Anda di halaman 1dari 6

2.1 Surat Pembertitahuan Tahunan (SPT) 2.1.1 Pengertian SPT 1.

SPT Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 2. SPT Tahunan PPh SPT Tahunan PPh adalah surat yang dipergunakan Wajib Pajak untuk menghitung dan menentapkan sendiri besarnya pajak penghasilan yang terhutang dalam suatu tahun pajak 3. SPT Tahunan Badan Formulir yang digunakan Wajib Pajak (WP) untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran PPh, objek pajak PPh, bukan objek pajak PPh, harta dan kewajiban. 4. SPT Tahunan 1771 Surat Pemberitahuan (SPt) Tahunan Pajak Badan/Perusahaan adalah formulir yang digunakan Wajib Pajak Badan/Perusahaan untuk melaporkan perhitungan dan/ atau pembayaran yang berkaitan dengan Badan/Perusahaan. 2.1.2 Ketentuan Umum 1. Cara Mendapatkan Formulir SPT Tahunan Setiap Wajib Pajak Badan atau Orang Pribadi harus mengambil sendiri Formulir SPT Tahunan di : Kantor Pelayanan Pajak Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP terdekat) Dapat di-download (diunduh) dari situs www.pajak.go.id atau Mencetak/menggandakan/ foto copy dengan bentuk dan isi yang sama dengan aslinya. 2. Ketentuan tentang Pengisian SPT Tahunan SPt wajib diisi secara benar, lengkap dan jelas dan harus ditandatangani.

Dalam hal SPT diisi dan ditandatangani oleh orang lain bukan WP, harus dilampiri Surat Kuasa khusus. Untuk WP Badan, SPt harus ditandatangani oleh pengurus/direksi. 3. Ketentuan tentang Penyampaian SPT Tahunan Dapat dilakukan dengan jalan: Menyerahkan ke KPP/KP2KP atau tempat lain yang ditentukan, misalnya Drop Box, Pojok Pajak atau Mobil Pajak Keliling yang mendapat Tanda Terima, Melalui Pos dengan pengiriman surat yang mendapat Tanda Terima dari Kantor Pos, Melalui jasa ekspedisi/kurir yang mendapat Tanda Terima dari Penyedia Jasa atau Melalui e-Filling Jangan lupa meminta Tanda Terima (kecuali e-Filing). 4. Batas Waktu Penyampaian SPT Tahunan WP PPh Orang Pribadi, paling lama 3 (tiga) bulan setelah akhir Tahun Pajak, Jangan lewat tanggal 31 Maret 2013 (kecuali minta perpanjangan karena masih ada pelaporan yang belum selesai karena suatu hal yang bersifat teknis, dengan mengajukan izin dan menggunakan Formulir khusus dengan waktu perpanjangan yang ditetapkan). SPT Tahunan WP Badan, paling lama 4 (empat) bulan setelah akhir Tahun Pajak. Jangan lewat tanggal 30 April 2013 (kecuali minta perpanjangan karena masih ada pelaporan yang belum selesai karena suatu hal yang bersifat teknis, karena masih dalam proses audit, misalnya, dengan mengajukan izin dan menggunakan Formulir khusus dengan waktu perpanjangan yang ditetapkan). 5. Sanksi Tidak Menyampaikan atau Terlambat Menyampaikan SPT Tahunan SPT Tahunan WP PPh Orang Pribadi sebesar Rp.100.000, SPT Tahunan WP Badan sebesar Rp.1.000.000,-

2.1.3 Fungsi SPT Thunan PPh SPT Tahunnan antara lain memuat jumlah peredaran usaha/penghasilan bruto, jumlah penghasilan netto, jumlah penghasilan kena pajak, jumlah pajak yang terhutang, jumlah pajak yang telah dibayar dalam tahun berjalan (kredit Pajak) dan jumlah kekurangan atau kelebihan pajak. Fungsi SPT Tahunan PPh adalah : Sebagai sarana WP untuk menetapkan sendiri besarnya pajak yang terutang, dengan cara : Melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang Melaporkan pembayaran pajak yang telah dilaksanakan sendiri dalam suatu tahun pajak/bagian tahun pajak Melaporkan pemotongan/pemungutan pajak yang dilakukan oleh pihak lain dalam suatu tahun pajak

2.1.4 Struktur Isi Formulir SPT Tahunan WP Badan Formulir Induk 1771 Diisi dari lampiran termasuk lampiran khusus yang terkait meliputi : Daftar Penyusutan dan Amortisasi Fiskal Perhitungan Kompensasi Kerugaian Fiskal PernyataanTransaksi dalam Hubungan Istimewa Daftar Fasilitas Penanaman Modal Daftar Cabang Utama Perhitungan PPh Ps.26 ayat (4) Kredit Pajak Luar Negeri Formulir Lampiran 1771-I Penghitungan Penghasilan Neto Penghasilan Neto Komersial Penghasilan yang dikenakan PPh Final dan yang tidak termasuk objek pajak Penyesuaian Fiskal Positif Penyesuaian Fiskal Negatif Fasilitas Penanaman Modal pengurangan Penghasilan Neto

Formulir Lampiran 1771-II Perincian Harga Pokok Penjualan, Biaya Usaha lainnya dan Biaya dari Luar Usaha Formulir Lampiran 1771-III Kredit Pajak Dalam Negeri Diisi dgn rincian bukti pemungutan PPh Ps 22 dan bukti pemotongan PPh Ps 23 yg telah dibayar melalui pemungut/pemotong pjk oleh pihak lain, atas penghasilan yang dikenakan PPh tidak bersifat final yg diterima/diperoleh dan dilaporkan dalam SPT Tahunan Tahun pajak ini Formulir Lampiran 1771-IV Penghasilan yang dikenakan PPh Final dan tidak termasuk objek pajak Diisi dengan penghasilan-penghasilan tertentu yang dikenakan PPh Final baik melalui pemotongan oleh pihak lain atau dengan menyetorkan sendiri serta penghasilan-penghasilan tertentu yang tidak termasuk sebagai objek pajak yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak ini, sesuai dengan jumlah bruto atau nilai transaksinya. WP wjib memperlihatkan serta membuat daftar rincian buktibukti pemotongan/pembayar pajaknya apabila diminta untuk keperluan pemeriksaan kewajiban pajak. Formulir Lampiran 1771-V Daftar Pemegang saham/Pemilik Modal, Daftar susunan pengurus dan Komisaris Tidak termasuk tingkat manajer Formulir Lampiran 1771-VI Daftar Penyertaan Modal pada Perusahaan Afiliasi, Daftar Pinjaman dari/kepada Pemegang Saham dan atau Perusahaan Afiliasi Diisi penyertaan modal yang memenuhi kriteria hubungan istimewa baik langsung maupun tidak langsung. Diisi pinjaman dari/kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik langsung maupun tidak langsung.

2.2 Badan Industri 2.2.1 Pengertian dan Bentuk Badan Usaha Industri Badan industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi, dan atau menambah nilai suatu barang untuk mendapatkan keuntungan. Hasil industri tidak hanya terpaku pada hal yang berupa barang tetapi juga dalam bentuk jasa. 2.2.2 Macam - Macam Badan Industri 1. Berdasarkan tempat bahan baku Industri ekstraktif : industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar Industri nonekstrkatif : industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar Industri fasilitatif : industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya 2. Berdasarkan besar kecilnya modal Industri padat modal : industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya Industri padat karya : industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya 3. Berdasarkan jumlah tenaga kerja Industri rumah tangga : industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1- 2 orang Industri kecil : industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5 19 orang Industri sedang atau industri menengah : industri yang jemlah karyawannya / tenaga kerja berjumlah antara 20 99 orang Industri besar : : industri yang jemlah karyawannya / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih 4. Berdasarkan pemilihan lokasi Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry) : industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana

konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry) : industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena biasanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industy) : jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong baiaya transportasi yang besar 5. Berdasarkan produktifitas perorangan Industri primer : industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu Industri sekunder : industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali Industri tersier : industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa

Anda mungkin juga menyukai