Anda di halaman 1dari 42

Presentasi Kasus PRESBIOPI

Dahvia Nursriyanti

Identitas Pasien
Nama Usia Agama Alamat Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan : Ny. S. S. : 53 th : Islam : Bekasi : Indonesia : SMA : Wiraswasta

ANAMNESA
Keluhan Utama : Penglihatan kedua mata kabur saat membaca jarak dekat sejak 2 tahun yang lalu Keluhan tambahan : Mata lelah, sering perih dan berair

Riwayat penyakit sekarang


Pasien perempuan usia 53 th datang ke RSUD Kab. Bekasi dengan keluhan penglihatan kedua mata kabur saat membaca pada jarak dekat sejak 2 th yang lalu. Pada awalnya pasien merasa kedua matanya hanya sedikit kabur pada saat membaca namun akhir-akhir ini terasa semakin kabur. Saat membaca, pasien merasa lebih nyaman ketika buku dijauhkan. Pasien juga mengeluh mata cepat lelah, sering perih, dan kadang berair setelah membaca. Membaik jika diistirahatkan. Pasien tidak mengeluh mengalami kesulitan & tidak perlu memicingkan matanya untuk melihat jauh serta memiringkan kepalanya. Pasien mengaku silau saat melihat cahaya yang berlebih namun tidak pernah melihat pelangi

di sekitar bola lampu yang menyala. Pasien juga tidak mengeluh mual muntah, nyeri kepala dan sekitar mata serta tdk mengalami kesulitan untuk melihat benda yang berada di samping kanan & kiri. Pasien tidak mengalami pandangan ganda, maupun adanya bayangan hitam di tengah yg menghalangi pandangan serta riwayat menabrak-nabrak. Pasien juga mengaku tidak ada riwayat trauma mata. Pasien mengaku memakai kacamata baca selama ini yang diresepkan dokter 5 thn yg lalu. Baru kali ini ia memeriksakan kembali matanya karena saat membaca penglihatan semakin kabur.

Riwayat penyakit dahulu : Riwayat memakai kacamata baca Riwayat HT, DM, alergi obat-obatan disangkal oleh pasien.

Riwayat penyakit keluarga : Pasien mengaku pada keluarganya tidak ada yg mengalami hal yang sama dengan pasien

Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis K/U : Baik Kesadaran : Compos Mentis Tanda Vital: TD : 120/80 mmHg HR : 80x/menit, isi cukup & reguler RR : 20 x/menit Suhu : Afebris

Status Ophtalmologi
Inspeksi
PEMERIKSAAN
1. Palpebra 2. Aparatus Lakrimalis 3. Silia 4. Konjungtiva

OD
Edema (-) Lakrimasi (-) Normal Hiperemis (-)

OS
Edema (-) Lakrimasi (-) Normal Hiperemis (-)

5. Mekanisme Muskular

Baik, dpt ke segala arah Baik, dpt ke segala arah

Palpasi
PALPASI TIO Nyeri tekan Massa tumor Glandula preaurikuler OD Teraba kenyal/palpasi (-) (-) OS Terba kenyal/palpasi (-) (-)

Tidak ada Pembesaran Tidak ada Pembesaran

Visus jauh VOD : 20/20 VOS : 20/20 Tonometri Tidak dilakukan

Visus dekat VOD : RC tdk bisa koreksi : add 2.25 VOS : RC tdk bisa koreksi : add 2.25

Pem. Segmen anterior


Pemeriksaan Konjungtiva Kornea Bilik Mata Depan Iris Pupil Lensa OD Hiperemis (-) Jernih Normal Coklat, Kripti (+) Bulat, sentral, RC (+) jernih OS Hiperemis (-) Jernih Normal Coklat, Kripti (+) Bulat, sentral, RC (+) jernih

Shadow test : tidak dilakukan

Pem. Funduscopy
Pemeriksaan OD OS

Refleks Fundus
Papil N.II CDR A:V Refleks Makula Fovea Retina

+ (merah kekuningan)
Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai

+ (merah kekuningan)
Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai

Pem. Slit Lamp


Pemeriksaan Konjungtiva Kornea Bilik Mata Depan Iris Pupil Lensa OD Hiperemis (-) Jernih Normal Coklat, Kripti (+) OS Hiperemis (-) Jernih Normal Coklat, Kripti (+)

Bulat, sentral, RC (+) Bulat, sentral, RC (+) Jernih Jernih

Resume
Pasien perempuan usia 53 th datang ke poliklinik RSUD Kab. Bekasi dengan keluhan penglihatan pada kedua mata kabur saat membaca jarak dekat 2 th yg lalu. Awalnya sedikit kabur namun lama kelamaan semakin kabur. Keluhan lain adlh mata cpt lelah, perih & berair setelah membaca. Pada pem visus didapatkan visus jauh mata kanan & kiri 20/20. Visus dekat dengan reading card tdk bisa lalu koreksi mata kanan & kiri dgn add + 2.25.

Diagnosis
Presbiopi ODS

Diagnosis banding
Retinopati

Pem. Penunjang
Foto fundus

Penatalaksanaan
Kaca mata addisi : Untuk mata kanan = add +2.25 Untuk mata kiri = add +2.25 Pupil distance (PD) = 62 Konsultasi jika ada keluhan

Prognosis
1) Quo ad Vitam 2) Quo ad Functionam 3) Quo ad Sanactionam : Ad Bonam : Ad Bonam : Ad Bonam

Tinjauan Pustaka Presbiopia


Presbiopia dimana kemampuan akomodasi lensa untuk melihat dekat perlahan-lahan berkurang yang disebabkan berkurangnya kekenyalan lensa mata dan berkurangnya kemampuan kontraksi otot akomodasinya. Terjadi penurunan amplitudo akomodasi sehingga pungtum proksimum menjadi semakin jauh. Hal ini biasa terjadi pada usia diatas 40 tahun.

Gejala presbiopia
Setelah membaca mata akan menjadi lelah, berair dan sering terasa pedas Membaca dengan menjauhkan kertas yang dibaca Sukar mengerjakan pekerjaan dengan melihat dekat, terutama di malam hari Sering memerlukan sinar yang lebih terang untuk membaca

Koreksi presbiopia
Adalah untuk membantu daya akomodasi lensa mata dengan lensa positif untuk membaca dekat. Addisi yang dipergunakan biasanya disesuaikan dengan umur : 40 tahun +1,00 D 45 tahun+1,50 D 50 tahun +2,00 D 55 tahun +2,50 D 60 tahun +3,00 D Karena jarak baca biasanya 33cm, maka addisi +3,00 D adalah lensa positif terkuat yang dapat diberikan pada seseorang.

Presentasi Kasus PTERYGIUM


Dahvia Nursriyanti

Identitas Pasien
Nama Usia Agama Alamat Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan : Ny. S. : 40 th : Islam : Bekasi : Indonesia : SMP : Ibu Rumah Tangga

ANAMNESA
Keluhan Utama : Mata kiri terasa ada yang mengganjal sejak 20 hari yang lalu Keluhan tambahan : Mata berair, perih kadang-kadang, nyeri kadang-kadang

Riwayat penyakit sekarang


Pasien perempuan usia 40 th datang ke RSUD Kab. Bekasi dengan keluhan mata kiri terasa ada yang mengganjal sejak 20 hari yang lalu. Keluhan lain yang dirasakan pasien adalah mata kadang berair, kadangkadang perih, dan kadang-kadang nyeri. Keluhan pandangan kabur atau turunnya penglihatan disangkal oleh pasien. Pasien menyangkal adanya mata merah, adanya gatal pada mata, kotoran pada mata, silau pada penglihatan dan rasa lengket pada mata saat bangun tidur. Pasien tidak mengalami riwayat trauma sebelumnya, tidak memiliki riwayat alergi serta tidak ada keluhan sakit mata sebelumnya.

Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga yang sering menggunakan motor untuk mengantar anaknya ke sekolah dan belanja ke pasar setiap hari. Pasien jarang menggunakan helm dan kacamata hitam/topi saat mengendarai motor. Pasien mengaku sering kelilipan saat berkendara namun keluhan membaik ketika pasien menggunakan obat tetes mata.

Riwayat penyakit dahulu : Riwayat memakai kacamata baca Riwayat HT, DM, alergi obat-obatan disangkal oleh pasien.

Riwayat penyakit keluarga : Pasien mengaku pada keluarganya tidak ada yg mengalami hal yang sama dengan pasien

Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis K/U : Baik Kesadaran : Compos Mentis Tanda Vital: TD : 110/70 mmHg HR : 88x/menit, isi cukup & reguler RR : 20 x/menit Suhu : Afebris

Status Ophtalmologi
Inspeksi
PEMERIKSAAN
1. Palpebra 2. Aparatus Lakrimalis 3. Silia 4. Konjungtiva

OD
Edema (-) Lakrimasi (-) Normal Hiperemis (-)

OS
Edema (-) Lakrimasi (-) Normal Hiperemis (-)

