gangguan penggunaan glukosa yang terjadi di dalam tubuh. Diabetes tidak terjadi secara begitu saja. Sebelum didiagnosis menderita diabetes iamengalami fase normal, lalu meningkat menjadi prediabetes dan akhirnya menderita diabetes. Tanda-tanda seseorang terkena diabetes seperti dilansir dari diabeteslibrary, Kamis, (23/2/2012) adalah: 1. Sering buang air kecil

Buang air kecil akan menjadi sering jika terlalu banyak glukosa dalam darah. Jika insulin tidak ada atau sedikit maka ginjal tidak bisa menyaring glukosa untuk kembali ke darah. Lalu ginjal akan menarik tambahan air dari darah untuk menghancurkan glukosa. Hal ini membuat kandung kemih penuh dan orang jadi sering pipis. 2. Sering merasa haus

Karena sering buang air kecil, Anda akan menjadi lebih sering haus, karena proses penghancuran glukosa yang sulit maka air di dalam darah tersedot untuk menghancurkannya. Sehingga seseorang perlu minum lebih banyak untuk menggantikan air yang hilang. 3. Berat badan turun cepat

Pada penderita diabetes tipe 1 (faktor genetik). Pankreas berhenti membuat insulin akibat serangan virus pada sel-sel pankreas atau respons autoimun. Akibatnya tubuh sulit mencari sumber energi karena sel-sel tidak memperoleh glukosa sehingga memecah jaringan otot dan lemak untuk energi sehingga berat badan terus menyusut. Pada penderita diabetes tipe 2 (faktor perubahan gaya hidup), penurunan berat badan terjadi secara bertahap dengan peningkatan resistensi insulin sehingga penurunan berat badan tidak begitu terlihat. 4. Merasa lemah dan gampang kelelahan

Karena produksi glukosa terhambat sehingga sel-sel makanan dari glukosa yang harusnya didistribusikan ke semua sel tubuh untuk membuat energi jadi tidak berjalan. Karena sel energi tidak mendapat asupan sehingga orang akan merasa cepat lelah. 5. Sering kesemutan di kaki dan tangan

Gejala ini disebut neuropati. Terjadi secara bertahap karena glukosa dalam darah tinggi dan merusak sistem saraf. Orang-orang sering tidak menyadari bahwa itu salah satu pertanda. Kondisi gula darah tinggi kemungkinan telah terjadi beberapa tahun sebelum diagnosa. Kerusakan saraf dapat menyebar tanpa diketahui. 6. Gejala lain

Selain itu ada pula gejala lain yang bisa muncul seperti penglihatan kabur, kulit kering atau gatal, sering infeksi atau luka dan memar, yang membutuhkan penyembuhan dalam waktu lama merupakan tanda-tanda lain dari diabetes.

Sumber : http://heranz.blogspot.com/2012/02/ciri-ciri-orang-terkena-diabetes.html#ixzz2R8hWB6Ve Penyakit hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit yang memiliki julukan 'silent killer' (pembunuh diamdiam), karena penyakit ini bisa menyerang seseorang secara mendadak tanpa ada gejala-gejala yang dirasakan sebelumnya (terutama pada penderita hipertensi primer). Pada sebagian penderita (terutama penderita hipertensi sekunder), gejala-gejala penyakit hipertensi bisa dideteksi melalui reaksi pada tubuh yang ditimbulkan disebabkan oleh kerja penyakit ini. Secara umum seseorang dikatakan terbebas dari penyakit hipertensi (tekanan darahnya normal) jika hasil ukur tekanan darah sistolik (jantung mengkerut)/diastolik (jantung mengembang) adalah 120/80 mmHg, sedangkan seseorang dikatakan menderita hipertensi jika hasil ukur tekanan darah sistolik /diastolik melebihi 140/90 mmHg. Ciri-ciri orang terkena penyakit hipertensi adalah : - Mudah marah - Muka merah - Gelisah - Tengkuk terasa pegal - Sakit kepala - Sesak napas - Kelelahan - Keluar darah dari hidung secara tiba-tiba (kondisi akut) Bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit hipertensi ini adalah : - Kelumpuhan

- Kerusakan ginjal - Pecahnya pembuluh darah di otak - Pendarahan pada selaput bening (retina mata) Penyebab terjadinya hipertensi adalah : - Rokok - Konsumsi alkohol - Penggunaan Kokain - Keracunan timbal akut - Penyakit Ginjal - Kelainan Hormonal - Preeklamsi pada kehamilan Pengobatan tanpa menggunakan obat-obatan bagi penderita hipertensi : - Melakukan olahraga seperti bersepeda dan jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu - Diet rendah garam, kolesterol dan lemak jenuh (minta saran dokter) - Berhenti mengonsumsi alkohol - Ciptakan keadaan rileks - Berhenti merokok Pengobatan menggunakan obat-obatan anti-hipertensi bagi penderita hipertensi (semua harus sesuai petunjuk dokter) : - Diuretik - Betabloker - Vasodilator - Antagonis kalsium - Penghambat Simpatetik - Penghambat Reseptor Angiotensin II - Penghambat ensim konversi Angiotensin Pencegahan penyakit hipertensi yang bisa dilakukan oleh penderita hipertensi adalah : - Olahraga teratur - Pengaturan pola makan yang baik - Hindari mengonsumsi alkohol - Hindari kebiasaan merokok Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/pathology/2191589-ciri-ciri-orang-terkenapenyakit/#ixzz2R8hfW0PQ

Gangguan Pada Sistem Saraf

Sistem saraf merupakan jaringan yang sangat vital dalam sistem kinerja tubuh manusia. Walaupun jaringan syaraf dilindungi oleh tengkorak dan tulang yang keras, tetap ada saja gangguan yang bisa terjadi. Gangguan pada sistem saraf manusia sangat beragam macamnya, tergantung jenis penyebabnya. Secara umum, penyebab gangguan pada sistem saraf bisa dikarena paparan bahan kimia, benturan (trauma) benda-benda keras, toksikasi virus atau bakteri atau adanya radang yang disebabkan oleh regenerasi sel saraf itu sendiri. Macam-macam gangguan pada sel-sel saraf adalah seperti:

Meningitis --- >>> yaitu peradangan selaput otak (meninges), yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitis atau bakteri dan virus lainnya yang dapat menyebabkan peradangan. Neuritis --- >>> yaitu gangguan pada saraf sistem saraf tepi (perifer) yang disebabkan adanya peradangan, paparan bahan kimia beracun, ataupun tekanan (trauma) fisik. Hidrosefalus --- >>> merupakan peradangan selaput otak (serebrospinal) sehingga cairan otak terkumpul di otak. Akibatnya, kepala membesar Penyakit Parkinson --- >>> yaitu gangguan/penyakit kemunduran otak akibat kerusakan bagian otak yang mengendalikan gerakan otot. Ciri-ciri penderita penyakit ini adalah tubuh yang selalu gemetar, mengalami kesakitan dalam berjalan, bergerak, dan berkoordinasi. Alzheimer --- >>> umumnya menyerang orang berusia di atas 65 tahun. Gangguan Alzheimer ditandai dengan berkurangnya kemampuan mengingat. Penderita Alzeimer juga kehilangan kemampuan unutk melakukan aktifitas sehari-hari

Epilepsi --- >>> kelainan pada neuron-neuron di otak akibat kelainan metabolism, infeksi, toksin, atau kecelakaan. Penderita epilepsy tidak dapat merespon rangsang pada saat kambuh. Bahkan otot-otot rangka berkontraksi dan tidak terkontrol. Gegar otak --- >>> yaitu gangguan pada otak akibat benturan pada kepala. Afasia --- >>> yaitu kehilangan daya ingat karena kerusakan pada otak besar bagian tengah Ataksia --- >>> penyakit degenerasi akibat mengecilnya otak kecil. Gejala yang dialami penderita ataksia yaitu kesulitan mengontrol gerak tubuh, tersedak saat minum, dan kesulitan melafalkan kata-kata. Stroke --- >>> Yaitu kerusakan pada otak, akibat pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah pada pada bagian kepala. Poliomielitis --- >>> gangguan saraf yang disebabkan oleh virus polio yang bisa menyerang seluruh tubuh (saraf dan otot). Poliomyelitis dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, sementara, ataupun kematian. Masih banyak jenis penyakit/gangguan lain yang disebabkan oleh gangguan pada sistem saraf.

Gangguan pada sistem saraf dapat mempengaruhi gerakan motorik tubuh (kelumpuhan) ataupun gangguan pada sistem kognisi dan gangguan sosial, tergantung area dan parahnya gangguan yang dialami.

Pro Kontra Peringatan Hari Kartini (dalam sejarah)


Belakangan ini, penetapan hari lahir Kartini sebagai hari besar masih menjadi perdebatan yang sangat menarik untuk dikaji kembali. Dengan berbagai argumentasi, masing-masing pihak mempunyai pendapat yang berbeda-beda. Ada yang pro maupun yang kontra. Mereka yang kontra atau tidak menyetujui tanggal 21 April sebagai hari Kartini beralasan bahwa agar tidak ada rasa pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan perempuan Indonesia yang lainnya. Namun ada yang lebih ekstrem mengatakan, masih banyak pahlawan perempuan yang lebih hebat dari pada R.A Kartini. Mereka juga berpendapat tentang wilayah perjuangan R.A Kartini yang hanya di wilayah Jepara dan Rembang saja. Kartini juga tidak pernah memanggul senjata untuk berperang melawan penjajah. Menurut para ahli sejarah, mengatakan memang kartini sebagai lambang dari perjuangan kaum perempuan. Namun dalam kenyataan sejarah di Indonesia pernah ada seorang perempuan yang menjadi pemimpin Negara (Negara dalam arti wilayah yang sekarang disebut dengan provinsi setelah Indonesia merdeka) yaitu Sultanah Seri Ratu Tajul Alam Safiatuddin Johan Berdaulat dari Banda aceh yang memerintah Aceh untuk menggantikan suaminya pada tahun 1641 dan Siti Aisyah We Tenriolle dari Sulawesi Selatan yang menggantikan kakeknya pada tahun 1856 untuk menjadi kepala Negara di kerajaan Tanette / Datu Tanette. Tetapi kedua tokoh ini jarang disebutkan dalam sejarah. Juga masih banyak tokoh-tokoh pejuang kaum perempuan di Indonesia ini. Misalnya dalam sejarah bangsa ini kita banyak mengenal namanama pahlawan perempuan seperti Cut Nya Dhien, Cut Mutiah, Nyi. Ageng Serang, Dewi Sartika, Nyi Ahmad Dahlan, Ny. Walandouw Maramis, Christina Martha Tiahohu, dan lainnya. Mereka berjuang di daerah, pada waktu, dan dengan cara yang berbeda. Ada yang berjuang di Aceh, Jawa, Maluku, Menado dan lainnya. Ada yang berjuang pada zaman penjajahan Belanda, pada zaman penjajahan Jepang, atau setelah kemerdekaan. Ada yang berjuang

dengan mengangkat senjata, ada yang melalui pendidikan, ada yang melalui organisasi maupun cara lainnya. Mereka semua adalah pejuang-pejuang bangsa, pahlawan-pahlawan bangsa yang patut kita hormati dan teladani. Sedangkan mereka yang Pro terhadap hari Kartini pada tanggal 21 April mengatakan bahwa Kartini bukan hanya seorang tokoh emansipasi perempuan yang mampu mengangkat derajat kaum perempuan Indonesia saja, yaitu melainkan tokoh nasional. Artinya dengan ide dan gagasan-gagasan pembaharuannya tersebut, ia mampu berjuang untuk kepentingan bangsanya. Dan cara berpikirnya pun sudah dalam tarf nasional. Sekalipun Sumpah Pemuda belum dicetuskan waktu itu, tapi pemikiran-pemikirannya tidak terbatas pada daerah kelahiranya atau tanah Jawa saja. Kartini sudah mencapai kedewasaan berpikir nasional sehingga nasionalismenya sudah seperti yang dicetuskan oleh Sumpah Pemuda 1928. Kartini juga mampu mengubah pola pemikiran masyarakat yang pada zamannya itu. Perempuan itu dipandang hanya bisanya macak manak masak menjadi seorang perempuan terdidik dan mendidik. Dengan tekat dan pengorbanan yang kuat pula, Kartini mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi. Kartini dan pemikirannya Dalam surat-surat Kartini tertulis pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Kartini juga mengungkap keinginan untuk menjadi seperti kaum muda Eropa. Ia menggambarkan penderitaan perempuan Jawa akibat kungkungan adat, yaitu tidak bisa bebas duduk di bangku sekolah, harus dipingit, dinikahkan dengan laki-laki yang tak dikenal, dan harus bersedia dimadu. Pandangan-pandangan kritis lain yang diungkapkan Kartini dalam surat-suratnya adalah kritik terhadap agamanya. Ia mempertanyakan mengapa kitab suci harus dilafalkan dan dihafalkan tanpa diwajibkan untuk dipahami. Ia mengungkapkan tentang pandangan bahwa dunia akan lebih damai jika tidak ada agama yang sering menjadi alasan manusia untuk berselisih, terpisah, dan saling menyakiti. "...Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu..." seperti yang terjadi di Cikeusik (Banten), Bogor dan Temanggung beberapa waktu lalu. Itu merupakan salah satu contoh konkrit dari surat Kartini tersebut. Kartini juga mempertanyakan tentang agama yang dijadikan pembenaran bagi kaum laki-laki untuk berpoligami. Bagi Kartini, lengkap sudah penderitaan perempuan Jawa yang dunianya hanya sebatas tembok rumah. Surat-surat Kartini yang lain juga banyak mengungkap tentang kendala-kendala yang harus dihadapi ketika bercita-cita menjadi perempuan Jawa yang lebih maju. Keinginan Kartini untuk melanjutkan studi, terutama ke Eropa, memang terungkap dalam surat-suratnya. Beberapa sahabat penanya mendukung dan berupaya mewujudkan keinginan Kartini tersebut. Ketika akhirnya Kartini membatalkan keinginan yang hampir terwujud tersebut, terungkap adanya kekecewaan dari sahabat-sahabat penanya. Niat dan rencana untuk belajar ke Belanda tersebut akhirnya beralih ke Betawi saja setelah mendapat nasehat dari Nyonya Abendanon bahwa itulah yang terbaik bagi Kartini dan adiknya Rukmini. Pada pertengahan tahun 1903 saat berusia 24 tahun, niat untuk melanjutkan studi menjadi guru di Betawi pun pupus. Dalam sebuah surat kepada Nyonya Abendanon, Kartini mengungkap

