'
+
=
1
1
37
hal tidak diperhitungkan TKDN, maka Pokja
ULP memilih peserta yang mempunyai
kemampuan teknis lebih besar dan hal ini
dicatat dalam Berita Acara Hasil Pelelangan.
e. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga
tidak wajar akibat terjadinya persaingan usaha
tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan
bersama (kolusi/persekongkolan) sebagaimana
ketentuan peraturan dan perundang-
undangan, maka pelelangan dinyatakan gagal
dan peserta yang terlibat dimasukkan dalam
Daftar Hitam.
30.15. Pokja ULP menyusun urutan 3 (tiga) penawaran
sebagai calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 (apabila ada).
31. Evaluasi
Kualifikasi
31.1. Evaluasi dilakukan terhadap calon pemenang
lelang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2
(apabila ada).
31.2. Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan
menggunakan metode penilaian sistem gugur.
31.3. Pakta Integritas telah diisi dan ditandatangani oleh
peserta sebelum pemasukan penawaran apabila
tidak ditandatangani maka tidak dievaluasi lebih
lanjut.
31.4. Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai
dengan ketentuan dalam Dokumen Kualifikasi.
31.5. Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus
evaluasi kualifikasi, maka lelang dinyatakan gagal.
32. Pembuktian
Kualifikasi
32.1. Pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang
memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan
setelah evaluasi kualifikasi.
32.2. Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara
melihat keaslian dokumen dari dokumen asli atau
salinan dokumen yang sudah dilegalisir oleh
pejabat yang berwenang dan meminta salinan
dokumen tersebut. Dalam pembuktian kualifikasi
harus dihadiri oleh penanggung jawab
penawaran atau yang menerima kuasa dari
direktur utama/pimpinan perusahaan yang
nama penerima kuasanya tercantum dalam akta
pendirian atau perubahannya, atau kepala
cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor
pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik,
atau pejabat yang menurut perjanjian kerja sama
berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.
38
32.3. Apabila peserta tidak hadir dalam pembuktian
kualifikasi dan telah diberikan kesempatan serta
tenggang waktu yang cukup, maka peserta
digugurkan dan dimasukkan dalam daftar hitam,
Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan
dan disetorkan ke kas Negara.
32.4. Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau
verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila
dokumen yang digunakan dalam pembuktian
kualifikasi masih diragukan kebenarannya.
32.5. Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan
data tidak benar/pemalsuan data/tidak dapat
menunjukan dokumen asli atau salinan dokumen
yang sudah dilegalisir, maka peserta digugurkan,
badan usaha dan/atau pengurusnya dimasukkan
dalam Daftar Hitam, Jaminan Penawaran yang
bersangkutan dicairkan dan disetorkan ke kas
Negara.
32.6. Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus
pembuktian kualifikasi, maka lelang dinyatakan
gagal.
F. Penetapan Pemenang
33. Penetapan
Pemenang
33.1. Pokja ULP membuat Surat Penetapan Pemenang
berdasarkan BAHP untuk nilai sampai dengan
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).
33.2. PA membuat Surat Penetapan Pemenang untuk
nilai diatas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah) setelah mendapat usulan dari ULP, dengan
ketentuan :
a. usulan penetapan pemenang ditembuskan
kepada PPK dan APIP Kementerian Pekerjaan
Umum; dan
b. apabila PA tidak setuju dengan usulan ULP,
maka PA memerintahkan evaluasi ulang atau
menyatakan pelelangan gagal.
33.3. Dalam hal peserta mengikuti beberapa paket
pekerjaan yang dilelangkan oleh Pokja ULP dalam
waktu yang bersamaan, dan dalam
penawarannya peserta mengajukan personil
dan/atau peralatan yang sama, penawaran tidak
dapat digugurkan. Apabila berdasarkan hasil
evaluasi semua penawarannya terendah maka
akan ditetapkan sebagai calon pemenang oleh
Pokja ULP pada paket berdasarkan perhitungan
39
kombinasi yang menguntungkan negara.
33.4. Dalam hal peserta mengikuti beberapa paket
pekerjaan yang dilelangkan oleh Pokja ULP dalam
waktu yang bersamaan, dan dalam
penawarannya peserta mengajukan personil
dan/atau peralatan yang sama, penawaran tidak
dapat digugurkan. Apabila berdasarkan hasil
evaluasi semua penawarannya terendah maka
akan ditetapkan sebagai calon pemenang oleh
Pokja ULP pada paket berdasarkan perhitungan
kombinasi nilai penawaran yang menguntungkan
negara.
33.5. Penetapan pemenang disusun sesuai dengan
urutannya dan harus memuat:
a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b. nama dan alamat Penyedia serta harga
penawaran atau harga penawaran terkoreksi;
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan
d. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis,
harga; dan
e. evaluasi kualifikasi.
33.6. Data pendukung yang diperlukan untuk
menetapkan pemenang adalah:
a. Dokumen Pengadaan beserta adendum
(apabila ada);
b. BAPP;
c. BAHP; dan
d. Dokumen Penawaran dari pemenang dan
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada)
yang telah diparaf anggota Pokja ULP dan 2
(dua) wakil peserta.
33.7. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan
pemenang dan mengakibatkan surat penawaran
dan Jaminan Penawaran habis masa berlakunya,
dilakukan konfirmasi kepada calon pemenang,
calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada)
untuk memperpanjang masa berlaku surat
penawaran dan Jaminan Penawaran sampai
dengan perkiraan jadwal penandatanganan
kontrak. Calon pemenang, calon pemenang
cadangan 1 dan 2 (apabila ada) yang tidak
bersedia memperpanjang surat penawaran dan
Jaminan Penawaran dapat mengundurkan diri
tanpa dikenakan sanksi.
34. Pengumuman
Pemenang
Pokja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang
cadangan 1 dan 2 (apabila ada) kepada masyarakat di
website sebagaimana tercantum dalam LDP dan papan
pengumuman resmi yang memuat sekurang-kurangnya :
40
a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b. nama dan alamat penyedia;
c. harga penawaran terkoreksi; dan
d. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, harga, dan
kualifikasi untuk seluruh peserta yang dievaluasi
dilengkapi dengan penjelasan untuk setiap penawaran
yang dinyatakan gugur.
35. Sanggahan 35.1. Peserta yang memasukkan penawaran dapat
menyampaikan sanggahan secara tertulis atas
penetapan pemenang kepada Pokja ULP disertai
bukti terjadinya penyimpangan, dengan tembusan
kepada PPK, PA/KPA dan APIP Kementerian
Pekerjaan Umum sebagaimana tercantum dalam
LDP, dengan ketentuan:
a. Pelelangan Umum paling lambat 5 (lima) hari
kerja setelah pengumuman pemenang; atau
b. Pemilihan Langsung paling lambat 3 (tiga)
hari kerja setelah pengumuman pemenang.
35.2. Sanggahan diajukan oleh peserta yang
memasukkan penawaran baik secara sendiri-
sendiri maupun bersama-sama dengan peserta
lain, ditanda tangani oleh :
a. direktur utama/ pimpinan perusahaan;
b. penerima kuasa dari direktur utama/
pimpinan perusahaan yang nama penerima
kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau
perubahannya;
c. kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh
kantor pusat yang dibuktikan dengan bukti
otentik; atau
d. pejabat yang menurut perjanjian kerja sama
berhak mewakili perusahaan yang bekerja
sama.
35.3. Sanggahan diajukan apabila terjadi penyimpangan
prosedur meliputi:
a. penyimpangan terhadap ketentuan dan
prosedur yang diatur dalam Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No. 70
Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya dan
yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan;
b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi
terjadinya persaingan usaha yang sehat;
dan/atau
c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP
dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.
35.4. Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja
ULP menyatakan pelelangan gagal.
35.5. Sanggahan yang diajukan bukan dari peserta dan
41
tidak ditandatangani sebagaimana dimaksud
pada 35.2. dianggap sebagai pengaduan dan
tetap harus ditindaklanjuti serta tidak
menghentikan proses pelelangan.
35.6. Sanggahan yang disampaikan kepada PA/KPA,
PPK atau disampaikan dan diterima diluar masa
sanggah, dianggap sebagai pengaduan dan tetap
harus ditindaklanjuti serta tidak menghentikan
proses pelelangan.
36. Sanggahan
Banding
36.1. Peserta Peserta sebagaimana dimaksud pada 35
apabila tidak sependapat dengan jawaban
sanggahan dari Pokja ULP, dapat mengajukan
sanggahan banding secara tertulis kepada
Menteri Pekerjaan Umum, dengan tembusan
kepada PPK, Pokja ULP, dan APIP Kementerian
Pekerjaan Umum sebagaimana tercantum dalam
LDP, dengan ketentuan:
a. Pelelangan Umum, paling lambat 5 (lima)
hari kerja setelah menerima jawaban
sanggahan; atau
b. Pemilihan Langsung, paling lambat 3 (tiga)
hari kerja setelah menerima jawaban
sanggahan.
36.2. Peserta yang akan melakukan sanggahan banding
harus memberikan Jaminan Sanggahan Banding
yang diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan
penjaminan atau perusahaan asuransi yang
mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh
Menteri Keuangan dan ditujukan kepada Pokja
ULP sebesar 1% (satu perseratus) dari HPS
sebagaimana tercantum dalam LDP dengan masa
berlaku 15 (lima belas) hari kerja sejak tanggal
pengajuan sanggahan banding.
36.3. Sanggahan banding menghentikan proses
pelelangan.
36.4. Sanggahan banding diajukan bukan dari peserta
yang tidak sependapat dengan jawaban
sanggahan sebagaimana dimaksud pada 36.1
atau tidak ditandatangani seperti halnya
sanggahan sebagaimana dimaksud pada 35.2,
dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus
ditindaklanjuti serta tidak menghentikan proses
pelelangan.
36.5. Sanggahan banding yang disampaikan bukan
kepada Menteri Pekerjaan Umum atau
disampaikan dan diterima di luar masa sanggah
banding, dianggap sebagai pengaduan dan tetap
harus ditindaklanjuti serta tidak menghentikan
proses pelelangan.
42
G. Penunjukan Pemenang Pengadaan
37. Penunjukan
Penyedia
Barang/Jasa
37.1. Pokja ULP menyampaikan Berita Acara Hasil
Pelelangan (BAHP) kepada PPK dengan tembusan
kepada Kepala ULP sebagai dasar untuk
menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ).
37.2. PPK menerbitkan SPPBJ dengan ketentuan apabila:
a. pernyataan peserta pada formulir isian
kualifikasi masih berlaku
b. tidak ada sanggahan dari peserta;
c. sanggahan dan/atau sanggahan banding
terbukti tidak benar; atau
d. masa sanggah dan/atau masa sanggah banding
berakhir.
37.3. Penyedia yang ditunjuk wajib menerima keputusan
tersebut, dengan ketentuan :
a. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri
dan masa penawarannya masih berlaku
dengan alasan yang dapat diterima secara
obyektif oleh Pokja ULP, maka Jaminan
Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan
disetorkan sebagaimana tercantum dalam LDP;
b. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri
dan masa penawarannya masih berlaku
dengan alasan yang tidak dapat diterima secara
obyektif oleh Pokja ULP, maka Jaminan
Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan
disetorkan sebagaimana tercantum dalam LDP
serta dimasukkan dalam Daftar Hitam; atau
c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia
ditunjuk karena masa penawarannya sudah
tidak berlaku, maka tidak dikenakan sanksi dan
Jaminan Penawaran yang bersangkutan tidak
boleh dicairkan.
37.4. Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan
diri, maka penunjukan pemenang dapat dilakukan
kepada pemenang cadangan sesuai dengan urutan
peringkat, selama masa surat penawaran dan
Jaminan Penawaran pemenang cadangan masih
berlaku atau sudah diperpanjang masa
berlakunya.
37.5. Apabila semua pemenang yang ditunjuk
mengundurkan diri, maka pelelangan dinyatakan
gagal oleh PA/KPA setelah mendapat laporan dari
PPK.
43
37.6. SPPBJ harus diterbitkan , dengan ketentuan:
a. pada Pelelangan Umum, paling lambat 6
(enam) hari kerja setelah pengumuman
penetapan pemenang, apabila tidak ada
sanggahan;
b. pada Pemilihan Langsung, paling lambat 4
(empat) hari kerja setelah pengumuman
penetapan pemenang, apabila tidak ada
sanggahan; atau
c. Dalam hal Pelelangan Umum/Pemilihan
Langsung, paling lambat 2 (dua) hari kerja
setelah semua sanggahan dan sanggahan
banding dijawab.
37.7. Didalam SPPBJ disebutkan/ditegaskan/ditulis
bahwa penyedia harus menyiapkan Jaminan
Pelaksanaan sebelum penandatanganan kontrak.
38. Kerahasiaan
Proses
38.1.1. Proses evaluasi Dokumen Penawaran bersifat
rahasia dan dilaksanakan oleh pokja ULP secara
independen.
38.1.2. Informasi yang berhubungan dengan penelitian,
evaluasi, klarifikasi, konfirmasi, dan usulan calon
pemenang tidak boleh diberitahukan kepada
peserta, atau orang lain yang tidak
berkepentingan sampai keputusan pemenang
diumumkan.
38.1.3. Setiap usaha peserta lelang mencampuri proses
evaluasi dokumen penawaran atau keputusan
pemenang akan mengakibatkan ditolaknya
penawaran yang bersangkutan.
38.1.4. Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam
Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) oleh Pokja
ULP bersifat rahasia sampai dengan saat
pengumuman pemenang.
H. Pelelangan Gagal
39. Pelelangan
Gagal
39.1. Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal, apabila :
a. jumlah peserta yang memasukkan Dokumen
Penawaran kurang dari 3 (tiga) peserta;
b. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi
penawaran;
c. dalam evaluasi penawaran ditemukan
bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat;
d. harga penawaran terendah terkoreksi lebih
tinggi dari HPS;
e. sanggahan dari peserta atas pelaksanaan
44
pelelangan yang tidak sesuai dengan ketentuan
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden
No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya
dan Dokumen Pengadaan ternyata benar;
f. sanggahan dari peserta atas kesalahan
substansi Dokumen Pengadaan ternyata benar;
atau
g. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2, setelah dilakukan evaluasi
dengan sengaja tidak hadir dalam klarifikasi
dan/atau pembuktian kualifikasi.
39.2. PA/KPA sebagaimana tercantum dalam LDP
menyatakan pelelangan gagal, apabila :
a. PA/KPA sebagaimana tercantum dalam LDP
sependapat dengan PPK yang tidak bersedia
menandatangani SPPBJ karena proses
Pelelangan tidak sesuai dengan Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No. 70
Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya;
b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN
yang melibatkan Pokja ULP dan/atau PPK
ternyata benar;
c. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
sehat dalam pelaksanaan Pelelangan
dinyatakan benar oleh pihak berwenang;
d. sanggahan dari Penyedia Barang/Jasa atas
kesalahan prosedur yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan ternyata benar;
e. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.
70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya;
f. pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai atau
menyimpang dari Dokumen Pengadaan; atau
g. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri; atau
h. pelaksanaan Pelelangan melanggar Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No. 70
Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya.
39.3. Menteri/Kepala Lembaga/ Pimpinan Institusi
menyatakan pelelangan gagal, apabila :
a. Sanggahan banding dari peserta atas terjadinya
pelanggaran prosedur dalam pelaksanaan
pelelangan yang melibatkan KPA, PPK dan/atau
Pokja ULP, ternyata benar; atau
b. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN
yang melibatkan KPA, ternyata benar.
39.4. Setelah pelelangan dinyatakan gagal, maka Pokja
45
ULP memberitahukan kepada seluruh peserta.
39.5. Setelah pemberitahuan adanya pelelangan gagal,
Pokja ULP atau Pokja ULP pengganti (apabila
diganti) lainnya yang ditugaskan meneliti dan
menganalisis penyebab terjadinya pelelangan
gagal, untuk menentukan langkah selanjutnya,
yaitu melakukan :
a. evaluasi ulang;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran;
c. pelelangan ulang; atau
d. penghentian proses pelelangan.
I. Surat Jaminan Pelaksanaan
40. Surat Jaminan
Pelaksanaan
40.1. Surat Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
a. diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk
bank perkreditan rakyat), perusahaan
penjaminan atau perusahaan asuransi yang
mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship) sebagaimana yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan;
b. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak
tanggal penandatanganan Kontrak sampai
dengan serah terima pertama pekerjaan
berdasarkan Kontrak (PHO) sebagaimana
tercantum dalam LDP;
c. nama penyedia sama dengan nama yang
tercantum dalam surat Jaminan Pelaksanaan;
d. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak
kurang dari nilai jaminan yang ditetapkan;
e. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan
dicantumkan dalam angka dan huruf;
f. nama PPK yang menerima Jaminan
Pelaksanaan sama dengan nama PPK yang
menandatangani kontrak;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan
paket pekerjaan yang tercantum dalam SPPBJ;
h. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan
tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai
jaminan dalam jangka waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kerja setelah surat
pernyataan wanprestasi dari PPK diterima oleh
penerbit Jaminan;
i. Jaminan Pelaksanaan atas nama
Kemitraan/KSO harus ditulis atas nama
Kemitraan/KSO; dan
j. memuat nama, alamat dan tanda tangan pihak
penjamin.
40.2. Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk
menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan
46
dipersamakan dengan menolak untuk
menandatangani Kontrak atau tidak menerima
keputusan penunjukan sebagai penyedia
barang/jasa, maka akan dikenakan sanksi..
40.3. Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan Surat
Jaminan Pelaksanaan diatur dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak.
J. Penandatanganan Kontrak
41. Penanda-
tanganan
Kontrak
41.1. Penandatanganan Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa dilakukan setelah DIPA ditetapkan.
41.2. Penandatanganan kontrak dilakukan paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
diterbitkan SPPBJ dan setelah penyedia
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan, dengan
ketentuan :
a. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga
penawaran terkoreksi antara 80% (delapan
puluh perseratus) sampai dengan 100%
(seratus perseratus) nilai total HPS adalah
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak;
b. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga
penawaran terkoreksi dibawah 80% (delapan
puluh perseratus) nilai total HPS adalah sebesar
5% (lima perseratus) dari nilai total HPS.
41.3. PPK dan penyedia tidak diperkenankan mengubah
substansi Dokumen Pengadaan sampai dengan
penandatanganan Kontrak, kecuali
mempersingkat waktu pelaksanaan pekerjaan
dikarenakan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang
ditetapkan sebelumnya akan melewati batas
tahun anggaran.
41.4. Dalam hal Perubahan waktu pelaksanaan
pekerjaan melewati batas tahun anggaran,
penandatanganan kontrak dilakukan setelah
mendapat persetujuan kontrak tahun jamak.
41.5. PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep
Kontrak meliputi substansi, bahasa, redaksional,
angka dan huruf serta membubuhkan paraf pada
setiap lembar Dokumen Kontrak.
41.6. Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian
Dokumen Kontrak dalam Surat Perjanjian, dengan
maksud apabila terjadi pertentangan ketentuan
antara bagian satu dengan bagian yang lain, maka
berlaku urutan sebagai berikut :
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
47
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan
harga;
d. syarat-syarat khusus kontrak;
e. syarat-syarat umum kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan,
SPPBJ, BAHP, BAPP.
41.7. Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai
kebutuhan, yaitu :
a. sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli,
terdiri dari:
1) kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi
materai pada bagian yang ditandatangani
oleh penyedia; dan
2) kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi
materai pada bagian yang ditandatangani
oleh PPK;
b. rangkap kontrak lainnya (apabila diperlukan)
tanpa dibubuhi materai.
41.8. Penandatanganan Kontrak bernilai diatas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah)
dilakukan setelah memperoleh pendapat ahli
hukum Kontrak..
41.9. Pihak yang berwenang menandatangani kontrak
atas nama penyedia adalah Direksi yang
disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/
Anggaran Dasar, yang telah didaftarkan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
41.10. Pihak lain yang bukan Direksi atau yang namanya
tidak disebutkan dalam Akta Pendirian/Anggaran
Dasar sebagaimana dimaksud pada 41.9, dapat
menandatangani Kontrak Pengadaan Barang/Jasa,
sepanjang pihak tersebut adalah
pengurus/karyawan perusahaan yang berstatus
sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa
atau pendelegasian wewenang yang sah dari
Direksi atau pihak yang sah berdasarkan Akta
Pendirian/Anggaran Dasar untuk
menandatangani Kontrak Pengadaan Barang/Jasa.
48
BAB IV
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)
A. Lingkup
Pekerjaan
1.
2.
a. Pokja ULP :
Pokja Pengadaan Barang/Jasa SNVT Pelaksanaan
Jalan Nasional Wilayah II Prov. Sultra (Timur) ULP
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI
Makassar
b. Alamat Pokja ULP:
.Jl. H. Latama Bunggulawa Kelurahan Punggolaka
- Kendari
Website : www.pu.go.id
3. a. Nama paket pekerjaan : PAKET PENGGANTIAN
JEMBATAN S. OTOLE, BANDAENA I,
BANDAENA II, LARODANGGE, ONDOA,
TIRAMOWOTE I, TIRAMOWOTE II, TIROAB
b. Uraian singkat pekerjaan: Pembuatan Jembatan
Beton 3 Unit dan Jembatan Konstruksi Box
Culvert 5 Unit
4. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan: 180
(seratus delapan puluh) hari kalender dan Masa
Pemeliharaan, selama 720 (tujuh ratus dua
puluh) hari kalender terhitung mulai sejak serah
terima pertama pekerjaan (PHO).
B. Sumber Dana Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan
APBN Tahun Anggaran .2013
C. Pendayagunaan
Produksi Dalam
Negeri
Preferensi Harga hanya diberikan kepada Barang/Jasa
dalam negeri dengan TKDN lebih besar atau sama
dengan 25% (dua puluh lima perseratus).
D. Pemberian
Penjelasan
Dokumen
Pengadaan dan
Peninjauan
Lapangan
1. Pemberian Penjelasan Dokumen Pengadaan akan
dilaksanakan pada:
Hari : Selasa, 19 Maret 2013
Pukul : 12.30 Wita s.d. selesai
Tempat : Aula Satker PJN Wil. 2 Kendari
:
49
2.
3.
Peninjauan lapangan akan dilaksanakan pada:
Hari : ....................................
Tanggal : ....................................
Pukul : ....................................
Tempat : ....................................
Peserta dapat mengambil salinan BAPP (Berita
Acara Pemberian Penjelasan) dan atau Adenda
dengan cara mengunduh/download diWebsite:
www.pu.go.id
E. Dokumen
Penawaran
1.
2.
3.
Daftar Personil Inti yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan yaitu :
a).General Superintendent;
b).Manajer/Ahli Pelaksana Jalan/Jembatan;
c).Manajer/Petugas Kendali Mutu;
Personil inti tersebut diatas harus berpengalamam
pada pekerjaan sejenis sekurang- kurangnya 3
tahun dibuktikan dengan surat pengalaman dan
untuk huruf a dan b diatas tenaga ahli tersebut
harus mempunyai kualifikasi minimal sebagai Ahli
Madya dibuktikan dengan sertifikasi keahlian.
[kualifikasi tenaga ahli yang diperlukan dapat sesuai
lingkup pekerjaan, apabila diperlukan].
Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan:
a). Concrete Mixer Min. 0,35 M3 8 unit
b). Excavator Min. 80 HP 1.00
c). Vibratory Roller Min. 6 Ton 1 unit
d). Concrete Vibrator -- 2 unit
Pokja ULP dapat melakukan uji mutu/teknis/fungsi
(kelaikan) dari peralatan yang ditentukan dalam
dokumen penawaran dengan cara pengecekan
langsung dilokasi peralatan.
Bagian Pekerjaan yang ditawarkan Penyedia untuk
disubkontrakkan :
No. Jenis Pekerjaan yang dapat disubkontrakkan
1.
2.
3.
4.
Penawaran memenuhi syarat apabila:
a. Penyedia yang mempunyai harga Kontrak di
atas Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima
miliar rupiah) bekerja sama dengan penyedia
50
4.
5.
6.
Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi
kecil dan koperasi, yaitu dengan
mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang
bukan pekerjaan utama.
b. Penyedia tidak mensubkontrakkan
sebagian/seluruh pekerjaan utama.
c. Penyedia Usaha Kecil (termasuk Mikro dan
Koperasi Kecil) tidak mensubkontrakkan
pekerjaan yang diperoleh.
Sebagai pekerjaan utama (MPU) adalah:
No. Jenis Pekerjaan Utama
1. Lapis Pondasi Agregat Kelas A
2. Lapis Pondasi Agregat Kelas B
3. AC-BC AsbP - T15/20 (t=5)
4. AC-WC AsbP - T15/20 (t=4 cm)
5. Dinding sumuran terpasang dia 300 cm
6. Pasangan Batu
7. Mutu Beton Sedang Fc=30 Mpa Lantai Jembatan
8. Mutu Beton Sedang Fc=20 Mpa
9. Baja tulangan U24 Polos
Sebagai pekerjaan penunjang/sementara adalah:
No. Jenis Pekerjaan Penunjang/Sementara
1. Jembatan sementara & Pengaturan lalu lintas
(traffic management)
2. --
Uji mutu/teknis/fungsi dalam kondisi tertentu
diperlukan untuk :
a. Bahan Tidak Ada
b. Alat Tidak Ada
F. Harga
Penawaran
G. Mata Uang
Penawaran dan
Cara
Pembayaran
1.
2.
Harga penawaran telah memperhitungkan kondisi
lapangan termasuk perkiraan lalu-lintas dan biaya
pemeliharaan jalan pada masa pemeliharaan
berdasarkan indikator kinerja jalan sebagaimana
ditetapkan dalam Syarat Syarat Khusus Kontrak.
Mata uang yang digunakan Rupiah
Pembayaran dilakukan dengan cara bulanan
(monthly certificate) berdasarkan pada hasil
pengukuran bersama yang dibuat dalam berita
acara atas volume pekerjaan sesungguhnya yang
51
telah dilaksanakan.
H. Masa
Berlakunya
Penawaran
Masa berlaku penawaran selama 60 (enam puluh)
hari kalender sejak batas akhir waktu pemasukan
penawaran.
I. Bentuk
Penawaran
J. Jaminan
Penawaran
1.
2.
Untuk pengadaan dengan sistem Full E-
Procurement, dokumen penawaran disampaikan
secara elektronik dalam bentuk Portable
Document Format (PDF) dan dokumen penawaran
yang terdapat tanda tangan penawar harus dalam
bentuk scan (kecuali Jaminan Penawaran Asli) di
website www.pu.go.id, jika tidak dalam bentuk
PDF dokumen tersebut dinyatakan tidak
memenuhi syarat.
Penyerahan dokumen asli (hard copy) hanya
dilakukan terhadap penawaran yang akan
diusulkan sebagai calon pemenang dan/atau calon
pemenang cadangan.
Besarnya Jaminan Penawaran adalah :
Rp. 212.625.000 (Dua ratus dua belas juta enam
ratus dua puluh lima ribu rupiah)
Jaminan penawaran berlaku selama 90 (sembilan
puluh) hari kalender.
K. Penyampaian
Dokumen
Penawaran
1.
2.
Hari : Rabu /20 Maret 2013 s.d. Rabu/ 27
Maret 2013
Pukul : On line (24 Jam) (kecuali hari terakhir
pemasukan penawaran sampai dengan
pukul 10.30 Wita)
Tempat : Website : www.pu.go.id
Untuk pengadaan Secara Full E-Procurement
penyampaian dokumen penawaran dengan cara
mengunggah (upload) di website : www.pu.go.id
(kecuali jaminan penawaran asli). Apabila terdapat
file elektronik yang sama, maka yang digunakan
adalah file elektronik terakhir yang di-unggah
(upload) dan jika terjadi kerusakan dokumen
elektronik (tidak dapat dibuka/dibaca oleh
komputer) dan/atau isinya tidak jelas/buram
sehingga tidak dapat dibaca oleh Pokja ULP maka
dikonfirmasikan pada Pusdata Kementerian
Pekerjaan Umum untuk memastikan kebenaran
52
dokumen tersebut, dinyatakan memenuhi atau tidak
memenuhi persyaratan.
L. Batas Akhir
Waktu
Pemasukan
Penawaran
Hari : Rabu / 27 Maret 2013
Pukul : 10.30 Wita
M. Pembukaan
Penawaran
Hari : Rabu / 27 Maret 2013
Pukul : 10.45 Wita
Tempat : Aula Satker PJN Wil. 2 Kendari
N. Evaluasi Teknis 1.
2.
Evaluasi Teknis dilakukan dengan Sistem Gugur.
unsur teknis yang dinilai:
a. metode pelaksanaan pekerjaan yang
ditawarkan menggambarkan penguasaan
dalam penyelesaian pekerjaan;
b. jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang
ditawarkan tidak melampaui batas waktu
yang telah ditetapkan;
c. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah
peralatan minimal yang disediakan, tidak
kurang dari yang ditetapkan;
d. spesifikasi teknis memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini;
e. personil inti yang akan ditempatkan secara
penuh serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
organisasi pelaksanaan yang diajukan;
f. bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan
(apabila disyaratkan sesuai ketentuan);
Catatan :
Huruf a. metode pelaksanaan adalah tahapan dan
cara pelaksanaan sesuai lingkup pekerjaan
dalam kontrak, yang menggambarkan
pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai
dengan akhir dan dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis.
huruf d. digunakan apabila mengajukan spesifikasi
yang berbeda dari yang ditetapkan.
53
O. Penetapan
Pemenang
1.
2.
Dalam hal peserta diusulkan sebagai calon
pemenang pada beberapa paket sekaligus, maka
penetapan pemenang dilakukan berdasarkan
Evaluasi penilaian harga penawaran yang
menguntungkan negara, yaitu dengan cara
menetapkan pemenang lelang pada paket-paket
yang mempunyai selisih nilai penawaran terbesar
jika dibandingkan dengan calon pemenang
berikutnya.
Apabila terjadi keterlambatan dalam penetapan
pemenang dan mengakibatkan surat penawaran
dan jaminan penawaran habis masa berlakunya,
maka dilakukan konfirmasi kepada seluruh
peserta untuk memperpanjang surat penawaran
dan jaminan penawaran. Calon pemenang yang
tidak bersedia memperpanjang surat penawaran
dan jaminan penawaran dapat mengundurkan diri
tanpa dikenakan sanksi.
P. Sanggahan, Dan
Sanggahan
Banding
1.
2.
3.
4.
Sanggahan ditujukan kepada :
Pokja Pengadaan Barang/Jasa SNVT Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Prov. Sultra (Timur) ULP Balai
Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Makassar
Alamat : Jl. H. Latama Bunggulawa Kelurahan
Punggolaka - Kendari
Tembusan sanggahan ditujukan kepada :
a. PPK-09 SNVT PJN II Prov. Sultra
Alamat : Jl. H. Latama Bunggulawa Kelurahan
Punggolaka - Kendari
b. Kepala SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional II
Prov. Sultra
Alamat : Jl. H. Latama Bunggulawa Kelurahan
Punggolaka - Kendari
c. Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan
Umum
Alamat : Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Selatan
d. Menteri Pekerjaan Umum.
Sanggahan Banding ditujukan Kepada :
Menteri Pekerjaan Umum
Tembusan sanggahan banding ditujukan kepada :
a. PPK-09 SNVT PJN II Prov. Sultra
Alamat : Jl. H. Latama Bunggulawa Kelurahan
Punggolaka - Kendari
b. Pokja Pengadaan Barang/Jasa SNVT
Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Prov.
54
Sultra (Timur) ULP Balai Besar Pelaksanaan
Jalan Nasional VI Makassar
Alamat : Jl. H. Latama Bunggulawa Kelurahan
Punggolaka - Kendari
c. Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan
Umum
Alamat : Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Selatan
Q. Jaminan
Sanggahan
Banding
1.
2.
Jaminan Sanggah Banding ditujukan kepada Pokja
ULP.
Besarnya jaminan sanggahan banding :
Rp. 106.312.800 (Seratus enam juta tiga ratus dua
belas ribu delapan ratus rupiah)
R. Jaminan
Pelaksanaan
1. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan selama 194
(seratus sembilan puluh empat) hari kalender hari
kalender sejak penandatanganan kontrak.
55
BAB V
LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)
A. Lingkup
Kualifikasi
Nama Pokja ULP : Pokja Pengadaan
Barang/Jasa SNVT
Pelaksanaan Jalan Nasional
Wilayah II Prov. Sultra
(Timur) ULP Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional
VI Makassar
Alamat Pokja ULP : Jl. H. Latama Bunggulawa
Kelurahan Punggolaka -
Kendari
Nama Paket Pekerjaan : PAKET PENGGANTIAN
JEMBATAN S. OTOLE,
BANDAENA I, BANDAENA II,
LARODANGGE, ONDOA,
TIRAMOWOTE I,
TIRAMOWOTE II, TIROAB
B. Persyaratan
Kualifikasi
1. Peserta Kualifikasi badan usaha harus memiliki
surat ijin usaha Jasa Konstruksi dan SBU yang
sesuai;
2. Peserta Kualifikasi Badan Usaha Jasa Konstruksi
Asing harus memiliki bukti Ijin Perwakilan Jasa
Konstruksi Asing dan melakukan kerja sama
usaha dengan perusahaan nasional dalam bentuk
kemitraan, subkontrak dan lain-lain, dalam hal
terdapat perusahaan nasional yang memiliki
kemampuan dibidang yang bersangkutan.
3. memiliki pengalaman pada subbidang Jembatan
termasuk perawatannya (22004) dengan
Kemampuan Dasar (KD) sebesar
Rp. 10,631,280,000
4. (Sepuluh milyar enam ratus tiga puluh satu juta
dua ratus delapan puluh ribu rupiah);
5. memiliki kemampuan menyediakan Personil
5
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
sebagai berikut:
No
Tingkat
Pendidikan
Jabatan dalam
pekerjaan yang
akan diusulkan
Lama
Pengalaman
Kerja (tahun)
Profesi
Keahlian/
keterampilan
a b c d e
1
S1/D3
Teknik
Sipil
General
Superintendent
4
Ahli Madya
Pelaksana
Jembatan
5
Personil yang dimaksud adalah personil manajerial (ahli/terampil) pada organisasi
pelaksanaan pekerjaan. Untuk usaha non kecil tidak termasuk tenaga terampil dan/atau
personil pendukung, sedangkan untuk usaha kecil cukup personil pelaksana (tenaga terampil).
56
2
S1/D3
Teknik
Sipil
Pelaksana
Jembatan
3
Ahli Madya
Pelaksana
Jembatan
3
S1/D3
Teknik
Sipil
Quality
Control
3
Ahli Muda
Pelaksana
Jembatan
6. memiliki surat keterangan dukungan keuangan
dari bank pemerintah/swasta sebesar
Rp. 1.063.280.000 (Satu milyar enam puluh tiga
juta dua ratus delapan puluh ribu rupiah);
7. memiliki kemampuan untuk menyediakan
peralatan utama untuk melaksanakan pekerjaan
konstruksi ini, yaitu:
No. Jenis Kapasitas Jumlah
1. Concrete Mixer Min. 0,35
M3
8 unit
2. Excavator Min. 80 HP 1.00
3. Vibratory Roller Min. 6 Ton 1 unit
4. Concrete Vibrator -- 2 unit
8. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban
perpajakan tahun pajak terakhir (SPT Tahunan)
serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh
Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal
29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling
kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun
berjalan. Peserta dapat mengganti persyaratan ini
dengan menyampaikan Surat Keterangan Fiskal
(SKF).
SPT Tahunan yang diminta untuk tahun 2011
Laporan pajak untuk 3 (tiga) bulan terakhir mulai
bulan Desember, Januari dan Februari 2012.
57
BAB VI
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN USAHA/KEMITRAAN
(KSO)
CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha/Kemitraan (KSO)]
Nomor : ................, .................. 20....
Lampiran :
Kepada Yth.:
Pokja Pengadaan Barang/Jasa SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II
Prov. Sultra (Timur) ULP Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Makassar
ULP Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Makassar
di
......................................................
Perihal : Penawaran Pekerjaan PAKET PENGGANTIAN JEMBATAN S.
OTOLE, BANDAENA I, BANDAENA II, LARODANGGE, ONDOA,
TIRAMOWOTE I, TIRAMOWOTE II, TIROAB
Sehubungan dengan pengumuman pendaftaran dan pengambilan
Dokumen Pengadaan nomor : 002/III/POKJA-WIL.II SULTRA/OTOLE/2013
tanggal 1 Maret 2013 dan setelah kami pelajari dengan seksama Dokumen
Pengadaan dan Berita Acara Pemberian Penjelasan [serta adendum Dokumen
Pengadaan, apabila ada], dengan ini kami mengajukan penawaran untuk
pekerjaan PAKET PENGGANTIAN JEMBATAN S. OTOLE, BANDAENA I,
BANDAENA II, LARODANGGE, ONDOA, TIRAMOWOTE I, TIRAMOWOTE II,
TIROAB sebesar Rp.................. (...............dalam huruf.....................) termasuk PPN.
Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang
tercantum dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
di atas.
Penawaran ini berlaku selama ........ (..........dalam huruf...........)
hari kalender sejak batas akhir pemasukan penawaran.
Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami
lampirkan :
1. Jaminan Penawaran;
2. Daftar Kuantitas dan Harga;
3. [Surat Kuasa, apabila ada];
4. [Surat perjanjian kemitraan/Kerja Sama Operasi, apabila bermitra];
5. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
58
a. Metoda Pelaksanaan;
b. Jadwal Waktu Pelaksanaan;
c. Daftar Personil Inti;
d. Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama minimal yang
dibutuhkan;
e. Spesifikasi teknis [apabila mengajukan spesifikasi yang berbeda dari yang
ditetapkan];
f. Bagian Pekerjaan yang akan disubkontrakkan.
6. Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN);
7. Formulir Pra RK3K;
8. Dokumen isian kualifikasi;
9. [Dokumen lain yang dipersyaratkan seperti Daftar Barang yang diimpor (apabila
impor).
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan
sanggup dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan serta Pokja ULP tidak terikat untuk menetapkan
penawaran terendah sebagai pemenang. Apabila dana dalam dokumen
anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam
DIPA Tahun Anggaran, maka Pengadaan Barang/Jasa dapat dibatalkan dan
kami tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.
.
PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO) .........................
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................
Jabatan
59
B. BENTUK SURAT KUASA
CONTOH-1
[Kop Surat Badan Usaha]
SURAT KUASA
Nomor : ..................
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : .................. ..................
Alamat Perusahaan : .................. ..................
Jabatan : ..................................... [Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan] .................. [nama PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta Pendirian
No. ........ [No. Akta Notaris] tanggal .................. [tanggal penerbitan Akta] Notaris
.................. [nama Notaris penerbit Akta] beserta perubahannya (apabila ada), yang
selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,
memberi kuasa kepada :
Nama : ....................................*)
Alamat : ....................................
Jabatan : ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk:
1. ............. [Menandatangani Surat Penawaran,]
2. ............. [Menandatangani Pakta Integritas,]
3. ............. [Menandatangani Surat Perjanjian,]
4. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan,]
5. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan Banding.]
6. ............. [Dst. sesuai keperluan]
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................., .................. 20.....
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa
.................................. ..................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
*) Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima
kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya.
60
CONTOH-2
[Kop Surat Badan Usaha KSO]
SURAT KUASA
Nomor : ..................
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : ....................................
Alamat Perusahaan : ....................................
Jabatan : .................................... [Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan/Kepala Cabang/wakil kemitraan (KSO)]
.................. [nama PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama [perusahaan/kemitraan (KSO)]
berdasarkan [Akta Notaris No. ...... [No. Akta Notaris] tanggal .................. [tanggal
penerbitan Akta] Notaris .................. [nama Notaris penerbit Akta] beserta
perubahannya (apabila ada) atau Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO)
No ......... tanggal ..................], yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,
memberi kuasa kepada:
Nama : ....................................
Alamat : ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk:
1. .............. [Menandatangani Surat Penawaran,]
2. ............. [Menandatangani Pakta Integritas,]
3. ............. [Menandatangani Surat Perjanjian,] *)
4. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan,]
5. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan Banding.]
6. ............. [Dst. sesuai keperluan]
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................., .................. 20....
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa
.................................... ...................................
(nama) (nama dan jabatan)
*) untuk penandatanganan surat perjanjian, surat kuasa ini dapat diberlakukan apabila
perjanjian KSO sudah disahkan oleh notaris.
61
C. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)
CONTOH
SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/
KERJA SAMA OPERASI (KSO)
Sehubungan dengan pengumuman pelelangan pekerjaan .................................. yang
pembukaan penawarannya akan dilakukan di .................................. pada tanggal
.................... 20....., maka kami:
.................................................................... [nama peserta 1]
.................................................................... [nama peserta 2]
.................................................................... [nama peserta 3]
.................................................................... [dan seterusnya]
bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama
dalam bentuk kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO).
Kami menyetujui dan memutuskan bahwa :
1. Secara bersama-sama :
a. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO adalah
..................................
b. Menunjuk .................................. [nama peserta 1] sebagai perusahaan utama
(leading firm) untuk kemitraan/KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan
atas nama kemitraan/KSO.
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab
baik secara bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai
ketentuan dokumen kontrak.
2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam kemitraan/KSO adalah :
............................... [nama peserta 1] sebesar ...% (.. persen)
............................... [nama peserta 2] sebesar .. % (.. persen)
............................... [nama peserta 3] sebesar ...% (.. persen)
............................... [dan seterusnya] sebesar ...% (.. persen)
3. Masing-masing peserta anggota kemitraan/KSO, akan mengambil bagian sesuai
sharing tersebut pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian
dari kemitraan/KSO.
4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama
secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.
5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan di atas, masing-masing anggota
kemitraan/KSO akan melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek
pelaksanaan dari perjanjian ini, termasuk hak untuk memeriksa keuangan,
perintah pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan tenaga kerja, perjanjian
subkontrak, surat-menyurat, dan lain-lain.
62
6. Wewenang menandatangani penawaran untuk dan atas nama kemitraan/KSO
diberikan kepada .................................. [nama wakil peserta] dalam kedudukannya
sebagai direktur utama/direktur pelaksana .................................. [nama peserta 1]
berdasarkan persetujuan tertulis (surat kuasa untuk menandatangani
penawaran) dari seluruh anggota kemitraan/KSO.
7. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan
tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap () yang masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama.
DENGAN KESEPAKATAN INI semua anggota kemitraan/KSO membubuhkan tanda
tangan di .. pada hari .. tanggal .. bulan
.., tahun ..
[Peserta 1] [Peserta 2]
(....) (....)
[Peserta 3] [dst]
(....) (....)
Catatan :
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat diatas kertas
segel
63
[Kop Surat Badan Usaha]
SURAT KUASA
*)
(untuk menandatangani penawaran atas nama kemitraan)
Nomor : ..................
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : .................. ..................
Alamat Perusahaan : .................. ..................
Jabatan : ..................................... [Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan] .................. [nama PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta
Pendirian No. ........ [No. Akta Notaris] tanggal .................. [tanggal penerbitan Akta]
Notaris .................. [nama Notaris penerbit Akta] untuk pendirian beserta
perubahannya (apabila ada), yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,
memberi kuasa kepada :
Nama : ....................................
Alamat : ....................................
Jabatan : ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk menandatangani Surat
Penawaran atas nama kemitraan.. untuk pekerjaan
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................., .................. 20.....
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa
.................................. ..................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
*
)
Surat Kuasa diberikan dari masing-masing penyedia/badan usaha anggota kemitraan
kepada yang mewakili kemitraan.
CONTOH
64
D. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Dokumen Penawaran Teknis
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan
dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
1. metoda pelaksanaan pekerjaan [memberikan metoda pelaksanaan yang realistik
dan tahapannya dapat dilaksanakan untuk penyelesaian pekerjaan utama serta
diyakini menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan, tahapan dan
cara pelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai
dengan akhir dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis];
2. jangka waktu pelaksanaan pekerjaan [tidak melampaui batas waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP];
3. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal [sebagaimana
tercantum dalam LDK untuk penyelesaian pekerjaan yang dilelangkan];
4. spesifikasi teknis [apabila mengajukan spesifikasi yang berbeda dari yang
ditetapkan];
5. personil inti yang akan ditempatkan secara penuh [untuk penyelesaian
pekerjaan yang dilelangkan sesuai dengan persyaratan sebagaimana tercantum
dalam LDK, serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan];
6. bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan [sesuai dengan persyaratan
sebagaimana tercantum dalam LDP]; dan
7. [Hal-hal lain yang dipersyaratkan].
Catatan :
Peralatan dan personil yang disampaikan dalam penawaran hanya untuk 1 (satu) paket
pekerjaan yang dilelangkan, apabila memerlukan peralatan dapat sewa, atau
leasing/sewa beli atau milik sendiri (dengan surat bukti sewa/leasing/milik sendiri)
dan personil untuk paket pekerjaan lain harus dari personil yang berbeda.
65
E. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT
KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
Uraian Pekerjaan
NIlai Gabungan Barang dan Jasa
(Rp)
TKDN
KDN KLN Total
Barang
/Jasa
Gabungan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Barang
*)
I. Material
langsung (Bahan
Baku)
(1A) (1B) (1C) (1D)
II. Peralatan (Barang
Jadi)
(2A) (2B) (2C) (2D)
A. Sub Total Barang (3A) (3B) (3C) (3D)
Jasa
**)
III. Manajemen
Proyek dan
Perekayasaan
(4A) (4B) (4C) (4D)
IV. Alat
Kerja/Fasilitas
Kerja
(5A) (5B) (5C) (5D)
V. Konstruksi dan
Fabrikasi
(6A) (6B) (6C) (6D)
VI. Jasa Umum (7A) (7B) (7C) (7D)
B. Sub Total Jasa (8A) (8B) (8C) (8D)
C. Total Biasa (A+B) (9A) (9B) (9C) (9D) (9E)
Catatan :
*)
diambil dari daftar inventarisasi barang yang diterbitkan Kementerian Perindustrian.
**)
dilakukan perhitungan sendiri (self assessment)
1. Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah biaya Material Langsung
(Bahan Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan
Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan Jasa
lainnya dari dalam negeri.
2. Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) adalah biaya Material Langsung
(Bahan Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan
66
Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan Jasa
lainnya dari luar negeri.
3. Formulasi perhitungan :
% TKDN Gabungan
Barang & Jasa (9E)
=
Biaya Gabungan (9C) Biaya Gabungan LN (9B) X 100%
Biaya Gabungan (9C)
67
F. BENTUK DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR
*)
CONTOH
NO NAMA BARANG SPESIFIKASI SATUAN JUMLAH HARGA
TOTAL HARGA
*)
diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor
68
G. CONTOH BENTUK PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA KONTRAK (PRA-RK3K)
.
1. KEBIJAKAN K3
2. PERENCANAAN
1 2 3 4
(diisi dengan jenis /type
pekerjaan)
(diisi, JENIS BAHAYA & RISIKO pada
pekerjaan/ kegiatan dan/atau jenis alat,
jenis material, proses dan lingkungan kerja
terkait pekerjaan tersebut pada kolomno.
2)
(diisi jenis-jenis pengendalian risiko K3
berdasarkan hasil identifikasi BAHAYA & RISIKO
K3 yang tersebut pada kolomno. 3)
1 Contoh:
"Pekerjaan Tanah"
GalianTanah Biasa:
- Galian Saluran L =1,5m,
dT= 2 m - -
dst. (silahkan diisi)
Contoh:
Jenis Bahaya & Risiko:
a) Tertimbun longsoran -> Luka berat
b) Terjatuh ke lubang -> Luka berat
Contoh :
Pengendalian Risiko K3
a) Buat Turap Penahan Tanah
b) Buat pagar pelindung
2 Contoh:
"Pekerjaan Pondasi"
Pondasi Tiang Pancang
- Pancang Beton Dia 40 Cm
- dst. (silahkan diisi)
Contoh :
Jenis Bahaya dan Risiko
a) Tertimpa crane terguling -> Luka
berat/mati (l
b) Terbentur tiang pancang
Contoh :
Pengendalian Risiko K3
a) Pastikan crane pancang laik pakai
b) Buat landasan crane yang kuat
3 dst. (silahkan diisi) dst. (silahkan diisi) dst. (silahkan diisi)
IDENTIFIKASI
JENIS BAHAYA & RISIKO K3
[Logo &Nama Perusahaan]
(Berupa pernyataan/komitmen Direktur Utama atas nama perusahaan untuk menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam melaksanakan kegiatan konstruksi.
PENGENDALIAN RISIKO K3 JENIS/TYPE PEKERJAAN NO
PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
(PRA-RK3K)
1) Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko Bahaya
69
a
UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b
UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
c
d dst
3 Sasaran K3 dan Program K3
CONTOH :
Sasaran K3 :
a Tidak ada kecelakan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Accident)
b Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80 %
c Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan risiko pekerjaannya masing-masing
d dst
Program K3 :
a
b Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya
c
d dst
menyediakan petugas K3 sesuai dengan struktur organisasi yang diusulkan
Organisasi K3 :
(Sasaran dan Program K3 yang akan dilaksanakan, harus disusun berdasarkan hasil identifikasi bahaya
dan penetapan pengendalian Risiko. Sasaran harus terukur secara kualitatif maupun kuantitatif)
Peraturan Menteri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU
2) Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya
CONTOH :
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam
melaksanakan paket pekerjaan ini adalah :
(Daftar Peraturan Perundang-undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3, sesuai dengan
pekerjaan/kegiatan konstruksi yang akan dilaksanakan)
Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, Rambu-rambu, Spanduk,
Poster, pagar pengaman, jaring pengaman dsb) secara konsisten
Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan
Contoh:
Penanggung Jawab K3
Emergency/
kedaruratan
P3K Kebakaran
70
H. BENTUK ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
CONTOH
Jenis pekerjaan : ....................
Satuan/Unit : ....................
Nomor Pembayaran
No. Uraian Satuan
Kuantitas/
Koefisien
Harga
Satuan
Dasar
(Rp)
Harga
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I Upah/Tenaga Kerja
-
-
Sub jumlah I .........
II Bahan/Material
-
-
Sub jumlah II .........
III Peralatan
-
-
Sub jumlah III .........
Sub jumlah (I+II+III) .........
IV Lain-lain
- Biaya umum
- Keuntungan
.....% x Sub jumlah (I+II+III)
.....% x Sub jumlah (I+II+III)
Sub Jumlah IV .........
Jumlah Harga = I+II+III+IV .........
Harga satuan pekerjaan .......... (dibulatkan)
71
I. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK
CONTOH
[Kop Bank Penerbit Jaminan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No. ....
Yang bertanda tangan dibawah ini: ........
dalam jabatan selaku ........ dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama ..........[nama bank] berkedudukan di
............ [alamat]
untuk selanjutnya disebut:
PENJAMIN
dengan ini menyatakan akan membayar kepada:
Nama : ........ [Pokja ULP]
Alamat : ........
selanjutnya disebut:
PENERIMA JAMINAN
sejumlah uang Rp ........
(terbilang ................)
sebagai Jaminan Penawaran dalam mengajukan penawaran untuk pelelangan
pekerjaan .......... dengan bentuk garansi bank, apabila:
Nama : ........ [peserta pelelangan]
Alamat : ........
selanjutnya disebut:
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan yaitu :
a. menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau
sesudah dinyatakan sebagai pemenang;
b. tidak :
1) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang;
2) menandatangani Kontrak; atau
3) hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi sebagai calon pemenang;
c. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.
72
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Garansi Bank berlaku selama (.) hari kalender,
dan efektif mulai dari tanggal .... [diisi sesuai dengan tanggal
batas akhir pemasukan penawaran]
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo
Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan
dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya
benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri .....
Dikeluarkan di : ....
Pada tanggal : ....
[Bank]
Materai Rp.6000,00
....
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ...........[bank]
73
J. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN
PENJAMINAN
CONTOH
[Kop Penerbit Jaminan]
JAMINAN PENAWARAN
Nomor Jaminan : .... Nilai : ....
1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : .... [nama],
.... [alamat] sebagai Peserta, selanjutnya disebut TERJAMIN,
dan .... [nama penerbit jaminan], ....
[alamat], sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN,
bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada ....
[nama Pokja ULP], ........ [alamat]
sebagai Pelaksana Pelelangan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas
uang sejumlah Rp .... (terbilang .................)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan
....... yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku apabila TERJAMIN :
a. menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan
atau sesudah dinyatakan sebagai pemenang;
b. tidak :
1) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai
pemenang;
2) menandatangani Kontrak; atau
3) hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi sebagai calon
pemenang;
c. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
4. Surat Jaminan ini berlaku selama . (..) hari kalender dan
efektif mulai tanggal ............[diisi sesuai dengan tanggal batas
akhir pemasukan penawaran].
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan penagihan
secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA
JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera
janji/wanprestasi.
74
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di
pada tanggal ...
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke ....[Penerbit Jaminan]
75
K. BENTUK PAKTA INTEGRITAS
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Tanpa Kemitraan/KSO]
PAKTA INTEGRITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan :
Bertindak
untuk
dan atas nama
: PT/CV/Firma/ atau lainnya [pilih yang sesuai
dan cantumkan nama]
dalam rangka pengadaan [isi nama paket] pada .
[isi sesuai dengan nama Pokja ULP] dengan ini menyatakan bahwa:
1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
2. akan melaporkan kepada APIP [isi sesuai dengan K/L/D/I]
dan/atau LKPP apabila mengetahui ada indikasi KKN dalam proses
pengadaan ini;
3. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan
profesional untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
4. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini,
bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman
dalam Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara
pidana.
[tempat], . [tanggal] [bulan] 20. [tahun]
[Nama Penyedia]
[tanda tangan],
[nama lengkap]
76
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO]
PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan :
Bertindak
untuk dan
atas nama
: PT/CV/Firma/ atau lainnya [pilih yang sesuai
dan cantumkan nama]
2. Nama : [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan :
Bertindak
untuk dan
atas nama
: PT/CV/Firma/ atau lainnya [pilih yang sesuai
dan cantumkan nama]
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]
dalam rangka pengadaan [isi nama paket] pada
[isi sesuai dengan nama Pokja ULP] dengan ini menyatakan bahwa:
1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
2. akan melaporkan kepada APIP [isi sesuai dengan K/L/D/I]
dan/atau LKPP apabila mengetahui ada indikasi KKN dalam proses
pengadaan ini;
3. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan
profesional untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
4. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini,
bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman
dalam Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara
pidana.
[tempat], .. [tanggal] [bulan] 20. [tahun]
[Nama Penyedia] [Nama Penyedia] [Nama Penyedia]
[tanda tangan], [tanda tangan], [tanda tangan],
[nama lengkap] [nama lengkap] [nama lengkap]
[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Kemitraan/KSO]
77
L. BENTUK FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI
FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI
UNTUK BADAN USAHA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan :
..[diisi sesuai jabatan dalam akta pendirian
perusahaan dan perubahannya]
Bertindak
untuk
dan atas nama
: PT/CV/Firma/Koperasi [pilih yang sesuai dan
cantumkan nama badan usaha]
Alamat :
No. Telepon : ...............
No. Fax : ...............
E-mail : ...............
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:
1. saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak
berdasarkan Akte Notaris [sesuai akta
pendirian/perubahannya/surat kuasa, disebutkan secara jelas nomor dan
tanggal akta pendirian/perubahan/surat kuasa. Jika kemitraan/KSO maka
dicantumkan tambahan Surat Perjanjian Kemitraan/KSO];
2. saya bukan sebagai pegawai K/L/D/I [bagi pegawai K/L/D/I yang sedang
cuti diluar tanggungan K/L/D/I ditulis sebagai berikut : Saya merupakan
pegawai K/L/D/I yang sedang cuti diluar tanggungan K/L/D/I];
3. saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;
4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan
dengan para pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam
proses pengadaan ini;
5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan;
6. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak
masuk dalam Daftar Hitam;
7. data-data saya/badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:
78
A. Data Administrasi
1.
Nama (PT/CV/Firma/
atau lainnya)
:
2. Status :
3. Alamat Kantor Pusat :
No. Telepon :
No. Fax :
E-mail :
4. Alamat Kantor Cabang :
No. Telepon :
No. Fax :
E-mail :
B. Ijin Usaha
1. Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi : a. Nomor.
b. Tanggal
2. Masa berlaku ijin usaha :
3. Instansi pemberi ijin usaha :
C. Ijin Lainnya (apabila dipersyaratkan, yang sesuai dengan pekerjaan yang
dilelangkan)
1. Surat Ijin ......... : a. Nomor
b. Tanggal
2. Masa berlaku ijin :
3. Instansi pemberi ijin :
D. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha
1. Akta Pendirian PT/CV/Firma/ atau lainnya
a. Nomor Akta :
b. Tanggal :
c. Nama Notaris :
2. Akta Perubahan Terakhir
a. Nomor Akta :
b. Tanggal :
c. Nama Notaris :
Pusat Cabang
79
E. Pengelola Badan Usaha
1. Komisaris/Pengawas untuk Perseroan Terbatas (PT)
No. Nama No. KTP Jabatan dalam Badan Usaha
2. Direksi/Pengurus Badan Usaha
No. Nama No. KTP Jabatan dalam Badan Usaha
F. Data Keuangan
1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk
CV/Firma)
No. Nama No. KTP Persentase
2. Pajak
a. Nomor Pokok Wajib Pajak :
b. Bukti Laporan Pajak Tahun
terakhir
: No. Tanggal
c. Bukti Laporan Bulanan (tiga
bulan terakhir):
1) PPh Pasal 21
2) PPh Pasal 23 (bla ada
transaksi)
3) PPh Pasal 25/Pasal 29
4) PPN
:
:
:
:
No. Tanggal
No. Tanggal
No. Tanggal
No. Tanggal
d. Surat Keterangan Fiskal
*)
: No. Tanggal
*)
apabila digunakan oleh penyedia sebagai pengganti huruf b dan c
G. Data Personil Inti (Tenaga ahli/teknis badan usaha)
No Nama
Tgl/bln/thn
lahir
Tingkat
Pendidikan
Jabatan
dalam
pekerjaan
Pengalaman
Kerja (tahun)
Profesi/
keahlian
Tahun
Sertifikat/
Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8
80
H. Data Peralatan
No. Jenis FPeralatan Jumlah
Kapasitas
atau output
pada saat ini
Merk
dan
tipe
Tahun
pembuatan
Kondisi
(%)
Lokasi
Sekarang
Status
Kepemilikan/
Dukungan
Sewa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I. Data Pengalaman Perusahaan (nilai paket tertinggi pengalaman sesuai
sub bidang yang dipersyaratkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir)
No.
Nama
Paket
Pekerjaan
Sub Bidang
Pekerjaan
Lokasi
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat
Komitmen
Kontrak
Tanggal Selesai
Menurut
Nama
Alamat
dan
Telepon
Nomor
dan
Tanggal
Nilai
(Rp)
Kontrak
BA
Serah
Terima
(PHO)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
J. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan
No.
Nama
Paket
Pekerjaan
Sub
Bidang
Pekerjaan
Lokasi
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat
Komitmen
Kontrak Progres Terakhir
Rencana
tanggal
kontrak
berakhir Nama
Alamat
dan
Telepon
Nomor
dan
Tanggal
Nilai
(Rp)
Kontrak
(rencana)
%
Prestasi
Kerja
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
K. Modal Kerja
Surat dukungan keuangan dari Bank:
Nomor :
Tanggal :
Nama Bank :
Nilai : Rp . ( .... dalam huruf..)
81
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan/atau ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha
yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi
pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan
secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
[tempat], .. [tanggal] [bulan] 20. [tahun]
PT/CV/Firma/ atau lainnya
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
[rekatkan meterai Rp 6.000,-
dan tanda tangan]
(nama lengkap wakil sah badan usaha)
[jabatan pada badan usaha]
82
BAB VII
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR KUALIFIKASI
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan e-mail badan
usaha peserta yang dapat dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan e-mail kantor
pusat yang dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.
B. Ijin Usaha
1. Diisi dengan jenis surat ijin usaha, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku ijin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat ijin usaha.
C. Ijin Lainnya (apabila dipersyaratkan, yang sesuai dengan pekerjaan yang
dilelangkan)
1. Diisi dengan jenis surat ijin, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku ijin.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat ijin.
D. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha
1. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta pendirian
badan usaha.
2. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta perubahan
terakhir badan usaha, apabila ada.
E. Pengelola Badan Usaha (Pengawas/Pengurus)
1. Diisi dengan nama, nomor KTP dan jabatan dalam badan usaha, apabila
berbentuk Perseroan Terbatas.
2. Diisi dengan nama, nomor KTP dan jabatan dalam badan usaha.
F. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP dan persentase kepemilikan
saham/pesero.
2. Pajak:
a. Diisi dengan NPWP badan usaha.
b. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun terakhir
berupa SPT Tahunan.
c. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan bulanan (tiga bulan
terakhir):
1) PPh pasal 21;
2) PPh pasal 23;
3) PPh pasal 25/pasal 29;
4) PPN.
83
Persyaratan pemenuhan kewajiban pajak tahun terakhir dengan
penyampaian SPT Tahunan dan SPT Masa dapat diganti oleh peserta
dengan penyampaian Surat Keterangan Fiskal (SKF) yang dikeluarkan
oleh Kantor Pelayanan Pajak.
G. Data Personil Inti
Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan
(SLTP/SLTA/S1/S2/S3), jabatan dalam pekerjaan yang pernah
dilaksanakan, lama pengalaman kerja, profesi/keahlian sesuai dengan Surat
Keterangan Ahli/Surat Keterangan Terampil dan tahun penerbitan
sertifikat/ijazah dari setiap tenaga ahli/teknis sesuai dengan yang
diperlukan untuk pekerjaan yang dilelangkan.
H. Data Peralatan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada
saat ini, merek dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam persentase),
lokasi keberadaan saat ini dan status kepemilikan peralatan dapat diisi
sebagai milik sendiri/sewa beli/sewa/kontrak atau lainnya yang tidak
sedang digunakan dalam pelaksanaan dari masing-masing
fasilitas/peralatan/ perlengkapan sesuai dengan yang diperlukan untuk
pekerjaan utama yang dilelangkan sesuai ketentuan Dokumen Pengadaan.
Pokja apabila diperlukan dapat membuktikan keberadaan alat dan bukti
status kepemilikan harus dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian
Kualifikasi.
I. Data Pengalaman Perusahaan
Diisi dengan nama paket-paket pekerjaan yang dipilih mulai dari nilai
paket tertinggi, bidang/sub bidang pekerjaan yang dipersyaratkan, lokasi
tempat pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi
tugas/Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak,
tanggal selesai paket pekerjaan menurut kontrak, dan tanggal Berita Acara
serah terima (PHO), untuk masing-masing paket pekerjaan selama
10 (sepuluh) tahun terakhir.
J. Data Pekerjaan Yang Sedang Dilaksanakan
Diisi dengan nama paket pekerjaan, bidang/sub bidang pekerjaan dan
lokasi tempat pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari
pemberi tugas/Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai
kontrak, serta persentase progres (rencana) menurut kontrak, prestasi kerja
terakhir dan rencana tanggal kontrak berakhir.
K. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan surat
dukungan keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10% (sepuluh
perseratus) dari nilai total HPS.
L. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota
kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-
masing kualifikasi badan usahanya.
84
BAB VIII
TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI
A. Dokumen Kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
1. formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh:
a. direktur utama/pimpinan perusahaan;
b. penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang
nama penerima kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau
perubahannya;
c. kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik pada saat pembuktian
kualifikasi;; atau
d. pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.
2. memiliki ijin usaha sesuai dengan peraturan perundang-undangan
seperti Ijin Usaha Jasa Konstruksi;
3. menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa perusahaan
yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan
dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan,
tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;
4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya tidak
masuk dalam Daftar Hitam;
5. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun
pajak terakhir (SPT Tahunan) serta memiliki laporan bulanan
PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29
dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan
terakhir dalam tahun berjalan.
Peserta dapat mengganti laporan perpajakan tersebut dengan Surat
Keterangan Fiskal (SKF);
6. memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam
kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak;
7. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai/sejenis
untuk Usaha Kecil serta kemampuan pada sub bidang pekerjaan yang
sesuai/sejenis untuk usaha non kecil;
8. memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta
personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;
9. menyampaikan/mengisi daftar perolehan pekerjaan yang sedang
dikerjakan;
85
10. memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank
pemerintah/swasta untuk mengikuti pengadaan pekerjaan konstruksi
paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari nilai total HPS. Dalam
hal kemitraan yang menyampaikan surat dukungan keuangan hanya
lead firm;
11. untuk usaha non-kecil (paket di atas Rp 2.500.000.000,00), memiliki
Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan yang sejenis dan
kompleksitas yang setara, dengan ketentuan :
a. KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub bidang pekerjaan
yang sesuai dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO yang diperhitungkan adalah KD dari
perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. pengalaman perusahaan dinilai dari sub bidang pekerjaan, nilai
kontrak dan status peserta pada saat menyelesaikan kontrak
sebelumnya;
e. nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai
pekerjaan sekarang (present value) menggunakan perhitungan
sebagai berikut:
NPs = Nilai pekerjaan sekarang
Npo = Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi
(apabila ada) saat serah terima pertama
Io = Indeks dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada bulan
serah terima pertama
Is = Indeks dari BPS pada bulan penilaian prakualifikasi
(apabila belum ada, dapat dihitung dengan regresi
linier berdasarkan indeks bulan-bulan sebelumnya)
Indeks BPS yang dipakai adalah indeks yang merupakan
komponen terbesar dari pekerjaan;
12. mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan ketentuan :
a. SKP = KP jumlah paket yang sedang dikerjakan
KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan
untuk usaha kecil KP = 5
untuk usaha non kecil KP = 6 atau KP = 1,2 N
N = Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat
ditangani pada saat bersamaan selama kurun waktu
5 (lima) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO, yang diperhitungkan adalah SKP dari
masing-masing perusahaan yang bermitra/KSO;
13. dalam hal peserta akan melakukan kemitraan/KSO :
a. peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama
Operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan/KSO dan
perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO tersebut;
86
b. evaluasi persyaratan pada angka 1 sampai dengan angka 7, dan 9,
dan 13 dilakukan untuk setiap perusahaan yang melakukan
kemitraan/KSO. Khusus untuk angka 8 evaluasi persyaratan
digabungkan sebagai evaluasi kemitraan/KSO, sedangkan
dukungan keuangan (angka 10) hanya atas nama
kemitraan/KSO;
B. Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan menggunakan metode penilaian
sistem gugur. Pokja ULP memeriksa dan m7embandingkan persyaratan
dan data isian peserta dalam Dokumen Isian Kualifikasi dalam hal :
1. kelengkapan Dokumen Isian Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
C. Formulir Isian Kualifikasi yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan,
peserta diminta untuk membubuhi materai senilai Rp.12.000,00
(dua belas ribu rupiah).
D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja
ULP dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis
namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi termasuk
dapat melakukan peninjauan lapangan pada pihak-pihak/instansi terkait.
E. Pakta Integritas telah diisi dan ditandatangani oleh peserta sebelum
pemasukan penawaran..
F. Evaluasi kualifikasi (pascakualifikasi) sudah merupakan kompetisi, maka
data yang kurang tidak dapat dilengkapi.
87
BAB IX
BENTUK RANCANGAN KONTRAK
SURAT PERJANJIAN
Harga Satuan
Paket Pekerjaan Konstruksi:
............................................
Nomor : ........................
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya selanjutnya disebut
Kontrak dibuat dan ditandatangani di ........................ pada hari ......................
tanggal . bulan ...................... tahun ...................... [tanggal, bulan dan tahun
diisi dengan huruf], berdasarkan Surat Penetapan Pemenang No. tanggal
. dan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No . tanggal
., antara:
Nama : ...................... [nama PPK]
NIP : ...................... [NIP PPK]
Jabatan : PPK............... [sesuai SK Pengangkatan]
Berkedudukan di : ...................... [alamat PPK]
yang bertindak untuk dan atas nama .......................[nama satuan kerja PPK]
selanjutnya disebut PPK, dengan:
Nama : ...................... [nama wakil penyedia]
Jabatan :....................... [sesuai akta notaris]
Berkedudukan di : ...................... [alamat penyedia]
Akta Notaris
Nomor :...................... [sesuai akta notaris]
Tanggal :...................... [tanggal penerbitan akta]
Notaris : ...................... [nama Notaris penerbit akta]
yang bertindak untuk dan atas nama ...................... [nama Badan Usaha]
selanjutnya disebut Penyedia
Dan dengan memperhatikan :
1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan);
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi. Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 59
Tahun 2010;
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun
2012 beserta petunjuk teknisnya ;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : ..............
CONTOH - 1
88
PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:
(a) telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan
Dokumen Pemilihan;
(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui
suatu Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan
Pekerjaan sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak
yang merupakan satu kesatuan dalam Kontrak ini selanjutnya disebut
Pekerjaan Konstruksi;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional,
personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh
advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua
fakta dan kondisi yang terkait.
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
hal-hal sebagai berikut :
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna
yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup utama pekerjaan dalam kontrak ini terdiri dari :
1. ................
2. ................
3. Dst.
89
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
1. Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp......................
(.........dalam huruf............. rupiah).
2. Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor: ............. atas
nama penyedia : ...............;
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
1). Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak ini :
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga ;
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.
2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan
dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ;
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam
Kontrak yang meliputi khususnya :
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam
Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
90
b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari
PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi dalam
negeri/TKDN secara periodik kepada PPK;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat,
akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan,
dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang
diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
7) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
8) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
9) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
untuk melindungi lingkungan tempat kerja, serta membatasi
perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya
akibat kegiatan Penyedia.
[Catatan: Hak dan Kewajiban kontraktor disesuaikan dengan lingkup
pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai kontrak]
Pasal 6
MASA KONTRAK
(1) Masa kontrak, jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir;
(2) Masa pelaksanaan, kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal
yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan penyelesaian
keseluruhan pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender;
(3) Masa pemeliharaan, kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-
syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama
pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan selama .........
(.......dalam huruf......) hari kalender.
Dengan demikian, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani
Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan
dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan materai,
91
mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak,
rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi materai.
Untuk dan atas nama ......................
Penyedia
[tanda tangan dan cap (jika salinan
asli ini untuk Penyedia maka rekatkan
materai Rp 6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan]
Untuk dan atas nama ......................
PPK
[tanda tangan dan cap (jika salinan
asli ini untuk satuan kerja PPK maka
rekatkan materai Rp 6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan]
92
SURAT PERJANJIAN
Harga Satuan
[Apabila Penyedia Berbentuk Kemitraan/KSO]
Paket Pekerjaan Konstruksi:
..........................
Nomor : ........................
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya selanjutnya disebut
Kontrak dibuat dan ditandatangani di ...................... pada hari ......................
tanggal . bulan ...................... tahun ...................... [tanggal, bulan dan tahun
diisi dengan huruf], berdasarkan Surat Penetapan Pemenang No. tanggal
. dan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No . tanggal
., antara :
Nama : ...................... [nama PPK]
NIP : ...................... [NIP PPK]
Jabatan : PPK............... [sesuai SK Pengangkatan]
Berkedudukan di : ...................... [alamat PPK]
yang bertindak untuk dan atas nama .......................[nama satuan kerja PPK]
selanjutnya disebut PPK, dengan kemitraan/KSO yang beranggotakan sebagai
berikut :
1. ...................... [nama Penyedia 1];
2. ...................... [nama Penyedia 2];
..... dst
yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi dan
tanggung renteng atas semua kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini
dan telah menunjuk ...................... [nama anggota kemitraan yang ditunjuk sebagai
wakil kemitraan/KSO] untuk bertindak atas nama Kemitraan yang berkedudukan
di ...................... [alamat Penyedia wakil kemitraan], berdasarkan surat Perjanjian
kemitraan/KSO No. ...................... tanggal ...................... selanjutnya disebut
Penyedia.
Dan dengan memperhatikan :
1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan);
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi. Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 59
Tahun 2010;
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun
2012 beserta petunjuk teknisnya ;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : ..............
PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:
CONTOH - 2
93
(a) telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan
Dokumen Pemilihan;
(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui
suatu Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan
Pekerjaan sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak
yang merupakan satu kesatuan dalam Kontrak ini selanjutnya disebut
Pekerjaan Konstruksi;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional,
personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh
advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua
fakta dan kondisi yang terkait.
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
hal-hal sebagai berikut :
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna
yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup utama pekerjaan dalam kontrak ini terdiri dari :
1. ................
2. ................
3. Dst.
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
1. Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp......................
(.........dalam huruf............. rupiah).
2. Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor : ............. atas
nama penyedia : ...............;
94
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang
tidak terpisahkan dari Kontrak ini :
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga (apabila ada);
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan
dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) .
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khususnya :
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam
Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri/TKDN
secara periodik kepada PPK;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan
penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala
pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
95
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam
Kontrak;
7) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
8) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
9) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti menerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi
lingkungan tempat kerja, serta membatasi perusakan dan gangguan
kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.
[Catatan: Hak dan Kewajiban kontraktor disesuaikan dengan lingkup
pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai kontrak]
Pasal 6
MASA KONTRAK
(1) Masa kontrak, jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir;
(2) Masa pelaksanaan, kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal
yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan penyelesaian
keseluruhan pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender;
(3) Masa pemeliharaan, kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-
syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama
pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan selama .........
(.......dalam huruf......) hari kalender.
Dengan demikian, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani
Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan
dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan materai,
mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak,
rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi
materai..
Untuk dan atas nama ......................
Penyedia/Kemitraan (KSO)
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Penyedia maka rekatkan materai
Rp 6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan]
Untuk dan atas nama....................
PPK
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk satuan kerja PPK maka rekatkan
materai Rp 6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan]
96
BAB X
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)
A. Ketentuan Umum
1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak ini harus mempunyai arti atau tafsiran
seperti yang dimaksudkan sebagai berikut :
1.1 Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan
yang berhubungan dengan pelaksanaan
konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik
lainnya.
1.2 Kontrak Harga Satuan adalah kontrak pengadaan
barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan
dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga
satuan yang pasti dan tetap untuk setiap
satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis
tertentu, yang volume pekerjaannya masih
bersifat perkiraan sementara, sedangkan
pembayarannya didasarkan pada hasil
pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang
benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa.
1.3 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA
adalah Menteri Pekerjaan Umum.
1.4 Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya
disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh
PA untuk menggunakan APBN.
1.5 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya
disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi.
1.6 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah
panitia/pejabat yang ditetapkan oleh KPA yang
bertugas memeriksa dan menerima hasil
pekerjaan.
1.7 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau
pengawas intern pada Institusi lain yang
selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang
melakukan pengawasan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan
lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi.
97
1.8 Penyedia adalah badan usaha yang menyediakan/
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi.
1.9 Subpenyedia adalah penyedia yang mengadakan
perjanjian kerja dengan penyedia penanggung
jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian
pekerjaan (subkontrak).
1.10 Kemitraan/KSO adalah kerja sama usaha antar
penyedia baik penyedia nasional maupun
penyedia asing, yang masing-masing pihak
mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab
yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis.
1.11 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan,
adalah jaminan tertulis yang bersifat mudah
dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional),
yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan
Penjaminan/ Perusahaan Asuransi yang
diserahkan oleh penyedia kepada PPK/Pokja ULP
untuk menjamin terpenuhinya kewajiban
penyedia.
1.12 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya
disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara
PPK dengan penyedia yang mencakup Syarat-
Syarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-
Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain
yang merupakan bagian dari kontrak.
1.13 Nilai Kontrak adalah total harga pelaksanaan
pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.
1.14 Hari adalah hari kalender.
1.15 Direksi lapangan adalah tim pendukung yang
dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1
(satu) orang atau lebih, yang ditentukan dalam
syarat-syarat khusus kontrak untuk
mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.
1.16 Direksi teknis adalah tim pendukung yang
ditunjuk/ditetapkan oleh PPK untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.
1.17 Daftar kuantitas dan harga adalah daftar
kuantitas yang telah diisi harga satuan dan
jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan
bagian dari penawaran.
98
1.18 Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah
perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang
disusun oleh PPK, dikalkulasikan secara keahlian
berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh
Pokja ULP untuk menilai kewajaran penawaran
termasuk rinciannya.
1.19 Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang
secara langsung menunjang terwujudnya dan
berfungsinya suatu konstruksi sesuai
peruntukannya yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam LDP.
1.20 Mata Pembayaran Utama adalah Mata
pembayaran yang pokok dan penting yang nilai
bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh
per seratus) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung
mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya
terbesar yang ditetapkan oleh Pokja ULP dalam
Dokumen Pengadaan.
1.21 Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga
satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan
tertentu;
1.22 Metoda pelaksanaan pekerjaan adalah
metode/cara kerja yang layak, realistik dan dapat
dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan dan diyakini menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan
dengan tahap pelaksanaan yang sistimatis dari
awal sampai akhir dan dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis berdasarkan sumber daya
yang dimiliki penawar;
1.23 Personil inti adalah tenaga ahli atau tenaga teknis
yang akan ditempatkan secara penuh sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam penawaran serta posisinya
dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan
untuk melaksanakan pekerjaan.
1.24 Bagian pekerjaan yang disubkontrakan adalah
bagian pekerjaan bukan pekerjaan utama atau
pekerjaan spesialis yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam penawaran, yang
pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia lain
dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
99
1.25 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya
Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan masa
pemeliharaan berakhir.
1.26 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja
penyedia yang dinyatakan pada Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh PPK.
1.27 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal
penyerahan pertama pekerjaan selesai,
dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan
pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.
1.28 Masa Pelaksanaan (jangka waktu pelaksanaan)
adalah jangka waktu untuk melaksanakan
pekerjaan dihitung sejak tanggal mulai kerja yang
ditetapkan dalam SPMK sampai dengan serah
terima pertama pekerjaan.
1.29 Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak
yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus
kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan
pertama pekerjaan sampai dengan tanggal
penyerahan akhir pekerjaan.
1.30 Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil
pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi
pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak
baik sebagian maupun keseluruhan sebagai
akibat kesalahan pengguna atau penyedia dalam
periode pelaksanaan kontrak.
1.31 Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan,
yang setelah diserahterimakan oleh penyedia
kepada PPK dan terlebih dahulu diperiksa serta
diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan, menjadi tidak berfungsi, baik secara
keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan
dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan
umum.
2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan
dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak
yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki dalam Surat
Perjanjian.
100
3. Bahasa dan
Hukum
3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia
kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar
negeri menggunakan Bahasa Indonesia dan
bahasa nasional pemberi pinjaman/hibah
tersebut dan/atau bahasa Inggris.
3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang
berlaku di Indonesia, kecuali dalam rangka
pinjaman/hibah luar negeri menggunakan
hukum yang berlaku di Indonesia atau hukum
yang berlaku di negara pemberi pinjaman/hibah
(tergantung kesepakatan antara Pemerintah dan
negara pemberi pinjaman/hibah).
4. Larangan
Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme
(KKN),
Penyalahgunaan
Wewenang serta
Penipuan
4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa
pemerintah, dilarang untuk :
a. menawarkan, menerima atau menjanjikan
untuk memberi atau menerima hadiah atau
imbalan berupa apa saja atau melakukan
tindakan lainnya untuk mempengaruhi
siapapun yang diketahui atau patut dapat
diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
b. mendorong terjadinya persaingan tidak sehat;
c. membuat dan/atau menyampaikan secara
tidak benar dokumen dan/atau keterangan
lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan
pelaksanaan Kontrak ini.
4.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan
(termasuk semua anggota Kemitraan/KSO apabila
berbentuk Kemitraan/KSO) dan Sub penyedianya
(jika ada) tidak pernah dan tidak akan melakukan
tindakan yang dilarang di atas.
4.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti
melakukan larangan-larangan di atas dapat
dikenakan sanksi-sanksi administratif oleh PPK
sebagai berikut :
a. pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan
disetorkan sebagaimana ditetapkan dalam
SSKK;
c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia;
dan
d. pengenaan daftar hitam.
4.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan
oleh PPK kepada Menteri/Kepala Lembaga/
101
Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi.
4.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan
dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
5. Asal Material/
Bahan
5.1 Penyedia harus menyampaikan asal material/
bahan yang terdiri dari rincian komponen dalam
negeri dan komponen impor.
5.2 Asal material/bahan merupakan tempat
material/bahan diperoleh, antara lain tempat
material/bahan ditambang, tumbuh, atau
diproduksi.
6. Korespondensi 6.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat,
e-mail dan/atau faksimili dengan alamat tujuan
para pihak yang tercantum dalam SSKK.
6.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau
persetujuan berdasarkan Kontrak ini harus dibuat
secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan
dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada wakil sah
Para Pihak dalam SSUK, atau jika disampaikan
melalui surat tercatat dan/atau faksimili
ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.
7. Wakil Sah Para
Pihak
Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan
untuk dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan
atau diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak
ini oleh PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau
dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK.
8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan
keuangan yang akurat dan sistematis sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan standar
akuntansi yang berlaku.
9. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil yang
bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua
pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan
oleh peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini.
Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah
termasuk dalam Nilai Kontrak.
102
10. Pengalihan
dan/atau
Subkontrak
10.1 Penyedia dilarang untuk mengalihkan sebagian
atau seluruh Kontrak ini. Pengalihan seluruh
Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal
pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat
peleburan (merger) maupun akibat lainnya.
10.2 Penyedia dilarang untuk mensubkontrakkan
sebagian/seluruh pekerjaan utama dalam
Kontrak ini.
10.3 Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya
diperbolehkan kepada Penyedia spesialis setelah
mendapat persetujuan tertulis dari PPK. Penyedia
tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan
yang disubkontrakkan.
10.4 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak
diputuskan dan Penyedia dikenakan sanksi
sebagaimana diatur dalam SSKK.
11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap
pelanggaran ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang
lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi pengabaian
yang terus-menerus selama Masa Kontrak atau seketika
menjadi pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan
yang lain. Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat
dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil
Sah Pihak yang melakukan pengabaian.
12. Penyedia
Mandiri
Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab
penuh terhadap personil dan subpenyedianya (jika ada)
serta pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.
13. Kemitraan/ KSO Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah satu
anggota yang disebut dalam Surat Perjanjian untuk
bertindak atas nama Kemitraan/KSO dalam pelaksanaan
hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak
ini.
14. Pengawasan
Pelaksanaan
Pekerjaan
14.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan,
PPK jika dipandang perlu dapat mengangkat
Pengawas Pekerjaan yang berasal dari personil
PPK atau konsultan pengawas. Pengawas
Pekerjaan berkewajiban untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.
103
14.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas
Pekerjaan selalu bertindak untuk kepentingan
PPK. Jika tercantum dalam SSKK, Pengawas
Pekerjaan dapat bertindak sebagai Wakil Sah PPK.
15. Persetujuan Atau
Pernyataan Tidak
Berkeberatan
Dari Pengawas
Pekerjaan
15.1 Semua gambar yang digunakan melaksanakan
pekerjaan sesuai kontrak, untuk pekerjaan
permanen maupun pekerjaan sementara harus
mendapatkan persetujuan dari Pengawas
Pekerjaan.
15.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan
terlebih dahulu ada pekerjaan sementara yang
tidak tercantum dalam daftar kuantitas dan harga
di dalam kontrak maka penyedia berkewajiban
untuk menyerahkan spesifikasi dan gambar
usulan pekerjaan sementara tersebut untuk
mendapatkan pernyataan tidak berkeberatan (no
objection) untuk dilaksanakan dari Pengawas
Pekerjaan.
Pernyataan tidak berkeberatan atas rencana
pekerjaan sementara ini tidak melepaskan
penyedia dari tanggung jawabnya sesuai kontrak.
16. Perintah Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua
perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan
kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini.
17. Penemuan-
penemuan
Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada
pihak yang berwenang semua penemuan benda/barang
yang mempunyai nilai sejarah atau penemuan kekayaan
di lokasi pekerjaan yang menurut peraturan perundang-
undangan dikuasai oleh negara .
18. Akses ke Lokasi
Kerja
18.1 Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses
PPK, Wakil Sah PPK, Pengawas Pekerjaan
dan/atau pihak yang mendapat ijin dari PPK ke
lokasi kerja dan lokasi lainnya dimana pekerjaan
ini sedang atau akan dilaksanakan.
18.2 Penyedia harus dianggap telah menerima
kelayakan dan ketersediaan jalur akses menuju
lapangan. Penyedia harus berupaya menjaga
setiap jalan atau jembatan dari kerusakan akibat
penggunaan/lalu lintas penyedia atau akibat
personil penyedia. Kecuali ditentukan lain maka:
a. Penyedia harus bertanggung jawab atas
pemeliharaan yang mungkin diperlukan
akibat pengunaan jalur akses.
104
b. Penyedia harus menyediakan rambu atau
petunjuk sepanjang jalur akses, dan
mendapatkan perizinan yang mungkin
disyaratkan oleh otoritas terkait untuk
penggunaan jalur, rambu, dan petunjuk.
c. Biaya karena ketidak layakan atau tidak
tersedianya jalur akses untuk digunakan oleh
penyedia, harus ditanggung penyedia.
d. PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang
mungkin timbul akibat penggunaan jalur
akses.
e. PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang
mungkin timbul selain penggunaan jalur
akses tersebut.
B. Pelaksanaan, Penyelesaian, Adendum dan Pemutusan Kontrak
19. Jadwal
Pelaksanaan
Pekerjaan
19.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal
penandatanganan Surat Perjanjian oleh Para
Pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam
SSKK.
19.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu
yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus
kontrak dihitung sejak tanggal mulai kerja yang
tercantum dalam SPMK.
19.3 Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai
jadwal yang ditentukan dalam SSKK.
19.4 Apabila penyedia berpendapat tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena
keadaan diluar pengendaliannya yang dapat
dibuktikan demikian, dan penyedia telah
melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, dengan
disertai bukti-bukti yang dapat disetujui PPK,
maka PPK dapat melakukan penjadwalan kembali
pelaksanaan tugas penyedia dengan membuat
adendum kontrak.
B.1 Pelaksanaan Pekerjaan
20. Penyerahan
Lokasi Kerja
20.1 PPK berkewajiban untuk menyerahkan lokasi
kerja sesuai dengan kebutuhan penyedia yang
tercantum dalam rencana kerja yang telah
disepakati oleh para pihak untuk melaksanakan
pekerjaan tanpa ada hambatan kepada penyedia
sebelum SPMK diterbitkan. Penyerahan dilakukan
105
setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan
lapangan bersama. Hasil pemeriksaan dan
penyerahan dituangkan dalam berita acara
penyerahan lokasi kerja.
20.2 Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama
ditemukan hal-hal yang dapat mengakibatkan
perubahan isi Kontrak maka perubahan tersebut
harus dituangkan dalam adendum Kontrak.
20.3 Jika PPK tidak dapat menyerahkan lokasi kerja
sesuai kebutuhan penyedia yang tercantum dalam
rencana kerja (sesuai angka 20.1 untuk
melaksanakan pekerjaan dan terbukti merupakan
suatu hambatan, maka kondisi ini ditetapkan
sebagai Peristiwa Kompensasi.
21. Surat Perintah
Mulai Kerja
(SPMK)
21.1 PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya
14 (empat belas) hari sejak tanggal penanda-
tanganan kontrak.
21.2 Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat
dimulainya pelaksanaan kontrak oleh penyedia.
22. Program Mutu 22.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
program mutu pada rapat persiapan pelaksanaan
kontrak untuk disetujui oleh PPK.
22.2 Program mutu disusun paling sedikit berisi:
a. informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
b. organisasi kerja penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja; dan
f. pelaksana kerja.
22.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan
kondisi lokasi pekerjaan.
22.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan
program mutu jika terjadi adendum Kontrak dan
Peristiwa Kompensasi.
22.5 Pemutakhiran program mutu harus
menunjukkan perkembangan kemajuan setiap
pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan
sisa pekerjaan, termasuk perubahan terhadap
106
urutan pekerjaan. Pemutakhiran program mutu
harus mendapatkan persetujuan PPK.
22.6 Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak
mengubah kewajiban kontraktual penyedia.
23. Program
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
(K3)
23.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
program K3 pada rapat persiapan pelaksanaan
kontrak untuk disetujui oleh PPK.
23.2 Program K3 disusun paling sedikit berisi:
a. Kebijakan K3;
b. Organisasi K3;
c. Jadwal Pelaksanaan Program K3;
d. Pemenuhan Peraturan K3;
e. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan
Pengendalian K3;
f. Program Pengendalian K3;
g. Prosedur dan Instruksi terkait K3.
23.3 Program K3 dapat direvisi sesuai dengan kondisi
lokasi pekerjaan.
23.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan
program K3 jika terjadi addendum kontrak dan
peristiwa kompensasi.
23.5 Pemutakhiran program K3 harus mendapatkan
persetujuan PPK.
23.6 Persetujuan PPK terhadap program K3 tidak
mengubah kewajiban kontraktual penyedia.
24. Rapat Persiapan
Pelaksanaan
Kontrak
24.1. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak
diterbitkannya SPMK dan sebelum pelaksanaan
pekerjaan, PPK bersama dengan penyedia, unsur
perencanaan, dan unsur pengawasan, harus
sudah menyelenggarakan rapat persiapan
pelaksanaan kontrak.
24.2. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam
rapat persiapan pelaksanaan kontrak meliputi :
a. program mutu;
b. rencana K3 Kontrak;
c. organisasi kerja;
d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
e. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti
uraian tentang metode kerja yang
memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja;
107
f. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi
peralatan dan personil;
g. penyusunan rencana dan pelaksanaan
pemeriksaan lokasi pekerjaan.
25. Mobilisasi 25.1. Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai
dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
sejak diterbitkan SPMK.
25.2. Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup
pekerjaan, yaitu :
a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah,
gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan
sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan personil-personil.
25.3. Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan
secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
26. Pemeriksaan
Bersama
26.1. Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK
bersama-sama dengan penyedia melakukan
pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lokasi
pekerjaan untuk setiap rencana mata pembayaran
(Mutual Check 0%).
26.2. Untuk pemeriksaan bersama ini, KPA dapat
membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan
Kontrak atas usul PPK.
26.3. Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam
Berita Acara. Apabila dalam pemeriksaan bersama
mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka
harus dituangkan dalam adendum Kontrak (Berita
Acara Mutual Check 0%).
26.4. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa
Personil dan/atau Peralatan ternyata belum
memenuhi persyaratan Kontrak maka penyedia
tetap dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat
Personil dan/atau Peralatan yang belum
memenuhi syarat harus segera diganti dalam
jangka waktu yang disepakati bersama.
27. Penggunaan
produksi dalam
negeri
27.1. Penggunaan produk dalam negeri dilakukan
sesuai besaran komponen dalam negeri pada
setiap Barang/Jasa yang ditunjukkan dengan nilai
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada
saat penawaran.
108
27.2. Penyedia wajib membuat laporan penggunaan
produksi dalam negeri secara periodik.
27.3. Apabila di dalam penggunaan produksi dalam
negeri berbeda dengan yang ditunjukkan dengan
nilai TKDN pada saat penawaran akan dikenakan
sanksi sesuai Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk
teknisnya, dan ditetapkan dalam SSKK.
B.2 Pengendalian Waktu
28. Waktu
Penyelesaian
Pekerjaan
28.1. Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia
berkewajiban untuk memulai pelaksanaan
pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program
mutu, serta menyelesaikan pekerjaan selambat-
lambatnya pada Tanggal Penyelesaian yang
ditetapkan dalam SPMK.
28.2. Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal
Penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar atau
Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau
kelalaian penyedia maka penyedia dikenakan
denda.
28.3. Jika keterlambatan tersebut semata-mata
disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka PPK
dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi.
Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika
Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak
untuk diperpanjang.
28.4. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam Pasal
ini adalah tanggal penyelesaian semua pekerjaan.
29. Perpanjangan
Waktu
29.1. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga
penyelesaian pekerjaan akan melampaui Tanggal
Penyelesaian maka penyedia berhak untuk
meminta perpanjangan Tanggal Penyelesaian
berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan
memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan
secara tertulis. Perpanjangan Tanggal
Penyelesaian harus dilakukan melalui Adendum
Kontrak.
29.2. PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas
Pekerjaan harus telah menetapkan ada tidaknya
perpanjangan dan untuk berapa lama, dalam
109
jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari setelah
penyedia meminta perpanjangan. Jika penyedia
lalai untuk memberikan peringatan dini atas
keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama
untuk mencegah keterlambatan sesegera
mungkin, maka keterlambatan seperti ini tidak
dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang
Tanggal Penyelesaian.
30. Penundaan oleh
Pengawas
Pekerjaan
Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis
penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap
perintah penundaan ini harus segera ditembuskan
kepada PPK.
31. Rapat
Pemantauan
31.1. Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat
menyelenggarakan rapat pemantauan, dan
meminta satu sama lain untuk menghadiri rapat
tersebut. Rapat pemantauan diselenggarakan
untuk membahas perkembangan pekerjaan dan
perencanaaan atas sisa pekerjaan serta untuk
menindaklanjuti peringatan dini.
31.2. Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh
Pengawas Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan
rekamannya diserahkan kepada PPK dan pihak-
pihak yang menghadiri rapat.
31.3. Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu
diputuskan, Pengawas Pekerjaan dapat
memutuskan baik dalam rapat atau setelah rapat
melalui pernyataan tertulis kepada semua pihak
yang menghadiri rapat.
32. Peringatan Dini 32.1. Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan
sedini mungkin Pengawas Pekerjaan atas
peristiwa atau kondisi tertentu yang dapat
mempengaruhi mutu pekerjaan, menaikkan Nilai
Kontrak atau menunda penyelesaian pekerjaan.
Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menyampaikan secara tertulis
perkiraan dampak peristiwa atau kondisi tersebut
di atas terhadap Nilai Kontrak dan Tanggal
Penyelesaian. Pernyataan perkiraan ini harus
sesegera mungkin disampaikan oleh penyedia.
32.2. Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama
dengan Pengawas Pekerjaan untuk mencegah
atau mengurangi dampak peristiwa atau kondisi
tersebut.
110
B.3 Penyelesaian Kontrak
33. Serah Terima
Pekerjaan
33.1. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
perseratus), penyedia mengajukan permintaan
secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan
pekerjaan.
33.2. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK
menugaskan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.
Apabila memerlukan keahlian teknis khusus dapat
dibantu oleh tim/tenaga ahli untuk membantu
pelaksanaan tugas Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan.
33.3. Panitia Penerima Hasil Pekerjaan melakukan
penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat
kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil
pekerjaan, penyedia wajib
memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah
PPK.
33.4. PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan
setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan Kontrak dan telah
diterima oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.
33.5. Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan
puluh lima perseratus) dari nilai kontrak,
sedangkan yang 5% (lima perseratus) merupakan
retensi selama masa pemeliharaan, atau
pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus
perseratus) dari nilai kontrak dan penyedia harus
menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5%
(lima perseratus) dari nilai kontrak.
33.6. Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan
selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap
seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
33.7. Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia
mengajukan permintaan secara tertulis kepada
PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.
33.8. PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan
setelah penyedia melaksanakan semua
kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan
baik. PPK wajib melakukan pembayaran sisa nilai
kontrak yang belum dibayar atau mengembalikan
Jaminan Pemeliharaan.
111
33.9. Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban
pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka PPK
berhak menggunakan uang retensi untuk
membiayai perbaikan/pemeliharaan atau
mencairkan Jaminan Pemeliharaan.
33.10. Serah terima pekerjaan dapat dilakukan
perbagian pekerjaan (secara parsial) yang
ketentuannya ditetapkan dalam SSKK.
33.11. Dalam hal dilakukan serah terima pekerjaan
secara parsial, maka cara pembayaran dan
kewajiban pemeliharaan tersebut di atas
disesuaikan.
33.12. Kewajiban pemeliharaan diperhitungkan setelah
penyerahan bagian pekerjaan tersebut
dilaksanakan pertama kali.
33.13. Umur konstruksi bangunan hasil dari
pelaksanaan pekerjaan ditetapkan dalam SSKK.
34. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan
dalam jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat
keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan.
35. Pedoman
Pengoperasian
dan Perawatan/
Pemeliharaan
35.1. Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada
PPK tentang pedoman pengoperasian dan
perawatan/pemeliharaan sesuai dengan SSKK.
35.2. Apabila penyedia tidak memberikan pedoman
pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan, PPK
berhak menahan uang retensi atau Jaminan
Pemeliharaan.
B.4 Adendum
36. Perubahan
Kontrak
36.1. Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum
kontrak.
36.2. Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila
disetujui oleh para pihak, meliputi:
a. perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu
hal yang dilakukan oleh para pihak dalam
kontrak sehingga mengubah lingkup
pekerjaan dalam kontrak;
b. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan
akibat adanya perubahan pekerjaan;
c. perubahan harga kontrak akibat adanya
112
perubahan pekerjaan, perubahan pelaksanaan
pekerjaan.
36.3. Untuk kepentingan perubahan kontrak, PPK
menugaskan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.
37. Perubahan
Lingkup
Pekerjaan
37.1. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan
antara kondisi lokasi pekerjaan pada saat
pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang
ditentukan dalam Dokumen Kontrak, maka PPK
bersama penyedia dapat melakukan perubahan
kontrak yang meliputi antara lain :
a. menambah atau mengurangi volume
pekerjaan yang tercantum dalam kontrak;
b. menambah atau mengurangi jenis pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan gambar
pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lokasi
pekerjaan; dan/atau
d. melaksanakan pekerjaan tambah yang belum
tercantum dalam kontrak yang diperlukan
untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai
lingkup kontrak awal.
37.2. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan
tersedianya anggaran dan paling tinggi 10%
(sepuluh perseratus) dari nilai kontrak awal.
37.3. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK
secara tertulis kepada penyedia kemudian
dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga
dengan tetap mengacu pada ketentuan yang
tercantum dalam kontrak awal.
37.4. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita
Acara sebagai dasar penyusunan adendum
kontrak.
38. Perubahan
Kuantitas dan
Harga
38.1. Harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga
digunakan untuk membayar prestasi pekerjaan.
38.2. Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang
akan dilaksanakan berubah lebih dari 10%
(sepuluh perseratus) dari kuantitas awal dan
perubahan volume ini merubah secara langsung
biaya persatuan volume untuk satuan pekerjaan
tersebut lebih dari 1% (satu perseratus) dari nilai
kontrak, maka pembayaran volume selanjutnya
dengan menggunakan harga satuan yang
disesuaikan dengan negosiasi.
113
39. Perubahan
Jadwal
Pelaksanaan
Pekerjaan
38.3. Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat
harga satuan timpang, maka harga satuan
timpang tersebut hanya berlaku untuk kuantitas
pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan. Untuk kuantitas pekerjaan tambahan
digunakan harga satuan berdasarkan hasil
negosiasi.
38.4. Apabila diperlukan mata pembayaran baru, maka
penyedia jasa harus menyerahkan rincian harga
satuannya kepada PPK. Penentuan harga satuan
mata pembayaran baru dilakukan dengan
negosiasi.
39.1. Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan
oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar
untuk hal-hal sebagai berikut :
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan disain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. masalah yang timbul di luar kendali penyedia;
dan/atau
e. keadaan kahar.
39.2. Waktu penyelesaian pekerjaan dapat
diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan
waktu terhentinya kontrak akibat keadaan kahar
atau waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan pada 39.1.
39.3. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu
pelaksanaan atas kontrak setelah melakukan
penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan
oleh penyedia.
39.4. PPK dapat menugaskan Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti kelayakan
usulan perpanjangan waktu pelaksanaan.
39.5. Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan
dituangkan dalam adendum kontrak.
B.5 Keadaan Kahar
40.Keadaan Kahar 40.1. suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para
pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya,
sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
114
40.2. Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi :
a. bencana alam;
b. bencana non alam;
c. bencana sosial;
d. pemogokan;
e. kebakaran; dan/atau
f. gangguan industri lainnya sebagaimana
dinyatakan melalui keputusan bersama
Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.
40.3. Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia
memberitahukan kepada PPK paling lambat
14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan
Kahar, dengan menyertakan pernyataan Keadaan
Kahar dari pejabat yang berwenang.
40.4. Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak
untuk pemenuhan kewajiban Pihak yang tertimpa
Keadaan Kahar harus diperpanjang sekurang-
kurangnya sama dengan jangka waktu
terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.
40.5. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat
Keadaan Kahar yang dilaporkan paling lambat
14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan
Kahar, tidak dikenakan sanksi.
40.6. Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini
akan dihentikan sementara hingga Keadaan Kahar
berakhir dengan ketentuan, Penyedia berhak
untuk menerima pembayaran sesuai dengan
prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan
yang telah dicapai. Jika selama masa Keadaan
Kahar PPK memerintahkan secara tertulis kepada
Penyedia untuk meneruskan pekerjaan sedapat
mungkin maka Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sebagaimana ditentukan dalam
Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang
wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan
untuk bekerja dalam situasi demikian.
Penggantian biaya ini harus diatur dalam suatu
adendum Kontrak.
B.6 Penghentian dan Pemutusan Kontrak
41. Penghentian dan
Pemutusan
Kontrak
41.1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena
pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan
Kahar.
41.2. Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK wajib
115
membayar kepada penyedia sesuai dengan
prestasi pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:
a. biaya langsung pengadaan Bahan dan
Perlengkapan untuk pekerjaan ini. Bahan dan
Perlengkapan ini harus diserahkan oleh
Penyedia kepada PPK, dan selanjutnya menjadi
hak milik PPK;
b. biaya langsung pembongkaran dan
demobilisasi Hasil Pekerjaan Sementara dan
Peralatan;
c. biaya langsung demobilisasi Personil.
41.3. Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak
penyedia atau pihak PPK.
41.4. Menngesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, pemutusan
Kontrak melalui pemberitahuan tertulis dapat
dilakukan apabila :
a. penyedia lalai/cidera janji dalam
melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan;
b. penyedia tanpa persetujuan Pengawas
Pekerjaan, tidak memulai pelaksanaan
pekerjaan;
c. penyedia menghentikan pekerjaan selama 28
(dua puluh delapan) hari dan penghentian ini
tidak tercantum dalam program mutu serta
tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan;
d. penyedia berada dalam keadaan pailit;
e. penyedia selama Masa Kontrak gagal
memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu
yang ditetapkan oleh PPK;
f. penyedia tidak mempertahankan keberlakuan
Jaminan Pelaksanaan;
g. denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
akibat kesalahan penyedia sudah melampaui
5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak dan
PPK menilai bahwa Penyedia tidak akan
sanggup menyelesaikan sisa pekerjaan;
h. Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia
untuk menunda pelaksanaan atau kelanjutan
pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik
selama 28 (dua puluh delapan) hari;
i. PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran
tagihan angsuran sesuai dengan yang
disepakati sebagaimana tercantum dalam
SSKK;
j. penyedia terbukti melakukan KKN,
116
kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses
Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang
berwenang; dan/atau
k. pengaduan tentang penyimpangan prosedur,
dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
sehat dalam pelaksanaan pengadaan
dinyatakan benar oleh instansi yang
berwenang.
41.5. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena
kesalahan penyedia :
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia
atau Jaminan Uang Muka dicairkan;
c. penyedia membayar denda; dan
d. penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.
41.6. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena
PPK terlibat penyimpangan prosedur, melakukan
KKN dan/atau pelanggararan persaingan sehat
dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK
dikenakan sanksi berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
42. Keterlambatan
Pelaksanaan
Pekerjaan dan
Kontrak Kritis
42.1. Apabila penyedia terlambat melaksanakan
pekerjaan sesuai jadual, maka PPK harus
memberikan peringatan secara tertulis atau
dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis.
42.2. Kontrak dinyatakan kritis apabila :
a. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan
0% 70% dari kontrak), realisasi fisik
pelaksanaan terlambat lebih besar 10% dari
rencana;
b. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan
70% - 100% dari kontrak), realisasi fisik
pelaksanaan terlambat lebih besar 5% dari
rencana.
c. Rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari
kontrak, realisasi fisik pelaksanaan terlambat
kurang dari 5% dari rencana dan akan
melampaui tahun anggaran berjalan.
42.3. Penanganan kontrak kritis.
a. Dalam hal keterlambatan pada 42.1 dan
penanganan kontrak pada 42.2 penanganan
kontrak kritis dilakukan dengan Rapat
pembuktian (show cause meeting/SCM)
1) Pada saat kontrak dinyatakan kritis
direksi pekerjaan menerbitkan surat
117
peringatan kepada penyedia dan
selanjutnya menyelenggarakan SCM.
2) Dalam SCM direksi pekerjaan, direksi
teknis dan penyedia membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba
pertama) yang dituangkan dalam berita
acara SCM tingkat Tahap I
3) Apabila penyedia gagal pada uji coba
pertama, maka harus diselenggarakan
SCM Tahap II yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba kedua)
yang dituangkan dalam berita acara SCM
Tahap I.
4) Apabila penyedia gagal pada uji coba
kedua, maka harus diselenggarakan SCM
Tahap III yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba ketiga)
yang dituangkan dalam berita acara
SCM. Tahap III
5) Pada setiap uji coba yang gagal, PPK
harus menerbitkan surat peringatan
kepada penyedia atas keterlambatan
realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan.
b. Dalam hal keterlambatan pada 42.2 a atau
42.2 b, setelah dilakukan penanganan
kontrak kritis sesuai 42.3 a, PPK dapat
langsung memutuskan kontrak secara
sepihak dengan mengesampingkan Pasal
1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
c. Dalam hal keterlambatan pada 42.2 c dengan
mengesampingkan pasal 1266 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata. PPK dapat
memutuskan Kontrak secara sepihak, apabila:
1) kebutuhan barang/jasa tidak dapat
ditunda melebihi batas berakhirnya
kontrak;
2) berdasarkan penelitian PPK, Penyedia
Barang/Jasa tidak akan mampu
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan
walaupun diberikan kesempatan sampai
dengan 50 (lima puluh) hari kalender
sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan untuk menyelesaikan
pekerjaan; dan/atau
118
3) setelah diberikan kesempatan
menyelesaikan pekerjaan sampai dengan
50 (lima puluh) hari kalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan,
Penyedia Barang/Jasa tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan, walaupun
melampaui akhir tahun anggaran
berjalan.
43. Peninggalan Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil Pekerjaan
Sementara yang masih berada di lokasi kerja setelah
pemutusan Kontrak akibat kelalaian atau kesalahan
penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh PPK
tanpa kewajiban perawatan/pemeliharaan. Pengambilan
kembali semua peninggalan tersebut oleh penyedia
hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan
kepentingan PPK.
C. Hak dan Kewajiban Para Pihak
44. Hak dan
Kewajiban Para
Pihak
Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang
harus dilaksanakan oleh PPK dan penyedia dalam
melaksanakan kontrak, meliputi :
44.1. Hak dan kewajiban PPK :
a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik
mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh penyedia;
c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga
yang tercantum dalam kontrak yang telah
ditetapkan kepada penyedia; dan
d. memberikan fasilitas berupa sarana dan
prasarana yang dibutuhkan oleh penyedia
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
sesuai ketentuan kontrak.
44.2. Hak dan kewajiban penyedia :
a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam kontrak;
b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam
bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara
periodik kepada PPK;
d. melaporkan pelaksanaan penggunaan
119
produksi dalam negeri/TKDN secara periodik
kepada PPK;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam kontrak;
f. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan
secara cermat, akurat dan penuh tanggung
jawab dengan menyediakan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau
dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen
maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam kontrak;
g. memberikan keterangan-keterangan yang
diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan
yang dilakukan PPK;
h. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan
jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak; dan
i. mengambil langkah-langkah yang memadai
dalam rangka memberi perlindungan kepada
setiap orang yang berada di tempat kerja
maupun masyarakat dan lingkungan sekitar
yang berhubungan dengan pemindahan bahan
baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi
dan proses produksi.
[Catatan: Hak dan Kewajiban kontraktor
disesuaikan dengan lingkup pekerjaan yang harus
dilaksanakan sesuai kontrak]
45. Penggunaan
Dokumen-
Dokumen
Kontrak dan
Informasi
Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan
menginformasikan dokumen kontrak atau dokumen
lainnya yang berhubungan dengan kontrak untuk
kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis
dan/atau gambar-gambar, kecuali dengan ijin tertulis
dari PPK sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
46. Hak Kekayaan
Intelektual
Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau
klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan
atau atas pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)
oleh penyedia.
47. Penanggungan
dan Risiko
47.1. Penyedia berkewajiban untuk melindungi,
membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK
beserta instansinya terhadap semua bentuk
tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan,
kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang
dikenakan terhadap PPK beserta instansinya
120
(kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian
berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul
dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal
Mulai Kerja sampai dengan tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan akhir :
a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan
harta benda penyedia, Subpenyedia (jika ada),
dan Personil;
b. cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan
cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;
47.2. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai
dengan tanggal penandatanganan berita acara
penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau
kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan
Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali
kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan
oleh kesalahan atau kelalaian PPK.
47.3. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh
penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan dalam Pasal ini.
47.4. Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil
Pekerjaan atau Bahan yang menyatu dengan Hasil
Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan batas
akhir Masa Pemeliharaan harus diganti atau
diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya
sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut
terjadi akibat tindakan atau kelalaian penyedia.
48. Perlindungan
Tenaga Kerja
48.1. Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas
biaya sendiri untuk mengikutsertakan Personilnya
pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jamsostek) sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
48.2. Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan
memerintahkan Personilnya untuk mematuhi
peraturan keselamatan kerja. Pada waktu
pelaksanaan pekerjaan, penyedia beserta
Personilnya dianggap telah membaca dan
memahami peraturan keselamatan kerja tersebut.
48.3. Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk
menyediakan kepada setiap Personilnya (termasuk
Personil Subpenyedia, jika ada) perlengkapan
keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.
121
48.4. Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk
melaporkan kecelakaan berdasarkan hukum yang
berlaku, penyedia wajib melaporkan kepada PPK
mengenai setiap kecelakaan yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini
dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah
kejadian.
49. Pemeliharaan
Lingkungan
Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-
langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan
baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan
membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga
dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan
Kontrak ini.
50. Asuransi 50.1. Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK
sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan
untuk :
a. semua barang dan peralatan yang mempunyai
risiko tinggi terjadinya kecelakaan,
pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk
pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko
terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan,
serta risiko lain yang tidak dapat diduga;
b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di
tempat kerjanya; dan
c. perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
50.2. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam
penawaran dan termasuk dalam nilai kontrak.
51. Tindakan
Penyedia yang
Mensyaratkan
Persetujuan PPK
atau Pengawas
Pekerjaan
51.1. Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih
dahulu persetujuan tertulis PPK sebelum
melakukan tindakan-tindakan berikut:
a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan dalam
Lampiran A SSKK;
b. menunjuk Personil Inti yang namanya tidak
tercantum dalam Lampiran A SSKK;
c. mengubah atau memutakhirkan program
mutu;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.
51.2. Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih
dahulu persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan
sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut:
a. menggunakan spesifikasi dan gambar dalam
Pasal 15 SSUK;
b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi;
c. mengubah Personil Inti dan/atau Peralatan;
122
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.
52. Laporan Hasil
Pekerjaan
52.1. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama
pelaksanaan kontrak untuk menetapkan volume
pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan
guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil
pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan
kemajuan hasil pekerjaan.
52.2. Untuk kepentingan pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh
aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan
dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan
harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi
pekerjaan harian.
52.3. Laporan harian berisi:
a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di
lokasi pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam
tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang
dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan
peristiwa alam lainnya yang berpengaruh
terhadap kelancaran pekerjaan; dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan
pelaksanaan.
52.4. Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila
diperlukan diperiksa oleh konsultan, dan disetujui
oleh wakil PPK.
52.5. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman
laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik
pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-
hal penting yang perlu ditonjolkan.
52.6. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan
mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik
pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal
penting yang perlu ditonjolkan.
52.7. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, PPK dan penyedia membuat foto-foto
dokumentasi dan video pelaksanaan pekerjaan di
lokasi pekerjaan sesuai kebutuhan.
53. Kepemilikan Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan,
123
Dokumen dan dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang
dipersiapkan oleh penyedia berdasarkan Kontrak ini
sepenuhnya merupakan hak milik PPK. Penyedia paling
lambat pada waktu pemutusan atau akhir Masa Kontrak
berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen dan
piranti lunak tersebut beserta daftar rinciannya kepada
PPK. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan
tiap dokumen dan piranti lunak tersebut. Pembatasan
(jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan piranti
lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam
SSKK.
54. Kerjasama
Antara Penyedia
dan Sub
Penyedia
54.1. Penyedia yang mempunyai harga Kontrak di atas
Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar
rupiah) wajib bekerja sama dengan penyedia
Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil,
yaitu dengan mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan yang bukan pekerjaan utama.
54.2. Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut
harus diatur dalam Kontrak dan disetujui terlebih
dahulu oleh PPK.
54.3. Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian
pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.
54.4. Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus
mengacu kepada Kontrak serta menganut prinsip
kesetaraan.
55. Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan
Koperasi Kecil
55.1. Apabila penyedia yang ditunjuk sebagai pelaksana
konstruksi adalah penyedia Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan koperasi kecil, pekerjaan tersebut harus
dilaksanakan sendiri oleh penyedia yang ditunjuk
dan dilarang diserahkan atau disubkontrakkan
kepada pihak lain.
55.2. Apabila penyedia yang ditunjuk sebagai pelaksana
konstruksi adalah penyedia bukan Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan koperasi kecil, maka:
a. penyedia wajib bekerja sama dengan penyedia
Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil,
antara lain dengan mensubkontrakkan
sebagian pekerjaannya;
b. dalam melaksanakan kewajiban di atas
penyedia terpilih tetap bertanggungjawab
penuh atas keseluruhan pekerjaan tersebut;
c. bentuk kerjasama tersebut hanya untuk
sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan
124
utama; dan
d. membuat laporan periodik mengenai
pelaksanaan ketetapan di atas.
55.3. Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar,
maka penyedia dikenakan sanksi yang diatur
dalam SSKK.
56. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan
menggunakan lokasi kerja termasuk jalan akses bersama-
sama dengan penyedia yang lain (jika ada) dan pihak-
pihak lainnya yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika
dipandang perlu, PPK dapat memberikan jadwal kerja
penyedia yang lain di lokasi kerja.
57. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan dan
kesehatan semua pihak di lokasi kerja. Penyedia setiap
saat harus mengambil langkah-langkah yang patut
diambil untuk menjaga keselamatan dan kesehatan para
personilnya. Penyedia harus memastikan bahwa staf
kesehatan, fasilitas pertolongan pertama pada
kecelakaan, dan layanan ambulance dapat disediakan
setiap saat di lapangan bagi personil penyedia termasuk
subpenyedia maupun personil PPK dan telah dibuat
perencanaan yang sesuai dengan semua persyaratan
kesehatan dan kebersihan untuk mencegah timbulnya
wabah penyakit. Penyedia harus menunjuk petugas
keselamatan kerja yang bertanggung jawab untuk
menjaga keselamatan dan mencegah terjadinya
kecelakaan. Petugas yang bersangkutan harus memenuhi
aturan dan persyaratan K3. Petugas K3 dipersyaratkan
berdasarkan tingkat risiko pekerjaan: diperlukan Ahli K3
untuk pekerjaan berisiko tinggi dan diperlukan Petugas
K3 untuk pekerjaan berisiko sedang atau kecil
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.
58. Pembayaran
Denda
Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial
berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera
janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam
Kontrak ini. PPK mengenakan Denda dengan memotong
angsuran pembayaran prestasi pekerjaan penyedia.
Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab
kontraktual penyedia.
59. Jaminan 59.1. Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja
setelah diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ) sebelum dilakukan
penandatanganan kontrak dengan besaran/nilai:
a. 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak; atau
125
b. 5% (lima perseratus) dari nilai total Harga
Perkiraan Sendiri (HPS) bagi penawaran yang
lebih kecil dari 80% (delapan puluh
perseratus) HPS.
59.2. Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan sekurang-
kurangnya sejak tanggal penanda-tanganan
kontrak sampai dengan serah terima pertama
pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).
59.3. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah
pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus
perseratus) dan diganti dengan Jaminan
Pemeliharaan atau dengan menahan uang retensi
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak;
59.4. Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam
rangka pengambilan uang muka sama dengan
besarnya uang muka;
59.5. Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara
proporsional sesuai dengan pencapaian prestasi
pekerjaan;
59.6. Masa berlakunya Jaminan Uang Muka sekurang-
kurangnya sejak tanggal persetujuan pemberian
uang muka sampai dengan tanggal penyerahan
pertama pekerjaan (PHO).
59.7. Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK
setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100%
(seratus perseratus).
59.8. Pengembalian Jaminan Pemeliharan dilakukan
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
masa pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima
dengan baik sesuai dengan ketentuan kontrak;
59.9. Masa berlakunya Jaminan Pemeliharaan
sekurang-kurangnya sejak tanggal serah terima
pertama pekerjaan (PHO) sampai dengan tanggal
penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand
Over/FHO);
D. Personil Inti dan/atau Peralatan Penyedia
60. Personil Inti
dan/atau
Peralatan
60.1. Personil inti dan/atau peralatan yang
ditempatkan harus sesuai dengan yang tercantum
dalam Dokumen Penawaran.
126
60.2. Penggantian personil inti dan/atau peralatan
tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan
tertulis PPK.
60.3. Penggantian personil inti dilakukan oleh penyedia
dengan mengajukan permohonan terlebih dahulu
kepada PPK dengan melampirkan riwayat
hidup/pengalaman kerja personil inti yang
diusulkan beserta alasan penggantian.
60.4. PPK dapat menilai dan menyetujui
penempatan/penggantian personil inti dan/atau
peralatan menurut kualifikasi yang dibutuhkan.
60.5. Jika PPK menilai bahwa personil inti :
a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan
pekerjaan dengan baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi
tugasnya;
maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dan menjamin personil inti tersebut
meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh)
hari sejak diminta oleh PPK.
60.6. Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan
perlu dilakukan, maka penyedia berkewajiban
untuk menyediakan pengganti dengan kualifikasi
yang setara atau lebih baik dari personil inti
dan/atau peralatan yang digantikan tanpa biaya
tambahan apapun.
60.7. Personil inti berkewajiban untuk menjaga
kerahasiaan pekerjaannya. Jika diperlukan oleh
PPK, Personil inti dapat sewaktu-waktu
disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan
pekerjaan di bawah sumpah.
E. Kewajiban PPK
61. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan
prasarana atau kemudahan lainnya (jika ada) yang
tercantum dalam SSKK untuk kelancaran pelaksanan
pekerjaan ini.
62. Peristiwa
Kompensasi
62.1. Peristiwa Kompensasi yang dapat diberikan
kepada penyedia yaitu :
a. PPK mengubah jadwal yang dapat
127
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar,
spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal
yang dibutuhkan;
d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai
jadwal dalam kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia
untuk melakukan pengujian tambahan yang
setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak
ditemukan kerusakan/ kegagalan/
penyimpangan;
f. kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
g. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan
pekerjaan;
h. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi
tertentu yang tidak dapat diduga sebelumnya
dan disebabkan oleh PPK;
i. ketentuan lain dalam SSKK.
62.2. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan
pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan
penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban
untuk membayar ganti rugi dan/atau
memberikan perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan.
62.3. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika
berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada
PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat
Peristiwa Kompensasi.
62.4. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan
hanya dapat diberikan jika berdasarkan data
penunjang dan perhitungan kompensasi yang
diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat
dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat
Peristiwa Kompensasi.
62.5. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau
perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika
penyedia gagal atau lalai untuk memberikan
peringatan dini dalam mengantisipasi atau
mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.
F. Pembayaran Kepada Penyedia
63. Harga Kontrak 63.1. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan
128
pekerjaan dalam kontrak sebesar harga kontrak.
63.2. Harga kontrak telah memperhitungkan
keuntungan, beban pajak dan biaya overhead
termasuk penyelenggaraan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dan semua pajak, bea,
retribusi, dan pungutan lain serta biaya asuransi
yang harus dibayar oleh penyedia untuk
pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi.
63.3. Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang
tercantum dalam daftar kuantitas dan harga.
64. Pembayaran 64.1. Uang muka
a. uang muka dibayar untuk membiayai
mobilisasi peralatan, personil, pembayaran
uang tanda jadi kepada pemasok
bahan/material dan persiapan teknis lain;
b. untuk usaha kecil, uang muka dapat diberikan
paling tinggi 30% (tiga puluh perseratus) dari
nilai Kontrak Pengadaan Barang/Jasa;
c. untuk usaha non kecil, uang muka dapat
diberikan paling tinggi 20% (dua puluh
perseratus) dari nilai Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa;
d. untuk Kontrak Tahun Jamak, uang muka dapat
diberikan:
a). 20% (dua puluh perseratus) dari Kontrak
tahun pertama; atau
b). 15% (lima belas perseratus) dari nilai
Kontrak.
e. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK
dan dibayar setelah penyedia menyerahkan
Jaminan Uang Muka senilai uang muka yang
diterima;
f. penyedia harus mengajukan permohonan
pengambilan uang muka secara tertulis kepada
PPK disertai dengan rencana penggunaan uang
muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
Kontrak;
g. PPK harus mengajukan surat permintaan
pembayaran untuk permohonan tersebut pada
huruf c, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
setelah Jaminan Uang Muka diterima;
h. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank
umum, perusahaan penjaminan, atau
Perusahaan Asuransi Umum yang memiliki ijin
untuk menjual produk jaminan (suretyship)
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
129
i. pengembalian uang muka harus
diperhitungkan berangsur-angsur secara
proporsional pada setiap pembayaran prestasi
pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada
saat pekerjaan mencapai prestasi 100%
(seratus perseratus).
64.2. Prestasi pekerjaan
a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang
disepakati dilakukan oleh PPK, dengan
ketentuan :
1) penyedia telah mengajukan tagihan
disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan sistem
bulanan, sistem termin atau pembayaran
secara sekaligus, sesuai ketentuan dalam
SSKK;
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan
yang telah terpasang, tidak termasuk
bahan/material dan peralatan yang ada di
lokasi pekerjaan (material on site);
4) pembayaran harus dipotong angsuran
uang muka, denda (apabila ada), pajak
dan uang retensi; dan
5) untuk kontrak yang mempunyai sub
kontrak, permintaan pembayaran harus
dilengkapi bukti pembayaran kepada
seluruh sub penyedia sesuai dengan
prestasi pekerjaan. Pembayaran kepada
sub penyedia dilakukan sesuai prestasi
pekerjaan yang selesai dilaksanakan oleh
sub penyedia tanpa harus menunggu
pembayaran terlebih dahulu dari PPK.
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah
pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus)
dan Berita Acara Penyerahan Pertama
Pekerjaan diterbitkan;
c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja
setelah pengajuan permintaan pembayaran
dari penyedia harus sudah mengajukan surat
permintaan pembayaran kepada Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM);
d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam
perhitungan angsuran, tidak akan menjadi
alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat
meminta penyedia untuk menyampaikan
perhitungan prestasi sementara dengan
mengesampingkan hal-hal yang sedang
menjadi perselisihan.
130
64.3. Denda dan ganti rugi
a. denda merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada penyedia;
b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada PPK karena terjadinya
cidera janji/wanprestasi;
c. besarnya denda yang dikenakan kepada
penyedia atas keterlambatan penyelesaian
pekerjaan untuk setiap hari keterlambatan
adalah :
1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga
bagian kontrak yang belum dikerjakan
(sebelum PPN), apabila bagian pekerjaan
yang sudah dilaksanakan dapat berfungsi;
atau
2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga
kontrak (sebelum PPN), apabila bagian
pekerjaan yang sudah dilaksanakan belum
berfungsi;
sesuai yang ditetapkan dalam SSKK;
d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas
keterlambatan pembayaran adalah sebesar
bunga dari nilai tagihan yang terlambat
dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang
berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank
Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi;
e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi
diperhitungkan dalam pembayaran prestasi
pekerjaan;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta
dituangkan dalam adendum kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi
dilakukan oleh PPK, apabila penyedia telah
mengajukan tagihan disertai perhitungan dan
data-data.
65. Hari Kerja 65.1. Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan
datanya disimpan oleh penyedia. Daftar
pembayaran ditandatangani oleh masing-masing
pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.
65.2. Penyedia harus membayar upah hari kerja kepada
tenaga kerjanya setelah formulir upah
ditandatangani.
65.3. Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja harus
dilampirkan.
131
66. Perhitungan
Akhir
66.1. Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir
dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
persen) dan berita acara penyerahan awal telah
ditandatangani oleh kedua belah Pihak
berdasarkan Berita Acara Pekerjaan Selesai dari
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP).
66.2. Sebelum pembayaran terakhir dilakukan,
penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
kepada Pengawas Pekerjaan rincian perhitungan
nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo. PPK
berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh
Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk
menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan
angsuran terakhir selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari kerja terhitung sejak tagihan dan
kelengkapan dokumen penunjang diterima oleh
Pengawas Pekerjaan.
67. Penangguhan
68. Penyesuaian
Harga
67.1. PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap
angsuran prestasi pekerjaan jika penyedia gagal
atau lalai memenuhi kewajiban kontraktualnya,
termasuk penyerahan setiap Hasil Pekerjaan
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
67.2. PPK secara tertulis memberitahukan kepada
penyedia tentang penangguhan hak pembayaran,
disertai alasan-alasan yang jelas mengenai
penangguhan tersebut. Penyedia diberi
kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka
waktu tertentu.
67.3. Pembayaran yang ditangguhkan harus
disesuaikan dengan proporsi kegagalan atau
kelalaian penyedia.
67.4. Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan
pembayaran akibat keterlambatan penyerahan
pekerjaan dapat dilakukan bersamaan dengan
pengenaan denda kepada penyedia.
68.1. Harga yang tercantum dalam kontrak dapat
berubah akibat adanya penyesuaian harga sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
68.2. Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak
Tahun Jamak yang masa pelaksanaannya lebih
dari 12 (dua belas) bulan dan diberlakukan mulai
bulan ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan
pekerjaan.
132
68.3. Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh
kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen
keuntungan dan biaya operasional sebagaimana
tercantum dalam penawaran.
68.4. Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai
dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum
dalam kontrak awal/adendum kontrak.
68.5. Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen
pekerjaan yang berasal dari luar negeri,
menggunakan indeks penyesuaian harga dari
negara asal barang tersebut.
68.6. Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru
sebagai akibat adanya adendum kontrak dapat
diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13
(tiga belas) sejak adendum kontrak tersebut
ditandatangani.
68.7. Kontrak yang terlambat pelaksanaannya
disebabkan oleh kesalahan Penyedia diberlakukan
penyesuaian harga berdasarkan indeks harga
terendah antara jadwal awal dengan jadwal
realisasi pekerjaan.
68.8. Penyesuaian Harga Satuan, ditetapkan dengan
rumus sebagai berikut:
Hn = Ho (a+b.Bn/Bo+c.Cn/Co+d.Dn/Do+.....)
Hn = Harga Satuan pada saat pekerjaan
dilaksanakan;
Ho = Harga Satuan pada saat harga
penawaran;
a = Koefisien tetap yang terdiri atas
keuntungan dan overhead;
Dalam hal penawaran tidak
mencantumkan besaran komponen
keuntungan dan overhead maka a =
0,15.
b, c, d = Koefisien komponen kontrak seperti
tenaga kerja, bahan, alat kerja, dsb;
Penjumlahan a+b+c+d+....dst adalah
1,00.
Bn, Cn, Dn = Indeks harga komponen pada saat
pekerjaan dilaksanakan (mulai bulan
ke-13 setelah penandatanganan
kontrak).
Bo, Co, Do = Indeks harga komponen pada bulan
133
ke-12 setelah penanda-tanganan
kontrak.
68.9. Penetapan koefisien bahan, tenaga kerja dan alat
kerja ditetapkan dalam rapat persiapan
pelaksanaan kontrak.
68.10. Indeks harga yang digunakan bersumber dari
penerbitan BPS.
68.11. Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam
penerbitan BPS, digunakan indeks harga yang
dikeluarkan oleh instansi teknis.
68.12. Rumusan penyesuaian nilai kontrak ditetapkan
sebagai berikut:
Pn = (Hn1xV1)+(Hn2xV2)+(Hn3xV3)+.... dst
Pn = Nilai Kontrak setelah dilakukan
penyesuaian Harga Satuan;
Hn = Harga Satuan baru setiap jenis komponen
pekerjaan setelah dilakukan penyesuaian
harga menggunakan rumusan
penyesuaian Harga Satuan;
V = Volume setiap jenis komponen pekerjaan
yang dilaksanakan.
68.13. Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh
PPK, apabila penyedia telah mengajukan tagihan
disertai perhitungan dan data-data;
68.14. Penyedia dapat mengajukan secara berkala
selambat-lambatnya setiap 6 (enam) bulan.]
G. Pengawasan Mutu
69. Pengawasan dan
Pemeriksaan
PPK berwenang melakukan pengawasan dan
pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia. Apabila diperlukan, PPK
dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk
melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.
70. Penilaian
Pekerjaan
Sementara oleh
PPK
70.1. PPK dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat
melakukan penilaian sementara atas hasil
pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia.
70.2. Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap
mutu dan kemajuan fisik pekerjaan.
134
71. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap
Hasil Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara
tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau
Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia
untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu,
serta menguji Hasil Pekerjaan yang dianggap oleh PPK
atau Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat Mutu.
Penyedia bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu
selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.
72. Pengujian Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan
penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang
tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar,
dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu
maka penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya
pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat
Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa
Kompensasi.
73. Perbaikan Cacat
Mutu
73.1. PPK atau Pengawas Pekerjaan akan
menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu
kepada penyedia segera setelah ditemukan Cacat
Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab atas
cacat mutu selama Masa Pelaksanaan dan Masa
Pemeliharaan.
73.2. Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut,
penyedia berkewajiban untuk memperbaiki Cacat
Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam
pemberitahuan.
73.3. Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu
dalam jangka waktu yang ditentukan maka PPK,
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan,
berhak untuk secara langsung atau melalui pihak
ketiga yang ditunjuk oleh PPK melakukan
perbaikan tersebut. Penyedia segera setelah
menerima permintaan penggantian biaya/klaim
dari PPK secara tertulis berkewajiban untuk
mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK dapat
memperoleh penggantian biaya dengan
memotong pembayaran atas tagihan penyedia
yang jatuh tempo (jika ada) atau uang retensi
atau pencairan Surat Jaminan Pemeliharaan atau
jika tidak ada maka biaya penggantian akan
diperhitungkan sebagai utang penyedia kepada
PPK yang telah jatuh tempo.
73.4. PPK dapat mengenakan Denda Keterlambatan
135
untuk setiap keterlambatan perbaikan Cacat
Mutu, dan mengenakan sanksi daftar hitam
kepada penyedia jika tidak melaksanakan
perbaikan Cacat Mutu. Besaran denda
keterlambatan akibat cacat mutu ini ditentukan
dalam SSKK.
74. Kegagalan
Konstruksi dan
Kegagalan
Bangunan
74.1. Apabila terjadi kegagalan konstruksi pada
pelaksanaan pekerjaan, maka PPK dan/atau
penyedia bertanggung jawab atas kegagalan
konstruksi sesuai dengan kesalahan masing-
masing.
74.2. Apabila terjadi kegagalan bangunan maka PPK
dan/atau penyedia terhitung sejak tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan akhir
bertanggung jawab atas kegagalan bangunan
sesuai dengan kesalahan masing-masing selama
umur konstruksi yang tercantum dalam SSKK
tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun, dan
dalam SSKK pada umur konstruksi agar
dicantumkan lama pertanggungan terhadap
kegagalan bangunan yang ditetapkan.
74.3. Penyedia berkewajiban untuk melindungi,
membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK
beserta instansinya terhadap semua bentuk
tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan,
kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang
dikenakan terhadap PPK beserta instansinya
(kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian PPK)
sehubungan dengan klaim kehilangan atau
kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit
atau kematian pihak ketiga yang timbul dari
kegagalan konstruksi dan/atau kegagalan
bangunan.
74.4. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh
penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan penyedia dalam Pasal ini.
74.5. PPK maupun Penyedia berkewajiban untuk
menyimpan dan memelihara semua dokumen
yang digunakan dan terkait dengan pelaksanaan
ini selama umur konstruksi yang tercantum
dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh)
tahun.
136
H. Penyelesaian Perselisihan
75. Penyelesaian
Perselisihan
75.1. Para Pihak berkewajiban untuk berupaya
sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai
semua perselisihan yang timbul dari atau
berhubungan dengan Kontrak ini atau
interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan
pekerjaan ini.
75.2. Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara
para pihak dalam Kontrak dapat dilakukan
melalui musyawarah, arbitrase, mediasi, konsiliasi
atau pengadilan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Penyelesaian
perselisihan atau sengketa yang dipilih ditetapkan
dalam SSKK.
76. Itikad Baik 76.1. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling
percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang
terdapat dalam kontrak.
76.2. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian
dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan
masing-masing pihak. Apabila selama kontrak,
salah satu pihak merasa dirugikan, maka
diupayakan tindakan yang terbaik untuk
mengatasi keadaan tersebut.
137
BAB XI
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)
A. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:
Satuan Kerja PPK:
Nama : ....................
Alamat : Jl. H. Latama Bunggulawa Kelurahan
Punggolaka - Kendari
Website : ....................
E-mail : ....................
Faksimili : ....................
Penyedia:
Nama : ....................
Alamat : ....................
E-mail : ....................
Faksimili : ....................
B. Wakil Sah Para
Pihak
Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
Untuk PPK : ....................
Untuk Penyedia : ....................
Untuk Direksi Teknis : .....................
C. Tanggal Berlaku
Kontrak
Kontrak mulai berlaku sejak ditetapkannya tanggal
mulai kerja hingga serah terima akhir pekerjaan (FHO)
atau berakhirnya masa pemeliharaan.
Jangka waktu penyelesaian pekerjaan konstruksi
selama 180 (seratus delapan puluh) hari, terhitung
sejak tanggal mulai kerja sampai dengan tanggal serah
terima pekerjaan pertama (PHO) sebagaimana
dicantumkan pada Berita Acara Serah Terima Pertama.
(tulis jangka waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi)
D. Masa
Pemeliharaan
Masa Pemeliharaan berlaku selama 720 (Tujuh Ratus
Dua Puluh) hari terhitung sejak tanggal penyerahan
pertama pekerjaan.
Selama kurun waktu masa pemeliharaan :
1. Penyedia harus melaksanakan penjaminan terhadap
seluruh hasil pekerjaan yang dilaksanakannya,
dengan melaksanakan penggantian atau perbaikan
terhadap kehilangan atau kerusakan sebagaimana
dimaksudkan pada Syarat-Syarat Umum Kontrak
138
Pasal 47.4.
2. Keterlambatan penanganan dari waktu tanggap
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK pada Tabel
11.1, Indikator Kinerja Jalan dan Batas Waktu
Tanggap, harus diartikan sebagai
kelalaian/wanprestasi dari Penyedia sehingga
penanganannya dapat diambilalih oleh PPK atau
Pihak Lain yang ditetapkan oleh PPK. Seluruh biaya
penanganan tersebut harus ditanggung oleh
Penyedia.
3. Jika Penyedia tidak bersedia melakukan
pembayaran biaya tersebut, maka penggantiannya
dilakukan melalui pencairan Jaminan Pemeliharaan
dengan pemutusan kontrak, dan Penyedia
bersangkutan dimasukkan ke dalam Daftar Hitam.
4. Mengacu pada Syarat-Syarat Umum Kontrak Pasal
55 Penyedia harus mengizinkan PPK atau Pihak
Lain yang ditugaskan baik untuk melaksanakan
pemeliharaan rutin maupun perbaikan terhadap
kerusakan selain yang dimaksud pada Syarat-Syarat
Umum Kontrak Pasal 47.4.
Keharusan Penyedia sebagaimana di atas tidak
membebaskan Penyedia dari tanggung jawab
penjaminan sebagaimana disebutkan pada butir 1.
E. Perbaikan Cacat
Mutu
F. Umur Konstruksi
Denda keterlambatan akibat cacat mutu untuk setiap
hari keterlambatan adalah sebesar 1% (satu perseratus)
dari biaya perbaikan cacat mutu. Jangka waktu
perbaikan cacat mutu sesuai dengan perkiraan waktu
yang diperlukan untuk perbaikan dan ditetapkan oleh
PPK
Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki umur konstruksi:
. (.........dalam huruf...........) tahun sejak tanggal
penanda-tanganan Berita Acara penyerahan akhir.
Pertanggungan terhadap kegagalan bangunan
ditetapkan selama ......... (.............) tahun sejak tanggal
penyerahan akhir.
[diisi sesuai dengan umur rencana yang umur
konstruksinya tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun]
G. Pedoman
Pengoperasian
dan Perawatan/
Gambar As built dan/atau pedoman pengoperasian
dan perawatan/pemeliharaan harus diserahkan
selambat-lambatnya: .(......dalam huruf.........) hari
139
Pemeliharaan kalender / bulan / tahun setelah tanggal
penandatanganan Berita Acara penyerahan awal.
H. Kontrak Kritis Penanganan kontrak kritis dilakukan melalui tahap
pemberian surat peringatan, rapat pembuktian dan uji
coba kepada Penyedia dengan prosedur sebagai
berikut:
a). Apabila kontrak telah memasuki kondisi kritis yaitu
realisasi fisik pelaksanaan terlambat 10% terhadap
rencana saat itu (pada periode 5% 70%) atau
terlambat 5% terhadap rencana saat itu (pada
periode 70% 100%), maka selambat-lambatnya
dalam waktu 3 (tiga) hari sejak diketahuinya
kondisi kritis, PPK memberikan Surat Peringatan
Pertama kepada Penyedia dan melaporkan secara
tertulis kepada Kepala Satuan Kerja selaku atasan
langsung.
b). Selambat-lambatnya sejak 7 (tujuh) hari sejak
diterimanya laporan dari PPK, Kepala Satuan Kerja
harus mengadakan Rapat Pembuktia Tingkat I
untuk membahas program percepatan yang disusun
oleh Penyedia dan selanjutnya Penyedia melakukan
Uji Coba Tingkat I dalam waktu yang disepakati
paling lama 30 (tiga puluh) hari.
c). PPK melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan
Uji Coba Tingkat I dan apabila Penyedia gagal,
maka dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga)
hari setelah masa uji coba berakhir, PPK segera
memberikan Surat Peringatan Kedua kepada
Penyedia dan melaporkan hasil tersebut kepada
Kepala Satuan Kerja.
d). Selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah menerima
laporan dari PPK, Kepala Satuan Kerja mengusulkan
kepada Kepala Balai Pelaksanaan Jalan
Nasional/Atasan Langsung Kepala Satuan Kerja
untuk mengadakan Rapat Pembuktian Tingkat II.
e). Selambat-lambatnya sejak 7 (tujuh) hari sejak
diterimanya usulan dari Kepala Satuan Kerja,
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional/Atasan
Langsung Satuan Kerja mengadakan Rapat
Pembuktia Tingkat II untuk membahas program
percepatan yang disusun oleh Penyedia dan
selanjutnya Penyedia melakukan Uji Coba Tingkat II
dalam waktu yang disepakati paling lama 30 (tiga
puluh) hari.
f). PPK melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan
Uji Coba Tingkat II dan apabila Penyedia gagal,
maka dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga)
hari setelah masa uji coba berakhir, PPK segera
memberikan Surat Peringatan Ketiga kepada
140
Penyedia dan melaporkan kepada Kepala Satuan
Kerja dan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan
Nasional/Atasan Langsung Kepala Satuan Kerja.
g). Selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah menerima
laporan dari PPK, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan
Nasional/Atasan Langsung Kepala Satuan Kerja
melaporkan kepada Direktur Jenderal Bina Marga
melalui Pembantu Atasan Kepala Satuan Kerja.
h). Selambat-lambatnya sejak 7 (tujuh) hari sejak
menerima usulan dari Kepala Balai Pelaksanaan
Jalan Nasional/ Atasan Langsung Satuan Kerja,
Pembantu Atasan Kepala Satuan Kerja atas nama
Direktur Jenderal Bina Marga mengadakan Rapat
Pembuktia Tingkat III untuk membahas program
percepatan yang disusun oleh Penyedia dan
selanjutnya Penyedia melakukan Uji Coba Tingkat
III dalam waktu yang disepakati paling lama 30
(tiga puluh) hari.
i). PPK melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan
Uji Coba Tingkat III dan apabila Penyedia gagal,
maka dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga)
hari setelah masa uji coba berakhir, PPK dengan
diketahui Kepala Satuan Kerja segera melaporkan
kepada Direktorat Jenderal Bina Marga melalui
Pembantu Atasan Kepala Satuan Kerja dengan
tembusana Kepala Balai Pelaksanaan Jalan
Nasional/ Atasan Langsung Kepala Satuan Kerja
dan sekaligus meminta pertimbangan untuk
penyelesaian kontrak kritis.
j). Pembantu Atasan Kepala Satuan Kerja bertindak atas
nama Direktur Jenderal Bina Marga memberikan
pertimbangan penyelesaian kontrak kritis dalam
waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
sejak menerima laporan dari PPK tentang hasil Uji
Coba Tingkat III.
k). Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak menerima
pertimbangan dari Pembantu Atasan Satuan Kerja
atas nama Direktur Jenderal Bina Marga, PPK
harus memberikan keputusan kepada Penyedia.
PPK dapat melakukan Pemutusan Kontrak secara
sepihak dengan mengesampingkan Pasal 1266 dan
1267 Kitab Undang Undang Hukum Perdata.
I. Informasi Penyedia diwajibkan memasang Papan
Informasi/Pengaduan bagi pengguna
jalan/masyarakat, setiap jarak maksimum 5 kilometer
yang dimulai pada awal ruas jalan dan diakhiri pada
akhir ruas jalan yang termasuk di dalam
kontrak.Papan Informasi/Pengaduan tersebut harus
141
dapat terbaca dengan jelas dan sekurang-kurangnya
berisi tentang Keluhan Pengguna Jalan tentang
kerusakan jalan terhadap pemenuhan indikator
kinerja jalan semua keluhan pengguna jalan dapat
disampaikan ke nomor telepon atau nomor SMS atau
alamat email yang disediakan oleh Penyedia dan
alamat email tersebut dapat diakses oleh PPK atau
Direksi Teknis.
Setiap keluhan pengguna jalan/masyarakat yang
disampaikan harus segera diverifikasi dilokasi oleh
Penyedia untuk ditindak lanjuti sesuai indikator
kinerja jalan yang disyaratkan didalam kontrak dan
dilaporkan kepada PPK atau Direksi Teknis. Untuk
keperluan tersebut Penyedia harus menyiapkan
seorang operator atau penanggungjawab dalam
pencatatan secara rutin untuk setiap keluhan dan
disampaikan kepada PPK atau Direksi Teknis.
J. Pembayaran
Tagihan
Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan
SPP oleh PPK untuk pembayaran tagihan angsuran
adalah 7(tujuh) hari terhitung sejak tagihan dan
kelengkapan dokumen penunjang yang tidak
diperselisihkan diterima oleh PPK.
Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan
angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda
pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara
dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang
menjadi perselisihan dan dapat dibayarkan maksimal
80% dari perhitungan yang diperselisihkan.
K. Pencairan
Jaminan
Dalam hal pemutusan kontrak dilakukan karena
kesalahan Penyedia, maka Jaminan Pelaksanaan
dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara.
Apabila pada masa pemeliharaan Penyedia lalai
melaksanakan kewajiban pemeliharaan jalan
berdasarkan pemenuhan Tabel 11.1. (Indikator Kinerja
Jalan dan Batas Waktu Tanggap Penanganan), dan PPK
telah mengambil alih penanganannya baik dengan
sumber daya sendiri maupun menunjuk Pihak Lain,
maka pencairan Jaminan Pemeliharaan dipergunakan
sebagai pengganti biaya penanganan dan dibayarkan
kepada yang melaksanakannya.
142
L. Tindakan
Penyedia yang
Mensyaratkan
Persetujuan PPK
atau Pengawas
Pekerjaan
Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan
persetujuan PPK adalah:
a). Menambah dan/atau mengurangi volume
pekerjaan yang menimbulkan perubahan nilai
kontrak;
b). Menambah jenis item pekerjaan baru;
c). Menambah dan/atau mengurangi nilai kontrak;
d). Merubah jadwal pelaksanaan pekerjaan;
e). Persetujuan pembayaran prestasi pekerjaan.
Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan
persetujuan Pengawas Pekerjaan adalah:
a). Merubah dan memodifikasi spesifikasi teknik;
b). Metode dan ijin pelaksanaan pekerjaan;
c). Pengesahan rancangan mutu kerja
d). Pengujian mutu bahan dan hasil pekerjaan;
e). Pengesahan perbaikan cacat mutu pekerjaan;
f). Pengesahan hasil prestasi pekerjaan dilapangan.
M. Kepemilikan
Dokumen
Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan
dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari
Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai
berikut: .................... [sebutkan batasan/ketentuan yang
dibolehkan dalam penggunaannya]
N. Fasilitas PPK akan memberikan fasilitas berupa :
.................... [sebutkan fasilitas milik PPK yang dapat
digunakan, apabila ada]
O. Peristiwa
Kompensasi
1. Termasuk peristiwa kompensasi yang dapat
diberikan ganti rugi adalah keterlambatan
pembuatan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
yang disebabkan jangka waktu pelaksanaan Serah
Terima Pekerjaan melampaui jangka waktu 14
(empat belas) hari. Jangka waktu tersebut
terhitung sejak Penyedia mengajukan permohonan
Serah Terima Pekerjaan setelah pekerjaan
konstruksi selesai seluruhnya dan dinyatakan telah
memenuhi syarat oleh Direksi teknis. Kompensasi
yang diberikan untuk peristiwa tersebut adalah
perpanjangan waktu sebagaimana disebutkan pada
SSUK pasal 62.4.
2. Penundaan pekerjaan dalam rangka memperingati
Hari Besar Islam Hari Raya Idul Fitri yang
diberlakukan sejak H-10 sampai dengan H+10
(dimana H = Tanggal jatuh tempo Hari Raya Idul
Fitri pada tahun terkait) tidak dapat dimasukkan
dalam peristiwa Kompensasi. Untuk penundaan ini
Penyedia harus memperhitungkannya dalam
penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
143
[Pasal ini diberlakukan untuk ruas jalan strategis
yang termasuk dalam program jalur lebaran, jika
tidak Pokja ULP dapat menghapus pasal ini].
P. Sumber
Pembiayaan
Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini dibiayai
dari APBN Tahun Anggaran 2013
Q. Harga Kontrak
R. Pembayaran
Uang Muka
Harga Kontrak sudah memperhitungkan Biaya
Pemeliharaan jalan berdasarkan indikator kinerja jalan
sebagaimana ditetapkan dalam lampiran SSKK.
Uang muka dapat diberikan paling tinggi sebesar 20%
(Dua puluh persen) dari Nilai Kontrak.
S. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
T. Pembayaran
Prestasi
Pekerjaan
U. Serah Terima
Sebagian
Pekerjaan
Personil K3 yang dipersyaratkan : ................................
[diisi Ahli K3 untuk risiko tinggi atau Petugas K3 untuk
risiko sedang atau kecil].
Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara
bulanan.
Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk
mengajukan tagihan pembayaran prestasi pekerjaan:
1). berita acara prestasi hasil pekerjaan;
2). perincian kuantitas hasil pekerjaan;
3). laporan mutu hasil pekerjaan.
Ganti Rugi yang diberikan oleh PPK kepada Penyedia
atas keterlambatan pembayaran adalah kompensasi
perpanjangan waktu pelaksanaan berdasarkan
perhitungan yang sesuai/relevan.
Dalam kontrak ini (tidak diberlakukan/diberlakukan)
serah terima pekerjaan sebagian atau secara parsial
untuk bagian sebagai berikut:
1. ...................
2. ...................
3. Dst..
[diisi bagian pekerjaan yang berfungsi dan segera dimanfaatkan
(apabila ada)]
V. Penyesuaian
Harga
W. Denda
Untuk Paket Pekerjaan ini tidak diberlakukan
Penyesuaian Harga.
a. Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan
untuk setiap hari keterlambatan adalah 1/1000
(satu perseribu) dari [harga kontrak/harga bagian
kontrak yang belum dikerjakan, agar diperhatikan dari
lingkup kontrak apakah ada bagian dari lingkup
pekerjaan yang dapat diserah terimakan
sebagian/parsial untuk mengisi harga tersebut di atas].
Untuk keperluan penetapan denda keterlambatan
144
penyelesaian pekerjaan, maka bagian pekerjaan
dinyatakan dapat berfungsi jika lingkup atau
bagian lingkup kontrak dimaksud telah dilakukan
serah terima pertama sebagian.
b. Sanksi finansial terhadap realisasi pelaksanaan
yang tidak sesuai dengan nilai TKDN Penawaran
dikenakan berdasarkan perbedaan antara nilai
TKDN Penawaran dengan nilai TKDN realisasi
pelaksanaan dikalikan dengan Harga Penawaran,
dengan perbedaan nilai TKDN maksimal sebesar
15% (lima belas persen).
X. Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan
Koperasi Kecil
Sanksi kepada penyedia apabila melanggar ketentuan
mengenai subkontrak :
a. Apabila sebagai pelaksana konstruksi, Penyedia
Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil
mensubkontrakkan pekerjaan maka akan
dikenakan denda .... [diisi di
denda senilai pekerjaan yang dikontrakkan kepada
pihak lain atau sesuai ketentuan peraturan yang
berlaku]
b. Apabila sebagai pelaksana konstruksi, Penyedia
bukan Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil
yang tidak mensubkontrakkan pekerjaan maka
akan dikenakan denda .. [diisi di denda
senilai pekerjaan yang akan disubkontrakkan yang
dicantumkan dalam dokumen penawaran atau sesuai
ketentuan peraturan yang berlaku]
c. Apabila sebagai pelaksana konstruksi, Penyedia
bukan Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil
yang mensubkontrakkan pekerjaan utama maka
akan dikenakan denda [diisi di denda
senilai pekerjaan utama yang disubkontrakkan atau
sesuai ketentuan peraturan yang berlaku , misalnya
didenda senilai pekerjaan utama yang
disubkontrakkan].
Y. Penyelesaian
Perselisihan
[Penyelesaian perselisihan atau sengketa yang dipilih
agar menggunakan BANI. Jika perselisihan Para Pihak
mengenai pelaksanaan Kontrak tidak dapat diselesaikan
secara damai maka Para Pihak menetapkan lembaga
penyelesaian perselisihan tersebut di bawah sebagai
Pemutus Sengketa adalah Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI).
