Anda di halaman 1dari 10

PENYAKIT tuberculosis (TBC) sudah dikenal manusia sejak lama.

Penyakit ini tak mematikan, namun bisa disembuhkan asal terdeteksi secara dini dan penderitanya melakukan pengobatan dengan benar.

Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia. Hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang bebas TBC. Angka kematian dan kesakitan akibat kuman mycobacterium tuberculosis ini pun tinggi.

Tingkat prevalensi penderita TBC di Indonesia diperkirakan sebesar 289 per 100 ribu penduduk dan insidensi sebesar 189 per 100 ribu penduduk. Bahkan 27 dari 1.000 penduduk terancam meninggal seperti yang dilaporkan Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yang dihimpun sepanjang 2011 mengenai tuberkulosis (TBC) di Indonesia.

Laporan tersebut juga meliris bahwa angka penjaringan penderita baru TBC meningkat 8,46 persen dari 744 penderita TBC di 2010 menjadi 807 per 100.000 penduduk di 2011. Namun, kabar baiknya angka kesembuhan pada 2011 mencapai target sebesar 83,7 persen dan angka keberhasilan pengobatan pada 2011 mencapai target sebesar 90,3 persen.

Melalui data tersebut menunjukkan bahwa tiap tahunnya penderita TBC meningkat secara siginfikan. Peningkatan ini sejatinya harus disikapi dengan berbagai tindakan, baik preventif maupun kuratif oleh segenap masyarakat. Masalah kesehatan harus disadari oleh setiap orang, termasuk soal TBC.

"TBC bukan merupakan penyakit mematikan. Namun, bisa disembuhkan melalui peengobatan rutin minimal selama 6 bulan," kata Dr Ari Fahrial Syam Sp.PD Spesialis Penyakit Dalam dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI-RSCM.

Menurut Ari, pada 2 bulan pertama pada umumnya pasien yang menderita TBC

harus minum obat minimal sebanyak 4 macam obat antara lain yang sering digunakan sebagai pengobatan pertama yaitu rifampisin, isoniasid (INH), pirazinamid dan ethambutol. Terus terang kita tidak bisa lari dari kenyataan bahwa minum obat dengan berbagai macam dan jangka waktu yang panjang membuat kepatuhan seseorang akan berkurang. Kepatuhan dan keinginan untuk sembuh adalah syarat yang harus dimiliki oleh seseorang yang menderita TBC," ungkap Ari.

Di sisi lain juga perlu disampaikan jika penyakit dan kuman TBC tersebut masih ada pada paru-paru pasien tersebut, maka mereka potensial untuk menularkan kepada orang lain. Karenanya, bagi penderita TBC ada 2 hal yang selalu diperhatikan kesembuhan diri sendiri dan tidak menularkan kepada orang lain.

Saat ini bagi masyarakat tidak mampu disediakan obat anti TBC gratis yang disediakan di Puskesmas-puskesmas baik puskesmas kelurahan dan kecamatan. Yang terpenting adalah segera mendeteksi anggota keluarga yang mempunyai gejala-gejala terinfeksi TBC dan segera membawa ke puskesmas untuk dievaluasi lebih lanjut dan jika terbukti menderita TBC masuk dalam program pengobatan TBC yang saat ini diberikan cuma-cuma.

Lebih jauh Ari menguraikan, ciri utama pasien TBC yakni, batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan.

Tidak ada gejala yang berhubungan dengan TBC aktif. Hanya saja ini jika sistem kekebalan tubuh seseorang melemah, gejala yang muncul ketika infeksi TBC akan berkembang secara bertahap, dan mungkin butuh waktu beberapa minggu sebelum Anda tahu kalau penyakit yang Anda alami TBC.

Meskipun bakteri TBC dapat menginfeksi setiap organ seperti ginjal, kelenjar getah bening, tulang, sendi dalam tubuh, penyakit ini umumnya terjadi di paruparu. Gejala umumnya bisa Anda ketahui seperti batuk yang berlangsung lebih dari 2 minggu dengan dahak berwarna hijau, kuning, atau berdarah, penurunan berat badan, kelelahan, demam, keringat di malam hari, menggigil, nyeri dada, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan.

Diagnosis TBC juga bisa dilakukan dengan tes kulit, sinar-X, analisis dahak (BTA dan biakan), dan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk mendeteksi materi genetik dari penyebab bakteri TB. Selain pengobatan dengan berbagai obat pasien yang mengalami menderita TB juga harus terus menerus memperhatikan makanannya. Diusahakan agar selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi. Ironisnya umumnya pasien yang mengalami penyakit TBC ini berasal dari golongan masyarakat miskin. Sehingga selain kendala berobat, konsumsi makanan yang bergizi juga menjadi hal yang sulit dilakukan sehingga pada akhirnya pasien dengan TBC tidak bisa disembuhkan dengan baik, tegas Ari.

Program pengobatan gratis yang saat ini ada di puskesmas harus secara terus menerus dilakukan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Tambahan susu dan makanan lainnya, juga seharusnya dapat diusahakan oleh pemerintah daerah setempat untuk turut membantu pasien yang menderita TBC. Mata rantai penularan harus diputuskan dengan mengobati pasien yang menderita TBC sampai sembuh. (zul)

Kulit manggis dan daun sirsak merupakan bahan alami yang mampu melawan penyakit tbc dengan cara membunuh virus dan bakteri yang menyerang paru paru. Pengobatan tbc yang dikenal sulit kini bukan masalah lagi, berkat kemajuan teknologi dibidang kesehatan kini bahan untuk pengobatan penyakit tbc bisa Anda dapatkan dengan mudah.

Pengobatan tbc Baiklah sebelum kita membahas lebih jauh mengenai kulit manggis dan daun sirsak untuk pengobatan tbc, Alangkah baiknya kita mengenal sedikit mengenai penyakit tbc itu sendiri, agar lebih mudah memahami cara kerja kulit manggis dan daun sirsak sebagai pengobatan tbc. Untuk itu simak ulasan singkat mengenai penyakit tbc berikut ini. Sekilas mengenai penyakit tbc (Tuberkulosis) Penyakit TBC/TB dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki ataupun perempuan), dan yang paling berbahaya lagi, penyakit ini bisa menular kepada siapa saja. Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penularan penyakit TBC adalah melalui udara yang tercemar oleh Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan/dikeluarkan oleh si penderita TBC saat batuk, dimana pada anak-anak umumnya sumber infeksi adalah berasal dari orang dewasa yang menderita TBC. Bakteri ini masuk kedalam paru-paru dan berkumpul hingga berkembang menjadi banyak (terutama pada orang yang

memiliki daya tahan tubuh rendah), Bahkan bakteri ini pula dapat mengalami penyebaran melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening sehingga menyebabkan terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti otak, ginjal, saluran cerna, tulang, kelenjar getah bening dan lainnya meski yang paling banyak adalah organ paru. Masuknya Mikobakterium tuberkulosa kedalam organ paru menyebabkan infeksi pada paru-paru, dimana segeralah terjadi pertumbuhan koloni bakteri yang berbentuk bulat (globular). Dengan reaksi imunologis, sel-sel pada dinding paru berusaha menghambat bakteri TBC ini melalui mekanisme alamianya membentuk jaringan parut. Akibatnya bakteri TBC tersebut akan berdiam/istiraha. Pengobatan penyakit tbc tradisional Dari penjelasan diatas, dimana penyebab penyakit tbc adalah dikarenakan virus dan bakteri dan bisa menular lewat udara.Dan untuk Pengobatan tbc dengan kulit manggis dan daun sirsak merupakan solusi tepat, keduanya mampu melawan bakteri dan virus sama baiknya dengan kandungan xanthone pada kulit manggis dan acetogenin pada daun sirsak, berikut rincian menurut para peneliti tentang daun sirsak dan kulit manggis untuk pengobatan tbc. Daun sirsak untuk pengobatan tbc Daun sirsak selain dikenal sebagai obat kanker juga memiliki khasiat lainnya yakni sebagai pengobatan tbc, kemampuannya dalam membasmi virus dan bakteri sudah teruji, bahkan penelitian di Amerika serikat daun sirsak tidak hanya baik melawan viru bakteri Mikobakterium tuberkulosa, bahkan virus Hiv, virus malaria dan imunospresif dan virus herpes simleks (HSV-1) yang menyerang kulit. Para peneliti di Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tahun 1997 menyatakan bahwa NADH dehidrogenase di dalam ekstrak daun sirsak sebagai penghambat inveksi virus HIV. NADH dehidrogenase adalah enzim di dalam protein yang terikat oleh membrane dari sistem transport electron mitokondria.

Selain itu, hasil penelitian yang tercantum dalam review Laporan Ilmiah Skaggs tahun 1997 sampai 1998 menyatakan annonaceous acetogenins terutama yang berdekatan dengan cincin bis-tetrahidrofuran (THF) berperan sebagai sitotoksik terhadap aktivitas virus malaria dan imunospresif (Zuhud, 2011). Menurut Padma dkk. (1999), ekstrak daun sirsak dapat melawan virus herpes simleks (HSV-1) yang menyerang kulit. Menurut Takashi dkk. (2006), senyawa acetogenins dan beberapa alkaloid murisolin, cauxine, couclamine, stepharine, dan reticulin di dalam daun sirsak mampu bertindak sebagai antibakteri. Kandungan fitokimia annonaceous acetogenins pada ekstrak daun sirsak merupakan agen aktif antibakteri. Kulit manggis untuk pengobatan tbc kulit manggis memiliki kandungan xanthone yang sangat luar biasa, dimana menurut para ahli xanthone mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan radikal bebas dalam tubuh juga memperbaiki organ tubuh yang rusak akibat infeksi dari radikal bebas dalam tubuh. Hasil penelitian di Tokyo pada tahun 2003, menunjukkan bahwa antioksidan xanthone dalam manggis (dan kulit manggis) juga memiliki efek antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti mycobacterium tuberculosis [penyebab TBC] dan staphylococcus aureus [penyebab infeksi dan gangguan pencernaan]. Ekstrak kulit manggis juga dipercaya dapat mengobati artritis, asma, alzheimer, alergi, dispepsia [gangguan pencernaan], jerawat eksim. Beberapa penelitian tentang manfaat senyawa xanthone memperlihatkan bahwa xanthone bersifat antimikroba terhadap MRSA [methicillin resistant staphylococcus aureus], yaitu bakteri yang telah kebal terhadap obat antibiotik yang dapat menyebabkan infeksi parah. Penyakit akibat MRSA memang tidak dikenal di Indonesia. Namun di beberapa negara, seperti Amerika, bakteri ini sangat menakutkan karena dalam waktu singkat akan memakan sel-sel tubuh

manusia. Bakteri ini dapat menyebabkan cacat fisik dan kematian pada penderitanya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suksamran pada tahun 2003, kandungan alpha-mangostin, beta-mangostin, dan garcinone B pada manggis mampu menghambat pertumbuhan bakteri mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit paru-paru atau tuberkulosis [TBC]. TBC merupakan penyakit yang masih diperhatikan karena Indonesia belum sepenuhnya bebas dari penyakit tersebut. Hasil penelitian tentang xanthone dari tepung kulit manggis membuktikan bahwa xanthone mampu mematikan bakteri Salmonella enteritidis yang sering menyebabkan penyakit melalui konsumsi makanan [foodborne disease]. Salmonella yang mampu diinokulasikan dan berkembang biak di dalam medium agar-agar [PDA] ditetesi dengan ekstrak kulit manggis. Hasilnya, kulit manggis dapat merangsang produksi sel fagositik yang akan mematikan bakteri intraseluler. Pengobatan Tbc tradisional rekomendasi! Pengobatan tbc tradisional yang kami rekomendasikan adalah dengan obat herbal ace maxs, dimanan obat herbal ace maxs merupakan obat yang berbahan dasar dari kulit manggis dan daun sirsak.

