Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR PUSTAKA . Balai Penelitian Ternak. 2009. Ternak Mendukung Ketahanan Pangan. Warta Penelitian Dan Pembagunan Pertanian.

Vol. 31.No. 3. (http://www.pestaka-deptan.go.id). Jakarta. diakses tanggal 16 April 2010 Balai Penelitian Pasca Panen Pertanian. 2001. Kulit Bulu Kelinci Eksotis, Sebuah Peluang Bisnis yang Menarik. (http://www.pestaka-deptan.go.id). Jakarta. diakses tanggal 16 April 2010 Blakely. J dan D. H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan. Edisi keempat. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hal 747- 764 Budiono, M. 1993. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Kelompok Tani Ternak Ayam Buras Kabupaten Banyumas. Laporan Hasil Penelitian Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto (Tidak dipublikasikan) Depari, E. dan C. M. Andrew. 1995. Peranan Komunikasi Massa Dalam Pembangunan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Ensminger, M.E. 1991. Animal Science. 9th Edition. The Interstate Printers. And Publisher. Inc. Denville, Illionis. USA Gultom, D. dan D. Aritonang. 1988. Pengaruh bentuk Nest Box terhadap daya hidup anak kelinci. Pros. Seminar Nasional Peternakan dan Forum Peternak Unggas dan Aneka Ternak II. Balai Penelitian Ternak Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Badan Litbang Pertanian. Hustamin R. dan Dani. 2007. Panduan Memelihara Kelinci Hias. Cetakan ketiga. AgroMedia Pustaka. Jakarta Kartadisastra. R. H. 1994. Beternak Kelinci Unggul. Angkasa. Bandung Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Peternakan. Sebelas Maret University Press. Surakarta. Merizal, E. 2008. ) Analisis Pengaruh Pendidikan, Tingkat Upah Minimum Kabupaten, Dan Kesempatan Kerja Terhadap Pengangguran Terdidik Di Kabupaten Semarang.Universitas Diponegoro. Semarang (Unpublised.) Nazir, M.1999. Metode Penelitian. Cetakan keempat. Ghalia Indonesia. Jakarta.

53

Ngadiyono, N. 2007. Beternak Sapi. Citra aji Parama. Yogyakarta. Nugroho. 1982. Beternak Kelinci Secara Modern. Eka Offset. Semarang. Raharjo, Y.C., B. Brahmantiyo, T. Murtisari, B. Wibowo, E. Juarini dan Yuniwati. 2004. Plasma Nutfah Kelinci Sebagai Sumber Pangan Hewani dan Produk Lain Bermutu Tinggi. Balai Penelitian Ternak . Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. (Unpublished) Rianggoro, K. 1995. Beternak Kelinci. Karya Anda. Surabaya. Rismunandar. 1981. Meningkatkan Konsumsi Protein Dengan Beternak Kelinci . Sinar Baru. Bandung. Sartika T. 1998. Penggemukan kelinci lepas sapih untuk produksi daging. Proceedings Seminar Peran Peternakan dalam Pembangunan Desa Tertinggal. Univ. Semarang. (unpublised) Sarwono, B. 2009. Kelinci Potong Dan Hias. PT. Agromedia Pustaka. Cetakan kedua belas revisi. Jakarta. Samsudin, U. 1987. Dasar Dasar Penyuluhan Dan Modernisasi. Bina Cipta. Bandung. Setiana, L. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Ghalia Indonesia. Jakarta. Subroto, S. 2001. Betenak kelinci. Aneka Ilmu. Semarang. Sumoprastowo, 1993. Beternak Kelinci Idaman. Bhratara. Jakarta. Toelihere, M. R. 1980. Fisiologi Reproduksi Pada Ternak. Angkasa. Bandung. Toelihere, M. R. 1993. Inseminasi Buatan Pada Ternak. Angkasa. Bandung. Warwick. E., J. Astuti, dan W. Hardjosubroto. 1983. Pemuliaan Ternak. Gadjah Mada University Perss. Yogyakarta. Whendrato dan Madyana, 1999. Beternak Kelinci Secara Populer. Eka Offset. Semarang. http://disnak.jawatengah.go.id/index.php? option=com_content&task=view&id=141&Itemid=41&limit=1&limitstart =13. Diakses pada tanggal 20 Mei 2010

53

54

http://banyumas.go.id/wilayah. diakses pada tanggal 1 juni 2010 http://id.wikipedia/banyumas/ diakses pada tanggal 22 mei 2010 (http://www.sinarharapan.co.id/feature/hobi/2002/071/hob1.html). diakses pada tanggal 22 mei 2010

54

Anda mungkin juga menyukai