Anda di halaman 1dari 4

Nama NO DP

: Dewi Fatimah : 1134023223

Batalnya Show Lady Gaga di Indonesia


Lady Gaga lahir dengan nama Stefani Joanne Angelina Germanotta, dari keluarga campuran Italia Amerika, di New York City pada tanggal 28 Maret 1986, sebagai putri sulung Joseph Germanotta dan Cynthia. Dibesarkan dalam lingkungan Katolik Roma, di Man hattan. Kehadiran Lady Gaga di Asia dalam rangka tur The Born This Way Ball nya memicu beberapa Penolakan di beberapa negara Berikut daftarnya: 1. Kostum daging hewan. Kostum dari daging asli rancangan Franc Fernandez tersebut dikenakan pada MTV Video Music Awards,didampingi oleh empat anggota Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (Mike Almy, David Hall, Katie Miller dan Stacy Vasquez). Semuanya, di bawah kebijakan militer AS "Don't ask, don't tell" (DADT), telah dilarang bekerja secara terbuka karena seksualitas mereka. Selain itu, Gaga mengenakan gaun dibuat dari daging hewan yang mati saat penerimaan penghargaan. Gaga berharap bahwa gaun tersebut, lebih luas dikenal sebagai "gaun daging", ditafsirkan sebagai pernyataan hak asasi manusia dengan fokus pada orang-orang dalam komunitas LGBT menambahkan bahwa "Jika kita tidak berdiri untuk apa yang kita yakini dan jika kita tidak berjuang untuk hakhak kita, segera kita akan memiliki hak sebanyak daging di tulang kita sendiri." Setelah acara tersebut, editor dari The Advocateberkomentar bahwa ia telah menjadi "pembela sengit nyata" untuk kaum gay dan lesbian, yang Barack Obama telah janjikan. 2. Lagu Born This Way. Lagu ini juga menjadi nama tur internasionalnya di 8 negara Asia, termasuk Indonesia. Pasalnya dalam sampul albumnya, Gaga terlihat seperti manusia siluman. Lirik lagu juga dituding menjadi manfisto dari Gaga buat para monster kecil julukan buat penggemarnya. 3. Pernah jadi Penari Burlesque. Dalam wawancaranya dengan kritikus rock The Telegraph Neil McCormick pada 2010, Gaga mengaku sebelum terkenal pendapatan utamanya adalah sebagai penari Burlesque. Saat menari, Gaga mengaku hanya menggunakan thong (celana dalam minim yang tidak menutupi bagian bokong). Juga menari go-go untuk grup music Black Sabbath dan lagu-lagu seputar seks oral. 4. Video mesum. Dalam beberapa video klipnya, Gaga sering tampil sangat terbuka bahkan telanjang. Juga menyajikan seks masokhis dan pencampuran adegan seks dengan religi seperti tampak pada lagu Alejandro. 5. Digugat mantan pacar. Pada 2010, mantan pacarnya Rob Fusari yang sekaligus rekan bisnis dan produsernya mengugatnya. Nama Lady Gaga ternyata disematkan oleh Fusari dan membentuknya gayanya hingga terkenal seperti saat ini. Fusari menuntut Gaga senilai US$ 30,5 juta. Kasus itu akhirnya diselesaikan di luar pengadilan. 6. Es krim rasa air susu ibu. Sebuah perusahaan susu merilis rasa baru produk eskrimnya dengan nama Baby Gaga. Ternyata es krim itu berbahan dasar vanilla, lemon dan air susu ibu (ASI). Gaga berang dan mengancam menuntut produsen es krim itu. 7. Baju-baju aneh. Tak hanya menggunakan daging sebagai kostum. Gaga juga menggunakan beberapa pakaian yang tergolong aneh. Misalnya, baju red riding hood

seperti dalam cerita dongeng Si Tudung Merah, baju bak surai singa, sangkar burung dan pakaian ala mandi busa 8. Biseksual. Gaga pernah mengaku sebagai penyuka sesama jenis dan juga lawan jenis. Lagunya Poker Face menjelaskan pandangannya soal biseksual tersebut. 9. Lady Gaga and The Sociology of Fame. Ketidaklaziman penampilan, musik pop dan gaya busananya, menarik perhatian Professor Mathieu Deflem dari University of South Carolina. Gaga dijadikan sebagai bahan penelitian dan membuat kajian akademis dengan judul Lady Gaga and the Sociology of Fame. 10. Judas Song. Setali tiga uang dengan video klip Alejandro-nya yang dinilai menghujat agama, Gaga meluncurkan lagu Judas Song. Dalam lagu itu, Gaga menyatakan cintanya untuk Yudas, seorang murid Yesus Kristus yang mengkhianatinya. Konser Lady Gaga Ditolak di Beberapa Negara 1.KOREA Asosiasi gereja-gereja Kristen dan Katolik di Korea Selatan yang dikenal dengan nama The Korean Association of Church Communication berdemonstrasi besar-besaran menolak konser Lady Gaga. Para pejabat Korea Selatan melarang mereka yang berusia di bawah 18 tahun untuk menyaksikan konser penyanyi popo Amerika Serikat, Lady Gaga. Lady Gaga yang terkenal dengan kostum dan gerakan tari yang seronok memulai tur dunianya di ibukota Korea Selatan hari.Para pejabat menyatakan alasan pelarangan itu adalah konstum dan musik Gaga yang mereka sebut cabul atau terlalu seksi. 2.FILIPINA Kelompok agama di Filipina, Biblemode Youth, punya cara unik untuk mengungkapkan penolakan terhadap konser penyanyi nyentrik Amerika Serikat Lady Gaga. Biblemode Youth memprotes konser Lady Gaga dengan cara berdoa. Kelompok ini memimpin kampanye untuk melarang Gaga tampil di Mall of Asia Arena, Manila. Biblemode Youth berencana memulai doa sejak Sabtu nanti, 19 Mei 2012 untuk menghentikan konser Lady Gaga selama dua malam, yaitu tanggal 21 Mei dan 22 Mei 2012. Kelompok ini menyebut Gaga sebagai anti-Kristus. Lagu Judas yang dinyanyikan perempuan pemilik nama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta ini dianggap penghinaan langsung (hujat) kepada Kristus sekaligus provokatif. Ditambah lagi ia juga selalu mengenakan kostum minim di setiap pertunjukannya. "Lirik lagunya menghina (menghujat) Tuhan," kata pendeta Reyzel Cayanan dari Biblemode Youth.

Alasan Polda Metro Jaya Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya telah mengirimkan surat rekomendasi kepada Markas Besar (Mabes) Polri terkait konser Lady Gaga, Selasa pekan lalu (8/5). Surat tersebut memutuskan bahwa Polda Metro Jaya tidak memberikan rekomendasi atas keberlangsungan konser yang bertajuk "The Born This Way Ball".

Seperti diungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, alasan polisi tidak memberikan rekomendasi atas konser Lady Gaga didasarkan pada masukan dari sejumlah pihak yang merasa keberatan dengan kedatangan penyanyi yang bernama lengkap Stefani Joanne Angelina Germanotta itu. Mereka yang menyuarakan keberatannya, ujar dia, antara lain Majelis Ulama Indonesia (MUI), anggota DPR Fraksi PPP dan PKS, Forum Umat Islam (FUI), Wahdah Islamiyah dan Lembaga Adat Besar Republik Indonesia (LABRI). Berikut adalah petikan keberatan mereka: MUI "Atraksi Lady Gaga di panggung dan sejumlah foto yang diperoleh pada konser sebelumnya dinilai tidak pantas dipertunjukkan di Indonesia, seperti busana yang seksi dan mengumbar aurat yang dapat merusak generasi bangsa.'' DPR, PPP, dan PKS "Tampilan Lady Gaga tidak sesuai dengan norma agama dan budaya Indonesia serta bertentangan dengan UU anti pornografi sehingga tidak mungkin digelar di Indonesia.'' FUI "Konser Lady Gaga tidak dapat digelar karena umbar syahwat.'' Wahdah Islamiyah "Konser Lady Gaga jangan diselenggarakan demi menjaga moralitas bangsa dan untuk menghindari bibit-bibit buruk yg berpotensi diserap generasi muda.'' LABRI "Perilaku Lady Gaga tidak sesuai dengan adat istiadat ketimuran dan dapat mendatangkan maksiat". Alasan Lembaga Bantuan Hukum Buddhis Indonesia. Sikap penolakan datang dari komunitas Budha yang tergabung dalam Lembaga Bantuan Hukum Buddhis Indonesia. Penolakan tersebut didasari atas lima alasan, sebagai berikut: 1. Bahwa Lady GaGa pernah mengaku sebagai seorang biseksual. "Saya rasa, saya menganggap diri saya biseksual. Tapi rasanya juga tak adil kalau saya mengatakannya begitu karena saya tak pernah jatuh cinta pada wanita. Saya tertarik pada wanita secara seksual, tapi saya selalu tertarik pada pria gay, jelas Gaga, seperti dilaporkan Gather.com. 2. Bahwa Lady GaGa icon pornoaksi dan pornografi. Setiap kali aksi konsernya, Lady GaGa tidak lepas dari sensasionalnya. Yakni menampakkan aurat dan meliukkan tarian yang erotis. Ini bisa disaksikan melalui videonya yang tersebar di youtube. 3. Bahwa sesuai pernyataan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyatakan adanya promotor pertunjukan yang menegaskan pembelian tiket untuk pelajar boleh dicicil setengah harga di mana ini jelas merupakan demoralisasi anak bangsa yang menjerumuskan anak pada budaya hedonis (pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan). 4. Bahwa negara Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan Pancasila dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moral, etika, akhlak mulia, dan kepribadian luhur bangsa, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghormati kebhinnekaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta melindungi harkat dan martabat setiap warga negara sebagaimana diatur dalam UU No. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.

5. Bahwa anak adalah tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan sebagaimana dimaksud dalam UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Polda Metro Jaya tidak merekomendasikan pertunjukan aksi Lady GaGa, karena berpotensi terjadi konflik yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, serta tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Pasalnya, pihak kepolisian dan berbagai ormas Islam garis keras seperti Front Pembela Islam (FPI) sebelumnya telah mendesak agar konser Lady Gaga di Jakarta dibatalkan karena busana penyanyi tersebut dianggap seronok serta lirik lagu yang dituding dapat merusak moral generasi muda Indonesia. Banyak kalangan yang meminta Big Daddy untuk memindahkan konser ke luar Jakarta, namun dikarenakan skala konser yang masif pihak promotor tidak mampu menuruti permintaan tersebut. Ini adalah konser besar yang tidak bisa dipindahkan ke mana-mana lagi. Tidak ada lagi tempat di Indonesia yang mampu mengakomodir orang sebanyak itu. Promotor Big Daddy akan memulai proses pengembalian tiket pada 10 Juni mendatang. Jadi sekitar tanggal 10 Juni 2012 baru akan dilakukan pengembalian tiketnya untuk hari pertama. Saat ini Big Daddy sedang melakukan pengurusan izin keramaian ke pihak kepolisian untuk proses pengembalian tiket tersebut. Menurutnya, proses perizinan itu bisa memakan waktu hingga satu minggu. Harga tiket konser Lady Gaga dibagi menjadi empat kelas, yaitu Rp 465 ribu, Rp 750 ribu, Rp 1.250.000 dan Rp 2.250.000. Proses refund 50 ribu tiket akan dilakukan lebih dari satu hari.

Tolak Konser Lady Gaga di Indonesia Indonesia punya alasan kuat untuk menolak kedatangan Lady Gaga yang hendak mempertontonkan dan menunjukkan ketersesatannya. Penolakan ini tidak melulu karena alasan agama tapi sejauh ini agamalah yang paling berperan dalam mengamankan kultur dan tradisi negeri ini, bukan sebaliknya. Budaya Indonesia adalah budaya yang dilandasi agama-agama,kepercayaan-kepercayaan. Kebebasan berekspresi kerap kali digunakan sebagai satu-satunya dalil bagi setiap pertunjukkan yang bertentangan dengan budaya bangsa ini. Padahal jika kita jeli, ekspresi itulah yang harus menyesuaikan dirinya dengan budaya setempat. Dimana langit dijunjung disitu bumi dipijak. Begitupun dengan Lady Gaga, jika tidak sesuai dengan budaya maka tidak bisa diterima dan bangsa ini tidak bisa dipaksakan untuk menerimanya. Kebebasan berekspresi yang dibalut argumen relativisme tentu saja membuka ruang bagi masuknya nihilisme dan anarkisme di negeri ini. Jika konser Lady Gaga bersikeras digelar maka ini akan menyakiti budaya yang telah dibangun berabad-abad lalu. Tidak ada alasan lain, konser ini harus ditolak. Dalam perspektif Islam, konser Lady Gaga tidak lebih dari hura-hura kemunkaran belaka. Lady Gaga tidak memperlihatkan toleransi dalam keberagaman dan perbedaan tetapi menginjak-injak nilai budaya dan agama yang ada. Oleh karena itu, Islam berkepentingan melarang atau menghentikan kemunkaran tersebut. Konser Lady Gaga memang sepantasnya dibatalkan mengingat pertunjukan tersebut dikhawatirkan jauh dari normanorma dan syariat agama Islam.

Anda mungkin juga menyukai