Anda di halaman 1dari 106

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (SANKRI)

BAHAN AJAR DIKLATPIM TINGKAT IV


H. Gandi Kosim,SKM,M.Sc

Cikarang 12 April 2012

Riwayat Pekerjaan

Puskesmas Kota Lubuk Linggau, 1972 Dinkes Kab Musi Rawas 1973 1981 Direktorat Jenderal PP & PL, 1982 2005 Widya Iswara Madya (IV-c) di Bapelkes Cikarang, 2006 2010 Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), sampai sekarang Dosen Tetap pada STIKes Abdi Nusantara Jakarta, 2007 sampai sekarang Dosen Tamu, di FKM-UI (S1/S2) Dosen Tamu di FK-Yarsi
3

Riwayat Pendidikan

S1- FKM UI, tahun 1985 S2- Fakultas Pasca Sarjana UI, tahun 1990 Pelatihan di bidang penyakit menular di dalam dan Luar Negeri PIM III, tahun 2003

SANRI

SANKRI

Membahas tentang Ad. Negara Indonesia


SISTEM

Sebagai

SUS + DUK

Mengenai

SPPN

Koordinasi + hub. kerja


5

+ WWSN PESERTA TTG SANKRI


MANFAAT LAKTUPOKSI PESERTA
BERMANFAAT DLM

TPU

Paham SANKRI yang berlaku (UUD 1945/Amand)

TPK

Peserta Memahami + Mampu Menjelaskan

1. ADNEG Suatu sistem 2. SUS+DUK LEMBAGA 3. SPPN 4. Pentingnya koordinasi


7

ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SISTEM

PENGERTIAN SISTEM :
Kamus Webster: Suatu kesatuan (unity) yang komplek dibentuk oleh bagian yang berbeda(diverse), masing-masing terikat pada(subjected to) rencana yang sama atau kontribusi (serving) untuk mencapai tujuan yang sama

INTI : Seperangkat unsur yang teratur saling berkaitan membentuk totalitas


8

ADMINISTRASI
L.D. WHITE : Suatu proses yang umum terdapat dalam semua usaha kelompok, negara ataupun swasta,sipil ataupun militer , berskala kecil maupun besar.

DIMOCK AND DIMOCK Pada dasarnya administrasi merupakan aktivitas kerja sama kelompok.

SISTEM ADMINISTRASI terdiri dari : 1. Manusia - 2 orang/lebih 2. Tujuan 3. Tugas 4. Kerja sama 5. Sarana

Saling mempengaruhi

Unsur-unsur atau sub-sub sistem adm: Manusia, tujuan, tugas dan kerjasama & sarana.

TUJUAN

KERJA SAMA

MANUSIA

TUGAS

SARANA

Gambar 1 : Sistem Administrasi

ADMINISTRASI NEGARA
PFIFFNER AND PRESTHUS : Koordinasi upaya-upaya kelompok untuk melaksanakan kebijakan negara ADMINISTRASI NEGARA DALAM ARTI LUAS: Keseluruhan kegiatan LEMBAGA NEGARA dalam rangka mewujudkan TUJUAN/KEBIJAKAN NEGARA ADMINISTRASI NEGARA DALAM ARTI SEMPIT: Keseluruhan kegiatan LEMBAGA EKSEKUTIF dalam rangka mewujudkan TUJUAN/KEBIJAKAN NEGARA/PEMERINTAHAN INTERAKSI ADMINISTRASI NEGARA : Dengan faktor EKOLOGI/LINGKUNGAN Yaitu ALAMI/SOSIAL Saling mempengaruhi

11

UNSUR-UNSUR ADMINISTRASI NEGARA


1.MANUSIA
2.TUJUAN

- Pejabat kenegaraan/pemerintahan - Masyarakat yang dilibatkan


- Wujudkan kebijakan negara - Pecahkan permasalahan - Penuhi kebutuhan masyarakat - Layani masyarakat - Kegiatan mencakup semua sektor/bidang - Berbagai mekanisme dan cara ( rencana, program, prosedur, briefing, rapat, dst.) - Dana, gedung kantor, perabotan, peralatan, kendaraan,dst.

3.TUGAS 4. KERJA SAMA 5. SARANA

12

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA


Dalam Arti Luas 1. Pengertian Dalam Arti Sempit
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara (SPPN) Keseluruhan sistem penyelenggara-an kekuasaan pemerintahan (executive power) dengan asas-asas pokok SPPN
Pemerintah dan segenap aparatur pemerintah.

Sistem Penyelenggaraan Negara (SPN) Sistem penyelenggaraan kehidupan negara dan bangsa dalam segala aspeknya.

Dengan memanfaatkan/mendayagunakan kemampuan: Aparatur negara dan seluruh rakyat

Dana dan daya yang tersedia secara nasional. Demi tercapainya tujuan. Demi terlaksananya tugas nasional/negara
13

Kesisteman SPN dan SPPN


No 1. 2. Sub Sistem Manusia Tujuan
Aparatur

SPN
Negara dan Seluruh rakyat.
Melindungi Pejabat

SPPN
Lembaga Pemerintah/Eksekutif

bangsa dan tumpah darah Indonesia Memajukan kesejahteraan umum Cerdaskan kehidupan bangsa Ikut melaksanakan ketertiban dunia. Penyelenggaraan keseluruhan kekuasaan pemerintahan

3. 4.

Tugas Kerjasama (antar)

Penyelenggaraan kehidupan negara dan bangsa dalam segala aspeknya


Aparatur

secara horisontal/vertikal Komponen dalam masyarakat Komponen aparatur negara dengan masyarakat Sektor Pem./Negara dengan masyarakat Semua dana dan daya yang tersedia secara nasional (baik milik pemerintah maupun milik masyarakat)
14

Sarana

PENYELENG GARA NEGARA

PEJABAT NEGARA - YG MELAKSANAKAN FUNGSI L,E,Y - YG TUPOKSI BERKAITAN PENY. NEG, SESUAI PPuu
XI/MPR/1998

ASAS ASAS UMUM

DASAR HUKUM UU 28/1999

PENY. NEGARA BB / KKN

UU 32 / 2004

E
E

7 ASAS

KEPAS TIAN HUKUM

TERTIB PENY. NEGARA

KEPEN TINGAN UMUM

KETER PROPORSI PROFESI BUKAAN ONALITAS ONALITAS

AKUNTA BILITAS
15

Fungsi Aparatur Negara


a. Fungsi Aparatur Negara, adalah:
Melayani. Mengayomi, dan Memberdayakan . Masyarakat

b. Fungsi-Fungsi tersebut dilaksanakan oleh:


Aparatur Pemerintah. Aparatur Kenegaraan.

16

Landasan Administrasi Negara Indonesia


No
1. 2.

Landasan
Idiil-Pancasila Konstitusional-UUD 45 Operasional

Keterangan
Sebagai Dasar Negara Sumber Hukum Dasar Negara (Tap MPR No.III/MPR/2000) Perubahan: 1999, 2000, 2001, 2002. Landasan Konstitusional bagi SANKRI Landasan bagi penyelenggaraan administrasi negara Indonesia UU 25/2004 SISRENBANGNAS Perpres 7/2005 (RPJM Nasional)

3.

4.

Kebijakan Lain 1. Tertulis 2. Tidak tertulis

1. Peraturan perundang-undangan-kepastian hukum, lindungi aparatur negara/masyarakat. 2. Bukan peraturan perundang-undangan-pidato kenegaraan, program Kab.

17

Faktor-Faktor Lingkungan
LANDASAN Geografi
TRIGATRA (ALAMIAH)

SANKRI

Demografi

Kekayaan Alam (SDA)


Saling Mempengaruhi

ASTA GATRA (

8 UJUD)

Idiologi Politik Ekonomi Sosbud Hankam


18

PANCA GATRA (SOSIAL)

PEMBUKAAN
16 BAB 37 PASAL 49 AYAT 2 PASAL AT. PERALIHAN 2 AYAT AT. TAMBAHAN

SEBELUM AMD.

BATANG TUBUH

UUD 1945

PENJELASAN

PEMBUKAAN SESUDAH AMD.


21 BAB 73 PASAL 170 AYAT

BATANG TUBUH

3PASAL AT. PERALIHAN 2 AYAT AT. TAMBAHAN


19

Pasal 3 MPR Menetapkan UUD+GBHN


UUD 45 (Pra) Pasal 37 Minimal 2/3 harus hadir Putusan Minimal 2/3 dari yang hadir

I.
Dasar Perubahan UUD 1945 Berlangsung

Disahkan 19 Okt. 1999


Disahkan 18 Ags. 2000 Disahkan 10 Nov. 2001 Disahkan 10 Agst. 2002

II. III. IV.

Psl 3
UUD 45 (Pasca). Psl 37

MPR mengubah + menetapkan UUD

1. USRUBPAS Diajukan minimal 1/3 anggota MPR 2. Secara tertulis

3. Minimal dihadiri 2/3 ang. MPR


4. Putusan 50% + 1 5. Bentuk negara (NKRI) tidak dapat diubah
20

HAL-HAL POKOK DALAM RANGKAIAN PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

3 Penyaji I

Tuntutan Reformasi

Sebelum Perubahan
Jumlah: 16 bab 37 pasal 49 ayat 4 pasal A.P 2 ayat A.T Penjelasan

Dasar Pemikiran Perubahan

Tujuan Perubahan
Menyempurnakan aturan dasar: Tatanan negara Kedaulatan Rakyat HAM Pembagian kekuasaan Kesejahteraan Sosial Eksistensi negara demokrasi dan negara hukum Sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan bangsa

Amandemen UUD 1945 Penghapusan doktrin


Dwi Fungsi ABRI Penegakan hukum, HAM, dan pemberantasan KKN Otonomi Daerah Kebebasan Pers Mewujudkan kehidupan demokrasi

Kekuasaan tertinggi di Kekuasaan yang sangat


besar pada Presiden Pasal-pasal multitafsir Pengaturan lembaga negara oleh Presiden melalui pengajuan UU Praktek ketatanegaraan tidak sesuai dengan jiwa Pembukaan UUD 1945 tangan MPR

Hasil Perubahan
Jumlah: 21 bab 73 pasal 170 ayat 3 pasal A.P. 2 Pasal A.T. Tanpa Penjelasan

Sidang MPR

Kesepakatan Dasar

Dasar Yuridis

Sidang Umum MPR 1999


Tgl.14-21 Okt 1999

Tidak mengubah

Sidang Tahunan MPR 2000


Tgl.7-18 Agt 2000

Sidang Tahunan MPR 2001


Tgl.1-9 Nov 2001

Sidang Tahunan MPR 2002


Tgl.1-11 Agt 2002

Pembukaan UUD 1945 Tetap mempertahankan NKRI Mempertegas sistem presidensiil Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan dimasukan ke dalam pasal-pasal (Batang Tubuh) Perubahan dilakukan dengan cara adendum

Pasal 3 UUD 1945 Pasal 37 UUD 1945 TAP MPR No.IX/MPR/1999 TAP MPR No.IX/MPR/2000 TAP MPR No.XI/MPR/2001

21 4 Penyaji
I

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN (Preambule)

Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri-keadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksana kan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UndangUndang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan 22 mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

BAB BENTUK DAN KEDAULATAN (Pasal 1) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD ***)

Negara Kesatuan

Berbentuk Republik

Negara Hukum ***)


23
I

LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

UUD 1945

BPK
kpu
bank sentral

Presiden/ Wakil Presiden

DPR

MPR

DPD

MA
badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman

MK
KY
PUSAT DAERAH

Kementerian Negara
dewan pertimbangan
TNI/POLRI

PERWAKILAN BPK PROVINSI

PEMDA PROVINSI KPD DPRD

Lingkungan Peradilan Umum Agama

PEMDA KAB/KOTA KPD DPRD

Militer TUN

24
I

Lembaga-lembaga yang memegang kekuasaan menurut UUD

DPR

PRESIDEN

MK

MA

Pasal 20 (1)* memegang kekuasaan membentuk UU

Pasal 4 (1) memegang kekuasaan pemerintahan

Pasal 24 (1)*** memegang kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan

25
I

6 BAB MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT


ANGGOTA DPR

Pasal 2 (1)****

MPR

dipilih melalui pemilu

dipilih melalui pemilu

ANGGOTA DPD

Wewenang
1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** dan Pasal 37**** ]; 2. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden [Pasal 3 ayat (2)***/**** ]; 3. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar [Pasal 3 ayat (3)***/****]; 4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat (2)***]; 5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan [Pasal 8 ayat (3)****].
26
I

BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Presiden/Wakil Presiden


Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden. [Pasal 6 (1)***]

Presiden/ Wakil Presiden

Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat [Pasal 6A (1)***] Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. (Pasal 7 *)

Wewenang, Kewajiban, dan Hak


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.

Antara lain: memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD [Pasal 4 (1)]; berhak mengajukan RUU kepada DPR [Pasal 5 (1)*]; menetapkan peraturan pemerintah [Pasal 5 (2)*]; memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa[Pasal 9 (1)*]; memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU (Pasal 10); dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain [Pasal 11 (1)****]; membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR [Pasal 11 (2)***]; menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12); mengangkat duta dan konsul [Pasal 13 (1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (2)*]; menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (3)*]; memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA [Pasal 14 (1)*]; memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 14 (2)*]; memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan UU (Pasal 15)*; membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden (Pasal 16)****; Tentang pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri [Pasal 17 (2)*]; Tentang pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR [Pasal 20 (2)*] serta pengesahan RUU [Pasal 20 (4)*]; Tentang hak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti UU dalam kegentingan yang memaksa [Pasal 22 (1)]; Tentang pengajuan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23 (2)***]; Tentang peresmian keanggotaan BPK yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***]; Tentang penetapan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh KY dan disetujui DPR [Pasal 24A (3)***]; Tentang pengangkatan dan pemberhentian anggota KY dengan persetujuan DPR [Pasal 24B (3)***]; 27 Tentang pengajuan tiga orang calon hakim konstitusi dan penetapan sembilan orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***].
I

KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA 8 BAB Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat

KPU
1

MPR
4
memperoleh jumlah suara >50% dalam pemilu dengan sedikitnya 20% di setiap Prov. yang tersebar di lebih dari 1/2 jml Prov. [Pasal 6A (3)***]
5

Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat [Pasal 6A (1)***]

Calon Presiden dan Wapres


2

Pemilu

melantik [Pasal 3 (2) ***/****]

diusulkan sebelum pemilu [Pasal 6A (2) ***]


4a

sebelum memangku jabatan, bersumpah di hadapan [Pasal 9 (1)*]

Presiden/ Wapres
Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. (Pasal 7 *)

Parpol/ Gab. Parpol Peserta Pemilu

RAKYAT

dalam hal tidak ada pasangan calon terpilih, dua pasangan calon yang mendapat suara terbanyak 1 dan 2 dlm pemilu dipilih oleh rakyat secara langsung dan yg memperoleh suara terbanyak dilantik [Pasal 6A (4)****]

28
I

KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA 9 BAB Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden


3

Pasal 7B (2)

Pasal 7B (1)
1

Pasal 7B (3)

Pasal 7A
Usul diterima

Presiden dan/atau Wakil Presiden diberhentikan

MK
5

DPR
7 6

MPR
Pasal 7B (6) Pasal 7B (7)
8

Usul tidak diterima

Pasal 7B (4)

Pasal 7B (5)

Presiden dan/atau Wakil Presiden terus menjabat

1. DPR mengusulkan pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden (Pasal 7A ***); 2. usul tsb dpt diajukan dgn terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada MK untuk memeriksa, mengadili dan memutus pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum dan/atau tidak lagi memenuhi syarat [Pasal 7B (1)***]; 3. pendapat DPR tersebut dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan [Pasal 7B (2)***]; 4. pengajuan hanya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota DPR yang hadir dalam sidang paripurna yang dihadiri 2/3 dari jumlah anggota DPR [Pasal 7B (3)***]; 5. wajib memeriksa, mengadili, dan memutus paling lama 90 hari setelah permintaan diterima [Pasal 7B (4)***]; 6. bila terbukti melakukan pelanggaran hukum dan/atau terbukti tidak lagi memenuhi syarat, DPR menyelenggarakan sidang paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian kepada MPR [Pasal 7B (5)***]; 7. wajib menyelenggarakan sidang untuk memutus usul DPR paling lambat 30 hari sejak usul diterima [Pasal 7B (6)***]; 8. keputusan diambil dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah yang hadir, setelah Presiden dan/atau wakil presiden diberi kesempatan menyampaikan 29 penjelasan [Pasal 7B (7)***].
I

1 0

BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Mengangkat duta dan konsul, penempatan duta negara lain, pemberian grasi dan rehabilitasi, pemberian amnesti dan abolisi, serta memberi gelar dan tanda jasa
6 5

pertimbangan

grasi dan rehabilitasi [Pasal 14 (1)*]

MA
7

Presiden
amnesti dan abolisi [Pasal 14 (2)*]
3

DPR
1 Mengangkat Duta dan Konsul [Pasal 13 (1)]
4
2

Pertimbangan Duta [Pasal 13 (2) *]

menerima penempatan duta negara lain [Pasal 13 (3)*]

pertimbangan

pertimbangan

Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undangundang (Pasal 15 *) 30
I

1 BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA DAN BAB KEMENTERIAN NEGARA 1


1

memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD [Pasal 4 (1)]

Presiden
yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden [Pasal 17 (2)*]

dibantu menteri negara [Pasal 17 (1)]

dalam melakukan kewajiban dibantu oleh satu orang Wapres [Pasal 4 (2)]

membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan [Pasal 17 (3)*]

membentuk dewan pertimbangan #) (Pasal 16) ****

#) DPA dihapus
31
I

1 2

BAB PEMERINTAHAN DAERAH


NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang [Pasal 18 (1)**]

Gubernur, Bupati, Walikota dipilih secara demokratis


[Pasal 18 (4)**]

PEMERINTAHAN DAERAH
KEPALA PEMERINTAH DAERAH DPRD

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan [Pasal 18 (2)**]
menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh UU ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat [Pasal 18 (5) **] berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan [Pasal 18 (6)**]

[Pasal 18 (3) **]

Anggota DPRD dipilih melalui pemilu

32
I

1 3 2

BAB PEMERINTAHAN DAERAH Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan UU dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah [Pasal 18A (1)**] Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan UU [Pasal 18A (2)**] Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan UU [Pasal 18B (1)**] Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI, yang diatur dalam UU [Pasal 18B (2)**]
33
I

1 4

BAB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT


Anggota DPR dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam undangundang (Pasal 22B**)

Anggota DPR dipilih melalui pemilihan umum [Pasal 19 (1)**]

DPR

Fungsi, Wewenang, dan Hak


1. memegang kekuasaan membentuk UU [Pasal 20 (1)*] ; 2. memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan [Pasal 20A (1)**] ; 3. mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat [Pasal 20A (2)**] ; 4. tentang pengajuan usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden [Pasal 7B (1)***] ; 5. tentang persetujuan dalam menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian [Pasal 11 (1) dan (2)****] ; 6. tentang pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam pengangkatan duta [Pasal 13 (2)*] ; 7. tentang pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam menerima penempatan duta negara lain [Pasal 13 (3)*] ;
8. tentang pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam pemberian amnesti dan abolisi [Pasal 14 (2)*] ; 9. tentang persetujuan atas perpu [Pasal 22 (2)] ; 10. tentang pembahasan dan persetujuan atas RAPBN yang diajukan oleh Presiden [Pasal 23 (2) dan (3)***] ; 11. tentang pemilihan anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***] ; 12. tentang persetujuan calon hakim agung yang diusulkan oleh KY [Pasal 24A (3)***] ; 13. tentang persetujuan pengangkatan dan pemberhentian anggota KY [Pasal 24B (3)***] ; 14. tentang pengajuan tiga orang calon anggota hakim 34 konstitusi [Pasal 24C (3)***] ;
II

1 5

BAB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT Pembentukan UU

4a

1a

TIDAK
4

memegang kekuasaan membentuk UU [Pasal 20 (1)*] anggota berhak mengajukan usul RUU (Pasal 21*)

tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan masa itu [Pasal 20 (3)*]

4b

mengesahkan [Pasal 20 (4)*]

persetujuan bersama

4c

YA

DPR
2

RUU
dibahas bersama [Pasal 20 (2)*]
1b

Presiden

dalam hal RUU tidak disahkan, dalam waktu 30 hari, RUU tersebut sah menjadi UU dan wajib diundangkan [Pasal 20 (5)**]

DPD

ikut membahas memberi pertimbangan

berhak mengajukan RUU [Pasal 5 (1)*]

UU

RUU tertentu

35
II

1 6
1

BAB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT Peraturan Pemerintah pengganti UU


3b

dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, berhak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang [Pasal 22 (1)]

harus dicabut [Pasal 22 (3)] TIDAK

Presiden

3a

DPR

persetujuan

YA

menjadi UU

peraturan pemerintah pengganti UU itu harus mendapat persetujuan [Pasal 22 (2)]

36
II

1 7

BAB DEWAN PERWAKILAN DAERAH

II

Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi melalui Pemilu. Anggota DPD dari setiap provinsi jumlahnya sama dan jumlah seluruh anggota DPD itu tidak lebih 1/3 jumlah anggota DPR. [Pasal 22C (1)*** dan (2)***]

Anggota DPD dapat

DPD
Wewenang

diberhentikan dari
jabatannya, yang syaratsyarat dan tata caranya diatur dalam undangundang [Pasal 22D (4)***]

1. dapat mengajukan RUU tertentu [Pasal 22D (1)***]; 2. ikut membahas RUU tertentu [Pasal 22D (2)***]; 3. memberikan pertimbangan atas RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, agama dan RAPBN [Pasal 22D (2)***]; 4. memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK [Pasal 23F (1)***]; 5. melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU tertentu, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR [Pasal 22D (3)***].
37
II

1 8

BAB DEWAN PERWAKILAN DAERAH Pembentukan UU tertentu

II

4a

tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan masa itu [Pasal 20 (3)*]

UU tertentu TIDAK
4
4b

persetujuan bersama
1

YA
4c

mengesahkan [Pasal 20 (4)*]

[Pasal 22D (1)***]

dapat mengajukan RUU tertentu

DPD
2

DPR

membahas bersama

Presiden

dalam hal RUU tidak disahkan, dalam waktu 30 hari, RUU tersebut sah menjadi UU dan wajib diundangkan [Pasal 20 (5)**]

membahas RUU tertentu [Pasal 22D (2)***]


38
II

19BAB PEMILIHAN UMUM


PEMILU
2

II

luber jurdil setiap 5 tahun [Pasal 22E (1)***] untuk memilih [Pasal 22E (2)***]

diselenggarakan oleh komisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri [Pasal 22E (5)***]
3

Presiden/ Wapres

Anggota DPR

Anggota DPRD

Anggota DPD

dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat [Pasal 6A (1)***] diusulkan oleh parpol atau gabungan parpol peserta pemilu [Pasal 6A (2)***]

Peserta dari Partai Politik [Pasal 22E (3)***]

Peserta dari Perseorangan [Pasal 22E (4)***]

39
II

HAL KEUANGAN 20BAB Penyusunan APBN


1

II

mengajukan [Pasal 23 (2)***]

RAPBN

Presiden

DPR

memberi pertimbangan [Pasal 23 (2)***] TIDAK

DPD

membahas bersama [Pasal 23 (2)***]

4a 4

4b

persetujuan

YA

Pemerintah menjalankan

Pemerintah menjalankan

RAPBN

APBN

APBN
Tahun lalu [Pasal 23 (3)***]
40
II

HAL KEUANGAN 21BAB bank sentral

II

bank sentral
Pasal 23D ****

susunan

kedudukan

kewenangan

tanggungjawab

independensi

diatur dengan undang-undang

41
II

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 22BAB Keanggotaan Tugas dan Wewenang

II

Anggota dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh Presiden [Pasal 23F (1)***]

BPK
Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri [Pasal 23E (1)***] BPK berkedudukan di ibu kota negara, dan memiliki perwakilan di setiap provinsi [Pasal 23G (1)***]

menyerahkan hasil pemeriksaan keuangan negara kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya [Pasal 23E (2)***]

42
II

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 23BAB Pemeriksaan Keuangan Negara

II

BPK
1 memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara [Pasal 23E (1)***]

2 hasil pemeriksaan diserahkan [Pasal 23E (2)***]

DPD

DPR

DPRD

3 hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan/atau badan sesuai dengan undang-undang [Pasal 23E (3)***]
43
II

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 24BAB Pemilihan Anggota BPK [Pasal 23 F (1)***]

II

DPD
2
1

DPR
memilih calon Anggota BPK terpilih

Presiden
3

memberikan pertimbangan

diresmikan

44
II

KEKUASAAN KEHAKIMAN 25BAB Mahkamah Agung

II

Hakim agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum [Pasal 24A (2)***]

MA
Pasal 24A *** Umum Agama Militer TUN

Calon hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada DPR untuk mendapat persetujuan dan ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden [Pasal 24A (3)***]

Kewajiban dan Wewenang 1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundangundangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang [Pasal 24A (1)***]; 2. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***]; 3. memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi [Pasal 14 (1)*].
45
III

KEKUASAAN KEHAKIMAN 26BAB Mahkamah Konstitusi

II

Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai pejabat negara [Pasal 24C (5)***]

MK
Pasal 24C ***

mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh MA, tiga orang oleh DPR dan tiga orang oleh Presiden [Pasal 24C (3)***]

Kewajiban dan Wewenang 1. berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum [Pasal 24C (1)***]; 2. wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UndangUndang Dasar [Pasal 24C (2)***]. 46
III

KEKUASAAN KEHAKIMAN 27BAB Komisi Yudisial

II

Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela [Pasal 24B (2)***]

Pasal 24B ***

KY

Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan DPR [Pasal 24B (3)***]

Wewenang 1. mengusulkan pengangkatan hakim agung [Pasal 24B (1)***]; 2. mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim [Pasal 24B (1)***].

47
III

28BAB WILAYAH NEGARA


WILAYAH NEGARA

II

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 25A) **
48
III

29BAB WARGA NEGARA DAN PENDUDUK


warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undangundang sebagai warga negara [Pasal 26 (1)]

II

WARGA NEGARA DAN PENDUDUK

Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia [Pasal 26 (2)**]

Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya [Pasal 27 (1)]
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan [Pasal 27 (2)] Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara [Pasal 27 (3)**] Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 28)

49
III

30BAB HAK ASASI MANUSIA


berkewajiban menghargai hak orang dan pihak lain serta tunduk kepada pembatasan UU (Pasal 28J) ** tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut dan bebas dari perlakuan diskriminatif (Pasal 28I) ** hidup sejahtera lahir dan batin, memperoleh pelayanan kesehatan, mendapat perlakuan khusus (Pasal 28H) ** perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda serta bebas dari penyiksaan (Pasal 28G) ** mempertahankan hidup dan kehidupan (Pasal 28A) ** membentuk keluarga, keturunan dan perlindungan anak dari kekerasan dan diskriminasi (Pasal 28B) ** mengembangkan dan memajukan diri, serta mendapat pendidikan dan manfaat dari IPTEK (Pasal 28C) ** pengakuan yang sama di hadapan hukum, hak untuk bekerja dan kesempatan yg sama dalam pemerintahan (Pasal 28D) ** kebebasan beragama, meyakini kepercayaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal, kebebasan berserikat, berkumpul dan berpendapat (Pasal 28E) **

III

HAK ASASI MANUSIA

berkomunikasi dan memperoleh informasi (Pasal 28F) **

50
III

31BAB AGAMA AGAMA


Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa [Pasal 29 (1)] Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu [Pasal 29 (2)]

III

51
III

32BAB PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA


Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara [Pasal 30 (1)**]

III

Pertahanan dan Keamanan Negara


Tugas
TNI (AD, AL, AU)

POLRI

Usaha hankamneg dilaksanakan melalui sishankamrata oleh TNI dan POLRI sbg kekuatan utama, dan rakyat sbg kekuatan pendukung [Pasal 30 (2)**]

sebagai alat negara sebagai alat negara yang menjaga bertugas keamanan dan mempertahankan, ketertiban masyarakat bertugas melindungi, dan melindungi, memelihara keutuhan mengayomi, melayani dan kedaulatan masyarakat, serta negara menegakkan hukum [Pasal 30 (3)**] [Pasal 30 (4)**] Susunan dan kedudukan TNI, POLRI, hubungan kewenangan TNI dan POLRI di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha hankamneg, serta hal-hal yang terkait dengan hankam diatur dengan UU [Pasal 30 (5)**]
52
IV

33BAB PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang [Pasal 31 (3)****] Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya [Pasal 31 (2)****]

III

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN dan APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional [Pasal 31 (4)****] Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia [Pasal 31 (5)****]

Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan [Pasal 31 (1)****]

negara memajukan kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya [Pasal 32 (1)****]

negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya Nasional [Pasal 32 (2)****]
53
IV

34BAB PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL


Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara [Pasal 33 (2)] Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat [Pasal 33 (3)]

III

disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan [Pasal 33 (1)]

PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional [Pasal 33 (4)****]

Fakir miskin dan anakanak yang terlantar dipelihara oleh negara [Pasal 34 (1)****]

Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan mem-berdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan [Pasal 34 (2)****]

Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak [Pasal 34 (3)****]

54

IV

35 BAB BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN

III

ATRIBUT KENEGARAAN

Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih (Pasal 35) Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia (Pasal 36) Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika (Pasal 36A) ** Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya (Pasal 36B) **
55
IV

36BAB PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR

III

berwenang mengubah dan menetapkan [Pasal 3 (1)***]

MPR

Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat diagendakan dalam sidang MPR apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR [Pasal 37 (1)****] Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya [Pasal 37 (2)****] Untuk mengubah pasal-pasal UUD, sidang MPR dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR [Pasal 37 (3)****] Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD dilakukan dengan persetujuan sekurangkurangnya 50% + 1 anggota dari seluruh anggota MPR [Pasal 37 (4)****] Khusus mengenai bentuk NKRI tidak dapat dilakukan perubahan [Pasal 37 (5)****]

Pasal-pasal Perubahan

UUD

56

IV

ATURAN PERALIHAN 37

III

ATURAN PERALIHAN
Pasal I Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini ****) Pasal II Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut UndangUndang Dasar ini ****) Pasal III Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17 Agustus 2003 dan sebelum dibentuk segala kewenangannya dilakukan oleh Mahkamah Agung ****)
57

IV

ATURAN TAMBAHAN 38

III

ATURAN TAMBAHAN
Pasal I Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan peninjauan terhadap materi dan status hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk diambil putusan pada Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2003 ****)

Pasal II Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal ****)
58

IV

Fungsi-Fungsi Negara
1. Fungsi Konstitutif Fungsi Kedaulatan serta penetapan UUD Pelaksana: MPR (Ps.1, 3 dan 37) Fungsi Penyelenggaraan pemerintahan Pelaksana: Presiden (Pasal 4) Fungsi Pembuatan Undang-Undang Pelaksana: DPR (Ps. 20, 20A, 21 dan 22) Penyelenggaraan kekuasaan kehakiman Pelaksana: MA, MK, KY, (Ps. 24, 24A, B, dan C) Penyelenggaraan pemeriksaan tanggung jawab keuangan Pelaksana: BPK (Psl 23E)

2. Fungsi Eksekutif Negara 3. Fungsi Legislatif

4. Fungsi Yudikatif

5. Fungsi Audit

59

Pembagian Fungsi Diantara Alat Kelengkapan Negara dalam rangka Pelaksanaan Tujuan/Tugas Nasional/Negara Untuk Mewujudkan CitaCita Nasional. Cita-Cita Nasional Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur
TUJUAN NASIONAL

Lindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia


Majukan kesejahteraan umum Cerdaskan kehidupan bangsa Ikut melaksanakan ketertiban dunia

Fungsi-fungsi negara MPR


Konsitutif

PRESIDEN
-Eksekutif -Legislatif

DPR
Legislatif

DPD
Legislatif

BPK
-Auditif

MA
Yudi

MK
Yudi

katif

katif

Semangat:
Melayani masyarakat Mengayomi masyarakat Memberdayakan masyarakat
60

Mekanisme Kepemimpinan Nasional Lima Tahunan

Definisi :

Suatu mekanisme lima tahunan untuk pengambilan keputusan bangsa dalam sistem penyelenggaraan negara.

Meliputi kegiatan kenegaraan sebagai berikut:


1. 2. MPR bersidang sedikitnya sekali dalam 5 tahun Presiden, dan Wapres dipilih langsungmemegang jabatan selama masa 5 tahun Pemilu dilaksanakan setiap lima tahun sekali Pertanggungjawaban Presiden disampaikan dalam SU MPR yang diselenggarakan pada akhir masa jabatan keanggotaan majelis dan SI-MPR yang diselenggarakan untuk itu. Tugas-tugas Presiden yang terkait dengan mekanisme ini, antara lain: a. Mengajukan RUU-APBN dibahas bersama DPR dengan mempertimbangkan DPD. b. MPR mengadakan sidang tahunan c. Mengajukan RUU yang diperlukan untuk melaksanakan UUD 1945
61

3. 4.

5.

62

IND. ADALAH NEG. HUKUM (PS 1 AYAT 3)


SISTEM KONSTITUSIONAL (PS 1 AYAT 2) TIDAK BERSIFAT ABSOLUTISME KEK. NEG. TERTINGGI DITANGAN RAKYAT (PS 1 AYAT 2) PRES + WKL DIPILIH LANGSUNG (PS 6A AYAT 1) PRES = PEMEGANG KEK. PEM. NEG (PS 4 AYAT 1)

2 ASAS ASAS POKOK SPN ( 7 KUNCI )

4 5 6 7

PRES. TDK BTGJWB KPD DPR, TETAPI DPR DAPAT MENGUSULKAN PEMBERHENTIAN PRES (PS 7 A/B = IMPEACHMENT) MENTERI NEG = PEMBANTU PRES (PS 17 / 1+2)
KEK. KEP. NEG. TIDAK TAK TERBATAS (PS 7/7A)
63

Kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat adalah KUAT


1. DPR tidak dapat dibubarkan oleh Presiden (Pasal 7 C)
2. 3. DPR dapat mengajukan usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden kepada MPR (Pasal 7A,B) DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan (Pasal 20 A)

4.
5.

Pengangkatan Panglima TNI AD/AU/AL dan Kapolri dengan persetujuan DPR (Tap MPR No.VII/MPR/2000)
Pengangkatan Hakim Agung, dan Gubernur BI dengan persetujuan DPR.(UU 23/1999)

6.
7.

Pengangkatan Duta, pemberian amnesti dan abolisi atas pertimbangan DPR


Pernyataan perang/damai/perjanjian atas persetujuan DPR.

64

Aparatur Pemerintahan
Biasa disebut aparatur pemerintah atau aparatur. Tugas Pokok - melaksanakan: 1. Tugas umum/rutin pemerintah: Kamtib, pendidikan, kesehatan, dst. 2. Tugas pembangunan: Melalui program/proyek pembangunan. Terdiri atas: 1. Aparatur Pemerintah Pusat. 2. Aparatur Pemerintah Daerah 3. Aparatur Perekonomian Negara

65

1. TK PUSAT

LMBG PN
Aparat Perekonomian

1. KEMENTRIAN 2. MENKO 3. MENEG 4. LPNK 5. SEK BAN PRES 6. JAGUNG 7. PERW. DI LN 8. TNI 9. POLRI 10.BADAN/EKSTRA STRUK+BADAN INDEPENDEN

2. TK DAERAH

UU 22/99

UU 32 / 2004
66

Aparatur Perekonomian Negara


Perusahaan Negara (PN) * BUMN (UU.9/1969)*

Perusahaan Daerah (PD)


* BUMN (UU.5/1992)*

Bentuk a. Perjan (PP.6/2000) b. Perum (PP.13/1998) c. Persero (PP.12/1998)

Bentuk a. Perumda (Pelayanan Umum) b. Perseropada (Orientasi Bisnis)


Inmendagri 5/1990

67

1. KEMENTERIAN
1. UNSUR PELAKSANA PEMERINTAH, DIPIMPIN MENTERI PEMB. PRES, DIBIDANG MASING - MASING 2. FUNGSI : a. PELANCARAN LAKBIN b. BIN + KORD LAK TUGAS c. LITBANG d. LAK WASNAL 3. KW : a. TAP JAK DUKUNG BANG SCR MAKSUD b. SUN REN NAS c. TAP JAK SIM NAS d. KW LAIN YG MELEKAT PD PPuu 4. SUSUNAN ORG : a. MENTERI b. SESJEN, DIRJEN, IRJEN, KA BADAN c. STAF AHLI d. PUSAT, INS. VERTIKAL, UPT

68

2. MENKO
1. TUGAS : KORDINASI PENYIAPAN = SUNJAK + LAK DLM KEG PEMERINTAHAN 2. TERDIRI : MENKO (POLKAM, EKONOMI, KESRA) 3. FUNGSI : a. KOORDINASI MENTERI + PIMPINAN LPND YG TERKAIT DALAM : LAKTUGAS, CAM MAS KETERPADUAN PENYIAPAN PERUMUSAN JAK, SUN REN+PROG+KEG b. PENGENDALIAN c. SUN LAP HASIL EVALUASI, SARAN PRES 4. KW : a. TAP JAK SECARA MAKRO b. SUN REN ,AKRO + KLS 4. MENKO DIBANTU ; SETMENKO (UNSUR PEMBANTU) DEPUTI ( UNSUR PELAKSANA), STAF AHLI (UNSUR PEMBANTU BIDANG TERTENTU)

69

3. MEN NEG
1. MENANGANI BIDANG TUGAS TERTENTU YG TIDAK DITANGANI DEPARTEMEN 2. CONTOH : BUDPAR, RISTEK, KOP+UKM, LH, PP, PAN, PPN, BUMN, KOMINFO 3. FUNGSI : a. PERUMUSAN JAK b. KORDINASI + KETERPADUAN SUN REN, MONEV, PROG+KEG c. PEMBERDAYAAN 4. FUNGSI : a. TAP JAK MENDUKUNG BANG MAKRO b. TAP NESKAPE (SPM) c. SUN REN NAS (MAKRO) d. SIM NAS

5. DIBANTU : SET MEN NEG (UNSUR PEMBANTU) DEPUTI (UNSUR PELAKSANA) STAF AHLI (UNSUR PEMBANTU BIDANG TERTENTU)
70

4. L P N K
1. LEMBAGA PP DIBENTUK UNTUK LAK TUGAS PEM TERTENTU 2. BERADA DIBAWAH DAN BGTJWB KEPADA PRES 3. 23 LPND LAN, ANRI, BKN, PERPUNAS, BAPPENAS, BPS, BSN, BATAN, BAPETEN, BIN, LEMSANEG, BKKBN, LAPAN, BAKOSURTANAL, BPKP, BPPT, BKPM, BPN, BPOM, BMN, LIPI, LIN, LEMHANAS 4. STATUS DIBAWAH PRES, TETAPI LAKGASOP DIKORDINASIKAN / BINTEK, a. PPN BAPPENAS, BPS b. PAN LAN, BKN, BPKP, ANRI c. RISTEK LIPI, LAPAN, BSN, BPPT, BATAN, BAPETEN, BAKOSURTANAL 5. STRUKTUR : a. KEPALA / WAKIL b. SEKR. UT (PELAKS FUNGSI/STAF) c. DEPUTU (PELAKS FUNGSI LAIN) d. UNIT PENGAWASAN
71

5. SET PEMBANTU PRES

SET NEG

BERKEDUDUKAN + BGTJWB KE PRES TUGAS : DUKUNGAN STAF + PELAYANAN ADM, KPD PRES SELAKU KEPALA NEGARA DLM LENGG KPN, DIPIMPIN : SESNEG

SEKAB

BERKEDUDUKAN + BGTJWB KE PRES TUGAS : DUKUNGAN STAF + PELAYANAN ADM, KPD PRES SELAKU KEPALA PEMERINTAHAN DLM LENGG KPN, DIPIMPIN : SESKAB

72

6. JAGUNG

1. KEJAKSAAN : LEMB PEM YG LAK KEK NEG DI BIDANG PENUNTUTAN DIPIMPIN JAGUNG BGTJWB KPD PRES 2. TERDIRI OUSAT/ PROP/ KAB-KOT KAJAGUNG, KAJATI, KAJARI 3. DALAM DATUN KEJAKSAAN DPT BERTINDAK DIDALAM/DILUAR PENGADILAN UTK ATAS NAMA NEG/PEM 4. DPT MEMBERIKAN PERTIMB HKM, KEPADA INS PEM LAINNYA 5. DIBANTU SEORANG WAKIL + BEBERAPA JAGUNG MUDA

73

7. PERWAKILAN RI DI LN
= AP YG MEWAKILI KEPENTINGAN RI DI NEGARA LAIN ATAU PADA ORG INTERNASIONAL

PERWK DIPLOMATIK

TERDIRI

CAKUPAN : SEMUA KEP NEG, DISELURUH WILAYAH NEG PENERIMA DIPIMPIN : DUBES LB/BP BGTJWB KPD PRES MELALUI MENLU TUGAS : HUB DIPLOMATIK DG NEGARA PENERIMA, UTK MELINDUNGI KEPENTINGAN WNRI CAKUPAN : KEP. NEG DIBIDANG KONSULER WILAYAH TERTENTU NEG PENERIMA DIPIMPIN : KONJEN/KONSUL BGTJWB KPD DUBES LB/BP TUGAS : MEWAKILI RI DLM LAKHUBKON DIBIDANG EKO, DAG, HUB, BUD

PERWK KONSULER

74

8. TNI

1. 2.

