Anda di halaman 1dari 2

Kemalasan untuk Berpikir secara Syar’i

Bismillaahi aktubu,

Golongan ahli Bid’ah Liberal berkata

“Tidak ada kebenaran secara mutlak dari agama manapun.”

Nah, itu berarti termasuk pendapat mereka sendiri yang tidak mutlak
kebenarannya.
Padahal, mereka sendiri mengaku sebagai Muslim. Mujtahid (kaum yang
berijtihad) pula.

Banyak sekali kaum yang mengatakan kepada penganut sistem negara


berSyari’at Islam, sbb:

1. Mereka merasa benar sendiri.

Jawaban: Dari dulu yang telah mengacaukan keinginan Syari’at Islam


adalah golongan yang silau terhadap dunia dan dari golongan Kristiani.
Ini jelas.

Orang Kaafirun sukanya menjadi peragu dan senang meragukan firman


Allahu ’Azza wa Jalla dan Hadits Rasulullah serta Sunnahnya.

2. Menjadikan Syari’at Islam sebagai patung yang monumental.

Jawaban: Golongan ahli Bid’ah Liberal itu hanyalah pengulangan dari


golongan yang bernama Mu’tazilah dan ahl Filsafat (Kafir). Jadi memang
suatu hal yang sangat monumental.

3. Mereka banyak bersu’u zhan.

Jawaban: Golongan Fasiq itu sangat susah untuk mendatangi Masjid


untuk melakukan Shalat 5 waktu ataupun Majelis yang diisi ’Ulama.

Yang namanya Muslim setiap zaman, mereka selalu berubah-ubah,


sedangkan Kaafirun, mereka tetap tidak menyukai gaya hidup dan
pemikiran serta keyakinan seorang Muslim.
Mereka menggunakan segala upaya untuk memurtadkan Muslim ataupun
mengubah gaya hidup dan pemikiran mereka.

4. Mereka golongan Puritan.

Kami golongan Puritan, akan tetapi kami berPolygyny, sebagai


perwujudan dari kasih sayang kami di dalam kePuritanan kami.

Anehnya banyak kaum yang lebih Puritan dari kami, karena tidak
mendukung Polygyny.

5. Mereka golongan Konservatif.

Kami kaum Konservatif, akan tetapi Al Qur’an telah menolak


Konservatisme Arab yang telah dilarang oleh Allahu Jalla Jalaaluhu.

Konservatifisme kami memiliki batasan, dimana bagi kami tradisi


Sekulerisme dan Bid’ah nasionalisme tidak ada dalam Islam.
Hubbul wathoni hanyalah sesuatu yang sesuatu yang bersifat naluriah.
Begitu juga kecintaan pada keturunan, keluarga, rumah, kendaraan, harta
benda dan wanita, ini semua hanyalah hal-hal naluriah belaka.

Bagi kami yang perlu diperhatikan adalah Fithrah dan Syara’.

Assalaamu manit taba’al huda (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan


keselamatan dari segala aib bagi manusia bagi yang mengikuti petunjuk).

Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh (Semoga kedamaian,


kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia, dan kasih
sayang kepada Allah dan keberkahan dari-Nya agar dicurahkan kepada
kalian).

Anda mungkin juga menyukai