03.1 Akuntansi Pajak Penghasilan (Pajak Kini)
03.1 Akuntansi Pajak Penghasilan (Pajak Kini)
Ramzil Huda
PPh Pasal 21
Tanggal 1 Mei PT. Berkah membayar Gaji karyawan Rp. 10 jt dan memotong PPh Pasal 21 sebesar Rp. 810.333 Biaya Gaji Rp. 10.000.000 Kas Rp. 9.189.666 Hutang Pajak - PPh 21 Rp. 810.333 Tanggal 5 Mei PT. Berkah membayar honor Amir, trainer pelatihan karyawan Rp. 1 jt, dan memotong PPh 21 sebesar Rp. 25rb Biaya Personalia Rp. 1.000.000 Kas Rp. 9.975.000 Hutang Pajak - PPh 21 Rp. 25.000 Tanggal 10 Juni PT. Berkah mengisi SPT Masa PPh 21 Bulan Mei dan menyetor kekurangan pembayaran PPh 21 Hutang Pajak PPh 21 Rp. 835.333 Kas Rp. 835.333
PPh Pasal 22
Tanggal 12 Mei PT. Berkah (PKP) menjual 1 unit laptop senilai Rp. 11.000.000 (termasuk PPN) kepada Bendahara Kementerian Keuangan. Kas Piutang Pajak PPh 22 PPN dipungut o/ pemungut Penjualan Hutang Pajak PPN Keluaran Rp. 9.850.000 Rp. 150.000 Rp. 1.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 1.000.000
PPh Pasal 23
a. Perusahaan sebagai Pemotong Tanggal 3 Mei PT. Berkah membayarkan dividen kepada PT. ABC sebesar Rp. 100 jt dan memotong PPh Pasal 23 sebesar Rp. 15 jt Hutang Dividen Rp. 100.000.000 Kas Rp. 85.000.000 Hutang Pajak PPh Pasal 23 Rp. 15.000.000 Tanggal 6 Mei PT. Berkah membayarkan imbalan jasa catering kepada catering Maknyus Rp. 10 jt dan memotong PPh 23 sebesar Rp. 200 ribu Biaya kesejahteraan pegawai Rp. 10.000.000 Kas Rp. 9.800.000 Hutang Pajak PPh Pasal 23 Rp. 200.000 Tanggal 10 Juni PT. Berkah mengisi SPT Masa PPh 23 Bulan Mei dan menyetor kekurangan pembayaran PPh 23 Hutang Pajak PPh Pasal 23 Rp. 15.200.000 Kas Rp. 15.200.000
PPh Pasal 23
b. Perusahaan sebagai Pihak yang dipotong Tanggal 5 Mei PT. Berkah menerima dividen Rp. 200 jt dan dipotong PPh 23 sebesar Rp. 30 jt Kas Rp. 170.000.000 Piutang Pajak PPh Pasal 23 Rp. 30.000.000 Piutang Dividen Rp. 200.000.000 Tanggal 6 Mei PT. Berkah menerima pembayaran sewa mesin Rp. 20 jt dan telah dipotong PPh Pasal 23 sebesar Rp. 400 rb Kas Rp. 19.600.000 Piutang Pajak PPh Pasal 23 Rp. 400.000 Pendapatan Sewa Rp. 20.000.000
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25 merupakan pembayaran angsuran pajak yang dibayar tiap bulannya berdasarkan penghasilan kena pajak tahun sebelumnya. Pembayaran ini dilakukan dimuka dan akan dikreditkan sewaktu penghitungan SPT Tahunan tahun berjalan apabila sudah berakhir.
Tanggal 15 Mei PT. Berkah membayar angsuran PPh 25 Masa April sebesar Rp. 2 jt
Piutang Pajak PPh Pasal 25 Kas Rp. 2.000.000
Rp. 2.000.000
PPh Pasal 26
Tanggal 1 Mei PT. Berkah membayar Gaji Expatriate yang bekerja di perusahaan selama 4 bulan dengan gaji Rp. 100 jt dan dipotong PPh Pasal 26 sebesar Rp. 20 jt Biaya Gaji Rp. 100.000.000 Kas Rp. 80.000.000 Hutang Pajak PPh Pasal 26 Rp. 20.000.000 Tanggal 3 Mei PT. Berkah membayar royalti pemanfaatan merk dagang Huka dari Jamaika sebesar Rp. 100 jt dan memotong PPh 26 sebesar Rp. 20 jt dan memungut PPN sebesar Rp. 10 jt. Biaya Royalti Rp. 100.000.000 Piutang Pajak PPN Masukan 10.000.000 Kas Rp. 90.000.000 Hutang Pajak PPh Pasal 26 Rp. 20.000.000
PPh Pasal 26
Tanggal 10 Juni PT. Berkah menyetor PPh 26 dan melaporkan SPT Masa PPh 21/26 Hutang Pajak PPh Pasal 26 Rp. 20.000.000 Kas Rp. 20.000.000 Tanggal 10 Juni PT. Berkah menyetor PPh 26 dan melaporkan SPT Masa PPh 23/26 Hutang Pajak PPh Pasal 26 Rp. 20.000.000 Kas Rp. 20.000.000
Ket : Biaya PPh 4(2) merupakan Non Deductible Expense (NDE) menurut ketentuan perpajakan