tidak berniat lagi karena ia sudah akan menikah. "...Singkat dan pendek saja, bahwa saya tiada hendak mempergunakan kesempatan itu lagi, karena saya sudah akan kawin..." Padahal saat itu pihak departemen pengajaran Belanda sudah membuka pintu kesempatan bagi Kartini dan Rukmini untuk belajar di Betawi. Pemikiran Kartini ini juga mengalami perubahan yang amat drastis tentang adat Jawa yang dianggapnya sebagai tembok penghalang. Ia berpikir bahwa pernikahan yang dijalaninya tidak untuk mengakiri semua cita-cita yang diimpikannya. Ia menganggap pernikahan akan membawa keuntungan tersendiri dalam mewujudkan keinginan mendirikan sekolah bagi para perempuan bumiputra kala itu. Dalam surat-suratnya, Kartini menyebutkan bahwa sang suami tidak hanya mendukung keinginannya untuk mengembangkan ukiran Jepara dan sekolah bagi perempuan bumiputra saja, tetapi juga disebutkan agar Kartini dapat menulis sebuah buku. Pemikiran-pemikiran Kartini inilah yang seharusnya kita beri penghormatan dalam sejarah kehidupan pada jamannya itu. Karena disisi lain kartini sebagai tokoh pejuang kaum perempuan juga menjadi pemikir yang hebat.
Pro Kontra Wanita Karir Ketika mendengar kata emansipasi, pasti semua sepakat bahwa emansipasi berarti persamaan derajat antara wanita dan pria. Lantas persamaan derajat seperti apa yang dimaksud disini? Pada tanggal 21 April yang lalu, bangsa Indonesia memperingati hari Kartini. Berbagai acara digelar untuk memperingatinya. Akan tetapi apakah semua rakyat Indonesia khususnya para wanita masih mengingat hari bersejarah itu? Padahal hari itu diperingati sebagai hari dimana emansipasi wanita mulai diperjuangkan untuk pertama kalinya di Indonesia. Tanpa seorang Raden Ajeng Kartini, mungkin wanita Indonesia tidak akan mengenal apa itu emansipasi. Namun tampaknya keberadaan Kartini tidak lagi sekokoh perjuangannya tempo dulu. Sebernya tujuan R.A. Kartini memperjuangkan emansipasi bukan berarti membuat wanita indonesia begitu majunya sampai melupakan kodratnya sebagai wanita yang sesungguhnya. Namun bukan berarti pula membiarkan wanita indonesia tetap dalam kepurkannya. Lantas mengapa pro kontra wanita berkarir masih saja menjadi perdebatan yang seru? Di zaman sekarang ini wanita bekerja memang bukan semata karena tuntutan membantu ekonomi keluarga saja, tapi lebih kepada ajang memperluas wawasan dan mengaktualisasikan diri. Dengan pergaulan yang luas, tentu akan banyak pula informasi yang bisa didapat dan hal ini akan menjadikan sang wanita seorang yang luas wawasannya, yang bisa diajak berdiskusi dalam banyak hal, termasuk dalam mendidik dan pengembangan anak. Inilah barangkali inti dari emansipasi wanita yang sejak dulu diperjuangkan oleh Raden Ajeng Kartini. Sesungguhnya kemajuan wanita bukan untuk menjadi saingan bagi kaum pria, tapi agar menjadi mitra yang sejajar, bahkan bisa menjadi kebanggaan untuk para pria (suami). Nah, kalau di zaman sekarang ini masih ada pihak yang mempermasalahkan wanita bekerja, bukankah sebetulnya mereka itu sangat ketinggalan zaman? Sebagai alasan, mungkin ada ketakutan dari mereka yang tidak suka akan wanita bekerja. Entah itu takut keluarga tidak terurus, takut si wanita mengalami kejadian buruk di luar sana, takut kedudukan wanitanya lebih tinggi, dll. Tapi kalau dikaji lebih dalam lagi, pastilah setiap hal ada konsekuensi. Tidak hanya wanita bekerja saja, namun semua tindakan manusia pasti ada konsekuensinya, tinggal bagaimana kita pandai-pandai mengatasinya, menyiasatinya

