Anda di halaman 1dari 2

BAB II LAPORAN KASUS

Pasien bernama Tn. D, berusia 34 tahun. Alamat Pasien di Jl. Tapak Siring No. 2, Malang. Pasien adalah seorang petugas keamanan di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang. Pasien bersuku bangsa Jawa dengan No. RM xxxxxxx Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 20 November 2012. Pasien datang ke Poliklinik kulit dan kelamin RSSA dengan keluhan utama gatal yang terasa di seluruh tubuh. Gatal-gatal dirasakan sejak 5 tahun yang lalu. Awalnya, bercak muncul di daerah punggung saja namun kemudian menyebar ke dada, perut, hingga lengan. Kemudian, pasien lalu memakai obat salep Canesten dan keluhan berkurang, namun tidak menghilang. Keluhan menjadi bertambah parah sejak 2 minggu yang lalu. Pasien mengaku keluhan ini bertambah parah jika pasien berkeringat dan jika memakai pakaian yang tidak kering akibat hujan dan karena aktivitasnya sebagai keamanan yang membuatnya harus bergerak meskipun sedang musim hujan. Pasien mengaku salep canesten yang digunakan tidak lagi memberi efek yang diinginkan. Pasien sudah pernah menderita hal serupa sebelumnya sejak 5 tahun yang lalu. Pasien memiliki kebiasaan mandi 2 kali sehari dan mengganti pakaian 1 atau 2 kali setiap hari. Riwayat keluarga yang menderita hal serupa disangkal. Riwayat alergi disangkal. Riwayat pengobatan menggunakan salep canesten jika keluhan gatal muncul namun sejak 2 minggu yang lalu keluhan tidak menghilang. Pada pasien Tn. D ini kemudian dilakukan pemeriksaan fisik. Dari pemeriksaan fisik tersebut didapatkan, status generalis dengan keadaan umum baik, tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis GCS 456, dengan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 96x/menit, laju pernafasan 20x/menit, dan temperatur axilar 36.8 C. Pemeriksaan kepala, leher, thorak, abdomen, dan ekstremitas didapatkan hasil dalam batas normal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan status dermatologis, lokasi lesi di punggung, tepi badan kiri, perut, dada, lengan atas dan bawah kanan dan kiri, serta paha kiri, dengan distribusi lesi menyebar. Ruam berupa makula hiperpigmentasi, bentuk bulat dan ireguler, ukuran + 0,5 x 0,5 cm, batas tegas, multipel, skuama halus, coupe d angle of Beisner (+). Pasien Tn. D dilakukan pemeriksaan penunjang berupa lampu Wood. Hasilnya yaitu lampu wood memberikan fluoresensi berwarna kuning keemasan pada makula-makula tersebut. Selain itu dilakukan pula pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan mikologis

kerokan kulit dengan larutan KOH 10%. Hasilnya positif, yaitu tampak sphaghetti and meatball appearance. Melalui anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, yang dilakukan, maka kami mendiagnosis pasien ini menderita Pitiriasis Versicolor. Dengan diagnosis tersebut kemudian dilakukan terapi kepada pasien berupa sampo ketokonazole yang dipakai selama 1,5 bulan dengan cara pemakaian 15 menit sebelum mandi setiap 3 kali seminggu. Juga, kami berikan ketoconazole tablet 1 x 200 mg selama 7 hari. Saran kepada pasien agar menjaga kebersihan kulit dan tubuh, menggunakan pakaian yang dapat menyerap keringat, ganti pakaian jika berkeringat, salep dioleskan sampai ruam pasien hilang, dan mandi secara teratur paling sedikit 2 kali sehari untuk membersihkan kotoran dan keringat.

Anda mungkin juga menyukai