Pemanasan Global
Sumber: www.langitselatan.com
Radiative forcing
IPCC , 2007: Secara rata-rata global aktivitas manusia senjak 1750 menyebabkan adanya pemanasan. Perubahan kelimpahan gas rumah kaca dan aerosol akibat radiasi Matahari dan keseluruhan permukaan Bumi mempengaruhi keseimbangan energi sistem iklim. Dalam besaran yang dinyatakan sebagai Radiative Forcing sebagai alat ukur apakah iklim global menjadi panas (warna merah) atau dingin (warna biru), maka ditemukan bahwa akibat kegiatan manusia-lah yang menjadi pendorong utama
CO2 adalah penyumbang utama gas rumah kaca. Dari masa pra-industri sebesar 280 ppm 379 ppm pada tahun 2005. Terutama dalam dasawarsa terakhir (1995-2005), tercatat peningkatan konsentrasi CO2 terbesar pertahun (1,9 ppm/tahun), jauh lebih besar dari pengukuran atmosfer pada tahun 1960, (1.4 ppm per tahun). Sumber peningkatan konsentrasi CO2 : penggunaan bahan bakar fosil, pengaruh perubahan permukaan tanah (pembukaan lahan, penebangan hutan, pembakaran hutan, mencairnya es). Peningkatan konsentrasi CH4 : 715 ppb di jaman pra-industri 1732 ppb di 1990-an 1774 ppb pada tahun 2005. Sumber utama peningkatan CH4 : pertanian dan penggunaan bahan bakar fosil. Konsentrasi N2O : 270 ppb - 319 ppb pada 2005. sumber utamanya adalah manusia dari agrikultural. Kombinasi ketiga komponen utama tersebut menjadi penyumbang terbesar
Kontribusi antropogenik pada aerosol (sulfat, karbon organik, karbon hitam, nitrat and debu) memberikan efek mendinginkan, tetapi efeknya masih tidak dominan dibanding terjadinya pemanasan, disamping ketidakpastian perhitungan yang masih sangat besar. Perubahan ozon troposper akibat proses kimia pembentukan ozon (nitrogen oksida, karbon monoksida dan hidrokarbon) berkontribusi pada pemanasan global. Kemampuan pemantulan cahaya Matahari (albedo), akibat perubahan permukaan Bumi dan deposisi aerosol karbon hitam dari salju, mengakibatkan perubahan yang bervariasi, dari pendinginan sampai pemanasan. Perubahan dari pancaran sinar Matahari (solar irradiance) tidaklah memberi kontribusi yang besar pada pemanasan global. Dengan demikian, maka dapat dipahami bahwa memang manusia yang berperanan bagi nasibnya sendiri, karena pemanasan global terjadi akibat perbuatan manusia sendiri.
Industrialisasi
Pembakaran biomassa
Deforestasi
Perubahan iklim
Abrasi meningkat
Badai meningkat
Evapotranspirasi meningkat
Penciutan lahan
Erosi
Banjir
Perpindahan penduduk
Kerusakan lahan