Anda di halaman 1dari 13

Stroke didefinisikan sebagai suatu manifestasi klinis gangguan peradaran darah otak yang menyebabkan deficit neurologis sebagai

akibat iskemia atau hemoragi sirkulasi saraf otak (IPD.2007) Stroke non hemoragik (SNH) adalah cidera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak terjadi akibat pembentukan thrombus di arteri cerebrum atau embolis yang mengalir ke otak dan tempat lain di tubuh. (Pahria,2004)

Menurut Smeltzer, 2002 Trombosis cerebral Emboli Iskemia (penurunan aliran darah ke otak) Junaidi, 2006 Aterosklerosis Emboli Infeksi Obat-obatan Hipotensi atau hipertensi.

Transient Ischemic attack (TIA) Reversible iskemic neurologic deficit (RIND) Stroke in Evolution Stroke in Resolution Completed stroke (Infark cerebri)

Otak menerima aliran darah dengan fungsi yang normal, serta membutuhkan oksigen dan glukosa. Secara umum aliran darah sangat penting untuk pergerakan sampah dari metabolic, karbon dioksida, dan laksit aksid. Infark serebri diawali dengan terjadinya penurunan Cerebral Blood Flow (CBF) yang menyebabkan suplai oksigen ke otak akan berkurang. Derajat dan durasi penurunan Cerebral Blood Flow (CBF) kemungkinan berhubungan dengan jejas yang terjadi. Jika suplai darah ke otak terganggu selama 30 detik, maka metabolisme di otak akan berubah. Setelah satu menit terganggu, fungsi neuron akan berhenti.

Stroke Non Haemoragik (SNH) dapat berupa iskemia atau emboli dan trombosis serebral, biasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder. Kesadaran umummnya baik.Dalam keadaan iskemik, kadar kalium akan meningkat disertai penurunan ATP dan kreatin fosfat. Akan tetapi, perubahan masih bersifat reversibel apabila sirkulasi dapat kembali normal. (Price.2006)

Mendadak ada nyeri Parathesia, paresis, plegia sebagian badan Dysphagia Kehilangan komunikasi Gangguan persepsi Perubahan kemampuan kognitif dan efek psikologis Disfungsi kandung kemih Defisit neurologik stroke

Phase Akut
Pertahankan TTV Reperfusi dengan trombolityk atau vasodilation Pencegahan peningkatan TIK Mengurangi edema cerebral dengan diuretik Memposisikan pasien

Post phase akut :


Pencegahan spatik paralisis dengan antispasmodik Program fisiotherapi Penanganan masalah psikososial

Hipoxia serebral Aliran darah serebral Embolisme serebral Dekubitus Kejang atau konvulsi Vasospasme Hidrosefalus Disritmia

Laboratorium CT scan kepala untuk mengetahui lokasi dan luasnya perdarahan atau infark MRI untuk mengetahui adanya edema, infark, hematom dan bergesernya struktur otak angiografi untuk mengetahui penyebab dan gambaran yang jelas mengenai pembuluh darah yang terganggu

Asuhan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai