Anda di halaman 1dari 19

IMUNOTERAPI

PERKEMBANGAN IMUNOTERAPI PADA KANKER PAYUDARA CREATED BY :

NURNANINGSI S. ANTU NIM : 821412078 S1 FARMASI_B

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

IMUNOTERAPI
Imunoterapi adalah pengobatan dengan cara menyuntikkan alergen kepada pasien dengan tujuan mengurangi atau mengeliminasi respon alergi. Efek imunoterapi memerlukan waktu lama, tetapi begitu tercapai, memberikan perbaikan klinis yang berlangsung lama, sedangkan farmakoterapi, bermanfaat selagi pemberian berlangsung.
Badan kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan pemberian imunoterapi dengan ketentuan sebagai berikut: Imunoterapi sebagai terapi tambahan selain menghindari pajanan alergen dan sebagai pengobatan pasien rhinitis yang diinduksi alergen

Imunoterapi harus dimulai sejak dini untuk mengurangi risiko efek samping dan untuk mencegah perkembangan penyakit menjadi lebih berat. Argumen untuk melakukan imunoterapi adalah sebagai berikut :
- respons terhadap farmakoterapi - tidak maksimal terjadi efek samping obat

- penolakan tatalaksana dengan menggunakan farmakoterapi


- imunoterapi spesifik secara injeksi (subkutan) dapat digunakan pada rhinitis berat dan berkepanjangan (biasanya berhubungan dengan asma) imunoterapi spesifik secara lokal (intranasal dan sublingualoral) dapat digunakan pada pasien tertentu dengan riwayat terjadi efek samping dan menolak suntikan.

Prinsip Klinis Imunoterapi


Prinsip pertama dari imunoterapi adalah bahwa efektifitas klinis tergantung dosis, dosis minimal tertentu dari ekstrak alergen harus diberikan untuk mendapatkan suatu kontrol gejala yang efektif. Efek terapi meningkat bersamaan dengan lamanya pengobatan. Perbaikan yang nyata biasanya baru tampak setelah terapi diberikan 6 bulan atau lebih. Belum jelas kenapa diperlukan waktu yang sedemikian lama, baru kelihatan efeknya. Mungkin oleh karena diperlukan waktu yang cukup panjang untuk menaikkan dosis alergen yang terkecil yang di toleransi sampai konsentrasi 10.000 kali untuk mencapai kadar yang memberi efek klinis dan imunologis. Efek klinis terus meningkat sampai beberapa tahun setelah suntikan dihentikan. Lamanya penyuntikan ini perlu dibicarakan dengan pasien atau keluarganya sebelum memulai terapi.

Mekanisme Kerja
Mekanisme dan cara kerja yang pasti dari imunoterapi belum diketahui. Beberapa mekanisme imunoterapi telah dikemukakan untuk menerangkan keberhasilan imunoterapi yaitu: 1. Induksi pembentukan IgG (blocking antibody) 2. Penurunan produksi IgE 3. Penurunan pengerahan sel efektor

4. Perubahan keseimbangan sitokin (pergeseran dari Th2 ke Th1)


5. Anergi sel T 6. Induksi terjadinya Sel T regulator

PERKEMBANGAN IMUNOTERAPI PADA KANKER PAYUDARA


Pemakaian radioterapi dan kemoterapi pada penderita kanker tidak bersifat spesifik sehingga banyak menimbulkan efek samping, pendekatan yang mungkin paling menjanjikan adalah dengan imunoterapi. Beberapa imunoterapi yang telah dikembangkan pada karsinoma payudara antara lain; imunoterapi berbasis antibodi, pemberian vaksin, transfer sel T adaptif dan transfel gen sel T. Tulisan ini membahas metode tersebut dan aplikasinya.

PENDAHULUAN
Immuno surveillans adalah suatu proses pembersihan sel yang tumbuh secara abnormal yang dilakukan oleh sistem kekebalan tubuh. Immuno surveillance hypothesis pertama kali dimunculkan pada tahun 1970 oleh Burnet & Thomas. Diperkirakan 1 diantara 8 wanita di Amerika Serikat ( 12,8%) mengidap karsinoma payudara selama hidupnya. Tiap tahun 180.000 kasus baru invasive breast cancer terdiagnosis dengan lebih dari 40.000 angka kematian terjadi di AS sedangkan lebih dari 1 juta kasus baru dan 370.000 kematian tiap tahunnya terjadi di seluruh dunia. Ini menunjukkan bahwa metode pengobatan yang efektif sangat dibutuhkan untuk memberantas penyakit ini.

Walaupun tumorectomy, radiotherapy, chemotherapy dan pengobatan dengan substitusi hormon telah digunakan untuk pengobatan karsinoma payudara tetapi belum ada terapi yang efektif untuk penderita dengan invasive breast cancer yang sudah bermetastase. Penelitian klinik terbaru yang dilakukan di US National Cancer Institute menunjukkan bahwa adoptive T cell transfer immunotherapy adalah pendekatan yang efektif untuk mengobati melanoma yang sudah bermetastase. Cell mediated immune mechanism adalah respon imun terhadap kanker termasuk kanker payudara sehingga melakukan immunoterapi mungkin merupakan pendekatan yang cukup efektif pada penderita karsinoma payudara.

Imunoterapi berbasis antibodi Mekanisme imunoterapi yang berbasis antibodi adalah interaksi antara antibodi dan antigen yang bertujuan membersihkan sel-sel tumor. Pada gambar 1 terlihat beberapa mekanisma eliminasi tumor berbasis antibodi.

Pada dua dekade lalu beberapa peneliti melaporkan adanya antibodi yang bereaksi terhadap murine mammary tumor virus yang terdapat dalam protein serum karsinoma payudara seseorang yang orang tuanya menderita karsinoma payudara juga. Selanjutnya, ditemukan circulating immun complex antara antibodi dan murine mammary tumor virus. Berdasarkan data ini dapat disimpulkan bahwa antigen tumor bisa menginduksi humoral immun respons pada penderita karsinoma payudara. Walaupun bukti-bukti hasil reaksi antibodi dengan immune mammary tumor virus dalam serum penderita karsinoma payudara tersebut belum diketahui, data terbaru menunjukkan bahwa imunisasi dengan antigen tumor payudara HER-2/neu (human epidermal growth factor rec.2) peptides dan MUC-1 protein berhasil menginduksi humoral immune response dengan aktivitas anti tumor pada binatang percobaan.

Banyaknya antibodi yang bereaksi terhadap tumor antigen pada penderita karsinoma payudara membuktikn bahwa humoral immune respons dapat diinduksi, walaupun demikian belum ditemukan hibungan antara produksi antibodi dan progresifitas karsinoma payudara. Mungkin titer antibodi yang timbul akibat adanya sel tumor tidak cukup tinggi untuk menghambat perkembangan karsinoma payudara.

Imunoterapi berbasis vaksin

Berbeda dari antibody based immunetherapy, T cell based immunotherapy menggunakan anti tumor cytotoxic T lymphocytes sebagai senjatacytotoxic T lymphocytes sebagai senjata untuk membunuh sel-sel tumor. Beberapa metode yang sedang dikembangkan adalah cancer vaccine immunotherapy, adoptive T cell transfer immunotherapy dan T cell receptor gene transfer immunotherapy. Para penderita kanker tentunya sangat bergembira bila cancer vaccine immunotherapy. Dapat diterapkan Penelitian vaccine immunotherapy masih dalam perkembangan dan ditemukan vaksin kanker yang dapat merangsang aktivitas sel T CD8 dan CD.Sayangnya dalam uji klinik belum terlihat hubungan antara pemberian vaksin dan perbaikan klinik.

Hasil yang lebih menggembirakan terlihat pada terapi berulang TG 1031 MUC-1 pada penderita karsinoma payudara dengan metastases yang memperlihatkan response partial pada 2 dari 58 penderita.22 Selanjutnya, imunisasi penderita karsinoma payudara stadium lanjut dengan menggunakan cell dendritic bermuatan MUC-1 Ag atau tumor lysate yang diberi antigen specific immunity memperlihatkan efek klinik seperti pengurangan ukuran tumor atau menghilangnya pleural effusion maligna pada 7 dari 9 kasus dengan MUC-1 positive

Imunoterapi dengan pemberian sel T adaptif


Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980. Percobaan klinik pada penderita melanoma yang memperlihatkan adoptive T cell transfer immunotherapy cukup menjanjikan untuk menginduksi anti tumor immune response. Mekanismenya adalah jaringan tumor primer diambil dari penderita kanker melalui pembedahan. Anti tumor ini dikemudian diinkubasi bersama sel T secara in vitro agar terjadi pertumbuhan antitumor lymphocytes. Anti tumor lymphocytes kemudian berekspansi ke sejumlah T cells biasanya 109-1011 dan sel T adaptif ini kemudian ditransfer ke penderita kanker. Antitumor T cells selanjutnya menyerang tumor dan membunuhnya.

Immunohistochemistry dilakukan pada frozen section 60 penderita karsinoma payudara primer dengan menggunakan monoclonal antibody pada T lymphocytes (CD3), T helper cells (CD4), cytotoxic T cells (CD8), natural killer cells (CD56), IL2 receptor (IL-2R) dan major histocompatibility (MHC) class 1-antigen (HLA-ABC) dan MHC class II antigen (HLA-DR) menunjukkan bahwa semua tumor payudara yang diuji memperlihatkan CD3(+), CD4 dan CD8(+).

Imunoterapi dengan transfel gen reseptor sel T


T cells receptor gene transfer immunotherapy didasarkan pada kenyataan bahwa TCR adalah satusatunya struktur pada permukaan T cell antigen walaupun fungsi T cell diatur melalui sejumlah interaksi dengan sejumlah T cell lainnya.2 Sebagai konsekuensi, transfer TCR ke dalam recipient cell dapat digunakan sebagai strategi pada transfer secara pasif dari T cell immunity. Transfer T cell receptorditujukan langsung terhadap minor histocompatibility antigen (MH Ag S) yang diekspresikan pada cell-cell hematopoitic.

Kesimpulan
Imunoterapi adalah pengobatan yang menggunakan sistem kekebalan tubuh pasien dalam melawan kanker. Tujuan penggunaan immunoterapi penyakit kanker adalah eradikasi sel-sel tumor jangka panjang tanpa efek balik pada jaringan normal. Pendekatan konvensional seperti kemoterapi dan radioterapi seharusnya dibatasi oleh karena kurangnya spesifisitas dan kemampuan toksisitasnya. Pemahaman lebih jauh mengenai respon imun spesifik terhadap tumor dan mekanisme toleransi telah memberikan sumbangsih yang besar dalam mengembangkan terapi terhadap kanker.

SEKIAN
TERIMA KASIH
Semoga Bermanfaat Sukses Selalu

Anda mungkin juga menyukai