Anda di halaman 1dari 26

PEMROSESAN PARALEL

Ni Nyoman Murni, S.Kom

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER (STMIK) STIKOM BALI

Multitasking
Pengertian multitasking adalah komputer dengan processor tunggal mengeksekusi beberapa tugas secara bersamaan. Walaupun beberapa orang yang bergelut di bidang sistem operasi beranggapan bahwa komputer tunggal tidak bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus, melainkan proses penjadwalan yang berlakukan pada sistem operasi membuat komputer seperti mengerjakan tugas secara bersamaan.
STMIK STIKOM BALI
2

Model Komputasi
Untuk lebih memperjelas lebih dalam mengenai perbedaan komputasi tunggal (menggunakan 1 processor) dengan komputasi paralel (menggunakan beberapa processor), maka kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian mengenai model dari komputasi. Ada 4 model komputasi yang digunakan :
SISD SIMD MISD MIMD
3

STMIK STIKOM BALI

SISD
Yang merupakan singkatan dari Single Instruction, Single Data adalah satu-satunya yang menggunakan arsitektur Von Neumann. Ini dikarenakan pada model ini hanya digunakan 1 processor saja. Oleh karena itu model ini bisa dikatakan sebagai model untuk komputasi tunggal. Sedangkan ketiga model lainnya merupakan komputasi paralel yang menggunakan beberapa processor. Beberapa contoh komputer yang menggunakan model SISD adalah UNIVAC1, IBM 360, CDC 7600, Cray 1 dan PDP 1
STMIK STIKOM BALI
4

ARSITEKTUR SISD

STMIK STIKOM BALI

CONTOH SISD

STMIK STIKOM BALI

SIMD
Yang merupakan singkatan dari Single Instruction, Multiple Data. SIMD menggunakan banyak processor dengan instruksi yang sama, namun setiap processor mengolah data yang berbeda. Sebagai contoh kita ingin mencari angka 27 pada deretan angka yang terdiri dari 100 angka, dan kita menggunakan 5 processor. Pada setiap processor kita menggunakan algoritma atau perintah yang sama, namun data yang diproses berbeda. Misalnya processor 1 mengolah data dari deretan / urutan pertama hingga urutan ke 20, processor 2 mengolah data dari urutan 21 sampai urutan 40, begitu pun untuk processor-processor yang lain. Beberapa contoh komputer yang menggunakan model SIMD adalah LLIAC IV, MasPar, Cray X-MP, Cray Y-MP, Thingking Machine CM-2 dan Cell Processor (GPU)
STMIK STIKOM BALI

ARSITEKTUR SIMD

STMIK STIKOM BALI

CONTOH SIMD

STMIK STIKOM BALI

MISD
Yang merupakan singkatan dari Multiple Instruction, Single Data. MISD menggunakan banyak processor dengan setiap processor menggunakan instruksi yang berbeda namun mengolah data yang sama. Hal ini merupakan kebalikan dari model SIMD. Untuk contoh, kita bisa menggunakan kasus yang sama pada contoh model SIMD namun cara penyelesaian yang berbeda. Pada MISD jika pada komputer pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima sama-sama mengolah data dari urutan 1-100, namun algoritma yang digunakan untuk teknik pencariannya berbeda di setiap processor. Sampai saat ini belum ada komputer yang menggunakan model MISD
STMIK STIKOM BALI
10

ARSITEKTUR MISD

STMIK STIKOM BALI

11

MIMD
Yang merupakan singkatan dari Multiple Instruction, Multiple Data. MIMD menggunakan banyak processor dengan setiap processor memiliki instruksi yang berbeda dan mengolah data yang berbeda. Namun banyak komputer yang menggunakan model MIMD juga memasukkan komponen untuk model SIMD. Beberapa komputer yang menggunakan model MIMD adalah IBM POWER5, HP/Compaq AlphaServer, Intel IA32, AMD Opteron, Cray XT3 dan IBM BG/L
STMIK STIKOM BALI
12

ARSITEKTUR MIMD

STMIK STIKOM BALI

13

CONTOH MIMD

STMIK STIKOM BALI

14

Multi Processor

Pada awalnya Multi Core diawali oleh Sistem Multi Prosesor. Sistem ini membutuhkan sumberdaya untuk masing-masing prosesornya, sedangkan untuk interkoneksinya, dibutuhkan sebuah BUS berkecepatan tinggi. Pada gambar di diatas ini dapat dilihat bahwa setiap elemen prosesor memiliki RAM dan FSB tersendiri, lalu efisiensi komunikasi prosesor dihubungkan dengan sebuah interkoneksi yang disebut Hyper Transport.
15

