Anda di halaman 1dari 3

Bathiniyyah (Kejawen) Itu Kafir dan Pembunuh

Bismillaahi aktubu,

Semoga Allahu Tabaraka Ta’ala melaknat mereka dan menjauhkan mereka


dari rahmat-Nya, kecuali, kecuali bila mereka bertaubat.

Walaupun mereka banyak, mereka tidak bisa lagi menyakiti manusia yang
sudah wafat tsb.

Buktinya mereka malah sudah dipecundangi oleh 2 orang Salafi. Dan aliran
mereka sudah ditolak mentah-mentah secara tidak tehormat dan bahkan
bagaikan ditamparkan ke muka mereka keras-keras oleh pemerintah
Indonesia, alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin (segala puji bagi Allah Tuhan
semesta sekalian alam).

Mereka tidaklah membunuh Salafi Insya Allah tsb, kecuali mereka akan di
masukkan ke neraka, kecuali jika mereka bertaubat. Sedangkan seorang
Salafi tsb akan dimasukkan ke Surga, Masya Allahu tsumma syi’na (atas
kehendak Allah kemudian kehendak saya).

Dan tidaklah mereka membunuh sang pelawak kondang tsb melalui tabrakan
dengan truk itu, kecuali hanya karena Ia beriman kepada ‘Aziizil Hamiid
(Maha Perkasa dan Maha Terpuji).

Ya kepada mereka saya tanyakan “Apakah anda berasal dari keturunan


Islam? Ya biasanya memang mereka ini menjadi Muslim hanya karena itu
atau lainnya, sedangkan mereka menyombongkan dirinya dengan itu.
Jadi saya katakan kepada mereka agar membaca ini ‘Saya beriman kepada
Allahu Subhaanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya kemudian kepada jalannya
kaum yang beriman (dari Muhajirin dan Anshar).’ An Nisa (4):115. Dengan
mengimaninya dan meyakininya serta beramal Shalih berdasarkannya.“

Bahkan sang pelawak baik hati tsb telah memberi amanat kepada saya
“Jadilah Salafi sejati.”

Dan saya juga telah mengamanatkan hal-hal kepadanya, sebelum wafatnya.


Sampai berjumpa kembali di Jannah (Surga) saudaraku, Masya Allahu
tsumma syi’na.

Dan jari tengah kiri dari orang ‘Alawiyyin Bathiniyyah (pengklaim


menyembah ‘Ali sebagai Tuhan) itu putus dipotong belati oleh korbannya
sesaat sebelum mereka wafat bersama dalam tabrakan bunuh diri si Zindiq
insya Allah tsb dan begitu juga dengan jari tengah kanannya.

Mudah-mudahan Allahu Jalla Jalaaluhu menerima amal Muslim tsb, karena


sesungguhnya dia memotongnya hanya karena si Zindiq insya Allah tsb
sebelumnya, sebelum itu telah mengatakan “Itu tuhan (‘Ali) ngentot dengan
Fathimah (seraya mengacungkan jari tengah kanannya.”
Kemudian dia mengatakan “Itu tuhan (‘Ali) ngentot dengan kita semua
(seraya mengacungkan jari tengah kirinya).”

Yang dibalas oleh sang Muslim tsb ”Subhaanallah, itu hanya disebabkan
DNA yang telah diciptakan Allahu Jalla Jalaaluhu.”

Sang Zindiq insya Allah tsb mengatakan “Saya bukan keturunan Al Hasan,
melainkan keturunan Al Husein (sembari menyatakan kekecewaannya
dengan sebab itu).” Dan seterusnya dia menyatakan bahwa agama Kejawen
adalah agama dia, yaitu bahwa daerah-daerah di Indonesia memiliki agama
yang meyakini adanya istri tuhan.

Subhaanallah sang Maha Haq yang telah dibela oleh sang Syahid insya
Allah (korban), walau Allahu Subhaanahu wa Ta’ala dapat membela diri-
Nya sendiri, oleh karena dia mengatakan kepada si Zindiq insya Allah:

“Kami menghormati Al Hasan sebagai cucu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa


Sallam yang bukan seperti katamu, karena dia adalah Shahabat kecil yang
sangat jujur (tidak pernah Mudahanah: bermuka dua), sedangkan engkau
lebih menghormatinya daripada Al Husein Radhiyallahu ‘anhuma karena itu
(Mudahanah). Jadi kukatakan kepada setiap kaum yang demikian ‘Gigitlah
alat kemaluan semua bapakmu.’ “

Sang Syahid insya Allah tsb mungkin sekarang, insya Allah, sedang di
dalam perut burung hijau yang bertengger di lampion-lampion Surga
(Jannah) yang terbang kesana kemari .
Ia wafat Rahimahullah di hari Jum’at setelah Shalat Jum’at, Inna lillaahi wa
inna ilaihi raji’un.
Saya harap agar orang-orang Bathiniyyah, ‘Alawiyyin dan Zindiq dari
keturunan kaum Badui agar jangan lagi cemburu kepada kaum Quraisy.
Sesungguhnya keturunan itu hanyalah sesuatu yang akan mendukung amal
Shalih, yakni jika amal Shalih itu eksis.

Janganlah berbangga kecuali dengan Al Qur’an.

Sebelum wafatnya beliau bersama sang Kafir insya Allah tsb, Ia telah
merekam suara percakapan mereka yang terjadi di dalam mobil tsb. Ternyata
mereka tidaklah wafat dan mati (yang Bathiniyyah) kecuali dalam keadaan
kesakitan selama 1 jam. Si Bathini tsb membuka rahasia dia sebelum aksi
bunuh diri tsb, dan dia telah kehilangan kedua jari tengah serta lidahnya.
Ia ingin membalas perbuatan sang Salafi tsb, tetapi dia tidak sanggup, itulah
Takdir orang yang suka mematikan kesadarannya terhadap Islam yang benar.
Yang sukanya menjauh dari keIslaman.

Sedangan sang Salafi (Mukmin insya Allah) tsb menghembuskan napasnya


sesudah mengatakan ”Allahu akbar. Laa ilaaha illallaahu akbar, laa ilaaha
illallaahu wahdah, laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikallaahu, laa ilaaha
illallaahu lahul mulku wa lahul hamdu, laa ilaaha illallaahu wa laa haula wa
laa quwwata illa billaah.

Jadi pindahlah dari tempat yang membahayakan kepada tempat yang baik,
aman dan nyaman. Dan janganlah kecintaanmu akan kekuasaan membuatmu
dilalaikan dari Aqidah yang baik dan benar.

Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh (Semoga kedamaian,


kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia, dan kasih
sayang kepada Allah dan keberkahan dari-Nya agar dicurahkan kepada
kalian).

Assalaamu manit taba’al huda (Semoga keselamatan, kesejahteraan


dan keterlepasan dari aib kepada manusia yang mengikuti petunjuk).

Anda mungkin juga menyukai