Anda di halaman 1dari 20

DOVI PRATAMA 012085638

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

SIKLUS MENSTRUASI

PENDAHULUAN
Manusia adalah salah satu spesies yang memiliki siklus

reproduksi bulanan.
Sebagian besar mamalia tidak mengalami ovulasi setiap

bulan seperti manusia pada umumnya, namun setiap ovulasi selalu diikuti dengan fertilisasi.
Pada manusia, peristiwa ovulasi tidak selalu diikuti

dengan konsepsi (kemungkinan konsepsi setiap ovulasi hanya 30%).


Siklus reproduksi manusia umumnya berlangsung setiap

28 hari.

SEKILAS INFO
Siklus menstruasi berlangsung di UTERUS dan OVARIUM SIKLUS

UTERUS : berupa pertumbuhan dan pengelupasan endometrium. Pada akhir fase menstruasi, endometrium kembali menjadi tebal - fase proliferasi . Pasca ovulasi, pertumbuhan endometrium berhenti dan kelenjar endometrium menjadi aktif - fase sekresi . Durasi rata-rata siklus menstruasi 28 hari dan terdiri dari :

SIKLUS OVARIUM : mengendalikan perkembangan endometrium.

Fase Folikuler Ovulasi Fase Luteal (pasca ovulasi)

Pada siklus menstruasi yang memanjang ( > 28 hari ), fase luteal tetap

selama 14 hari, yang berubah adalah fase folikuler

SIKLUS MENSTRUASI AKAN BERLANGSUNG SECARA NORMAL BILA :


1.

Poros endokrin hipotalamus hipofisis ovarium berlangsung normal.

2.

Terdapat folikel yang resp0nsive dalam ovarium.


Uterus berfungsi dengan baik

3.

PENGENDALIAN ENDOKRIN
Pengendalian maturasi

folikel dan ovulasi dilakukan oleh aksis endokrin hipotalamus hipofisis ovarium. Hipotalamus dipengaruhi oleh pusat yang lebih tinggi dalam otak. Hipotalamus mempengaruhi hipofisis melalui GnRH Gonadotrophin Releasing Hormone

HIPOTHALAMUS
GnRH merangsang

HIPOFISIS

hipofise anterior untuk memproduksi :


FSH Follicle Stimulating Hormone LH - Luteinizing Hormon

FSH : stimulasi maturasi

folikel LH :

Ovulasi Produksi progesteron oleh corpus luteum

SIKLUS OVARIUM

SIKLUS OVARIUM :

FASE FOLIKULER ( hari 1 10 ) :


Pada awal siklus, kadar FSH dan LH relatif tinggi dan

memicu proses maturasi 10 20 folikel

folikel dominan ( hanya satu, yang lain atresia )


Kadar FSH dan LH yang tinggi disebabkan oleh kadar

estrogen dan progesteron yang rendah pasca fase haid sebelumnya.

Selama dan segera setelah haid, kadar estrogen relatif

rendah namun akan kembali meningkat setelah masuk fase proliferasi

SIKLUS OVARIUM :

FASE FOLIKULER ( hari 9 14 ) :


Folikel membesar dan membentuk ruang penuh

cairan (ANTRUM) - follicle dgraaf. Follicle dgraaf : oosit dikelilingi oleh 2 3 lapisan sel granulosa yang disebut cumulus oophorus Sejalan dengan maturasi folikel maka produksi estrogen (terutama estradiol) oleh sel granulosa meningkat dan mencapai puncaknya 18 jam menjelang ovulasi. Peningkatan estradiol menyebabkan penurunan FSH dan LH ( proses umpan balik negatif )

SIKLUS OVARIUM :

OVULASI ( hari 14 ) :
Pembesaran folikel yang cepat dan diikuti dengan

protrusi permukaan cortex ovarium serta keluarnya oosit berikut dengan cumulus oophorus ( ovulasi ) Peristiwa ini kadang disertai rasa nyeri : mittelschmerz Kadar estradiol yang meningkat dengan cepat menjelang ovulasi menyebabkan kenaikan kadar LH secara mendadak dan penurunan FSH pada pertengahan siklus (mekanisme umpan balik positif )
Sesaat sebelum ovulasi : estrogen

dan

progestron

secara mendadak

SIKLUS OVARIUM :

FASE LUTEAL ( hari 15 - 28 ) :


Sel-sel

granulosa dari sisa folikel yang telah mengalami ovulasi mengalami luteinisasi dan sisa folikel berubah menjadi CORPUS LUTEUM Pada pasca ovulasi, corpus luteum merupakan sumber estrogen dan progesteron utama dari ovarium Bila terjadi konsepsi, struktur corpus luteum dipertahankan oleh hCG yang dihasilkan oleh hasil konsepsi. Bila tidak terjadi konsepsi, corpus luteum mengalami regresi dan siklus haid akan dimulai kembali.

Siklus uterus
Produksi hormon steroid secara siklik akan memicu perubahan penting dalam uterus. Perubahan yang terjadi tersebut berlangsung di ENDOMETRIUM dan LENDIR SERVIK

ENDOMETRIUM
Endometrium terdiri dari 2

lapisan :
Lapisan superfisial (stratum

fungsional ) mengelupas

saat haid
Lapisan profundus (stratum

basalis ) akan tumbuh

menggantikan lapisan yang


terkelupas pada proses haid

ENDOMETRIUM fase proliferasi


Pada fase folikuler ,

endometrium terpapar hormon estrogen. Proses regenerasi endometrium pada akhir menstruasi berlangsung dengan cepat fase proliferasi Bentuk kelenjar lurus dan teratur sejajar satu sama lain dengan sekresi kelenjar yang minimal

ENDOMETRIUM fase sekresi


Setelah ovulasi, produksi

progesteron memicu perubahan sekretorik pada kelenjar endometrium.


Kelenjar semakin

panjang dan berkelokkelok dan sel epitel kelenjar mengandung mengandung banyak vakuole

ENDOMETRIUM fase mentruasi


Penurunan estrogen dan

progesteron terjadi pada akhir fase luteal.

Penurunan diikuti dengan

kontraksi spasmodik arteri spiralis terjadi nekrosis iskemik pada endometrium terjadi pengelupasan endometrium - HAID

LENDIR SERVIK
Lendir servik adalah pembatas hubungan langsung

antara dunia luar dengan cavum peritonei


Kwalitas lendir servik bervariasi selama proses haid :

Fase folikuler dini : lendir servik kental dan impermeabel Fase folikuler lanjut : tingginya kadar estrogen merubah komposisi lendir . Kandungan air meningkat secara progresif sehingga sesaat sebelum ovulasi lendir servik menjadi encer dan mudah dipenetrasi oleh sperma ( spinnbarkheit ) Pasca ovulasi : progesteron dari CL melawan efek estrogen sehingga lendir servik kembali mengental dan impermeabel

LENDIR SERVIK

PERUBAHAN SIKLIS LAIN

Suhu badan basal

Perubahan payudara
Perubahan psikologis

SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai