Anda di halaman 1dari 1

Fraktur tidak selalu disebabkan oleh trauma yang berat; kadang kadang trauma ringan saja dapat menimbulkan

n fraktur bila tulangnya sendiri terkena penyakit tertentu. Juga trauma ringan yang terus menerus dapat menimbulkan fraktur. Berdasarkan ini, maka dikenal berbagai jenis fraktur : Fraktur disebabkan trauma yang berat Fraktur spontan/ patologik Fraktur stress/ fatigue

Trauma dapat bersifat : Eksternal : tertabrak, jatuh, dan sebagainya Internal : kotraksi otot yang kuat dan mendadak seperti pada serangan epilepsy, tetanus, renjatan listrik, keracunan striknin Trauma ringan tetapi terus menerus

Fraktur patologik adalah fraktur yang terjadi pada tulang yang sebelumnya telah mengalami proses patologik, misalnya tumor tulang primer atau sekunder, myeloma multipel, kista tulang, osteomyelitis, dan sebagainya. Trauma ringan saja sudah dapat menimbulkan fraktur. Fraktur stress disebabkan oleh trauma ringan tetapi terus menerus, misalnya fraktur march pada metatarsal, fraktur tibia pada penari balet, fraktur fibula pada pelari jarak jauh, dan sebagainya. Ada beberapa perbedaan antara fraktur pada anak anak dan dewasa yang disebabkan oleh : Sifat trauma yang berbeda Pada anak anak tulang berada dalam fase pertumbuhan

Pemeriksaan Radiologik Bila secara klinis ada atau diduga ada fraktur, maka harus dibuat 2 foto tulang yang bersangkutan. Sebaiknya dibuat foto Antero-Posterior (AP) dan lateral. Bila kedua proyeksi ini tidak dapat dibuat karena keadaan pasien yang tidak mengizinkan. Maka dibuat 2 proyeksi yang tegak lurus satu sama lain. Perlu diingat bahwa bila hanya 1 proyeksi yang dibuat, ada kemungkinan fraktur tidak dapat dilihat. Adakalanya diperlukan proyeksi khusus, misalnya proyeksi aksial, bila ada fraktur pada femur proksimal atau humerus proksimal.

Anda mungkin juga menyukai