Semua sengketa yang timbul dari Kontrak ini, akan
diselesaikan dan diputus oleh Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) menurut peraturan-peraturan
administrasi dan peraturan-peraturan prosedur
arbitrase BANI, yang keputusannya mengikat kedua
belah pihak yang bersengketa sebagai keputusan
tingkat pertama dan terakhir. Para Pihak setuju bahwa
jumlah arbitrator adalah 3 (tiga) orang. Masing-masing
145
Pihak harus menunjuk seorang arbitrator dan kedua
arbitrator yang ditunjuk oleh Para Pihak akan memilih
arbitrator ketiga yang akan bertindak sebagai pimpinan
arbitrator.
146
Lampiran A Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Subpenyedia, Personil Inti, dan Peralatan
- Subpenyedia yang ditunjuk: [cantumkan nama Subpenyedia (jika ada) berikut
uraian personilnya seperti uraian detil tanggung jawab kerja, minimum kualifikasi,
dan jumlah orang bulan]
- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab
kerja, minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]
- Peralatan khusus yang digunakan: [cantumkan jenis peralatan khusus yang
disyaratkan untuk pelaksanaan pekerjaan]
147
Lampiran B Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Ketentuan Indikator Kinerja Jalan dan
Batas Waktu Tanggap Penanganan
Ketentuan indikator kinerja jalan dan batas waktu tanggap penanganan sesuai Kelas
Jalan dihitung sejak diterimanya surat peringatan/ pemberitahuan dari PPK atau
Direksi Teknis sesuai kelas jalan Tabel 11.1. dibawah ini :
Tabel 11.1.a. Indikator Kinerja Jalan untuk perkerasan lentur/kaku.
No Indikator Kinerja Jalan
Waktu TanggapPenanganan Berdasarkan
Kelas Jalan*)
1 Perkerasan Jalan Jalan Raya Jalan Sedang Jalan Kecil
a Lubang :
Tidak boleh ada lubang dengan
diameter lebih dari 10 cm dan
kedalaman lebih dari 4cm pada
bagian jalan.
Harus selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
5 (lima) hari.
Harus selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
7 (tujuh) hari.
Harus selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
14 (empat belas)
hari.
b Retakan :
i).Tidak boleh ada retakan yang
lebih lebar dari 3 mm untuk
permukaan aspal/fleksibel.
ii). Tidak boleh ada retakan
yang lebih lebar dari 5 mm
untuk permukaan
perkerasan kaku.
iii).Tidak boleh ada luas retakan
lebih besar10% setiap 100 m
panjang jalan.
harus selesai
ditutup dalam
waktu maksimum
7 (tujuh) hari.
harus selesai
ditutup dalam
waktu maksimum
14 (empat belas)
hari.
harus selesai
ditutup dalam
waktu maksimum
28 (dua puluh
delapan) hari.
c Amblas :
Tidak boleh ada bagian
yangamblas lebih dari 3Cm
dengan luasan permukaan yang
amblas lebih besar 5% setiap
100meter jalur jalan.
harus selesai
ditutup dalam
waktu maksimum
5 (lima) hari.
harus selesai
ditutup dalam
waktu maksimum 7
(tujuh) hari.
harus selesai
ditutup dalam
waktu maksimum
14 (empat belas)
hari.
d Pelepasan Butir :
Tidak boleh ada bagian
permukaan jalan yang
mengalami pelepasan butir
harus selesai
ditutup dalam
waktu 7 (tujuh)
hari.
harus selesai
ditutup dalam
waktu 14 (empat
belas) hari.
harus selesai
ditutup dalam
waktu 28 (dua
puluh delapan)
hari.
e Patahan (Faulting) pada
perkerasan kaku
Tidak boleh ada bagian jalan
yang mengalami
patahan(Faulting).
harus
diselesaikan
dalam 28 hari
harus diselesaikan
dalam 42 hari
harus diselesaikan
dalam 56 hari.
f Pumping perkerasan kaku
Tidak boleh ada bagian jalan
yang mengalami pumping.
harus diselesaikan
dalam 28 hari.
harus diselesaikan
dalam 42 hari.
harus diselesaikan
dalam 56 hari
g Rocking pada perkerasan kaku
Tidak boleh ada bagian jalan
yang mengalami rocking.
harus diselesaikan
dalam 28 hari.
harus diselesaikan
dalam 42 hari.
harus diselesaikan
dalam 56 hari.
148
h Joint Sealant perkerasan kaku
Dalam kondisi baik, tidak boleh
rusak atau hilang disemua slab
joint.
Kerusakan dan
kecacatan harus
diperbaiki dalam
14 hari.
Kerusakan dan
kecacatan harus
diperbaiki dalam
28 hari.
Kerusakan dan
kecacatan harus
diperbaiki dalam
42 hari.
2 Bahu Jalan
a Lubang :
Tidak boleh ada lubang dengan
diameter lebih dari 15 cm dan
kedalaman lebih dari 5cm.
Harus selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
7 (tujuh) hari.
Harus selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
10 (sepuluh) hari.
Harus selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
14 (empat belas)
hari.
b Kemiringan melintang :
Kemiringan melintang Bahu
harus sesuai desain/rencana.
Perbaikan harus
selesai paling
lambat 28 (dua
puluh delapan)
hari.
Perbaikan harus
selesai paling lambat
45(empat puluh
lima) hari.
Perbaikan harus
selesai paling
lambat 60(enam
puluh) hari.
c Elevasi / Ketinggian :
Tidak boleh ada Beda Tinggi
Bahu Jalan dengan tepi
perkerasan jalan lebih dari 5 cm
Harus selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
7 (tujuh) hari.
Harus selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
14 (empat belas)
hari.
Harus selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
28 (dua puluh
delapan) hari.
d Amblas :
Tidak boleh ada bagian yang
amblas lebih dari 5Cm dengan
luasan permukaan yang amblas
lebih dari 5% setiap 100meter
bahu jalan.
Harus selesai
diperbaiki dalam
waktu
maksimum 7
(tujuh) hari.
Harus selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
10 (sepuluh) hari.
Harus selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
14 (empat belas)
hari.
3 Drainase
a Saluran Samping dengan
Pelapisan (Line Ditch):
Tidak boleh ada kerusakan
struktur saluran.
Kerusakan harus
selesai diperbaiki
dalam waktu
maksimum 14
(empat belas) hari
dan penyumbatan
7 (tujuh)hari.
Kerusakan harus
selesai diperbaiki
dalam waktu
maksimum 28 (dua
puluh delapan) hari
dan penyumbatan
14 (empat belas)
hari.
Kerusakan harus
selesai diperbaiki
dalam waktu
maksimum 45
(empat puluh lima)
hari dan
penyumbatan 28
(dua puluh
delapan) hari.
b Saluran Samping tanpa
Pelapisan (Unline Ditch) :
Luasan penampang basah
saluran sesuai rencana.
.
Pembersihan/
perbaikan
penampang basah
dan penyumbatan
harus selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
7 (tujuh) hari.
Pembersihan/
perbaikan
penampang basah
dan penyumbatan
harus selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
14 (empat belas)
hari.
Pembersihan/
perbaikan
penampang basah
dan penyumbatan
harus selesai
diperbaiki dalam
waktu maksimum
28 (dua puluh
delapan) hari.
c Saluran Pengumpul dan
Pembuang (Inlet dan Outlet) :
Tidak ada kerusakan struktur
dan berfungsi baik.
Kerusakan harus
selesai diperbaiki
dalam waktu
maksimum
14(empat belas)
hari dan
penyumbatan 7
Kerusakan harus
selesai diperbaiki
dalam waktu
maksimum 28 (dua
puluh delapan) hari
dan penyumbatan
14 (empat belas)
Kerusakan harus
selesai diperbaiki
dalam waktu
maksimum 45
(empat puluh lima)
hari dan
penyumbatan 28
149
(tujuh) hari. hari. (dua puluh
delapan) hari.
d Saluran Melintang Jalan :
Tidak ada kerusakan struktur
dan berfungsi baik.
Kerusakan harus
selesai diperbaiki
dalam waktu
maksimum 14
(empat belas hari)
hari dan
penyumbatan 7
(tujuh) hari.
Kerusakan harus
selesai diperbaiki
dalam waktu
maksimum 28 (dua
puluh delapan) hari
dan penyumbatan
14 (empat belas)
hari.
Kerusakan harus
selesai diperbaiki
dalam waktu
maksimum 45
(empat puluh lima)
hari dan
penyumbatan 28
(dua puluh
delapan) hari.
e Lereng Timbunan dan Galian :
i).Pada Lereng Timbunan tidak
ada deformasi dan erosi serta
dapat berfungsi dengan baik.
ii).Pada Lereng Galian harus
stabil dan perkuatan lereng
mencukupi untuk menahan
erosi dan berfungsi dengan
baik.
Deformasi atau
longsoran harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 14
(empat belas)
hari.
Deformasi atau
longsoran harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28 (dua
puluh delapan)
hari.
Deformasi atau
longsoran harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 45
(empat puluh lima)
hari.
4 Perlengkapan Jalan**)
a Rambu Peringatan dan Rambu
Petunjuk :
i).Terpasang dengan benar
sesuai ketentuan, secara
struktur kokoh dan tiang
tidak bengkok.
ii).Dapat dilihat dengan jelas
pada malam hari.
iii). Pemasangan rambu
sementara untuk pencegahan
kecelakaan lalu lintas yang
disebabkan kerusakan jalan
yang belum dapat diperbaiki.
Kekurangan,
Kerusakan dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 14
(empat belas)
hari.
Pemasangan
rambu sementara
paling lambat 24
(dua puluh
empat) jam.
Kekurangan,
Kerusakan dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28 (dua
puluh delapan)
hari.
Pemasangan rambu
sementara paling
lambat 2 hari
Kekurangan,
Kerusakan dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 45
(empat puluh lima)
hari.
Pemasangan
rambu sementara
paling lambat 3
hari
b Pemisah Horizontal pada
Median atau Trotoar :
i).Pemisah yang ada harus
kokoh dan berfungsi dengan
baik.
ii).Permukaannya dapat dilihat
dengan jelas pada malam
hari.
iii).Elevasi kerb beton pada
median atau trotoar antara
20-30cm diatas permukaan
jalan atau bahu yang
disisinya.
Kerusakan dan
Kecacatan harus
selesai iperbaiki
selambat
lambatnya 14
(empat belas)
hari.
Kerusakan dan
Kecacatan harus
selesai iperbaiki
selambat
lambatnya 28 (dua
puluh delapan)
hari.
Kerusakan dan
Kecacatan harus
selesai iperbaiki
selambat
lambatnya 45
(empat puluh lima)
hari.
c Marka Jalan :
i). Harus yang ada harus
menempel dengan kuat.
ii).Dapat dilihat dengan jelas
pada malam hari.
Kerusakan dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28
(dua puluh
delapan) hari.
Kerusakan dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 45
(empat puluh lima)
hari.
Kerusakan dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 60
(enam puluh) hari.
150
d Guardrail :
Secara struktur kokoh, tidak
karatan dan tidak terjadi
kerusakan.
Kerusakan dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28
(dua puluh
delapan) hari.
Kerusakan dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 45
(empat puluh lima)
hari.
Kerusakan dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 60
(enam puluh)hari.
e Patok Pengarah :
Harus kokoh dan Cat pada
permukaan masih jelas dan
terlihat pada malam hari.
Kerusakan dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 14
(empat belas)
hari.
Kerusakan dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28 (dua
puluh delapan)hari.
Kerusakan dan
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 45
(empat puluh lima)
hari.
5 Bangunan Pelengkap (jika ada dalam kontrak)
a Struktur Jembatan ***)
i) Tidak ada keretakan struktural
pada bangunan utama.
ii) Tidak boleh ada korosi pada
elemen baja.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28
(dua puluh
delapan) hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 45
(empat puluh lima)
hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 60
(enam puluh) hari.
b Jalan Pendekat (Oprit) ***)
Tidak terjadi penurunan lebih
dari 5 cm dari elevasi rencana
permukaan pendekat.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 14
(empat belas)
hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 21 (dua
puluh satu) hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28 (dua
puluh) hari.
c Dinding Penahan Tanah:
i).Tidak ada kerusakan struktur
dan berfungsi baik.
ii).Tidak terjadi keretakan pada
dinding dan pondasi.
iii).Tidak terjadi patahan
struktur bangunan yang
mengakibatkan kerusakan
struktur bangunan.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28
(dua puluh
delapan) hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 45
(empat puluh lima)
hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 60
(enam puluh) hari.
d Expansion Joint (Jembatan pada
jalan dalam kontrak) :
i).Tidak ada kerusakan yang
signifikan dan dapat
berfungsi baik.
ii).Tidak karatan dan kokoh
serta lebar gap sesuai
ketentuan.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28
(dua puluh
delapan) hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 45
(empat puluh lima)
hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 60
(enam puluh) hari.
e Pagar Jembatan :
i).Tidak ada kerusakan struktur
dan berfungsi baik.
ii).Pagar jembatan lengkap,
tidak karatan dan kokoh.
iii).Dapat dilihat dengan jelas
pada saat malam hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 28
(dua puluh
delapan) hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 45
(empat puluh lima)
hari.
Kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat
lambatnya 60
(enam puluh) hari.
151
Catatan :
*) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam menentukan tingkat layanan jalan
harus disesuaikan dengan Kelas Jalan dalam kontrak. Yang dimaksud Kelas
Jalan harus berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria
Perencanaan Teknis Jalan.
**) Kerusakan perlengkapan jalan yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas oleh
Pengguna Jalan, tidak termasuk kewajiban Penyedia.
***) Penanganan kerusakan struktur harus dilaksanakan pada paket pekerjaan
pelaksanaan jembatan (bukan pada jembatan eksisting).
Khusus untuk jalan lapis permukaan perkerasan yang menggunakan agregat
atau tanah, maka indikator kinerja jalan sesuai tabel 11.1.b. berikut :
Tabel 11.1.b. Indikator Kinerja Jalan untuk lapis permukaan agregat/tanah.
No Indikator Kinerja Jalan Waktu Tanggap Penanganan
1 Perkerasan Jalan
a Lubang :
Tidak boleh ada lubang dengan diameter lebih dari 15 cm
dan kedalaman lebih dari 5 cm pada bagian jalan.
Harus selesai diperbaiki dalam
waktu maksimum 5 (lima) hari.
b Kerataan :
Nilai IRI rata-rata setiap satu kilometer lajur jalan
maksimum 10.
harus diperbaiki dalam waktu
maksimum 14 (empat belas) hari.
C Amblas :
Tidak boleh ada bagian yang amblas lebih dari 5Cm
dengan luasan permukaan yang amblas lebih besar 5%
setiap 100meter jalur jalan.
harus selesai ditutup dalam waktu
maksimum 5 (lima) hari.
d Tebal Lapis Penutup
Tebal lapis penutup tidak kurang 1cm dari tebal rencana.
harus diperbaiki dalam waktu
maksimum 14 (empat belas) hari.
152
BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
A. SPESIFIKASI TEKNIS
B. GAMBAR PERENCANAAN/DESAIN
Keterangan
Pokja ULP menguraikan Spesifikasi Teknis yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan (dapat dibuat dalam lampiran terpisah).
Spesifikasi Teknis terdiri dari :
A.1`. Spesifikasi Umum
A.2. Spesifikasi Khusus
Keterangan
Pokja ULP menguraikan Gambar Desain yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan (dapat dibuat dalam lampiran terpisah).
153
BAB XIII
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Keterangan
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
2. Pembayaran terhadap prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan
kuantitas pekerjaan aktual yang dimintakan dan dikerjakan sebagaimana
diukur oleh Penyedia dan diverifikasi oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK), serta dinilai sesuai dengan harga yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga harus diisi lengkap yang telah
mencakup semua biaya pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan,
perawatan, pajak, keuntungan, overhead dan yang diatur dalam Kontrak.
4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran. Jika Penyedia
lalai untuk mencantumkan harga untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan
tersebut dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran lain
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak
harus dianggap telah termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika
mata pembayaran terkait tidak ada maka biaya dimaksud harus dianggap
telah termasuk dalam harga mata pembayaran yang terkait.
6. Pokja ULP akan melakukan koreksi aritmatik atas kesalahan
penghitungan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan
huruf pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf;
b. jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
volume pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan dan harga satuan tidak boleh diubah; dan
c. jika terjadi jenis pekerjaan tidak ditulis dengan lengkap maka akan
dilakukan klarifikasi dan penilaian untuk dilanjutkan atau tidak
dilanjutkan pada evaluasi penawaran.
154
Daftar 1: Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga
Paket Pekerjaan : .........................
No. Paket : .........................
Ruas Jalan : .........................
Panjang Jalan : .......................... (dalam kontrak).
Nama Penyedia : ...........................
No.
Divisi
Uraian Pekerjaan Bobot
(%)
Harga Per Divisi
(Rp.)
1 Umum
2 Pekerjaan Drainase
3 Pekerjaan Tanah
4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan
5 Perkerasan Berbutir
6 Perkerasan Aspal
7 Struktur
8 Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan
Minor
9 Pekerjaan Harian
10 Pekerjaan Pemeliharaan Rutin
A Total Harga Konstruksi
B Pajak Pertambahan Nilai (PPN): 10%xA
C Total Harga + PPN = A + B
155
Daftar 2: Mata Pembayaran Pekerjaan Konstruksi
No. Mata Uraian Pekerjaan Satuan Perkiraan Harga Jumlah
Pembayaran Kuantitas Satuan Harga-Harga
(Rupiah) (Rupiah)
a b c d e f = (d x e)
DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi LS
1.8 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas LS
1.18.(1) Relokasi Tiang Telpon yang ada Buah
1.18.(2) Relokasi Tiang Listrik yang ada, Tegangan rendah Buah
1.18.(3) Relokasi Tiang Listrik yang ada, Tegangan menengah Buah
1.18.(4) Relokasi Pipa Utilitas Gas yang Ada M
1
1.18.(5) Relokasi Utilitas Lampu Pengatur Lalu Lintas yang Ada Unit
1.18.(6) Relokasi Tiang Rambu Lalu Lintas yang Ada Buah
1.18.(7) Relokasi Panel Listrik yang ada Buah
1.18.(8) Relokasi Tiang Lampu Penerangan Jalan Buah
1.20.1 Pengeboran, termasuk SPT dan Laporan M
1
1.20.2 Sondir termasuk Laporan M
1
1.21 Manajemen Mutu LS
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 1 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan)
DIVISI 2. DRAINASE
2.1 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M
3
2.2 Pasangan Batu dengan Mortar M
3
2.3.1 Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang, diameter dalam 35 - 45 cm M
1
2.3.2 Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang, diameter 55 - 65 cm M
1
2.3.3 Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang, diameter dalam 75 - 85 cm M
1
2.3.4 Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang, diameter dalam 95 - 105 cm M
1
2.3.5 Gorong
2
Pipa Baja Bergelombang Ton
2.3.6 Gorong-gorong Pipa Beton Tanpa Tulangan diameter dalam 20 cm M
1
2.3.7 Gorong-gorong Pipa Beton Tanpa Tulangan diameter dalam 25 cm M
1
2.3.8 Gorong-gorong Pipa Beton Tanpa Tulangan diameter dalam 30 cm M
1
2.3.9 Saluran berbentuk U Tipe DS 1 M
1
2.3.10 Saluran berbentuk U Tipe DS 2 M
1
2.3.11 Saluran berbentuk U Tipe DS 3 M
1
2.3.12 Beton K250 (fc 20) untuk struktur drainase beton minor M
3
2.3.13 Baja Tulangan untuk struktur drainase beton minor Kg
2.3.14 Pasangan Batu tanpa Adukan (Aanstamping) M
3
2.4.1 Bahan Porous untuk Bahan Penyaring (Filter) M
3
2.4.2 Anyaman Filter Plastik M
2
2.4.3 Pipa Berlubang Banyak (Perforated Pipe) untuk Pekerjaan Drainase Bawah Permukaan M
1
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 2 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan)
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1.1 Galian Biasa M
3
3.1.2 Galian Batu M
3
3.1.3 Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter M
3
3.1.4 Galian Struktur dengan kedalaman 2 - 4 meter M
3
3.1.5 Galian Struktur dengan kedalaman 4 - 6 meter M
3
3.1.6 Galian Perkerasan Beraspal dengan Cold Milling Machine M
3
3.1.7 Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine M
3
3.1.8 Galian Perkerasan berbutir M
3
3.1.9. Galian Perkerasan Beton M
3
3.2.1 Timbunan Biasa M
3
3.2.2 Timbunan Pilihan M
3
3.2.3 Timbunan Pilihan berbutir M
3
3.3 Penyiapan Badan Jalan M
2
3.4.1 Pembersihan dan Pengupasan Lahan M
2
3.4.2 Pemotongan Pohon Pilihan diameter 15 30 cm Pohon
3.4.3 Pemotongan Pohon Pilihan diameter 30 50 cm Pohon
3.4.4 Pemotongan Pohon Pilihan diameter 50 75 cm Pohon
3.4.5 Pemotongan Pohon Pilihan diameter > 75 cm Pohon
156
No. Mata Uraian Pekerjaan Satuan Perkiraan Harga
Pembayaran Kuantitas Satuan
(Rupiah)
DIVISI 4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
4.2.1 Lapis Pondasi Agregat Kelas A M
3
4.2.2 Lapis Pondasi Agregat Kelas B M
3
4.2.3 Semen untuk Lapis Pondasi Semen Tanah Ton
4.2.4 Lapis Pondasi Semen Tanah M
3
4.2.5 Agregat Penutup BURTU M
2
4.2.6 Bahan Aspal untuk Pekerjaan Pelaburan Liter
4.2.7 Lapis Resap Pengikat Liter
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 4 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan)
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
5.1.1 Lapis Pondasi Agregat Kelas A M
3
5.1.2 Lapis Pondasi Agregat Kelas B M
3
5.1.3 Lapis Pondasi Agregat Kelas S M
3
5.2,1 Lapis Pondasi Agregat Kelas C M
3
5.3.1 Perkerasan Beton Semen M
3
5.3.2 Perkerasan Beton Semen dengan Anyaman Tulangan Tunggal M
3
5.3.3 Lapis Pondasi bawah Beton Kurus M
3
5.4.1 Semen untuk Lapis Pondasi Semen Tanah Ton
5.4.2 Lapis Pondasi Tanah Semen M
3
5.5.(1) Lapis Beton Semen Pondasi Bawah (Cement Treated Sub Base (CTSB)) M
3
5.5.(2) Lapis Pondasi Agregat Dengan Cement Treated Base (CTB) M
3
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 5 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan)
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
6.1 (1)(a) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair Liter
6.1 (1)(b) Lapis Resap Pengikat - Aspal Emulsi Liter
6.1 (2)(a) Lapis Perekat - Aspal Cair Liter
6.1 (2)(b) Lapis Perekat - Aspal Emulsi Liter
6.1 (2)(c) Lapis Perekat - Aspal Emulsi Modifikasi Liter
6.2 (1) Agregat Penutup BURTU M
2
6.2 (2) Agregat Penutup BURDA M
2
6.2 (3)(a) Bahan Aspal untuk Pekerjaan Pelaburan yang diencerkan Liter
6.2 (3)(b) Bahan Aspal untuk Pekerjaan Pelaburan Liter
6.2 (4)(a) Bahan Aspal Modifikasi untuk Pekerjaan Pelaburan Liter
6.2 (4)(b) Aspal Cair Emulsi untuk Precoated Liter
6.2 (4)(c) Aspal Emulsi untuk Precoated Liter
6.2 (4)(d) Aspal Emulai Modifikasi untuk Precoated Liter
6.2 (4)(e) Bahan anti pengelupasan Liter
6.3 (1) Latasir Kelas A (SS-A) M
2
6.3 (2) Latasir Kelas B (SS-B) M
2
6.3(3a) Lataston Lapis Aus (HRS-W C) 3.0 cm (gradasi senjang/semi senjang) Ton
6.3(3b) Lataston Lapis Aus Perata (HRS-W C(L)) (gradasi senjang/semi senjang) Ton
6.3.4a Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) (gradasi senjang/semi senjang) Ton
6.3.4b Lataston Lapis Pondasi Perata (HRS-Base(L)) (gradasi senjang/semi senjang) Ton
6.3(5a) Laston Lapis Aus (AC-W C) (gradasi halus/kasar) Ton
6.3(5b) Laston Lapis Aus Modifikasi (AC-W C Mod) (gradasi halus/kasar) Ton
6.3(5c) Laston Lapis Aus Perata (AC-W C(L)) (gradasi halus/kasar) Ton
6.3(5d) Laston Lapis Aus Perata (AC-W C(L)Mod) (gradasi halus/kasar) Ton
6.3(6a) Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi halus/kasar) Ton
6.3(6b) Laston Lapis Antara Modifikasi (AC-BC Mod)(gradasi halus/kasar) Ton
6.3(6c) Laston Lapis Antara Perata (AC-BC(L)) (gradasi halus/kasar) Ton
6.3(6d) Laston Lapis Antara Modifikasi Perata (AC-BC(L)Mod) (gradasi halus/kasar) Ton
6.3(7a) Laston Lapis Pondasi (AC-Base) (gradasi halus/kasar) Ton
6.3(7b) Laston Lapis Pondasi Modifikasi (AC-Base Mod) (gradasi halus/kasar) Ton
6.3(7c) Laston Lapis Antara Perata (AC-Base(L)) (gradasi halus/kasar) Ton
6.3(7d) Laston Lapis Antara Modifikasi Perata (AC-Base(L)Mod) (gradasi halus/kasar) Ton
6.3.8.a Aspal Minyak Ton
6.3.8.b Aspal Modifikasi :
6.3.8.b1 Asbuton yang diproses Ton
6.3.8.b2 Elastomer Alam Ton
6.3.8.b3 Elastomer Sintesis Ton
6.3.9 Aditif anti pengelupasan Kg
157
N o . M a t a U r a i a n P e k e r j a a n S a t u a n P e r k i r a a n H a r g a J u m l a h
P e m b a y a r a n K u a n t i t a s S a t u a n H a r g a - H a r g a
( R u p i a h ) ( R u p i a h )
6 . 3 . 1 0 a B a h a n P e n g i s i ( F i l l e r ) T a m b a h a n ( K a p u r ) K g
6 . 3 . 1 0 a B a h a n P e n g i s i ( F i l l e r ) T a m b a h a n ( S e m e n ) K g
6 . 3 . 1 0 a B a h a n P e n g i s i ( F i l l e r ) T a m b a h a n A s b u t o n K g
6 . 4 ( 1 ) L a s b u t a g M
2
6 . 4 ( 2 ) L a t a s b u s i r K e l a s A M
2
6 . 4 ( 3 ) L a t a s b u s i r K e l a s B M
2
6 . 4 ( 4 ) B i t u m e n A s b u t o n T o n
6 . 4 ( 5 ) B i t u m e n B a h a n P e r e m a j a T o n
6 . 4 ( 6 ) B a h a n A n t i P e n g e l u p a s a n ( a n t i s t r i p p i n g a g e n t ) L i t e r
6 . 5 C a m p u r a n A s p a l D i n g i n u n t u k P e l a p i s a n M
3
6 . 6 . 1 L a p i s P e r m u k a a n P e n e t r a s i M a c a d a m M
3
6 . 6 . 2 L a p i s F o n d a s i a t a u P e r a t a P e n e t r a s i M a c a d a m M
3
J u m l a h H a r g a P e k e r j a a n D I V I S I 6 ( m a s u k p a d a R e k a p i t u l a s i P e r k i r a a n H a r g a P e k e r j a a n )
D I V I S I 7 . S T R U K T U R
7 . 1 ( 1 ) B e t o n m u t u t i n g g i d e n g a n f c = 5 0 M P a ( K - 6 0 0 ) M
3
7 . 1 ( 2 ) B e t o n m u t u t i n g g i d e n g a n f c = 4 5 M P a ( K - 5 0 0 ) M
3
7 . 1 ( 3 ) B e t o n m u t u t i n g g i d e n g a n f c = 4 0 M P a ( K - 4 5 0 ) M
3
7 . 1 ( 4 ) B e t o n m u t u t i n g g i d e n g a n f c = 3 5 M P a ( K - 4 0 0 ) M
3
7 . 1 ( 5 ) B e t o n m u t u s e d a n g d e n g a n f c = 3 0 M P a ( K - 3 5 0 ) M
3
7 . 1 ( 6 ) B e t o n m u t u s e d a n g d e n g a n f c = 2 5 M P a ( K - 3 0 0 ) M
3
7 . 1 ( 7 ) B e t o n m u t u s e d a n g d e n g a n f c = 2 0 M P a ( K - 2 5 0 ) M
3
7 . 1 ( 8 ) B e t o n m u t u r e n d a h d e n g a n f c = 1 5 M P a ( K - 1 7 5 ) M
3
7 . 1 ( 9 ) B e t o n S i k l o p f c = 1 5 M P a ( K - 1 7 5 ) M
3
7 . 1 ( 1 0 ) B e t o n m u t u r e n d a h d e n g a n f c = 1 0 M P a ( K - 1 2 5 ) M
3
7 . 2 ( 1 ) U n i t P r a c e t a k G e l a g a r T i p e I
7 . 2 ( 1 ) a B e n t a n g 1 6 m e t e r B u a h
7 . 2 ( 1 ) b B e n t a n g 2 5 m e t e r B u a h
7 . 2 ( 1 ) c B e n t a n g 3 5 m e t e r B u a h
7 . 2 ( 1 ) d B e n t a n g . . . . . . . m e t e r B u a h
7 . 2 ( 2 ) U n i t P r a c e t a k G e l a g a r T i p e U
7 . 2 ( 2 ) a B e n t a n g 1 6 m e t e r B u a h
7 . 2 ( 2 ) b B e n t a n g 2 5 m e t e r B u a h
7 . 2 ( 2 ) c B e n t a n g 3 5 m e t e r B u a h
7 . 2 ( 2 ) d B e n t a n g . . . . . . . m e t e r B u a h
7 . 2 ( 3 ) U n i t P r a c e t a k G e l a g a r T i p e V
7 . 2 ( 3 ) a B e n t a n g 1 6 m e t e r B u a h
7 . 2 ( 3 ) b B e n t a n g 2 5 m e t e r B u a h
7 . 2 ( 3 ) c B e n t a n g 3 5 m e t e r B u a h
7 . 2 ( 3 ) d B e n t a n g . . . . . . . m e t e r B u a h
7 . 2 . ( 4 ) B a j a P r a t e g a n g K g
7 . 2 . ( 5 ) P e l a t B e r o n g g a ( H o l l o w S l a b ) P r a c e t a k b e n t a n g 2 1 m e t e r B u a h
7 . 2 . ( 6 ) B e t o n D i a f r a g m a K 3 5 0 ( f c 3 0 M P a ) t e r m a s u k p e k e r j a a n p e n e g a n g a n m 3
s e t e l a h p e n g e c o r a n ( p o s t - t e n s i o n )
7 . 3 ( 1 ) B a j a T u l a n g a n B J 2 4 P o l o s K g
7 . 3 ( 2 ) B a j a T u l a n g a n B J 3 2 P o l o s K g
7 . 3 ( 3 ) B a j a T u l a n g a n B J 3 2 U l i r K g
7 . 3 ( 4 ) B a j a T u l a n g a n B J 3 9 U l i r K g
7 . 3 ( 5 ) B a j a T u l a n g a n B J 4 8 U l i r K g
7 . 3 ( 6 ) A n y a m a n K a w a t Y a n g D i l a s ( W e l d e d W i r e M e s h ) K g
7 . 4 ( a ) P e n y e d i a a n d a n P e m a s a n g a n B a j a S t r u k t u r B J 3 4 ( T i t i k L e l e h 2 1 0 M P a ) . K g
7 . 4 ( b ) P e n y e d i a a n d a n P e m a s a n g a n B a j a S t r u k t u r B J 3 7 ( T i t i k L e l e h 2 4 0 M P a ) . K g
7 . 4 ( c ) P e n y e d i a a n d a n P e m a s a n g a n B a j a S t r u k t u r B J 4 1 ( T i t i k L e l e h 2 5 0 M P a ) . K g
7 . 4 ( d ) P e n y e d i a a n d a n P e m a s a n g a n B a j a S t r u k t u r B J 5 0 ( T i t i k L e l e h 2 9 0 M P a ) . K g
7 . 4 ( e ) P e n y e d i a a n d a n P e m a s a n g a n B a j a S t r u k t u r B J 5 5 ( T i t i k L e l e h 3 6 0 M P a ) . K g
7 . 4 ( f ) P e n y e d i a a n d a n P e m a s a n g a n B a j a S t r u k t u r B J . ( T i t i k L e l e h . . M P a ) . K g
7 . 4 ( 2 ) P e n g a d a a n S t r u k t u r J e m b a t a n R a n g k a B a j a
7 . 4 ( 2 ) a P a n j a n g 4 0 m , L e b a r 9 m K g
7 . 4 ( 2 ) b P a n j a n g 4 5 m , L e b a r 9 m K g
7 . 4 ( 2 ) c P a n j a n g 5 0 m , L e b a r 9 m K g
7 . 4 ( 2 ) d P a n j a n g 6 0 m , L e b a r 9 m K g
7 . 4 ( 2 ) e P a n j a n g . . . . m , L e b a r 9 m K g
7 . 4 ( 3 ) P e m a s a n g a n j e m b a t a n b a j a f a b r i k a s i B u a h
7 . 4 ( 4 ) P e n g a n g k u t a n B a h a n J e m b a t a n R a n g k a B a j a B u a h
7 . 5 ( 1 ) P e m a s a n g a n j e m b a t a n r a n g k a b a j a B u a h
7 . 5 ( 2 ) P e n g a n g k u t a n B a h a n J e m b a t a n B u a h
7 . 6 ( 1 ) P e n g a d a a n d a n P e m a n c a n g a n C e r u c u k M
1
7 . 6 ( 2 ) P e n g a d a a n d a n P e m a n c a n g a n T i a n g P a n c a n g K a y u T a n p a P e n g a w e t a n . u k u r a n . . . . M
1
7 . 6 ( 3 ) P e n g a d a a n d a n P e m a n c a n g a n T i a n g P a n c a n g K a y u D e n g a n P e n g a w e t a n . u k u r a n . . . . M
1
7 . 6 ( 4 ) P e n g a d a a n d a n P e m a n c a n g a n T i a n g P a n c a n g B a j a u k u r a n :
7 . 6 ( 4 ) a D i a m e t e r 4 0 0 m m t e b a l 1 0 m m K g
7 . 6 ( 4 ) b D i a m e t e r 6 0 0 m m t e b a l 1 2 m m K g
7 . 6 ( 4 ) c D i a m e t e r 1 0 0 0 m m t e b a l 1 6 m m K g
7 . 6 ( 4 ) d D i a m e t e r t e b a l K g
7 . 6 ( 5 ) P e n g a d a a n d a n P e m a n c a n g a n T i a n g P a n c a n g B e t o n B e r t u l a n g P r a c e t a k u k u r a n / d i a m e t e r :
7 . 6 ( 5 ) a 3 5 0 x 3 5 0 m m M
1
7 . 6 ( 5 ) b 4 0 0 x 4 0 0 m m M
1
7 . 6 ( 5 ) c 4 5 0 x 4 5 0 m m M
1
7 . 6 ( 5 ) d D i a m e t e r t e b a l M
1
7 . 6 ( 6 ) P e n g a d a a n d a n P e m a n c a n g a n T i a n g P a n c a n g B e t o n P r a t e g a n g P r a c e t a k u k u r a n / d i a m e t e r . . . . . .
7 . 6 ( 6 ) a D i a m e t e r 3 5 0 m m M
1
7 . 6 ( 6 ) b D i a m e t e r 4 0 0 m m M
1
7 . 6 ( 6 ) c D i a m e t e r 4 5 0 m m M
1
7 . 6 ( 6 ) d D i a m e t e r . . m m M
1
7 . 6 ( 1 1 ) T i a n g B o r B e t o n u k u r a n . . . . M
1
7 . 6 ( 1 2 ) T a m b a h a n B i a y a u n t u k n o . M a t a P e m b a y a r a n 7 . 6 . 9 . 1 ) . c b i l a t i a n g p a n c a n g M
1
d i k e r j a k a n d i a i r
7 . 6 ( 1 3 ) T a m b a h a n B i a y a u n t u k n o . M a t a P e m b a y a r a n 7 . 6 . 9 . 1 ) . e b i l a t i a n g p a n c a n g M
1
7 . 6 ( 1 4 ) T i a n g U j i u k u r a n . . . . j e n i s M
1
7 . 6 ( 1 5 ) P e n g u j i a n P e m b e b a n a n S t a t i s p a d a T i a n g u k u r a n / d i a m e t e r . . . .
7 . 6 ( 1 5 ) a C a r a B e b a n S i k l i k B u a h
7 . 6 ( 1 5 ) b C a r a B e b a n B e r t a h a p B u a h
7 . 6 ( 1 5 ) c C a r a B e b a n S e k a l i g u s B u a h
7 . 6 ( 1 6 ) P e n g u j i a n P e m b e b a n a n D i n a m i s C a r a P D A ( P i l e D r i v i n g A n a l i s y s ) / P D L T ( P i l e D y n a m i c L o a d T e s t ) B u a h
7 . 6 ( 1 7 ) P e n g u j i a n K e u t u h a n T i a n g d e n g a n c a r a P i l e I n t e g r a t e d T e s t B u a h
7 . 7 ( 1 ) P e n g a d a a n d a n P e n u r u n a n D i n d i n g S u m u r a n S i l i n d e r , d i a m e t e r . . M
1
158
No. M ata Urai an Pekerjaan Satuan Perki raan Harga
Pembayaran Kuanti tas Satuan
(Rupi ah)
7. 9
Pasangan Bat u M
3
7. 10 (1)
Pasangan Bat u Kosong yang Diisi Adukan M
3
7. 10 (2)
Pasangan Bat u Kosong M
3
7. 10 (3)
Bronjong M
3
7. 11 (1) Expansion Joint Tipe Asphalt ic Plug M
1
7. 11 (2)
Expansion Joint Tipe Rubber 1 (celah 21 m m - 41 m m ) M
1
7. 11 (3)
Expansion Joint Tipe Rubber 2 (celah 32 m m - 62 m m ) M
1
7. 11 (4)
Expansion Joint Tipe Rubber 3 (celah 42 m m - 82 m m ) M
1
7. 11 (5)
Join Filler unt uk sam bungan konst ruksi M
1
7. 11 (6)
Expansion Joint Tipe baja bersudut M
1
7. 12 (1)
Perlet akan Logam Buah
7. 12 (2)
Perlet akan Elast om er jenis 1 (300 x 350 x 36) Buah
7. 12 (3)
Perlet akan Elast om er jenis 2 (350 x 400 x 39) Buah
7. 12 (4)
Perlet akan Elast om er jenis 3 (400 x 450 x 45) Buah
7. 12 (5)
Perlet akan St rip M
1
7. 13. Sandaran (Railing) M
1
7. 14
Papan Nam a Jem bat an Buah
7. 15 (1)
Pem bongkaran Pasangan Bat u M
3
7. 15 (2)
Pem bongkaran Bet on M
3
7. 15 (3)
Pem bongkaran Bet on Prat ekan M
3
7. 15 (4)
Pem bongkaran Bangunan Gedung M
2
7. 15 (5)
Pem bongkaran Rangka Baja M
2
7. 15 (6) Pem bongkaran Balok Baja ( St eel St ringers ) M
1
7. 15 (7)
Pem bongkaran Lant ai Jem bat an Kayu M
2
7. 15 (8)
Pem bongkaran Jem bat an Kayu M
2
7. 15. (9)
Pengangkut an Hasil Bongkaran yang m elebihi 5 km M3 / Km
7. 16
Pipa Cucuran Baja M
1
Juml ah Harga Pekerjaan DI VI SI 7 (masuk pada Rekapit ulasi Perkiraan Harga Pekerjaan)
DI VI SI 8. PENGEM BALI AN KONDI SI DAN PEKERJAAN M I NOR
8. 1 (1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A ut k Pekerjaan Minor M
3
8. 1 (2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B ut k Pekerjaan Minor M
3
8. 1 (3) Agregat unt uk Perkerasan Tanpa Penut up Aspal unt uk Pekerjaan Minor M
3
(vol. gem bur)
8. 1 (4) W at erbound Macadam unt uk Pekerjaan Minor M
3
8. 1 (5) Cam puran Aspal Panas unt uk Pekerjaan Minor M
3
8. 1 (6) Lasbut ag at au Lat asbusir unt uk Pekerjaan Minor M
3
8. 1 (7) Penet rasi Macadam unt uk Pekerjaan Minor M
3
8. 1 (8) Cam puran Aspal Dingin unt uk Pekerjaan Minor M
3
8. 1 (9) Residu Bit um en unt uk Pekerjaan Minor Lit er
8. 2(1) Galian unt uk Bahu Jalan dan Pekerjaan Minor Lainnya M
3
8. 3. (1) St abilisasi dengan Tanam an M
2
8. 3. (2) Sem ak / Perdu M
2
8. 3. (3) Pohon Buah
8. 4. (1) Marka Jalan Term oplast ik M
2
8. 4. (2) Marka Jalan Bukan Term oplast ik M
2
8. 4. (3) . (a) Ram bu Jalan Tunggal dengan Perm ukaan Pem ant ul Engineer Grade Buah
8. 4. (3) . (b) Ram bu Jalan Ganda dengan Perm ukaan Pem ant ul Engineer Grade Buah
8. 4. (4) . (a) Ram bu Jalan Tunggal dengan Pem ant ul High I nt ensit y Grade Buah
8. 4. (4) . (b) Ram bu Jalan Ganda dengan Pem ant ul High I nt ensit y Grade Buah
8. 4. (5) Pat ok Pengarah Buah
8. 4. (6) . (a) Pat ok Kilom et er Buah
8. 4. (6) . (b) Pat ok Hekt om et er Buah
8. 4. (7) Rel Pengam an M
1
8. 4. (8) Paku Jalan Buah
8. 4. (9) Mat a Kucing Buah
8. 4. (10)(a) Kerb Pracet ak Jenis 1 (Peninggi/ Mount able) Buah
8. 4. (10)(b) Kerb Pracet ak Jenis 2 (Penghalang/ Barrier) Buah
8. 4. (10)(c) Kerb Pracet ak Jenis 3 (Kerb Berparit / Gut t er) Buah
8. 4. (10)(d) Kerb Pracet ak Jenis 4 (Penghalang Berparit / Barrier Gut t er) t = 20 cm Buah
8. 4. (10)(e) Kerb Pracet ak Jenis 5 (Penghalang Berparit / Barrier Gut t er) t = 30 cm Buah
8. 4. (10)(f ) Kerb Pracet ak Jenis 6 (Kerb dengan Bukaan) Buah
8. 4. (10)(g) Kerb Pracet ak Jenis 7a (Kerb pada Pelandaian Trot oar) Buah
8. 4. (10)(h) Kerb Pracet ak Jenis 7b (Kerb pada Pelandaian Trot oar) Buah
8. 4. (10)(i) Kerb Pracet ak Jenis 7c (Kerb pada Pelandaian Trot oar) Buah
8. 4. (11) Kerb yang digunakan kem bali M
1
8. 4. (12) Perkerasan Blok Bet on pada Trot oar dan Median
M
2
159
160
Daftar 3: Mata Pembayaran Pekerjaan Utama: ....................
1
No. Uraian Pekerjaan Satuan
Ukuran
Kuantitas Harga
Satuan
Total
Harga
2
Total Daftar 3
1
Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket Pekerjaan
Konstruksi ini di antara bagian-bagian pekerjaan lain.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum
PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
CONTOH
161
BAB XIV
BENTUK DOKUMEN LAIN
A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)
[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen ]
Nomor : .................... ...................., . .................... 20....
Lampiran : ....................
Kepada Yth.:
....................
di ....................
Perihal : Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan ....................
.................... .................... .................... .................... .................... ................
Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor ....................
tanggal .................... perihal .................... dengan penawaran terkoreksi sebesar
Rp.................... (.........dalam huruf...........) telah ditetapkan oleh Pokja
ULP/Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi berdasarkan surat
penetapan nomor .................... tanggal .................... dan kami menyatakan menerima
hasil penetapan tersebut.
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan
menandatangani Surat Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah diterbitkannya SPPBJ. Penunjukan ini diberikan berdasarkan hasil evaluasi
terhadap penawaran Saudara tersebut diatas, apabila Saudara tidak bersedia menerima
penunjukan ini akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No.
54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya.
Satuan Kerja ....................
Pejabat Pembuat Komitmen
....................
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. ....................
Tembusan Yth. :
1. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi
2. APIP K/L/D/I
3. Unit Eselon 1
4. Unit Eselon 2. /Kepala Satuan kerja..
5. .................... [Pokja ULP]
......... dst
162
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]
SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
Nomor : ....................
Paket Pekerjaan : ....................
Yang bertanda tangan di bawah ini :
........................................ [nama Pejabat Pembuat Komitmen]
........................................ [jabatan Pejabat Pembuat Komitmen]
........................................ [alamat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]
selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;
berdasarkan Surat Perjanjian .................... nomor .................... tanggal
...................., bersama ini memerintahkan :
........................................ [nama Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
........................................ [alamat Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
yang dalam hal ini diwakili oleh : ....................
selanjutnya disebut sebagai Penyedia;
untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Lingkup pekerjaan : ....................;
2. Tanggal mulai kerja : .................... (hari/bulan/tahun);
3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;
4. Waktu penyelesaian : selama (.........dalam huruf...........) hari kalender
dan pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal ....................
(hari/bulan/tahun)
163
5. Denda : Terhadap setiap hari keterlambatan penyelesaian pekerjaan
Penyedia akan dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu per
seribu) dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak sebelum
PPN sesuai dengan Syarat-Syarat Umum Kontrak.
...................., . .................... 20.....
Untuk dan atas nama ....................
Pejabat Pembuat Komitmen
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: ....................
Menerima dan menyetujui:
Untuk dan atas nama ....................
[tanda tangan]
[nama lengkap wakil sah badan usaha]
[jabatan]
164
C. BENTUK SURAT-SURAT JAMINAN
Jaminan Sanggahan Banding dari Bank
[Kop Bank Penerbit Jaminan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN SANGGAHAN BANDING
No. ........................................
Yang bertanda tangan dibawah ini : ........................................................................
dalam jabatan selaku ....................................................... dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama .................................................. [nama bank] berkedudukan
di ....................................................... [alamat]
untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN
dengan ini menyatakan akan membayar kepada:
Nama : ....................................................... [Pokja ULP]
Alamat : .......................................................
selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN
sejumlah uang Rp .......................................................
(terbilang .........................................................................................................)
sebagai Jaminan Sanggahan Banding dalam mengajukan sanggahan banding
hasil pelelangan pekerjaan .......... dengan bentuk garansi bank, apabila:
Nama : ....................................................... [peserta pelelangan]
Alamat : .......................................................
selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN
ternyata Sanggahan Banding yang diajukan tidak benar.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Garansi Bank berlaku selama .................. (........dalam huruf..........) hari
kalender, dari tanggal .................. s.d. .................. (masa laku jaminan
sanggahan banding 15 (lima belas) hari kerja sejak pengajuan sanggahan
banding)
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Sanggahan Banding tidak benar dari
Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah
tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima
Jaminan berdasar Surat Pernyataan Sanggahan Banding tidak benar dari
165
Penerima Jaminan dan pengenaan sanksi akibat Sanggahan Banding yang
diajukan Yang Dijamin tidak benar.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya
benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri ...................
Dikeluarkan di : ..................
Pada tanggal : ..................
[Bank]
Materai Rp.6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini
ke .[bank]
166
Jaminan Sanggahan Banding dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
[Kop Penerbit Jaminan]
JAMINAN SANGGAHAN BANDING
Nomor Jaminan : Nilai :
1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: [nama],
[alamat] sebagai Peserta, selanjutnya disebut TERJAMIN,
dan [nama penerbit jaminan],
[alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN,
bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
[nama Pokja ULP], [alamat] sebagai Pelaksana
Pelelangan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah
Rp (terbilang )
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
berkaitan dengan sanggahan banding terhadap hasil pelelangan pekerjaan
................. yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama . (dalam huruf) hari
kalender dan efektif mulai dari tanggal sampai dengan
tanggal [masa laku jaminan sanggahan banding 15 hari kerja
sejak pengajuan sanggahan banding]
4. Jaminan ini berlaku apabila:
Sanggahan Banding yang diajukan TERJAMIN dinyatakan tidak benar.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari
PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai
pengenaan sanksi akibat Sanggahan Banding yang diajukan TERJAMIN
tidak benar.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di
pada tanggal ...
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
...................................... ......................................
167
Jaminan Pelaksanaan dari Bank
[Kop Bank Penerbit Jaminan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ........................................
Yang bertanda tangan dibawah ini : ...................................................................
dalam jabatan selaku ................................................. dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama ............................................... [nama bank] berkedudukan di
................................................. [alamat]
untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN
dengan ini menyatakan akan membayar kepada :
Nama : ................................................. [nama PPK]
Alamat : .................................................
selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN
sejumlah uang Rp .................................................
(terbilang ..............................................dalam huruf..................................................)
sebagai Jaminan Pelaksanaan untuk pekerjaan ............ dalam bentuk garansi
bank, apabila:
Nama : ................................................. [nama penyedia]
Alamat : .................................................
selanjutnya disebut : YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa :
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan
baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Garansi Bank berlaku selama ................. (........dalam huruf.........)
hari kalender, dari tanggal .................................. s.d. ..................................
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo
Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
168
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima
Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan
mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak
memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya
benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri .....................
Dikeluarkan di : .....................
Pada tanggal : .....................
[Bank]
Materai Rp.6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ..[bank]
169
Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
[Kop Penerbit Jaminan]
JAMINAN PELAKSANAAN
Nomor Jaminan : ................................... Nilai : ...................................
1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : ................................... [nama],
................................... [alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut
TERJAMIN, dan ................................... [nama penerbit jaminan],
................................... [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai
PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
................................... [nama PPK], ...................................... [alamat] sebagai
Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang
sejumlah Rp ................................... (terbilang ...................................)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan ................. yang telah dipercayakan kepadanya atas dasar Surat
Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN
No. ................................... tanggal ...................................
3. Surat Jaminan ini berlaku selama .. (dalam huruf) hari
kalender dan efektif mulai dari tanggal sampai dengan tanggal