Anda di halaman 1dari 25

ABSES PERIAPIKAL KRONIS

OS , laki- laki 40 tahun Pemeriksaan subjektif 1. Keluhan : - sakit di gusi RB belakang kanan, 4 hari yang lalu - Tidak nyaman mengunyah, 1 tahun terakhir

2. Riwayat dental : - Restorasi 5 tahun lalu - Tambalan lepas 2 tahun lalu - Gigi 46 dicabut 6-7 tahun lalu - Gigi 47 hitam dan bau mulut - Ke dokter gigi jika sakit

3. riwayat medis - 6 bulan lalu dirawat DBD dan sembuh Pemeriksaan Objektif: - Karies profunda gigi 47 - Fraktur mahkota di distal - Ginggiva enlargement di distal - Tes perkusi (+) - Tes tekan (+) - Nyeri pada mucco bucco fold gigi 47 saat palpasi - Sinus track (-) Pemeriksaan penunjang - Radio opac mahkota di mesial - Radio lusen di apikal distal dan mesial serta bifurkasi - Membran periodontal melebar - Ketinggian tulang alveolar dibawah CEJ Diagnosis : Abses Periapikal Kronis

Struktur Gigi Normal

-Anatomi - histologi -fisiologi Faktor resiko Faktor predisposisi

etiologi

Tanda dan gejala Diagnosis Abses periapikal kronis Patofisiologi dan patogenesis

Rencana Perawatan prognosis

BHP Komplikasi

Basic science Apa Etiologi, faktor resiko, faktor predisposisi? Tanda dan gejala pada diagnosa pada kasus? Patofisiologis dan patogenesis pada skenario? Bagaimana rencana perawatan pada kasus? Bagaimana penatalaksanaan , BHP, prognosis, serta kompilasi? 7. Apa fungsi bahan irigasi EDTA, NaOCl, CHX ? 8. Apa yang menyebabkan tulang alveolar menurun? 9. Indikasi dan Kontraindikasi one visit dan multi visit?
1. 2. 3. 4. 5. 6.

ANATOMI GIGI 47

ASPEK BUCAL
Memiliki 2 akar yaitu akar mesial dan distal Cusp bukal yaitu mesio bucal cusp lebih tinggi daripada cusp disto bucal . Cusp bucal lebih rendah daripada cusp lingual, sehingga dari sisi bucal masih bisa terluhat cusp lingual. Terligat garis servicalnya bergelombang.

ANATOMI GIGI 47

ASPEK LINGUAL

Terlihat dua akar yaitu akar mesial dan distal Garis servicalnya terihat lebih datar daripada garis servical bucal Cusp lingual lebih tinggi daripada cusp bucal. Cusp mesio palatal lebih tinggi dan lebih besar daripada cusp disto palatal

ANATOMI GIGI 47

ASPEK MESIAL

Terlihat cusp mesial lebih tinggi daripada cusp distal. Terlihat seperti memiliki satu akar , itu adalah akar mesial. Garis servicalnya yaitu datar terlebih dahulu dimulai dari palatal kemudian menurun di daerah bucal

ANATOMI GIGI 47

ASPEK DISTAL

Cusp distal, yaitu cusp disto bucal dan disto palatal lebih rendah daripada cusp mesial Garis servicalnya yaitu dari sebelah bucal menurun dan kemudian datar menuju ke lingual.

ANATOMI GIGI 47

ASPEK OKLUSAL

Memiliki 4 cusp Yaitu cusp: a. Mesio bucal b. Mesio lingual c. Disto bucal d. Disto palatal Terdapat pit central di tengah tengah fisure yang berbentu tanda plus(+)

Memiliki 3 orifis yaitu: a. Di bagian distal satu b. Di bagian mesio bucal satu c. Dibagian mesio lingual satu Dan memiliki 4 orifis, yaitu: a. 1 di mesio bucal b. 1 di mesio lingual c. 1 di disto bucal d. 1 di disto lingual

MEMBRAN PERIODONTAL

TULANG ALVEOLAR
Tulang yang merupakan dinding dari soket dan tempat melekat m.periodontal yaitu tulang proprium (tulang bundel, dan lamina kribrisa. Terdapat lubang kecil yang merupakan tempat masuknya pembuluh darah, saraf, jar.ikat, yang kewat dari kanselus dari prosesus alveolaris ke rongga periodontium.

Terdiri dari jaringan ikat khusus, yaitu serabut kolagen. Berfungsi sebagai jaringan pendukung gigi dalam soketnya. Rongga periodontium di batasi oleh sementoblast dan osteoblast. Selain jar. Fibrosis terdapat jaringan ikat longgar yang mengandung fibroblast,sel cadangan , makrofag, osteoclast, pembuluh darah, saraf, dan pem.limfe,

Arteri pemasok m.periodontal- dari arteri alveolaris superior dan inferior cabang dari arteri maksilaris- dalam tulang kanselus. Arteriol melawati- lubang t.alveolar-soketdan bersama saraf- keatas dan kebawah periodontium-. Pembuluh lain datang dari ginggiva/ pem.dental- bercabang dan meluas ke rongga periodontium- foramen apikalis-

Etiologi : bakteri -Pulpa nekrosis - Abses periapikal akut


-

Faktor resiko Gigi dengan restorasi lepas


Faktor predisposisi: Fraktur mahkota Gigi 46 diekstraksi Habit ( kedokter gigi jika sakit)

Rasa nyeri tumpul dan terlokalisir Asymtomatic Terdapat sinus track jika tidak ada jalur keluar Jika sinus track tertutup akan menimbulkan rasa nyeri Tes vitalitas (-) Tes bite (+) Tes palpasi (+) Tes perkusi(+) Gambaran radiography: - terdapat gambaran radiolusen pada apikal , membran periodontal melebar, lamina dura terputus, Saluran sinus yang dibatasi oleh epitel dan dikelilingi oleh jaringan ikat yang terinflamasi.

Patogenesis

Bakteri- asam laktat- demineralisasi- kavitaskaries email- dentin- restorasi restorasi lepas pulpa tereksponasi- nekrosis pulpa- bakteri masih ada - foramen apikal- membran periodontal- inflamasi leukosit PMN yang rusak, debris, eksudat prulen abses periapikal akut- abses terus menerus- drainase melalui tambalan yang lepas sehingga tidak ada sinus track

Patofisiologis Bakteri asam laktat- demineralisasi remineraisasi < - karies email- karies dentinterjadi hidrodinamyc

1. perawatan saluran akar Yaitu pulpektomi Indikasi: Kontraindikasi : 2. Diekstraksi

Dilakukan pulpektomi Kunjungan 1: Isolasi kerja Dipreparasi- jika ada pu yang keluar, maka buang pus nya. Setelah dibuang pusnya, maka dilakukan preparasi dengan baik Di beri kalsium hidroxidan Dilakukan tambalan sementara yaitu GIC Pembuatan foto Rontgen

Kunjungan ke 2: 1. Dentalradioghraphy 2. Menentukan panjang kerja untuk perawatan


3. 4. 5. 6. 7.

pulpektomi Pasien sudah tidak merasakan sakit , dilakukan pembukaan tambalan sementara Irigasi Preparasi saluran akar Obturasi Penambalan permanen dengan onlay.

a. Beneficience Mengusahakan manfaat > dibanding keburukan Menimimalisasi akibat buruk Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan
Dokter melakukan pembuangan jaringanabses sampai bersih agar rasa tidak nyaman pasien akan berkurang. Memberikan tambalan sementara agar mencegah dan meminimalisir jika kavitas yang sudah dipreparasi terkontaminasi bakteri lagi.

b. Autonomi Melaksanakan informed consent Dokter menjelaskan kepada pasien pelaksanaan pulpektomi dengan meminta persetujuanpasien untuk dilakukan pulpektomi. c. Nonmaleficience Mengobati pasien yang luka Dokter mengobati pasien saat abses dibuang sampai habis dan mengobatinya dengan memberi tambalan sementara hingga rasanyeri hilang dan merasa nyaman dengan kondisi yang setelah dilakukan perawatan. d. Justice Tidak membadakan pelayanan pada pasien atas dasar SARA , status sosial, dll

Anda mungkin juga menyukai