Anda di halaman 1dari 18

Nilai Politik dan Demokrasi // Cecilia Pingkan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
NILAI POLITIK DAN DEMOKRASI

Penyusun : Cecilia Pingkan 112 115 97 2 EA 27

Ekonomi / S1 Manajemen Universitas Gunadarma


Nilai Politik dan Demokrasi // Cecilia Pingkan

DAFTAR ISI

Daftar Isi Kata Pengantar

3 4

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Nilai Politik dan Demokrasi 2. Rumusan masalah 3. Tujuan BAB 2 PEMBAHASAN A. Nilai-nilai Politik B. Pengertian Politik dan Demokrasi C. Partai Politik D. Pendidikan Demokrasi E. Paradigma baru pendidikan demokrasi F. Gerakan pendidikan demokrasi saat sekarang G. Alternatif metologi pendidikan demokrasi H. Hubungan antara manusia dengan hukum I. Teori-teori dan jenis pemilihan presiden secara langsung J. Kelebihan dan kekurangan sistem pemilihan presiden secara langsung BAB 3 PENUTUP Kesimpulan Referensi 18 18 8 9 10 11 12 13 14 16 17 17 6 6 7

Nilai Politik dan Demokrasi // Cecilia Pingkan

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan Rahmat-Nya Saya bisa menyelesaikan sebuah karya tulis dengan waktu yang tepat. Berikut ini Saya mempersembahkan sebuah makalah dengan Judul Nilai Politik dan Demokrasi yang menurut saya dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Saya sebagai penulis mohon maaf bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau terdapat kesalahan pada penulisan. Saya sebagai penulis mengharapkan makalah ini agar dibaca oleh semua kalangan masyarakat dari semua lapisan. Saya juga mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk kesempurnaan makalah ini. Terimakasih

Bekasi, April 2013 Penulis

Cecilia Pingkan

Nilai Politik dan Demokrasi // Cecilia Pingkan

TULISAN 2
NILAI POLITIK DAN DEMOKRASI

Nilai Politik dan Demokrasi // Cecilia Pingkan

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Nilai Politik dan Demokrasi Politik di Indonesia memang memiliki banyak cerita di dalamnya, demokrasi telah dianggap sebagai sebuah instrument dalam menjalankan sebuah konsepsi Negara yang ideal dalam menjawab dan menegakkan kekuasaan rakyat. Hal yang mengarah kepada sebuah tipekal khusus dalam pengertian dalam menghasilkan kepemimpinan dan tata tertib politik Negara yang mendekati sempurna dalam pengaturan hak politik masyarakat. Pemilu di Indonesia juga merupakan sebuah bukti dari bentuk aktualisasi dan agregasi kepentingan masyarakat yang dilembagakan melalui berbagai proses dan instrument demokrasi tersebut. Partisipasi politik masyarakat merupakan perangkat penting karena teori demokrasi yang menyebutkan bahwa perlunya partisipasi politik masyarakat pada dasarnya di sebabkan bahwa masyarakat tersebutlah yang paling mengetahui apa yang mereka kehendaki. 2. Rumusan masalah Nilai nilai politik Pengertian politik dan demokrasi Partai politik Pendidikan demokrasi Paradigma baru pendidikan demokrasi Gerakan pendidikan demokrasi saat sekarang Alternatif metologi pendidikan demokrasi Hubungan antara manusia dengan hukum

Nilai Politik dan Demokrasi // Cecilia Pingkan

Teori-teori dan jenis pemilihan presiden secara langsung Kelebihan dan kekurangan sistem pemilihan presiden secara langsung 3. Tujuan Pengertian nilai nilai politik menurut beberapa ahli Mempelajari arti politik dan demokrasi Mempelajari tentang Partai politik Pengertian pendidikan demokrasi Belajar tentang Paradigma baru pendidikan demokrasi Mengetahui gerakan pendidikan demokrasi saat sekarang Alternatif metologi pendidikan demokrasi Hubungan antara manusia dengan hukum Teori-teori dan jenis pemilihan presiden secara langsung Kelebihan dan kekurangan sistem pemilihan presiden secara langsung

Nilai Politik dan Demokrasi // Cecilia Pingkan

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Nilai Nilai Politik Nilai atau value merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia secara utuh dan menyeluruh. Oleh sebab itu beberapa ahli mengemukakan pendapatnya, sebagai berikut : Robin N. Willams (1972) mengatakan : Nilai nilai itu sangat luas dapat ditemukan dalam berbagai perilaku-perilaku yang terpilih dalam bermacam-macam kehidupan yang luas dalam semesta ini. Dalam kajian nilai-nilai ini dibahas mengenai : 1. Konsep nilai 2. System nilai 3. Orientasi nilai (budaya) Pepper (1958), : Batasan nilai dapat mengacu kepada beberapa hal misalnya minat kesukaan hasrat, pilihan, tugas, kebutuhan, kewajiban agama, keengganan, atraksi (daya tarik), keamanan dan lain-lain. Rumusan tentang nilai dapat ditinjau secara luas dan secara sempit. Nilai adalah sesuatu tentang baik ataupun yang buruk. Kluckhon (1951) : Definisi Nilai yang diterima sebagai konsep yang diinginkan dalam literatur ilmu sosial adalah hasil pengaruh perilaku. Batasan nilai yang sempit adalah adanya penyusunan yang berbeda antara apa yang dibutuhkan dengan apa yang diinginkan, dan dengan apa yang seharusnya dibutuhkan. Nilai-nilai tersusun secara hirarkis dan mengatur rangsangan kepuasan hati dalam mencapai tujuan kepribadiannya, kepribadian sosial dari suatu sistem sosial budaya merupakan

Nilai Politik dan Demokrasi // Cecilia Pingkan

syarat dalam susunan kebutuhan, rasa hormat terhadap keinginan yang lain, terhadap sekelompok manusia sebagai suatu kehidupan sosial yang besar. Dari berbagai pendapat tentang nilai tersebut dapat dikemukakan sebuah batasan nilai (tentatif) yaitu nilai adalah sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai subjek, menjangkau segala sesuatu yang baik maupun yang buruk sebagai abstraksi peerilaku yang ketat. Batasan itu bersifat universal. B. Pengertian Politik dan Demokrasi Secara Etimologi, kata politik berasal dari bahasa Yunani Politea. Akar katanya polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri dan Teia berarti urusan. Politik merupakan suatu rangkaian azas, prinsip, keadaan, jalan, alat dan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang dikehendaki manusia (kita).

Politik dalam bahasa Inggris berarti :


Rangkaian azas kepentingan umum warga Negara, prinsip, keadaan, cara dan alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan politik yang berasal dari kata policy berarti kebijakan umum, pengaturan, alokasi sumber-sumber/daya pembagian atau pendistribusian. Kedua arti itu memerlukan authorithy (wewenang) untuk mencapai tujuan suatu upaya. Secara umum politik menyangkut proses penentuan tujuan Negara dan cara melaksanakannya. Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijakan-kebijakan umum atau public policy, yang menyangkut pengaturan pembagian atau alokasi sumbersumber yang ada. Dalam mengatur dan mengalokasikan tersebut memerlukan

authorithy atau kewenangan.

Nilai Politik dan Demokrasi // Cecilia Pingkan

Pengertian Demokrasi Kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani Demos dan Kratein. Kratein berarti kekuasaan sedangkan Demos berarti rakyat. Bentuk kekuasaan dari, oleh dan untuk rakyat. Menurut konsep demokrasi kekuasaan menyiratkan arti politik dan pemerintahaan. Sedangkan rakyat beserta warga masyarakat yang didefinisikan sebagai warga Negara. Kenyataannya baik dari segi konsep maupun politik, demos menyiratkan makna deskriminatif. Demos bukanlah rakyat secara keseluruhan tetapi populis tertentu, yaitu mereka yang berdasarkan atau kesepakatan formal dari para pengontrol akses ke sumber-sumber kekuasaan yang diakui dan bias mengklaim, memiliki hak-hak prerogative dalam proses pengambilan-pengambilan keputusan menyangkut urusan publik atau pemerintahan. C. Partai Politik Rakyat atau masyarakat dalam menyampaikan aspirasi, pendapat dan pandangan, sebagai makhluk sosial akan berkelompok di dalam berpolitik yang dinamakan partai politik. Partai politik dalam artinya modern, adalah sebagai suatu organisasi massa yang berusaha mempengaruhi proses politik merombak kebikjasanaan dan mendidik serta penambahan anggota. Istilah partai muncul pada abad ke-19 dengan berkembangnya lembaga-lembaga perwakilan dan meningkatnya frekuensi pemilihan umum dan meluasnya hak warga Negara untuk mengambil bagian dalam pemilihan umum. Pada tahun 1850 tak satupun Negara di dunia, kecuali Amerika Serikat mengenal partai dalam artian modern. Ada alur-alur pendapat, kelompok-kelompok rakyat masyarakat-masyarakat yang dikelompokan dalam parlemen karena memiliki aliran filsafat tertentu. Adapula kelompok-kelompok dalam parlemen tetapi belum tentu partai politik. Bagi Negara-negara yang pernah dijajah, partai-partai politik menarik perhatiannya karena partai politik dapat menjadi kekuatan tandingan menentang

Nilai Politik dan Demokrasi // Cecilia Pingkan

10

penjajahan. Pada tahun 1950 menurut catatan para ahli hampir semua nation state telah memiliki partai politik di dunia. Karena itu banyak Negara yang baru muncul mencita-citakan partai dan kepada partai warga Negara menggantungkan hari depannya. D. Pendidikan Demokrasi Menurut Gandal dan Finn (1992) terutama di Negara berkembang pendidikan demokrasi sering dianggap .. taken for granted or ignored. Sesungguhnya mereka tegaskan pendidikan demokrasi seyogyanya ditempatkan sebagai bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu pendidikan demokrasi perlu dilihat dalam dua setting besar, yaitu pendidikan demokrasi dalam kontes atau berbasis pendidikan formal dan society-based democracy education, pendidikan demokrasi dalam konteks atau yang berbasis kehidupan masyarakat. Secara instrumental, pendidikan demokrasi di Indonesia sudah digariskan dalam berbagai peraturan perundangan. Misalnya dalam Kementrian PPK (Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan) dirumuskan dalam tujuan pendidikan : untuk mendidik warganegara yang sejati yang bersedia menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk Negara dan masyarakat dengan ciri-ciri sebagai berikut (Djojonegoro 1996) : 1. Perasaan bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2. Perasaan cinta kepada Negara, 3. Perasaan cinta kepada bangsa dan kebudayaan, 4. Perasaan berhak dan wajib ikut memajukan negaranya menurut pembawaan dan kekuatannya, 5. Keyakinan bahwa orang yang hidup tak terpisahkan dari keluarga dan masyarakat, 6. Keyakinan bahwa orang yang hidup bermasyarakat harus tunduk pada tata tertib,

Nilai Politik dan Demokrasi // Cecilia Pingkan

11

7. Keyakinan bahwa pada dasarnya sama derajatnya sehingga sesama anggota masyarakat harus saling menghormati berdasar rasa keadilan dengan berpegang teguh pada harga diri, 8. Keyakinan bahwa memerlukan warganegara yang rajin bekerja mengetahui kewajiban dan jujur dalam pikiran dan tindakan. Dari pernyataan diatas dapat dilihat bahwa semua ide yang teerkandung dalam butirbutir rumusan tujuan pendidikan nasional sesungguhnya merupakan essensi pendidikan demokrasi dan HAM. Artinya sejak tahun 1945 pemerintah sudah menyadari dan menunjukan komitmennya terhadap pendidikan demokrasi dan HAM. Selanjutnya dalam UU No. 4 tahun 1950, dalam Bab II Pasal 3 (Djojonegoro 1996) dirumuskan secara lebih eksplisit, dan warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Kemudian dalam UU No. 2 tahun 1989 tentang Sisdiknas, dirumuskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah, mencerdaskan kehidupan bangsa dan pengembangan manusia Indonesia seutuhnya, . Dengan kata lain, sejak tahun 1945 sampai sekarang instrument perundangan sudah menempatkan demokrasi dan HAM sebagai bagian integral dari pendiidkan nasional. E. Paradigma Baru Pendidikan Demokrasi Menyadari pentingnya pendidikan demokrasi dalam pembangunan masyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia, Center for Indonesia Civic Education (CICED) bekerjasama dengan Indonesia mengadakan Conference on Civic Education for Civil Society khusus mengenai konsep dan strategi pendidikan demokrasi dirumuskan kesimpulan bahwa secara konsepnya pendidikan kewarganegaraan yang demokratis. Nilai demokrasi yang terjadinya Amandement UUD 1945, dan sesuai paradigm, maka terjadi pula perubahan-perubahan nilai dalam politik dan demokrasi. Hal itu terjadi karena perubahan dari pola piker dan pola pandang bangsa Indonesia. Didasarkan kepada amandemen pertama bab II pasal 7 UUD 1945 :

Nilai Politik dan Demokrasi // Cecilia Pingkan

12

Presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama 5 tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk 1 kali masa jabatan.

Dalam hal ini terjadi perubahan nilai politik atau demokrasi yang tidak memungkinkan lagi masa jabatannya seumur hidup atau 32 tahun. Perubahan pasal 1 ayat 2 : Kedaulatan berada di tangan rakyat, dan dilaksanakan menurut UUD. Yang artinya fungsi MPR berkurang, tidak lagi memilih Presiden dan wakilnya, akan tetapi rakyat memilih Presiden dan wakilnya secara langsung. Dalam hal ini MPR hanya akan melantik Presiden dan wakilnya yang terpilih berasama-sama dengan Ketua Mahkamah Agung. F. Gerakan Pendidikan Demokrasi Saat Sekarang Segera setelah runtuhnya hegemoni persekutuan Negara-negara sosialis yang diikuti dengan berdirinya Negara-negara merdeka baru di bekas wilayah USSR (Uni Sosialis Soviet Rusia), maka proses demokratisasi di Negara-negara itu berkembang pesat menjadi gerakan sosial, politik dan cultural. Kemudian gerakan ini diikuti pula oleh Negara-negara di Afrika dan di Amerika Latin yang bermaksud memperbaiki kehidupan demokrasi yang telah dirintisnya selama ini. Sementara itu berbagai civic

education centers di Amerika Serikat, baik yang merupakan NGO maupun yang
berafiliasi di Universitas, yang selama ini memang sudah aktif melakukan penelitian dan pengembangan model-model pendidikan demokrasi untuk dunia pendidikan di Amerika Serikat, kemudian memperluas daerah diseminasinya ke Negara-negara yang termasuk emerging democracies. Dampaknya di masing-masing Negara tersebut berdiri juga sejenis center for civic education dalam berbagai versi, yang berperan sebagai initiator, promoter atau katalisator gerakan demokratisasi melalui wahana pendidikan, yang pada tahun 1995 dikoordinasikan oleh suatu konsorsium yang diberi nama CIVITAS International dengan program jaringannya. Sampai saat ini, CIVITAS International telah mempunyai anggota di 60 negara, termasuk CICED di Indonesia. Sedangkan di region Asia-Pasific, secara embrional telah berdiri Asia-Pasific Educaion Concortium (APEC). Tujuan dari dikembangkannya
Nilai Politik dan Demokrasi // Cecilia Pingkan

13

jaringan International pendidikan demokrasi di masing-masing Negara; saling membantu/memfasilitasipengadaan sumber belajar yang cocok untuk masing-masing Negara, memfasilitasi pertukaran ide dan pengalaman dalam pendidikan demokrasi; dan saling mendorong dan memfasilitasi penelitian dan pengembangan pendidikan demokrasi yang bermanfaat untuk masing-masing Negara. Dari kajian hasil pertukaran ide dan pengalaman dalam pendidikan demokrasi dalm lima tahun terakhir ini, rupanya diperoleh kenyataan bahwa pendidikan demokrasi di masing-masing Negara seluruh dunia memiliki aspek-aspek generic yang sama dan muatan nasional dan local yang bervariasi. Diperkirakan tahun 2001, diharapkan akan dapat memfasilitasi dan lebih mengabaikan keunikan demokrasi yang berkembang di masing-masing Negara. Dapat dikatakan sebagai suatu proses berdemokrasi tentang pendidikan demokrasi. Dari fakta dan data tentang perkembangan gerakan pendidikan demokrasi di dunia saat ini, kiranya dapat ditangkap suatu makna adanya kecenderungan terjadinya globalisasi pendidikan demokrasi, yang tetap memperhatikan pengembangan muatan nasional dan lokal. G. Alternatif metodologi Pendidikan Demokrasi Paradigma baru pendidikan kewarganegaraan, yang notabene tercakup pendidikan Pancasila, demokrasi, dan HAM didalamnya, secara metodologis menuntut perbaikan dalm ketiga dimensinya. Pertama diyakini bahwa isi kurikulum dan strategi pembelajarannya ditekankan bahwa kurikulum dan strategi pembelajaran pendidikan demokrasi seharusnya dikembangkan secara sistematik (lintas jenjang, jalur, dan bidangt), dengan konsep dasar demokrasi yang komperhensif (utuh dan lengkap), dan dengan organisasi kurikulum yang berdiversifikasi menunjuk kepada life cycle anak (perkembangan kognitif, afektif, sosial-moral, dan skill); serta lingkungan belajar setempat (desa,kota). Oleh Karena itu dalam pengembangan kurikulum dan strategi pembelajaran pendidikan demokrasi dan HAM, seharusnya melibatkan para ahli dan praktisi pendidikan kewarganegaraan; para ahli dan praktisi displin sosial terkait seperti; politik, hukum, sejarah, sosiologi, antropologi, geografi; dan wakil birokrat

Nilai Politik dan Demokrasi // Cecilia Pingkan

14

pemerintahan daerah dan tokoh masyarakat setempat dan LSM terkait. Isi inti kurikulum seharusnya mengandung muatan nasional, muatan regional dan muatan lokal. Yang perlu dijadikan muatan adalah pilar-pilar demokrasi konstitusional Indonesia yang : berdasarkan Ketuhanan Yang Maha ESa, memberikan jaminan hak asasi manusia, berdasarkan kedaulatan rakyat, bertujuan mencerdaskan bangsa, menerapkan prinsip pembagian kekuasaan Negara, mengembangkan otonomi daerah, menegakkan rule of law, mengembangkan sistem peradilan yang bebas dan tidak memihak, mengutamakan kesejahteraan rakyat, dan melaksanakan prinsip keadilan sosial. Kedua, kelas pendidikan kewarganegaraan harusnya dilihat dan diperlakukan artinya dikembangkan untuk menggantikan kelas pendidikan kewarganegaraan/pendidikan demokrasi saat ini yang bersifat lebih dominatif dan indoktrinatif. Yang perlu digarisbawahi di situ adalah perwujudan semangat kewarganegaraan dan kemanusiaan, yakni civic virtue yang menjadi inti nilai demokrasi, dalam perilaku interaktif guru siswa dan mahasiswa, dan penciptaan iklim demokratis dalam rangka pengambilan keputusan. Pendekatan pembelajaran yang disarankan untuk dikembangkan adalah berorientasi pada proses berpikir kritis dan pemecahan masalah. Salah satu model pembelajaran yang kini secara international diterapkan secara adaptif adalah model we the

peopleproject Citizen.
Dengan demikian para guru dan siswa dapat melakukan reflesi betapa bermanfaatnya nilai dan prinsip demokrasi diterapkan dalam kehidupan di sekolah yang diintegrasikan dengan kehidupan di dalam masyarakatnya. Ketiga, pada saat bersamaan lingkungan masyarakat sekolah dan masyarakat yang lebih luas harusnya juga dikondisikan untuk menjadi spiral global classroom. Jika ketiga unsur baru dalam paradigm pendidikan kewarganegaraan itu mulai dicoba penerapannya di Indonesia, diperkirakan pendidikan demokrasi yang diprogramkan dalam wadah pendidikan secara perlahan akan meningkat lebih menantang, lebih

Nilai Politik dan Demokrasi // Cecilia Pingkan

15

efektif, dan lebih bermanfaat bagi pengembangan demokratisasi dalam dan melalui pendidikan. H. Hubungan Antara Manusia Dengan Hukum Sebagai suatu Negara demokrasi dan Negara hukum dalam hal ini Negara kesatuan Republik Indonesia yang mana masyarakatnya menjunjung tinggi hukum yang berlaku dan dijamin oleh undang-undang Dasar dan undang-undang serta peraturan pemerintah. Hal itu tercantum didalam pasal 1 ayat (3) Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi Negara Indonesia adalah Negara hukum dan pasal 27 ayat (1) Undang-undang Dasar 1945 yang bunyinya.Segala warganegara bersamaan kedudukannya di dalam hukum

dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum ini dengan tidak ada kecualinya.
Untuk itu perlu penataan kembali tentang sumber tertib hukum Republik Indonesia dengan mencabut : 1. TAP MPRS No. XX/MPRS/1966 2. TAP MPR No. V/MPR/1973 3. TAP MPR No. IX/MPR/1978 Mengganti dengan TAP MPR No. III/MPR/2000 Tanggal 18 Agustus tentang Sumber

Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan.

Nilai Politik dan Demokrasi // Cecilia Pingkan

16

I. Teori-teori dan Jenis Pemilihan Presiden secara Langsung 1. First Past the Post : Kandidat Presiden peraih suara terbanyak, sekalipun

kurang dari 50%, berhak menjadi Presiden 2. Fereferential Voting : Pemilih diperbolehkan memilih boleh lebih dari satu calon Presiden dengan sistem peringkat 3. Two Round System : Disebut juga sistem round off. Bila kandidat Presiden memperoleh suara kurang dari 50%, dilakukan pemilu tahap kedua yang biasanya diikuti 2 kandidat Presiden peraih suara terbanyak dalam pemilu tahap 1 4. Electoral Collage : Jumlah suara di seluruh daerah pemilihan dihitung dari jumlah suara Dewan Pemilih dialokasikan berdasarkan prinsip mayoritas 5. Sistem Nigeria : Seorang Presiden harus bisa memenangkan sedikitnya 30% dan sedikitnya 2/3 dari 36 Negara bagian di Nigeria. J. Kelebihan dan kekurangan Sistem Pemilihan Presiden secara Langsung Kelebihan : 1. Presiden mempunyai manfaat legitimasi yang kuat 2. Presiden terpilih tidak terikat pada frasi atau Partai Politik yang memilihnya 3. Ceck dan balances legislative eksekutif seimbang 4. Criteria calon presiden dapat dinilai langsung oleh pemilih Kekurangan : 1. Sistem ini member peluang untuk menguntungkan 2. Memperlemah kedudukan MPR

Nilai Politik dan Demokrasi // Cecilia Pingkan

17

BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan Politik merupakan suatu rangkaian azas, prinsip, keadaan, jalan, alat dan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang dikehendaki manusia Kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani Demos dan Kratein. Kratein berarti kekuasaan sedangkan Demos untuk rakyat Partai politik dalam artinya modern, adalah sebagai suatu organisasi massa yang berusaha mempengaruhi proses politik merombak kebikjasanaan dan mendidik serta penambahan anggota pengembangan kurikulum dan strategi pembelajaran pendidikan demokrasi dan HAM, seharusnya melibatkan para ahli dan praktisi pendidikan kewarganegaraan; para ahli dan praktisi displin sosial terkait seperti; politik, hukum, sejarah, sosiologi, antropologi, geografi; dan wakil birokrat pemerintahan daerah dan tokoh masyarakat setempat dan LSM terkait Referensi http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16087/3/Chapter%20I.pdf Drs. H. Djumhardjinis, MM, Bc. HK, 2005, Pendidikan Pancasila, Demokrasi, dan Hak berarti rakyat. Bentuk kekuasaan dari, oleh dan

Azasi Manusia, Widya Jakarta, Jakarta

Nilai Politik dan Demokrasi // Cecilia Pingkan

18

Anda mungkin juga menyukai