Anda di halaman 1dari 4

KONSEP CERITA Konsep cerita dalam Timun Emas adalah sejenis komedi kontemporer yang mana didalamnya kami

mi masukkan unsur-unsur komedi. Hal itu kami pertimbangkan sebagai salah satu cara dari kami agar drama yang kami tampilkan tidak membosankan dan sekaligus tidak menjenuhkan bagi para penikmat drama. Cerita ini merupakan salah satu cerita yang diambil dari kumpulan drama-drama dari fakultas bahasa dan seni. Dan naskah ini telah kami rangkai dan kami revisi sedemikian rupa agar menarik bagi penonton. SINOPSIS CERITA Kisah dua insan manusia yaitu Adam dan Eva yang telah diusir dari Taman Firdaus oleh Santu Mikael. Namun selang beberapa tahun Adam dan Eva menghadap lagi ke Santu Mikael karena mempunyai masalah. Adapun masalahnya yaitu mereka telah mempunyai seorang anak, sewajarnya seorang anak meminum ASI akan tetapi seorang Eva tidak bisa melakukan tugas keibuannya disebabkan ASInya tidak mau keluar karena hal-hal tertentu. Maka Dario itu mereka menghadap ke Santu Mikael dan menceritakan segalanya.. Keputusan Santu Mikael adalah memberikan ijin kepada Adam dan Eva untuk mengambilkan susu untuk anaknya dari pohon susu yang ada di Taman Firdaus sehari hanya 3 kali. Ternyata keputusan yang telah diambil itu berat sebelah untung bagi Adam dan Eva sering membuiat masalah. Hal ini membuat Santu Mikael mengadakan rapat dadakan bersama Tujuh Bidadari untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka dengan rapat itulah muncullah ide cemerlang dari Bidadari Kelima. Adapun caranya adalah dengan memasangkan alat yang lebih dikenal dengan nama Termos Ajaib. Alat itu akan dipasang pada tubuh Adam dan Eva supaya mereka tidak bolak-balik ke Taman Firdaus. Akhirnya 4 Bidadari segera menuju bumi untuk memasangkan Termos Ajaib tersebut dan berbekal PETA BUMI, ternyata pada waktu pemasangan itu Adam tidak ada di rumah sehingga kedua Termos itu dipasang dipasang di tubuh Eva dan sampai sekarang tetap terpasang disitu karena 4 Bidadari telah kehilangan peta untuk pulang.

2.KONSEP PANGGUNG Dalam cerita ini terdiri dari 2 babak, konsep panggung sengaja kami buat sesederhana mungkin tetapi tidak mengurangi kesesuaian dengan kenyataan dalam kehidupan seharihari. Konsep panggung adalah Taman firdaus dan Bumi. Adapun poerperti yang kami pakai sebagai berikut : 1. 7 buah tongkat sebagai asesoris bidadari, selayaknya seorang bidadari harus memiliki tongkat untuk melengkapi karakter yang diperaninya dalam cerita tersebut. 2. 7 buah selendang bidadari, disamping dilengkapi dengan tongkat sang bidadari juga kami lengkapi dengan selendang sebagai hiasan diselempangkan dibadan agar kelihatan lebih meyakinkan karakter yang diperaninya. 3. 3 buah awan, kami juga membutuhkan 3 buah awan untuk menggambarkan background keadaan langit. 4. 1 buah kursi, kami juga menggunakan kursi untuk tempat duduk seorang raja, kita tahu identiknya seorang raja harus mempunyai singgasana. 5. 1 buah boneka bayi, kami menggunakan sebagai ganti bayi sungguhan yang dilahirkan Eva. Karena kami mustahil menghadirkan dan mengikutsrtakan bayi sungguhan. 6. 1 lembar kain panjang, kami menggunakannya untuk menutup para pemain pada waktu pemasangan termos ajaib. 3. KONSEP BUSANA Dalam cerita ini terdiri dari 2 babak, konsep busana sengaja kami buat sesederhana mungkin tetapi tidak mengurangi kesesuaian dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari. Konsep busana antara lain : 1. Santu mikael memakai jubah agar tampak layaknya seorang raja dan berwarna hitam agar kelihatan berwibawa, tegas dan menakutkan ( agak galak )

2. Adam memakai jas, celana kolor dan kaos oblong, tentu saja busana ini tidak dipakai sekaligus tetapi secara bergantian sesuaialur cerita. Adapun penggunaan celana kolor kaos oblong mengesankan karakter Si Adam itu ceroboh dan tidak tahu malu. 3. Eva memakai daster dan Kebaya, seperti halnya Adam busana Eva ini tidak dipakai sekaligus tetapi disesuaikan dengan alur cerita. Adapun penggunaan Daster agar Eva memberikan kesan agak gemuk dan body yang kurang seksi. 4. Bidadari memakai busana Kebaya agar memberikan kesan agak jaman terdahulu. 5. Dayang memakai pakaian dayang kami tidak memberikan busana Kebaya pada peran ini karena biar ada perbedaan antara Bidadari dengan Dayang. 6. Pengawal memakai pakaian layaknya seorang Pengawal Kerajaan. 4. KONSEP MUSIK 1. RnB, kami sengaja memasukkan musik aliran ini untuk mengawali adegan munculnya Santu Mikael yang terkesan Galak tetapi dibarengi unsure komedi. Musik ini kami anggap cocok arena bisa digunakan untuk menari. 2. Pop Inggris ( WestLife ), kami memasukkan musik ini dengan tujuan agar para penonton tidak terkesan bosan dengan cerita yang kami pentaskan dan karena cocok juga untuk mengiringi munculnya Adam dan Eva. 3. Pop Indonesia ( Jamrud ), kami memasukkan musik ini karena sangat cocok dengan alur cerita yaitu pada waktu Adam diusir dari Taman Firdaus dan dia mengucapkan terima kasih pada Santu Mikael. 4. Tangisan Bayi, kami memasukkan musik ini karena sangat cocok dengan alur cerita yaitu pada waktu anak Adam menangis karena ingin minum susu. 5. Dangdut ( Lagu Sedih ), kami memasukkan musik ini karena sangat cocok dengan alur cerita yaitu pada waktu Adam merasa sangat sedih sekali karena anaknya menangis terus.

6. RnB, musik ini berbeda dengan musik RnB yang awal. Musik kali ini untuk mengiringi munculnya Bidadari untuk menghadap Santu Mikael. Musik ini cocok karena Bidadari muncul dengan membawa tarian. BIDADARI TERSESAT DAN TERMOS AJAIB PARA PEMERAN

Anda mungkin juga menyukai