Riwayat Pekerjaan
Puskesmas Kota Lubuk Linggau, 1972 Dinkes Kab Musi Rawas 1973 1981 Direktorat Jenderal PP & PL, 1982 2005 Widya Iswara Madya (IV-c) di Bapelkes Cikarang, 2006 2010 Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), sampai sekarang Dosen Tetap pada STIKes Abdi Nusantara Jakarta, 2007 sampai sekarang Dosen Tamu, di FKM-UI (S1/S2) Dosen Tamu di FK-Yarsi
3
Riwayat Pendidikan
S1- FKM UI, tahun 1985 S2- Fakultas Pasca Sarjana UI, tahun 1990 Pelatihan di bidang penyakit menular di dalam dan Luar Negeri PIM III, tahun 2003
SANRI
SANKRI
Sebagai
SUS + DUK
Mengenai
SPPN
TPU
TPK
PENGERTIAN SISTEM :
Kamus Webster: Suatu kesatuan (unity) yang komplek dibentuk oleh bagian yang berbeda(diverse), masing-masing terikat pada(subjected to) rencana yang sama atau kontribusi (serving) untuk mencapai tujuan yang sama
ADMINISTRASI
L.D. WHITE : Suatu proses yang umum terdapat dalam semua usaha kelompok, negara ataupun swasta,sipil ataupun militer , berskala kecil maupun besar.
DIMOCK AND DIMOCK Pada dasarnya administrasi merupakan aktivitas kerja sama kelompok.
SISTEM ADMINISTRASI terdiri dari : 1. Manusia - 2 orang/lebih 2. Tujuan 3. Tugas 4. Kerja sama 5. Sarana
Saling mempengaruhi
Unsur-unsur atau sub-sub sistem adm: Manusia, tujuan, tugas dan kerjasama & sarana.
TUJUAN
KERJA SAMA
MANUSIA
TUGAS
SARANA
ADMINISTRASI NEGARA
PFIFFNER AND PRESTHUS : Koordinasi upaya-upaya kelompok untuk melaksanakan kebijakan negara ADMINISTRASI NEGARA DALAM ARTI LUAS: Keseluruhan kegiatan LEMBAGA NEGARA dalam rangka mewujudkan TUJUAN/KEBIJAKAN NEGARA ADMINISTRASI NEGARA DALAM ARTI SEMPIT: Keseluruhan kegiatan LEMBAGA EKSEKUTIF dalam rangka mewujudkan TUJUAN/KEBIJAKAN NEGARA/PEMERINTAHAN INTERAKSI ADMINISTRASI NEGARA : Dengan faktor EKOLOGI/LINGKUNGAN Yaitu ALAMI/SOSIAL Saling mempengaruhi
11
12
Sistem Penyelenggaraan Negara (SPN) Sistem penyelenggaraan kehidupan negara dan bangsa dalam segala aspeknya.
Dana dan daya yang tersedia secara nasional. Demi tercapainya tujuan. Demi terlaksananya tugas nasional/negara
13
SPN
Negara dan Seluruh rakyat.
Melindungi Pejabat
SPPN
Lembaga Pemerintah/Eksekutif
bangsa dan tumpah darah Indonesia Memajukan kesejahteraan umum Cerdaskan kehidupan bangsa Ikut melaksanakan ketertiban dunia. Penyelenggaraan keseluruhan kekuasaan pemerintahan
3. 4.
secara horisontal/vertikal Komponen dalam masyarakat Komponen aparatur negara dengan masyarakat Sektor Pem./Negara dengan masyarakat Semua dana dan daya yang tersedia secara nasional (baik milik pemerintah maupun milik masyarakat)
14
Sarana
PEJABAT NEGARA - YG MELAKSANAKAN FUNGSI L,E,Y - YG TUPOKSI BERKAITAN PENY. NEG, SESUAI PPuu
XI/MPR/1998
UU 32 / 2004
E
E
7 ASAS
AKUNTA BILITAS
15
16
Landasan
Idiil-Pancasila Konstitusional-UUD 45 Operasional
Keterangan
Sebagai Dasar Negara Sumber Hukum Dasar Negara (Tap MPR No.III/MPR/2000) Perubahan: 1999, 2000, 2001, 2002. Landasan Konstitusional bagi SANKRI Landasan bagi penyelenggaraan administrasi negara Indonesia UU 25/2004 SISRENBANGNAS Perpres 7/2005 (RPJM Nasional)
3.
4.
1. Peraturan perundang-undangan-kepastian hukum, lindungi aparatur negara/masyarakat. 2. Bukan peraturan perundang-undangan-pidato kenegaraan, program Kab.
17
Faktor-Faktor Lingkungan
LANDASAN Geografi
TRIGATRA (ALAMIAH)
SANKRI
Demografi
ASTA GATRA (
8 UJUD)
PEMBUKAAN
16 BAB 37 PASAL 49 AYAT 2 PASAL AT. PERALIHAN 2 AYAT AT. TAMBAHAN
SEBELUM AMD.
BATANG TUBUH
UUD 1945
PENJELASAN
BATANG TUBUH
I.
Dasar Perubahan UUD 1945 Berlangsung
Psl 3
UUD 45 (Pasca). Psl 37
HAL-HAL POKOK DALAM RANGKAIAN PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
3 Penyaji I
Tuntutan Reformasi
Sebelum Perubahan
Jumlah: 16 bab 37 pasal 49 ayat 4 pasal A.P 2 ayat A.T Penjelasan
Tujuan Perubahan
Menyempurnakan aturan dasar: Tatanan negara Kedaulatan Rakyat HAM Pembagian kekuasaan Kesejahteraan Sosial Eksistensi negara demokrasi dan negara hukum Sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan bangsa
Hasil Perubahan
Jumlah: 21 bab 73 pasal 170 ayat 3 pasal A.P. 2 Pasal A.T. Tanpa Penjelasan
Sidang MPR
Kesepakatan Dasar
Dasar Yuridis
Tidak mengubah
Pembukaan UUD 1945 Tetap mempertahankan NKRI Mempertegas sistem presidensiil Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan dimasukan ke dalam pasal-pasal (Batang Tubuh) Perubahan dilakukan dengan cara adendum
Pasal 3 UUD 1945 Pasal 37 UUD 1945 TAP MPR No.IX/MPR/1999 TAP MPR No.IX/MPR/2000 TAP MPR No.XI/MPR/2001
21 4 Penyaji
I
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri-keadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksana kan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UndangUndang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan 22 mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
BAB BENTUK DAN KEDAULATAN (Pasal 1) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD ***)
Negara Kesatuan
Berbentuk Republik
LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
UUD 1945
BPK
kpu
bank sentral
DPR
MPR
DPD
MA
badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman
MK
KY
PUSAT DAERAH
Kementerian Negara
dewan pertimbangan
TNI/POLRI
Militer TUN
24
I
DPR
PRESIDEN
MK
MA
Pasal 24 (1)*** memegang kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan
25
I
Pasal 2 (1)****
MPR
ANGGOTA DPD
Wewenang
1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** dan Pasal 37**** ]; 2. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden [Pasal 3 ayat (2)***/**** ]; 3. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar [Pasal 3 ayat (3)***/****]; 4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat (2)***]; 5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan [Pasal 8 ayat (3)****].
26
I
Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat [Pasal 6A (1)***] Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. (Pasal 7 *)
Antara lain: memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD [Pasal 4 (1)]; berhak mengajukan RUU kepada DPR [Pasal 5 (1)*]; menetapkan peraturan pemerintah [Pasal 5 (2)*]; memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa[Pasal 9 (1)*]; memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU (Pasal 10); dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain [Pasal 11 (1)****]; membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR [Pasal 11 (2)***]; menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12); mengangkat duta dan konsul [Pasal 13 (1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (2)*]; menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (3)*]; memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA [Pasal 14 (1)*]; memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 14 (2)*]; memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan UU (Pasal 15)*; membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden (Pasal 16)****; Tentang pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri [Pasal 17 (2)*]; Tentang pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR [Pasal 20 (2)*] serta pengesahan RUU [Pasal 20 (4)*]; Tentang hak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti UU dalam kegentingan yang memaksa [Pasal 22 (1)]; Tentang pengajuan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23 (2)***]; Tentang peresmian keanggotaan BPK yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***]; Tentang penetapan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh KY dan disetujui DPR [Pasal 24A (3)***]; Tentang pengangkatan dan pemberhentian anggota KY dengan persetujuan DPR [Pasal 24B (3)***]; 27 Tentang pengajuan tiga orang calon hakim konstitusi dan penetapan sembilan orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***].
I
KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA 8 BAB Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat
KPU
1
MPR
4
memperoleh jumlah suara >50% dalam pemilu dengan sedikitnya 20% di setiap Prov. yang tersebar di lebih dari 1/2 jml Prov. [Pasal 6A (3)***]
5
Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat [Pasal 6A (1)***]
Pemilu
Presiden/ Wapres
Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. (Pasal 7 *)
RAKYAT
dalam hal tidak ada pasangan calon terpilih, dua pasangan calon yang mendapat suara terbanyak 1 dan 2 dlm pemilu dipilih oleh rakyat secara langsung dan yg memperoleh suara terbanyak dilantik [Pasal 6A (4)****]
28
I
Pasal 7B (2)
Pasal 7B (1)
1
Pasal 7B (3)
Pasal 7A
Usul diterima
MK
5
DPR
7 6
MPR
Pasal 7B (6) Pasal 7B (7)
8
Pasal 7B (4)
Pasal 7B (5)
1. DPR mengusulkan pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden (Pasal 7A ***); 2. usul tsb dpt diajukan dgn terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada MK untuk memeriksa, mengadili dan memutus pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum dan/atau tidak lagi memenuhi syarat [Pasal 7B (1)***]; 3. pendapat DPR tersebut dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan [Pasal 7B (2)***]; 4. pengajuan hanya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota DPR yang hadir dalam sidang paripurna yang dihadiri 2/3 dari jumlah anggota DPR [Pasal 7B (3)***]; 5. wajib memeriksa, mengadili, dan memutus paling lama 90 hari setelah permintaan diterima [Pasal 7B (4)***]; 6. bila terbukti melakukan pelanggaran hukum dan/atau terbukti tidak lagi memenuhi syarat, DPR menyelenggarakan sidang paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian kepada MPR [Pasal 7B (5)***]; 7. wajib menyelenggarakan sidang untuk memutus usul DPR paling lambat 30 hari sejak usul diterima [Pasal 7B (6)***]; 8. keputusan diambil dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah yang hadir, setelah Presiden dan/atau wakil presiden diberi kesempatan menyampaikan 29 penjelasan [Pasal 7B (7)***].
