Anda di halaman 1dari 3

RIFQI RIZQULLAH 170110110116 ADMINISTRASI NEGARA (B) TUGAS 5 REVIEW PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Dalam pembahasan berikut ini diambil dari buku yang berjudul Kejadian yang berada didalam pembangunan Indonesia di dalam buku ini dibahas atau diceritakan berakhirnya karir Bandit Ekonomi, pada bab Negara Korup dan Brutal dibahas akibat dari perlakuan pada Bandit Ekonomi, seperti laporan Global Development Finance dari Bank Dunia dan IMF-IFS (Statistika Keuangan Internasional IMF), utang luar negeri Indonesia (sebagai persentase GDP atau produk domestik kotor) terus menduduki tingkat tertinggi diantara negara Asia lainnya. Selama masa kritis 1990-1996 yang menggiring runtuhnya Asia pada 1997, angka ini melambung sekitar 60 persen atau lebih tinggi lagi (sedangkan Thailand 35 persen, China dan Hongkong 15 persen, dan Singapura dan Taiwan 10 persen). Bunga utang plus utang jangka pendek Indonesia sebagai persentase cadangan luar negeri, rata-rata melonjak nyaris 300 persen selama tahun 1990-1996 (bandingkan dengan Thailand 120 persen, China 60 persen, dan Hongkong dan Taiwan 25 persen). Sudah jelas kami membebani utang yang jumlahnya begitu mencengangkan hingga negara ini tidak mampu melunasi. Maka Indonesia dipaksa menebus utang dengan memuaskan hasrat korporasi kami. Dengan begitu tujuan dari para Bandit Ekonomi tercapai. Apa yang diakukan para bandit ekonomi tersebut adalah memperlakukan para buruh layaknya seperti budak, mereka memeras keringat para buruh dengan bayaran yang rendah tanpa memperhatikan keamanan, apabila mereka melawan maka mereka dihajar ataupun dibunuh, dengan upah yang sangat rendah para buruh dipaksa bertahan ataupun memaksa untuk bertahan hidup. Negara korup dan brutal judul ini sangat ditujukan untuk bangsa indonesia mengenai persepsi dan pengalamannya terhadap bangsa ini karena ia sangat mengetahui apa saja yang terjadi karena ia ikut turut merasakan perubahan yang bangsa ini alami dan mungkin karena ingin melakukan penebusan dosa ia ingin sekali merasakan turun langsung ke bawah melihat apa yang dirasakan rakyat indonesia untuk lebih mendalami kerusakankerusakan apa yang terjadi dan mungkin baginya ini salah satu cara untuk mengetahui arti hidup sebenarnya. Karena dia sudah mengetahui dan berkontribusi dengan para

bandit ekonomi yang lain dalam memperoleh dan mengeksploitasi negara-negara pada dunia ketiga. Selalu saja ada suatu kebijakan-kebijakan yang sangat dianggap sebagai suatu penolong dalam rangka pembangunan ini dengan selalu mengharapkan keajaiban ekonomi padahal hal ini dilakukan bukan hanya sedikit ongkos yang dikeluarkan oleh negara. Sehingga mengakibatkan utang dalam negeri semakin melonjak. Lebih parah lagi asing masuk dengan melakukan eksploitasi sumber daya. Dan menguras masyarakat indonesia pada mayoritas yang sebagian sebagai buruh. Keuntungan hanya bisa dirasakan oleh para elit politik pada saat itu dan orang-orang dengan ekonomi keatas sementara rakyat yang miskin hanya menambahkan beban karena hal ini. miris sekali ketika saya membaca dan sangat melihat pada kenyataannya. Bibit pembangunan yang ditanam dengan cara modernisasi dengan iming-iming kesejahteraaan ini sangat memojokan keadilan sosial yang tertuang pada sila kelima, akibat bangsa ini sangat mudah di pengaruhi oleh kekuatan luar. Lanjut kepada sumber daya manusia potensi bangsa ini yang sebenarnya sangat besar hanya di posisikan menjadi buruh dan lebih buruk lagi dengan upah yang sangat minimal. Sementara tenaga mereka sangat terkuras dan sangat tidak berprikemanusiaan. Untuk meminimalisir biaya produksi perusahaan yang mempunyai korporasi internasional dan bantuan kebijakan-kebijakan oleh lembaga internasional mereka sangat diuntungkan untuk memanfaatkan pasar, tenaga dan sumber daya manusia maupun alam negeri yang tidak bisa berkembang ini. Peristiwa yang terjadi tidak terlepas dari dukungan pemerintah Indonesia yang banyak meleluasakan perusahaan asing untuk tidak bertindak seperti itu dan pencarian keuntungan semata. Di masa presiden Soeharto Amerika mendukung kediktatorannya untuk mengontrol masuknya perusahaan-perusahaan Amerika ke Indonesia. Dengan keuntungan yang didapatkan oleh presiden dan para oknum-oknum politik lain mereka membebaskan perusahaan Amerika tersebut untuk mempekerjakan pekerja Indonesia dengan tidak layak. The New York Times mengatakan bahwa Indonesia secara rutin masuk dalam jajaran Negara terkorup di dunia dalam berbagai survei internasional. Dalam kasus Timor Timor ternyata Amerika bisa dikatakan ikut membantu Indonesia untuk menginvasi tentara Timor Timor yang brutal. Presiden Soeharto dan Amerika ternyata bekerja sama untuk melakukan itu karena mereka menilai banyak potensipotensi yang ada di Timor Timor. Kasus inin sejatinya memiliki tujuan untuk mengamankan sumber daya yang diinginkan koorporasi multinasional dengan dana pemerintah Presiden Soeharto. Meskipun yang mengambil untung adalah perusahaanperusahaan pengolah minyak dan mineral lain, mereka diboncengi berbagai ragam

koorporasi yang meracu keuntungan dari buruh murah, sumber daya alam dan pasar Indonesia untuk berbagai proyek pembangunan dan barang konsumsi. Setelah tiga puluh dua tahun menjabat sebagai presiden akhirnya Soeharto mundur dari jabatannya karena desakan yang ada dimana-mana di Indonesia dan pada tahun 2004 digantikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Pada mula pemerintahan presiden SBY Indoneisa diterjang Tsunami yang menghancurkan daerah Aceh. Ratusan ribu orang meninggal dalam bencana besar tersebut dan Indonesia adalah salah satu Negara yang terkena dampak Tsunami besar. Peristiwa ini tentu menggugah mata dunia untuk membantu Indonesia untuk segera bangkit setelah peristiwa tersebut. Bantuan-bantuan dari negara di dunia terus berdatangan terlebih lagi Amerika yang segera cepat membantu Indonesia untuk mengevakuasi korban dengan bantuan alat-alat berat yang bernilai satu juta dollar. Amerika membantu Indonesia dalam pemulihan-pemulihan objek vital yang hancur diterjang Tsunami. Itulah gambaran yang ada didalam buku ini, Amerika terlihat banyak berperan besar dalam pengolahan sumber daya alam yang ada di Indonesia. Amerika dan Negara lain tidak begitu saja rela membantu pembangunan yang ada di Indonesia, tetapi ada maksud lain dari itu semua. Disinilah peran pemerintah harusnya jeli untuk melihat itu semua dan membantu rakyat mengubah perekonomian yang ada tidak harus bergantung pada bantuan asing, tetapi harus mandiri dalam melakukan pengolaham sumber daya yang sangat berpotensi di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai