Anda di halaman 1dari 3

ACARA PRAKTIKUM IV Interpretasi Foto Udara Skala 1:50.000 untuk Pemetaan Penggunaan Lahan TUJUAN 1.

Peserta mengetahui konsep dan klasifikasi penggunaan lahan 2. Peserta dapat mengidentifikasi jenis penggunaan lahan melalui foto udara skala 1:50.000 3. Peserta terampil dalam membuat peta penggunaan lahan ALAT dan BAHAN 1. Foto udara skala 1:50.000 2. Kertas kalkir 3. Alat tulis DASAR TEORI :

Penggunaan lahan adalah usaha manusia memanfaatkan lingkungan alamnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu dalam kehidupan dan keberhasilannya. Pengertian istilah penggunaan lahan biasanya digunakan untuk mengacu pemanfaatan masa kini (present or current land use). Oleh karena aktifitas manusia di bumi bersifat dinamis, maka perhatian seringkali ditujukan baik kepada perubahan-perubahan penggunaan lahan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Keputusan seseorang atau sekelompok masyarakat dalam mengunakan lahan dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya fisik, sosial, ekonomi, dan teknik.. Oleh arena itu kajian penggunaan lahan perlu memperhatkan pengambilan keputusan seseorang terhadap pilihan terbaik dalam menggunakan lahan untuk tujuan tertentu. Makna klasifikasi adalah proses penetapan obyek-obyek, kenampakan, atau satuansatuan menjadi kumpulan-kumpulan, di dalam suatu system pengelompokan yg dibedakan berdasarkan sifat-sifat khusus, atau berdasarkan kandungan isinya. Syarat klasifikasi penggunaan lahan jika disajikan dalam suatu peta antara lain sebagai berikut: 1. sesuai dengan keadaan sebenarnya 2. sebutan dengan klasifikasi yang harus bermakna jelas 3. mempunyai tafsir tunggal

4. sederhana, mudah dimengerti untuk dikelompokkan 5. mempertimbangkan klasifikasi yang sudah ada sebelumnya dan diterima secara umum 6. harus dapat dicantumkan dalam peta (simbol) 7. simbol harus dipertimbangkan betul-betul agar mudah dibuat, dimengerti, diterima oleh umum baik hitam-putih atau berwarna 8. simbol harus bermakna tunggal, duplikasi harus dihindarkan. Ada banyak klasifikasi penggunaan lahan diantaranya yang paling berpengaruh adalah: 1. Klasifikasi penggunaan lahan menurut Darmoyuwono (1964), menekankan pada aspek penggunaan lahan yang berpedoman dana Commision on World Land Use Survey. Klasifikasi tersebut memiliki hirarkhi atau penjejangan yang mantap, sehingga untuk pemetaan penggunaan lahan mampu menampilkan pola keruangan dari suatu wilayah. 2. Klasifikasi penggunaan lahan menurut I made Sandy (1977), mendasarkan pada bentuk penggunaan lahan. Juga membedakan klasifikasi untuk perdesaan dengan perkotaan. 3. Klasifikasi dari Mallingreau (1978) 4. Klasifikasi dari Land Utilization Survey di Inggris (1930 -1933) 5. Klasifikasi dari USGS Klasifikasi penggunaan lahan menurut I Made Sandy (1977) mendasarkan pada bentuk penggunaan lahan. Namun demikian, variasi jumlah dan jenis kategori (kelas) bentuk penggunaan disarankan untuk mempertimbangkan skala peta yang digunakan. Pada skala yang berbeda, jumlah dan jenis kategori bentuk penggunaan lahan juga berbeda. Secara lengkap klasifikasi penggunaan lahan daerah perdesaan dengan skala yang detil dapat dlihat sebagai berikut (berdasarkan Sandy, 1977): Untuk pemetaan skala 1:100.000, 1:50.000, dan 1:25.000, bentuk penggunaan lahan diklasifikasikan menjadi 10 klas dengan beberapa sub kategori: Perkampungan: (a) Kampung , (b) Kuburan, (c) Emplesemen Tanah pertanian : a) Sawah ditanami padi dua kali setahun, b) Sawah ditanami padi satu kali setahun, c) Sawah ditanami padi satu kali setahun, satu kali setahun bukan padi d) ladang berpindah-pindah. Lahan perkebunan: (a) Karet, (b) Kopi, (c) dan sebagainya Kebun : a) Sawah yang ditanami satyur-sayuran dan tidak pernah ditanami padi b) kebun kering yang ditanami bermacam-macam tanaman Hutan : (a) Hutan lebat, (b) Belukar, (c) Satu jenis

Kolam ikan Tanah rawa Tanaman tandus, tanah yang tidak bernilai ekonomis lain-lain (kalau ada)

Untuk pemetaan skala 1: 12.500, 1:10.000, 1:5000, klasifikasinya disamakan dengan klasifikasi untuk pemetaan 1:100.000, 1:50.000. dan 1: 25.000 seperti disebutkan sebelumnya, hanya saja pada peta dengan skala lebih detail ini keterangannya menjadi lebih rinci lagi. PROSEDUR KERJA 1. Ambil foto udara skala 1:50.000 2. Identifikasikan seluruh obyek penutup lahan 3. Buatlah peta penutup lahannya. 4. Deskripsikan jenis penutup lahan dan luasannya 5. Buat analisis penutup lahannya HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Catatlah hasil inventarisasi dan perhitungan saudara 2. Deskripsikan hasilnya KESIMPULAN Buatlah kesimpulan hasil praktikum saudara DAFTAR PUSTAKA 1. I Made Sandy. 1982. Penggunaan Tanah. Jakarta: Direktorat Agraria. 2. Johara T. 1986. Tataguna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan, Perkeotaan, dan Wilayah. Bandung: Penerbit ITB. 3. Lillesand, Thomas M dan Ralph W. Kiefer. 1979. Remote Sensing and Image Interpretation. New York: John Willey & Sons. 4. Sutanto. 1982. Penginderaan Jauh untuk Penggunaan Lahan Urban. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM. 5. Sutanto. 1986. Penginderaan Jauh Jilid I. Yogyakarta : UGM Press. 6. Su Ritohardoyo. 2000. Penggunaan Lahan. Yogyakarta : Fakuktas Geografi UGM

Anda mungkin juga menyukai