I
1 0
BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Mengangkat duta dan konsul, penempatan duta negara lain, pemberian grasi dan rehabilitasi, pemberian amnesti dan abolisi, serta memberi gelar dan tanda jasa
6 5
pertimbangan
MA
7
Presiden
amnesti dan abolisi [Pasal 14 (2)*]
3
DPR
1 Mengangkat Duta dan Konsul [Pasal 13 (1)]
4
2
pertimbangan
pertimbangan
Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undangundang (Pasal 15 *) 30
I
Presiden
yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden [Pasal 17 (2)*]
dalam melakukan kewajiban dibantu oleh satu orang Wapres [Pasal 4 (2)]
#) DPA dihapus
31
I
1 2
PEMERINTAHAN DAERAH
KEPALA PEMERINTAH DAERAH DPRD
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan [Pasal 18 (2)**]
menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh UU ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat [Pasal 18 (5) **] berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan [Pasal 18 (6)**]
32
I
1 3 2
Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan UU dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah [Pasal 18A (1)**] Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan UU [Pasal 18A (2)**] Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan UU [Pasal 18B (1)**] Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI, yang diatur dalam UU [Pasal 18B (2)**]
33
I
1 4
DPR
1 5
4a
1a
TIDAK
4
memegang kekuasaan membentuk UU [Pasal 20 (1)*] anggota berhak mengajukan usul RUU (Pasal 21*)
tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan masa itu [Pasal 20 (3)*]
4b
persetujuan bersama
4c
YA
DPR
2
RUU
dibahas bersama [Pasal 20 (2)*]
1b
Presiden
dalam hal RUU tidak disahkan, dalam waktu 30 hari, RUU tersebut sah menjadi UU dan wajib diundangkan [Pasal 20 (5)**]
DPD
UU
RUU tertentu
35
II
1 6
1
dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, berhak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang [Pasal 22 (1)]
Presiden
3a
DPR
persetujuan
YA
menjadi UU
36
II
1 7
II
Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi melalui Pemilu. Anggota DPD dari setiap provinsi jumlahnya sama dan jumlah seluruh anggota DPD itu tidak lebih 1/3 jumlah anggota DPR. [Pasal 22C (1)*** dan (2)***]
DPD
Wewenang
diberhentikan dari
jabatannya, yang syaratsyarat dan tata caranya diatur dalam undangundang [Pasal 22D (4)***]
1. dapat mengajukan RUU tertentu [Pasal 22D (1)***]; 2. ikut membahas RUU tertentu [Pasal 22D (2)***]; 3. memberikan pertimbangan atas RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, agama dan RAPBN [Pasal 22D (2)***]; 4. memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK [Pasal 23F (1)***]; 5. melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU tertentu, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR [Pasal 22D (3)***].
37
II
1 8
II
4a
tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan masa itu [Pasal 20 (3)*]
UU tertentu TIDAK
4
4b
persetujuan bersama
1
YA
4c
DPD
2
DPR
membahas bersama
Presiden
dalam hal RUU tidak disahkan, dalam waktu 30 hari, RUU tersebut sah menjadi UU dan wajib diundangkan [Pasal 20 (5)**]
II
luber jurdil setiap 5 tahun [Pasal 22E (1)***] untuk memilih [Pasal 22E (2)***]
diselenggarakan oleh komisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri [Pasal 22E (5)***]
3
Presiden/ Wapres
Anggota DPR
Anggota DPRD
Anggota DPD
dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat [Pasal 6A (1)***] diusulkan oleh parpol atau gabungan parpol peserta pemilu [Pasal 6A (2)***]
39
II
II
RAPBN
Presiden
DPR
DPD
4a 4
4b
persetujuan
YA
Pemerintah menjalankan
Pemerintah menjalankan
RAPBN
APBN
APBN
Tahun lalu [Pasal 23 (3)***]
40
II
II
bank sentral
Pasal 23D ****
susunan
kedudukan
kewenangan
tanggungjawab
independensi
41
II
II
Anggota dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh Presiden [Pasal 23F (1)***]
BPK
Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri [Pasal 23E (1)***] BPK berkedudukan di ibu kota negara, dan memiliki perwakilan di setiap provinsi [Pasal 23G (1)***]
menyerahkan hasil pemeriksaan keuangan negara kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya [Pasal 23E (2)***]
42
II
II
BPK
1 memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara [Pasal 23E (1)***]
DPD
DPR
DPRD
3 hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan/atau badan sesuai dengan undang-undang [Pasal 23E (3)***]
43
II
II
DPD
2
1
DPR
memilih calon Anggota BPK terpilih
Presiden
3
memberikan pertimbangan
diresmikan
44
II
II
Hakim agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum [Pasal 24A (2)***]
MA
Pasal 24A *** Umum Agama Militer TUN
Calon hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada DPR untuk mendapat persetujuan dan ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden [Pasal 24A (3)***]
Kewajiban dan Wewenang 1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundangundangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang [Pasal 24A (1)***]; 2. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***]; 3. memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi [Pasal 14 (1)*].
45
III
II
Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai pejabat negara [Pasal 24C (5)***]
MK
Pasal 24C ***
mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh MA, tiga orang oleh DPR dan tiga orang oleh Presiden [Pasal 24C (3)***]
Kewajiban dan Wewenang 1. berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum [Pasal 24C (1)***]; 2. wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UndangUndang Dasar [Pasal 24C (2)***]. 46
III
II
Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela [Pasal 24B (2)***]
KY
Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan DPR [Pasal 24B (3)***]
Wewenang 1. mengusulkan pengangkatan hakim agung [Pasal 24B (1)***]; 2. mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim [Pasal 24B (1)***].
47
III
II
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 25A) **
48
III
II
Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia [Pasal 26 (2)**]
Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya [Pasal 27 (1)]
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan [Pasal 27 (2)] Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara [Pasal 27 (3)**] Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 28)
49
III
III
50
III
III
51
III
III
POLRI
Usaha hankamneg dilaksanakan melalui sishankamrata oleh TNI dan POLRI sbg kekuatan utama, dan rakyat sbg kekuatan pendukung [Pasal 30 (2)**]
sebagai alat negara sebagai alat negara yang menjaga bertugas keamanan dan mempertahankan, ketertiban masyarakat bertugas melindungi, dan melindungi, memelihara keutuhan mengayomi, melayani dan kedaulatan masyarakat, serta negara menegakkan hukum [Pasal 30 (3)**] [Pasal 30 (4)**] Susunan dan kedudukan TNI, POLRI, hubungan kewenangan TNI dan POLRI di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha hankamneg, serta hal-hal yang terkait dengan hankam diatur dengan UU [Pasal 30 (5)**]
52
IV
III
negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN dan APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional [Pasal 31 (4)****] Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia [Pasal 31 (5)****]
negara memajukan kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya [Pasal 32 (1)****]
negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya Nasional [Pasal 32 (2)****]
53
IV
III
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan [Pasal 33 (1)]
diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional [Pasal 33 (4)****]
Fakir miskin dan anakanak yang terlantar dipelihara oleh negara [Pasal 34 (1)****]
Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan mem-berdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan [Pasal 34 (2)****]
Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak [Pasal 34 (3)****]
54
IV
III
ATRIBUT KENEGARAAN
Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih (Pasal 35) Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia (Pasal 36) Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika (Pasal 36A) ** Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya (Pasal 36B) **
55
IV
III
MPR
Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat diagendakan dalam sidang MPR apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR [Pasal 37 (1)****] Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya [Pasal 37 (2)****] Untuk mengubah pasal-pasal UUD, sidang MPR dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR [Pasal 37 (3)****] Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD dilakukan dengan persetujuan sekurangkurangnya 50% + 1 anggota dari seluruh anggota MPR [Pasal 37 (4)****] Khusus mengenai bentuk NKRI tidak dapat dilakukan perubahan [Pasal 37 (5)****]
Pasal-pasal Perubahan
UUD
56
IV
ATURAN PERALIHAN 37
III
ATURAN PERALIHAN
Pasal I Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini ****) Pasal II Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut UndangUndang Dasar ini ****) Pasal III Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17 Agustus 2003 dan sebelum dibentuk segala kewenangannya dilakukan oleh Mahkamah Agung ****)
57
IV
ATURAN TAMBAHAN 38
III
ATURAN TAMBAHAN
Pasal I Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan peninjauan terhadap materi dan status hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk diambil putusan pada Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2003 ****)
Pasal II Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal ****)
58
IV
Fungsi-Fungsi Negara
1. Fungsi Konstitutif Fungsi Kedaulatan serta penetapan UUD Pelaksana: MPR (Ps.1, 3 dan 37) Fungsi Penyelenggaraan pemerintahan Pelaksana: Presiden (Pasal 4) Fungsi Pembuatan Undang-Undang Pelaksana: DPR (Ps. 20, 20A, 21 dan 22) Penyelenggaraan kekuasaan kehakiman Pelaksana: MA, MK, KY, (Ps. 24, 24A, B, dan C) Penyelenggaraan pemeriksaan tanggung jawab keuangan Pelaksana: BPK (Psl 23E)
4. Fungsi Yudikatif
5. Fungsi Audit
59
Pembagian Fungsi Diantara Alat Kelengkapan Negara dalam rangka Pelaksanaan Tujuan/Tugas Nasional/Negara Untuk Mewujudkan CitaCita Nasional. Cita-Cita Nasional Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur
TUJUAN NASIONAL
PRESIDEN
-Eksekutif -Legislatif
DPR
Legislatif
DPD
Legislatif
BPK
-Auditif
MA
Yudi
MK
Yudi
katif
katif
Semangat:
Melayani masyarakat Mengayomi masyarakat Memberdayakan masyarakat
60
Definisi :
Suatu mekanisme lima tahunan untuk pengambilan keputusan bangsa dalam sistem penyelenggaraan negara.
3. 4.
5.
62
4 5 6 7
PRES. TDK BTGJWB KPD DPR, TETAPI DPR DAPAT MENGUSULKAN PEMBERHENTIAN PRES (PS 7 A/B = IMPEACHMENT) MENTERI NEG = PEMBANTU PRES (PS 17 / 1+2)
KEK. KEP. NEG. TIDAK TAK TERBATAS (PS 7/7A)
63
4.
5.
Pengangkatan Panglima TNI AD/AU/AL dan Kapolri dengan persetujuan DPR (Tap MPR No.VII/MPR/2000)
Pengangkatan Hakim Agung, dan Gubernur BI dengan persetujuan DPR.(UU 23/1999)
6.
7.
64
Aparatur Pemerintahan
Biasa disebut aparatur pemerintah atau aparatur. Tugas Pokok - melaksanakan: 1. Tugas umum/rutin pemerintah: Kamtib, pendidikan, kesehatan, dst. 2. Tugas pembangunan: Melalui program/proyek pembangunan. Terdiri atas: 1. Aparatur Pemerintah Pusat. 2. Aparatur Pemerintah Daerah 3. Aparatur Perekonomian Negara
65
1. TK PUSAT
LMBG PN
Aparat Perekonomian
1. KEMENTRIAN 2. MENKO 3. MENEG 4. LPNK 5. SEK BAN PRES 6. JAGUNG 7. PERW. DI LN 8. TNI 9. POLRI 10.BADAN/EKSTRA STRUK+BADAN INDEPENDEN
2. TK DAERAH
UU 22/99
UU 32 / 2004
66
67
1. KEMENTERIAN
1. UNSUR PELAKSANA PEMERINTAH, DIPIMPIN MENTERI PEMB. PRES, DIBIDANG MASING - MASING 2. FUNGSI : a. PELANCARAN LAKBIN b. BIN + KORD LAK TUGAS c. LITBANG d. LAK WASNAL 3. KW : a. TAP JAK DUKUNG BANG SCR MAKSUD b. SUN REN NAS c. TAP JAK SIM NAS d. KW LAIN YG MELEKAT PD PPuu 4. SUSUNAN ORG : a. MENTERI b. SESJEN, DIRJEN, IRJEN, KA BADAN c. STAF AHLI d. PUSAT, INS. VERTIKAL, UPT
68
2. MENKO
1. TUGAS : KORDINASI PENYIAPAN = SUNJAK + LAK DLM KEG PEMERINTAHAN 2. TERDIRI : MENKO (POLKAM, EKONOMI, KESRA) 3. FUNGSI : a. KOORDINASI MENTERI + PIMPINAN LPND YG TERKAIT DALAM : LAKTUGAS, CAM MAS KETERPADUAN PENYIAPAN PERUMUSAN JAK, SUN REN+PROG+KEG b. PENGENDALIAN c. SUN LAP HASIL EVALUASI, SARAN PRES 4. KW : a. TAP JAK SECARA MAKRO b. SUN REN ,AKRO + KLS 4. MENKO DIBANTU ; SETMENKO (UNSUR PEMBANTU) DEPUTI ( UNSUR PELAKSANA), STAF AHLI (UNSUR PEMBANTU BIDANG TERTENTU)
69
3. MEN NEG
1. MENANGANI BIDANG TUGAS TERTENTU YG TIDAK DITANGANI DEPARTEMEN 2. CONTOH : BUDPAR, RISTEK, KOP+UKM, LH, PP, PAN, PPN, BUMN, KOMINFO 3. FUNGSI : a. PERUMUSAN JAK b. KORDINASI + KETERPADUAN SUN REN, MONEV, PROG+KEG c. PEMBERDAYAAN 4. FUNGSI : a. TAP JAK MENDUKUNG BANG MAKRO b. TAP NESKAPE (SPM) c. SUN REN NAS (MAKRO) d. SIM NAS
5. DIBANTU : SET MEN NEG (UNSUR PEMBANTU) DEPUTI (UNSUR PELAKSANA) STAF AHLI (UNSUR PEMBANTU BIDANG TERTENTU)
70
4. L P N K
1. LEMBAGA PP DIBENTUK UNTUK LAK TUGAS PEM TERTENTU 2. BERADA DIBAWAH DAN BGTJWB KEPADA PRES 3. 23 LPND LAN, ANRI, BKN, PERPUNAS, BAPPENAS, BPS, BSN, BATAN, BAPETEN, BIN, LEMSANEG, BKKBN, LAPAN, BAKOSURTANAL, BPKP, BPPT, BKPM, BPN, BPOM, BMN, LIPI, LIN, LEMHANAS 4. STATUS DIBAWAH PRES, TETAPI LAKGASOP DIKORDINASIKAN / BINTEK, a. PPN BAPPENAS, BPS b. PAN LAN, BKN, BPKP, ANRI c. RISTEK LIPI, LAPAN, BSN, BPPT, BATAN, BAPETEN, BAKOSURTANAL 5. STRUKTUR : a. KEPALA / WAKIL b. SEKR. UT (PELAKS FUNGSI/STAF) c. DEPUTU (PELAKS FUNGSI LAIN) d. UNIT PENGAWASAN
71
SET NEG
BERKEDUDUKAN + BGTJWB KE PRES TUGAS : DUKUNGAN STAF + PELAYANAN ADM, KPD PRES SELAKU KEPALA NEGARA DLM LENGG KPN, DIPIMPIN : SESNEG
SEKAB
BERKEDUDUKAN + BGTJWB KE PRES TUGAS : DUKUNGAN STAF + PELAYANAN ADM, KPD PRES SELAKU KEPALA PEMERINTAHAN DLM LENGG KPN, DIPIMPIN : SESKAB
72
6. JAGUNG
1. KEJAKSAAN : LEMB PEM YG LAK KEK NEG DI BIDANG PENUNTUTAN DIPIMPIN JAGUNG BGTJWB KPD PRES 2. TERDIRI OUSAT/ PROP/ KAB-KOT KAJAGUNG, KAJATI, KAJARI 3. DALAM DATUN KEJAKSAAN DPT BERTINDAK DIDALAM/DILUAR PENGADILAN UTK ATAS NAMA NEG/PEM 4. DPT MEMBERIKAN PERTIMB HKM, KEPADA INS PEM LAINNYA 5. DIBANTU SEORANG WAKIL + BEBERAPA JAGUNG MUDA
73
7. PERWAKILAN RI DI LN
= AP YG MEWAKILI KEPENTINGAN RI DI NEGARA LAIN ATAU PADA ORG INTERNASIONAL
PERWK DIPLOMATIK
TERDIRI
CAKUPAN : SEMUA KEP NEG, DISELURUH WILAYAH NEG PENERIMA DIPIMPIN : DUBES LB/BP BGTJWB KPD PRES MELALUI MENLU TUGAS : HUB DIPLOMATIK DG NEGARA PENERIMA, UTK MELINDUNGI KEPENTINGAN WNRI CAKUPAN : KEP. NEG DIBIDANG KONSULER WILAYAH TERTENTU NEG PENERIMA DIPIMPIN : KONJEN/KONSUL BGTJWB KPD DUBES LB/BP TUGAS : MEWAKILI RI DLM LAKHUBKON DIBIDANG EKO, DAG, HUB, BUD
PERWK KONSULER
74
8. TNI
1. 2.
SUSDUK
3.
AD/ AL/ AU DIBAWAH PRESIDEN DIPIMPIN PANGLIMA (DIANGKAT/DIBERHENTIKA N PRESIDEN ATAS PERSETUJUAN DPR)
1. 2. 3. 4.
PENYELENGG. NEGARA
PERAN + TUGAS
1. 2.
3.
ALAT NEG/PERTAHANAN NKRI TUGAS : TEGAKKAN KEDAULATAN, KEUTUHAN WILAYAH, MELINDUNGI SBI + STDI PENY. WAMIL, CIVIC MISSION DAN BANTUAN KPD POLRI (TUGAS KEAMANAN), PEMELIHARAAN PERDAMAIAN PBB
JAKPOLNEG DSR JAK+LAK GAS TNI) SIKAP NETRAL DLM POLITIK JUNJUNG DEMOKRASI + HAM DAPAT DUDUK JABATAN SIPIL (BILA TELAH PENSIUN/MUNDUR)
PERADILAN MILITER
HKM MILITER
MELANGGAR HUKUM
1. PELIHARA KEAMANAN/KETERTIBAN 2. GAK HKM PERAN + TUGAS 3. PENGAYOMAN/LAYANAN 4. DARURAT BANTU TNI 5. KEJAHATAN INT
9. POLRI
UU 2 / 2002 SUSDUK
6. PERDAMAIAN DUNIA
1. DIBAWAH PRES
10
B A D A N
DEWAN
a. DEWAN EKONOMI NAS b. DEWAN PEMULIHAN USAHA NAS c. DEWAN PERTIMBANGAN OTDA a. BADAN PERTIMBANAGN KEPEGAWAIAN b. BADAN PELAKSANAN APEC c. BAPERJANAS
INDEPEN DEN
BADAN
TIM
KOMITE
a. KONI
KOMISI
PN = BUMN
BADAN USAHA MODALNYA DARI KEKAYAAN NEGARA YG DIPISAHKAN (SUMBER : APBN + KAPITALISASI CADANGAN) MAKSUD BERIKAN SUMB PEREKONOMIAN + UNTUNG + BINA PEGEL TERDIRI PERSERO DAN PERUM
UNSUR
a. b.
PERSERO
MENGEJAR KEUNTUNGAN TERBAGI DLM SAHAM (51% NEGARA) DIREKSI KOMISARIS RUPS, DIREKSI, KOMISARIS DIUSULKAN OLEH MENTERI KPD PRES AUDITOR EKST YG DITETAPKAN RUPS/BPK
PERUM
KEMANFAATAN UMUM TIDAK TERBAGI SAHAM, SEMUA MILIK PEMERINTAH DIREKSI DEWAN PENGAWAS MENTERI, DIREKSI, DEWAN PENGAWAS DIUSULKAN OLEH MENTERI KPD PRES AUDITOR EKST YG DITETAPKAN MENTERI/BPK
78
c. d. e.
f.
PENDIRIAN
PEMERIKSAAN
g.
PD = BUMD
BADAN USAHA MODALNYA SBG/SELURUHNYA DARI KEKAYAAN DAERAH YG DIPISAHKAN TERDIRI :
PERSERODA MAKSUD
MEMUPUK KEUNTUNGAN, PELAYANAN + PEMBINAAN ORG HARUS E + E, BERORIENTASI :BISNIS
PERUMDA
PUBLIC SERVICE DISAMPING CARI UNTUNG PAD ( E+E, PRINSIP EKONOMI PERUSAHAAN, PELAYANAN MASY)
79
UU 22 / 1999
7 MEI 1999
UU 32 / 2004
15 OKT 2004
DASAR PERUBAHAN
1 2
AMANDEMEN UUD 45 TAP MPR : IV/MPR/2000 REKOM. JAK DLM LENG OTDA TAP MPR : VI/MPR/2002 REKOM. ATAS LAPLAK TUS MPR (OLEH LTN) TUS MPR : 5/MPR/2003 PENUGASAN KPD MPR UTK SAMPAIKAN SARAN
3 4
UU 12/2003 PEMILU DPR, DPD, DPRD UU 22/2003 SUSDUK MPR, DPR, DPD, DPRD UU 23/2003 PEMILIHAN PRES + WAPRES UU 17/2003 KEUANGAN NEGARA UU 1/2004 PER BDHR NEG. UU 15/2004 RIK. ATAS LOLA + TGJWB KEUANGAN NEGARA
81
PRES RI YG MEMEGANG
PP PD
PEMERINTAHAN DAERAH
KEK PEM RI
GUB, BUP/WALI DAN PERANGKAT DAERAH
SBG UNSUR PENYELENGGARA PEM. DAERAH. (PENY, up OLEH PD+DPRD MENURUT ASAS OT+TP DG PRINSIP OT LUS DLM SISTEM + PRINSIP NKRI
( PASAL 1 )
82
HWK
OD DO
( PASAL 1 )
83
PENYERAHAN
PEMERINTAHAN OLEH P
DES
DEKON
W PEMERINTAHAN OLEH P
KEPADA GUB SBG WKL PEM. DAN/ATAU KPD INSTANSI VERTIKAL DI WIL. TERSEBUT
TP
PENUGASAN :
DARI P KEPADA D DAN ATAU d, DARI PEM. PROV KEPADA KAB/KOT DAN ATAU d,
PEMan DA
LENGG UP YG MENJADI KW NYA MENJALANKAN OT LUS UTK TUR + RUS UP BDSK ASAS OT + TP
PEMBG UP
URUSAN PP
PLN, HAN, KAM, YUST, MON+FIS,AGM DISELENGGARAKAN SENDIRI, ATAU MELIMPAHKAN SBG UP KEPADA PERANGKAT PP/ WKL PP DIDAERAH ATAU MENUGASKAN KPD PEMDA DAN/ATAU PEM DESA
( PASAL 10 )
85
PLN
ANGKAT PJB DIPLO; MENUNJUK WNI DUDUK DLM LEMBG. INT, TAP JAK LN, JAK DAG PERJANJIAN DSB
HAN
MEMBENTUK AB, PERANG/DAMAI, NEG. DLM KEADAAN BHY,BANGSISHANRAJATA JAK WAMIL, DSB MEMBENTUK POLISI, JAK KAMNAS, MENINDAK SETIAP O/K/O YG KEGIATAN MENGGANGGU KAMRA
KAM
YUS
MONFIS
AGM
SEPENUHNYA MENJADI KW P
1. PERLIND. HAK KONST URUSAN MENDASAR 2. PERLIND. KEP NAS URUSAN BERKAITAN TTG 3. PEMENUHAN WAJIB H + PELAYANAN KOMITMEN NAS DASAR WN YG BHB DG PERJ. INTERNASIONAL
URUSAN PILIHAN
URUSAN SCR NYATA, BERPOTENSI UTK MENINGKATKAN KESRA, SESUAI KONDISI, KEKHASAN+POT UNGGULAN DAERAH
87
PELAKS. HUB KW ANTARA P/PD (P/K/K) SALING TERKAIT TERGANTUNG, SINERGIS WAJIB
BERKAITAN DGN PELAYANAN DASAR ( DIKDAS, KESH, KEB HIDUP MIN SAR LING DAS ) BERPEDOMAN SPM DILAKS. SCR BERTAHAP, DITETAPKAN PP TERKAIT DG POT / UNGG + KHAS DAERAH
PENYE LENG. UP
TERDIRI PILIHAN
UP YG DISERAHKAN DISERTAI DG 3 P SESUAI DG UR YANG DIDES. URUSAN YG DILIMPAHKAN KPD GUB, DISERTAI DG DANA, SESUAI DG URUSAN YG DIDEKON
( PASAL 11+12 )
88
a) RENDAL BANG b) REN, FAT, WAS TATA RUANG c) LENG. TIB UM + TRAM MASY. d) PENYEDIAAN S/PRAS UMUM e) PENANGANAN BID KESEHATAN f) PENYELENGG. DIK DAN ALOKASI SDM POT g) PENANGGULANGAN MAS. SOS LINTAS KAB/KOT h) PENANGANAN BID. NAKER LINTAS KAB/KOT i) FAS, BANG KOP, UK/M TMSK LINTAS KAB/KOT j) DAL LH k) PELAYANAN PERTANAHAN TMSK LINTAS KAB/KOT l) PELAYANAN KEPDDK + CAT SIPIL m) PELAYANAN ADUM PEMERINTAHAN n) PELAYANAN ADM PENANAMAN MODAL TMSK LINTAS KAB/KOT o) PENY. PEL. DASAR LAIN YG BELUM DPT DILAK OLEH KAB (M) p) URUSAN WAJIB LAINNYA ( PASAL 13 ) 89 DIAMANATKAN PPuu
WILAYAH ADMINISTRASI
DAERAH PROP = WILAYAH ADM KARENA GUB (KDH) KARENA JABATANNYA = WAKIL PP (KEPALA WILAYAH)
PERANGKAT DAERAH
90
NAD
1. PEMBERIAN KESEMPATAN LEBIH LUAS UTK TURRUS (SDA+SDM+SE) 2. MENUMBUH KEMBANGKAN PRAKARSA, KREATIFITAS, DEMOKRASI 3. MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN MENGFUNGSIKAN SCR OPTIMAL DPRD-NAD 4. MENGAPLIKASIKAN SYARIAT ISLAM DLM KEHIDUPAN MASYARAKAT
18/2001 UU KHUSUS
91
PAPUA
1. PENGATURAN KW ANTARA PP DAN PD DG KEKHUSUSAN 2. PENGAKUAN + PENGHORMATAN HAK HAK DASAR ORANG ASLI PAPUA + PEMBERDAYAAN SECARA STRATEGIS 3. MEWUJUDKAN PENY. PEMERINTAHAN YG BERCIRI :
a. PARTISIPASI DALAM P3 PEM, DAN LAKBANG MELALUI KEIKUTSERTAAN : TOGA, TOMAS, TODAT + KAUM PEREMP b. LAKBANG SESUAI KEBUTUHAN DASAR PENDUDUK ASLI c. TRANSP + AKUNTABEL
UU KHUSUS 21/2001
4. PEMBAGIAN W,T,TGJWB YG TEGAS+JELAS ANTARA L,E,Y DAN MAJELIS RAKYAT PAPUA SEBAGAI REPRESENTASI KULTURAL PENDUDUK ASLI
92
REN
RPJM
APBN SUN RENSTRA SUN PROPEDA
2 3
VISI BANGNAS TERWUJUDNYA MASY. IND YG DADEM, DILDA, MAJUS DLM NKRI YANG DIDUKUNG MANUSIA INDONESIA YANG :
MISI
A B (ITIT) C D E S M K (HL)
TERWUJUD NYA
ADAM,ADEM, MESRA
93
ARTI
O
PRINSIP
1) PEMBG. HABIS TUGAS 2) PERUMUSAN TUPOKSI 3) FUNGSIONALISASI 4) KIS 5) KONTINUITAS 6) LINI+STAF 7) KESEDERHANAAN 8) FLEXIBILITAS 9) PENDELEGASIAN WEWENANG 10)POK YG HOMOGEN 11)JENJANG DAL 12)AKORDION 1) 2) 3) 4) 5) KW YG DIMILIKI PEMDA KARAKTERISTIK/ POT.DAERAH KEMAMPUAN KEU TERSEDIANYA SD.AP PENGEMB. POLA KERJASAMA ANTAR 94 DAERAH/PIHAK III
ARTI : UNTUK MENCAPAI T/S PERLU : 1. PENDEKATAN FUNGSIONAL 2. KEG.APEM PERLU DIPADUKAN, SERASI SELARAS (KOORDINASI) KOORD. TK DAERAH
7
KOORD. PP THD PEMDA
VERTIKAL HIRARKIS
KOORDINASI APEM PUSAT DI LN
KOOR DINASI
4 2 3
SAR + MEK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. JAK REN PROS+TTKERJA RAPAT/BRIFING SKB TIM/PANITIA DEWANB
JENIS KOORD
F Horisontal
HORISONTAL FUNGSIONAL
F Diagonal
F Teritorial PEDOMAN a. b. c. d. e. DIMULAI SAAT PERUMUSAN JAK SIAPA YG BGTJWB INST. YG BER W + TGJ SCR FUNG KEJELASAN W + TUG + TGJ INST PROSEDUR + TATA KERJA MEKANISME ORG f. KOM+KONS BALIK g. CARI SARANA KOORS YANG TEPAT 95
LAK KOR DLM SPPN a. SIDANG KABINET b. RAPAT DILINGK. MENKO c. KOORD. DIANTARA DEP/INST PUSAT
HASILNYA
HENTIKAN PANG, ROS, WENG CEGAH TERULANG CARI CARA > BAIK
PENGA WASAN
INPRES 15/83
T: S:
DUKUNG LANCARNYA PEM + BANG a. b. c. d. LAK. PEM. TERTIB BANG SESUAI PROGRAM HASIL BANG DAPAT DINILAI CEGAH PANG, ROS, WENG, COR
LINGKUP WAS :
a. b. c. d. e. f.
KEG. UMUM PEMERINTAH JAK YG DIBUAT AP.TK BAWAH LAK REN BANG PENGELOLAAN KEKAYAAN NEG BUMN + BUMD KEG. APEM (KELEMB, KEPEG, KUKAPLAK)
PRINSIP :
a. b. c. d. e. f. g.
OBJEKTIF PREVENTIF EFISIEN PENG. BUKAN TUJUAN PENG. BERPEDOMAN JAK BERLAKU TEMUKAN KESALAHAN (APA,SEBAB,SIFAT) TINJUT
96
LANGKAH
1. TAP TOLOK UKUR BAHAN PEMBANDING 2. TAP METODA, WAKTU + FREKUENSI LAKUKAN PENGUKURAN HASIL KERJA 3. KUR LAK + PEMBANDING 4. TINJUT
LANGKAH + PENGEMB.
1. SESUAIKAN SIFAT/ KEBUTUHAN KEG SISBANGWAS DG OBJEK YANG DIAWASI 2. HASILKAN UMPAN BALIK 3. LAPORKAN PENYIMPANGAN 4. E+E (MUDAH, CEPAT, TEPAT) 5. EKONOMIS 6. FLEXIBILITAS 7. KESESUAIAN DG SUSUNAN ORG 8. MUDAH DIPAHAMI 9. TINDAKAN KOREKTIF 10. KEMBANGKAN SELF CONTROL 11. KEMBANGKAN WAS SECARA PRIBADI 97 12. PERHATIKAN FAKTOR MANUSIA
BANG SISTEM
EKSEKUTIF
1
INSTANSI
2 3A 3B 7
6 1 2
WASKAT
4
ITJEN BAWASDA PROP/KABKOT
5 6 7
3A
3B
3A. BPKP
WASMAS
3B. IRJENBANG
KPK
98
1.
LINGKUP
= KEG YG BERSIFAT DALRUS OLEH A KPD B SCR PRE + REP, AGAR TUGAS BAWAHAN E + E
2. 3. 4. 5.
KEG. PEM. UMUM LAKBANG PENGELOLAAN KEK + KEU BUMN + BUMD LEMB, KUKAPLAKPEG
1. 2.
PRINSIP
3.
4. 5. 6.
BG. INTEGRAL MANAJ. BG. INTEGRAL PRO. PEND. APNEG BG. INTEGRAL SISWAKUBANG KEG. TERUS MENERUS PENG. INTERN POKOK PEMB. SISTEM YG RAHBIM BWHN
2.
SARANA TUJUAN
TERCIPTANYA KONDISI MENDUKUNG LANCARNYA LAK TUGAS UMUM + BANG
3. 4. 5. 6. 7.
SO JAKLAK REN. KERJA PROS KERJA CAT & LAP PEMB. PERSONIL PENDUKUNG KELANCARAN LAKGAS
S A S
1. 2. 3. 4. 5. DISIPLIN SEKECIL MUNGKIN PENYALAH GUNAAN W COR + ROS PERIZINAN URUS KEPEG
99
WASNAL
= WAS YG DILAKUKAN OLEH APARAT YG TUGASNYA LAKWAS = SIFAT INTERN
APARAT
INTERNAL INSTANSI
2)
3)
WASKAT BERSIFAT UMUM KURANG MENDALAM PIMP. YG MELAKUKAN WASKAT KURANG MENGUASAI TEKAD AP. WASNAL OBJEKTIF
BPKP
BPK
100
WASTEK NAL
= PENGAWASAN SBG KEPADA KONSEKUENSI PELAKSANAAN FUNGSIONALISASI, MERUPAKAN FUNGSI OPERASIONAL INS. APARA MASY + TUR APARA = AGAR DITAATI OLEH SAJA TUR MASY + AP. - MENPAN - DEPDIKNAS - POLRI - BPN -DINAS TATA KOTA
- BKN
- LAN - DITJEN ANG. - BAPPENAS
101
WASLEG (WASPOL)
DAERAH
DILAKUKAN DPRD
- HAK MEMINTA KET. KPD PRESIDEN - HAK MENGADAKAN LIDIK - HAK MENGADAKAN PERUBAHAN UU - HAK MENYATAKAN PENDAPAT - HAK MENGAJUKAN RUU
102
WASMAS
KONTROL SOSIAL
1) 2) 3) 4)
PNS = ABDI MASY, SELAIN ABDI/ AP. NEG PARTISIPASI MASY. BB KKN KETERBATASAN WASNAL + WASKAT
KRITERIA
OBJEKTIF (TIDAK FITNAH) ADANYA PERBAIKAN FAKTA + BUKTI JELAS BERITAHUKAN BENTUK PLGGRN/PYMPGN JELASKAN PATOKAN YG DILANGGAR SARAN JELAS INDENTITAS
P E M A N F A A T A N
PELAKSANAAN
1) 2) 3)
1) 2) 3) 4) 5)
TATAP MUKA DIALOG TERTULIS TERBUKA/MEDIA MASA GUGATAN PRATUN UNJUK RASA
103
WASYUD
MA
MK
1. MENGUJI uu TERHADAP UUD
1) MENGUJI SECARA MATANG PPuu DIBAWAH uu 2) NYATAKAN TIDAK SAH, BILA ADA TUR DIBAWAH uu BILA BERTENTANGAN DG TUR YG LEBIH TINGGI
NEGARA HUKUM
1. 2. CEGAH PENYALAHGUNAAN WEWENANG WUJUDKAN KEPASTIAN + TERTIB HUKUM
104
KOORD. TK DAERAH
7
KOORD. PP THD PEMDA
KOOR DINASI
4 2 3
SAR + MEK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. JAK REN PROS+TTKERJA RAPAT/BRIFING SKB TIM/PANITIA DEWANB SAMSAT
JENIS KOORD
F Horisontal
HORISONTAL FUNGSIONAL
F Diagonal
F Teritorial PEDOMAN a. b. c. d. e. DIMULAI SAAT PERUMUSAN JAK SIAPA YG BGTJWB INST. YG BER W + TGJ SCR FUNG KEJELASAN W + TUG + TGJ INST PROSEDUR + TATA KERJA MEKANISME ORG f. KOM+KONS BALIK g. CARI SARANA KOORS YANG TEPAT
LAK KOR DLM SPPN a. SIDANG KABINET b. RAPAT DILINGK. MENKO c. KOORD. DIANTARA DEP/INST PUSAT
105
@Copyright 2012
106