Anda di halaman 1dari 8

III.

STATUS MENTALIS Diperiksa tanggal senin 8 April 2013

A. DESKRIPSI UMUM 1. Penampilan Pasien seorang laki-laki berusia 34 tahun, wajah dan penampilan sesuai dengan usia, jarak antar mata normal, hidung mancung, rambut hitam lurus dan distribusi merata, warna kulit sawo matang, kuku panjang. Postur tubuh besar, saat berjalan membungkuk dan langkah kaki agak terhambat, saat berbicara keluar air liur terus-menerus dari mulut. Saat wawancara, pasien mengenakan kaos putih polos dengan celana pendek. Secara umum tampak rapi dan sudah mandi. Tinggi badan 180 cm dan berat badan 84 kg.

2. Kesadaran Kuantitatif Kualitatif : Compos Mentis : dapat berinteraksi dengan baik namun perhatian kurang terfokus,

lambat menjawab pertanyaan pemeriksa.

3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor Selama wawancara, pasien dapat menjawab pertanyaan yang diberikan. Jawaban yang diberikan sesuai dengan pertanyaan yang diajukan namun perhatian kurang terfokus. Bicara pelo dengan gerakan mulut lambat dan air liur yang keluar tiap kali berbicara. Kontak mata dengan pewawancara sedikit, lebih sering tertunduk dan melihat kearah lain.

4. Pembicaraan Pasien dapat menjawab pertanyaan pemeriksa dengan terbuka. Hubungan antara pertanyaan dan jawaban yang diberikan sesuai. Penjelasan pasien tidak keluar dari topik pembicaraan.

5. Sikap Terhadap Pemeriksa

~1~

Kooperatif, saat akan diajak wawancara pasien langsung bangun dari tempat tidur dan duduk disamping pemeriksa.

B. KEADAAN AFEKTIF 1. Afek 2. Keserasian : euthymic : serasi, sesuai antara mood dengan konteks pembicaraan. Pasien

sedih saat kakak ipar tidak bisa menjenguk karena tidak punya uang untuk transportasi. Pasien kesal saat saudara sepupu memarahinya namun dia tidak salah apapun. 3. Empati : dapat diempati.

C. FUNGSI INTELEKTUAL (KOGNITIF) 1. Taraf Pendidikan : SLB

Pengetahuan Umum : kurang, pasien tidak mengetahui presiden RI saat ini. Kecerdasan : kurang, pasien tidak dapat membaca kalimat dan pasien tidak dapat menulis. 2. Daya Konsentrasi : Selama wawancara pasien duduk tenang, mampu menyimak dan menjawab pertanyaan namun perhatian kurang terfokus sehingga lebih lambat menjawab. 3. Orientasi Waktu : kurang, Pasien tidak tahu hari/tanggal saat diwawancara namun tahu waktu siang dan malam Tempat : kurang, Pasien tidak tahu dia berada di RS dan tidak tahu kenapa dia berada di RS. Orang : baik, Pasien mengetahui keluarganya dan dengan siapa dia diwawancara

4. Daya ingat a. Jangka Panjang b. Jangka Pendek : baik, pasien masih ingat nama guru di SLB : baik, Pasien dapat menyebutkan menu makan siang nasi dengan ayam.

~2~

c. Segera

: baik, Pasien dapat menyebutkan nama pemeriksa yang baru saja diberi tahu

4. Pikiran Abstrak

: pasien ingin menjaga warung saat nanti pulang dari RS. Pasien tidak tahu arti peribahasa tong kosong nyaring bunyinya

D. GANGGUAN PERSEPSI 1. Halusinasi Tidak ada 2. Ilusi Tidak ada. 3. Depersonalisasi Tidak ada. 4. Derealisasi Tidak ada.

E. PROSES BERPIKIR 1. Arus Berpikir a. Produktifitas Kualitas Kuantitas : cukup : cukup, pembicaraan tidak berlebihan : koheren

b. Kontinuitas

c. Hendaya berbahasa : Tidak ada. 2. Isi Pikiran a. Preokupasi : tidak ada

b. Gangguan pikiran : waham tidak ada, gagasan mirip waham tidak ada.

F. PENGENDALIAN IMPULS Pasien dapat mengendalikan impuls saat diwawancarai, pasien menginginkan name tag milik pemeriksa, pasien memegang name tag tersebut namun tidak langsung

~3~

menarik dari jas pemeriksa dan akhirnya melepaskan tangannya setelah diberitahu istrinya nanti akan diberikan name tag untuk dirinya.

G. DAYA NILAI 1. Norma Sosial 2. Uji Daya Nilai : pasien sopan saat wawancara berlangsung : kurang, pasien tidak tahu merampas barang milik orang lain merupakan tindakan kriminal 3. Daya Realita : daya nilai realita pasien terganggu. Pasien tidak tahu kenapa dia dirawat di RS.

H. TILIKAN (INSIGHT) Pasien tidak merasa dirinya sakit. Pasien bahkan tidak tahu alasan dia berada di rumah sakit.

I. TARAF DAPAT DIPERCAYA Secara keseluruhan pasien dapat dipercaya.

IV. PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS Tidak dilakukan.

V. PEMERIKSAAN FISIK A. INTERNA Keadaan Umum Kesadaran Tekanan Darah Nadi Respirasi Suhu : Tampak baik : compos mentis : 120/80 mmHg : 82 x/menit, regular, isi cukup : 20 x/menit, thorakoabdominal : 36,4 0C

Mata Jantung

: Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik : Bunyi jantung I/II normal, murmur (-), gallop (-)

~4~

Paru Abdomen Inspeksi Auskultasi Palpasi

: Bunyi napas vesikular, ronkhi -/-, wheezing -/-

: Perut datar, Striae (-), tidak ada pelebaran vena. : Bising usus (+) kesan normal : Perut supel, tidak terdapat nyeri tekan. Tidak teraba

pembesaran lien dan hepar. Tidak teraba adanya massa. Perkusi Ekstremitas : timpani di seluruh kuadran. : Tidak terdapat edema tungkai. Akral hangat (+/+)

B. NEUROLOGI Tidak ada kelainan

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan CT Scan kepala

~5~

Kesan : tidak ada perdarahan, tanda tanda iskemik/infark maupun massa/ SOL

Pemeriksaan EEG Kesan : tidak didapatkan kelainan

VII. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA A. Adanya gangguan kesadaran yang berfluktuatif yang disertai menurunnya kemampuan untuk memusatkan dan mempertahankan perhatian. B. Setelah kejang terdapat La Belle indifference. C. Gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik adanya bisikan suara laki laki sehingga pasien berkelakuan seperti kaget sebelum kejang.

~6~

D. Tidak mempunyai riwayat gangguan jiwa sebelumnya.

VII. EVALUASI MULTIAKSIAL Aksis I Aksis II : Gangguan Konversi : -

Aksis III : Aksis IV : masalah keluarga dan lingkungan social ( mantan pacar) Aksis V : GAF scale saat wawancara (Hari keempat perawatan,4 April disabilitas ringan dalam

2013) adalah 60-51( beberapa gejala ringan dan menetap, fungsi, secara umum masih baik ).

VIII. DAFTAR PROBLEMATIKA

Problema Organobiologik Problema psikologik/Perilaku halusinasi auditorik Problema keluarga

: tidak ada : bingung, sulit berkonsentrasi, halusinasi

: hubungan tidak harmonis antara orang tua Putus pacar 2 minggu SMRS

IX. PROGNOSIS Dubia ad malam

X. RENCANA TERAPI Psikofarmakologi IVFD RL 20 tpm Inj Fenitoin 4 amp dlm Dex 5% 8 tpm Inj valium amp bila kejang Inj Ceftriaxon 2x1 Paracetamol 3x1 tab As folat 2x1

~7~

Psikoterapi Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakan masalahnya dan meyakinkan pasien bahwa ia sanggup mengatasi masalah yang dihadapinya. Memotivasi pasien agar selalu berpikir positif Menganjurkan pasien untuk bersikap baik dengan teman-temannya Melibatkan keluarga dalam pemulihan, dengan memberikan pengarahan kepada keluarga agar tetap memberi dukungan untuk pulih dan tidak selalu mengkritik setiap kegiatan pasien yang kurang tepat, Me-reedukasi keluarga tentang pentingnya mengawasi dan ikut serta dalam mendisiplinkan pasien untuk mengkonsumsi obat yang diberi dan kontrol rutin setelah pulang dari RSAL guna perbaikan kualitas hidup pasien. Memberikan informasi dan edukasi tentang penyakit pasien dan membuang stigma buruk mengenai pengobatan jiwa yang sedang di hadapi oleh pasien.

XI. SARAN Minum obat secara teratur. Kontrol rutin ke RSAL untuk perkembangan penyakit yang di hadapi Menghilang kan atau meminimalkan stressor pada pasien contohnya rumah tangga yang harmonis dan lingkungan social yang mendukung

~8~

Anda mungkin juga menyukai