supaya tidak mendatangkan keburukan. Sebenarnya bekerja merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan oleh manusia begitu pula wanita dalam menemukan makna hidupnya. Dengan berkarya, mengekspresikan diri, mengembangkan diri dan orang lain, membagikan ilmu dan pengalaman, menemukan sesuatu, menghasilkan sesuatu, serta mendapatkan penghargaan atau prestasi adalah bagian dari proses pencapaian kepuasan diri. Kebutuhan akan aktualisasi diri melalui karir merupakan salah satu pilihan yang banyak diambil oleh para wanita jaman sekarang, terutama dengan makin terbukanya kesempatan untuk meraih jenjang karir yang lebih tinggi. Bagi wanita yang sejak sebelum menikah memang sudah bekerja karena dilandasi oleh kebutuhan aktualisasi diri yang tinggi, maka ia akan cenderung kembali bekerja setelah menikah dan mempunyai anak. Mereka merasa bekerja adalah hal yang sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri, membangun kebanggaan diri, dan juga mendapatkan kemandirian secara finansial. Sebuah studi tentang kepuasan hidup wanita bekerja menunjukkan bahwa wanita yang bekerja memiliki tingkat kepuasan hidup lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak bekerja, meskipun ada beberapa faktor lain yang ikut menentukan. Beberapa penelitian juga menyebutkan angapan bahwa kebanyakan wanita karir melupakan keluarganya adalah salah. Bagaimanapun wanita tetap saja seorang wanita yang memiliki naluri keibuan. Kebanyakan wanita karir tetap memilih keluarganya sebagai prioritas utama. Oleh karena itu, bagi wanita karir, kuantitas pertemuan dengan keluarga bukanlah yang utama, tatapi yang terpenting adalah kualitasnya, bagaimana wanita bisa mencurahkan segenap kasih sayangnya kepada keluarga di sela-sela kesibukannya sebagai wanita karir. Christa Sorenson, presiden Sorenson Consulting, sebuah lembaga konsultasi pengembangan sumber daya manusia di AS memberikan lima cara praktis bagi para wanita karir untuk membagi waktunya bersama keluarga. Pertama, gunakan rasa bersalah sebagai sumber energi, dengan demikian Anda selalu dipenuhi semangat untuk menghabiskan waktu bersama anak-anak. Kedua, relakan hal-hal kecil yang tak sempat dikerjakan. Jika Anda lebih ingin bersama si kecil setiap kali bebas kerja, ketimbang mengerjakan hal-hal yang kurang penting, itu adalah hal yang amat wajar. Ketiga, ingatlah selalu bahwa meskipun berada di rumah, tetap saja Anda tak bisa melakukan segala hal secara bersamaan. Keempat, hargai semua hal positif yang terjadi pada rumah tangga Anda. Kelima, jalinlah pertemanan dengan para ibu dengan latar belakang yang sama. Saling bertukar pikiran adalah cara yang baik untuk memperoleh ide memecahkan masalah sehari-hari. Nah, bagaimana? Mudah-mudahan kenyataan banyaknya wanita bekerja sekarang ini tidak lagi dianggap sebagai sebuah persoalan besar (atau sengaja dibesarbesarkan?). Seandainya Kartini bisa melihat dari sana, tentu beliau bisa tersenyum bahagia mengetahui apa yang diperjuangkannya tidaklah berakhir sia-sia.

Anda mungkin juga menyukai