Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS

ORCHITIS
Presented By :Farisa Rahma, S.Ked
Pembimbing : dr.M.Tambah, Sp.B d r . S y a f r u d di n, S p . B dr.Mufrizal, Sp.B

STATUS PASIEN A. IDENTITAS PENDERITA Nama : Tn.N Umur : 28 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Suku : Aceh Agama : Islam Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Dewantara Tanggal pemeriksaan : 22 April 2013 Tanggal masuk RS : 21 April 2013 No. MR : 04 74 60

B. ANAMNESIS
Keluhan Utama

: Nyeri pada buah zakar kiri Keluhan Tambahan : Benjolan pada buah zakar kiri

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke IGD RSUD Cut Meutia dengan keluhan nyeri pada buah zakar kiri sejak 4 hari SMRS. Nyeri baru pertama kali dan dirasakan hilang timbul dan hanya timbul saat pasien beraktivitas. Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk. Pasien juga mengeluh benjolan pada buah zakar kiri sejak 4 hari SMRS. Benjolan hanya pada satu sisi dirasakan kecil pada saat pertama kali ditemukan dan bertambah besar setiap hari. Pasien menyangkal adanya riwayat mual muntah. BAK pasien normal dan tidak disertai nyeri. Pasien juga menyangkal adanya riwayat demam. OS juga menyangkal adanya riwayat trauma.

Riwayat Penyakit dahulu

: OS menderita Mumps 8 hari SMRS Riwayat penyakit lain : Riwayat penyakit keluarga : Pasien mengaku tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit serupa.

C. STATUS PRESENT Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Compos Mentis Berat Badan : 50 kg TekananDarah : 120/700 mmHg Nadi : 82 x/menit Pernafasan : 20 x/menit Suhu : 36,50C Keadaan Gizi : Baik

STATUS LOKALISATA
KEPALA : Mata : Pupil isokor, Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) Hidung : Fungsi hidung baik, Sekret (-/-) Mulut : Mukosa bibir kering Leher : Tidak ada massa maupun pembesaran KGB

THORAKS : Inspeksi

Palpasi

Perkusi Auskultasi

: Simetris, datar, tidak ada pergerakan nafas yang tertinggal : Stem fremitus kanan sama dengan kiri : Sonor pada seluruh lapangan paru : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-).

JANTUNG :
Inspeksi Palpasi

Perkusi
Auskultasi

: Ictus cordis tidak terlihat : Ictus cordis terabadi ICS V LMCS. : Batas jantung normal : BJ I-II normal, regular, bising (-), gallop (-)

ABDOMEN :

Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi GENETALIA : Laki-laki

: asimetris : distensi, tidak terdapat nyeri tekan : Redup di sebagian lapang abdomen : Bising Usus (+) normal

EKSTREMITAS :

Tidak ada deformitas, tidak ada edema, tidak ada sianosis, akral hangat

STATUS UROLOGI

1. Status lokalis : Regio Lumbal Nyeri ketok CVA -/-, Ballotement -/2.Status lokalis : Regio Supra pubic Inspeksi : tidak terlihat penuh Palpasi : nyeri tekan (-) 3. Status lokalis : Regio genitalia eksterna Inspeksi : OUE tidak menyempit, hiperemis (), sekret (-), terlihat pembesaran pada scrotum kiri lebih besar dari kanan, merah (+) Palpasi : Teraba bengkak pada scrotum kiri, Nyeri tekan (+)

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Hematologi ( tanggal 22 April 2013)


Pemeriksaan Leukosit Hemoglobin LED Hematokrit Trombosit Pemeriksaan Warna Kekeruhan Hasil 10,0 103/mm3 12,6 103/mm3 45 mm/jam 36,2 % 133 103/mm3 Hasil Kuning muda Jernih Nilai Normal 4 11 13 18 < 15 37-47 150 450 Nilai Normal Kuning muda Jernih

Pemeriksaan Urinalisa ( tanggal 22 April 2013)

Leukosit
Eritrosit Sel Epitel Berat Jenis pH

0 2 /LPB
2 5 /LPB 25 50 /LPK 1,005 6

0 5 /LPB
0 3 / LPB 0 5 /LPK 1,010 1,035 4,6 8,0

Gambar Skrotum hari ke 2

Gambar Skrotum hari ke 3

Gambar Skrotum hari ke 5

F. DIAGNOSIS Orchitis sinistra

G. TERAPI 1. Non-medikamentosa Rawat inap Bed rest Gunakan celana ketat 2. Medikamentosa IVFD 15 gtt/i IVFD Metronidazol/12jam Inj. Ranitidin amp/ 12jam Inj. Ketorolac 3% /12jam Inj. Ceftriaxon 1gr /12jam Inj. Tramadol amp/12jam

H. PROGNOSIS Quod ad vitam : dubia et bonam Quod ad sanam : dubia et bonam Quod ad fungsionam : dubia et bonam I. DISKUSI Tn.N (28 tahun), datang ke IGD Rumah Sakit Umum Cut Meutia dengan keluhan nyeri pada buah zakar kiri sejak 4 hari SMRS. Nyeri baru pertama kali dan dirasakan hilang timbul dan hanya timbul saat pasien beraktivitas. Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk. Pasien juga mengeluh benjolan pada buah zakar kiri sejak 4 hari SMRS. Benjolan hanya pada satu sisi dirasakan kecil pada saat pertama kali ditemukan dan bertambah besar setiap hari

Pada pemeriksaan status lokalis regio genitalia terdapat tanda peradangan pada skrotum dan testis kiri penderita yaitu bengkak, kemerahan, nyeri dan panas sehingga didiagnosa orchitis. Diagnosis orchitis lebih dapat ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan darah tidak dapat membantu menegakkan diagnosis orchitis. USG dapat digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan torsio testis Penatalaksanaan meliputi terapi supportif dan antibiotika yaitu infus metronidazol dan ceftriaxon selama 7 hari. Pada penderita belum terdapat komplikasi karena pengobatan yang cepat dan tepat serta penderita kooperatif. Sumber infeksi pada pasien ini dari infeksi virus atau mumps menyebar secara hematogen sehingga menimbulkan orchitis. Prognosis pada pasien ini yaitu baik karena penyebabnya bakteri dengan pemberian antibiotik dapat sembuh tanpa komplikasi.

FOLLOW UP
Tanggal S O Sens : CM TD : 100/70 mmHg HR : 82x/i RR : 22x/i Inspeksi: terlihat pembesaran pada scrotum kiri, hiperemis (+) Palpasi: Teraba bengkak pada scrotum kiri, Nyeri tekan (+) Sens : CM TD : 100/70 mmHg HR : 82x/i RR : 22x/i Genitalia eksterna Inspeksi: Hematom pada scrotum kiri, hiperemis (+) Palpasi: Hematom pada scrotum kiri, Nyeri tekan (+) A Orchitis sinistra P IVFD RL 15gtt/i IVFD Metronidazol /12jam Ranitidin amp/12 jam Ketorolac 3% amp/12 jam Ceftriaxon 1gr/12jam Tramadol amp/12jam Plan : Urin darah rutin 22 April 2013 - nyeri pada skrotum kiri (+) -nyeri seperti tertusuk (+) -Buah zakar kiri membesar (+)

23 April 2013

-nyeri pada skrotum kiri (+) -nyeri seperti tertusuk (+) -Buah zakar kiri membesar (+)

Orchitis sinistra

IVFD RL 15gtt/i IVFD Metronidazol /12jam Ranitidin amp/12 jam Ketorolac 3% amp/12 jam Ceftriaxon 1gr/12jam Tramadol amp/12jam

Tanggal 24 April 2013

S -nyeri pada skrotum kiri (-) -Buah zakar kiri mulai mengecil (+)

P IVFD RL 15gtt/i IVFD Metronidazol /12jam Ranitidin amp/12 jam Ketorolac 3% amp/12 jam Ceftriaxon 1gr/12jam Tramadol amp/12jam Plan : Konsul Urologi

Sens : CM Orchitis TD : 100/70 mmHg sinistra HR : 82x/i RR : 22x/i Genitalia eksterna Inspeksi: Hematom pada scrotum kiri (), hiperemis (+) Palpasi: Hematom pada scrotum kiri () , Nyeri tekan (+)

25 April 2013

- nyeri pada skrotum kiri (-) -Bengkak buah zakar kiri semakin mengecil(+)

Sens : CM Orchitis TD : 100/60 mmHg sinistra HR : 82x/i RR : 22x/i Inspeksi: Hematom pada scrotum kiri () , hiperemis (-) Palpasi: Hematom pada scrotum kiri () , Nyeri tekan (-)

IVFD RL 15gtt/i IVFD Metronidazol /12jam Ranitidin amp/12 jam Ketorolac 3% amp/12 jam Ceftriaxon 1gr/12jam Tramadol amp/12jam Plan : Konsul Urologi

Tanggal 26 April 2013

S - nyeri (-) - Bengkak buah zakar kiri mengecil dan kembali normal (+)

P Metronidazol 2x1 Asam mefenamat 2x1 Vit B 2x1

Sens : CM Orchitis sinistra TD : 100/60 mmHg HR : 82x/i RR : 22x/i Inspeksi: Hematom kiri (-), hiperemis () Palpasi: Hematom pada scrotum kiri mengecil, Nyeri tekan (-)

Anatomi dan fisiologi testis

Testis merupakan organ kelamin pria, terletak dalam

scrotum. Testis sinistra biasanya terletak lebih rendah daripada testis dextra. Masing-masing testis dikelilingi capsula fibrosa yang kuat, disebut tunica albuginea. Testis terbagi menjadi lobulus-lobulus testis. Di dalam setiap lobulus terdapat 1-3 tubuli seminiferi yang berkelok-kelok. Tubuli seminiferi bermuara ke rete testis, ductuli efferentes, dan epididimis

Fungsi testis: Spermatogenesis terjadi dalam tubulus seminiferus, diatur FSH Sekresi testosterone oleh sel Leydig, diatur oleh LH.

Definisi

Orchitis merupakan reaksi inflamasi akut dari testis sekunder terhadap infeksi. Sebagian besar kasus berhubungan dengan infeksi virus gondong , namun virus lain dan bakteri dapat menyebabkan orchitis.

Etiologi
Virus:

orchitis gondong (mumps) paling umum.. Infeksi bakteri dan pyogenik: E. coli, Klebsiella, Pseudomonas, Staphylococcus, dan Streptococcus Virus lain meliputi coxsackievirus , varicella , dan echovirus . Beberapa laporan kasus telah dijelaskan imunisasi gondong, campak, dan rubella (MMR) dapat menyebabkan orchitis Bakteri penyebab biasanya menyebar dari epididimitis terkait dalam seksual pria aktif atau laki-laki dengan BPH; bakteri termasuk Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae.

Epidemiologi
Kejadian

diperkirakan 1 diantara 1.000 laki-laki Dalam orchitis gondong, 4 dari 5 kasus terjadi pada laki-laki prepubertal (lebih muda dari 10 tahun). Dalam orchitis bakteri, sebagian besar kasus berhubungan dengan epididimitis (epididymoorchitis), dan mereka terjadi pada laki-laki yang aktif secara seksual lebih tua dari 15 tahun atau pada pria lebih tua dari 50 tahun dengan hipertrofi prostat jinak (BPH).

Manifestasi Klinis
Orchitis

ditandai dengan nyeri testis dan pembengkakan. Nyeri berkisar dari ketidaknyamanan ringan sampai nyeri yang hebat. Kelelahan / mialgia Kadang-kadang pasien sebelumnya mengeluh gondongan Demam dan menggigil Mual Sakit kepala

Pemeriksaan Fisik Pembesaran testis dan skrotum Erythematous kulit skrotum dan lebih hangat. Pembengkakan KGB inguinal Pembesaran epididimis yang terkait dengan epididymo-orchitis Pemeriksaan Penunjang Diagnosis orchitis lebih dapat ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. USG dapat digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan torsio testis.

Diagnosis banding
Epididimitis Hernia scrotalis Torsio testis Tumor testis

Penatalaksanaan Pengobatan suportif: Bed rest, analgetik, elevasi skrotum Antibiotik 1.Ceftriaxone 2.Ciprofloxacin 3. Doxycycline 4. Azitromisin

Komplikasi
Hampir 60% derajat atrofi testis
Gangguan kesuburan dilaporkan 7-13%. Abscess scrotalis Infark testis Rekurensi Epididymitis kronis Impotensi jarang terjadi setelah orchitis akut

gangguan dalam kualitas sperma biasanya hanya sementara.

Prognosis

Sebagian besar kasus orchitis karena mumps menghilang secara spontan dalam 3-10 hari. Dengan pemberian antibiotik yang sesuai, sebagian besar kasus orchitis bakteri dapat sembuh tanpa komplikasi

Anda mungkin juga menyukai