STMIK STIKOM BALI

Peningkatan kinerja berbanding dengan kecepatan dan kapasitas RAM yang digunakan pada masing-masing elemen pemroses. Grafik pada gambar diatas menunjukan bahwa bandwidth memori lebih tinggi daripada efisiensi komunikasi serta kapasitas memori. Bandwidth yang besar ini mampu meningkatkan throughput data yang digunakan pada setiap elemen pemroses sehingga pada hal ini sistem multi prosesor menjadi pilihan enterprise yang membutuhkan waktu proses yang singkat.
STMIK STIKOM BALI
16

Multicore
Untuk membuat sistem multi prosesor dibutuhkan biaya serta algoritma tersendiri untuk mengendalikan dan memproses input, oleh karena itu untuk mereduksi harga, dibuatlah sistem Multi-Core yang dapat mengetengahkan masalah antara biaya dan kecepatan komputasi seperti yang ditampilkan pada gambar di bawah ini.

STMIK STIKOM BALI

17

MULTICORE LANJUTAN
Pada sistem multi core, elemen pemroses memiliki satu buah RAM yang dapat diakses secara bersamaan (shared). Secara teoritis, sistem multi core mampu menangani suatu proses dengan p-kali kecepatan pemroses single-core dimana p adalah core dari suatu pemroses. Karena sistem ini memiliki memori yang bersifat shared (berbagi-pakai) maka throughput data yang diproses kurang lebih menjadi n/p throughput data daripada sistem Multi-Prosesor, dimana n adalah jumlah memori yang terpasang pada p elemen pemroses. Sistem multi core menjadi solusi yang tepat apabila user menginginkan kecepatan pemroses yang besar, tetapi memiliki dana yang terbatas untuk investasi memori. Sedangkan pada level enterprise, sistem ini menjadi tidak efektif karena dengan jumlah memori yang tak memadai, hal ini dapat menjadi bottle neck untuk tiap-tiap elemen pemroses

STMIK STIKOM BALI

18

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa efisiensi komunikasi meningkat secara signifikan, hal ini dikarenakan interkoneksi antara elemen pemroses sangat dekat, sehingga tak dibutuhkan interkoneksi tersebut melayani dua buah pemroses yang rumit dan panjang untuk menjembatani pemrosesan data yang terjadi. Sedangkan bandwidth terlihat tidak maksimal, hal ini sudah jelas terjadi karena memori yang bersifat shared membagi bandwidth yang sudah ada kepada tiap-tiap core. Selain itu juga, kapasitas memori menjadi lebih kecil untuk tiap pemroses, artinya, tiap core mendapat jumlah space memori yang dinamis tergantung dari ketersediaan space memori yang tak digunakan oleh core yang lain
STMIK STIKOM BALI
19

PC-Clustering
Secara harfiah, clustering berarti pengelompokan. PC-Clustering dapat diartikan pengelompokan beberapa buah PC menjadi satu kesatuan dan mampu memproses dengan interkoneksi jaringan baik itu lokal maupun internet. Pada dasarnya pada sistem ini, sebuah PC dapat diibaratkan satu buah elemen pemroses, untuk dapat menggunakan PC sebagai bagian dari suatu elemen pemroses dibutuhkan software yang sebelumnya telah didesain untuk keperluan tertentu
STMIK STIKOM BALI
20

Setelah client menerima tugas, maka tugas tersebut akan langsung dikerjakan apabila prosesor dalam keadaan idle dari operasi lain. Setelah proses selesai, data yang telah terproses akan dikirim kembali ke server lalu client meminta tugas lain untuk dikerjakan.
STMIK STIKOM BALI
21

Grafik di atas menunjukan bahwa sistem cluster sangat unggul pada bandwidth memori serta kapasitas memori. Tetapi terlihat juga bahwa efisiensi komunikasi sangat rendah, hal ini dapat disebabkan karena throughput interkoneksi yang digunakan tidak secepat bus yang digunakan untuk penghubung antarprosesor pada sistem multiprosesor.
STMIK STIKOM BALI
22

PERTANYAAN ?

STMIK STIKOM BALI

23

TUGAS
Kelompok beranggotakan max 5 orang. Persentasikan materi sesuain dengan undian yang didapatkan kelompok.

STMIK STIKOM BALI

24

MATERI
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. SISD MISD MIMD ANALISA ALGORITMA SEKUENSIAL ANALIA ALGORITMA PARAREL PARAREL RANDOM ACCESS MACHINE PARAREL REDUCTION ALGORITMA PARAREL
25

STMIK STIKOM BALI

1. DEFINISI DAN PENJELASAN LENGKAP 2. CONTOH CONTOH 3. STUDI KASUS *BILA ADA

STMIK STIKOM BALI

26

Anda mungkin juga menyukai