Anda di halaman 1dari 2

Nur Sastikawati S K3310061 P.

Kimia B

Review Jurnal Effectiveness of C-in-Ed Course for Inclusive Education: Viewpoint of Inservice Primary Teachers in Southern Bangladesh Asim Das PhD Student, Hiroshima University, Japan Toshiro Ochiai Professor, Hiroshima University, Japan

Electronic Journal for Inclusive Education, Vol. 2, No. 10 (2012), Art. 2

Penelitian dalam jurnal bertujuan untuk: Menguji efektivitas program C-in-Ed (kursus dasar) untuk mengajar di sekolah dasar kelas inklusif di Bangladesh Mengidentifikasi tantangan program pendidikan guru saat ini dalam konteks pendidikan inklusif Merumuskan cara yang mungkin untuk mengatasi masalah inklusi dalam program pendidikan guru sekolah dasar Bangladesh memiliki tantangan yang harus dihadapi di dalam sistem pendidikannya, salah satunya adalah pendidikan sekolah dasar bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang terpinggirkan. Bangladesh masih jauh dari pendidikan inklusif yang memadai atau jika dilihat dari segi kualitas masih kurang baik. Dalam proses pendidikan inklusif, guru memiliki peranan yang penting. Namun, guru-guru sekolah dasar di Bangladesh kebanyakan masih belum siap untuk mengajar di kelas inkusif dikarenakan mereka tidak memiliki dasar untuk mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Tidak seperti negara lain, Bangladesh tidak memiliki pelatihan dasar untuk guru. Begitu ditempatkan di sekolah, barulah mereka mulai belajar untuk mengajar. Dalam sebuah sekolah inklusif, siswa tidak diperlakukan sama melainkan diperlakukan secara adil. Ini berarti bahwa lingkungan, kurikulum, metode pengajaran, penilaian dan pelaporan mungkin saja perlu disesuaikan atau dibedakan. Beberapa literatur tentang inklusi berpendapat bahwa guru membutuhkan pelatihan khusus dalam pendidikan untuk masuk ke dunia anakanak yang memiliki kebutuhan khusus. Selama beberapa tahun terakhir, Bangladesh telah mengalami peningkatan bagi pendidikan guru sekolah dasar dengan melakukan langkah-langkah yang berkaitan dengan Education for All (EFA). Namun, menemukan status pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus masihlah sulit.

Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan mewawancarai guru terlatih dari sekolah dasar yang terletak di bagian selatan Bangladesh yang ada beberapa murid berkebutuhan khusus yang bersekolah disana. Dari wawancara yang dilakukan, ditemukan 5 masalah yang menghambat kelangsungan pengajaran inklusif di sekolah dasar. Antara lain: 1. Kurangnya materi bagi anak berkebutuhan khusus 2. Kurangnya pengetahuan guru 3. Sumber daya yang kurang 4. Kurangnya pengajar di lembaga pelatihan bagi guru 5. Jumlah orang yang terlalu banyak selama kelas pelatihan Kesimpulan yang didapat setelah dilakukan penelitian dalam jurnal yaitu inklusi melibatkan visi besar dan kompetensi yang tepat bagi semua guru. Sekarang guru dituntut untuk mengetahui bahwa keberagaman hadir di dalam kelas, dan bahwa mereka harus memperhatikan peserta didik dengan berbagai kebutuhan yang beragam. Guru sekolah dasar perlu dibekali dengan keterampilan seperti bahasa isyarat dan Braille, sehingga bahwa mereka dapat berkomunikasi secara efektif dengan siswa-siswa yang berkebutuhan pendidikan khusus. Dan untuk itu perlu adanya program pelatihan guru sekolah dasar untuk menangani anak-anak yang berkebutuhan khusus.

Anda mungkin juga menyukai