Ace maxs merupakan kombinasi bahan-bahan alami pilihan seperti daun sirsak, kulit manggis, bunga rosella dan lainnya yang saling menunjang untuk pengobatan tbc. Ace mxs terbuat dari bahan alami tanpa bahan kimia sehingga

dengan obat ace maxs Anda bisa mendapatkan kesehatan secara alami, rasa manis pada obat herbal ace maxs dihasilkan oleh madu murni yang aman bagi pengidap penyakit diabetes (Penyakit gula darah). Ace maxs di produksi dengan pengawasan para ahli dan teknologi modern sehingga saripati dari bahan-bahan alami dapat diserap secara sempurna dan dikemas kedalam obat herbal ace maxs. Bagi Anda yang berminat dengan obat herbal ace maxs klik, Cara pemesanan ace maxs

Jika kita melihat orang lain yang sakit,atau mungkin diri kita sendiri yang sakit,kita akan bisa melihat ciri-ciri penyakit tersebut,sehingga kita bisa mengambil kesimpulan atau dugaan terkena penyakit tertentu. Begitu juga dengan penyakit tuberkulosis atau tb.Apa sajakah ciri-ciri penyakit tbc itu? Untuk beberapa orang, tanda-tanda tuberculosis atau tbc yang sangat gampang dikenali yaitu batuk-batuk. walau sebenarnya masih banyak tanda-tanda yang lain, layaknya nafsu makan menyusut serta nyeri punggung bila infeksinya telah mulai menyerang tulang. Gejala-gejala tersebut nampak saat status infeksinya yaitu tb aktif, yaitu telah mengakibatkan sakit. didalam banyak kasus, infeksi tbc ( yang resminya disingkat tb ) tidak senantiasa mengakibatkan sakit hingga tidak memunculkan tanda-tanda dinamakan tb laten. Ciri ciri telah terinfeksi tbc seperti berikut. Batuk kronis Beberapa dokter menganjurkan, batuk yang tidak pulih sampai 2 pekan mesti segera dibawa dikarenakan selalu ada kemungkinan tertular tbc. batuk dikarenakan infeksi tbc umumnya dibarengi dahak kental, terkadang juga ada bercak darah jika infeksinya telah mulai kronis. Demam Semua type infeksi biasanya ditandai adanya demam atau peningkatan suhu tubuh, yang berarti sistem kekebalan tubuh tengah berupaya memerangi kuman. infeksi tbc juga mengakibatkan demam yang terkadang dibarengi menggigil serta keringat dingin. Berat badan turun

Umumnya pengidap tbc mengeluhkan hilangnya nafsu makan sepanjang berharihari. efeknya yang dapat segera dilihat penurunan berat badan dengan mencolok, sebagai salahsatu gejala sangat khas pada infeksi tbc di paru-paru. Sesak napas Infeksi kuman tbc di paru-paru ataupun saluran yang terhubung kesana amat merubah sistem pernapasan. situasi ini bisa memunculkan tanda-tanda sesak napas dibarengi nyeri dada, lantas bila dipindai dengan rontgen maka dapat terlihat ada flek yang mengisyaratkan ada rusaknya di jaringan paru. Lemas serta cepat letih Fungsi sistem pernapasan menyusut dikarenakan jaringan paru-paru mengalami kerusakan, ditambah nafsu makan menyusut maka akhirnya menjadi lemas serta cepat letih. pengidap tbc biasanya terlihat lesu, sedikit-sedikit mengeluh kelelahan tiap-tiap tengah melakukan aktivitas. Diperkirakan 15 % pengidap tbc juga alami infeksi di luar jaringan paru-paru, di antaranya di jaringan tulang punggung dengan tanda-tanda khas berbentuk nyeri punggung. lebih kurang 25 % dari type tbc yang dimaksud tb extrapulmonary ini berawal dari tbc paru yang tidak terobati dengan baik. Demikian itulah beberapa ciri-ciri penyakit tbc yang bisa kita lihat atau rasakan sendiri,meskipun kadang untuk beberapa kasus tb juga jarang ditemukan ciri-ciri khusus seperti diatas,sehingga kadang penanganannya sedikit terlambat.Segera lakukan cara pengobatan tbc yang aman dan efektif untuk mengatasi penyakit tuberculosis ini.

Anda mungkin juga menyukai