SUSDUK

3.

AD/ AL/ AU DIBAWAH PRESIDEN DIPIMPIN PANGLIMA (DIANGKAT/DIBERHENTIKA N PRESIDEN ATAS PERSETUJUAN DPR)
1. 2. 3. 4.

PENYELENGG. NEGARA

PERAN + TUGAS
1. 2.

3.

ALAT NEG/PERTAHANAN NKRI TUGAS : TEGAKKAN KEDAULATAN, KEUTUHAN WILAYAH, MELINDUNGI SBI + STDI PENY. WAMIL, CIVIC MISSION DAN BANTUAN KPD POLRI (TUGAS KEAMANAN), PEMELIHARAAN PERDAMAIAN PBB

JAKPOLNEG DSR JAK+LAK GAS TNI) SIKAP NETRAL DLM POLITIK JUNJUNG DEMOKRASI + HAM DAPAT DUDUK JABATAN SIPIL (BILA TELAH PENSIUN/MUNDUR)

PERADILAN MILITER

HKM MILITER

MELANGGAR HUKUM

TUNDUK PERADILAN UMUM HKM PIDANA UMUM


75

1. PELIHARA KEAMANAN/KETERTIBAN 2. GAK HKM PERAN + TUGAS 3. PENGAYOMAN/LAYANAN 4. DARURAT BANTU TNI 5. KEJAHATAN INT

9. POLRI
UU 2 / 2002 SUSDUK

6. PERDAMAIAN DUNIA

1. DIBAWAH PRES

2. KAPOLRI DIANGKAT/DIBHTKAN PRES DG PERSETUJUAN DPR


76

10

MEMBERI PERTIMBANGAN, KORDINASI, LAK TUGAS TERTENTU


TIDAK BERADA DALAM STR MENKO / DEP / LPND
EXTRA STRUK TURAL

B A D A N

DEWAN

a. DEWAN EKONOMI NAS b. DEWAN PEMULIHAN USAHA NAS c. DEWAN PERTIMBANGAN OTDA a. BADAN PERTIMBANAGN KEPEGAWAIAN b. BADAN PELAKSANAN APEC c. BAPERJANAS

INDEPEN DEN

BADAN

TIM

a. TIM BAKOLAK INPRES 6 b. TIM PENGEMBANGAN INDUSTRI HANKAM

KOMITE

a. KONI

KOMISI

a. KOMNAS HAM ,KOMISI OMBUDSMAN NAS b. KOMISI PEMILU c. KPK


77

APARATUR PEREKONOMIAN NEGARA

PN = BUMN
BADAN USAHA MODALNYA DARI KEKAYAAN NEGARA YG DIPISAHKAN (SUMBER : APBN + KAPITALISASI CADANGAN) MAKSUD BERIKAN SUMB PEREKONOMIAN + UNTUNG + BINA PEGEL TERDIRI PERSERO DAN PERUM

UNSUR
a. b.

PERSERO
MENGEJAR KEUNTUNGAN TERBAGI DLM SAHAM (51% NEGARA) DIREKSI KOMISARIS RUPS, DIREKSI, KOMISARIS DIUSULKAN OLEH MENTERI KPD PRES AUDITOR EKST YG DITETAPKAN RUPS/BPK

PERUM
KEMANFAATAN UMUM TIDAK TERBAGI SAHAM, SEMUA MILIK PEMERINTAH DIREKSI DEWAN PENGAWAS MENTERI, DIREKSI, DEWAN PENGAWAS DIUSULKAN OLEH MENTERI KPD PRES AUDITOR EKST YG DITETAPKAN MENTERI/BPK
78

MAKSUD PENDIRIAN MODAL PENGURUSAN PENGAWASAN ORGANISASI

c. d. e.

f.

PENDIRIAN
PEMERIKSAAN

g.

PD = BUMD
BADAN USAHA MODALNYA SBG/SELURUHNYA DARI KEKAYAAN DAERAH YG DIPISAHKAN TERDIRI :

PERSERODA MAKSUD
MEMUPUK KEUNTUNGAN, PELAYANAN + PEMBINAAN ORG HARUS E + E, BERORIENTASI :BISNIS

PERUMDA
PUBLIC SERVICE DISAMPING CARI UNTUNG PAD ( E+E, PRINSIP EKONOMI PERUSAHAAN, PELAYANAN MASY)

79

UU 22 / 1999
7 MEI 1999

( 16 BAB, 134 PASAL )

UU 32 / 2004
15 OKT 2004

( 16 BAB, 240 PASAL )

PERTIMBANGAN : SUDAH TDK SESUAI


DGN PERKEMBANGAN KEADAAN KETATANEGARAAN TUNTUTAN LENG. OTDA
80

DASAR PERUBAHAN
1 2
AMANDEMEN UUD 45 TAP MPR : IV/MPR/2000 REKOM. JAK DLM LENG OTDA TAP MPR : VI/MPR/2002 REKOM. ATAS LAPLAK TUS MPR (OLEH LTN) TUS MPR : 5/MPR/2003 PENUGASAN KPD MPR UTK SAMPAIKAN SARAN

3 4

UU 12/2003 PEMILU DPR, DPD, DPRD UU 22/2003 SUSDUK MPR, DPR, DPD, DPRD UU 23/2003 PEMILIHAN PRES + WAPRES UU 17/2003 KEUANGAN NEGARA UU 1/2004 PER BDHR NEG. UU 15/2004 RIK. ATAS LOLA + TGJWB KEUANGAN NEGARA

81

PRES RI YG MEMEGANG

PP PD
PEMERINTAHAN DAERAH

KEK PEM RI
GUB, BUP/WALI DAN PERANGKAT DAERAH
SBG UNSUR PENYELENGGARA PEM. DAERAH. (PENY, up OLEH PD+DPRD MENURUT ASAS OT+TP DG PRINSIP OT LUS DLM SISTEM + PRINSIP NKRI

( PASAL 1 )
82

HWK

DO UNTUK TUR+RUS SENDIRI

OD DO

UP + KEPENTINGAN MASY SET4

SESUAI DGN PPuu KES.MASY HKM YG MEMP BTS WIL YG


BER.

W TUR+RUS KEP MASY SET4

MNRT PRAKARSA SENDIRI BDSK

ASP MASY DALAM SISTEM NKRI.

( PASAL 1 )
83

PENYERAHAN

PEMERINTAHAN OLEH P

DES
DEKON

KPD DO UTK TUR+RUS UP DL SISTEM NKRI PELIMPAHAN

W PEMERINTAHAN OLEH P

KEPADA GUB SBG WKL PEM. DAN/ATAU KPD INSTANSI VERTIKAL DI WIL. TERSEBUT

TP

PENUGASAN :
DARI P KEPADA D DAN ATAU d, DARI PEM. PROV KEPADA KAB/KOT DAN ATAU d,

DARI PEM. KAB/KOT KEPADA d,


UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS TERTENTU.
( PASAL 1 )
84

PEMan DA
LENGG UP YG MENJADI KW NYA MENJALANKAN OT LUS UTK TUR + RUS UP BDSK ASAS OT + TP

PEMBG UP

URUSAN PP
PLN, HAN, KAM, YUST, MON+FIS,AGM DISELENGGARAKAN SENDIRI, ATAU MELIMPAHKAN SBG UP KEPADA PERANGKAT PP/ WKL PP DIDAERAH ATAU MENUGASKAN KPD PEMDA DAN/ATAU PEM DESA
( PASAL 10 )
85

PLN

ANGKAT PJB DIPLO; MENUNJUK WNI DUDUK DLM LEMBG. INT, TAP JAK LN, JAK DAG PERJANJIAN DSB

HAN

MEMBENTUK AB, PERANG/DAMAI, NEG. DLM KEADAAN BHY,BANGSISHANRAJATA JAK WAMIL, DSB MEMBENTUK POLISI, JAK KAMNAS, MENINDAK SETIAP O/K/O YG KEGIATAN MENGGANGGU KAMRA

KAM

YUS

MENDIRIKAN LEMB.DIL, JAKSA/HKM, LEMBG PEMASYARAKATAN


MAKRO EKON, CETAK UANG JAK MONETER TAP HARI LIBUR, PENGAKUAN KEBERADAAN SUATU AGAMA
( PASAL 1O )
86

MONFIS

AGM

SEPENUHNYA MENJADI KW P

TERJAMINNYA KELANGSUNGAN HIDUP NKRI (PLN,HAN,KAM,MONFIS,YUST,AGM)

URUSAN PEMERIN TAHAN

1. PERLIND. HAK KONST URUSAN MENDASAR 2. PERLIND. KEP NAS URUSAN BERKAITAN TTG 3. PEMENUHAN WAJIB H + PELAYANAN KOMITMEN NAS DASAR WN YG BHB DG PERJ. INTERNASIONAL

URUSAN PILIHAN

URUSAN SCR NYATA, BERPOTENSI UTK MENINGKATKAN KESRA, SESUAI KONDISI, KEKHASAN+POT UNGGULAN DAERAH
87

PELAKS. HUB KW ANTARA P/PD (P/K/K) SALING TERKAIT TERGANTUNG, SINERGIS WAJIB
BERKAITAN DGN PELAYANAN DASAR ( DIKDAS, KESH, KEB HIDUP MIN SAR LING DAS ) BERPEDOMAN SPM DILAKS. SCR BERTAHAP, DITETAPKAN PP TERKAIT DG POT / UNGG + KHAS DAERAH

PENYE LENG. UP

TERDIRI PILIHAN

UP YG DISERAHKAN DISERTAI DG 3 P SESUAI DG UR YANG DIDES. URUSAN YG DILIMPAHKAN KPD GUB, DISERTAI DG DANA, SESUAI DG URUSAN YG DIDEKON
( PASAL 11+12 )
88

URUSAN WAJIB KEWENANGAN KAB/KOT PROPINSI

a) RENDAL BANG b) REN, FAT, WAS TATA RUANG c) LENG. TIB UM + TRAM MASY. d) PENYEDIAAN S/PRAS UMUM e) PENANGANAN BID KESEHATAN f) PENYELENGG. DIK DAN ALOKASI SDM POT g) PENANGGULANGAN MAS. SOS LINTAS KAB/KOT h) PENANGANAN BID. NAKER LINTAS KAB/KOT i) FAS, BANG KOP, UK/M TMSK LINTAS KAB/KOT j) DAL LH k) PELAYANAN PERTANAHAN TMSK LINTAS KAB/KOT l) PELAYANAN KEPDDK + CAT SIPIL m) PELAYANAN ADUM PEMERINTAHAN n) PELAYANAN ADM PENANAMAN MODAL TMSK LINTAS KAB/KOT o) PENY. PEL. DASAR LAIN YG BELUM DPT DILAK OLEH KAB (M) p) URUSAN WAJIB LAINNYA ( PASAL 13 ) 89 DIAMANATKAN PPuu

WILAYAH KERJA GUB, SELAKU WAKIL PP

WILAYAH ADMINISTRASI

DAERAH PROP = WILAYAH ADM KARENA GUB (KDH) KARENA JABATANNYA = WAKIL PP (KEPALA WILAYAH)

PERANGKAT DAERAH

ORG/LEMB PADA PEMDA YG BGTJWB KPD + MEMBANTU PEMDA


TERDIRI : SETDA, DINDA, LEMTEDA

90

NAD
1. PEMBERIAN KESEMPATAN LEBIH LUAS UTK TURRUS (SDA+SDM+SE) 2. MENUMBUH KEMBANGKAN PRAKARSA, KREATIFITAS, DEMOKRASI 3. MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN MENGFUNGSIKAN SCR OPTIMAL DPRD-NAD 4. MENGAPLIKASIKAN SYARIAT ISLAM DLM KEHIDUPAN MASYARAKAT

18/2001 UU KHUSUS

91

PAPUA
1. PENGATURAN KW ANTARA PP DAN PD DG KEKHUSUSAN 2. PENGAKUAN + PENGHORMATAN HAK HAK DASAR ORANG ASLI PAPUA + PEMBERDAYAAN SECARA STRATEGIS 3. MEWUJUDKAN PENY. PEMERINTAHAN YG BERCIRI :
a. PARTISIPASI DALAM P3 PEM, DAN LAKBANG MELALUI KEIKUTSERTAAN : TOGA, TOMAS, TODAT + KAUM PEREMP b. LAKBANG SESUAI KEBUTUHAN DASAR PENDUDUK ASLI c. TRANSP + AKUNTABEL

UU KHUSUS 21/2001

4. PEMBAGIAN W,T,TGJWB YG TEGAS+JELAS ANTARA L,E,Y DAN MAJELIS RAKYAT PAPUA SEBAGAI REPRESENTASI KULTURAL PENDUDUK ASLI

92

PROSES MANAJEMEN PEMERINTAHAN REPETA P O

REN

RPJM
APBN SUN RENSTRA SUN PROPEDA

2 3

LEMB NEG/DEP/LPND PEMDA

VISI BANGNAS TERWUJUDNYA MASY. IND YG DADEM, DILDA, MAJUS DLM NKRI YANG DIDUKUNG MANUSIA INDONESIA YANG :

MISI

A B (ITIT) C D E S M K (HL)

TERWUJUD NYA

ADAM,ADEM, MESRA

93

ARTI
O

PENETAPAN PEKERJAAN, POK TUGAS PEMBAGIAN PEKERJAAN HUB. KERJA

PRINSIP

1) PEMBG. HABIS TUGAS 2) PERUMUSAN TUPOKSI 3) FUNGSIONALISASI 4) KIS 5) KONTINUITAS 6) LINI+STAF 7) KESEDERHANAAN 8) FLEXIBILITAS 9) PENDELEGASIAN WEWENANG 10)POK YG HOMOGEN 11)JENJANG DAL 12)AKORDION 1) 2) 3) 4) 5) KW YG DIMILIKI PEMDA KARAKTERISTIK/ POT.DAERAH KEMAMPUAN KEU TERSEDIANYA SD.AP PENGEMB. POLA KERJASAMA ANTAR 94 DAERAH/PIHAK III

PP 8/2003 HARUS MEMPER HATI KAN

ARTI : UNTUK MENCAPAI T/S PERLU : 1. PENDEKATAN FUNGSIONAL 2. KEG.APEM PERLU DIPADUKAN, SERASI SELARAS (KOORDINASI) KOORD. TK DAERAH

7
KOORD. PP THD PEMDA

KOORD. DAN HUBUNGAN KERJA

VERTIKAL HIRARKIS
KOORDINASI APEM PUSAT DI LN

KOOR DINASI
4 2 3
SAR + MEK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. JAK REN PROS+TTKERJA RAPAT/BRIFING SKB TIM/PANITIA DEWANB

JENIS KOORD

F Horisontal

HORISONTAL FUNGSIONAL

F Diagonal

F Teritorial PEDOMAN a. b. c. d. e. DIMULAI SAAT PERUMUSAN JAK SIAPA YG BGTJWB INST. YG BER W + TGJ SCR FUNG KEJELASAN W + TUG + TGJ INST PROSEDUR + TATA KERJA MEKANISME ORG f. KOM+KONS BALIK g. CARI SARANA KOORS YANG TEPAT 95

LAK KOR DLM SPPN a. SIDANG KABINET b. RAPAT DILINGK. MENKO c. KOORD. DIANTARA DEP/INST PUSAT

WAS = FUNGSI MANAJEMEN

PENGERTIAN : HAKEKAT = MENCEGAH SEDINI MUNGKIN


P (PANG, ROS, WENG) H (HAMBATAN) K (SALAH, GAGAL) PENCAPAIAN T+S SERTA LAKGAS ORG

HASILNYA

INPUT PIMP. DLM PK

HENTIKAN PANG, ROS, WENG CEGAH TERULANG CARI CARA > BAIK

PENGA WASAN

INPRES 15/83

T: S:

DUKUNG LANCARNYA PEM + BANG a. b. c. d. LAK. PEM. TERTIB BANG SESUAI PROGRAM HASIL BANG DAPAT DINILAI CEGAH PANG, ROS, WENG, COR

LINGKUP WAS :

a. b. c. d. e. f.

KEG. UMUM PEMERINTAH JAK YG DIBUAT AP.TK BAWAH LAK REN BANG PENGELOLAAN KEKAYAAN NEG BUMN + BUMD KEG. APEM (KELEMB, KEPEG, KUKAPLAK)

PRINSIP :

a. b. c. d. e. f. g.

OBJEKTIF PREVENTIF EFISIEN PENG. BUKAN TUJUAN PENG. BERPEDOMAN JAK BERLAKU TEMUKAN KESALAHAN (APA,SEBAB,SIFAT) TINJUT

96

LANGKAH

1. TAP TOLOK UKUR BAHAN PEMBANDING 2. TAP METODA, WAKTU + FREKUENSI LAKUKAN PENGUKURAN HASIL KERJA 3. KUR LAK + PEMBANDING 4. TINJUT

LANGKAH + PENGEMB.
1. SESUAIKAN SIFAT/ KEBUTUHAN KEG SISBANGWAS DG OBJEK YANG DIAWASI 2. HASILKAN UMPAN BALIK 3. LAPORKAN PENYIMPANGAN 4. E+E (MUDAH, CEPAT, TEPAT) 5. EKONOMIS 6. FLEXIBILITAS 7. KESESUAIAN DG SUSUNAN ORG 8. MUDAH DIPAHAMI 9. TINDAKAN KOREKTIF 10. KEMBANGKAN SELF CONTROL 11. KEMBANGKAN WAS SECARA PRIBADI 97 12. PERHATIKAN FAKTOR MANUSIA

BANG SISTEM

BERBAGAI PENGAWASAN TERHADAP SUATU INSTANSI PEMERINTAH

PEMERINTAH DLM ARTI LUAS

EKSEKUTIF
1

INSTANSI
2 3A 3B 7

6 1 2
WASKAT

4
ITJEN BAWASDA PROP/KABKOT

WASTEKNAL INTERN PEMERINTAH WAS EKSTERN PEMERINTAH

MENPAN LAN BKN DLL WASLEG WAS BEPEKA WASYUD

WASNAL INTERN INSTAN

5 6 7

3A
3B

WASNAL EKSTERN INSTANSI/INTERN PEMERINTAH

3A. BPKP

WASMAS

3B. IRJENBANG

KPK

98

1.

LINGKUP
= KEG YG BERSIFAT DALRUS OLEH A KPD B SCR PRE + REP, AGAR TUGAS BAWAHAN E + E

2. 3. 4. 5.

KEG. PEM. UMUM LAKBANG PENGELOLAAN KEK + KEU BUMN + BUMD LEMB, KUKAPLAKPEG

1. 2.

PRINSIP

3.
4. 5. 6.

BG. INTEGRAL MANAJ. BG. INTEGRAL PRO. PEND. APNEG BG. INTEGRAL SISWAKUBANG KEG. TERUS MENERUS PENG. INTERN POKOK PEMB. SISTEM YG RAHBIM BWHN

WASKAT INPRES 1/89


1.

2.

SARANA TUJUAN
TERCIPTANYA KONDISI MENDUKUNG LANCARNYA LAK TUGAS UMUM + BANG

3. 4. 5. 6. 7.

SO JAKLAK REN. KERJA PROS KERJA CAT & LAP PEMB. PERSONIL PENDUKUNG KELANCARAN LAKGAS

S A S
1. 2. 3. 4. 5. DISIPLIN SEKECIL MUNGKIN PENYALAH GUNAAN W COR + ROS PERIZINAN URUS KEPEG

99

WASNAL
= WAS YG DILAKUKAN OLEH APARAT YG TUGASNYA LAKWAS = SIFAT INTERN

APARAT

INTERNAL INSTANSI

EXTERNAL INSTANSI INTER PEM EXTERN PEM

APA WASKAT TIDAK CUKUP ?


1)

2)

3)

WASKAT BERSIFAT UMUM KURANG MENDALAM PIMP. YG MELAKUKAN WASKAT KURANG MENGUASAI TEKAD AP. WASNAL OBJEKTIF

-ITJEN -INSP (LPND) -BAWASDA -SPI

BPKP

BPK

100

WASTEK NAL

= PENGAWASAN SBG KEPADA KONSEKUENSI PELAKSANAAN FUNGSIONALISASI, MERUPAKAN FUNGSI OPERASIONAL INS. APARA MASY + TUR APARA = AGAR DITAATI OLEH SAJA TUR MASY + AP. - MENPAN - DEPDIKNAS - POLRI - BPN -DINAS TATA KOTA

- BKN
- LAN - DITJEN ANG. - BAPPENAS

101

WASLEG (WASPOL)

PUSAT WAS DPR KPD PEMERINTAH ( 20 AYAT 1 )

DAERAH

DILAKUKAN DPRD

- HAK MEMINTA KET. KPD PRESIDEN - HAK MENGADAKAN LIDIK - HAK MENGADAKAN PERUBAHAN UU - HAK MENYATAKAN PENDAPAT - HAK MENGAJUKAN RUU

102

WAS DILAKUKAN MASYARAKAT MENGAPA PERLU ?

WASMAS
KONTROL SOSIAL

1) 2) 3) 4)

PNS = ABDI MASY, SELAIN ABDI/ AP. NEG PARTISIPASI MASY. BB KKN KETERBATASAN WASNAL + WASKAT

KRITERIA
OBJEKTIF (TIDAK FITNAH) ADANYA PERBAIKAN FAKTA + BUKTI JELAS BERITAHUKAN BENTUK PLGGRN/PYMPGN JELASKAN PATOKAN YG DILANGGAR SARAN JELAS INDENTITAS

P E M A N F A A T A N

PELAKSANAAN

TIDAK LANGSUNG (B)

1) 2) 3)

DPR (WASLEG) ORG. PROFESI (SEMINAR) LSM

CITRA PRESTASI IP DENGAN CARA :


1) 2) 3) 4) CEPAT TANGGAPI, BILA TIDAK : TINDAK LANJUT SEDIAKAN T4 MENGADU UCAPKAN TRIMS
LANGSUNG (A)

1) 2) 3) 4) 5)

TATAP MUKA DIALOG TERTULIS TERBUKA/MEDIA MASA GUGATAN PRATUN UNJUK RASA
103

WASYUD

MA

MK
1. MENGUJI uu TERHADAP UUD

1) MENGUJI SECARA MATANG PPuu DIBAWAH uu 2) NYATAKAN TIDAK SAH, BILA ADA TUR DIBAWAH uu BILA BERTENTANGAN DG TUR YG LEBIH TINGGI

NEGARA HUKUM
1. 2. CEGAH PENYALAHGUNAAN WEWENANG WUJUDKAN KEPASTIAN + TERTIB HUKUM

104

KOORD. TK DAERAH

7
KOORD. PP THD PEMDA

KOORD. DAN HUBUNGAN KERJA

VERTIKAL HIRARKIS KOORDINASI APEM PUSAT DI LN

KOOR DINASI
4 2 3
SAR + MEK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. JAK REN PROS+TTKERJA RAPAT/BRIFING SKB TIM/PANITIA DEWANB SAMSAT

JENIS KOORD

F Horisontal

HORISONTAL FUNGSIONAL

F Diagonal

F Teritorial PEDOMAN a. b. c. d. e. DIMULAI SAAT PERUMUSAN JAK SIAPA YG BGTJWB INST. YG BER W + TGJ SCR FUNG KEJELASAN W + TUG + TGJ INST PROSEDUR + TATA KERJA MEKANISME ORG f. KOM+KONS BALIK g. CARI SARANA KOORS YANG TEPAT

LAK KOR DLM SPPN a. SIDANG KABINET b. RAPAT DILINGK. MENKO c. KOORD. DIANTARA DEP/INST PUSAT

105

@Copyright 2012

106

Anda mungkin juga menyukai