5. Mekanisme Muskular

Baik, dpt ke segala arah Baik, dpt ke segala arah

Palpasi
PALPASI TIO Nyeri tekan Massa tumor Glandula preaurikuler OD Teraba kenyal/palpasi (-) (-) OS Terba kenyal/palpasi (-) (-)

Tidak ada Pembesaran Tidak ada Pembesaran

Visus jauh VOD : 20/20 VOS : 20/20 Tonometri Tidak dilakukan

Pem. Segmen anterior


Pemeriksaan Konjungtiva Kornea OD Hiperemis (-) Jernih OS Hiperemis (-) Keruh, selaput putih (+) dari temporal Bilik Mata Depan Iris Pupil Lensa Normal Coklat, Kripti (+) Bulat, sentral, RC (+) jernih Normal Coklat, Kripti (+) Bulat, sentral, RC (+) jernih

Shadow test : tidak dilakukan

Pem. Funduscopy
Pemeriksaan OD OS

Refleks Fundus
Papil N.II CDR A:V Refleks Makula Fovea Retina

+ (merah kekuningan)
Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai

+ (merah kekuningan)
Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai

Pem. Slit Lamp


Pemeriksaan Konjungtiva Kornea OD Hiperemis (-) Jernih OS Hiperemis (-) Keruh, selaput putih (+) dari temporal Bilik Mata Depan Iris Pupil Lensa Normal Coklat, Kripti (+) Normal Coklat, Kripti (+)

Bulat, sentral, RC (+) Bulat, sentral, RC (+) Jernih Jernih

Resume
Pasien perempuan usia 40 th datang ke poliklinik RSUD Kab. Bekasi dengan keluhan mata kiri terasa ada yang mengganjal sejak 20 hari yang lalu. Keluhan lainnya yaitu mata kadang berair, perih & nyeri. Tidak ada penurunan penglihatan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kornea mata kiri keruh dan terdapat selaput putih dari arah temporal. Pasien suka berkendara motor tanpa helm dan kaca mata hitam/topi untuk terlindung dari paparan UV dan debu.

Diagnosis
Pterygium ocular sinistra derajat 1

Penatalaksanaan
Nonmedikamentosa : Hindari paparan UV yg berlebih pd mata dengan memakai kaca mata hitam / topi Menghindari paparan debu yg berlebih Medikamentosa : Kortikosteroid, antihistamin

Prognosis
1) Quo ad Vitam 2) Quo ad Functionam 3) Quo ad Sanactionam : Ad Bonam : Ad Bonam : Ad Bonam

Tinjauan Pustaka Pterygium


Pterygium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif. Pertumbuhan ini biasanya terletak pada celah kelopak bagian nasal ataupun temporal konjungtiva yang meluas ke daerah kornea. Pterygium berbentuk segitiga dengan puncak di bagian sentral atau di daerah kornea. Pterigium mudah meradang dan bila terjadi iritasi, maka bagian pterygium akan berwarna merah.

Etiologi
Paparan sinar matahari (UV) Iritasi kronik dari lingkungan (udara, angin, debu).

Faktor resiko
Usia. Pekerjaan Tempat tinggal Jenis kelamin Herediter Infeksi

Berdasarkan stadium pterigium dibagi ke dalam 4 stadium yaitu: Stadium I : jika pterigium hanya terbatas pada limbus kornea. Stadium II : jika pterigium sudah melewati limbus dan belum mencapai pupil, tidak lebih dari 2 mm melewati kornea. Stadium III : jika pterigium sudah melebihi stadium II tetapi tidak melebihi pinggiran pupil mata dalam keadaan cahaya normal (diameter pupil sekitar 3-4 mm). Stadium IV : jika pertumbuhan pterigium sudah melewati pupil sehingga mengganggu penglihatan.

pinguekula

pseudopterygium

Gejala klinis
Gejala klinis pada tahap awal biasanya ringan bahkan sering tanpa keluhan sama sekali. Beberapa keluhan yang sering dialami pasien seperti : mata sering berair dan tampak merah, merasa seperti ada benda asing, dapat timbul astigmatisme akibat kornea tertarik, pada pterigium lanjut stadium 3 dan 4 dapat menutupi pupil dan aksis visual sehingga tajam penglihatan menurun.

Penatalaksanaan
Konservatif Penanganan pterigium pada tahap awal adalah berupa tindakann konservatif seperti penyuluhan pada pasien untuk mengurangi iritasi maupun paparan sinar ultraviolet dengan menggunakan kacamata anti UV dan pemberian air mata buatan/topical lubricating drops. Tindakan operatif Tergantung stadium dan usia.

Terimakasih
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai