Siklus Menstruasi
Siklus Menstruasi
SIKLUS MENSTRUASI
PENDAHULUAN
Manusia adalah salah satu spesies yang memiliki siklus
reproduksi bulanan.
Sebagian besar mamalia tidak mengalami ovulasi setiap
bulan seperti manusia pada umumnya, namun setiap ovulasi selalu diikuti dengan fertilisasi.
Pada manusia, peristiwa ovulasi tidak selalu diikuti
28 hari.
SEKILAS INFO
Siklus menstruasi berlangsung di UTERUS dan OVARIUM SIKLUS
UTERUS : berupa pertumbuhan dan pengelupasan endometrium. Pada akhir fase menstruasi, endometrium kembali menjadi tebal - fase proliferasi . Pasca ovulasi, pertumbuhan endometrium berhenti dan kelenjar endometrium menjadi aktif - fase sekresi . Durasi rata-rata siklus menstruasi 28 hari dan terdiri dari :
Pada siklus menstruasi yang memanjang ( > 28 hari ), fase luteal tetap
2.
3.
PENGENDALIAN ENDOKRIN
Pengendalian maturasi
folikel dan ovulasi dilakukan oleh aksis endokrin hipotalamus hipofisis ovarium. Hipotalamus dipengaruhi oleh pusat yang lebih tinggi dalam otak. Hipotalamus mempengaruhi hipofisis melalui GnRH Gonadotrophin Releasing Hormone
HIPOTHALAMUS
GnRH merangsang
HIPOFISIS
folikel LH :
SIKLUS OVARIUM
SIKLUS OVARIUM :
SIKLUS OVARIUM :
cairan (ANTRUM) - follicle dgraaf. Follicle dgraaf : oosit dikelilingi oleh 2 3 lapisan sel granulosa yang disebut cumulus oophorus Sejalan dengan maturasi folikel maka produksi estrogen (terutama estradiol) oleh sel granulosa meningkat dan mencapai puncaknya 18 jam menjelang ovulasi. Peningkatan estradiol menyebabkan penurunan FSH dan LH ( proses umpan balik negatif )
SIKLUS OVARIUM :
OVULASI ( hari 14 ) :
Pembesaran folikel yang cepat dan diikuti dengan
protrusi permukaan cortex ovarium serta keluarnya oosit berikut dengan cumulus oophorus ( ovulasi ) Peristiwa ini kadang disertai rasa nyeri : mittelschmerz Kadar estradiol yang meningkat dengan cepat menjelang ovulasi menyebabkan kenaikan kadar LH secara mendadak dan penurunan FSH pada pertengahan siklus (mekanisme umpan balik positif )
Sesaat sebelum ovulasi : estrogen
dan
progestron
secara mendadak
SIKLUS OVARIUM :
granulosa dari sisa folikel yang telah mengalami ovulasi mengalami luteinisasi dan sisa folikel berubah menjadi CORPUS LUTEUM Pada pasca ovulasi, corpus luteum merupakan sumber estrogen dan progesteron utama dari ovarium Bila terjadi konsepsi, struktur corpus luteum dipertahankan oleh hCG yang dihasilkan oleh hasil konsepsi. Bila tidak terjadi konsepsi, corpus luteum mengalami regresi dan siklus haid akan dimulai kembali.
Siklus uterus
Produksi hormon steroid secara siklik akan memicu perubahan penting dalam uterus. Perubahan yang terjadi tersebut berlangsung di ENDOMETRIUM dan LENDIR SERVIK
ENDOMETRIUM
Endometrium terdiri dari 2
lapisan :
Lapisan superfisial (stratum
fungsional ) mengelupas
saat haid
Lapisan profundus (stratum
endometrium terpapar hormon estrogen. Proses regenerasi endometrium pada akhir menstruasi berlangsung dengan cepat fase proliferasi Bentuk kelenjar lurus dan teratur sejajar satu sama lain dengan sekresi kelenjar yang minimal
panjang dan berkelokkelok dan sel epitel kelenjar mengandung mengandung banyak vakuole
kontraksi spasmodik arteri spiralis terjadi nekrosis iskemik pada endometrium terjadi pengelupasan endometrium - HAID
LENDIR SERVIK
Lendir servik adalah pembatas hubungan langsung
Fase folikuler dini : lendir servik kental dan impermeabel Fase folikuler lanjut : tingginya kadar estrogen merubah komposisi lendir . Kandungan air meningkat secara progresif sehingga sesaat sebelum ovulasi lendir servik menjadi encer dan mudah dipenetrasi oleh sperma ( spinnbarkheit ) Pasca ovulasi : progesteron dari CL melawan efek estrogen sehingga lendir servik kembali mengental dan impermeabel
LENDIR SERVIK
Perubahan payudara
Perubahan psikologis